• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik

Oleh

Peter Michel Souisa

S501202042

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN

DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA

(2)

ii

HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN

DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN

LUMBOSAKRAL

TESIS

Disusun oleh Peter Michel Souisa

S501202042

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Jabaran Nama Tandatangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Suroto, dr., Sp.S (K), FAAN --- Januari 2016 NIP 194811051973101001

Pembimbing II Indriany, dr., Sp.S --- Januari 2016

NIP 195106131983112001

Telah dinyatakan memenuhi syarat Pada tanggal :………

Mengetahui

Kepala Program Studi Kedokteran Keluarga

(3)

iii

HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN

DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN

LUMBOSAKRAL

TESIS

Disusun oleh Peter Michel Souisa

S501202042

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Komisi Penguji

Jabaran Nama Tandatangan Tanggal

Ketua Prof. Dr. H. A. A. Subijanto, dr., M.S

NIP. 19481107 197310 1 003 --- Februari 2016

Sekretaris

Penguji Dr. Noer Rachma, dr., Sp.KFR(K)

NIP. 19550628 198312 2 001 --- Februari 2016 Anggota

Penguji Prof. Dr. Suroto, dr., Sp.S (K), FAAN --- Februari 2016 NIP 19481105 197310 1 001

Indriany, dr., Sp.S --- Februari 2016

NIP 19510613 198311 2 001

Telah dipertahankan di depan Penguji Dinyatakan telah memenuhi syarat

Pada tanggal : ………

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 1 001

Kepala Program Studi Kedokteran Keluarga

(4)

iv

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Peter Michel Souisa

NIM : S501202042

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR

PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya penulis, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan

dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan penulis tidak benar, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar diperoleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2016 Yang membuat pernyataan,

(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan YME atas petunjuk dan rahmat yang diberikan,

sehingga penulis dapat menyelesaian tesis dengan judul HUBUNGAN

INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL.

Tesis ini disusun sebagai untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Program

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) I Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta serta untuk persyaratan mencapai Derajat

Magister.

Terselesaikannya tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti

pendidikan spesialisasi Ilmu Penyakit Saraf.

3. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku direktur program

pascasarjana yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti program

Magister di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan

mengadakan penelitian di dalam lingkup Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. H. A. A. Subijanto, dr., M.S, selaku Kepala Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan kesempatan dalam menempuh Magister Kedokteran

(6)

vi

pelaksanaan dan penulisan tesis ini. Dan selaku penguji yang telah

memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk pelaksanaan dan

penulisan tesis ini.

5. Endang Agustinar, dr., M.Kes., selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi

Surakarta beserta jajaran Direksi yang telah memberi kesempatan untuk

terlaksananya penelitian ini.

6. Prof. Dr. Suroto, dr. Sp.S(K)., FAAN., selaku Kepala Bagian Ilmu Penyakit

Saraf FK UNS/RSDM, selaku pembimbing I. Terima kasih telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program Magister di Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan telah meluangkan waktu dan

tenaganya untuk membimbing dan memberikan pengarahan dalam pembuatan

tesis penelitian ini.

7. Indriany, dr., Sp. S selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan

tenaganya untuk membimbing dan memberikan pengarahan dalam pembuatan

tesis penelitian ini.

8. Dr. Noer Rachma, dr., Sp.KFR(K), selaku penguji yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan pengarahan dalam pembuatan tesis

penelitian ini.

9. Dr. Diah Kurnia Mirawati, dr., Sp.S(K) selaku Ketua Program Studi PPDS I

Ilmu Penyakit Syaraf FK UNS/RS dr. Moewardi yang telah memberikan

kemudahan penulis dalam melaksanakan pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit

Syaraf.

10.Seluruh Staf Pengajar Ilmu Penyakit Saraf FK UNS/ RSUD Dr Moewardi

Surakarta. Prof. Dr. dr. Suroto, Sp.S(K). FAAN, Prof. Dr. dr. OS Hartanto,

(7)

vii

Sp.S(K), dr. Sutedjo, Sp.S(K), Dr. dr. Diah KM, Sp.S(K), dr. Indriany, Sp.S,

dr. Subandi, Sp.S.FINS, dr. Rivan D, Sp.S, M.Kes dan dr. Pepi B, Sp.S yang

telah memberi dorongan, bimbingan dan bantuan dalam segala bentuk

sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tesis.

11.Orangtua terhormat dan terkasih, Ibu Nancy Irawati, BA, Bapak. dr. F.X.

Bambang Sukilarso Sakiman, MS dan Ibu Dr. Ir. M.M.A. Retno Rosariastuti,

MSi. yang telah memberikan dorongan baik moril materil dalam menjalani

pendidikan PPDS I IP.Saraf. Ayah saya tercinta Hans Souisa (Alm), semoga

Tuhan memberikan kebahagiaan baginya.

12.Istri tercinta, dr. Irene Ardiani Pramudya Wardhani, yang selalu memberikan

doa, semangat, keceriaan, inspirasi dan dorongan baik moril materil dalam

menjalani pendidikan PPDS I IP.Saraf. Saudara-saudara tercinta George

Malvines Souisa, SSi, dan Albertus Magnus Ardian Aji Krisandi, S.Kom,

M.M yang selalu memberikan doa, semangat dalam menjalani pendidikan

PPDS I IP.Saraf.

13.Seluruh teman sejawat Residen Penyakit Saraf terutama teman seangkatan

dr. Sri Yuni, dr.Retno TS, dr. Anugerah, dr. Airin Angelina dan adik-adik

tingkat yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik dalam

penelitian ini maupun selama menjalani pendidikan

14.Mbak Pip, Mbak Wiwik, Mas Purwanto selaku seketariat bagian Ilmu

Penyakit Saraf yang selalu memberikan bantuan pada penulis selama

menjalani pendidikan dan penelitian selama ini.

15.Mas Leo selaku pegawai Perpustakaan RSUD Dr. Moewardi, Bagian Diklat

dan Etik yang telah memberikan bantuan dalam keperluaan administratif

(8)

viii

16.Segenap jajaran Perawat Poliklinik Saraf Aster 2 RSUD Dr. Moewardi

Surakarta yang telah membantu penulis dalam penelitan ini.

17.Para pasien rawat jalan di Poliklinik Saraf Aster 2 RSUD Dr. Moewardi

Surakarta yang telah bersedia dengan sukarela bekerja sama dalam penelitian

ini.

18.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis penelitian

maupun menjalani pendidikan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik

dan saran dari pembaca kami harapkan sehingga lebih sempurna

Surakarta, Januari 2016 Penulis

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DAFTAR SINGKATAN... xiv

ABSTRAK... xvi

d. Sirkuit neuronal dan nukleus yang berperan dalam

proses tidur...

i. Sistem aktivasi retikular (RAS)...

ii. Irama sikardian...

iii. Nukleus suprakiasmatik...

iv. Glandula pinealis dan melatonin...

e. Kualitas tidur...

i. Definisi...

ii. Metode pengukuran...

(10)

x

4. Nyeri punggung bawah kronis, jenis kelamin dan tidur...

a. Peran sitokin inflamasi...

b. Peran serotonin...

c. Peran hormonal...

BAB III. METODE PENELITIAN... 38

A. Jenis penelitian... 38

B. Waktu dan lokasi penelitian... 38

C. Populasi penelitian... 38

D. Subjek dan cara pemilihan subjek... 38

E. Besar subjek... 40

F. Identifikasi variabel... 40

G. Definisi operasional... 40

H. Alur penelitian... 42

I. Prosedur penelitian... 43

J. Analisis data... 43

K. Jadwal penelitian... 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 45

A. Hasil penelitian... B. Pembahasan... 45 50 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 55

A. Kesimpulan……… 55

B. Saran……….. 55

BAB VI. DAFTAR PUSTAKA... 56

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme kompresi radiks………... 9 Gambar 2.2 Stadium tidur NREM………...………..…...…... 21 Gambar 2.3 Sistem ascending arousal dari tidur dan neurotransmiter yang

terlibat………... 24

Gambar 3.1 Alur Penelitian………...………..……... 42

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian...………..…...… 44 Tabel 4.1 Karakteristik Sampel……….………...………. 46 Tabel 4.2 Perbedaan karakteristik kelompok laki-laki dan perempuan…... 46

Tabel 4.3 Perbedaan hubungan intensitas nyeri dengan kualitas tidur antara kelompok laki-laki dan perempuan………... ……….. 47

Tabel 4.4 Hasil analisis bivariat variabel-variabel yang mempengaruhi

skor PSQI……….. 47

Tabel 4.5 Hasil analisis multivariat regresi linier terhadap skor PSQI

pada pasien dengan strain lumbosakral kronis………... 48 Tabel 4.6 Hasil analisis masing-masing komponen tidur pada skor

PSQI... 48 Tabel 4.7 Hasil analisis hubungan masing-masing komponen tidur

dengan skor PSQI pada kelompok laki-laki………. 49

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent……… Lampiran 2. Data Dasar Subjek Penelitian……….. Lampiran 3. Visual Analogue Scale (VAS)……….

Lampiran 4. Pittsburgh Sleep Quality Index ………... Lampiran 5. Data Hasil Penelitian………

Lampiran 6. Variabel Penelitian dan Tes Normalitas……….. Lampiran 7. Uji Korelasi VAS dengan PSQI laki-laki dan perempuan…….. Lampiran 8. Uji Korelasi Bivariat Antarvariabel……….

Lampiran 9. Analisis Regresi Linier………. Lampiran 10. Surat Kelaikan Etik………

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian………. Lampiran 12. Surat Pengantar Penelitian RSUD Dr. Moewardi ……… Lampiran 13. Surat Keterangan Selesai Penelitian………..

(14)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ACh : asetilkolin BMI : Body Mass Index

cAMP : cyclic Adenosin Monophosphate

CI : Confident interval CT : computed tomography

DA : dopamin

EEG : elektroensefalografi EMG : elektromiografi

EOG : elektrookulografi

GHT : tractus geniculohypothalamic

HA : histamin

HNP : hernia nucleus pulposus IL : Interleukin

KTP : Kartu tanda penduduk MAO : monoamine oxidase

MRI : Magnetic resonance imaging NE : norepinefrin

NPB : Nyeri punggung bawah

NREM : non rapid eye movement OAINS : obat anti inflamasi non-steroid

(15)

xv

PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index PVD : Penyakit vaskular perifer

RAS : Reticular Activation System REM : rapid eye movement

RHT : tractus retinohypo-thalamic

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah SCN : suprachiasmatic nucleus

SPZ : zona subparaventrikuler SSP : susunan saraf pusat SWS : slow waves sleep

TST : total sleep time VAS : visual analogue scale

(16)

xvi

ABSTRAK

Peter Michel Souisa. S501202042. 2016. HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL. Tesis. Pembimbing I: Prof. Dr. Suroto, dr. Sp.S(K), FAAN., Pembimbing II: Indriany, dr. Sp.S. Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gangguan tidur sering dikeluhkan pada penderita nyeri punggung bawah (NPB). Salah satu penyebab paling sering NPB adalah strain lumbosakral, yang dapat disebabkan oleh trauma, posisi yang salah berkepanjangan, gerakan memutar yang mendadak, dan menyebabkan cidera regang pada otot. Laki-laki dan perempuan memiliki sensitivitas terhadap nyeri dan risiko gangguan tidur yang berbeda. Penelitian ini bertujuan: 1) Membuktikan bahwa semakin tinggi intensitas nyeri makan akan semakin buruk kualitas tidur penderita strain lumbosakral kronis, 2) Membuktikan bahwa laki-laki memiliki kualitas tidur yang lebih baik dibanding perempuan pada penderita strain lumbosakral kronis, sehingga dengan demikian dapat memberikan petunjuk untuk pengembangan terapi yang lebih efektif.

Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan bulan September-November 2015. Teknik sampling dengan purposive sampling, pasien strain lumbosakral kronis usia lebih dari 18 tahun, dengan durasi penyakit lebih dari 3 bulan. Pengukuran intensitas nyeri dengan skor visual analogue scale (VAS) dan kualitas tidur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).

Hasil Penelitian terdiri dari 51 subjek dengan perempuan lebih banyak , yaitu 35 orang (68,4%), rata-rata body mass index (BMI) 24,81±2,06, durasi penyakit 16±10,03 bulan, dan VAS adalah 45,88±9,04. Terdapat hubungan yang signifikan antara VAS dan PSQI, baik pada kelompok perempuan dan laki-laki (P<0,05), dengan kekuatan hubungan yang lebih tinggi pada kelompok perempuan (0,870 vs 0,641). Analisis bivariat menunjukkan BMI, durasi penyakit, dan usia tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur, sebaliknya skor VAS dan jenis kelamin menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,001 dan p=0,017), dilanjutkan dengan analisis multivariat regresi linier, dan didapatkan hasil signifikan pada skor VAS (p<0,001 ; r=0,796). Simpulan: Dari penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) terdapat hubungan negatif antara intensitas nyeri dengan kualitas tidur dan, 2) jenis kelamin perempuan berhubungan dengan kualitas tidur yang lebih buruk pada penderita strain lumbosakral kronis.

(17)

xvii

ABSTRACT

Peter Michel Souisa. S501202042. 2016. HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA STRAIN LUMBOSAKRAL. Thesis. Supervisor I: Prof. Dr. Suroto, dr. Sp.S(K), FAAN., Supervisor II: Indriany, dr. Sp.S. Medical Family Study Program, Post Graduate program, Special interest Biomedical science, University of Sebelas Maret, Surakarta.

Sleep disorders often in patients with low back pain (LBP). One of the most common causes of low back pain is the lumbosacral strain, which can be caused by trauma, prolonged the wrong position, sudden twisting motion, and causing injury to stretch the muscles. Men and women have the different risk of sleep disorders and sensitivity to pain. This study aims to: 1) Proving that the higher the intensity of pain, the worse the quality of sleep of patients strain lumbosacral chronic, 2) proving that men have the quality of sleep better than women in patients with strains lumbosacral chronic, and thus may provide clues for the development of more effective therapies.

The study design was a observational study-cross sectional, conducted in September – November 2015 with purposive sampling technique, patients with chronic lumbosacral strain over the age of 18 years, with disease duration of more than 3 months. Measurement of pain intensity score is by the visual analogue scale (VAS) and quality of sleep by the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).

Results of the study consisted of 51 subjects, 35 (68,4%) were female, the average body mass index (BMI) 24,81±2,06, the average disease duration 16±10,03 months, the average of VAS score 45,88±9,04. There is a significant correlation between VAS and PSQI, both groups of women and men (P <0.05), with the correlation strength was higher in women (0.870 vs. 0.641). Bivariate analysis showed BMI, duration of disease, and age did not significantly influence the quality of sleep, otherwise VAS score and gender showed significant results (p <0.001 and p = 0.017), followed by multivariate linear regression, and obtained significant results in VAS scores (p <0.001; r = 0.796). Conclusion: This study suggests: 1) there is a negative relationship between the intensity of pain with the quality of sleep and, 2) female sex is associated with poorer sleep quality in patients with chronic lumbosacral strain.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nyeri punggung bawah (NPB) adalah kondisi kesehatan yang sering

dijumpai, hampir 80% penduduk di negara-negara industri pernah mengalami nyeri punggung bawah sepanjang hidupnya (Sadeli dan Tjahjono, 2011). Pada

populasi umum, insidensi NPB tampaknya sama antara laki-laki dan perempuan. Namun insidensinya pada populasi pekerja dialami lebih banyak pada laki-laki, dikarenakan sebagian besar pekerja adalah laki-laki (Wong,

2007). Nyeri punggung bawah dihubungkan dengan konsekuensi fisik dan fisiologis. Beberapa penelitian melaporkan bahwa 40-60% penderita dengan

NPB kronis mengalami gangguan tidur (Alsaadi et al. 2014a). Eksperimen dari hewan uji dan penelitian pada manusia dengan jelas menunjukan bahwa hubungan antara nyeri (akut dan kronik) dan kualitas tidur merupakan

hubungan yang dua arah, dimana gangguan tidur dapat meningkatkan nyeri dan nyeri dapat menyebabkan gangguan tidur (Marty et al. 2008).

Gangguan tidur dan nyeri kronis (khususnya NPB) merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai dan tidak heran bahwa keduanya terjadi bersamaan. Penderita dengan NPB kronis (lebih dari 3 bulan) yang

(19)

2

2008; Siengsukon et al. 2013). Sebagai konsekuensinya, gangguan tidur

cenderung menimbulkan gangguan dalam manajemen NPB. secara khusus dapat menghambat efektivitas pengobatan. Misalnya terapi latihan, yang

digunakan untuk mengurangi rasa sakit, bertujuan meningkatkan fungsi dan meningkatkan kembali bekerja, merupakan komponen penting dari manajemen NPB. Efek dari gangguan tidur seperti kelelahan cenderung akan

menghambat kinerja latihan dan akibatnya menyebabkan hasil pengobatan yang lebih buruk. Untuk alasan ini penilaian gangguan tidur pada penderita

dengan NPB adalah masalah klinis yang penting dan terus diteliti (Alsaadi et al. 2014a).

Menilai dan mengatasi masalah tidur pada orang dengan NPB dapat

membuat dampak yang signifikan terhadap pemulihan dan pencegahan perkembangan NPB akut dan subakut menjadi untuk NPB kronis, yang dapat memiliki efek yang besar terhadap kualitas hidup serta ekonomi (Siengsukon

et al. 2013). Sudah banyak penelitian yang membuktikkan bahwa NPB

mengakibatkan kualitas tidur yang buruk pada penderitanya, dengan

prevalensi antara laki-laki dan perempuan yang bervariasi.

Alsaadi et al. 2014a Sebagian besar dari penyebab NPB adalah spondilogenik (nyeri berasal dari kolumna vertebralis dan struktur yang

berhubungan) yang non-radikular atau tidak menjalar, khususnya tipe regang otot (muscle strain), dimana pada beberapa literatur juga disebut low

back/lumbosacral strain/lumbar strain (Wong, 2007; Mahadewa dan

(20)

3

pada otot punggung bawah, dimana otot terjadi regangan, yang dapat

diakibatkan oleh trauma, posisi yang salah, gerakan memutar yang mendadak, yang menyebabkan otot mengalami overuse atau overstretching (Radebold A

et al. 2012), dimana pada pemeriksaan fisik ataupun radiologis akan

didapatkan hasil yang normal (Ropper, 2014). Perempuan diketahui memiliki risiko yang lebih besar mengalami nyeri kronis dan sensitivitas terhadap nyeri

yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Gangguan afektif seperti depresi dan ansietas juga dialami lebih banyak perempuan dibanding laki-laki, yang mana

gangguan tersebut juga merupakan faktor penting pada respon nyeri

(Fillingim et al. 2009). Namun masih harus diteliti apakah perempuan juga mengalami

kualitas tidur yang lebih buruk dibanding laki-laki pada NPB kronik khususnya strain lumbosakral kronis. Belum ada penelitian yang khusus mengevaluasi hubungan antara intensitas nyeri, perbedaan jenis kelamin dan

kualitas tidur pada populasi strain lumbosakral kronis, serta akan dianalisis hubungannya dengan tiap dimensi kualitas tidur (terdapat tujuh dimensi:

kualitas tidur subjektif, masa laten tidur, durasi tidur malam, efisiensi tidur, gangguan saat tidur malam, penggunaan obat tidur dan disfungsi pada siang hari).

Dengan mengetahui bahwa jenis kelamin dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas tidur penderita, maka dapat diberikan edukasi dan

(21)

4

penelitian untuk mengetahui bagaimana hubungan intensitas nyeri dan jenis

kelamin dengan kualitas tidur penderita strain lumbosakral kronis.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan di depan, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah semakin tinggi intensitas nyeri maka akan semakin buruk kualitas

tidur pada penderita strain lumbosakral kronis?

2. Apakah laki-laki memiliki kualitas tidur yang lebih baik dibanding

perempuan pada penderita strain lumbosakral kronis?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Membuktikan bahwa semakin tinggi intensitas nyeri makan akan semakin buruk kualitas tidur penderita strain lumbosakral kronis

2. Membuktikan bahwa laki-laki memiliki kualitas tidur yang lebih baik dibanding perempuan pada penderita strain lumbosakral kronis.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bidang Akademis

Memberikan masukan bidang Neurologi mengenai peran kualitas tidur

(22)

5

2. Bidang Pelayanan dan Kedokteran Keluarga

Memberi kemungkinan pengenbangan hasil penelitian ini pada penanganan strain lumbosakral kronis, sehingga dapat diupayakan

pencegahan kejadian gangguan tidur dan penatalaksanaan nyeri yang tepat.

3. Bidang Metodologi

Referensi

Dokumen terkait

jalan Wolter Monginsidi dengan ruas jalan Kampus. b) persimpangan tiga lengan antara jalan wolter monginsidi dengan ruas jalan Kampus Barat. Adapun usulan penanganan di

Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan estisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan,

Terkait perubahan nomenklatur SKPD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Kepala BKPM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penetapan

Dalam perancangan program ini, penulis juga menggunakan fasilitas macromedia Dreamweaver sebagai suatu media penulisan program dan juga sebagai salah satu program aplikasi.

100 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota, alokasi anggaran Dekonsentrasi dapat dipergunakan

Aplikasi permainan yang penulis buat ini bertujuan untuk menstimulasi kecepatan gerak refleks pemainnya dan juga bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi permainan yang dapat

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (SP-DIPA) Petikan Unit Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Badan

a) Bila pegawai mendengar tanda alarm bahaya/ledakan, maupun adanya bahaya bahan beracun segera melapor kepada Petugas Bidang Keselamatan atau Petugas Unit