• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

6

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kontrak Opsi

Kontrak opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi, penjual opsi memberikan hak dan bukan kewajiban kepada pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Sekuritas yang dapat diperjual belikan berupa saham, obligasi, mata uang, komoditi dan lainnya. Kontrak opsi yang memperjual-belikan saham disebut dengan opsi saham. Pihak yang terlibat dalam kontrak opsi yaitu pemilik atau pembeli dan penerbit atau penjual dari opsi, namun perusahaan penerbit sekuritas saham (emiten) yang dijadikan opsi tidak terlibat di dalamnya, dengan kata lain, opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, dalam hal ini, perusahaan yang merupakan penerbit sekuritas dari saham yang dijadikan opsi tidak bertanggung jawab terhadap pembuatan, penghentian maupun pelaksanaan kontrak opsi.

2.1.1 Jenis Opsi

Berdasarkan hak yang terjadi, opsi dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sebagai berikut:

1. Opsi Beli (Call Option), yaitu opsi yang memberikan hak kepada pembeli

opsi beli untuk membeli sekuritas dalam jumlah tertentu, pada waktu dan

harga yang telah ditentukan. Pihak yang terlibat dalam call option yaitu

pembeli opsi beli (call option buyer) dan penjual opsi beli (call option

(2)

seller). Jika call option buyer membeli opsi saham, maka call option buyer dapat melakukan spekulasi terhadap harga saham mendatang tanpa harus memiliki saham tersebut dan berharap harga saham naik sehingga dapat meraih keuntungan dari harga saham tersebut. Pada saat jatuh tempo, keuntungan tersebut diperoleh dari naiknya harga saham di atas harga yang disepakati dalam kontrak opsi, maka call option buyer dapat membeli saham dengan harga yang lebih murah (sebesar yang disepakati dalam kontrak opsi) dibandingkan harga pasar.

2. Opsi Jual (Put Option), yaitu opsi yang memberikan hak kepada pemilik opsi untuk menjual sekuritas dalam jumlah tertentu, pada waktu dan harga yang telah ditentukan. Pihak yang terlibat dalam put option yaitu pembeli opsi jual (put option buyer) dan penjual opsi jual (put option seller).

Berkebalikan dengan pemilik call option, investor yang membeli put option memiliki harapan agar pada saat jatuh tempo harga pasar berada di bawah harga yang telah disepakati dalam kontrak, sehingga pembeli put option dapat menjual saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar saham yang bersangkutan.

Berdasarkan cara pelaksanaan hak opsi, opsi dapat dibedakan menjadi dua tipe waktu pelaksanaan, yaitu opsi tipe Amerika yang dapat dilaksanakan kapan saja sampai batas waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak opsi, dan opsi tipe Eropa yang hanya dilaksanakan pada saat jatuh tempo (expiration date).

2.1.2 Variabel yang Memengaruhi Harga Opsi

Sedikitnya ada enam variabel yang dapat memengaruhi harga dari suatu

opsi, yaitu harga saham, harga pelaksanaan (exercise/strike price), periode opsi

(3)

(expiration date), tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free rate), dividen yang dibayarkan dan volatilitas harga saham di pasar. Variabel harga saham yang dimaksud adalah harga saham sekarang. Harga pelaksanaan yaitu harga per lembar saham yang harus dibayarkan oleh pembeli call option pada saat jatuh tempo atau harga per lembar saham yang akan diterima oleh pemilik put option dari penjual put option pada saat jatuh tempo. Dengan kata lain, harga pelaksanaan yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan oleh call option ataupun put option pada saat jatuh tempo. Periode opsi yaitu batas waktu suatu opsi dapat dilaksanakan, baik dengan menerapkan model Amerika atau model Eropa.

2.2 Model Black-Scholes

Model Black-Scholes dikembangkan oleh Fischer Black dan Myron Scholes, model ini digunakan untuk menentukan harga opsi. Model Black-Scholes hanya dapat digunakan untuk opsi dengan tipe Eropa (European Option) yang dilaksanakan pada saat waktu jatuh tempo (expiration date) dan mengasumsikan bahwa variansi atau volatilitas harga saham bersifat konstan selama usia opsi diketahui pasti. Selain itu model Black-Scholes hanya dapat diterapkan pada saham yang tidak memberikan dividend. Dengan demikian variabel yang digunakan dalam menentukan harga opsi, yaitu harga saham pada saat , strike price , tingkat bunga bebas risiko , periode opsi , dan volatilitas saham . Persamaan Black-Scholes untuk menghitung harga opsi beli disajikan dengan rumus (Singh & Prabakaran, 2006):

(4)

dengan

( ) ( )

√ √

( ) ( )

fungsi distribusi normal kumulatif standar:

√ ∫

dan fungsi kepadatan peluang normal standar (Pacati,2013):

2.3 Volatilitas Saham

Volatilitas saham adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga saham selama periode tertentu (Firmansyah,2006). Ukuran tersebut menunjukkan penurunan dan peningkatan harga dalam periode yang pendek dan tidak mengukur tingkat harga, namun derajat variasinya dari satu periode ke periode berikutnya.

Volatilitas tinggi mengakibatkan harga opsi menjadi mahal. Menurut Schwert dan W. Smith, Jr. (1992) terdapat lima jenis volatilitas dalam pasar keuangan, yaitu :

1. Future Volatility

Future volatility adalah apa yang hendak diketahui oleh para pemain

dalam pasar keuangan (trader).

(5)

2. Historical Volatility

Historical Volatility adalah pemodelan dengan teori pricing berdasarkan data masa lalu untuk dapat meramalkan volatilitas pada masa yang akan datang.

3. Forecast Volatility

Seperti halnya terdapat jasa yang berusaha meramalkan pergerakan arah masa depan harga suatu kontrak demikian juga terdapat jasa yang berusaha meramalkan volatilitas masa depan suatu kontrak.

4. Seasonal Volatility

Komoditas pertanian tertentu seperti jagung, kacang, kedelai, dan gandum sangat sensitif terhadap faktor-faktor volatilitas yang muncul dari kondisi cuaca musim yang jelek.

5. Implied Volatility

Implied Volatility adalah volatilitas yang diestimasi dari mekanisme pasar dengan memilih kontrak opsi dengan expiration date yang sama. Berdasarkan keadaan persaingan pasar, Black dan Scholes menunjukkan bahwa harga suatu saham mengikuti gerak Brown geometrik (geometric Brownian motion) pada suku bunga dan ketidakstabilan (volatilitas) tertentu. Pergerakan harga saham tersebut dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut

dengan

: perubahan harga saham yang mengikuti gerak Brown geometric

: rata-rata dari tingkat pengembalian saham

: perubahan waktu

(6)

: nilai volatilitas : gerak Brownian.

Menurut Lee (2002), keadaan pasar yang demikian dikatakan tidak ada arbitrase.

Dengan kata lain, pelaku pasar modal mengasumsikan bahwa harga opsi di pasar modal sama dengan harga teoritis yang dihitung menggunakan formula Black- Scholes, atau dapat ditulis sebagai

dengan

menyatakan harga opsi observasi yang diperoleh dari harga pasar sebenarnya, dimana masa jatuh tempo opsi sama dengan masa jatuh tempo saham induk. Dalam hal ini,

menyatakan harga opsi teoritis dari formula Black-Scholes yang didefinisikan oleh:

Persamaan (2.9) disubstitusi ke persamaan (2.8), diperoleh

dengan

( ) ( )

dengan adalah fungsi distribusi normal kumulatif standar yang disajikan dalam persamaan (2.5). Nilai volatilitas dapat ditentukan jika persamaan non-linear mempunyai invers, yaitu

Nilai volatilitas selalu positif karena

adalah konstan dan

monoton naik

pada (Dharmawan & Widana, 2011).

(7)

2.4 Metode Numerik

Metode Numerik adalah suatu cara untuk memformulasikan masalah numerik sehingga dapat diselesaikan dengan operasi perhitungan/aritmatika.

Metode numerik digunakan untuk memperoleh solusi hampiran (approximation) yang mendekati solusi eksak, berarti ada selisih antara solusi eksak dengan solusi hampiran, selisih ini disebut dengan nilai galat (error). Tentu saja solusi terbaik adalah solusi hampiran dengan nilai galat terkecil.

Penggunaan hampiran pada tiap penyelesaian masalah numerik hanya akan menghasilkan solusi hampiran yang bukan solusi eksak, sehingga galat timbul dari penggunaan hampiran tersebut. Galat tersebut meliputi dua hal, yakni:

1. Kesalahan Pemotongan (Truncation Error)

Galat ini timbul disebabkan oleh pemotongan deret dengan suku-suku yang tidak berhingga menjadi deret dengan suku-suku yang berhingga.

Galat pemotongan dihasilkan saat penggunaan hampiran untuk menyatakan prosedur matematika eksak.

2. Kesalahan Pembulatan (Round-Off Error)

Galat ini timbul disebabkan oleh terbatasnya jumlah digit dalam menyatakan bilangan real, sehingga angka desimal dalam bilangan real tersebut diganti dengan angka-angka hampiran. Jadi, galat ini terjadi bila angka-angka hampiran digunakan untuk menyatakan angka-angka eksak.

Hubungan antara nilai sebenarnya, nilai hampiran, dan galat (error) dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut:

(8)

u nilai galat (error) adalah:

dengan adalah nilai sebenarnya, adalah nilai hampiran untuk , dan adalah galat terhadap nilai sebenarnya/galat absolut. Dengan demikian nilai galat (error) adalah:

Bila nilai sebenarnya sulit untuk diketahui, dan hanya diketahui nilai galat terbaik dan nilai hampiran terbaik, dapat dihitung galat relatif dari suatu bilangan dengan menggunakan hampiran terbaik dari harga sebenarnya. Galat relatif (relative error) dapat dinyatakan dalam bentuk

| | |

| Pada metode numerik biasanya dilakukan suatu iterasi, dalam hal ini hampiran sekarang dibuat berdasarkan hampiran sebelumnya. Pada iterasi metode numerik, galat adalah selisih antara nilai hampiran sebelumnya dengan nilai hampiran sekarang dan galat relatif juga dapat ditulis dalam bentuk

| | |

|

dengan adalah nilai hampiran pada iterasi ke ,

adalah nilai hampiran pada iterasi ke dan . Galat relatif dalam bentuk persen dapat dinyatakan sebagai

| | |

|

Pada penelitian ini, toleransi error

yang digunakan sebesar

.

(9)

2.4.1 Deret Taylor

Representasi deret pangkat dari sebuah fungsi dalam

disebut deret Taylor yang diambil dari nama ahli matematika Inggris yaitu Brook Taylor (1685-1731) (Purcell & Rigdon, 2003). Diberikan adalah suatu fungsi dan turunan fungsinya, yaitu

ada untuk setiap pada selang terbuka yang mengandung

, maka nilai di sekitar

dan untuk setiap di dalam , dapat diekspansi ke dalam deret Taylor suku orde , yaitu:

dengan disebut galat atau sisa yang dapat dinyatakan sebagai

dengan adalah bilangan real di antara dan

.

2.4.2 Metode Newton-Raphson

Penurunan rumus metode Newton Raphson dapat dilakukan secara geometris dan dengan bantuan deret Taylor. Hampiran linier terhadap di dekat

diperoleh dengan memotong deret Taylor sampai suku orde satu, yaitu:

dengan adalah bilangan real di antara dan

. Substitusi ke persamaan (2.19), diperoleh:

(10)

dan karena untuk mencari akar dari , maka ini berarti:

Jika

cukup dekat dengan , suku terakhir pada ruas kanan persamaan (2.21) akan bernilai kecil dibandingkan dengan jumlah dari dua suku pertama. Oleh karena itu, suku terakhir dapat diabaikan (Mathews, 1987). Dengan demikian, dapat didefinisikan hampiran yang berada didekat akar, yaitu

atau

Proses terus berulang dengan cara yang sama. Jika adalah hampiran saat ini, maka hampiran selanjutnya adalah

yang dapat ditulis sebagai berikut.

Secara geometris, diberikan adalah fungsi yang dapat didiferensialkan, dengan garis lengkung yang memotong sumbu- pada titik memiliki sebuah garis singgung pada setiap titik. Diberikan

sebagai hampiran awal untuk dari , berarti dapat dibentuk persamaan garis singgung pada titik

, yaitu:

Selanjutnya diberikan sebagai titik potong sumbu- dari garis singgung (Gambar 2.1). Karena , diperoleh

Persamaan (2.26) dapat ditulis sebagai persamaan (2.23).

(11)

Gambar 2.1 Iterasi pada Metode Newton-Raphson secara Geometris

Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa merupakan hampiran yang lebih baik dari

, hampiran ini diperoleh dengan menggambarkan persamaan garis singgung untuk

. Menggunakan cara yang sama yaitu menggambar persamaan garis singgung yang melalui diperoleh hampiran baru

. Hal ini terus berulang hingga | |

.

2.4.3 Metode Secant

Metode Secant juga merupakan metode numerik yang dapat digunakan untuk memecahkan persamaan tak linier dalam bentuk

Metode ini dimulai dengan hampiran awal

dan untuk solusi dari persamaan (2.27). Selanjutnya dihitung

sebagai hampiran baru untuk .

Metode Secant merupakan modifikasi dari metode Newton-Raphson, yaitu dengan mengganti fungsi turunan yang digunakan pada metode Newton-Raphson

𝜎

𝑥𝑖 𝑥𝑖 𝑥𝑖 𝑥 𝑥𝑖 𝑓 𝑥𝑖

𝑓 𝑥𝑖

𝑓 𝑥 𝑥𝑖 𝑓 𝑥𝑖 𝑦

𝑓 𝑥𝑖

(12)

menjadi bentuk lain yang ekuivalen. Turunan fungsi tersebut diselesaikan dengan jalan pendekatan,yaitu

Substitusi persamaan (2.28) ke persamaan (2.24), diperoleh

Secara geometris, metode Secant ditunjukkan oleh Gambar 2.2.

Menentukan dan

sebagai hampiran awal, selanjutnya dapat ditarik garis lurus antara dan

yang melewati sumbu- pada

. Diperoleh dua segitiga sebangun ABE dan DCE, yang dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

atau

Gambar 2.2 Iterasi pada Metode Secant secara Geometris

B

𝑥𝑖 𝑥

𝑦

𝜎 𝑥𝑖 𝑥𝑖

C

A 𝑓 𝑥𝑖

𝑓 𝑥𝑖 𝑓 𝑥𝑖

D E

𝑥𝑖 𝑓 𝑥𝑖

𝑥𝑖 𝑓 𝑥𝑖

𝑓 𝑥

(13)

Persamaan (2.30) dapat ditulis sebagai persamaan (2.29). Iterasi terus berulang, dan berhenti saat | |

.

2.4.4 Metode Bisection

Metode Bagi Dua (Bisection) atau metode Bolzano atau bracketing method dimulai dengan sebuah interval

, ], dimana

dan berbeda tanda (Mathews,1992). Pada grafik (Gambar 2.3) fungsi kontinu , memotong sumbu- pada akar yang terletak di suatu tempat dalam interval.

Secara sistematis metode Bisection adalah metode pencarian akar dengan mengurangi separuh interval pertama untuk memilih titik

dan kemudian menganalisa kemungkinan yang akan timbul:

(i) Jika

dan

berbeda tanda, akar terletak di

] (ii) Jika

dan berbeda tanda, akar terletak di

] (iii) Jika

, diperoleh bahwa akar pada

Jika salah satu dari kasus (i) atau kasus (ii) terjadi, diperoleh interval yang merupakan setengah bagian dari interval pertama yang mengurung akar dan mengurangi separuh interval tersebut dengan proses yang sama (Gambar 2.3).

Pada proses selanjutnya, separuh interval baru tersebut dinamai

, ] dan

ulangi proses sampai | |

. Jika kasus (iii) terjadi, maka akar adalah

.

(14)

Gambar 2.3 Iterasi pada Metode Bisection secara Geometris

𝑥𝑖 𝑥

𝑓 𝑥𝑖

𝑓 𝑥𝑖 𝑓 𝑥𝑖

𝑥𝑖 𝑦

𝑓 𝑥

𝑥𝑖 𝜎

Gambar

Gambar 2.1 Iterasi pada Metode Newton-Raphson secara Geometris
Gambar 2.2 Iterasi pada Metode Secant secara Geometris B
Gambar 2.3 Iterasi pada Metode Bisection secara Geometris

Referensi

Dokumen terkait

The simulation and measurement results show the proposed tempo- ral encoder exhibits not only energy efficiency but also high accuracy deep neural net- works (DNNs) with

Sebelum melakukan tindakan pada Siklus I, pada hari Rabu tanggal 18 April 2018 peneliti melakukan observasi prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian jus buah dewandaru dapat meningkatkan pertumbuhan

Dari hasil analisis didapatkan bahwa kondisi ruang terbuka hijau publik pada perumahan nasional (Perumnas) di Kota Medan dtinjau dari luasan RTH publik Perumahan Nasional

Fungsi dan peranan Pancasila sebagai sumber hukum, antara lain, pertama, sebagai perekat kesatuan hukum nasional, dalam arti Setiap aturan hukum yang mengatur segi-segi

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah bahasa figuratif dan pesan moral dengan tinjauan stilistika dan implementasinya sebagai bahan ajar Bahasa dan Sastra di SMA

Pada pembahasan sub-sub bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa daerah yang mempunyai koefisien korelasi yang besar berada di darat. Hal ini menimbulkan kecurigaan baru, apakah