• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori. Sehubungan dengan media buku yang akan digunakan sebagai bentuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori. Sehubungan dengan media buku yang akan digunakan sebagai bentuk"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4 KONS EP DES AIN 4.1 Landasan Teori

Sehubungan dengan media buku yang akan digunakan sebagai bentuk pemecahan masalah yang ada, maka beberapa teori yang relevan dan digunakan dalam pendekatannya antara lain:

4.1.1 Teori Publikasi (buku)

M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku (kb) adalah (1) lembar kertas yang berjilid berisi tulisan atau kosong; kitab; (2) beberapa helai kertas yang terjilid (berisi tulisan untuk dibaca atau halaman kosong untuk ditulisi – buku tulis)

Sedangkan menurut Oxford Dictionary, Buku (kb) adalah (1) hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi; (2) hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan.

M enurut Thoman M anss dalam buku “Ordnung & Eccentricity”

bahwa mendesain sebuah buku lebih dari menampilkan teks dan gambar dengan jelas, walaupun beliau memiliki nasionalis Jerman yang mencintai kejelasan tipografi. Sebuah buku harus memenuhi keinginan dan menjadi sebuah objek yang bernilai.

Supon Phornirunlit yang juga memiliki Supon Design Group dalam bukunya “Breaking the Rules in Publication Design” mengatakan bahwa buku juga masih memiliki peraturan structural, yang jika

(2)

digunakan dengan baik akan memperbaiki, bukan membatasi, solusi desain yang efektif. Supon juga menambahkan teorinya yaitu bahwa sebuah sampul depan buku yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap persepsi pembaca tentang isi dari buku tersebut.

4.1.2 Teori Ilustrasi

Drs. Soemarsono. D menyatakan bahwa ilustrasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: utama dan pendamping. Ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar, ilustrasi pendamping untuk memperjelas ide utama.

Sementara menurut Andrew Loomis, Five P’s dan Five C’s adalah dasar dalam menggambar objek dalam bukunya Succesful Drawing. 5 P’s mencakup :

Proportion (Proporsional ) : proporsi objek dalam 3 dimensi (tinggi, kedalaman, dan ketebalan)

Placement (penempatan) : posisi objek di dalam sebuah ruang

Perspective (perspektif) : hubungan antara sudut pandang dengan subjek

Planes (Bidang) : penampakan permukaan yang terbentuk oleh cahaya dan bayangan

Pattern (Pola) : pertimbangan akan penyusunan tones dari subjek.

(3)

5C’s mencakup:

Conception (konsep) : visualisasi atas sebuah ide (rough sketch).

Construction (konstruksi) : sebuah upaya untuk menyempurnakan bentuk dari kehidupan ataupun dari pengetahuan dasar.

Contour (kontur) : batas-batas dari bentuk dalam ruang, berdasarkan sudut pandang.

Character (karakter) : kualitas yang khusus dari masing- masing objek.

Consistency (konsistensi) : seluruh esensi dari

konstruksi, pencahayaan, dan pattern tergabung sebagai satu kesatuan.

4.1.3 Teori Layout

M enurut Frank F Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya:

1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat;

2. Variasi, agar tidak monoton / membosankan;

3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi dan selaras;

4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna;

(4)

5. Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyaman dan keindahan;

6. Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan

7. Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang.

4.1.4 Teori Tipografi

M enurut kutipan dari buku “Tipografi dalam Desain Grafis”, Danton Sihombing M FA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual, tetapi sudah menjadi sajian utama komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog atau brosur. Baik sebagai pelengkap suatu bentuk komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama, huruf memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi grafis.

Tipografi bisa saja menjadi inti gagasan suatu komunikasi grafika dan huruf menjadi satu-satunya visualisasi yang efektif. Kekeliruan atau ketidak pekaan dalam tipografi bisa merusak hasil komunikasi grafis, walaupun bentuk visualisasi lainnya telah dibuat dengan prima.

Untuk pemilihan jenis huruf atau font yang tepat, beberapa kriteria yang harus, terpenuhi antara lain :

Clear ity adalah bahwa suatu huruf mempunyai fungsi tertentu yaitu harus dapat dilihat secara jelas.

Readability adalah keterbacaan dan jenis huruf tersebut.

(5)

L egibility lebih menekankan apakah kita mudah membacanya atau tidak.

Visibility lebih menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut.

4.1.5 Teori Warna

M enurut Russel, 1992, salah satu unsur yang paling serba guna untuk sebuah desain adalah warna. Warna dapat menarik perhatian dan membantu menciptakan sebuah mood (suasana hati). Bergantung pada daya tarik suatu karya, warna dapat digunakan dengan beberapa alasan berikut:

1. Warna merupakan sebuah alat untuk mendapat perhatian.

2. Warna dapat menyoroti unsur-unsur khusus secara realistis dalam warna

3. Warna memiliki bahasa psikologis yang menyusun mood karya tersebut.

4. M enurut Affendi, 1978, intesitas warna dapat dinaikan atau diturunkan dengan cara:

a. M eletakkan di atas latar yang kontras-intesitas naik.

b. M eletakkan di atas latar yang analog-intesitas turun.

c. M encampur dengan abu-abu-intesitas turun.

Untuk itu pada publikasi buku Lupus Kecil ini menggunakan warna-warna yang cerah atau warna intermediet, agar menarik perhatian target.

(6)

4.1.6 Teori Psikologi Anak

M enurut Fawzia Aswin Hadits, (Dosen dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia) Oktober 2003 dalam tulisannya “Teknik M enulis Cerita Anak”, mengatakan psikologi perkembangan anak usia Sekolah Dasar mempunyai ciri-ciri yang berbeda dan psikologi anak balita maupun remaja, baik dalam perkembangan fisik, kognitif dan bahasa, serta perkembangan sosial emosional mereka. Perbedaan ini menyebabkan pula dalam pembuatan buku baca bagi mereka. Buku-buku bagi anak balita (TK) yang biasanya didominasi gambar-gambar yang besar dan jumlah kata-kata yang sedikit. Buku bacaan bagi anak usia Sekolah Dasar (SD) juga berpesan:

• Melatih kelancaran bahasa.

• Melatih kelancaran membaca (secara tidak langsung)

• Melatih minat baca.

• Memperluas wawasan pengetahuan mereka.

• Perangsang untuk meningkatkan daya imajinasi

• Meningkatkan kreatifitas.

M enurut Catharine Fishel ( Designing for Children, 2001, Rockport Publisher) desain untuk anak-anak yang efektif adalah:

• Desain tersebut harus menarik, tidak harus baru, namun dapat merangsang untuk berinteraksi.

• Desain tersebut dapat memberi informasi. Desain yang efektif untuk anak-anak menghargai intelegensi mereka,

(7)

memberitahu mereka tentang dunia luar dan mereka sendiri.

4.2 S trategi Kreatif

4.2.1 S trategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci

• Buku memasak bergambar buatan Indonesia masih jarang untuk di temukan dibandingkan dengan buku masak dari luar negeri.

Sehingga anak-anak Indonesia masih kekurangan untuk medapatkan sumber dari dalam negeri yang memiliki budaya yang sesuai dengan budaya Indonesia.

• Sebagian besar buku memasak di produksi hanya untuk orang dewasa yaitu ibu-ibu sehingga anak-anak susah untuk merealisasikan menu tersebut karena tidak sesuai dengan kapasitasnya

• Buku memasak anak-anak kebanyakan datangnya dari luar negeri sehingga mulai dari menu dan bahasa masih susah sesuai dengan anak Indonesia.

4.2.1.2 Masalah yang akan dikomunikasikan

• Teknis ilustrasi yang menarik

• Tampilan / layout yang tidak membosankan dan mudah dibaca.

• Menu makanan yang sesuai kapasitas dan lidah anak Indonesia

(8)

• Desain yang menarik untuk dilihat dan dikoleksi dan disesuaikan dengan profil target yang baru.

4.2.1.3 Tujuan Komunikasi

Dengan menggunakan metode AIDCA ( Attention > Interest >

Desire > Conviction > Action) buku ini akan menarik anak-anak sebagai

target utama, ataupun orang tua dari target. Para target akan tertarik dengan tampilan dan isi dari buku cerita memasak bergambar ini, dan tertarik untuk melihatnya, timbul keinginan untuk membaca lebih jauh, lalu berkepastian untuk membelinya. Dan menjadikan buku ini lebih berkembang dan mampu merubah persepsi masyarakat bahwa kegiatan memasak juga bisa dilakukan anak-anak tanpa mereka harus khawatir.

4.2.1.4 Profil Target Geografis:

Domisili : Kota-kota besar Wilayah : Semua wilayah Kepadatan : Perkotaan

Iklim : Semua Iklim

Demografis:

Usia : Primer: 7 - 9 tahun

Sekunder: 10 - 12 tahun, 27 - 40 tahun Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

(9)

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SD

Agama : Semua agama

Kebangsaan : Indonesia Psikografis:

Status ekonomi sosial : M enengah ke atas Kepribadian : Aktif, ceria, petualang.

Perilaku : Suka memasak, membaca, belajar suka hal-hal baru

4.2.1.5 Unique Selling Proposition

• Buku ini menawarkan buku memasak yang berbeda dengan buku sebelumnya yang rata-rata hanya memberikan petunjuk untuk memasak, namun dengan bercerita buku ini akan disajikan sehingga membuat pembaca lebih di ajak untuk berinteraktif.

Dengan tampilan layout yang eksploratif dan kualitas teknis ilustrasi yang menarik, buku ini menawarkan sajian yang berbeda dari buku-buku panduan memasak lainnya yang memiliki target sama.

4.2.1.6 Pendekatan Emosional/Rasional

Publikasi buku ini menawarkanpanduan buku memasak yang berbeda dengan jalan cerita yang menarik serta juga akan mengajarkan

(10)

memasak lebih mudah lagi bagi anak-anak dan juga dengan menu yang disajikan mudah untuk diterapkan kepada anak-anak dan cocok untuk lidah anak Indonesia saat ini., sehingga secara rasional buku ini memiliki kelebihan dibanding kompetitornya.

Sedangkan secara emosional, untuk target sekunder, mereka tidak akan merasa khawatir untuk mengajarkan anak mereka belajar memasak saat ini dan memberikan budaya baru untuk mengajarkan dan mengajak anak mereka ke dapur yang mana kebiasaan ini sudah sangat jarang di temukan di kota-kota besar. Serta kepuasan tersendiri karena kualitas teknis ilustrasi dan desainnya yang baik, dengan pendekatan cerita.

Sehingga menjadikannya menyenangkan untuk dibaca, dan menarik untuk dikoleksi.

4.2.2 S trategi Desain

4.2.2.1 Tone and Manner

Dalam berkomunikasi dengan pembacanya, buku ini menampilkan nuansa yang ceria, berwarna warni dan dinamis, sehubungan dengan target audience buku ini yang merupakan anak-anak yang aktif dan dinamis.

4.2.2.2 S trategi Verbal

Gaya bahasa yang digunakan adalah non formal, mengingat bahasa tersebut digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi

(11)

lebih mudah dipahami dan mengingat tujuan buku ini lebih di tunjukan untuk anak-anak.

4.2.2.3 S trategi Visual

Unsur-unsur desain yang dipilih dengan mempertimbangkan target serta pendekatan yang dilakukan, yaitu:

• Warna yang digunakan adalah warna-warna yang ceria dan cerah ( skema warna vivid color) yang menarik perhatian anak-anak

Jenis font yang digunakan sans serif agar terlihat lebih modern, tidak terlalu formal, dan menyenangkan.

• Layout yang didesain dengan grid yang tidak kaku, dengan hierarki yang jelas dan mudah terbaca.

Ilustrasi yang digunakan bernuansa fun, ramai, dan menggunakan teknik pewarnaan digital agar terlihat lebih mode

4.3 Pemilihan Item

Item-item yang dipilih untuk publikasi panduan Koki Kecil ini adalah:

• Logo buku

• Spread (tampilan halaman-halaman buku)

• Mock up dari dua buku

• Poster sebagai elemen pendukung penjualan

• Sticker sebagai bonus buku

(12)

• Pin sebagai bonus buku

• X-Banner sebagai penarik perhatian pengunjung di toko buku

• Note

• Sarung Tangan dan Apron.

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh persyaratan tersebut diatas, wajib dipenuhi oleh peserta pelelangan/ penyedia barang sebagai persyaratan untuk dapat diikut sertakan pada tahapan evaluasi

Soft Copy Selama Berlaku 8 DPA Murni Bidang Persandian dan Statistik Tahun 2020 SEKRETARIS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROV.. KALBAR Kabid Persandian dan

Objek penelitian ini adalah dua aplikasi streaming musik yang baru launching di Indonesia baru-baru ini yaitu JOOX music dan Spotify, mereka memiliki koleksi

Interview dan riset terhadap beberapa label industri rekaman di Indonesia juga media dan masyarakat baik sebagai peserta launching maupun sebagai target market, serta berbagai

153 Sandy Yuda Perdana Universitas Bung Hatta ( Tekhnik Kimia ) 154 Natassya Athila Salsabila Universitas Bung hatta ( Tekhnik Kimia ) 155 Zulfadli Universitas Bung Hatta (

Berdasarkan hasil estimasi OLS diperoleh hasil bahwa variabel bibit, pupuk alami, pupuk kimia, insektisida, fungisida dan tenaga kerja secara bersama-sama (keseluruhan)

Berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian, seperti kualitas pelayanan dan elemen kualitas pelayanan, harga dan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat diambil simpulan bahwa LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium pada tema ciri-ciri