• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK SANITASI PANGAN DAN POTENSI PENGELOLAAN LIMBAH CANGKANG TELUR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA RISOL MAYONAIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ASPEK SANITASI PANGAN DAN POTENSI PENGELOLAAN LIMBAH CANGKANG TELUR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA RISOL MAYONAIS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 8 NO. 1 83

ASPEK SANITASI PANGAN DAN POTENSI PENGELOLAAN LIMBAH CANGKANG TELUR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

RISOL MAYONAIS

FOOD SANITATION ASPECT AND POTENTIAL OF EGGSHELL WASTE MANAGEMENT IN MAYONAISE RISOL BASED HOME

INDUSTRY

Sally Sally1, Meutia Wafa’ Khairunnisa Hakim1, Yessica Putri Budianto1, Warsono El Kiyat2

1Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, Surya University

2Institiute of Biochemical Sciences, National Taiwan University

Email : warsono.el.kiyat@gmail.com

Dikirim 12 Februari 2020, Direvisi 12 Maret 2020, Disetujui 20 Maret 2020

Abstrak: Industri makanan di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni: besar, menengah dan kecil.

Pada industri makanan berukuran kecil, pengelolaan dan pemanfaatan limbah masih belum dilaksanakan dengan baik. Salah satu industri berukuran kecil yang diminati adalah industri rumah tangga pembuatan risol mayonais.

Untuk mengetahui jenis dan pengelolaan limbah yang telah dilakukan oleh industri rumah tangga pembuatan risol mayonais maka dilakukan observasi ke tempat pembuatannya, serta wawancara dengan pemilik usaha.

Hasil dari observasi dan wawancara menunjukkan bahwa dalam industri ini, limbah yang paling banyak dihasilkan adalah cangkang telur. Adapun pengelolaan limbah yang dilakukan oleh pemilik industri rumah tangga risol mayonais selama ini masih sebatas membuang cangkang telur ke tempat sampah. Padahal cangkang telur masih kaya akan kalsium dan fosfor sehingga limbah cangkang telur masih berpotensi untuk dimanfaatkan.

Salah satu metode pemanfaatan limbah yang dapat dilakukan adalah membuat pupuk berbahan dasar cangkang telur. Pembuatan pupuk cangkang telur cukup mudah dan hanya membutuhkan peralatan yang sederhana, sehingga cocok untuk diaplikasikan pada industri skala kecil dan menengah.

Kata kunci: Cangkang Telur, Pengelolaan Limbah, Pupuk.

Abstract: In Indonesia, food industry can be categorized into three different sizes which are big, medium. and small sizes. In small size food industry, waste management and utilization has not been implemented properly.

One of the popular small size food industry is Risol Mayonaise. In order to understand the waste management and utilization from Risol Mayonaise production at home industry scale, interview with the owner of the industry and observation during the processing of risol mayonaise was carried out. Observation result showed that, in the making of Risol Mayonaise eggshell was the highest waste produced. Until now, the owner of Risol Mayonaise does not utilize the waste and throw it directly into trash can, although eggshell still contains high amount of calcium and phosphorus. One of the possible solutions for this issue is transform eggshells into fertilizer. The fertilizer from eggshell is quite easy to make with simple tools, so it is approriate to be applied for small and medium size food industry in Indonesia.

Keywords: Eggshells, Waste Management, Fertilizer.

(2)

84 VOLUME 8 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN PENDAHULUAN

Industri makanan merupakan salah satu penyumbang terbesar dari seluruh jumlah industri di Indonesia, yang terbagi atas industri besar, industri menengah, industri kecil, dan industri mikro.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha di Indonesia (KBLI) pada tahun 2015, terdapat sekitar 1.473.205 unit perusahaan industri mikro dan 93.814 unit perusahaan industri kecil yang memproduksi produk pangan di Indonesia (BPS, 2015).

Pada industri besar dan menengah, umumnya sudah ada peraturan mengenai pengolahan limbah yang baik dan benar, sementara pada industri kecil dan mikro berlaku sebaliknya. Ditambah lagi, banyak pelaku industri kecil dan mikro yang tidak tahu atau bahkan tidak peduli terhadap aspek pengolahan limbah. Hal ini tentunya membawa dampak buruk bagi lingkungan dan ekosistem, baik dalam jangka pendek ataupun panjang.

Industri risol mayonais merupakan salah satu contoh industri kecil atau mikro yang banyak diminati. Risol mayonais dapat dikategorikan sebagai produk ready to eat dan rentan rusak, sehingga tidak ada industri menengah atau besar yang memilih produk ini. Dengan kata lain, hampir seluruh industri risol mayonais tidak memiliki peraturan dan tata cara mengenai pengolahan limbah yang baik dan benar. Bahan baku yang digunakan terdiri dari bahan yang mudah rusak seperti susu, keju, mayonais, dan telur, serta bahan pendukung lainnya seperti tepung dan minyak goreng. Sebagian besar bahan yang digunakan merupakan hasil produk olahan yang hanya menghasilkan limbah kemasan.

Ssaat ini sudah banyak teknologi pengolahan ataupun penelitian mengenai pengolahan limbah kemasan. Di sisi lain, cangkang telur memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi produk yang

bernilai dan masih sedikit penelitian yang mendalami proses pengolahan tersebut.

Secara umum, berat cangkang telur adalah sekitar 11% dari berat total telur, dengan total limbah sebesar 6,82 juta ton/tahun secara global (Boron, 2004).

Cangkang telur merupakan bahan yang tinggi kandungan kalsiumnya, yaitu sekitar 97% (Hester, 2017). Berdasarkan penelitian Oliveira (2012), terdapat beberapa pilihan pengolahan cangkang telur berdasarkan biaya investasinya seperti pembuatan suplemen kalsium, pupuk dan pakan, sebagai senyawa penghilang logam berat, konsentrat protein, katalis dalam produksi biodiesel, dan pemurni kalsium karbonat. Selain menjadi katalis dalam produksi biodiesel, cangkang telur juga dapat menjadi katalis dalam proses sintesis gas hidrogen, senyawa ramah lingkungan dimethyl carbonate (DMC), beberapa senyawa bioaktif (chromenones, pyrans, lactulose), dan pengolahan limbah air (Laca, 2017).

Pengolahan limbah cangkang telur sangat penting dilakukan mengingat telur merupakan salah satu bahan pangan yang sangat mudah dijumpai hampir diseluruh makanan serta dikonsumsi oleh berbagai kalangan baik individu maupun industri.

Oleh karena itu, limbah cangkang telur akan selalu tersedia dalam jumlah yang besar. Berbagai penelitian tentang pemanfaatannya pun terus bermunculan, sehingga dapat memberikan gambaran dan landasan teori untuk mengembangkan teknik pemanfaatan limbah ini.

Salah satu industri rumah tangga risol mayonais yang terdapat di Jakarta adalah usaha risol mayonais yang terletak di Jalan Mangga Besar 9, Jakarta Barat.

Industri ini merupakan usaha milik keluarga yang berskala kecil, dan biasanya didistribusikan ke kedai makanan untuk dijual kembali. Walaupun skala produksinya tidak terlalu besar, namun limbahnya tetap dapat mencemari lingkungan sekitar.

Salah satu limbah yang banyak dihasilkan dari industri risol mayonais

(3)

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 8 NO. 1 85 adalah cangkang kulit telur dari telur yang

digunakan sebagai bahan isian risol dan bahan kulit risol. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi aspek sanitasi pada pengolahan risol dan penanganan limbahnya yang tepat, agar limbah cangkang kulit telur tidak menumpuk dan mengotori lingkungan sekitar.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi jenis-jenis limbah yang dihasilkan oleh industri risol mayonais;

2. Mempelajari berbagai metode pengelolaan limbah cangkang telur;

dan

3. Menganalisis metode pengelolaan limbah cangkang telur yang tepat dan dapat diterapkan langsung oleh industri kecil dan mikro.

METODOLOGI Materi Penelitian

Komoditas pangan yang menjadi pusat perhatian pada observasi dan analisis ini adalah risol mayonais dan limbah cangkang kulit telur yang dihasilkan oleh industri rumah tangga.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi langsung ke tempat pembuatan risol mayonais dan wawancara langsung dengan pemilik usaha Risol Mayonais. Selain itu, studi literatur mengenai pemanfaatan limbah yang dihasilkan oleh industri Risol Mayonais juga digunakan sebagai pembanding data yang didapatkan dari observasi. Observasi ke industri rumah tangga yang dilakukan di Industri Risol Mayonais, Jalan Mangga Besar 9 Nomor 11, Jakarta Barat.

Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisa dengan metode kualitatif. Data yang didapatkan dari hasil observasi dan wawancara di lapangan dipilah dan disederhanakan sehingga data yang diolah menjadi terfokus pada objektif penelitian. Selanjutnya dilakukan triangulasi dengan membandingkan hasil wawancara, observasi dan literatur sehingga informasi yang didapatkan valid.

Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dari data berupa metode pengelolaan limbah cangkang telur yang berpotensi untuk diterapkan pada para pelaku industri skala kecil seperti industri rumah tangga.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Observasi Industri Rumah Tangga Risol Mayonais

Observasi dilakukan sesuai aspek yang tertera pada peraturan keamanan pangan industri rumah tangga. Adapun aspek tersebut terdiri atas lingkungan, ruangan, peralatan, fasilitas sanitasi, sistem pengendalian hama, higiene karyawan, pengendalian proses, manajemen pengawasan, pencatatan dan dokumentasi.

Hasil observasi kemudian digunakan sebagai data awal untuk identifikasi potensi bahaya baik fisik, kimia maupun biologis yang mungkin terjadi di industri rumah tangga risol mayonais.

1. Lingkungan

- Lingkungan di sekitar industri rumah tangga bersih, dan terdapat petugas kebersihan yang setiap hari datang untuk mengambil sampah setiap hari.

- Terawat baik, ada pembuangan sampah setiap hari.

- Bebas banjir.

- Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

(4)

86 VOLUME 8 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN - Sistem pembuangan air lancar.

- Tidak berada dekat industri logam atau industri berbahaya lainnya.

- Tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah.

2. Lingkungan

- Sistem air lancar (saluran air menggunakan keran yang airnya lancar, saluran pembuangan air tidak mampat). Sumber air yang digunakan dari sumur bor dan PDAM.

- Lantai ruang produksi bersiku dan terbuat dari keramik.

- Ventilasi tersedia dalam bentuk pintu yang dilapisi kawat kasa.

- Atap tidak bocor dan tidak terdapat debu di langit-langit.

- Area pencucian tangan dilengkapi sabun namun tidak dilengkapi pengering maupun desinfektan.

- Pernah terdapat tikus di ruangan produksi, namun tidak saat melakukan produksi dan dengan keadaan bahan dan alat tidak ada yang berada di luar.

- Penerangan cukup, namun lampu tidak menggunakan penutup.

- Tempat sampah diletakkan sekitar satu meter dari tempat meletakkan bahan pangan yang sudah matang, pada namun tidak bertutup.

- Ruangan produksi tidak terpisah dengan ruang tinggal, namun diberi sekat setinggi kira-kira 1,5 meter.

3. Peralatan

Alat yang kontak dengan makanan tidak korosif, tidak toksik, mudah dibersihkan. Namun, tidak dilakukan disinfeksi.

4. Fasilitas dan Kegiatan Sanitasi - Membersihan ruangan disapu,

dipel, dan dilap setelah produksi dilakukan.

- Peralatan pengolahan selalu dicuci setelah produksi dilakukan.

- Toilet terdekat dengan ruangan produksi berjarak sekitar 5 meter.

Pintu toilet tidak menghadap ke ruang produksi.

- Tidak terdapat tanda peringatan untuk mencuci tangan setelah menggunakan toilet.

- Tersedia berbagai fasilitas sanitasi untuk karyawan seperti toilet, tempat mencuci tangan, dan tempat mencuci kaki.

- Tidak terdapat pengolahan limbah.

5. Sistem Pengendalian Hama

- Tidak terdapat sistem pengendalian hama.

6. Higiene Karyawan

- Selalu mencuci tangan sebelum produksi dilakukan.

- Tidak menggunakan celemek dan hair cover.

- Menggunakan cincin saat melakukan produksi.

7. Pengendalian Proses

- Sebagian bahan seperti susu (12 karton), smoked beef (20 bungkus), mayonais (4 kaleng) dipesan dari supplier (pabrik yang telah bersertifikat HACCP).

- Penyimpanan bahan tidak habis pakai seperti mayonais diletakkan dalam lemari pendingin.

- Bahan segar seperti telur, tepung, sayuran dibeli pada hari H pembuatan.

- Produksi sehari kira-kira 100 buah risol, bisa bertambah jika ada pesanan tambahan

- Setelah digoreng, ditiriskan pada tirisan minyak, kemudian diletakkan dinampan beralas tissue kasar.

- Kemasan berupa plastik mika dan tatakan berbahan kertas.

- Sistem storage menggunakan sistem FIFO (first in first out) - Penyimpanan risol yang belum

digoreng dikulkas.

(5)

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 8 NO. 1 87 8. Manajemen Pengawasan

Pengontrolan kebersihan dan proses produksi dilakukan oleh pemilik usaha secara langsung sebelum, saat, dan sesudah produksi.

9. Pencatatan dan Dokumentasi

- Tidak ada pencatatan jumlah produksi setiap batch.

- Tidak ada dokumentasi dari proses produksi.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di industri rumah tangga risol mayonais, dapat diketahui bahwa industri ini telah memperhatikan sistem keamanan dan sanitasi pangan. Namun, industri ini belum melakukan pengolahan limbah khususnya limbah dari cangkang kulit telur yang banyak digunakan pada proses pembuatan risol mayonais, dimana cangkang kulit telur biasanya langsung dibuang ke tempat sampah.

Pada aspek limbah lainnya, di lokasi produksi terdapat tempat sampah, namun dalam keadaan terbuka. Keadaan ini sangat beresiko untuk menyebabkan kontaminasi pada alat, tempat, dan bahan produksi. Selain itu, tempat sampah yang disediakan hanya satu buah, yang berarti tidak ada pemisahan sampah berdasarkan jenisnya (Gambar 1). Sebaiknya, pemilik IRT menambah jumlahnya menjadi dua

buah, yang dibagi menjadi kategori sampah basah dan sampah kering, dan keduanya diberi penutup.

Selain itu, tempat sampah diletakkan di bagian tengah dan sangat rentan untuk tertendang ataupun tertabrak.

Sebaiknya tempat sampah diletakkan dekat dengan tembok agar aman dari risiko tumpah atau sejenisnya, serta diposisikan agak jauh dari lokasi produksi untuk mencegah kontaminasi.

Proses Pembuatan Risol Mayonais

Terdapat tiga tahapan dalam pembuatan risol mayonais, yakni pembuatan kulit risol, persiapan bahan- bahan sebagai isi dari risol, dan pembuatan risol mayonais hingga akhirnya siap untuk dikonsumsi. Pada industri rumah tangga risol mayonais yang diobservasi oleh peneliti, pembuatan kulit risol yang berbahan dasar tepung, telur, dan air ini dilakukan setiap hari agar kesegaran bahan dan kualitas risol tetap terjaga. Setelah kulit risol dibuat, selanjutnya adalah persiapan bahan yang digunakan seb agai isi dari risol tersebut. untuk membuat risol mayonais, bahan-bahannya adalah daging ham, keju, telur rebus, dan tentu saja mayonais. Bahan-bahan yang berbentuk padat seperti daging ham, keju, dan telur rebus dipotong-potong terlebih dahulu agar dapat dibungkus dengan kulit risol.

Setelah kulit dan bahan untuk isi risol siap,

Gambar 1. Lokasi dapur dan tempat sampah.

(6)

88 VOLUME 8 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN tahapan yang terakhir adalah

menggabungkan keduanya menjadi satu- kesatuan dalam bentuk risol.

Limbah yang Dihasilkan selama Proses Produksi dan Pengelolaannya

Pada saat observasi, peneliti mendapatkan informasi bahwa limbah yang dihasilkan pada proses produksi risol ini berupa cangkang telur dan minyak bekas penggorengan. Diantara kedua limbah ini, yang paling banyak dihasilkan adalah limbah cangkang telur. Hal ini karena pada proses produksi risol mayonais setiap harinya membutuhkan 35 butir telur ayam.

Limbah berupa cangkang telur tidak pernah diolah lebih lanjut oleh industri tersebut, dimana limbah tersebut langsung dibuang ke tempat sampah.

Selain limbah cangkang telur, terdapat limbah lainnya yaitu minyak bekas penggorengan. Minyak bekas penggorengan ini juga tidak diolah lebih lanjut, melainkan langsung dimasukan ke kantong plastik dan kemudian dibuang ke tempat sampah.

Rancangan Proses Pengelolaan Limbah di Industri Rumah Tangga Risol Mayonais

Salah satu alternatif pemanfaatan limbah cangkang telur yang dapat dilakukan pada industri risol mayonais ini adalah dengan mengolah limbah cangkang telur menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti pupuk. Pupuk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan tanah karena mengandung unsur-unsur yang dapat menggantikan unsur hara di dalam tanah yang habis terhisap oleh tanaman (Lingga dan Marsono, 2008). Pupuk dapat dibuat dari berbagai bahan yang mengandung unsur penting yang dibutuhkan tanaman, seperti cangkang kulit telur.

Pupuk dari limbah cangkang telur ini dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan, salah satunya adalah mengurangi biaya pembelian pupuk, dimana cangkang telur ini dapat diperoleh secara mudah dan berlimpah. Selain itu, pupuk cangkang kulit telur ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan unsur hara tanah. Hal ini karena ekstrak kulit telur mengandung kalsium (Ca) dan fosfor (P) yang cukup tinggi, sehingga dapat menambah unsur hara yang dibutuhkan berbagai tanaman.

Kulit telur kering mengandung sekitar 95% kalsium karbonat dengan berat 5,5 gram, sehingga cangkang telur dapat meningkatkan kandungan kalsium pada pupuk ataupun tanah. Penggunaan kulit telur sebagai pupuk ini juga terbukti dapat meningkatkan ketersediaan fosfor di dalam tanah (Simanjuntak, et al., 2016).

Selain dapat meningkatkan ketersediaan kalsium dan fosfor di dalam tanah, limbah cangkang telur ini juga dapat meningkatkan pH tanah (Gaonkar dan Chakraborty, 2016). Penggunaan limbah kulit telur ini juga dapat memperbaiki kondisi tanah yang ditandai dengan kenaikan pH tanah, sehingga pertumbuhan tanaman juga dapat meningkat. Kondisi tanah yang meningkat menyebabkan kemampuan akar tanaman dalam menyerap air dan unsur hara yang ada di dalam tanah ikut meningkat (Hidayani, 2015). Peningkatan pH tanah ini dapat juga dapat menurunkan terjadinya kehilangan basa, sehingga pertukaran ion H+ juga semakin sedikit. Hal ini menyebabkan kadar basa, seperti Ca-dd, Mg-dd, K-dd, dan Na-dd di dalam tanah menjadi meningkat (Zaitun, 2010).

Pembuatan pupuk cangkang telur ini dapat dilakukan dengan mudah.

Pertama-tama kulit telur yang akan digunakan dicuci dengan menggunakan air keran sampai bersih. Kemudian, kulit ini direbus dengan menggunakan air selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu, air sisa rebusan dibuang dan kemudian kulit telur yang sudah direbus tersebut dikeringkan

(7)

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 8 NO. 1 89 semalaman di atas sebuah wadah.

Kemudian setelah dikeringkan semalaman, kulit telur ini dikeringkan kembali menggunakan oven pada suhu 200oC selama 10 menit. Setelah kering, kulit telur ini dihancurkan sampai membentuk bubuk dengan cara digiling menggunakan mixer (Gaonkar dan Chakraborty, 2016).

PENUTUP

Proses pembuatan risol mayonais terdiri atas tiga tahapan utama yakni pembuatan kulit risol, persiapan bahan untuk isi risol, dan pembuatan risol mayonais hingga akhirnya risol siap dikonsumsi. Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa industri rumah tangga yang menjadi objek penelitian telah memperhatikan sistem keamanan dan sanitasi pangan. Namun, industri ini belum melakukan pengolahan limbah khususnya limbah dari cangkang kulit telur.

Telur merupakan salah satu bahan yang paling banyak digunakan pada pembuatan risol mayonais. Penggunaan telur ini menghasilkan limbah berupa cangkang telur yang kaya akan kalsium dan fosfor sehingga perlu dilakukan pemanfaatan untuk meningkatkan nilai dari limbah ini. Sebagai salah satu metode pemanfaatan limbah, cangkang telur ini dapat ditransformasi menjadi pupuk untuk meningkatkan unsur hara tanah.

Pembuatan pupuk cangkang telur cukup mudah dan hanya membutuhkan peralatan yang sederhana, sehingga cocok untuk diaplikasikan pada industri skala kecil seperti industri rumah tangga risol mayonais.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kusnadi dan Ibu Hung Wanda selaku pemilik usaha rumah tangga

‘Risol Mayonais’, karena telah mengizinkan penulis untuk melakukan

observasi di tempat usahanya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ihak kampus yang telah memberikan inisiasi perizinan observasi di industri rumah tangga, sehingga kegiatan penelitian ini dapat diselesaikan. Terima kasih juga kepada kolega penulis yang telah membantu pelaksanaan penelitian sertia memberikan kritik dan saran dalam penyelesaian penyusunan hasil penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Boron L 2004. Calcium citrate obtained from egg shell: Bioavailability and use as food supplement.

http://repositorio.ufsc.br/xmlui/han dle/123456789/87769. Diakses pada 16 Oktober 2017.

BPS [Badan Pusat Statistik]. 2015. Jumlah perusahaan industri mikro dan kecil menurut 2-digit KBLI, 2010- 2015.

https://www.bps.go.id/linkTableDi namis/view/id/1011. Diakses 18 Mei 2017

Gaonkar M, Chakraborty A P. 2016.

Application of eggshell as fertilizer and calcium supplement tablet.

International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology, 5 (3): 3520-3525 Hester P Y. 2017. Egg innovations and

strategies for improvements.

Elsevier, UK.

Hidayani H, Sufardi S, Hakim L. 2015.

Limbah tahu untuk memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah serta hasil tanaman jagung manis (Zea mays var. saccharata Sturt L.

Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 4 (1): 572-578.

Laca A, Laca A, Diaz M. 2017. Eggshell waste as catalyst: A review.

Journal of enviromental management, 197: 351-359.

(8)

90 VOLUME 8 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Lingga P, Marsono M. 2008. Penggunaan

Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Oliveira D A, Benelli P, Amante, E R.

2012. A literature review on adding value to solid residues: egg shells.

Journal of Cleaner Production, 46:

42-47.

Simanjuntak D, Damanik M M B, Sitorus B. 2016. Pengaruh tepung cangkang telur dan pupuk kandang ayam terhadap pH, ketersediaan hara P dan Ca tanah inseptisol dan serapan P dan Ca pada tanaman jagung (Zea mays .L). Jurnal Agroekoteknologi, 4 (3): 2139- 2145.

Zaitun Z, Saeni M S, Kooswardhono M, Djoefri H M H B. 2010. Pengaruh pemberian pupuk organik cair hasil proses pencernaan anaerobik limbah industri Nata de Coco dan kotoran sapi terhadap sifat kimia tanah pada media tanam selada.

Jurnal Agrista, 14 (3): 74-81

Gambar

Gambar 1. Lokasi dapur dan tempat sampah.

Referensi

Dokumen terkait

Crane Leadder Diesel Hammer PC Sheet Pile Stock PC Sheet Pile Crane Leadder Diesel Hammer PC Sheet Pile Stock PC Sheet Pile PEMASANGAN BEKISTING TIANG PANCANG LIFTING JACK

keuntungan  dari  PT  kepada  anggota/pengurus  yang  berstatus  orang  pribadi  disamakan  atau  dianggap  sebagai  deviden  (Ps.4  ayat  1  huruf 

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa D3 Sekretari FE UNY dan organisasi atau perusahaan yang menjadi tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa D3 Sekretari FE

melahirkan aliran atau isme yang membedakan dari masanya ataupun senimannya. Perkembangan dunia berkesenian tidak akan ada hentinya. Proses perenungan dan juga bereksplorasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) dengan pendekatan kontekstual pada

Diversifikasi yang dilakukan masyarakat setelah erupsi merapi merupakan strategi diversifikasi yang dikembangkan masyarakat dari semula hanya pada satu sektor pekerjaan

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. Buku ini diberikan kepada peserta pelatih.. Judul Modul: Pengoperasian naik / turun backhoe loader

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi tepung cangkang kerang simping memberikan pengaruh yang sangat nyata (α = 0,01) terhadap kadar air, abu, lemak,