• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPARTEMEN SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEPARTEMEN SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

KESULITAN PENGUCAPAN BUNYI KONSONAN BAHASA ARAB

OLEH ETNIS KARO

SKRIPSI SARJANA

OLEH

NINDI AYU SYAFITRI 120704035

DEPARTEMEN SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

(2)

KESULITAN PENGUCAPAN KONSONAN BAHASA ARAB OLEH ETNIS KARO

SKRIPSI SARJANA

OLEH

NINDI AYU SYAFITRI 120704035

DEPARTEMEN SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT berkat rahmat dan ridha-Nya jualah skripsi ini dapat diwujudkan. Peneliti menyadari terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan motivasi berbagai pihak, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Yang terhormat Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Wadek I,II,III.

2. Yang terhormat Dekan sebelumnya bapak Dr. Syahron Lubis, MA, beserta Pd I,II,III.

3. Yang terhormat Ibu Dra. Pujiati, M.Soc,Sc.Ph.D selaku Ketua Departemen Bahasa Arab dan Ibu Dra. Fauziah, M.A selaku Sekretaris Departemen Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Yang terhormat Bapak Prof. M. Husnan Lubis, M.A.,Ph.D selaku Dosen Penasehat Akademik.

5. Yang terhormat Ibu Dra. Rahlina Muskar Nst, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Dra. Kacar Ginting, M.Ag yang dengan penuh perhatian telah memberikan motivasi, nasehat, bimbingan dan pengarahan bagi peneliti sehingga skripsi ini dapat peneliti rampungkan dengan baik.

6. Seluruh Staf Pengajar Departemen Bahasa Arab pada khususnya dan Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara pada umumnya yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Kepada Bang Andika selaku Staf Administrasi Departemen Bahasa Arab yang sudah banyak membantu penulis dalam hal administrasi.

8. Kepada Ibu Dr. Rahimah M.Ag selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat peneliti rampungkan dengan baik.

(8)

9. Kepada Kepala desa Batukarang Bapak Roin Andreas Bangun yang telah memberikan izin penelitian di Desa Batukarang.

10. Kepada ibu-ibu pengajian Lau paya, Al-Ummi Rumah kuta, dan Rumah darat yang telah bersedia membantu menyelesaikan penelitian peneliti.

11. Ayahanda Pilihandi Tarigan dan Ibunda Nining Kurniasih Br.Bangun tercinta

& tersayang, yang menjadi orangtua terbaik dan sahabat tebaik. Terima kasih yang tak terhingga atas do’a, semangat dan kasih sayang Ayah dan Bunda, dengan pengorbanan dan ketulusannya mendidik dan mendampingi peneliti serta senantiasa memberikan dukungan moril maupun materil, semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan ridho-Nya kepada keduanya.

12. Yang tersayang dan tercinta nenekku Saminah dan adik-adikku Adjie Prayoga Tarigan, Muhammad Restu Priambudi Tarigan dan Widya Ramadhani Br.Tarigan yang selalu mampu menjadi tempat beristirahat dan melepas rindu. Semoga adik-adikku menjadi anak yang sholeh dan sholeha yang bisa menggapai hal yang sama bahkan lebih, demi kebahagiaan dan kebanggaan orang tua, Amiin ya Rabbal ‘alamin.

13. Untuk keluarga besar tercinta Bude Een, Pakde Yono, Bude Uwin, Pakde Man, Pakwo Suyud, Makwo Icup, Pakde Maspon, Bude Nur, Pakde Anto Mami Rina, Pakde Yatno, Mami Juli, Makwo Pakwo Brandan Pakwo Makwo Aceh.bang Eka,kak Evi,kak Sri,bang Tri,bang Efan,bang Toto,kak Tuti bang Eno,bang Prapto,bang Yudi,kak Uci,mas Iyan,mas Hendra,Arif, Andi- iwul,Ragil,Titin,Aseh,Iin,Egi,Didin,Rizky,Tari,Nisa,kak Nani dan semua abang/kakak sepupu yang selalu memberikan motivasi yang tak terhingga.

14. Para Alumni, Senioren, rekan-rekan serta adik-adik yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA) Fakultas Ilmu Budaya USU, dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fib USU yang memberikan warna hidup tersendiri di kampus. Semoga IMBA dan HMI tetap maju, berjaya dan Yakusa .

15. Annisa Rizda Anfa, Elfiyanti Zega, Siti Nurhajidah terimakasih karena kalian selalu memberikan semangat dan motivasi. Tidak akan lupa tentang kebersamaan kita, yang selalu bersama disaat senang maupun susah, selalu

(9)

berbeda pendapat, egois dan sering berantem tapi satu hal kita lebih dari sahabat. Kalian adalah saudariku. Thank you.

16. Keluarga Besar Sastra Arab angkatan 2012 (Amel, Maskolo, Joko, Fahmi, Agung, Hanafi,Weni,Ghandara, Faris, Hilmi, Asril, Diah, Nurul, Sabrina, Lena, Susi, Ade, Rapita, Anis,Vina, Putri, Debby, Biah, Ica,Lia, Nimas, Udin dan Hadjrul)

17. Kakak-kakak dan Abang-abang senior, kak Oza, kak Diah,kak Ayu, kak Tika, kak Naya,kak Nurul,kak Aghi, kak Nurul Fitri, kak Dida, bang Zulpan,bang Budi, bang Dicky, bang Haris, bang Zul, bang Ricki, bang Putra,bang Sutan, bang Ibnu, bang Zuhri bang Ijala, bang Andi,bang Apriandi, bang Fadda, bang Supri, bang Maulana, bang Reza, bang Maudana dan bang Nuriza terima kasih atas segala bentuk perhatian, dukungan serta motivasinya.

18. Tak lupa pula adik-adikku tersayang 2013 Febri, Ade, Nisa, Mega, Gea, Zulfa, Nurainun, Ilyas, Muin, Yuli, Risma, Rahmad, Laila, Ilham, dkk, untuk 014 Iyan, Irham, Henny, Reni, Nurul, Sarah, Mawaddah, Oca, Ridwan ,Reza, Annas, Novika, Iril dkk , untuk 015 Dimas, Ade, Yusuf, Farah, Raudhah, Lisa Cornetto, Rijal Sangkot Yaqin (trio tapsel) Popy, Dedek, Shaila, Ikbal dkk yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membesarkan hati peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

19. Untuk kak Nunung, Mang sutris sekeluarga dan bang Irfan yang telah membantu peneliti dari awal masuk kuliah. Yang memberikan motivasi yang tak terhingga.

20. Untuk sahabatku Florensi, Leni, Putri Jun, Gemina dkk SMA Perguruan Rakyat Pancur Batu, dan sahabatku Rizky, Laras, dkk MTsN Kabanjahe.

terima kasih atas doa dan dukungannya. Miss you all.

21. Kepada seluruh pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu.

(10)
(11)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR SINGKATAN ... vii

ABSTRAK ... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 KajianTerdahulu ... 6

2.2 LandasanTeori ... 8

2.2.1 Fonetik bahasa Arab ... 8

2.2.2 Fonem-fonem segmental dalam bahasa Karo ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Lokasi dan waktu penelitian ... 27

3.2 Jenis Penelitian ... 27

3.3 Populasi dan Sampel……….… 27

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data...28

3.5 Analisis Data………... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

BAB V PENUTUP ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58 LAMPIRAN

(12)

DAFTAR SINGKATAN

1. SK :Surat Keputusan

2. No :Nomor

3. Dkk :dan kawan kawan

4. RI :Republik Indonesia

5. SWT :Subhanahu Wa Ta’ala

6. SAW :Salallahu ‘Alaihi Wa Sallama

7. Q.S :Qur’an Surah

8. USU : Universitas Sumatera Utara

(13)

ABSTRAK

Nindi Ayu Syafitri ,2016. Kesulitan Pengucapan Bunyi Konsonan Bahasa Arab Oleh Etnis Karo. Penelitian ini membahas tentang kesulitan pengucapan bunyi konsonan bahasa Arab dalam membaca surah

ا

/al-fātiḥah/, surah

ا

ص

/al-ikhlāṣ/, surah

س ا

/an-nās/ dan hal-hal yang menyebabkan kesulitan pengucapan bunyi konsonan bahasa Arab oleh etnis Karo.

Penelitian ini menggunakan konsep fonologi bahasa Arab oleh Badri (1988) dan konsep fonologi bahasa Karo oleh Woolams (2004) serta buku pendamping lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan memperoleh data bahasa lisan melalui alat perekam dengan 30 orang informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsonan bahasa Arab yang sulit diucapkan yaitu konsonan hambat

ط [

ṭ],

ق[

q],

ض

[ḍ], konsonan frikatif

ح[

ħ],

خ[

x],

ذ[

ð],

ش[

ʃ],

ص[

ṣ] ,

ع[

ʕ],

غ[

γ]

ف[

f]. Faktor penyebab dari kesulitan pengucapan konsonan bahasa Arab Al- Quran yaitu di dalam fonologi Karo tidak ditemukan bunyi konsonan tersebut.

Minimnya intensitas latihan pengucapan konsonan bahasa Arab Al-Quran sesuai kaedah fonetik bahasa Arab. Demikian pula pengetahuan tentang pengucapan konsonan bahasa Arab Al-Quran sesuai kaedah fonetik bahasa Arab yang minim karena mereka adalah orang-orang yang muallaf.

(14)

ةر

، ى ا ى ا ا تا ا ا ا .

2016

" ور$% م ' ا ()$ ا تا * ' ا ا " +,- +,- ا ا.ھو.

" +,- و س$ ا ةر 1 ص345ا ة 1 , $ ا ةر 1 6ا 7 ا ا 8 ا ا ()$ ا ت . ' ا ا ب$-1أ لا <ا ." ور$= > $

ىر ? $ م @(A +,- ا ا.ھو

badri 1988)

BC و ا

( )

(woolams

D ED C ا$ ا C ا 1ارد ھ +,- ا ا.ھ . 4Gا C ا ا >(% او .

2004

ت$ ا د او ( ا ()$ ا تا 5ا نا ل +,- ا E6$( . 30

7و : ا

ط / / ق / / ض /

%(<ا / =$

ح / / خ / / د / / ش / / ص / /

ع / / غ / / ف / ) : ت3%TC ا ب$-1ا $)ا . / ا ا ت 8 5 ( 1

) ." و % ا ()$ ا ت ()$ ا تا ا ا > ر د5ا , ا ( 2

) ا

VD 5 نا ' ا ا ()$ ا تا ا ا 7 7و C ا ( 3

.ن W)

(15)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab- Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا

Alif - Tidak dilambangkan

ب

Ba B Be

ت

Ta T Te

ث

Sa es (dengan titik di atas)

ج

Jim J Je

ح

Ha Ha (dengan titik di bawah)

خ

Kha Kh Ka dan ha

د

Dal D De

ذ

Zal Ż Zet (dengan titik di atas)

ر

Ra R Er

ز

Zai Z Zet

س

Sin S Es

ش

Syin Sy Es dan ye

ص

Sad ṣ Es (dengan titik di bawah)

ض

Dad de (dengan titik dibawah)

ط

Ta ṭ te (dengan titik di bawah)

ظ

Za ẓ zet (dengan titik di bawah)

ع

`ain Koma terbalik (di atas)

(16)

غ

Gain G Ge

ف

Fa F Ef

ق

Qaf Q Ki

ك

Kaf K Ka

ل

Lam L El

م

Mim M Em

ن

Nun N En

و

Waw W We

ه

Ha H Ha

ء

Hamzah ` Apostrof

ي

Ya Y Ye

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap (tasydid) ditulis rangkap Contoh:

) ') /muqaddimatun / ةر C ا /al-munawwaratu/

C. Vokal

1. Vokal Tunggal ( monoftong )

َ◌ /fathah/ ditulis “a” contoh : X( /fatāḥa/

ِ◌ /kasrah/ ditulis “i” contoh : V /’alima/

ُ◌ /dammah/ ditulis “u” contoh : >(= /kutubun/

2. Vokal Rangkap ( diftong )

Vokal rangkap /fathah dan ya/ ditulis “ai” contoh : " أ / `aina/

(17)

Vokal rangkap / fathah dan waw/ ditulis “au” contoh : ل < / ḥaula/

D. Vokal Panjang ( maddah )

ّا /fathah/ ditulis “ a” contoh : ع$ / ba’a/

ي

/kasrah/ ditulis “I” contoh : V / ̒alīmun/

و

/dammah/ di tulis “u” contoh : م / ̒ulūmun/

E. Hamzah

Huruf hamzah (

ء

) di awal kata ditulis dengan vocal tanpa didahului oleh tanda apostrof (`)

Contoh: 78إ

ن

/`īmānu/ ‘ kepercayaan’

ت:;أ

/`umirtu/ ‘aku menyuruh’/ F. Lafzul- Jalalah

Lafzul- jalalah (kata

) yang berbentuk frase nomina ditransliterasikan tanpa hamzah

Contoh : ﷲ >(= / kitabullah/

ﷲ - /‘Abdullah/

G. Kata Sandang “al-“.

1. Kata sandang “al-“ tetap ditulis “al-“, baik pada kata yang dimulai dengan huruf qamariah maupun syamsiah.

Contoh :

َ>ﱠ@َAُ7ْ ا

/al-muqaddasatu/ ‘ yang suci’ ( al-qamariah )

ُ ﱠCِD ْ:ُE ا /

al-syar’iyyah/ ‘ hukum islam’ ( al-syamsiah ) 2. Huruf “a” pada kata sandang “al-“ tetap ditulis dengan huruf kecil

meskipun merupakan nama diri atau nam tempat.

Contoh : ي

ِد ْرَو َ7ْ ا

/al-Māwardī/ ( nama diri )

:َھ ْزَGا

/al-`Azharu/ ( nama tempat ).

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Keraf (1991: 2) bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Ibnu Jiniy dalam Muskar (2012: 8) memberikan batasan bahasa yang erat kaitannya dengan bunyi sebagai unsur yang hakiki sebagai berikut:

HIJا :Kا LD مMN OP IQ :RS8 تاMTا Uھ VW ا

/Al-lugatu hiya aswātun yu’abbiru bihā kullu qaumin‘an aghrādihim/ Bahasa adalah bunyi-bunyi yang digunakan oleh setiap kelompok masyarakat untuk mengekspresikan keinginannya.

Menurut Gulayaini (2005:7) :

Hھ@T A; LD مMN OP IQ :RS8 ظ ا : VW ا

/ Al-lugatu : Alfāzun yu’abbiru bihā kullu qaumin ‘an maqāsidihim/ “Bahasa adalah kata atau lafaz yang digunakan oleh setiap orang atau kaum dalam menyampaikan maksud atau kehendak mereka”.

Dari uraian diatas maka difahami bahwa bunyi adalah bagian utama dalam bahasa. Komunikasi lisan tidak akan terlaksana apabila tidak ada bunyi yang dituturkan dan diperdengarkan.

Bahasa Arab di Indonesia merupakan bahasa asing, karena mayoritas penduduk Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai bahasa Ibu seperti Jawa, Sunda, Batak, Karo dan lain-lain. Namun pemakaian bahasa Arab di Indonesia bukanlah hal yang baru karena mayoritas penduduknya yang beragama Islam tentunya dekat dengan ucapan berbahasa Arab. Di sisi lain yang melekat dalam pelaksanaan beribadah seperti dalam melaksanakan ibadah Shalat serta dalam komunikasi keseharian di masyarakat misalnya, dalam

(19)

mengucapkan kalimat

Y @7 ا

/al-ḥamdulillah/ untuk mensyukuri nikmat Allah juga mengucapkan

Y Z ZMS[ار \C ا Zاو

/innālillahi wainnāilaihi rāji`ūn/ ketika mendapatkan musibah. Dalam pengucapan bahasa Arab ini tentunya masyarakat dituntut untuk mengucapkannya dengan baik dan benar.Dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang pengucapan bunyi bahasa Arab.

Adapun ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa itu lazim disebut dengan fonologi. Bloomfield dalam Muskar (2009: 6) mengatakan “phonology is the study of significant speech sound and the phoneme is the minimum unit of distinctive sound feature”.“Fonologi adalah suatu studi tentang lambang bunyi ucapan dan fonem adalah satuan terkecil dari ciri bunyi yang membedakan suatu arti”.

Fonologi di dalam bahasa Arab disebut dengan istilah

تاMT]ا HWD

/ ilmu I- Aṣwat/ ilmu tentang bunyi-bunyi bahasa Arab, atau

C[M MZM^ /

funulujiya/ (Al- Khuli, 1982 :214).

Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran Fonologis, Morfologis, Sintaksis, maupun pada tataran Leksikon (Chaer dan Leonie 2004:14).

Sosiolinguistik memandang bahasa sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan pemakaian bahasa adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam situasi kongret (Aslinda dan Leni 2007:6). Dengan demikian, dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat secara internal tetapi dilihat sebagai sarana interaksi atau komunikasi dalam masyarakat.

(20)

Batu Karang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatea Utara. Jumlah penduduk desa Batukarang 1603 kk. Laki-laki berjumlah 3165 jiwa dan perempuan berjumlah 3217 jiwa.

Mayoritas penduduknya hidup dari bercocok tanam dengan menanam padi dan sayur-sayuran. Agama Katolik berjumlah 525 kk,Kristen berjumlah 850 kk dan Islam berjumlah 228 kk.

Penduduk desa Batukarang yang beragama Islam sangatlah sedikit dari jumlah yang sedikit ini peneliti melihat bahwasanya masyarakat telah membentuk kelompok pengajian yaitu pengajian Al-Ummi Rumahkuta, Laupaya dan Rumah Darat yang mayoritas ibu-ibu bergabung dalam pengajian tersebut .Anggota Pengajian ini terdiri dari berbagai suku seperti suku Jawa, suku Melayu, suku Batak, suku Karo. Dalam pelaksanaan pengajian ini peneliti melihat adanya pelaksanaan membaca surah

ا

/al-fātiḥah/, surah

س ا

/an-nās/ surah

ا

ص

/al-ikhlāṣ/ setiap pembukaan pengajian. Kerap kali Peneliti mendengar dalam pembacaan ayat-ayat di atas terdapat pengucapan yang tidak sesuai dengan kaedah pelafalan bahasa Arab yang sesuai kaedah fonetik Arab. Seperti dalam mengucapakan

Y Q ذ MDا

/a-`ūżubillāh/ menjadi

ﷲ R[وا /

a-ūjubillah/

ﷲ: V_>ا

/as- tagfirullāh/menjadi

ﷲ: `_>ا

/as-takfirullāh/,

LCS_aZ

/nasta`īn/ menjadi

LC_aZ

/nastain/. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengapa hal ini dapat terjadi apa penyebab kesulitan melafalkan konsonan Arab tersebut.

Berdasarkan pengamatan sementara Peneliti melihat bahwa mayoritas anggota pengajian itu terdiri dari etnis Karo. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang bagaimana pengaruh bahasa Ibu dari masyarakat etnis Karo dalam melafalkan bahasa Arab pada surah

ا

/al-fātiḥah/, surah

س ا

/an-nās/ surah

ص ا

/al-ikhlāṣ/.

Keutamaan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui kesulitan membaca bahasa Arab pada etnis Karo dan sebagai upaya untuk mengetahui titik kelemahan (kesalahan) pada pelafalan bunyi konsonan bahasa Arab pada ibu-ibu etnis Karo sesuai kaedah fonetik dan fonologi.

(21)

Alasan pemilihan judul diatas dibuatkan dengan kenyataan bahwa penelitian lapangan di Tanah Karo ini belum pernah dilaksanakan oleh Prodi Sastra Arab Universitas Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan pokok yang terdapat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Konsonan bahasa Arab apa saja yang sulit diucapkan oleh etnis Karo di Desa Batukarang Kabupaten Karo?

2. Apa saja faktor penyebab kesulitan pengucapan bunyi konsonan bahasa Arab bagi etnis Karo di Desa Batukarang?

3. Apa akibat yang terjadi dari kesulitan pengucapan tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang terdapat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kesulitan pengucapan konsonan bahasa Arab bagi masyarakat penutur bahasa Karo di desa Batukarang.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan pengucapan konsonan bahasa Arab dan upaya masyarakat dalam mengatasi pengucapan tersebut agar menjadi lebih baik dan benar.

3. Untuk mengetahui konsonan bahasa Arab yang tidak sesuai dengan artikulasi konsonan bahasa Arab dari pelafalan masyarakat Batukarang tanah Karo.

(22)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan baru tentang pelafalan konsonan bahasa Arab sesuai artikulasinya atau dalam istilah bahasa Arab disebut dengan makharijul huruf. Serta dapat dijadikan sebagai sumber referensi para pembaca dan khususnya para pelajar bahasa Arab.

2. Bagi pembaca penelitian ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki pelafalan konsonan bahasa Arabyang digunakan dalam beribadah dan berkomunikasi dalam bahasa Arab.

3. Bagi masyarakat Desa Batukarang dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat tersebut dapat memperbaiki dan menguasaicara mengucapkan bunyi-bunyi konsonan bahasa Arab dalam beribadah khususnya bagi penutur bahasa Karo.

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Terdahulu

Beberapa peneliti yang telah mengangkat permasalahan ini adalah:

Sriani Saragih (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kesalahan Pengucapan Bunyi Konsonan

ذ

[ð],

ز

[z],

س

[s],

ص

[ʂ],

ض

[ɖ],

د

[d],

ه

[h],

ح

[ħ]di Asrama Bahasa Arab Hubbul Wattan Medan”.Hasil penelitian beliau, menunjukkan bahwa ketika mengucapkan konsonan

ح

[ħ] faringal-frikatif tidak bersuara menjadi bunyi konsonan

ه

[h] glottal-frikatif bersuara.Bunyi konsonan

ه

[h] glottal-frikatif bersuara menjadi bunyi konsonan

ح

[ħ] faringal-frikatif tidak bersuara. Bunyi konsonan

د

[d] dental-stop bersuara menjadi bunyi konsonan

ض

[ɖ] velarized stop bersuara. Bunyi konsonan

ض

[ɖ] velarized stop bersuara menjadi bunyi konsonan

د

[d] dental-stop bersuara. Bunyi konsonan

ص

[ʂ]velarized frikatif tidak bersuara menjadi bunyi konsonan

س

[s]alveolar frikatif tidak bersuara. Bunyi konsonan

س

[s]alveolar frikatif tidak bersuara menjadi bunyi konsonan

ص

[ʂ]velarized frikatif tidak bersuara. Bunyi konsonan

ز

[Ʒ]alveolar frikatif bersuara menjadi bunyi konsonan

ذ

[ð]interdental frikatif tidak bersuara.Bunyi konsonan

ذ

[ð]interdental frikatif tidak bersuara menjadi bunyi konsonan

ز

[z]alveolar frikatif bersuara.Hal ini disebabkan oleh latar belakang kebahasaab siswi.Siswi yang berada di kelas dasar, mengenal bahasa Arab ketika berada di asrama.

Anwar S Marpaung (2013) skripsi dalam penelitiannya“Analisis KesalahanMembaca Surah An-Nas dan Al-Falaq Oleh Siswa Kelas II Madrasah Diniyah Awaliyyah Al-Muttaqin Padang Bulan Medan”. Dalam penelitiannya beliau melihat kesalahan pengucapan bunyi vokal dan konsonan, dan faktor penyebab kesalahan pengucapan bunyi vokal dan konsonan, serta persentase tingkat kesalahan pengucapan bunyi vokal dan konsonan dalam membaca Surah

(24)

an-Nās dan al-Falaq yang dilakukan oleh siswa/siswi Madrasah Diniyah Awaliyyah Al-Muttaqin Medan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bunyi vokal yang mengalami kesalahan adalah bunyi vokal pendek [a] dan bunyi vokal panjang [u:]. Dan bunyi konsonan yang mengalami kesalahan adalah konsonan”ع”, “ق”, “ذ”, “ش“ , “ه”, “ص”.

Rizka Aulina Lubis (2007)penelitian tentang “Analisis Kesalahan membaca Surah al-Fātihah Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah PTPN III Sei Karang”. Beliau menemukan kesalahan pengucapan bunyi vokal dan bunyi konsonan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunyi vokal yang mengalami kesalahan adalah vokal panjang [i:]. Pada bunyi konsonan yang mengalami kesalahan yaitu konsonan

ح

/h/, konsonan

ذ

/ż/, konsonan

س

/s/ konsonan

ص

, konsonan

ض

/đ/, konsonan

ع

/ʻ/, konsonan

غ

/ɤ/, konsonan

ق

/q/, konsonan

ن

/n/dan konsonan

ه

/h/.Kesalahan yang dilakukan oleh siswa madrasah Ibtidaiyah tergolong pada kategori kesalahan paskasistematik.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Fonetik Bahasa Arab

Badri (1988: 5) mengatakan fonologi bahasa arab disebut dengan HWD

تاMT]ا

/’ilmu I-aṣwat/ dan Al-khuli, (1982 : 214) mengatakan ilmu tentang bunyi-bunyi bahasa arab disebut

C[M MZM^

/ funulujiya/.

Badri (1988:5-6) menyebut istilah fonetik diatas sebagai berikut:

1.

iAj ا تاMT]ا HWD

/ ‘ilmu I-aṣwāti n-nuṭqiyyi/ fonetik artikulator.

2.

i`C_>MP]ا وا i_>MP]ا تاMT]ا HWD

/ ’ilmu I-aṣwāti I-akustiyyi awi I- akustīyyi / fonetik akustik.

3.

iS7a ا تاMT]ا HWD

/ ‘ilmu I-aṣwāti s-sam’iyyi/ fonetik auditoris.

Dari ketiga jenis fonetik diatas, yang menjadi bahan kajian dalam bahasa arab yaitu fonetik artikulatoris, sebagaimana yang disampaikan oleh Badri (1988:

5-6) sebagai berikut:

(25)

iھ kZاM[ l mQ iAj ا تاMT]ا HWD n_o8

/ yakhtaṣu ‘ilmu I-aṣwāti n-nuṭqiyyi biṡalāṡṡti jawānibi hiya/: ada tiga hal yang khusus dikaji dalam fonetik altikulatoris sebagai berikut:

8Mm ) ج:o7 ا qCr L; I CQ s8: _ ا و NMj 7 ا تاMT]ا >ارد CI t

-

و 8ر u Zا ) IQ sj i_ ا C C` ا و (w ا

( CP `_rا

ةرMIu;) I_ Tو

( >M7I;

IDMZو C Zا)

ا ( C;MN

-

y

ۮ :CK C {_ ا L; | ا ت

/dirāsatu I-aṣwāti I-manṭūqati wa t-tafrīqi baynahā min hayṡu I-makhraji (liṡawiyyati-syafahiyyati wa ilā ākhir), wa I-kayfiyyati I-lati tantiqu bihā (infijāriyyati-iḥtikākiyyati), waṣifātiha ( majhūratun-mahmūsatun) wa naw’ihā (anfiyyatun-famuwiyatun il gayri żālika min at-taṣnīfāt/.‘Menyelidiki system bunyi-bunyi bahasa berdasarkan alat-alat ucap dalam artikulasi, yang berbeda- beda dari titik artikulasinya (pangkal gigi atas- bibir) dan sebagainya, dan cara pengucapannya (hambatan suara-frikatif) dan menurut pita-pita suara (bersuara- tak bersuara), dan menurut penggolongannya bunyi (hidung-mulut) dan

sebagainya’.

ھ i^ ;@o_a7 ا ء }D ]او نM` IQ i_ ا A8:j ا

~ L8M`_ ا ا

/Aṭ-ṭārīqatu I-latī bihā takawwanu wa al-a’ḍāˋu aI-mustakhdimatu fī haża t- takwīni/. Dengan cara kerja alat-alat ucap itu tercipta bunyi-bunyi bahasa.

قMj 7 ا تM{ ا Cظو

/waẓīfatu ṣ-ṣawti I-manṭūqi/. Cara kerja bunyi-bunyi itu diujarkan.

a. Artikulator

Menurut Muskar (2012: 22) alat-alat ucap merupakan hal yang utama untuk diuraikan di dalam fonetik artikulatoris (articulatory phonetics)atau

تاMTا HWD sj ا

‘ilmu aṣwātun n-nuṭqiyyi seperti berikut ini:

1. Paru-paru (ن _Z: ا)/ ˋar-ra ˋatāni/

2. Batang tenggorokan( C•اMI ا R{A ا)/ˋal-qaṣbatu l-haw.āˋiyyati/

3. Pangkal tenggorokan

(ة:u ا)/ˋ

al-ḥanjaratu /

4. Pita-pita suara

(ن C M{ ا نا: M ا

)/ˋal-witrāni ṣ-ṣawtiyyāni/

(26)

5. Rongga tenggorokan(

sW ا

)/ˋal-ḥalqu/

6. Akar lidah

(ن aW ا s ذ

)/ẓuluqu l-lisān/

7. Pangkal lidah

(ن aW ا م@A; )/ˋ

muqaddamu l-lisān/

8. Tengah lidah

(ن aW ا €>و

)/ˋwastul-al-lisāni/

9. Daun lidah

(ن aW ا ف:ط )/

ṭarfu l-lisān/

10. Ujung lidah (

ن aW ا s )/ ذ

ẓuluqu l-lisān/

11. Anak tekak (

;•7 ا ن a )/

lisanu l-mazmā/

12. Langit-langit lunak(

LCW ا | ا )/ˋ

al-ḥanaku-l-layyinu/

13. Langit-langit keras(

kW{ ا sRj ا )/ˋ

aṭ-ṭabaqu ṣ-ṣulbu/

14. Lengkung kaki gigi (

ن >]ا لMTا)/ˋ

uṣūlu l-ˋasnānu/

15. Gigi bawah(

UW a ا ن >]ا )/ˋ

al-asnānu s-suflā/

16. Gigi atas(

CWS ا ن >]ا)/ˋ

al-asnānu-l-ulyā/

17. Bibir bawah(

UW a ا E ا)/ˋ

asy-syafatu s-suflā/

18. Bibir atas(

CWS E ا)/ˋ

asy-syafatu l-ulyā/

19. Mulut(

8M7 )/ ^

famūwiyah/

20. Rongga mulut(

8M7 ا ‚8Mu_ ا)/

at-tajwifu l-famuwiyy/

21. Hidung(

C Zا)/ˋ

anfiyyah/

22. Rongga hidung(

C Z] ‚8Mu_ ا)/ˋ

attajwifu l-ˋanfiyyatu/

b. Bunyi Vokal dan Konsonan bahasa Arab

Menurut Muskar (2012:28) bunyi bahasa digolongkan kepada bunyi vokal dan konsonan. Bunyi vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan melibatkan pita-pita suara tanpa penyempitan atau penutupan apapun pada tempat pengartikulasian manapun. Bunyi konsonan adalah bunyi ujaran yang terjadi karena udara yang keluar dari paru-paru mendapat halangan, baik seluruhnya atau pun sebagian dengan menggunakan artikulasi pada salah satu bagian alat-alat bicara.

(27)

1. Bunyi Vokal bahasa Arab

Bunyi Vokal di dalam bahasa Arab disebut juga dengan

O`t

/ syaklun/ atau

P:r

/ḥarakatun/ atau

ƒ• T تMT

/ṣawtu ṣā`itin/ (Badri, 1988 : 4), vokal dengan

ذ

تM{ ا Q N Dو

/zū’alaqatin biṣ-ṣawti/(Al-Khuli ( 1982 : 302 ). Maksudnya ialah sebuah tanda atau lambang bunyi yang diletakkan di atas atau di bawah huruf Hija`iyyah yang melambangkan bunyi-bunyi konsonan (Muskar 2012 : 28).

Basyar (1980: 74 ) memberi batasan bahwa yang disebut dengan vokal adalah sebagai berikut:

ارMIu7 ا تM{ ا \Z Q•C7_8 تMT P: ا ناء 7WS ار:N

~ \Q sj ا ء lا ث@ 8 ي

ACWط ا:r ءاMI ا:78 نا O• rوا s• D ىا s8:ط i^ ‚A8 نا نود H او sW ا ل

ً◌ًsCJءاMI ا ى:u; sC}8 نا نودو DMm7a; P `_rا ث@ 8 نا \Z t L; ا

/qarrara al-ulamā`u `anna al-ḥarakata ṣawtun yatamayyazu bi`annahu ṣ-ṣawtu al-majhū l-lażī yaḥduṣu `aṣnā`u n-nuṭqi bihī `an yamurra al-hawā`a ḥarran ṭabaqan khilālu al-ḥalqi wa al-fami dūna`an yaqifa fi ṭarīqin `ay `ā`iqin `aw ḥā`ilin, wa dūna `an yaḍīqa majrā al-hawā`i ḍayyiqan min sya`nihi `an yaḥduṣa

`ihtikākan masmū`an/. Para ahli bahasa arab menetapkan bahwa bunyi vokal adalah bunyi yang dihasilkan dengan getaran pita suara (majhur), tanpa mengalami penyempitan dalam saluran suara di atas glotis dan rongga mulut, tanpa mengalami halangan dan penyempitan udara dalam pengucapannya.

Bunyi vokal di dalam bahasa Arab diklasifikasikan atas bunyi vokal pendek, bunyi vokal panjang dan bunyi vokal tanwin.

Menurut muskar (2012 : 30) bunyi vokal pendek [a] dilambangkan dengan sebuah garis diagonal yang dibubuhkan di atas lambang-lambang bunyi konsonan.

Bunyi vokal pendek adalah bunyi bersuara ketika mengucapkannya dengan suara agak cepat. Contoh:

k_P

/kataba/ menulis.Bunyi vokal panjang terdiri dari bunyi- bunyi vokal [a,i,u] yang panjang yaitu [a: i: u:]. Bunyi vokal panjang [a:]

dilambangkan dengan bunyi vokal pendek [a] diikuti dengan huruf hijaiyah “alif”

(

ا

) seperti:

ا

__ [a:]. Bunyi vokal panjang [i:] dilambangkan dengan bunyi vokal

(28)

pendek [i] diikuti dengan huruf hijaiyah “ya” (ي), seperti:

ي

__ [i:]bunyi vokal panjang [u:] dilambangkan dengan bunyi vokal pendek [u] diikuti dengan huruf hijaiyah “waw” (

و

), seperti :

و

__ [u:].

Jadi bunyi yang ketika mengucapkannya suara kita lebih lama atau lebih panjang dari vokal pendek disebut bunyi vokal panjang.contoh

ل N

[qa:la] artinya Dia berkata.

Menurut Muskar (2012: 31) bunyi vokal pendek dan vokal panjang dapat diklasifikasikan berdasarkan pada beberapa hal berikut:

1. Lidah sebagai artikulator

Daun lidah sebagai artikulator aktif secara fisiologis dibagi atas 4 bagian:

1. Ujung lidah (apeks) atau

( 8 IZ) ن aW ا s ذ

/żuluqu al-lisāni/.

2. Depan lidah (fronto) atau

ن aW ا م@A ;

/ muqaddamu al-lisāni/.

3. Pusat lidah (lamino) atau

ن aW ا ف:ط

/ ṭarfu al-lisān/.

4.Belakang lidah (dorsum) atau

ن aW ا: ‡;

/ mu`akhkharu al-lisāni

Berdasarkan lidah sebagai artikulator itu, maka bunyi vokal dapat dibedakan atas:

Vokal depan atau

C; ; / ا

amamiyyah/ yaitu bunyi yang dihasilkan oleh lidah bagian lidah seperti: __[i] dan

ي

__ [i:].

a. Vokal tengah atau pusat

8•P:;

/ markaziyyah/ yaitu bunyi vokal yang dihasilkan oleh bagian tengah lidah seperti : __ [a] dan

أ

__ [a:].

b. Vokal belakang atau

C W

/ khalfiyyah/ yaitu bunyi yang dihasilkan olehbagian belakang lidah, seperti [u] dan

و

__ [u:].

(29)

Tabel Vokal Bahasa Arab

Vokal Depan Tengah Belakang

Bulat T .Bulat Bulat T.Bulat Bulat T.Bulat

Tinggi i: u:

I u

Sedang a

a:

Sumber ;Nasr.1967 dalam muskar hal.34

2. Bunyi Konsonan Bahasa Arab

Basyar (1980: 74 ) memberi batasan bunyi konsonan bahasa Arab sebagai berikut:

ا ƒ; T تMT ذ

ا سM7I7 اوارMIu7 ا تM{ اMھ ن

~ sj ا ء lا ث@ 8 ي

/ṣautun ṣāmitu ˋiżan huwa ṣ-ṣautu I-majhūru auaI-mahmūsu I-lażī yuḥaddiṡu iṡnāˋi n-nuṭqi/.Bunyi konsonan terdiri dari bunyi bersuara dan tidak bersuara yang mengalami hambatan udara pada titik artikulasi.

Menurut Badri dalam muskar (2009: 36) di dalam bahasa arab dikenal huruf-huruf alphabet yang disebut dengan huruf Hija’iyaah. Lambang-lambang huruf Hijaˋiyyah itu dalam kajian fonetik merupakan lambang bunyi konsonan.

Bunyi konsonan bahasa Arab sama seperti bunyi konsonan pada bahasa-bahasa yang ada di dunia, yakni dapat diklasifikasikan menurut artikulator dan titik artikulasi, hambatan udara, serta bergetar tidaknya pita-pita suara ketika dalam menyuarakan suatu bunyi.

Adapun klasifikasi bunyi konsonan bahasa Arab berdasarkan artikulator seperti berikut:

Menurut Muskar (2012: 40-42) titik artikulasi atau daerah artikulasi atau

sj ا C CP

/kayfiyyatu n-nuṭqi/. Untuk menghasilkan sebuah bunyi konsonan, maka bunyi konsonan dapat dibedakan berdasarkan titik artikulasinya sebagai berikut:

(30)

1. Bunyi konsonanbilabial(iZ _ t) /syafatāniy/, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh kedua bibir yang bersama-sama bertindak sebagai artikulator dan titik artikulasi. Bunyi konsonan yang dihasilkan adalah:

و م ب

[b,m,w].

Contoh : /ب/

: Q

[bahrun] laut

/م/

Rr:;

[marhaba:] selamat dating

/و/

@[و

[wajada] mendapat

2. Bunyi konsonan dental

(iZ >ا)

/asnāniy/, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh ujung lidah dan pangkal gigi atas. Bunyi yang dihasilkan adalah

د ت

[d, t,].

Contoh : /ت/

H[:

[tarjama] menerjemahkan /د/

ت 8ود

[duwajla:tun] negara kecil

3. Bunyi konsonan labio-dental

(iZ >ا يM t)

/syafawī asnāniy/ yaitu bunyi yang dihasilkan oleh bibir bawah dan gigi atas. Bunyi yang dihasilkan:

ف

[f].

Contoh : /

ف/ ق:^

[farqun] perbedaan

4. Bunyi konsonan interdental

(iZ >ا LCQ)

/ bayna asnāniy/ yaitu bunyi yang dihasilkan oleh ujung lidah, gigi atas dan bawah, seperti:

ذ ث

[ ð,θ].

Contoh : /

ذ/ ‰Q ذ

[ðabaħa] menyembelih /

ث/ ŠWl

[θaljun] es, salju

5. Bunyi konsonanalveolar( m )/liṣṣah/ yakni bunyi yang dihasilkan oleh pangkal gigi atas, daun lidah dan ujung lidah, seperti:

ن ل س ز ر

[n, l, s, ʒ, r]

Contoh : /

ر/ O[ر

[rajulun] laki-laki

/

ز/ داز

[ʒa:da] bertambah

/

س/ |7>

[samakun] ikan

/

ل/ LR

[laban] susu

/

ن/ ل•Z

[naʒala] turun

(31)

6. Bunyi konsonan velarized(Ho ;)/mufakhkham/ yakni bunyi yang diperoleh dari pangkal gigi dan langit-langit lunak, disertai dengan depan lidah dan daun lidah. Bunyi yang dihasilkan seperti :

ظ ط ض ص

[ʑ.ṣ,ḍ,ṭ, ẓ]

Contoh : /

ص/ kr T

[ṣa:hibun] sahabat,teman /

ض/ ب:J

[ḍaraba] memukul /

ط / OjQ

[baṭala] batal

/

ظ/ HWظ

[ẓalama] menganiaya

7. Bunyi konsonan velar

(sRط)

/ṭabaq/ yaitu bunyi yang dihasilkan oleh langit-langit lunak dan belakang lidah. Bunyi yang dihasilkan adalah:

غ خ ك

[k, γ, x]

Contoh : /

خ/ ج:

[xaraja] keluar

/

غ/ H K

[γanamun] kambing

/

ك/ هو:`;

[makru:h] makruh, yang dibenci 8. Bunyi konsonan alveo palatal

( 8ر K m )

/liṣṣah ghāriyyah/bunyi yang

dihasilkan oleh pangkal gigi dan langit-langit keras dan daun lidah belakang. Bunyi yang dihasilkan adalah:

ش ج[ʃ, ʝ]

Contoh : /

ج/ O7[

[ʝamalun] unta /

ش / ب Rt

[ʃaba:b] pemuda

9. Bunyi konsonan palatal

( 8ر K)

/ghāriyyah/ yaitu bunyi yang diperoleh dari langit-langit keras dan lidah bagian tengah. Bunyi yang dihasilkan adalah:

ي

[j] contoh :

ŽWu8

[jaʝlisu] duduk

(32)

10. Bunyi konsonan uvular

( CAWr)

/ḥalqiyyah/, adalah bunyi yang diperoleh dari langit-langit keras dan lidah bagian tengah. Bunyi yang dihasilkan adalah:

ق

[q] contoh :

ة:AQ

[baqaratun] lembu betina

11. Bunyi konsonan faringal

( CAWr)

/ḥalqiyyah/ yaitu bunyi yang dihasilkan oleh dinding belakang tenggorokan dan akar lidah seperti :

ع ح [

ʕ, ħ]

Contoh : /

ح/ ‚

[laħfun] kaki gunung /

ع/ HWD

[ʕalima] mengetahui

12. Bunyi konsonan glottal

( 8:u r)

/ḥamjariyyah/ yaitu bunyi yang diperoleh dari pita-pita suara. Seperti:

ء ه

[ʔ,h]. (Muskar 2009 : 9-40)

Contoh : /

ء / OPا

[ʔakala] makan /

ه/ م@ھ

[hadama] merobohkan

(33)

Menurut Muskar (2012:45) Bahasa Arab memiliki 28 fonem konsonan, seperti pada tabel berikut.

Konsonan B i l a b i a l

L a b d i e o n t a l

D e n t a l

I n t d e e r n t a l

A l v e o l a r

d e n t a v l e l a r

A l p v a e l o a t a l

P a l a t a l

V e l a r

U v u l a r

P h a r i n g a l

G l o t t a l

Stop ts t ʈ k q ʔ

S b d ɖ x ħ

Frikatif ts f θ s ʂ ʃ ʕ h

S ð z ʑ ʝ ɤ

Nasal

S m n

Lateral

S l

Vibran

S r

Semi vokal

S w Y

(34)

2.2.2 Fonem-Fonem Segmental Dalam Bahasa Karo

Menurut Woollams (2004: 21-25) ada 24 macam fonem segmental dalam bahasa Karo yang terdiri dari 17 Konsonan dan 7 Vokal.

KONSONAN

Labial Alveo-dental Palatal Velar Glottal Konsonan hambat :

Tak bersuara p t C k

Bersuara b d J g

Konsonan sengau m n ŋ

Konsonan geser s h

Konsonan lateral l

Konsonan getar r

Semi vocal w Y

1. Konsonan dalam Bahasa Karo Konsonan Hambat Tak Bersuara

/p/ [p] konsonan hambat bilabial tak beraspirasi tak bersuara yang terletak sebelum bunyi vokal dan pada awal pengucapan

/pagi/ [pági] besok /ipən/ [ípən] gigi

VOKAL

Depan Tengah Belakang

Tinggi i ɯ u

Menengah e ə o

Rendah a

(35)

/t/ [t] konsonan hambat dental tak beraspirasi tak bersuara yang terletak sebelum bunyi vocal serta pada awal pengucapan

/tiga/ [ṱíga] pasar

/ate/ [áṱe] hati

/k/ [k[ konsonan hambat velar tak teraspirasi tak bersuara yang terletak sebelum bunyi vokal serta pada awal pengucapan

/kaka/ [káka] kakak /bengkila/ [bəŋkíla] paman Konsonan Hambat Bersuara

/b/ [b] konsonan hambat bilabial bersuara /bəne/ [bəné] hilang /rubat/ [ŕúbaṱ°] berkelahi /d/ [d] konsonan hambat alveolar bersuara

/duŋ/ [dúŋ] tamat,selesai /ŋuda/ [ŋúda] muda

/g/ [g] konsonan hambat velar bersuara /galaŋ/ [gálaŋ] besar /pagit/ [págiṱ°] pahit Konsonan Hambat Afrikat

/c/ [c] afrikat beralur alveopalatal tak bersuara /ciger/ [cígəѓ] tengah hari

(36)

/lacina/ [lacína] cabai /ŋenca/ [ŋénca] hanya /j/ [j] afrikat beralur alveopalatal bersuara

/jaun/ [jáuŋ] jagung /mejile/ [məjíle] cantik /kərja/ [kərja] pesta Konsonan Sengau (Nasal)

/m/ [m] konsonan sengau bilabial bersuara /məhamat/ [məhámaṱ°] hormat /mərim/ [məѓím] harum /ləmbam/ [ləmbam] bengkak

[n] konsonan sengau alveolar bersuara yang terletak pada berbagai lokasi lain

/nini/ [níni] nenek /əndi/ [əndí] ini, ambillah /nəhən/ [nəhən] melihat /ŋ [ŋ] konsonan sengau velar bersuara

/ŋadi/ [ŋádi] berhenti /bəŋkau/ [bəŋkáu] daging Konsonan Geser (Frikatif)

/s/ [s] konsonan geser beralur alveolar tak bersuara

(37)

/sudu/ [súdu] batok kelapa /isaŋ/ [ísaŋ] dagu

/mbagəs/ [mbágəs] dalam /h/ [h] konsonan geser glottal tak bersuara

/hamatən/ [hamáṱən] lebih terhormat /kəmuhən/ [kəmúhən] sisi kanan /tualah/ [ṱuálah] kelapa Konsonan Lateral

/l/ [l] konsonan lateral alveolar bersuara /lalap/ [lálap°] selalu /kundul/ [kúndul] duduk Konsonan Getar Vibran

/r/ [r] konsonan trill alveolar bersuara /ridi/ [ѓídi] mandi /dibəru/ [dibəѓú] wanita

/mbiar/ [mbíaѓ] takut

Konsonan Semi Vokal

/w/ [w] konsonan vokoid nonsilabel labiovelar tak bundur bersuara /wari/ [wáŕi] hari

/wili/ [wíli] babi hutan /mərawa/ [məŕáwa] marah /tiwən/ [ṱíwən] lutut

(38)

/y/ [y] konsonan vokoid nonsilabel palatal bersuara

/ya/ [yá] ya

/ayo/ [áyo] wajah /mbayu/ [mbáyu] menganyam

/sayəp/ [sáyəp°] tertutup (mengenai perangkap) sendiri

2. Vokal dalam bahasa Karo

Di dalam bahasa Karo terdapat dua vokal depan, dua vokal belakang, dan tiga vokal pusat. Vokal depan dan vokal belakang umumnya relatif lebih tinggi (tegang) pada suku kata terbuka, dan relatif lebih rendah (kendur) pada suku kata tertutup.Contoh:

/i/ [i] vokoid tak bundar depan tegang tinggi, muncul pada suku kata terbuka /ipən/ [ípən] gigi

/wili/ [wíli] babi hutan /bəŋkila/ [bəŋkíla] paman

/e/ [e] vokoid tak bundar depan tegang menengah, muncul pada suku kata terbuka

/lepak/ [ləpa?] salah /nipe/ [nípé] ular

/ɯ/ [ɯ] vokoid tak bundar pusat mundur tegang tinggi

/dɯm/ [dɯm] penuh

/perɯh/ [pəŕɯh] cara kedatangan /karabɯn/ [kaŕabɯn] penghujung senja

Pada suku kata tanpa penekanan, fonem vokoid/ɯ/ umumnya digantikan oleh fonem /ə/

/ə/ [ə] vokoid tak bundar pusat kendur menengah, bunyi schwa

(39)

mədəm/ [mədəm] tidur /pərəh/ [pəŕəh] memerah /kəbən/ [kəbən] lumbung padi /a/ [a] vokoid tak bundar pusat kendur rendah

/asa/ [ása] sebanyak

/manjaranjar/ [mánjaŕánjar] perlahan-lahan

/u/ [u] vokoid bundar belakang tegang tinggi, muncul pada suku kata terbuka /tuhu/ [ṱúhu] benar, sejati

/pitu/ [píṱu] tujuh

/o/ [o] vokoid bundar belakang tegang menengah,muncul pada suku kata terbuka

/ope/ [ópe] sebelum /pinaŋko/ [pináŋko] pencuri /bobo/ [bóbo] atas, di atas

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo.Penelitian ini berlangsung mulai tanggal 24 hingga 31Oktober 2016.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research ) yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data tentang kesulitan pengucapan bunyi konsonan bahasa Arab pada etnis Karo. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Menurut Iskandar (2009:12) penelitian kualitatif yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang dalam bahasa, peristilahan dan peristiwa.

Data penelitian ini adalah bahasa Arab berupa ayat Al-Quransurah

ا

/al-fātiḥah/, surah

س ا

/an-nās/ surah

ص ا

/al-ikhlāṣ/yang diucapkan oleh kaum Ibu penutur etnis Karo sebagai anggota pengajian di Desa Batu Karang yang terdiri dari 3 pengajian yaitu pengajian Al-Ummi Rumah Kuta, Lau Paya, dan Rumah Darat.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2006:130-131) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Ibu- ibu penutur etnis Karo yang ikut dalam pengajian di Desa Batukarang yaitu pengajian Al-Ummi Rumah Kuta, Lau Paya, dan Rumah Darat yang berjumlah 30 orang.

(41)

Menurut Arikunto (2006:134) apabila subjeknya kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Tetapi subjeknya besar, dapat diambil 10-15% atau 20-25%. Dengan demikian karena jumlah Ibu-ibu penutur etnis Karo yang ikut pengajian berjumlah30 orang maka diambil seluruhnyamenjadi sampel penelitian, dan penelitian ini disebut penelitian populasi.

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Mengumpulkan buku-buku referensi yang sesuai dengan apa yang dibahas.

2. Membaca buku-buku referensi buku tersebut.

3. Mengumpulkan data dengan cara observasi, teknik rekam, dan kuisioner.

a. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap pengguna bahasa yang diteliti di lapangan. (Sugiono 2009:203). Observasi akan dilakukan di desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo pada ibu-ibu pengajian sebanyak 30 orang.

b. Teknik Rekam

Dalam hal ini peneliti merekam suara setiap informan dengan memberikan bahan bacaan berupa surah

ا

/al-fātiḥah/, surah

س ا

/an- nās/ surah

ص ا

/al-ikhlāṣ/kepada informan. Kemudian peneliti meminta kepada informan untuk membaca surah tersebut sebanyak dua kali, ketika informan membaca surah tersebut maka peneliti melakukan perekaman menggunakan alat rekam berupa tape recorder.Untuk memperoleh rekaman yang baik peneliti tidak terlibat di dalamnya, agar informan tidak merasa diawasi dalam membaca surah-surah tersebut.

(42)

c. Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara memberikan beberapa pertanyaan tertulis kepada informan, kemudian peneliti meminta kepada informan untuk menjawab masing-masing pertanyaan tersebut. (Sugiono 2009:199). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kesulitan yang dihadapi oleh ibu-ibu penutur bahasa Karo dalam mengucapkan konsonan Bahasa Arab.

d. Wawancara

Wawancara adalah dialog yang digunakan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Jadi wawancara adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan berdialog secara lanngsung.Responden yang diwawancarai adalah ibu-ibu pengajian desa Batu karang.

a. Analisis Data

Untuk melakukan analisis data, peneliti melakukan langkah-langkah seperti berikut:

1. Mendengarkan bacaan surah

ا

/al-fātiḥah/, surah

س ا

/an-nās/

surah

ص ا

/al-ikhlāṣ/ yang telah direkam secara berulang-ulang.

2. Mengidentifikasi kesalahan pengucapan bunyi konsonan yang ada pada surah

ا

/al-fātiḥah/, surah

س ا

/an-nās/ surah

ص ا

/al- ikhlāṣ/.

3. Mengidentifikasi sebab-sebab kesulitan melalui kuisioner yang diberikan.

Berdasarkan langkah-langkah di atas, peneliti menyampaikan hasil analisis data dengan cara analisis deskriptif yaitu menjelaskan dan memaparkan hal-hal yang peneliti peroleh berdasarkan data-data yang ada.

(43)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang dikaji, peneliti lebih dahulu mendata bunyi-bunyi konsonan yang ada di dalam surah

ا

/al-fātiḥah/, surah

ص ا

/al-ikhlāṣ/, surah

س ا

/an-nās/. Hal ini dilakukan untuk dapat melihat bunyi-bunyi konsonan apa yang sulit diucapkan oleh ibu-ibu pengajian Lau Paya, Al-Ummi Rumah kuta, dan Rumah Darat (responden) dalam membaca ketiga surah tersebut ketika melaksanakan pembukaan pengajian.

4.1.1 Bunyi Konsonan DalamSurah , $ ا/al-fātiḥḥḥḥah/

ِHCِrﱠ: ا ِL َٰ7ْrﱠ: ا ِ ﱠﷲ ِHْaِQ َLCِ7َ َSْ ا ﱢبَر ِ ﱠ ِY ُ@ْ7َ ْ ا .

HCِrﱠ: ا ِL َٰ7ْrﱠ: ا . ِم ْMَ8 ِ|ِ َ; .

ِL8ﱢ@ ا ُLCِSَ_ْaَZ َك ﱠ8ِإَو ُ@ُRْSَZ َك ﱠ8ِإ . ا .

َHCِAَ_ْaُ7ْ ا َطاَ:ﱢ{ ا َZِ@ْھ َƒْ7َSْZَأ َL8ِ~ﱠ ا َطاَ:ِT .

َLCﱢ ﱠ} ا َ]َو ْHِIْCَWَD ِبMُ}ْVَ7ْ ا ِ:ْCَK ْHِIْCَWَD

.

/bismilla:hi r-raħma:ni r-raħi:mi (1)?alħamdu lilla:hi rabbil- a:lami:na (2)

?arraħma:ni r-raħi:mi (3) ma:liki yaumi d-di:ni (4) ?iyya:ka na budu wa ?iyya:ka nasta i:nu (5) ?ihdina s-sira:a l-mustaqi:ma (6) sira:a l-la ði:na ?an amta alaihim γairi l-maγu:bi alaihim wa la: -a:lli:ni(7)/ dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1) segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam (2) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3) yang menguasai hari pembalasan (4) hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon (5) tunjukilah kami jalan yang lurus (6) jalan orang- orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7)

Bunyi-bunyi konsonan yang terdapat di dalam surah

ا

/al-fātiḥah/ ada 21 konsonan yang digolongkan berdasarkan hambatan udara, titik artikulasi dan artikulator dan peranan pita-pita suara sebagaimana berikut ini :

(44)

a. Konsonan hambat

1. Konsonan

ب

/b/ , stop – bilabial- bersuara

i NM C Z _ tرMIu;

/waqfiyy, syafatāni, majhūr/. Ada 4 konsonan yang terdapat dalam ayat 1,2,5 dan 7.

2. Konsonan

ت

/t/, stop-dental-tak bersuara

UZ >ا i NM >M7I;

/ waqfiyy, asnāni, mahmūs/. Ada 3 konsonan yang terdapat dalam ayat 5,6 dan 7.

3. Konsonan

د

/d/ stop-dental-bersuara

i NM ™Z >ا رMIu;

/waqfiyy, asnāni, majhūr/. Ada 4 konsonan yang terdapat dalam ayat 2, 4, 5 dan 6.

4. Konsonan

ض

/ḍ/ stop-velarized-bersuara

i NM 7o ; رMIu;

/ waqfiyy, mufakhkham, majhūr. Ada 2 konsonan yang terdapat dalam ayat 7.

5. Konsonan

ط /

ṭ/ stop-dental velar-tak bersuara

i NM 7o 7 >M7I;

/ waqfiyy, mufakhkham, mahmūs. Ada 2 konsonan yang terdapat dalam ayat 6 dan 7.

6. Konsonan

ق /

q/ stop-uvular-tak bersuara

i NMCAW >M7I;/

waqfiyy, halqiyy, mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat.

7. Konsonan

ك /

k/ stop-velar-tak bersuara

i NMARj>M7I;/

waqfiyy, tabaq, mahmūs. Ada 3 konsonan yang terdapat dalam ayat 4 dan 5.

8. Konsonan

ء /

?/ stop-glottal-tak bersuara

i Nو 8:u >M7I;

/ waqfiyy, hanjariyyah, mahmūs. Ada 22 konsonan yang terdapat dalam ayat 1 dan 7 b. Konsonan Frikatif

1. Konsonan /

ح/

ħ/ frikatif-faringal-tak bersuara

UP `_rا iAW >M7I;

/ihtikāki,halqiyy, mahmūs. Ada 5 konsonan yang terdapat dalam ayat1,2 dan 3.

2. Konsonan /

ذ /

ð/ frikatif-interdental- bersuara

UP `_rا UZ > š CQرMIu;

/ ihtikāki,bay asnāni, majhūr. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat 7.

3. Konsonan /

س /

s/ frikatif-alveolar- tak bersuara

UP `_rا mW>M7I; /

ihtikāki,liṡṡah, mahmūs. Ada 3 konsonan yang terdapat dalam ayat 1,5 dan 6.

(45)

4. Konsonan /

ص /

ṣ/ frikatif-velarized- tak bersuara

UP `_rا Ho 7 >M7I;

/ , ihtikāki,mufakhkham,mahmūs. Ada 2 konsonan yang terdapat dalam ayat 6 dan7 .

5. Konsonan //

ع/

ʕ/ frikatif-faringal- bersuara

iAWr رMIu;

,UP `_rا ihtikāki,halqiyy,majhūr. Ada 6 konsonan yang terdapat dalam ayat 2,5 dan 7.

6. Konsonan /

غ /

γ/ frikatif-velar- bersuara/sRطرMIu;,UP `_rا/ihtikāki,tabaq, majhūr.Ada 2 konsonan yang terdapat dalam ayat7.

7. Konsonan /

ه /

h/ frikatif-glottal- bersuara

UP `_rا , 8:u r رMIu;

/ihtikāki,hanjariyyah, majhūr.Ada 5 konsonan yang terdapat dalam ayat 1,2,6 dan 7.

c. Konsonan nasal

1. Konsonan /

م /

m/ nasal-bilabial- bersuara/,

ن _ t , C Zا,رMIu;

/ anfiyyah, syafatāni, majhūr.Ada 15 konsonan yang terdapat dalam ayat1,2,3,4,6 dan 7.

2. Konsonan /

ن /

n/ nasal-alveolar- bersuara

, C Zا, m رMIu;

,anfiyyah,lissah majhūr. Ada 11 konsonan yang terdapat dalam ayat1 sampai 7.

d. Konsonan getar

1. Konsonan /

ر

/r/ vibran-alveolar- bersuara

8را:` , m رMIu;/

tikrāriyyah,liṡṡah majhūr. Ada 8 konsonan yang terdapat dalam ayat1,2,3,6 dan7.

e. Konsonan lateral

1. Konsonan /

ل /

l/ lateral-alveolar- bersuara

CRZ [ m رMIu;/

janabiyyah,liṡṡah, majhūr. Ada 21 konsonan yang terdapat dalam ayat4,6 dan7.

f. Semi vokal

1. Konsonan /

و /

w/ semi vocal-bilabial- bersuara

\RE Z _ t رMIu;

ء T,/

syibhu saitāh, syafatāni, majhūr. Ada 3 konsonan yang terdapat dalam ayat4,5 dan7.

(46)

2. Konsonan /

ي /

y/ semi vocal-palatal- bersuara

ء T \Rt K 8ررMIu;

/syibhu saitāh,ghāriyyah,majhūr. Ada 13 konsonan yang terdapat dalam ayatayat 1 sampai 7.

4.1.2 Bunyi Konsonan Dalam Surahص343ا/al-ikhlāṣṣṣṣ/

5. ٌ َ< َا اً ُ ُ= c َ ْ" َ ُ% ْV َ َو (٣) ْ ْ َ ُ ْV َ َو ْ َ ِ ْV َ (٢)ُ َC ّ اُ َﷲ (١) ُ < َاُﷲ َ ُھ ْ] ُ7 ٤) (

/ bismilla:hi r-raħma:ni r-raħi:mi. qul huwa l-la:hu ahadun (1) allahu - amadu (2) lam yalid wa lam yu:lad (3) wa lam yaku l-lahu: kufuwan ahadun (4)/

katakanlah “ dialah Allah adalah Maha Esa (1) hanya Allah tempat bergantung (2) dia tidak beranak dan tidak diperanakkan (3) dan tidak ada satupun yang

sebanding dengan-Nya (4).

Bunyi-bunyi konsonan yang terdapat di dalamsurah

ص ا

/al-ikhlāṣ/

ada 12 konsonan yang digolongkan berdasarkan hambatan udara, titik artikulasi dan artikulator dan peranan pita-pita suara sebagaimana berikut ini :

a. Konsonan hambat

1. Konsonan

د

/d/ stop-dental-bersuara

i NM™Z >ا رMIu;

/waqfiyy, asnāni, majhūr/. Ada 5 konsonan yang terdapat dalam ayat1,2,3,4.

2. Konsonan

ق /

q/ stop-uvular-tak bersuara

i Nو CAW >M7I;/

waqfiyy, halqiyyah, mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat1.

3. Konsonan

ك /

k/ stop-velar-tak bersuara

i NM ARj>M7I;

/ waqfiyy, tabaq, mahmūs. Ada 2 konsonan yang terdapat dalam ayat4.

b. Konsonan frikatif

1. Konsonan /

ح /

ħ/ frikatif-faringal-tak bersuara,

UP ` _rا iAW >M7I;

/

ihtikāki,halqiyy, mahmūs. Ada 2 konsonan yang terdapat dalam ayat1 dan 4.

(47)

2. Konsonan /

ص /

ṣ/ frikatif-velarized- tak bersuara/

UP `_rا Ho 7 >M7I;

ihtikāki,mufakhkham,mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat2.

3. Konsonan /

ف /

f/ frikatif-labio-dental-tak bersuara /sRj>M7I;,UP `_rا /ihtikāki,tabaq, mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat4.

4. Konsonan /

ه /

h/ frikatif-glottal- bersuara/

UP `_rا , 8:u r رMIu;

ihtikāki,hanjariyyah, majhūr. Ada 4 konsonan yang terdapat dalam ayat 1,2 dan 4.

c. Konsonan nasal

1. Konsonan /

م /

m/ nasal-bilabial- bersuara/

ن _ t

,

i Zا, رMIu;

anfiyy, syafatāni, majhūr. Ada 4 konsonan yang terdapat dalam ayat2 ,3dan4, berjumlah 4 konsonan.

d. Konsonan /

ن /

n/ nasal-alveolar- bersuara/ ,

i Zا, m رMIu;

,anfiyy,liṡṡah majhūr.

Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat 1.

e. Konsonan lateral

1. Konsonan /

ل /

l/ lateral-alveolar- bersuara

CRZ [ m رMIu;/

janabiyyah,liṡṡah, majhūr. Ada konsonan yang terdapat dalam ayat.

f. Konsonan semi vokal

1. Konsonan /

و /

w/ semi vokal-bilabial- bersuara/

ء T \RE Z _ t رMIu;

, syibhu saitāh, syafatāni, majhūr.Ada 4 konsonan yang terdapat dalam ayat2,3 dan4.

2. Konsonan /

ي /

y/ semi vokal-palatal- bersuara/

ء T \Rt K 8ررMIu;

syibhu saitāh,ghāriyyah,majhūr. Ada 3 konsonan yang terdapat dalam ayat3 dan 4.

(48)

4.1.3 Bunyi Konsonan DalamSurah س$ ا/an-nās/

ِس$ﱠ ا ﱢبَ ِ ُذ ُ َأ ْ]ُ7 ِس$ﱠ ا ِjِ َ) .

ِس$ﱠ ا ِcَ ِإ . ِس$ﱠ َ@ْ ا ِساَ ْ1َ ْ ا ﱢ َ "ِ) .

ِس$ﱠ ا ِروُ ُ ِ ُسِ ْ1َ ُ يِ.ﱠ ا . ِس$ﱠ ا َو ِ ﱠ ِ ْ ا َ"ِ) .

/bismilla:hi r-raħma:ni r-raħi:mi. qul ?aʕu:ðu birabbi n-na:si (1) maliki n-nasi (2) ila:hi n-na:si (3) min ʃarri l-waswa:si l-xanna:si (4) ?allaði: yuwaswisu fi:

udu:ri n-na:si (5) mina l-jinnati wa n-na:si (6)/ dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “ Saya berlindung kepada Tuhan manusia”(1) Yang merajai manusia(2) sesembahan (Tuhan) manusia (3) dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi (4) yang membisikkan (keburukan) di dalam dada manusia (5) dari jin dan manusia (6)

Bunyi-bunyi konsonan yang terdapat di dalam surah

س ا

/an-nās/ yaitu 20 konsonan yang digolongkan berdasarkan hambatan udara, titik artikulasi dan artikulator dan peranan pita-pita suara sebagaimana berikut ini :

a. Konsonan hambat

1. Konsonan

ب

/b/ , stop – bilabial- bersuara

i NMZ _ tرMIu;

/waqfiyy,

syafatāni, majhūr/. Ada 2 konsonan yang terdapat dalam ayat1 berjumlah.

2. Konsonan

ت

/t/, stop-dental-tak bersuara

UZ >ا i NM >M7I;

/ waqfiyy, asnāni, mahmūs/. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat6 .

3. Konsonan

د

/d/ stop-dental-bersuara

i NM™Z >ا رMIu;

/waqfiyy, asnāni, majhūr/. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat5.

4. Konsonan

ق /

q/ stop-uvular-tak bersuara

i NMCAW >M7I;/

waqfiyy, halqiyy, mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayatayat 1.

5. Konsonan

ك /

k/ stop-velar-tak bersuara

i NM ARj>M7I;

/ waqfiyy, tabaq, mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat2.

(49)

6. Konsonan

ء /

?/ stop-glottal-tak bersuara

i Nو 8:u >M7I;

/ waqfiyy, hanjariyyah, mahmūs. Ada 11 konsonan yang terdapat dalam ayatayat 1,3 dan 5.

b. Konsonan frikatif

1. Konsonan /

ذ /

ð/ frikatif-interdental- bersuara UZ >

š CQرMIu;

UP `_ /

ihtikāki,bay asnāni, majhūr. Ada 2 konsonan yang terdapat dalam ayat1 dan 5.

2. Konsonan /

س /

s/ frikatif-alveolar- tak bersuara/ mW>M7I;

UP `_rا/

ihtikāki,liṡṡah, mahmūs.Ada 10 konsonan yang terdapat dalam ayat1 sampai 6.

3. Konsonan /

ش/

ʃ/ frikatif-alveo palatal- tak bersuara

UP `_rا 8ر K mW >M7I;

/ihtikāki,liṡṡah ghāriyyah, mahmūs.Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat4.

4. Konsonan /

ص /

ṣ/ frikatif-velarized- tak bersuara/

UP `_rا Ho 7 >M7I;

ihtikāki,mufakhkham,mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat5.

5. Konsonan //

ع/

ʕ/ frikatif-faringal- bersuara/

iAWr رMIu;

,UP `_rا ihtikāki,halqiyy,majhūr. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat1.

6. Konsonan /

ه /

h/ frikatif-glottal- bersuara/ ,

8:u r رMIu;

,UP `_rا

ihtikāki,hanjariyyah, majhūr.Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat3.

7. Konsonan /

خ/

x/ frikatif-velar-tak bersuara

UP `_rا ,sRj>M7I;

/ihtikāki,tabaq, mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat4.

8. Konsonan /

ف /

f/ frikatif-labio-dental-tak bersuara /sRj>M7I;,UP `_rا /ihtikāki,tabaq, mahmūs. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat5.

9. Konsonan /

ج/ʝ

/ frikatif-alveo palatal- bersuara m

8ر K

UP `_rارMIu;

/ihtikāki,liṡṡah ghāriyyah,majhūr. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat 6.

(50)

c. Konsonan nasal

1. Konsonan /

م /

m/ nasal-bilabial- bersuara/

ن _ t

,

i Zا, رMIu;

anfiyy, syafatāni, majhūr. Ada 3 konsonan yang terdapat dalam ayat 2 ,4,dan6.

2. Konsonan /

ن /

n/ nasal-alveolar- bersuara/ ,

i Zا, m رMIu;

,anfiyy,liṡṡah majhūr. Ada 9 konsonan yang terdapat dalam ayat1 sampai 6.

d. Konsonan getar

1. Konsonan /

ر /

r/ vibran-alveolar-

bersuara/,

8را:` , m رMIu;

tikrāriyyah,liṡṡah majhūr.Ada 3 konsonan yang terdapat dalam ayat1,4,5.

e. Konsonan lateral

1. Konsonan /

ل /

l/ lateral-alveolar- bersuara/, CRZ [ m رMIu;/

janabiyyah,liṡṡah , majhūr. Ada 11 konsonan yang terdapat dalam ayat1,2,3 5,6.

f. Konsonan semi vokal

1. Konsonan /

ي /

y/ semi vokal-palatal- bersuara/

ء T \Rt K 8ررMIu;

syibhu saitāh,ghāriyyah,majhūr. Ada 1 konsonan yang terdapat dalam ayat5 .

(51)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kesulitan Pengucapan Bunyi Konsonan Dalam surah , $ ا/al-

fātiḥah/, surah ص343ا/al-ikhlāṣ/, surah س$ ا/an-nās/oleh Ibu-Ibu Pengajian Lau Paya, Al-Ummi Rumah Kuta dan Rumah Darat Desa Batukarang Kabupaten Karo

Berdasarkan hasil rekaman surah

ا

/al-fātiḥah/, surah

ص ا

/al- ikhlāṣ/, surah

س ا

/an-nās/oleh ibu-ibu pengajian Lau Paya, Al-Ummi Rumah Kuta dan Rumah Darat desa Batukarang Kabupaten Karo peneliti menemukan adanya beberapa konsonan bahasa Arab yang sulit diucapkan yaitu konsonan hambat /

ط /

ʈ / stop-dental velar-bersuara/, /

ق /

q/ stop-uvular-tak bersuara/, konsonan

ض

/ḍ/ stop-velarized-bersuara. Dan konsonan frikatif yaitu/

ح/

ħ/ frikatif- faringal-tak bersuara/, konsonan/

خ/

x/ frikatif-velar-tak bersuara/, konsonan /

ذ /

ð/

frikatif-interdental- bersuara/, konsonan /

ش/

ʃ/ frikatif-alveo palatal- tak bersuara/, konsonan/

ص /

ʂ/ frikatif-velarized- tak bersuara/, konsonan /

ع/

ʕ/ frikatif-faringal- bersuara/, konsonan /

غ /

γ/ frikatif-velar- bersuara/, konsonan /

ف /

f/ frikatif-labio- dental-tak bersuara /.

Adapun konsonan tersebut diklasifikasikan berdasarkan artikulator dan titik artikulasinya serta bergetar tidaknya pita suara dengan demikian peneliti memperoleh sebagai berikut:

a. Konsonan hambat atau stop 7و/waqfiyyah/ yaitu ق /q/, ط /ṭ/, ض/ḍ/

1. Konsonan hambat

ط /

ʈ/

i NM 7o 7 >M7I;

/ waqfiyy, mufakhkham, mahmūs.stop- dental velar-tak bersuara

Dalam surah

ا

/al-fātiḥah/ ditemukan 2 buah konsonan hambat

ط /

ṭ/

>M7I;

7o 7

i NM

/ waqfiyy, mufakhkham, mahmūs/ stop-velarized-tak bersuara pada kata طا ا [-ʂira:ʈa] (Q.S 1:6 ) dan طا [ʂira:ʈa] (Q.S 1:7 ). Dari hasil rekaman peneliti mendengar bahwa konsonan hambat

ط /

ʈ/

i NM 7o 7 >M7I;

/ waqfiyy, mufakhkham, mahmūs/stop-dental velar-tak bersuara yang ada dalam

Gambar

Tabel Vokal Bahasa Arab
Foto bersama setelah selesai mengadakan pengajian  Lau paya

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Silase dibuat dengan mencacah bahan hijauan menjadi ukuran yang kecil-kecil, kemudian menyimpannya kedalam ruang kedap udara.Pencacahan dilakukan untuk mendapatkan

Biaya-biaya tersebut belum diklasifikasikan secara tepat oleh perusahaan berdasarkan perilaku biaya yang menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel, dalam analisis

Untuk mencari nilai h, kita harus memenuhi persamaan (12), di mana nilai yang dibutuhkan pada karakteristik udara pada suhu 55 o C dapat dilihat pada tabel 2... Untuk mencari

Kamus Besar Bahasa Indonesia.. Rules of

Tujuan merancang sebuah antenna J-Pole yang bekerja pada frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz dengan polaradiasi J-pole berpolarisasi vertikal dengan arah pancaran yang omnidirectional

1) Tingkat kecemasan responden kelompok ibu pekerja menunjukkan bahwa sebagian besar tidak terdapat kecemasan. 2) Tingkat kecemasan responden kelompok ibu rumah

Berdasarkan berbagai penyebab kerusakan hutan dan deforestasi diatas, maka paper ini memfokuskan diri kepada 3 isu terpenting dan mengajukan usulan perbaikan atas isu-isu tersebut.