PELATIHAN COKLAT KOLANG - KALING PADA IBU - IBU PKK DI RT 03 LK 1 KELURAHAN SUMUR PUTRI TELUK BETUNG
SELATAN BANDAR LAMPUNG
TRAINING CHOCOLATE KOLANG - KALING TO MOTHERS PKK IN THE RT 03 LK 1 SUMUR PUTRI TELUK BETUNG SELATAN
BANDAR LAMPUNG
Rina Milyati Yuniastuti
Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prasetiya Mandiri Lampung rinamilyati@gmail.com
ABSTRAK
Pelatihan ini memiliki kontribusi pelatihan jangka panjang bagi masyarakat khususnya ibu-ibu PKK. Dimana ibu - ibu PKK adalah ibu - ibu yang mengikuti arisan ataupun kegiatan dalam organisasi yang diberi nama PKK yang berarti peningkatan kesejahteraan keluarga. Pelatihan ini dalam pemanfaatan kolang - kaling. Adanya inovasi baru pada kolang – kaling dapat diolah menjadi coklat kolang – kaling. Hal ini bisa dicapai dengan menggunakan metode pelatihan, survey melalui wawancara langsung dan mempraktekkan pengolahan kolang - kaling sampai menjadi coklat kolang - kaling dan bisa langsung jual, sehingga dapat memberikan nilai tambah dan pendapatan usaha bagi masyarakat di RT 03 LK1 kelurahan Sumur Putri kecamatan Teluk Betung Selatan kota Bandar Lampung khususnya ibu - ibu PKK.
Kata kunci: Coklat kolang - kaling, Inovasi, Kreativitas
ABSTRACT
In this training have contributed to long-term training for people, especially mothers PKK. Where mothers PKK are mothers who follow a social gathering or activities of the organization and named PKK, which means improving the welfare of the family ( peningkatan kesejahteraan keluarga). This training in the utilization kolang - kaling. New innovation in kolang - kaling can be processed into chocolate kolang - kaling, This can be achieved by using training methods, survey through direct interviews and practice processing kolang - kaling until it becomes chocolate kolang - kaling, and they can sell, so as to provide added value and revenue for RT 03 LK 1 Sumur Putri Teluk Bentung Selatan in Bandar Lampung, especially mothers PKK.
Keyword: Chocolate kolang - kaling, Innovation, Creative
PENDAHULUAN
Manusia pembangunan adalah mereka
yang sanggup membuat inovasi yang kreatif yang mampu membuat
terobosan,yang mampu membaca dan mamanfaatkan peluang. Manusia pembangunan adalah mereka yang sanggup memasarkan produk atau barang-barang baru, menciptakan pasar yang baru, serta menemukan cara-cara baru dalam berproduksi dan berusaha agar usaha yang ditanganinya dapat bersaing dan maju dengan pesat. Manusia - manusia inilah yang dalam pembaharuan ini dimaksudkan dengan wirausahawan.
Dan dengan sikap kerja yang efektif dan efisien lebih ditekankan pada aspek manajerial dalam mewujudkan strategi usaha, target pekerjaan dan taktik bisnis dalam mengelola usaha.
Di Indonesia diharapkan akan tercipta dengan adanya ekonomi yang berbasis UKM (Usaha Kecil Menengah) dengan spirit of entrepreneurship yang kuat, konseptual dan tangguh.
Sistem ekonomi yang berbasis UKM ini ternyata mampu bertahan dari gelombang krisis moneter beberapa tahun yang lalu. Pada awal tahun 2005 Pemerintah telah merancangkan hal ini dengan mengimbau seluruh bank untuk masuk ke sektor mikro dan UKM.
Tahun itu kemudian dijuluki dengan
tahun kredit mikro 2005.Tetapi yang menjadi persoalan adalah banyak UKM - UKM yang tidak dibekali dengan konsep, kemampuan, pengetahuan, dan strategi yang memadai untuk membangun UKM - UKM yang tangguh dan mandiri, sehingga program yang bagus itu tidak diimbangi dengan SDM yang bagus juga.Tak bisa dipungkiri kita belum tahu banyak apa sebenarnya kemampuan atau ketrampilan berwirausaha itu. Dalam tingkatan kewirausahaan yang bersumber pada seberapa besar kemampuan dan pola terhadap risiko kegagalan yang bersedia. Dalam hal ini masih banyak masyarakat yang mengalami kurang kreatifitas dalam pengelolaan kolang - kaling sebagai alternatif obat tradisional, manisan dan sebagai makanan, hal ini dikarenakan masyarakat khususnya petani lebih mengejar keuntungan atau lebih berbasis atau berdasar hanya pada ekonomi semata. Mereka tidak memikirkan kelanjutan usaha ke depannya. Kolang - kaling yang dihasilkan di daerah provinsi Lampung hanya dijual pada pemasok tanpa
adanya kreatifitas pengolahan lebih lanjut yang nantinya akan menambah nilai ekonomi dan pendapatan khususnya pada ibu-ibu rumah tangga.
Ibu - ibu rumah tangga yang ikut dalam kegiatan ini adalah ibu - ibu PKK.
Dimana ibu - ibu PKK ini murni ibu rumah tangga. Pelatihan ini dimaksudkan untuk bisa menambah pendapatan bagi ibu - ibu rumah tangga dari membuat coklat kolang - kaling yang berhias. Coklat kolang - kaling ini bisa bertoping apa saja, namun sebenarnya tergantung keinginan kita sendiri. Pelatihan ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara melihat langsung atau mendatangi langsung responden yaitu ibu - ibu PKK dan memberikan praktek langsung kepada responden (ibu - ibu PKK). Dari pelatihan ini ternyata antusias dari ibu - ibu PKK khususnya ibu - ibu rumah tangga bertambah semangat sekali. Hal ini karena menambah wawasan untuk pengelolaan alternatif dari kolang - kaling. Adapun jadwal pelatihan disesuaikan dengan waktu ibu - ibu bisa datang. Berdasarkan uraian dalam pendahuluan yang dibahas
dalam pelatihan ini adalah:
bagaimanakah meningkatkan nilai tambah dan pendapatan usaha coklat kolang - kaling (khususnya ibu-ibu PKK) dilihat dari pengolahannya
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR Teori Kreativitas Dan Prinsip Prinsipnya
Kunci utama seseorang dalam memutuskan untuk menjadi entrepre- neur adalah berfikir kreatif.Tanpa Kreativitas maka mimpi hanyalah angan angan saja.
Kegunaan pola pikirkreatif itu adalah:
1. menemukan gagasan, ide, peluang dan inspirasi baru.
2. mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cermerlang untuk langkah selanjutnya.
3. menemukan solusi yang inovatif
4. menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah ada hingga menjadi sebuah penemuan baru.
5. menemukan teknologi baru.
6. mengubah keterbatasan yang
ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan.
Kreativitas itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena cenderungannya untuk berfikir, terampil, berorientasi yang berbeda dari orang lain. Jadi jelas bahwa kreativitas adalah suatu faktor penting untuk melewati kegagalan yang berujung pada penciptaan semangat kewirausahaan yang tinggi.
Prinsip –prinsip Berfikir Kreatif:
1. Pola pikir kreatif diawali dari teori ketidaksempurnaan.
2. Bisnis yang”isi tetapi kosong”
dan yang “kosong tetapi berisi”.
3. Think differently with opposite position.
4. Think more detail.
5. Have a Perfect Result.
6. There must be A solution.
7. Kesulitan dan Inspirasi itu saling melekat satu dengan yang lain.
8. Pengetahuan adalah alat, imajinasi adalah cara untuk menemukan inspirasi (knowl- edge only 1%, Imagination 99%).
Inovasi
Teori inovasi adalah suatu teori yang berlandaskan sesuatu yang tidak mungkin untuk diwujudkan menjadi mungkin. Inovasi mempunyai arti lebih luas dari penemuan. Inovasi adalah proses kreatif yang membuat objek - objek dan subtansi baru yang berguna bagi manusia, namun lebih luas dari sekedar penemuan dan jangka waktunya lama.
Faktor - faktor pendukung keberhasilan Inovasi:
1. Harus berorientasi pasar.
2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan.
3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas.
4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
5. Harus bisa ditingkatkan lagi.
Jenis jenis Inovasi adalah:
1. Inovasi produk 2. Inovasi marketing 3. Inovasi proses 4. Inovasi teknikal 5. Inovasi administrasi
Bahwa inovasi merupakan tiang utama
penyangga pertumbuhan pasar dan mempertahankan pasar agar usaha tetap hidup, tetapi inovasi juga berawal dari sebuah motivasi dan semangat seorang wirausahawan yang tidak mau menjadi wirausahawan yang biasa biasa saja.
METODE PELAKSANAAN Lokasi Pelatihan dan Partisipan Kegiatan
Tempat pelatihan ini dilakukan RT03 LK1 kelurahan sumur Putri teluk betung selatan di Bandar Lampung.
Manfaat pelatihan
Adapun manfaat yang didapat dari pelatihan ini adalah :
1. Meningkatkan nilai tambah ibu - ibu yang tergabung dalam kegiatan PKK
2. Memotivasi ibi ibu PKK untuk kreatif dalam pengolahan kolang – kaling.
Bahan Dan Alat 1. Kolang - kaling 2. Chocolate Blok 3. Sirup
4. Gula Pasir
5. Kompor Gas
Metode Pelaksanaan Pelatihan Dalam pelatihan ini,metode yang dipergunakan adalah metode langsung atau mendatangi langsung responden yaitu ibu - ibu PKK dan memberikan praktek langsung kepada ibu - ibu PKK tentang pelatihan membuat coklat kolang - kaling dan meminta ibu - ibu PKK untuk mengerjakan atau mempraktekannya serta melihat hasil nyata.Metode ini mengumpulkan data primer berdasarkan komunikasi langsung antara pelaksana dengan ibu - ibu PKK.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pelatihan ini ternyata banyak dari ibu - ibu rumah tangga khususnya yang tergabung dalam kegiatan PKK memahaminya dan antusias sekali untuk mencoba coklat kolang - kaling ini dengan berbagai macam topping. Dan waktu pelaksanan kegiatan pelatihan ini disesuaikan dengan jam tidak adanya kegiatan rumah tangga yang dilakukan oleh ibu -
ibu Pkk.Karena sebagian besar ibu - ibu Pkk ini adalah ibu - ibu rumah tangga .Jumlah seluruh ibu - ibu Pkk adalah 20 orang tetapi yang aktif ikut pelatihan ini hanya 11 orang dimana yang 9 orang adalah bekerja sebagai guru sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama. Dari materi yang saya sampaikan ternyata masih banyak ibu - ibu Pkk yang menambah pengetahuan untuk bagaimana cara mengolah, mengemasnya dengan menarik dan menjualnya.Keinganan ibu - ibu PKK dalam mengikuti pelatihan ini ternyata bisa juga untuk dijual hasilnya.Dan bisa menjadi alternative makanan yang menyehatkan juga kolang - kaling tersebut. Untuk hasil Diskusi dengan ibu - ibu Pkk selama pelatihan juga sangat antusias karena dalam diskusi ini banyak pertanyaan yang membuat keingintahuan ibu - ibu dalam pengolahan kolang - kaling.Dan kerativitas serta hasil yang inovasi yang sangat di perlukan dalam menambah pendapatan ekonomi rumah
tangga.
SIMPULAN Simpulan
1. Belum adanya kreatifitas dari ibu - ibu Pkk dalam mengolah kolang - kaling menjadi alternative makanan lain.
2. Besarnya keinginan dari ibu - ibu Pkk untuk bisa menambah pendapatan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Saran
1. Sebaiknya para ibu - ibu lebih aktif lagi dalam berkreasi untuk pengolahan kolang - kaling 2. Sebaiknya ada pihak yang
membantu dalam
mempromosikan hasil olahan coklat kolang - kaling lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007.
Kewirausahaan.Bandung :
Alfabeta
Hendro. 2011. Dasar-Dasar
Kewirausahaan. Jakarta:
Erlangga
Sunarya, Abas. 2010.
Kewirausahaan .Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat Dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta : Salemba Empat
Gambar 1. Pohon kolang-kaling
Gambar 2. Buah kolang-kaling
Gambar 3. Alat dan bahan
Gambar 4. Proses pembuatan
Gambar 5. Hasil coklat kolang-kaling
Gambar 6. Peserta pelatihan ibu-ibu PKK