J urnal AKP 13
Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA
Aris Dwi Cahyono, Hera Dwi Safitri Akademi Keperawatan Pamenang Pare – Kediri ABSTRAK
Kunjungan lansia ke posyandu lansia hanya sedikit. Padahal posyandu lansia bermanfaat untuk memantau kesehatan lansia. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan rendahnya motivasi lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan tentang posyandu lansia dengan motivasi berkunjung ke posyandu lansia.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi adalah seluruh lansia dengan jumlah 39 orang, sampel penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah 39 orang, pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur. Uji statistik menggunakan spearman rho’s.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang posyandu lansia terbanyak adalah kurang yaitu 15 responden (38,5%). Motivasi berkunjung ke posyandu lansia terbanyak adalah rendah yaitu 16 responden (41,0%). Hasil uji spearman rho’s didapatkan hasil α value = 0,000 < 0,05, korelasi sebesar 0,561 artinya ada hubungan positif antara pengetahuan tentang posyandu lansia dengan motivasi berkunjung ke posyandu lansia yaitu semakin kurang pengetahuan lansia maka semakin rendah pula motivasi berkunjung ke posyandu lansia.
Dari hasil menunjukkan bahwa pengetahuan sangat penting untuk meningkatkan motivasi berkunjung ke posyandu lansia. Maka bagi tenaga kesehatan perlu mengadakan penyuluhan tentang posyandu lansia sehingga akan meningkatkan pengetahuan lansia dan motivasi berkunjung ke posyandu lansia.
Kata Kunci : Pengetahuan, Posyandu Lansia, Motivasi Berkunjung.
ABSTRACT
Integrated Health Post for the Elders is defined as health service for the elders in a certain region that has been determined and generated by society where they can get health service. One of problems to participate in Integrated Health Post for the Elders is low knowledge about Integrated Health Post for the Elders. The purpose of this research is to identify correlation between knowledge about Integrated Health Post for the Elders with motivation to visit Integrated Health Post for the Elders.
Research design was cross sectional. Population were all the elders at the age above of 60 years old. Sample used total sampling method with sample size of 39 respondents. Data collection used structured questionnaire.
Research result about knowledge about Integrated Health Post for the Elders showed that 15
respondents (38,5%) had low knowledge; 13 respondents (33,3%) had fair knowledge and 11
respondents (28,2%) had good knowledge. Motivation to visit Integrated Health Post for the Elders
showed 16 respondents (41,0%) had low motivation; 13 respondents (33,3%) had strong motivation
and 10 respondents (25,7%) had fair motivation. The result of Spearman rho test showed significance
0,000 if being compared with α namely (0,000 < 0,05). It meant that there was correlation between
J urnal AKP 14
Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016knowledge about Integrated Health Post for the Elders with motivation to visit Integrated Health Post for the Elders.
From research result above can be concluded that knowledge is very important to increase motivation to visit Integrated Health Post for the Elders. Therefore to increase knowledge, information can be received from medical staffs, peers, family or mass media.
Key words : Knowledge, Integrated Health Post for the Elders, Motivation to Visit
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah cukup berhasil, karena dilihat dari sisi angka harapan hidup telah meningkat secara bermakna.
Namun disisi lain dengan meningkatnya angka harapan hidup ini membawa beban bagi masyarakat, karena populasi penduduk usia lanjut meningkat. Kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan lanjut usia untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal. Oleh karena ini berbagai upaya dilaksanakan untuk mewujudkan masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif untuk lansia (Maryam, 2008). Salah satunya yaitu posyandu lansia. Menurut Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia (2010) disebutkan bahwa Posyandu Lansia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintahan dan non pemerintahan, swasta dan organisasi social dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif.
Namun pada kenyataanya hanya sedikit lansia yang berkunjung ke posyandu lansia untuk dipantau kesehatannya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena rendahnya pengetahuan tentang posyandu lansia dan rendahnya motivasi lansia.
Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat Statistik menggambarkan bahwa antara tahun 2005-2010 jumlah penduduk usia lanjut sekitar 19 juta jiwa
atau 8,5% dari seluruh jumlah penduduk. WHO telah memperhitungkan bahwa di tahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan tertinggi di dunia. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa di tahun 2050 jumlah warga lansia di Indonesia akan mencapai 60 juta jiwa (Notoatmojo,2007). Di posyandu lansia dusun Slambur Kidul desa Maduretno kecamatan Papar kabupaten Kediri jumlah anggota yang terdaftar di posyandu lansia sebanyak 70 orang.
Dari 70 orang tersebut yang berusia lebih dari 60 tahun ada 39 orang. Pada ada bulan September 2013 menunjukkan bahwa lansia yang mengunjungi posyandu hanya 43%. Padahal seharusnya kunjungan lansia ke posyandu lansia harus mencakup 80%. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 10 lansia di Dusun Slambur Kidul Desa Maduretno didapatkan 5 orang yang kurang mengetahui tentang manfaat posyandu lansia dan dari 10 orang tersebut hanya 3 orang yang rutin mengunjungi posyandu lansia.
Beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti posyandu lansia yaitu pengetahuan yang rendah tentang manfaat posyandu lansia, jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh, kurangnya dukungan keluarga,
sikap yang kurang baik dari petugas kesehatan dan sarana prasarana penunjang pelaksanaan posyandu. Dengan menghadiri posyandu lansia, lansia akan mendapat penyuluhan tentang cara hidup sehat dengan segala keterbatasan dan masalah kesehatan yang melekat pada mereka.
Dengan pengetahuan yang meningkat akan
menjadi dasar pembentukkan sikap dan dapat
mendorong minat dan motivasi mereka untuk
J urnal AKP 15
Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia (Ismawati, 2010). Ketika lansia tidak mengunjungi posyandu lansia maka kesehatan lansia tidak dapat terpantau sehingga tidak dapat dilakukan pencegahan penyakit-penyakit yang sering menyerang kesehatan lansia.
Salah satu peran petugas kesehatan adalah sebagai educator, peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan sehingga diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan motivasi lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia setelah dilakukan pendidikan kesehatan..
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan tentang posyandu lansia dengan motivasi berkunjung ke posyandu lansia di Dusun Slambur Kidul Desa Maduretno Papar-Kediri.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat . Variabel bebas dari penelitian ini adalah pengetahuan lansia tentang posyandu lansia . Variabel dependen dalam penelitian ini adalah motivasi berkunjung ke posyandu lansia.
Waktu penelitian dilakukan bulan April 2014.
Adapun tempat penelitian di Dusun Slambur Kidul Desa Maduretno Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.
Dalam penelitian ini populasinya adalah semua lansia yang >60tahun yang terdaftar di Posyandu lansia Dusun Slambur Kidul Desa Maduretno Kecamatan Papar Kabupaten Kediri sebanyak 39 orang.
Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling.
HASIL
a. Pengetahuan lansia tentang posyandu lansia Tabel 1. Tingkat Pengetahuan Lansia tentang
Posyandu Lansia
No Pengetahuan Jumlah Prosentase
1 Baik 11 28,2%
2 Cukup 13 33,3%
3 Kurang 15 38,5%
Jumlah 39 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 39 responden yang diteliti pengetahuan terbanyak yaitu pengetahuan kurang sebanyak 15 responden (38,5%).
b. Motivasi lansia berkunjung ke posyandu lansia
Tabel 2. Motivasi Lansia berkunjung ke Posyandu Lansia
No Motivasi Jumlah Prosentase
1 Kuat 13 33,3%
2 Sedang 10 25,7%
3 Rendah 16 41,0%
Jumlah 39 100%
Dari tabel diatas menunjukkan dari 39
responden yang diteliti didapatkan motivasi
terbanyak adalah rendah sebanyak 16
responden (41,0%).
J urnal AKP 16
Vol. 7 No.2; 1 Juli – 31 Desember 2016c. Tabulasi silang pengetahuan lansia dan motivasi lansia berkunjung ke posyandu lansia.
Tabel 3. Tabulasi silang antara pengetahuan dan motivasi lansia berkunjung ke Posyandu Lansia
N o
Motivasi Penge- tahuan
Kuat Sedang Rendah Total
1
Baik 1025,6%
1 2,6%
0 0%
11 28,2%
2
Cukup 25,1%
4 10,3%
7 17,9%
13 33,3%
3
Kurang 12,6%
5 12,8%
9 23,1%
15 38,5%
Total 13
33,3%
10 25,7%
16 41,0%
39 100,0%
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 3 dapat ditarik garis secara vertikal horizontal sehingga dapat diterjemahkan adanya suatu hubungan antara kedua variabel yaitu menunjukkan bahwa sebanyak 10 responden memiliki pengetahuan yang baik dengan motivasi kuat, 4 responden memiliki pengetahuan cukup dengan motivasi sedang dan 9 responden memiliki pengetahuan kurang dengan motivasi rendah. Hal ini diperkuat dengan hasil uji statistik sebagai berikut :
Skor pengetahuan
Skor motivasi
Spearman Rho
Skor pengeta-
huan
Koefisien
korelasi 1.000 0,561
Signifikasi . 0,000
39 39
Skor motivasi
Koefisien
korelasi 0.561 1000
Signifikasi 0,000 .
39 39