• Tidak ada hasil yang ditemukan

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KOMISI I DPR-RI

DALAM PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK INDIA DI BIDANG PERTAHANAN ((AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC INDIA ON COOPERATIVE ACTIVITIES IN THE FIELD OF

DEFENCE);

DAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG PENGESAHAN CONVENTION ON THE PROHIBITION OF THE USE, STOCKPILING, PRODUCTION AND TRANSFER OF ANTI-

PERSONEL MINES AND THEIR DESTRUCTION

(KONVENSI TENTANG PELARANGAN PENGGUNAAN, PENIMBUNAN, PRODUKSI DAN TRANSFER RANJAU DARAT ANTI PERSONEL DAN

PEMUSNAHANNYA)

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat Paripurna DPR-RI Yang terhormat Menteri Pertahanan RI dan Saudara Menteri Luar Negeri beserta jajarannya,

Yang terhormat Saudara-Saudara Anggota Dewan, Sidang Rapat Paripurna Dewan yang mulia.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-nya pada hari ini kita dapat bertemu dalam keadaan sehat wal’afiat dalam rangka Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India di bidang Pertahanan (Agreement Between The Government Of The Republic Of Indonesia And The Government Of The Republic Of India On Coorporative Activities In The Field Of Defences); Dan Rancangan Undang-Undang Tentang Pengesahan Convention On The Prohibition Of The Use Stockpiling, Production, On Transfer Of Anti-Personnel Mines And On Their Destruction (Konvensi Tentang Pelarangan Penggunaan, Penimbunan, Produksi Dan Transfer Ranjau Darat Anti Personel dan Pemusnahannya)

(2)

Saudara Pimpinan, Anggota Dewan, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri yang kami hormati.

Perkenankan saya, selaku Pimpinan Komisi I DPR-RI, meyampaikan proses pembahasan kedua RUU tersebut.

Berdasarkan surat Presiden RI No. R-63/PRES/VII/2006 tanggal 27 Juli 2006 dan surat Presiden RI No. R-73/PRES/9/2006 tanggal 11 September 2006, Presiden RI telah mengirimkan RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India di bidang Pertahanan (Agreement Between The Government Of The Republic Of Indonesia And The Government Of The Republic Of India On Coorporative Activities In The Field Of Defences); Dan Rancangan Undang-Undang Tentang Pengesahan Convention On The Prohibition Of The Use Stockpiling, Production, On Transfer Of Anti-Personnel Mines And On Their Destruction (Konvensi Tentang Pelarangan Penggunaan, Penimbunan, Produksi Dan Transfer Ranjau Darat Anti Personel dan Pemusnahannya) kepada DPR-RI dan menunjukkan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri untuk mewakili Pemerintah dalam membahas RUU Persetujuan tersebut bersama DPR- RI. Surat Presiden tersebut dibacakan pada Rapat Paripurna tangga; 16 Agustus 2006 dan tanggal 3 Oktober 2006 yang selanjutnya dibahas pada Rapat Badan Musyawarah DPR-RI tanggal 5 September 2006 dan 3 Oktober 2006 serta memutuskan menugaskan Komisi I DPR-RI untuk membahas kedua RUU tersebut.

Saudara Pimpinan, Para Anggota Dewan, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia serta jajarannya yang kami hormati.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi I DPR-RI melakukan serangkaian pembahasan 2 (dua) RUU tersebut, sebagai berikut :

1. Tanggal 22 November 2006, Komisi I DPR-RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan mantan Duta Besar Republik Indonesia di India yang nilainya memiliki pemahaman mengenai kawasan India terutama dar segi pertahanan. RDPU juga dilakukan dengan pakar dibidang internasional yang menguasai dan peduli dengan keberadaan ranjau darat serta ancamannya terhadap kemanusiaan di seluruh penjuru dunia yaitu International Campaign to Ban Landmines dan Emergency Officer (UNICEF) yang bergerak dibidang Advokasi untuk ratifikasi Ranjau Darat.

(3)

2. Tanggal 27 November 2006, Komisi I DPR-RI mengadakan Rapat Kerja dengan Menhan dan Pejabat Deplu yang mewakili Menlu.

Rapat Kerja berlangsung mendalam dan terbuka yang menghasilkan perubahan redaksional pada bagian konsideran dan bagian penjelasan. Perubahan rumusan dimaksudkan untuk memperbaiki dan memperkuay redaksi kedua RUU tersebut.

3. Akhirnya setelah melalui pembahasan intensif pada Rapat Kerja tanggal 28 Novermber 2006, seluruh fraksi di Komisi I DPR-RI menyetujui dua RUU tersebut untuk selanjutnya dibicarakan dalam Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan dalam Rapat Paripurna Dewan.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri yang kami hormati.

Hasil Rapat pembahasan RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India di bidang Pertahanan (Agreement Between The Government Of The Republic Of Indonesia And The Government Of The Republic Of India On Coorporative Activities In The Field Of Defences) dari segi redaksi maupun substansi kami sampaikan sebagai berikut :

1. Setiap penulisan frasa kerjasama baik pada naskah RUU masupun pada penjelasannya diganti menjadi frasa kerja sama;

2. Dalam pasal menimbang yang tertera dalam naskah RUU ada rumusan penyempurnaan dengan penambahan penulisan sebagai berikut :

a. bahwa sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah Republik Indonesia bertujuan untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

3. Dalam penjelasan RUU ada rumusan penyempurnaan dalam butir 2 menjadi Pembentukan Komite Bersama yang bertugas meliputi :

a. mengkaji dan mengindentifikasikan bidang-bidang kerja sama yang potensial;

b. mengindentifikasi hal-hal yang menjadi kepentingan bersama;

(4)

c. memprakarsai dan mengusulkan kegiatan-kegiatan kerja sama.

d. mengkoordinasikan, memantau, dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang telah disetujui;

e. mengusulkan pengaturan pelaksanaan apabila diperlukan;

f. memecahkan permasalahan yang timbul dari pelaksanaan persetujuan ini;

g. menyerahkan laporan bersama pada setiap akhir pertemuan kepada Menteri Pertahanan masing-masing.

4. Dalam penjelasan RUU ada rumusan penyempurnaan butir 3 menjadi : Para pihak wajib dilindungi hak kekayaan intelektual dari penggunaan dan personel yang tidak berwenang.

5. Dalam penjelasan RUU ada rumusan penyempurnaan butir 4 menjadi : Para pihak wajib melindungi informasi yang diklasifikasikan dan peralatan yang diperoleh atau yang muncul berdasarkan persetujuan ini.

6. Dalam penjelasan RUU ada rumusan tambahan butir 5 menjadi : Informasi yang diklasifikasikan dan peralatan hanya dapat diberikan melalui saluran resmi atau saluran lain yang disetujui oleh para Ketua Komite Bersama.

7. Dalam penjelasan RUU ada rumusan tambahan butir 6 menjadi : Semua informasi dan peralatan yang berkaitan dengan implementasi persetujuan kerja sama ini tidak dapat diberikan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari pihak pemberi.

Selanjutnya, hasil Rapat Pembahasan RUU tentang Pengesahan Convention on the Prohibition of the Use, Stockpiling, Production and Transfer of Anti Personnel Mines and On Their Destruction (Konvensi Pelarangan Penggunaan, Penimbunan, Produksi dan Transfer Ranjau Darat Anti Personil dan Pemusnahannya) dari segi redaksi kami sampaikan perubahan sebagai berikut :

(5)

1. Dalam paragraf 5 ada rumusan penyempurnaan menjadi berdasarkan butir-butir tersebut di atas, Indonesia mendukung upaya pembersihan ranjau darat dan rehabilitasi para korban ranjau darat di wilayah tertentu. Sejak menjadi penanda tangan Konvensi Ottawa, Indonesia telah ikut serta berperan aktif dalam setiap pertemuan Konferensi negara-negara pihak pada Konvensi Ottawa.

2. Dalam penjelasan RUU ada rumusan penyempurnaan dalam butir 1 menjadi Ranjau Darat antipersonnel merupakan ranjau yang dirancang dapat meledak, karena diinjak, didekati, atau disentuh oleh seseorang, sehingga dapat melumpuhkan, melukai atau membunuh satu orang atau lebih.

Saudara Pimpinan, Saudara Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri serta hadirin yang kami hormati.

Pengesahan Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India di bidang Pertahanan (Agreement Between The Government Of The Republic Of Indonesia And The Government Of The Republic Of India On Coorporative Activities In The Field Of Defences) menunjukkan perlunya peningkatakan kerja sama bilateral antar kedua negara yang selama ini telah berjalan dengan baik.

Republik Indonesia dan Republik India telah lama menjalin hubungan persahabatan, namun belum optimal. Dengan disahkannya Undang-Undang Kerja Sama ini diharapkan hubungan bilateral Indonesia dan India akan menghasilkan kontribusi positif yang saling menguntungkan kedua pihak. Ratifikasi ini juga akan memantapkan sistem pertahanan di bidang peralatan dan komponen pertahanan, kerja sama industri pertahanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, Sumber Daya Manusia, serta kemampuan operasi latihan bersama dan logistik di masing-masing negara. Kerja sama ini harus tetap memprioritaskan kepentingan Indonesia, meski banyak pihak yang terkait dalam kerja sama ini.

Begitu juga dengan Pengesahan Convention on the Prohibition of the use, stockpiling, production and transfer of anti personnel mines and on their destruction (Konvensi Pelarangan Penggunaan, Penimbunan, Produksi dan Transfer Ranjau Darat Anti Personil dan Pemusnahannya) menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia memiliki komitmen untuk mendukung setiap upaya pelucutan senjata dalam rangka menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, turut serta melaksanakan ketertiban dan memelihara perdamaian dunia.

(6)

Komitmen meratifikasi konvensi internasional tersebut, telah menempatkan Indonesia sebagai bangsa yang ikut membantu usaha membebaskan setiap orang terutama wanita dan anak-ana dari ancaman senjata yang menghancurkan seperti ranjau darat. Ratifikasi tersebut juga meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang mendukung nilai-nilai kemanusiaan, memudahkan kita dalam menjalin kerja sama bilateral dan multilateral dalam pelucutan senjata, memperoleh akses informasi teknologi rajau dan teknologi lainnya yang berkenaan dengan kepentingan kemanusiaan, mengurangi dampak kemanusiaan akibat ranjau darat anti personel dan memperkokoh sistem hukum nasional kita.

Saudara Pimpinan, Anggota Dewan, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri yang kami hormati.

Demikianlah pokok-pokok laporan Komisi I DPR-RI tentang hasil Pembicaraan Tingkat I RUU Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India di Bidang Pertahanan (Agreement Between The Government Of The Republic Of Indonesia And The Government Of The Republic Of India On Coorporative Activities In The Field Of Defences) dan RUU tentang Pengesahan Convention on the Prohibition of the Use, Stockpiling, Production and Tansfer of Anti Personnel Mines and on Their Destruction (Konvensi Pelarangan Penggunaan, Penimbunan, Produksi dan Transfer ranjau Darat Anti Personil dan Pemusnahannya).

Dengan disetujui hasil pembahasan RUU dalam Pembicaraan Tingkat I maka pada kesempatan ini kami menyerahkan pada Rapat paripurna Dewan RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India di Bidang Pertahanan (Agreement Between The Government Of The Republic Of Indonesia And The Government Of The Republic Of India On Coorporative Activities In The Field Of Defences) dan RUU tentang Pengesahan Convention on the Prohibition of the Use, Stockpiling, Production and Tansfer of Anti Personnel Mines and on Their Destruction (Konvensi Pelarangan Penggunaan, Penimbunan, Produksi dan Transfer ranjau Darat Anti Personil dan Pemusnahannya) untuk mendapat persetujuan menjadi Undang-Undang.

Akhirnya dalam kesempatan ini, kami selaku Pimpinan Komisi I DPR-RI ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan DPR RI, Anggota Komisi I, Pimpinan Fraksi-fraksi dan Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri atas seluruh kerja

(7)

samanya. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada aparat Pemerintah, pakar, tokokh-tokoh masyarakat dan kalangan pers atau seluruh perhatian, masukan, dan publikasinya yang diberikan selama proses pembahasan. Kepada Sekretariat Jenderal DPR-RI khususnya Sekretariat Komisi I, kami sampaikan terima kasih atas dukungan dan kinerja yang sangat produktif dalam pembahasan RUU tersebut.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada kita sekalian.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 7 Desember 2006 PIMPINAN KOMISI I DPR-RI

WAKIL KETUA,

TOSARI WIDJAJA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada perangkat modulator BPSK yang telah dirancang maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa perangkat

Berbagai hal yang diinginkan istri selama memberikan ASI. Jenguk anak atau istri ke sini tuh udah senang. Juga perhatian sama moral juga ya tapi itu ngga di

Oleh karena itu, perlu dibangun orientasi baru kebijakan perumahan dan permukiman untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan rumah dengan dukungan prasarana dasar yang

dua kali untuk yang menggunakan teknik data cleaning dan tanpa menggunakan teknik data cleaning dengan masing- masing pengujian dilakukan empat kali pengujian

Soetomo yang sedang menjalani rawat jalan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kadar GDP pasien dengan mengkategorikan kadar GDP menjadi 2 kategori, yaitu GDP

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1 dan angka 2 dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar

Dengan mengambil permisalan bahwa rata-rata sebuah node akan mempunyai 36 buah percabangan ditambah lagi dengan kemungkinan sudah memperhitungkan semua peraturan

Sistem yang digunakan saat ini oleh perusahaan masih menggunakan aplikasi microsft excel, oleh karena itu dengan dibuatkannya Aplikasi Akuntansi Pencatatan