• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA. Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA. Skripsi"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Andreas Dito Setyawan NIM: 162214026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2020

(2)

i

PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Andreas Dito Setyawan NIM: 162214026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2020

(3)

Skripsi

PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN BARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SlUjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Telah disetujui oleh:

Oleh:

Andreas.DitoS~awan

NIM: 1622I'1026

Tanggal, 17 JUDi2020 Pembimbing I

Cbri_~ri

R, ST.,SE.,MS,

..~-,

Pembimbing II

Maria Angela Diva Vilaningrum, S.E., M.Sc. Tanggal, 24JUDi2020

ii

(4)

Skripsi

PENGARUH lNOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA

Dipersiapkan dan Ditulis oleh:

Andreas Dito Setyawan NIM: 162214026

Telah DipertahankandiDepan Dewan Penguji Pada Tanggal, 10 Juli 2020

dan DinY#t¥ai1Memepuhi Syarat SusunanJD.ew;ilB/PengUji

Albertus Yudi Yuniarto, S..E., M.B.A

iii

(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”

-Ir. Soekarno-

“Dunia itu seluas langkah kaki. Jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah.

Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya”

-Soe Hok Gie-

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan rahmat-Nya yang melimpah, Keluarga saya yang saya cintai dan sayangi, Serta teman-teman seperjuangan atas segala bentuk dukungannya.

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi denganjudul:

PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA . TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 10 Juli 2020 adalah karya saya. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan, pendapat atau pemikiran dari penulis penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dana tau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam refrensi) pada penulisan aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasi tulisan saya sendiri ini. Hila kerilUdian terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

----:..

v

Yogyakarta, 30 Juli 2020 Yoogm=~=Y,,~,

Andreas Dito Setyawan

(7)

LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN PUBi.IKASI KARYA ILMIAH . . UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

...; Yang bertanda tarigan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Andreas Dito Setyawan Nomor Mahasiswa : 162214026

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilrniah saya yang beIjudul:

PENGARuH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN I4\RGA lERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA

'"

.,

Dengan. deinikian saya memberikn kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akadernis tanpa perlu merninta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 30 Juli 2020

:'-:-

(Andreas Dito Setyawan)

vi

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Skuter Piaggio Vespa”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa bantuan, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.

Oleh sebeb itu, dalam kesempatan ini, peneliti secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Christina Heti Tri R., S.T., S.E., M.Sc., selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing dan mengarahkan peneliti untuk menyelesaikan skripsi.

4. Ibu Maria Angela Diva Vilaningrum, S.E., M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing, mengarahkan dan memberi nasehat kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(9)

viii

6. Kedua orang tua saya, Bapak Subagyo dan Ibu Maria yang selalu memberi dukungan doa, kasih sayang, kesabaran, dan kerja keras dalam mendidik saya, serta ketulusannya sehingga saya bisa menyelesaikan S1 dengan baik.

7. Ketiga kakak saya, Nikko, Nikke dan Dita yang telah memberikan rasa nyaman dalam proses menyelesaikan skripsi.

8. Sahabat-sahabatku Paparock, Condro, Vino dan Wenang yang memberi motivasi, memberi saran, dan menghibur dalam keadaan apapun.

9. Teman-teman Eastpool yang selalu menghibur dan mampu mengajari saya kebaikan-kebaikan yang belum pernah saya lakukan.

10. Teman-teman kelas A angkatan 2016 dan teman-teman angkatan Manajemen 2016 atas semua dukungan dan kebaikan yang sudah diberikan kepada saya.

11. Teman-teman club motor, Siman, Alfon, Pape, Ivan yang selalu memberi dorongan dan menghibur saya.

12. Estu Grace dan teman-temannya yang selalu memberi saran dan dukungan selama penyusunan skripsi.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

(10)

Peneliti rnenyadari baJ1wa skripsi yang telah dibuat ini rnasih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dirnilikki oleh peneliti.

. Oleh karena itu, peneliti rnengharapkan kritik dan saran yang dapat rnernbangun dari para pernbaca guna rnenyernpumakan skripsi ini. Sernoga skripsi ini bermanfaat bagi ternan-ternan yang rnernbacanya.

Yogyakarta, 10 Juli 2020 Peneliti,

~

Andreas Dito Setyawan NIM: 162214026

ix

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan Teori ... 10

B. Penelitian Sebelumnya ... 27

C. Pengembangan Hipotesis ... 30

D. Kerangka Konseptual Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 36

C. Variabel Penelitian ... 37

D. Populasi dan Sampel ... 40

E. Unit Analisis ... 41

(12)

xi

F. Teknik Pengambilan Sampel ... 41

G. Sumber Data ... 42

H. Teknik Pengumpulan Data ... 42

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 43

J. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 54

A. Sejarah Perusahaan ... 54

B. Logo Produk Skuter Piaggio Vespa ... 57

C. Misi dan Nilai Perusahaan Piaggio ... 58

D. Tipe Produk Piaggio Vespa ... 60

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Temuan Data dan Analisis ... 66

B. Pembahasan ... 90

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96

C. Keterbatasan ... 98

DAFTAR REFERENSI ... 99

LAMPIRAN ... 102

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel III. 1 Skala Likert ... 40

Tabel V. 1 Hasil Uji Validitas ... 77

Tabel V. 2 Hasil Uji Reliabilitas ... 79

Tabel V. 3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Tabel V. 4 Karakteristik responden berdasarkan Usia ... 68

Tabel V. 5 Karakteristik Responden berdasarkan Domisili ... 69

Tabel V. 6 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ... 69

Tabel V. 7 Karakteristik Responden berdasarkan Tipe Vespa ... 70

Tabel V. 8 Kelas Interval Responden ... 72

Tabel V. 9 Variabel Inovasi ... 72

Tabel V. 10 Variabel Kualitas Produk ... 73

Tabel V. 11 Variabel Harga ... 75

Tabel V. 12 Variabel Keputusan Pembelian ... 76

Tabel V. 13 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov ... 80

Tabel V. 14 Uji Multikolinearitas ... 81

Tabel V. 15 Uji Heteroskedastisitas Glejser ... 82

Tabel V. 16 Hasil Analisis Linier Berganda ... 83

Tabel V. 17 Hasil Uji t ... 84

Tabel V. 18 Hasil Uji F ... 88

Tabel V. 19 Uji Koefisien Determinasi... 90

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1 Negara Penggemar Vespa di Dunia ... 2

Gambar I. 2 Wilayah Penggemar Vespa di Dunia ... 2

Gambar II. 1 Model Proses Keputusan Pembelian ... 26

Gambar II. 2 Kerangka Konseptual Penelitian ... 35

Gambar IV. 1 Logo Perusahaan Piaggio ... 54

Gambar IV. 2 Logo Produk Skuter Piaggio Vespa ... 57

Gambar IV. 3 Vespa S 125 I-get ... 60

Gambar IV. 4 Vespa LX 125 I-get ... 61

Gambar IV. 5 Vespa Sprint 150 I-get ... 62

Gambar IV. 6 Vespa Primavera 150 I-get ABS ... 63

Gambar IV. 7 Vespa GTS Super 150 I-get ABS ... 64

Gambar IV. 8 Vespa 946 ... 65

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN ... 102 LAMPIRAN 2 TABULASI KUESIONER ... 109 LAMPIRAN 3 HASIL OLAH DATA KUESIONER ... 130

(16)

xv ABSTRAK

PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA

Andreas Dito Setyawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna skuter matic Piaggio Vespa di Yogyakarta.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 responden yang diambil dengan metode nonprobability sampling dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk tautan google form. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis diskriptif, dan analisis Linear Berganda menggunakan aplikasi IBM SPSS 25 Statistic. Hasil dalam menunjukkan bahwa inovasi produk (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kata kunci: Inovasi Produk, Kualitas Produk, Harga, dan Keputusan Pembelian

(17)

xvi ABSTRACT

THE EFFECT OF PRODUCT INNOVATION, PRODUCT QUALITY, AND PRICE ON THE PURCHASE DECISION OF PIAGGIO’S VESPA

SCOOTER

Andreas Dito Setyawan Sanata Dharma University

Yogyakarta 2020

This research aims to determine the effect of product innovation, product quality, and price on the purchase decision on Piaggio’s Vespa scooter. The population in this research was all Piaggio’s Vespa scooter users in Yogyakarta.

The samples in this research were 100 respondents that were taken by using the nonprobability sampling method with purposive sampling. The data collection was conducted using questionnaires in the form of a google form link. The data analysis techniques in this research were classical assumption test, descriptive analysis, and Multiple Linear Analysis using the IBM SPSS Statistics 25. The result of the research showed a positive and significant effect of product innovation (X1), product quality (X2), and price (X3) on purchase decision.

Keywords: Product Innovation, Product Quality, Price, and Purchase Decision

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat setiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Terbukti dengan semakin ramainya jalanan kota dan lalu lintas yang semakin padat oleh kendaraan bermotor. Serta diikuti dengan lahir dan tumbuhnya perusahaan- perusahaan baru yang senantiasa berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan dan mempertahankan pangsa pasar yang ada. Pesatnya pertumbuhan industri sepeda motor di Indonesia juga dipengaruhi oleh masuknya sejumlah produsen dari luar negeri. Produsen berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang berkualitas dan inovasi-inovasi baru.

Seiring berjalannya waktu pasar otomotif meluas ke daerah-daerah seperti di Yogyakarta, pertumbuhan kendaraan sangat cepat di tambah kehidupan masyarakat yang semakin sibuk dengan aktivitas sehari-harinya menjadikan alat transportasi sebagai hal yang sangat penting dalam menunjang aktivitas tersebut. Perkembangan industri otomotif ini juga sejalan dengan semakin berkembangnya masyarakat yang mempunyai kegemaran dalam karakter kendaraan seperti vespa yang merupakan kendaraan berjenis skuter dimana perusahaan induk dari Vespa adalah

(19)

Piaggio, merek ternama dari Italia. Vespa merupakan kendaraan yang memiliki ciri khas yang memiliki daya tarik tersendiri.

Gambar I. 1

Negara Penggemar Vespa di Dunia Sumber: Google Trends (2019)

Fakta di Indonesia sebagai negara penggemar vespa terbesar kedua setelah Italia. Hal ini terlihat dari bebarapa dekade terahkir berdasarkan hasil pencarian di google trend. Berdasarkan penilaian jumlah relatif tertinggi yaitu 100 poin, Indonesia mendapat poin 95 setelah Italia dengan point 100. Kemudian disusul oleh Austria (59), Belanda (47) dan terahkir (46) adalah Tunisa.

Gambar I. 2

Wilayah Penggemar Vespa di Indonesia Sumber: Google Trends (2019)

Berdasarkan data pencarian dari google trends penggemar Vespa di Yogyakarta terbesar ketiga setelah Jawa Barat dan Banten. Penilaian jumlah relatif tertinggi yaitu 100 poin, Jawa Barat dalam urutan pertama dengan

(20)

100 poin kemudian urutan kedua Banten dengan 98 poin disusul dengan Yogyakarta (81) dan Jakarta (79).

Pemasaran merupakan hal yang penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan yang berhubungan dengan konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009: 5), inti dari pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara menguntungkan. Untuk menyampaikan informasi dalam mendapatkan target pasar secara luas kepada konsumen perusahaan perlu menggunakan bauran pemasaran untuk memasarkan produknya. Kotler dan Keller (dalam Selang, 2013: 72), menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaranya. Strategi pemasaran memerlukan keputusan-keputusan dari manajemen tentang elemen-elemen marketing mix perusahaan yaitu keputusan-keputusan di bidang perencanaan produk, penetapan harga, saluran distribusi, dan promosi.

Keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan melibatkan keyakinan pada suatu produk sehingga timbul rasa percaya diri atas rasa kebenaran tindakan yang diambil. Salah satu hal yang penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat memenangkan suatu persaingan pasar, yaitu perusahaan tersebut perlu memperhatikan apa yang melandasi seorang konsumen dalam memilih suatu produk, dalam hal ini keputusan pembelian dari seorang konsumen yang akan timbul setelah adanya proses evaluasi

(21)

alternatif dan di dalam proses evaluasi seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasa merek.

Menurut Schifman dan Kanuk (2007: 485), keputusan pembelian adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika konsumen melakukan pembelian seperti inovasi produk, kualitas produk, dan harga agar dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian atas produknya.

Faktor pertama yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah inovasi produk. Inovasi produk dilihat oleh konsumen untuk melihat perkembangan produk baru yang diciptakan untuk mencapai posisi tertentu dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan. Menurut Buchari (2004: 18), inovasi berarti mengamati konsumen untuk menemukan dan memuaskan konsumennya dengan memberikan produk yang baru. Kemajuan teknologi yang cepat dan tingginya tingkat persaingan menuntut setiap perusahaan untuk terus menerus melakukan inovasi produk yang pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan bersaing pada perusahaan tersebut. Agar perusahaan dapat memiliki keunggulan kompetitif, maka setiap perusahaan dituntut untuk melakukan kreativitas terhadap produk yang mereka pasarkan secara berkala. Inovasi produk dapat dilakukan dengan mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimilikinya atau yang bersumber dari pihak lain yang mana kreativitas produk tersebut dapat

(22)

memberi pengaruh terhadap keunggulan produk sehingga dapat diterima konsumen.

Faktor kedua yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah kualitas produk. Perusahaan dituntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing. Kotler (2012: 18), mengemukakan bahwa kualitas produk merupakan ciri dan karateristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Produk yang berkualitas tinggi sangat diperlukan agar keinginan konsumen dapat dipenuhi. Keinginan konsumen yang terpenuhi sesuai dengan harapannya akan membuat konsumen menerima suatu produk bahkan sampai loyal terhadap produk tersebut.

Selanjutnya, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah harga. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 345), harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk jasa yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan dari menggunakan produk atau jasa. Dalam pengambilan keputusan harga merupakan salah satu pertimbangan penting, karena konsumen tentunya mengharapkan uang yang mereka keluarkan sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. Penting bagi perusahaan menetapkan harga yang sesuai atau wajar dengan nilai (value) dari produknya. Harga yang ditawarkan oleh produsen tidak hanya berkaitan dengan produk itu sendiri, akan tetapi juga berkaitan dengan atribut yang melengkapi produk tersebut. Dalam pengambilan keputusan

(23)

pembelian suatu produk, harga merupakan salah satu faktor yang melatarbelakangi perilaku konsumen tersebut. Seringkali, konsumen memilih produk dengan harga yang paling murah atau terjangkau meskipun kualitas atau manfaat yang didapatkan tidak terlalu memuaskan. Akan tetapi tidak jarang pula konsumen memilih produk dengan harga yang mahal karena faktor kualitas dan manfaat yang memuaskan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu & Aggarini (2009) menunjukkan bahwa variabel inovasi produk mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Masda (2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan untuk variabel kualitas produk penelitian yang dilakukan oleh Devita (2019) menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabudi (2014) dalam Harjuno (2018: 4), menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian. Sedangkan untuk variabel harga penelitian yang dilakukan oleh Pranoto (2018) menunjukan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi 2014 dalam Harjuno (2018: 5), menunjukkan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dari hasil penelitian sebelumnya tersebut terdapat ketidak- konsistenan dari variabel inovasi, kualitas produk, dan harga. Dengan

(24)

demikian, peneliti ingin melakukan penelitian kembali dengan variabel yang sama dengan studi yang berbeda.

Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti jabarkan, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKUTER PIAGGIO VESPA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti dapat membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah inovasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa?

3. Apakah harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa?

4. Apakah inovasi produk, kualitas produk, dan harga, bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa?

(25)

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mempersempit batasan masalah yang menjadi bahan penelitian. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai berikut:

1. Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah skuter matic Piaggio Vespa.

2. Responden yang akan dipilih adalah pengguna yang pernah membeli skuter matic Piaggo Vespa.

3. Penelitian ini dibatasi pada pengguna skuter matic Piaggio Vespa di Yogyakarta.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dilakukan, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa.

3. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa.

4. Untuk mengetahui pengaruh inovasi produk, kualitas produk dan harga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa.

(26)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Peneliti berharap dari penelitian ini dapat menerapkan teori pemasaran secara luas dan mengerti perkembangan skuter Piaggio Vespa.

2. Bagi Perusahaan

Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperluas pasar terhadap keputusan pembelian skuter Piaggio Vespa.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bacaan dan referensi bagi penelitian yang sejenis pada masa yang akan datang.

(27)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan yang berhubungan dengan konsumen. Pemasaran sangat melekat pada kehidupan sehari-hari dalam aktivitas sosial. Pemasaran yang baik yaitu menciptakan dan memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk mendapatkan keuntungan.

Kotler dan Keller (2009: 5) menyebutkan bahwa pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu defenisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Menurut American Marketing Association dalam Tjiptono (2008), mendefenisikan pemasaran sebagai fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholder-nya.

(28)

Menurut Elbert dan Griffin (2009: 150), pemasaran adalah suatu aktivitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan, menghadirkan dan menawarkan peningkatan yang memberikan nilai kepada pelanggan, clients, partners, dan masyarakat luas. Menurut Hasan (2013: 4), pemasaran adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuasakan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.

Dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses menciptakan, membangun dan mengkomunikasikan suatu nilai menguntungkan kepada pelanggan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah menciptakan loyalitas pelanggan. Dalam konsep pemasaran terdapat beberapa konsep pokok yaitu kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk dan jasa; nilai, kepuasan dan kualitas; pertukaran, transaksi dan relasional.

b. Bauran Pemasaran

Menurut Arman (2006: 13), yang dimaksud dengan bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaranya. Strategi pemasran memerlukan keputusan-keputusan dari manajemen tentang elemen- elemen marketing mix perusahaan yaitu keputusan-keputusan

(29)

dibidang perencanaan produk, penetapan harga, saluran distribusi, promosi (Harjuno 2018: 96-97).

Menurut Kotler dan Armstrong (2012: 51), ada empat variabel dalam kegiatan bauran pemasaran, yaitu:

1) (Product means the goods and service combination the company offers to the target market). Produk merupakan kombinasi barang dan jasa perusahaan yang ditawarkan ke target pasar.

2) (Price is the amount of money customers must past to obtain the product). Harga adalah jumlah uang yang harus pelanggan berikan untuk mendapatkan produk.

3) (Place includes company activities that make the product available to target constumers). Tempat termasuk aktivitas perusahaan yang membuat produk tersedia bagi target konsumen.

4) (Promotion means activities that communicate the merits of the product and persuade target customers to buy it).

Promosi adalah aktivitas mengkomunikasikan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

(30)

2. Inovasi Produk

a. Pengertian Inovasi

Inovasi adalah produk atau jasa yang dipresepsikan oleh konsumen sebagai produk atau jasa baru. Secara sederhana, inovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan produk- produk baru. Namun Kotler (2004), menambahkan bahwa inovasi tidak hanya terbatas pada pengembangan produk-produk atau jasa- jasa baru. Inovasi juga termasuk pada pemikiran bisnis baru dan proses baru. Menurut Buchari (2004: 18), inovasi berarti mengamati konsumen untuk menemukan dan memuaskan konsumennya dengan memberikan produk yang baru. Keeh, et.al (2007), menjelaskan inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut:

1) Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses.

2) Efek peubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek.

3) Konsumen saat ini lebih pintar dan semakin pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pemburuan, dan harga.

4) Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan

(31)

metode penggunaan produk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat.

5) Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik.

Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama atau bersaing dipasar. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan selalu berubah-ubah.

Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuhan mereka, sesuatu yang berkenan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang (Hidayati, 2011). Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi yang dilakukan terus menerus untuk menarik perhatian pelanggan agar perusahaan tetap berdiri untuk melangsungkan usahanya.

b. Indikator Inovasi Produk

Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibanding produk sejenis (keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya. Lukas dan Ferrell (2000: 240), menjelaskan adanya beberapa indikator dari inovasi produk, yaitu:

(32)

1) Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan perusahaan tidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar.

2) Produk baru (me too product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar.

3) Produk benar-benar baru (new to the world product) adalah produk yang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.

c. Ciri-ciri Inovasi

Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu:

1) Memiliki kekhasan atau khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.

2) Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karateristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan.

3) Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun ke-inovasian dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.

4) Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

(33)

d. Atribut Inovasi

Menurut Rogers dalam Lan (2007: 116), mengatakan bahwa inovasi mempunyai atribut sebagai berikut:

1) Keuntungan Relatif

Sebuah inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai kebauran yang melekat dalam inovasi yang menjadi ciri yang membedakannya dengan yang lain.

2) Kesesuaian

Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat kompetibel atau kesesuaian dengan inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak serta-merta dibuang begitu saja, selain karena alasan faktor biaya yang sedikit, namun juga inovasi yang lama menjadi bagian dari proses transisi ke inovasi terbaru. Selain itu juga dapat memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi itu secara lebih cepat.

3) Kerumitan

Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat kerumitan yang boleh jadi lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Namun demikian, karena sebuah inovasi menawarkan cara yang baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak menjadi masalah penting.

(34)

4) Kemungkinan dicoba

Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai keuntungan atau nilai dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga sebuah produk inovasi harus melewati fase uji publik, dimana setiap orang atau pihak mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.

5) Kemudahan diamati

Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana sebuah inovasi bekerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

6) Strategi Inovasi

Menurut Porter (1987), strategi inovasi merupakan suatu strategi yang berusaha mengembangkan produk dan jasa yang berbeda dari pesaingnya. Fokus utamanya terletak pada usaha menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda.

3. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Perusahaan selalu berusaha memuaskan konsumen dengan menawarkan produk berkualitas. Produk berkualitas adalah produk yang memiliki manfaat bagi konsumen. Seseorang yang membutuhkan suatu produk akan membayangkan manfaat apa saja yang bisa diperoleh dari produk yang akan digunakan. Manfaat

(35)

suatu produk merupakan konsekuensi yang diharapkan konsumen ketika membeli dan menggunakan suatu produk.

Menurut Kotler (2012: 18), kualitas produk merupakan ciri dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Produk yang berkualitas tinggi sangat diperlukan agar keinginan konsumen dapat dipenuhi. Keinginan konsumen yang terpenuhi sesuai dengan harapannya akan membuat konsumen menerima suatu produk bahkan sampai loyal terhadap produk tersebut.

b. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk

Secara umum faktor yang mempengaruhi kualitas produk tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua hal, yaitu:

1) Faktor yang berkaitan dengan teknologi, yaitu mesin, bahan dan perusahaan.

2) Faktor yang berkaitan dengan human resources, yaitu operator, mandor dan personal lain dari perusahaan.

Faktor terpenting bagi perusahaan adalah pada manusia (sumber daya manusia), karena dengan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi perusahaan dapat menciptakan suatu produk yang berkualitas tinggi pula. Tjiptono (2007: 386), berpendapat bahwa faktor yang sering digunakan dalam mengavaluasi kepuasan terhadap suatu produk, yaitu:

(36)

1) Kinerja (performance) karakteristik operasi dari produk inti (core product) yang dibeli.

2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karateristik sekunder atau pelengkap.

3) Keandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) yaitu sejauh mana karateristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5) Daya tahan (durability) yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan produk.

6) Serviceability meliputi kecepatan, kenyamanan, mudah direparasi serta penggunaan keluhan yang memuaskan.

7) Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

8) Kualitas yang dipersepsikan (perceives quality) yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

c. Indikator Kualitas Produk

Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkn suatu produk yang bias dikenal kualitas sebenarnya.

(37)

Menurut Zeithlalm dalam Nugroho Setiadi (2013), kualitas produk dibentuk oleh bebrapa indikator, yaitu:

1) Kemudahan penggunaan 2) Daya tahan produk 3) Kejelasan produk

4) Fungsi keragaman ukuran produk 4. Harga

a. Pengertian Harga

Agar dapat berhasil dalam memuaskan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 345), harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk jasa yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan dari menggunakan produk atau jasa. Harga menjadi satu-satunya bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Harga tergantung pada kebijakan perusahaan dengan mempertimbangkan berbagai hal. Perusahaan harus selalu memantau harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan perusahaan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Dari sudut pemasaran, Tjiptono (1997: 151), mendefinisikan harga sebagai satuan monoter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Sedangkan

(38)

dari sudut pandang konsumen, harga sering digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Dengan demikian, pada tingkat tertentu, apabila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat. Demikian pula, pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan.

Definisi lain harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas sebuah produk atau jasa (Simamora, 2000: 574). Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan memberikan pengaruh terhadap persepsi pembeli serta penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran pengganti untuk mutu produk manakala pembeli mengalami kesulitan dengan mengevaluasi produk yang kompleks. Berdasarkan beberapa definisi harga maka dapat disimpulkan bahwa harga merupakan nilai dari suatu barang atau jasa yang diukur dengan uang yang dibebankan kepada konsumen untuk memperoleh barang atau jasa tersebut.

b. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Tjiptono (1997: 152-153), terdapat tujuan penetapan harga, yaitu:

1) Tujuan Berorientasi pada Laba

Setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan keuntungan paling tinggi (maksimisasi laba).

(39)

2) Tujuan Berorientasi pada Volume

Untuk tujuan ini, perusahaan menetapkan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.

3) Tujuan Berorientasi pada Citra

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra suatu perusahaan. Sementara itu, harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu, misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu.

4) Tujuan Lainnya

Harga dapat juga ditetapkan dengan tujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

Sedangkan Simamora (2000: 575-576), menyatakan bahwa terdapat empat tujuan kunci penentuan harga, yaitu:

1) Maksimisasi Laba

Banyak perusahaan yang membutuhkan laba usaha untuk memuaskan para pemegang saham dan menyediakan dana ekspansi dan pengembangan produk. Dalam memaksimalkan laba usaha, perusahaan membutuhkan data

(40)

jumlah unit yang dapat dijual pada harga yang berbeda ditambah estimasi biaya variabel dan biaya tetap.

2) Maksimisasi Pendapatan

Beberapa perusahaan mungkin yakin bahwa lebih mudah memaksimalkan penjualan daripada mmaksimalkan keuntungan yang sifatnya lebih abstrak. Harga yang lebih rendah dan diiringi dengan maksimisasi pendapatan dapat juga digunakan agar competitor tidak dapat memasuki pasar.

3) Maksimisasi Pangsa Pasar

Maksimisasi pangsa pasar yang bertujuan untuk memperoleh posisi pasar akan mengorbankan berbagai keuntungan dan pendapatan. Strategi tersebut digunakan untuk menerobos pasar baru.

4) Kepemimpinan Mutu

Beberapa konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu. Para konsumen cenderung menyukai produk dengan harga yang lebih mahal ketika harga menjadi satu-satunya informasi yang tersedia, ketika mereka meyakini bahwa mutu merek yang tersedia adalah berbeda signifikan, dan pada saat perbedaan harga di antara merek-merek yang adalah besar.

(41)

Tujuan-tujuan penetapan harga tersebut memiliki implikasi penting terhadap strategi bersaing perusahaan.

Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan.

c. Indikator Harga

Harga barang atau jasa menjadi penentu bagi permintaan pasar. Harga juga dapat mempengaruhi program pemasaran suatu perusahaan karena dapat menghasilkan keuntungan. Stanton (dalam Widodo, 2016: 30), menyebutkan beberapa indikator harga antara lain:

1) Keterjangkauan harga, yaitu penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen.

Konsumen dapat menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu penetapan harga yang dilakukan perusahaan yang disesuaikan dengan kualitas produk yang dapat diperoleh konsumen.

3) Daya saing harga, yaitu penawaran harga yang dilakukan oleh perusahaan berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh perusahaan lain pada jenis produk yang sama.

(42)

4) Kesesuaian harga dengan maafaat, yaitu penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan yang sesuai dengan manfaat yang dapat diperoleh konsumen dari produk yang dikonsumsi.

5. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schifman dan Kanuk (2007: 485) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Menurut Kotler dan Keller (2009: 188), dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antaramerek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub keputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

b. Konsep Keputusan pembelian

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh para konsumen melalui lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Jelas bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Namun konsumen tidak selalu melewati seluruh lima urutan tahap ketika membeli produk. Mereka bisa melewati

(43)

atau membalik beberapa tahap. Akan tetapi model dalam gambar II.1 menyajikan satu kerangka acuan, proses pertimbangan yang muncul ketika seorang konsumen menghadapi pembelian baru dengan keterlibatan (Kotler dan Keller, 2008).

Gambar II. 1

Model Proses Keputusan Pembelian c. Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2007: 222), indikator dari proses keputusan pembelian yaitu:

1) Tujuan dalam membeli sebuah produk.

2) Pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek.

3) Kemantapan pada sebuah produk.

4) Memberikan rekomendasi kepada orang lain.

5) Melakukan pembelian ulang.

Berdasarkan uraian indikator dari variabel keputusan pembelian di atas, maka indikator yang sesuai dengan penelitian ini yaitu tujuan dalam membeli sebuah produk, pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek, kemantapan pada sebuah produk, memberikan rekomendasi kepada orang lain, dan pembelian ulang.

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian

(44)

B. Penelitian Sebelumnya

1. Devita (2019) “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Word of Mouth, dan Media Komunikasi Pemasaran (Instagram) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Frozyland”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 2) harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 3) word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 4) media komunikasi pemasaran (Instagram) berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Frozyland yang sudah pernah membeli dessert Frozyland. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diperoleh dengan membagikan kueisoner kepada 105 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 2) harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 3) word of mouth bepengaruh terhadap keputusan pembelian, 4) media komunikasi pemasaran (Instagram) berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

2. Rahayu & Anggarini (2009) “Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Audio Sony”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian audio sony pada konsumen di toko aneka irama bandung. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 200 responden, dengan

(45)

pertimbangan bahwa jumlah tersebut dapat mewakili sebagai sampel penelitian. Analisis untuk menguji pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian audio sony menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa inovasi produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diperoleh dengan membagikan kueisoner kepada 72 responden.

3. Igir, Tampi & Taroreh (2018) “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Grand Max Pick Up”.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian mobil daihatsu grand max pick up di PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Malalayang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

4. Riyono & Budiharja (2016) “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua”.

Populasi dalam penelitian penelitian ini adalah seluruh konsumen yang telah melakukan pembelian air minum aqua di Kota pati. Pengambilan sempel dilakukan menggunakan teknik convernience sampling, yaitu dengan memberikan angket pada konsumen yang ditemui pada saat membeli produk air minum aqua. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 100 responden, dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut

(46)

diharapkan sudah dapat mewakili sebagai sampel penelitian. Analisis untuk menguji pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan brand image terhadap keputusan pembelian AQUA menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kualitas produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan brand image (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan uji signifikansi t, variabel Brand image mempunyai pengaruh yang signifikan paling besar terhadap keputusan pembelian.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah, penelitian ini berjudul pengaruh inovasi produk, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian skuter matic piaggo vespa di Yogyakarta. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada pengguna Skuter Matic Piaggio Vespa di Yogyakarta yang mencakup wilayah Kota Jogja, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo serta teknik dalam mengumpulkan data dengan cara membagikan tautan kuesioner dalam bentuk tautan google form kepada responden melalui pesan melalui media sosial. Peneliti melakukan analisis data dengan bantuan IBM SPSS Statistic 25.

(47)

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian

Perkembangan produk selalu diikuti dengan inovasi produk baru untuk menjadi terobosan bagi perusahaan untuk selalu menciptakan produk yang unggul dan mampu bersaing dengan pasar. Menurut Buchari (2004), inovasi berarti mengamati konsumen untuk menemukan dan memuaskan konsumennya dengan memberikan produk yang baru. Menurut Schifman dan Kanuk (2007), keputusan pembelian adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Inovasi produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan penelitian Rahayu & Anggarini (2009), yang menunjukkan hasil bahwa inovasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis:

Ha= Inovasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Skuter Piaggio Vespa.

(48)

2. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas produk diperhatikan konsumen untuk mendapatkan kualitas terbaik pada produk-produk yang dibeli. Menurut Kotler (2012), kualitas produk merupakan ciri dan karateristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Schifman dan Kanuk (2007), keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Produk yang berkualitas tinggi sangat diperlukan agar keinginan konsumen dapat dipenuhi. Keinginan konsumen yang terpenuhi sesuai dengan harapannya akan membuat konsumen menerima suatu produk bahkan sampai loyal terhadap produk tersebut. Kualitas produk sangat berhubungan dengan penilaian dan kepuasan pelanggan. Kualitas yang baik akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Hal ini sesuai dengan penelitian Devita (2019), yang menunjukkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis:

Ha= Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Skuter Piaggio Vespa.

(49)

3. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian

Peranan harga tidak lepas dari proses jual beli suatu produk atau jasa. Harga membantu konsumen untuk menentukan seseorang akan membeli atau tidak. Menurut Kotler dan Armstrong (2008), harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk jasa yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan dari menggunakan produk atau jasa. Harga yang tepat merupakan harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan konsumen. Menurut Schifman dan Kanuk (2007), keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Apabila konsumen menerima harga yang telah ditetapkan, maka produk tersebut akan laku, sebaliknya bila konsumen menolaknya maka diperlukan peninjauan kembali terhadap harga jualnya. Dengan demikian, semakin tepat perusahaan dalam menentukan penetapan harga, keputusan pembelian semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Pranoto (2018), yang menunjukkan hasil bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis:

Ha= Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Skuter Piaggio Vespa.

(50)

4. Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian

Inovasi produk, kualitas produk, dan harga merupakan faktor yang sangat penting untuk menarik perhatian konsumen melakukan keputusan pembelian. Inovasi produk mempunyai hubungan dengan konsumen untuk mendapatkan produk baru yang diinginkan. Inovasi memegang peranan penting untuk memutuskan hambatan-hambatan, meningkatkan perhatian, dan dukungan pasar. Dengan berinovasi perusahaan akan lebih berhasil merespon lingkungannya dan mengembangkan kemampuan dimana hal ini dapat menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dan dapat menciptakan produk yang diinginkan konsumen. Kualitas produk merupakan ciri dan karateristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, sehingga kualitas berhubungan erat dengan nilai terhadap kepuasan pelanggan, kualitas yang baik akan menciptakan merek yang kuat di mata konsumen. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan dan harga tersebut memberikan kepuasan kepada konsumen.

Apabila konsumen menerima harga yang ditetapkan menerima harga yang ditetapkan, maka produk tersebut akan laku, sebaliknya bila konsumen menolaknya maka diperlukan peninjauan kembali terhadap harga jualnya. Dengan demikian, semakin tepat perusahaan dalam

(51)

menentukan harga, keputusan pembelian semakin tinggi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis:

Ha= Inovasi produk, kualitas produk, dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Skuter Piaggio Vespa.

(52)

D. Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan: : Pengaruh Parsial : Pengaruh Simultan

Gambar II. 2

Kerangka Konseptual Penelitian INOVASI

PRODUK (X1)

KUALITAS PRODUK (X2)

HARGA (X3)

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Y) H2

H4

(53)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat kuantitatif berdasarkan karakteristik masalah penelitian ini merupakan penelitian kausal. Menurut Sugiyono (2017: 23), metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari tahun 2020.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian pada pengguna skuter matic Piaggio Vespa di Yogyakarta yang mencakup wilayah Kota Jogja, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo.

(54)

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti. Sesuai dengan perumusan masalah dalam penulisan ini, maka variabel menjadi bahan penelitian adalah:

1. Identifikasi Variabel a. Variabel Independen

Variabel Independen (bebas) merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen (Sugiarto, 2017: 78). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah inovasi produk (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3).

1) Inovasi Produk

Menurut Buchari (2004: 18), inovasi produk berarti mengamati konsumen untuk menemukan dan memuaskan konsumennya dengan memberikan produk yang baru.

Indikator inovasi produk yaitu:

- Perluasan lini (line extensions) - Produk baru (me too product)

- Produk benar-benar baru (new to the world product)

(55)

2) Kualitas Produk

Menurut Kotler (2012: 18), kualitas produk merupakan ciri dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Indikator kualitas produk yaitu:

- Kinerja (performance)

- Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) - Keandalan (reliability)

- Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)

- Daya tahan (durability) - Serviceability

- Estetika

- Kualitas yang dipersepsikan (perceives quality) 3) Harga

Kotler dan Armstrong (2008: 345), harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk jasa yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan dari menggunakan produk atau jasa. Indikator harga yaitu:

- Keterjangkauan harga

- Kesesuaian harga dengan kualitas produk - Daya saing harga

- Kesesuaian harga dengan maafaat

(56)

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel indipenden (bebas). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y).

1) Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009: 188), dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Indikator keputusan pembelian yaitu:

- Tujuan dalam membeli sebuah produk.

- Pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek.

- Kemantapan pada sebuah produk.

- Memberikan rekomendasi kepada orang lain.

- Melakukan pembelian ulang.

2. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran skala rating (rating scale) sehingga pengukuran variabel yang digunakan yaitu skala Likert. Menurut Sugiyono (2017: 165) model skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini

(57)

responden diminta untuk mengisi jawaban pada kuesioner yang mempunyai jawaban yang bersifat sangat positif sampai sangat negatif, dimana terdapat 4 (empat) pilihan alternatif jawaban seperti pada tabel III.1.

Tabel III. 1 Tabel Skala Likert

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna skuter matic Piaggio Vespa di Yogyakarta yang mencakup wilayah Kota Jogja, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi sehingga dapat mewakili dari jumlah populasi (Sugiyono, 2011: 62). Penelitian ini ditentukan jumlah sampel sebanyak 100

Skala Pengukuran Keterangan Kode

1 Sangat Tidak Setuju STS

2 Tidak Setuju TS

3 Setuju S

4 Sangat Setuju SS

(58)

responden karena jumlah tersebut adalah sudah cukup mewakili populasi.

E. Unit Analisis

Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Pada penelitian ini unit analisis yang di tentukan peneliti adalah individu yaitu konsumen skuter matic Piaggio Vespa di Yogyakarta.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonprobability sampling dengan menggunakan purposive sampling.

menurut Sugiyono (2009: 120-122), nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, pertimbangan sampel yang digunakan yaitu:

1. Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah skuter matic Piaggio Vespa.

2. Responden yang akan dipilih adalah pengguna yang pernah membeli skuter matic Piaggio Vespa.

3. Pengguna skuter matic Piaggio Vespa di Yogyakarta.

(59)

G. Sumber Data 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan, seperti halnya hasil wawancara atau hasil pengisian kueisoner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

(Sugiarto, 2017: 178), dalam penelitian ini data primer yang diperoleh peneliti berasal dari hasil pengisian kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain dalam bentuk tabel- tabel atau diagram-diagram. (Sugiarto, 2017:202) data sekunder yang diambil dalam penelitian ini berasal dari website Piaggio Vespa.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengambilan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017: 225). Kuesioner akan diberikan oleh responden menggunakan kuesioner dalam bentuk tautan google form yang akan disebarkan melalui tautan kepada responden melalui pesan langsung di media sosial.

(60)

I. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Menurut Sanusi (2011), validitas ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Jika skor tiap butir pernyataan berkolerasi secara signifikan dengan skor total pada tingkat alfa tertentu (misalnya 5%) maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur itu valid. Validitas ini dengan validitas konstruk (construct validity). Rumus yang digunakan untuk mencari korelasi adalah korelasi pearson produk momen yang dirumuskan sebagi berikut:

𝒓 = 𝒏(∑ 𝑿𝒀) − (∑ 𝑿) (∑ 𝒀)

√𝑵 ∑ 𝑿𝟐− (∑ 𝑿)𝟐 } (𝑵 ∑ 𝒀𝟐− (∑ 𝒀)𝟐 Keterangan:

r : koefisien korelasi X : skor butir

Y : skor total butir N : jumlah responden 𝛴𝑋 : jumlah skor X 𝛴𝑌 : jumlah skor Y

ΣXY : jumlah hasil kali antara X dan Y

(61)

Untuk menentukan valid atau tidaknya instrumen maka kententuannya sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka istrumen tersebut valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabel berkenaan dengan konsistensi, presisi, dan ketelitian.

Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang konsisten.

Artinya, berapapun banyaknya pengulangan yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tersebut, kesimpulan yang diperoleh tetap sama, walaupun perolehan angka nominalnya tidak harus sama (Sugiarto, 2017: 209). Hasil Penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009: 172).

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen yaitu diantaranya menggunakan rumus Cornbach’s Alpha yang digunakan untuk mencari nilai skornya antara 1 dan 0

𝑟11= { 𝐾

𝐾 − 1} {1 − 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 } Keterangan:

𝑟11 : reliabilitas instrument K : banyak butir pertanyaan

𝜎2𝑏 : jumlah varian butir 𝜎2t : varian total

(62)

Untuk menentukan instrumen realiabel atau tidak, maka dapat digunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan reliabel.

b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel.

J. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mambuat tabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014: 206).

Analisis data yang dilakukan dalam penilitian ini dengan bantuan program Excel 2016 dan IBM SPSS Statistic 25 sebagai alat untuk mengukur regresi model yang telah dirumuskan.

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas pelayanan adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 2) kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 3) citra

Hasil dari analisis yang ada di bab 4 adalah gaya hidup (X1) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Sophie Martin (Y). Kotler dan Keller 61

Pembuktian pada hipotesa ketiga dapat dilihat dari nilai signifikansi kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,000 &lt;0,05 sehingga kualitas produk

Hal ini senada dengan pendapat dari Kotler dan Amstrong (dalam Arumsari:2012) bahwa semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya keterjangkauan harga yang diberikan oleh produsen disesuaikan dengan kualitas barang maka akan berpengaruh terhadap

Kotler dan Amstrong 2016:224 kualitas produk adalah bagaimana produk tersebut memiliki nilai yang dapat memuaskan konsumen baik secara fisik maupun secara pisikologis yang menunjukkan

Berdasar kan hasil analisis mengenai pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk pada industri UKM amplang UD sinar Rejeki di Samarinda berpengaruh