• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II ( Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II ( Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI

BELAJ AR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

( Studi Empir is pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veter an” J awa Timur)

SKRIPSI

Diajukan oleh :

BAIDI 0913015007/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

BELAJ AR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

( Studi Empir is pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veter an” J awa Timur)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pr ogam Studi Akuntansi

Diajukan oleh :

Baidi

0913015007/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(3)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI

BELAJ AR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

( Studi Empir is pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veter an” J awa Timur)

Disusun Oleh :

Baidi

0913015007/FE/EA

Telah dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 20 April 2013

Pembimbing : Tim Penguji:

Pembimbing Utama Ketua

Dr. Gideon Setyo Budiwidjaksono, MSi Drs. Ec. Eko Riadi, Maks NIP. 19670123 199303 2001

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna

memenuhi salah satu prasyarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi dalam jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan Judul.

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pr estasi Belajar Mahasiswa Dalam

Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II”

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka

akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Dalam menulis skripsi

ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang telah

memberikan motivasi, bimbingan, saran, serta dorongan moril baik secara

langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas

(5)

4. Bapak Drs. Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, MS, selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur.

5. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, Msi, selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak Dr. Hero Priono, Msi, AK, selaku Ketua Progam Studi Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

7. Bapak Dr. Gideon Setyo Budiwitjaksono, Msi, selaku Dosen Pembimbing

Utama Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

motivasi, dorongan, dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta staf pengajar Fakultas Ekonomi khususnya

Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah.

9. Para Staf perpustakaan UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan

bantuan dan arahan terhadap fasilitas peminjaman buku untuk dijadikan

referensi dalam penulisan skripsi ini.

10. Ibu tercinta dan kakak beserta istri tercintanya yang senantiasa memberikan

doa dan semangat moril maupun materi.

11. Sahabatku Riyanto, Listia, wiji, Cristina, Cholidah, dan semua teman yang

tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk waktu yang indah

selama masa kuliah.

12. Serta untuk semua yang yang telah mendukung dalam penyelesaian skripsi

(6)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat

membangun guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan

Surabaya, 23 Mei 2013

(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ……….... iv

Daftar gambar ……… . viii

Daftar Tabel……… ix

Abstraksi ……… ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka ... 7

2.1.1. Penelitian Terdahulu ... 7

2.2. Landasan Teori ……… ... 9

2.2.1. Belajar ... 9

2.2.1.1. Pengertian Belajar ... 9

2.2.2. Prestasi Belajar ... 12

2.2.2.1. Pengertian Prestasi Belajar ... 12

2.2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 14

2.2.3. Motivasi ... 20

(8)

2.2.3.3. Teori Yang Mendasari Pengaruh Motivasi Terhadap

Prestasi Mahasiswa ... 22

2.2.4. Ketrampilan sosial ... 23

2.2.4.1. Pengertian Ketrampilan Sosial ... 23

2.2.4.2. Tujuan Ketrampilan Sosial ... 24

2.2.4.3. Teori Yang Mendasari Pengaruh Ketrampilan Terhadap Prestasi Mahasiswa ... 24

2.2.5. Minat Belajar ... 25

2.2.5.1. Pengertian Minat Belajar ... 25

2.2.5.2. Teori yang Mendasari Pengertian Minat Belajar Terhadap Prestasi Mahasiswa ... 26

2.3. Kerangka Pikir ... 27

2.4. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 29

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 32

3.2.1. Populasi ... 32

3.2.2. Teknik Penentuan Sampel... 33

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.3.1. Jenis Data dan sumber data ... 34

3.3.2. Pengumpulan Data ... 35

(9)

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 36

3.4.1. Teknik Analisis ... 36

3.4.2. Uji Hipotesis ... 37

3.4.2.1. Uji Kesesuaian Model ... 37

3.4.2.2. Uji Parsial ... 38

3.4.2.3. Menentukan Koefisien Determinasi (R2) ... 39

3.4.3. Uji Normalitas ... 40

3.4.4. Uji Asumsi Klasik ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitia ... 43

4.1.1.Frekuensi Variabel Motivasi(X1) ... 43

4.1.2. Keterampilan Sosial(X2) ... 45

4.1.3. Minat Belajar (X3) ... 46

4.1.4. Prestasi Belajar(Y) ... 48

4.2. Hasil Penelitian... 50

4.2.1. Uji Validitas... 50

4.2.2. Uji Realibilitas ... 53

4.3. Uji Regresi Linier Berganda ... 54

4.3.1. Hasil Uji Regresi Linear berganda... 54

4.3.2. Uji Hipotesis ... 55

4.3.2.1. Uji Kesesuaian Model ... 55

4.3.2.2. Uji Parsial ... 57

(10)

4.4. Pembahasan Dan Implikasi Penelitian... 62

4.4.1. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Dalam Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II ... 62

4.4.2. Pengaruh Ketrampilan Sosial Terhadap Prestasi

Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II ... 63

4.4.3. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Dalam Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II ... 65

4.5. Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu... 66

4.6. Keterbatasan Penelitian... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

Tabel 1.1. Hasil Survey Pendahuluan ... 4

Tabel 4.1. Data Frekuensi Variabel Motivasi(X1) ... 43

Tabel 4.2. Data Frekuensi Variabel Keterampilan Sosial(X2)... 45

Tabel 4.3. Data Frekuensi Variabel Minat Belajar(X3)... 47

Tabel 4.4. Data Frekuensi Variabel Prestasi Belajar(Y) ... 49

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1) ... 51

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Keterampilan Sosial (X2) ... 51

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar(X3) ... 52

Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Belajar (Y) ... 52

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas ... 53

Tabel 4.10. Uji Regresi Linier Berganda ... 54

Tabel 4.11. Hasil Analisis Uji F ... 56

Tabel 4.12 : Hasil Koefisien Determinasi (R Square / R2) ... 56

Tabel 4.13. Hasil Analisis Uji t ... 57

Tabel 4.14. Tabel Uji Normalitas ... 58

Tabel 4.15. Uji Kualitas Data ... 59

Tabel 4.16. Uji Multikolinieritas ... 60

Tabel 4.17. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 61

(13)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI

BELAJ AR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

( Studi Empir is pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veter an”

J awa Timur )

Oleh :

BAIDI

Abstrak

Keberhasilan seseorang mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan, di dalam pendidikan mahasiswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik mahasiswa, dosen, kampus, maupun orang tua hinggga masyarakat, namun antara mahasiswa satu dengan yang lainnya berbeda di dalam pencapaian hasil belajar, ada yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada juga mahasiswa yang rendah prestasi belajarnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa reguler S1 jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan 2009 yang masih aktif hingga tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah sebanyak 170 siswa, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 63 orang atau responden. Sedangkan analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah didapatkan: 1. Secara bersama-sama motivasi, keterampilan sosial dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II. 2. Secara parsial, yaitu: a. Motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah pemeriksan akuntansi II. b. Ketrampilan sosial berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dakam mata kuliah pemeriksan akuntansi II. c. Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dakam mata kuliah pemeriksan akuntansi II.

(14)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan dalam dunia kerja saat ini semakin tajam akibat adanya

globalisasi. Pendidikan tinggi akuntansi sebagai sebuah institusi yang

menghasilakan lulusan dalam bidang akuntansi dituntut untuk tidak hanya

menguasai kemampuan di bidang akademik tetapi juga kemampuan di bidang

skill sehingga memiliki nilai tambah dalam bersaing di dunia kerja.

Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan tinggi

akunansi adalah sikap dan mental mahasiswa dalam mengembangkan

kepribadiannya, kemampuan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada

masa sekarang ini lebih dikenal dengan istilah Emotional Question (EQ) atau kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional (Goleman, 2000) merupakan kemampuan

merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi

sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi, dengan

kemampuan ini maka mahasiswa akan mampu untuk mengenal siapa dirinya,

mengendalikan dirinya, memotivasi dirinya, berempati terhadap lingkungan

sekitarnya dan memiliki keterampilan sosial yang akan meningkatkan kualitas

pemahaman mereka tentang akuntansi karena adannya proses belajar yang

didasari oleh kesadaran mahasiswa itu sendiri (Slamet, 2011: 2).

Sundem (1993) dalam Machfoed (1998) mengkhawatirkan akan

(15)

2

akuntansi. Pendidikan tinggi tidak sanggup membuat anak didiknya menguasai

dengan baik pengetahuan dan keterampilan “hidup” (karena yang diajarkan hanya

menghafal) sekolah elitpun tidak mampu membekali murid-muridnya dengan

pengetahuan dan pegangan yang memadai untuk mengahadapi tantangan zaman

ini. Kelemahan tersebut diperparah karena peserta didik kurang mendapat

pendidikan yang memadai dalam keterampilan intelektual, komunikasi serta

interpersonal (Slamet, 2011:2).

Keberhasilan seseorang mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari

prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan, di dalam pendidikan mahasiswa

akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan

adalah prestasi belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang

tinggi, baik mahasiswa, dosen, kampus, maupun orang tua hinggga masyarakat,

namun antara mahasiswa satu dengan yang lainnya berbeda di dalam pencapaian

hasil belajar, ada yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada juga

mahasiswa yang rendah prestasi belajarnya.

Adanya perbedaan prestasi belajar mahasiswa banyak dipengaruhi oleh

berbagai faktor, prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam

individu seperti kecerdasan emosional, perhatian , bakat, kematangan, dan

kesiapan.

Faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari luar seperti

lingkungan. Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga,

(16)

cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakng kebudayaan.

Lingkungan kampus meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi dosen dengan

mahasiswa, disiplin kampus dan lain-lain. Sedangkan lingkungan masyarakat

meliputi keadaan mahasiswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan

bentuk kehidupan masyarakat (Wahyuni, 2007:2021).

Salah satu bidang kejuruan yang bertujuan profesionalisme pada jenjang

perguruan tinggi atau program strata-1 (S1) adalah bidang akuntansi. Mata kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II marupakan salah satu bagian akuntansi yang dipelajari

mahasiswa programm strata-1 (S1) akuntansi, dalam upaya meningkatkan prestasi

belajar dirasa perlu dilakukan optimalisasi fungsi semua faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II dan

optimalisasi interaksi antara faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

Menurut Zakibaridwan (1996) kurikulum strata-1 (S1) akuntansi sejak

dahulu diarahkan untuk menghasilkan akuntan yang secara implisit merupakan

akuntan publik (Rosyidah, 2011:2). Mata kuliah pemeriksaan akuntansi II

merupakan salah satu dari mata kuliah keterampilan yang mengarah pada

profesionalisme di bidang akuntansi. Kemampuan intelektual pada diri manusia

tentunya berbeda-beda, sehingga ada juga mahasiswa yang beranggapan bahwa

mata kuliah pemeriksaan akuntansi II merupakan mata kuliah yang sulit sehingga

berdampak pada titik maksimalnya perolehan nilai pada mata kuliah tersebut.

Untuk memahami hal tersebut dilakukan survey dengan menyebarkan

(17)

4

mengenai kesulitan belajar mahasiswa dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi

II dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan disebarkan kuesioner kepada

34 orang mahasiswa angakatan 2009 yang pernah mengambil mata kuliah

pemeriksaan akuntansi II.

Tabel 1.1 : Hasil Sur vey Pendahuluan

No Uraian Jumlah Persentase

1 Mengikuti ujian

perbaikan

24 66 %

2 Kesulitan memahami 20 58%

3 Kesulitan mengerjakan

tugas

18 52%

4 Tidak aktif bertanya 15 44%

5 Tidak belajar setiap hari 22 64%

Dari survey pendahahuluan 66% atau sebanyak 24 mahasiswa melakukan

ujian perbaikan, 58% atau sebanyak 20 orang mahasiswa menyatakan sulit

memahami mata kuliah ini, 52% atau sebanyak 18 orang menyatakan kesulitan

dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, 44% atau sebanyak 15 orang

menyatakan tidak aktif bertanya dikelas dan 64% atau sebanyak 22 mahasiswa

tidak selalu belajar setiap hari. Survey ini menunjukkan bahwa prestasi belajar

mahasiswa, terutama dalam menempuh mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II

(18)

Identifikasi awal tentang permasalahan yang dihadapi para mahasiswa

dalam memahami mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II, dan faktor-faktor apa

yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan

Akuntansi II maka dalam penelitian ini mengambil judul:

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pr estasi Belajar Mahasiswa Dalam

Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelilitian ini sebagai berikut :

“Apakah motivasi, keterampilan sosial, dan minat belajar baik secara

bersama-sama maupun individu berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II?”

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai

berikut:

Mengetahui dan menguji secara bersama-sama maupun individu pengaruh

motivasi, keterampilan sosial, dan minat belajar terhadap prestasi belajar

(19)

6

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagi Praktisi

Penelitian ini memberikan masukan dalam rangka mengembangkan

kecerdasan emosional dan kepercayaan diri untuk memperoleh prestasi yang lebih

baik dan sempurna.

b. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam

merancang tugas-tugas kelas dan rumah sebagai dasar untuk menilai dan

memperbaiki kurikulum pelajaran dan juga sebagai pertimbangan dalam

memperbaiki metode pengajaran di dalam kelas.

c. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teori-teori yang

telah diperoleh dibangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan

(20)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Penelitian Ter dahulu

Beberapa peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian

sekarang adalah sebagai berikut :

1. Puji Lestari (2010)

a. Judul

“Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi”

b. Rumusan masalah

1. Apakah prestasi di SLTA, pengalaman belajar akuntansi, motivasi dan

usaha serta kualitas pengajaran secara simultan berpengaruh terhadap

nilai pengantar akunansi?

2. Apakah prestasi di SLTA, pengalaman belajar akuntansi, motivasi, dan

usaha serta kualitas pengajaran secara parsial berpengaruh terhadap

nilai pengantar akunansi?

c. Kesimpulan

1. Faktor-faktor prestasi di SLTA, pengalaman belajar akuntansi,

motivasi dan usaha serta kualitas pengajaran secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap nilai Pengantar Akunansi.

2. Prestasi belajar di SLTA tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

(21)

8

3. Pengalaman belajar akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap

nilai pengantar akunansi.

4. motivasi dan usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

pengantar akunansi.

5. kualitas pengajaran berpengaruh signifikan terhadap nilai pengantar

akunansi.

2. Irfan Affandi (2011)

a. Judul

“Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah akuntansi II”

b. Rumusan masalah

1. Apakah gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II?

3. Apakah lingkungan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II?

4. Apakah intelectual berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II?

c. Kesimpulan

1. Gaya belajar, motivasi, dan lingkungan belajar berpengaruh positif

terhadap prestasi mahasiswa dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi

(22)

2. Intelectual skill berpengaruh positif terhadap prestasi mahasiswa

dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II teruji kebenarannya.

3. Dony Iskandarsyah (2012)

a. Judul

“Analisis faktor-faktor yang memengaruhi prestasi mahasiswa

dalam mempelajari Matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah”

b. Rumusan Masalah

Apakah gaya mengajar, asistensi kepada mahasiswa, struktur

perkuliahan dan fasilitas belajar mengajar berpengaruh terhadap prestasi

belajar mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah akuntansi keuangan

menengah?

c. Kesimpulan

Gaya mengajar, asistensi kepada mahasiswa, struktur perkuliahan

dan fasilitas belajar mengajar berpengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah akuntansi keuangan menengah.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Belajar

2.2.1.1. Pengertian Belajar

Kegiatan belajar tidak pernah lepas dari aktivitas kehidupan manusia.

Belajar tidak selamanya harus dilakukan di lingkungan sekolah, akan tetapi dapat

dilaksanakan dimana saja, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Menurut Purwanti (2009:17) prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari

(23)

10

belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang mahasiswa

belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang mahasiswa

dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh mahasiswa

tersebut.

Menurut Dalyono (2005:48) belajar dapat didefinisikan suatu usaha atau

kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,

mencakup perubahan tingkah laku, sikap, ilmu pengetahuan, keterampilan dan

sebagainya.

Menurut Bruner (dalam Purwanti, 2009), proses belajar dapat dibedakan

menjadi tiga fase atau episode, yakni: informasi, transformasi, dan evaluasi.

(1) Informasi

Dalam setiap pelajaran diperoleh sejumlah informasi. Ada yang

menambah pengetahuan yang telah dimiliki, ada yang memperhalus dan ada

yang memperdalamnya. Ada pula informasi yang bertentangan dengan apa

yang telah kita ketahui sebelumnya.

(2) Transformasi

Informasi itu harus dianalisis, diubah, atau ditransformasi ke dalam bentuk

yang lebih abstrak, atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang

lebih luas. Dalam hal ini bantuan dosen sangat diperlukan.

(3) Evaluasi

Kemudian kita nilai hingga manakah pengetahuan yang kita peroleh dan

(24)

Dalam buku Education Psychology, Witherington (dalam Purwanto,

2006:84) mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian

yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. Sedangkan,

Morgan dalam buku Introduction to Psychology (dalam Purwanto, 2006:84) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Purwanto (2006:84) mengemukakan adanya beberapa elemen yang

penting yang mencirikan pengertian belajar, yaitu:

(1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu

dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada

kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk;

(2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi;

(3) Untuk dapat disebut dengan belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap,

harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.

Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti,

tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang

mungkin berlangsung berhari-hari, berulan-bulan, ataupun bertahun-tahun. Ini

(25)

12

disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau

kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara.

(4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai

aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam

pengertian, pemecahan suatu masalah/berfikir, keterampilan, kecakapan,

kebiasaan, ataupun sikap.

2.2.2. Prestasi Belajar

2.2.2.1. Pengertian Pr estasi Belajar

Menurut Tu’u (2004) dalam Johari (2006) “Prestasi adalah hasil yang

dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan terterntu”. Selanjutnya

menurut Arifin (1991) dalam Johari (2006) “Prestasi didefinisikan sebagai

kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu

hal” (Rosyidah 2012:20).

Menurut Johari (2006) yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah

“Istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung

serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan,

ketrampilan, kecerdasan, kecakapan dan sebagainya dalam keadaan kondisi serta

situasi tertentu”. Sementara itu menurut Tu’u (2004) dalam Johari (2006) prestasi

belajar adalah “Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh

dosen” (Rosyidah 2012:20).

Menurut Arifin dalam Farida (2003:80) mengatakan bahwa kata prestasi

(26)

fungsinya prestasi belajar menurut Arifin dalam Farida (2003:80) adalah sebagai

berikut :

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang

telah dikuasai oleh anak didik

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemusatan hasrat ingin tahu.

c. Prestasi belajar juga sebagai bahan informasi dalam inovasi pendekatan. Hal

ini berdasarkan asumsi bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi

anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan berperan sebagai

umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan.

Indikator intern adalah prestasi belajar dapat dijadikan indikator produktivitas

suatu institusi suatu pendidikan, sedangkan indikator ekstern menunjukkan

bahwa prestasi belajar dijadikan indikator kesuksesan peserta didik di

masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan

peserta didik).

Dari beberapa definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil belajar yang diraih seorang mahasiswa berupa nilai.

Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud yaitu hasil belajar mahasiswa

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II pada jangka waktu tertentu di

(27)

14

2.2.2.2. Faktor -Faktor yang Mempengar uhi Pr estasi Belajar

Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu

diperhatikan karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit mahasiswa yang

mengalami kegagalan. Kadang ada mahasiswa yang memiliki dorongan yang kuat

untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tetapi dalam

kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.

Menurut Syah (2003: 144) dalam Johari (2006:34) faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa terdiri dari: tingkat kesehatan indera

pendengaran, penglihatan, kelelahan, kecerdasan, sikap mahasiswa, bakat

mahasiswa, minat mahasiswa, motivasi mahasiswa, dosen, staf administrasi,

teman sekelas, gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal mahasiswa dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, waktu belajar yang digunakan

mahasiswa, strategi dan metode belajar mahasiswa.

Menurut Suryabrata (dalam Purwanti, 2009:30-36), secara garis besar

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan

menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

(1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi

dua kelompok.

(a) Faktor fisiologis

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang

(28)

1. Kesehatan badan

Untuk dapat menempuh studi yang baik mahasiswa perlu

memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik

yang lemah dapat menjadi penghalang bagi mahasiswa dalam

menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan

fisiknya, mahasiswa perlu memperhatikan pola makan dan pola tidur,

untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga

untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan

ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.

2. Panca indera

Berfungsinya panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu

berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di

antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar

adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal

yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan

pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat

fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya didalam

menangkap pelajaran, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi

prestasi belajarnya di sekolah.

(b) Faktor psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi

(29)

16

1. Intelligensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan mahasiswa

mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki

mahasiswa. Menurut Binet (Winkle,1997:529) hakikat inteligensi

adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu

tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai

tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.

Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang

mahasiswa, di mana mahasiswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi

mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang

lebih tinggi. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki taraf inteligensi

yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang

rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika mahasiswa

dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi,

juga sebaliknya.

2. Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat

merupakan faktor yang menghambat mahasiswa dalam menampilkan

prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan (1997:233) sikap adalah

kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal

tertentu. Sikap mahasiswa yang positif terhadap mata pelajaran di

universitas merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar

(30)

3. Motivasi

Menurut Irwanto (1997:193) motivasi adalah penggerak perilaku.

Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi

timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri

seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar.

Sedangkan menurut Winkle (1991:39) motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu;

maka tujuan yang dikehendaki oleh mahasiswa tercapai. Motivasi

belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.

Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar,

mahasiswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi

untuk melakukan kegiatan belajar.

(2) Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri mahasiswa, ada pula hal-hal lain

diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara

lain adalah :

(a) Faktor lingkungan keluarga

1. Sosial ekonomi keluarga

Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih

berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai

(31)

18

2. Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi

cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya

pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai

jenjang pendidikan yang lebih rendah.

3. Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga

Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat

berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara

langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung,

seperti hubugan keluarga yang harmonis.

(b) Faktor lingkungan universitas

1. Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas universitas, seperti papan tulis, OHP akan

membantu kelancaran proses belajar mengajar di universitas; selain

bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar universitas juga

dapat mempengaruhi proses belajar mengajar

2. Kompetensi dosen dan mahasiswa

Kualitas dosen dan mahasiswa sangat penting dalam meraih

prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang

baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang

mahasiswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di

universitas terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga

(32)

hubungan dengan dosen dan teman-temannya berlangsung harmonis,

maka mahasiswa akan memperoleh iklim belajar yang menyenangkan.

Dengan demikian, ia akan terdorong untuk terus-menerus

meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Kurikulum dan metode mengajar

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi

tersebut kepada mahasiswa. Metrode pembelajaran yang lebih

interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta

mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan (1994:122)

mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor dosen.

Jika dosen mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin

tinggi, luwes dan mampu membuat mahasiswa menjadi senang akan

pelajaran, maka prestasi belajar mahasiswa akan cenderung tinggi,

paling tidak mahasiswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti

pelajaran.

(c) Faktor lingkungan masyarakat

1. Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat

yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan

anaknya ke universitas dan cenderung memandang rendah pekerjaan

(33)

20

2. Partisipasi terhadap pendidikan

Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan

pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran)

sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai

dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas bisa ditarik

kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar berasal dari

internal dan eksternal. Dalam penelitian ini hanya membahas pengaruh motivasi,

ketrampilan sosial dan minat belajar terhadap prestasi belajar.

2.2.3. Motivasi

2.2.3.1. Pengertian Motivasi

Melakukan perbuatan belajar secara relatif tidak semudah melakukan

kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu yang

mendorong kegiatan belajar agar semua tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Hal tersebut adalah adanya motivasi. Menurut Syamsul (dalam wahyuni 2007:40)

motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan dalam rangka

pencapaian tujuan.

Menurut Reber (1988) dalam Purwanti (2009:36) mendefinisikan motivasi

sebagai keadaan internal organism baik manusia ataupun hewan yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti

(34)

Psikologi motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam

diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan

kegiatan, sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dalam

Wahyuni (2007: 41), motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. "Dalam kegiatan

belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam

diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai" (Sardiman, 2006: 75).

Menurut Purwanto (2006:71) motivasi adalah pendorong suatu usaha yang

didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar bergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mempunyai hasil atau tujuantertentu.

Menurut duncan dalam bukunya organizational baharviour

mengemukakan bahwa didalam konsep manajemen, motivasi berarti setiap usaha

yang didasari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan

kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi (Purwanto 2006: 72).

Menurut kebanyakan definisi, motivasi mengandung 3 komponen pokok

yaitu:

1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memipin

seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.

(35)

22

3. Untuk menopang dan menjaga tingkah laku, lingkungan sekitar harus

menguatkan intensitas dorongan-dorongan dan kekuatan individu

(Purwanto 2006:72).

Definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan

untuk melakukan kegiatan belajar dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II,

bisa timbul dari diri mahasiswa itu sendiri dan dari orang lain atau dalam keadaan

tertentu.

2.2.3.2. Tujuan Motivasi

Menurut Purwanto (2006:73) motivasi mempunyai tujuan untuk

menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemaunnya

untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan

tertentu. Bagi seoarang mahasiswa motivasi mempunyai tujuan untuk memacu

diri sendiri agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi

belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.3.3. Teori Yang Mendasari Pengaruh Motivasi Terhadap Pr estasi

Mahsiswa.

Menurut teori hedonisme menyatakan bahwa manusia pada hakikatnya

adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan

kenikmatan. Oleh kerena itu setiap mengahadapi persoalan yang perlu

dipecahkan, manusia cenderung memilih alternatif. Pemecahan yang dapt

mendatangkan kesenangan dari pada mengakibatkan kesukaran, kesulitan dan

(36)

Menurut teori reaksi yang dipelajari menyatakan bahwa tindakan manusia

tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang

dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup dan dibesarkan. Oleh karena

itu teori ini apabila seorang pemimpin ataupun seorang pendidik akan memotivasi

anak buahnya atau anak didiknya pemimpin atau pendidik itu hendaknya

mengetaui benar-benar latar belakang orang-orang yang dipimpin atau dididiknya

(Purwanto 2006:75) Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

motivasi dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa dalam mata kuliah

pemerikasaan akuntansi II. Seorang mahasiswa yang termotivasi untuk berprestasi

akan jeli menemukan cara-cara untuk belajar lebih baik, berusaha, membuat

inovasi, atau menemukan keunggulan kompetitif.

2.2.4. Ketrampilan sosial

2.2.4.1. Pengertian Ketrampilan Sosial

Menurut Melandy (2007) dalam Septiana (2012: 20) ketrampilan sosial

dapat diartikan kemarihan dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki oleh

orang lain . diantaranya adalah kemampuan persuasi, mendengar dengan terbuka

dan memberi pesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat, semangat

leadership, kolaborasi dan kooperasi, serta team building.

Menurut jones (1996) dalam melandy dan aziza (2006) kemampuan

membina hubungan dengan orang lain adalah serangkaian pilihan yang dapat

membuat anda mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain yang

berhubungan dengan anda atau orang lain yang ingin anda hubungi (Septiana,

(37)

24

2.2.4.2. Tujuan Ketrampilan Sosial

Menurut Goleman (2003:158-170) tujuan ketrampilan sosial antara lain:

a. Menjadi orang-orang yang trampil dalam keserdasan sosial dapat

menjalin hubungan dengan orang lain secara lancar, peka membaca

reaksi dan perasaan orang lain, mampu mengorganisir dan memimpin,

pintar menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan

manusia.

b. Menjadi orang yang mampu menyuarakan perasaan kolektif serta

merumuskan dengan jelas sebagai panduan bagi kelompok untuk

meraih sasaran

c. Menjadi orang yang disukai banyak orang sekitarnya karena secara

emosional mereka menyenangkan dan membuat orang lain merasa

nyaman.

2.2.4.3. Teori yang mendasari pengaruh ketrampilan sosial terhadap prestasi

mahasiswa

Teori X yang dikemukan oleh McGregor (1957) mengatakan bahwa

orang-orang umumnya tidak suka bekerja dan akan berusaha menghindari apabila

mungkin, kurang bertanggungjawab, kurang berambisi, dan lebih mementingkan

rasa aman (Davis, newstrom, 1996:162).

Selanjutnya teori Y yang dikemukakan oleh McGregor (1947) mengatakan

bahwa bekerja pada hakekatnya sama dengan bermain-main dan istirahat.

Orang-orang pada dasarnya malas, mereka menjadi malas sebagai akibat dari

(38)

untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan suatu tujuan (Davis,

newstrom, 1996:162-163).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

ketrampilan sosial mempunyai pengaruh terhadap prestasi. Mahasiswa dengan

kemampuan tinggi dapat diprediksi mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan

dengan perasaan senang dapat memacu mahasiswa belajar lebih giat untuk

mencapai prestasi yang baik.

2.2.5. Minat Belajar

2.2.5.1. Pengertian Minat Belajar

Minat belajar dalam individu (mahasiswa) sangat penting bagi kesuksesan

yang akan dicapai dimasa mendatang, dalam hal ini yang diukur adalah tingkat

prestasi.

Hurlock (1986) dalam septiana (2012: 22) mengertikan minat sebagai

sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka

lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu

mempunyai arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang

pada akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Dalam hal ini,

yang dimaksud dengan minat dalam hal belajar adalah belajar pemeriksaan

akuntansi II.

Menurut Nuraini (2007:151) minat belajar adalah merupakan

kecendrungan hati yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang tertentu.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar

(39)

26

perasaan seseorang yang tidak dapat dipisahkan dengan objek atau aktivitas,

karena adanya kaitan antara individu dengan aktivitas yang disukai.

2.2.5.2. Teori yang mendasari pengar uh minat belajar terhadap pr estasi

mahasiswa

Selain kecerdasan emosional, minat belajar juga sangat berpengaruh

terhadap tingkat prestasi mahasiswa pada mahasiswa akuntansi, hal ini disebabkan

karena semua tindakan-tindakan yang dilakukan dalam proses belajar akan

dipengaruhi kecendrungan-kecendrungan terhadap berbagai aspek prospek belajar

antara lain keinginan, kecendrungan hati, kemauan dan perhatian terhadap suatu

bidang studi (Nuraini 2007:151).

Berdasarkan teori “acceptance rejection” yang dikemukakan Fryer (2001)

dalam Septiana (2012 :23) menyatakan bahwa keberadaan minat itu didasarkan

pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau

aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan mempengaruhi penerima individu.

Jika individu suka terhadap objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka individu

akan menerimanya. Jika individu tidak suka terhadap objek, subjek atau aktivitas

tersebut, maka ia akan menolaknya.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa minat belajar dalam individu

(mahasiswa) sangat penting dan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Mahasiswa

yang mempunyai minat belajar terhadap suatu objek berarti ia telah menetapkan

tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung untuk menyukainya.

Dari sana kemudian segala tingkah lakunya menjadi terarah dengan baik dan

(40)

2.3. Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran tentang faktor-faktor motivasi, keterampilan sosial

dan minat belajar terhadap prestasi belajar dapat dikemukakan menurut teori

hedonisme menyatakan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang

mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan dan Menurut

teori acceptance rejection yang dikemukakan fryer (2001), menyatakan bahwa

keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu

terhdap objek, subjek atau aktivitas. Sedangkan menurut teori gesalt diterangkan

sebagai berikut:

Pertama, dalam belajar pemahaman atau pengertian merupakan faktor

penting untuk mengetahui hubungan antara hubungan pengetahuan dan

pengalaman. Kedua, dalam belajar, pribadi atau organisme memegang peranan

yang sangat sentral. Belajar itu tidak hanya dilakukan secara reaktif saja tetapi

dilakuakan dengan sadar, bermotif dan bertujuan (Purwanto 2006:101). Adapun

teori Y yang dikemukakan oleh McGregor (1947) mengatakan bahwa bekerja

pada hakekatnya sama dengan bermain-main dan beristirahat. Orang-orang pada

dasarnya malas, mereka menjadi malas sebagai akibatdari pengalaman,

orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan

apabila mereka mereka merasa terikat dengan satu tujuan (Davis, Newstrom

1996:162-163). Dengan demikian dapat diketahui, jika seseorang memiliki

motivasi, ktrampilan sosial dan minat belajar pada tingkat tertentu, maka dapat

(41)

28

Prestasi Belajar

Y

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka dapat dinyatakan dalam

suatu paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar 1: Paradigma Penelitian

Uji Regresi linier Berganda

2.4. Hipotesis

Atas dasar kerangka pemikiran, maka hipotesis yang dapat

diajukan dalam penelitian ini yaitu:

Bahwa motivasi, keterampilan sosial, dan minat belajar baik secara

bersama-sama maupun individu berpengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa dalam mata kuliah pemerikasaan akuntansi II. Motivasi

X1

Ketrampilan Sosial

X2

Minat Belajar

(42)

29

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun

memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

(Nazir, 2005:163)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel

bebas dan satu variabel terikat. Variabel-variabel tersebut terdiri dari:

a. Variabel Motivasi (X1)

Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi individu (mahasiswa) untuk

melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survei dengan model

impersonal yang berisi 5 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian yang diambil dari penelitian Purwanti (2009). Model impersonal

membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang

berupa daftar kuesioner (Ibnu Subiyanto, 1990: 64). Skala yang digunakan

adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale

yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut:

Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak setuju dengan pertanyaan yang

(43)

30

Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden cenderung

mempunyai motivasi yang rendah dengan pertanyaan yang diberikan,

jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai motivasi

belajar yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

b. Ketrampilan Sosial (X2)

Merupakan kecakapan sosial yang mendukung keberhasilan dalam

pergaulan dengan orang lain.

Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survei dengan model

impersonal yang berisi 4 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian yang diambil dari penelitian Purwanti (2009). Model impersonal

membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang

berupa daftar kuesioner (Ibnu Subiyanto, 1990: 64). Skala yang digunakan

adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale

yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut:

Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak setuju dengan pertanyaan yang

diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara tidak setuju dengan setuju.

Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden cenderung

mempunyai ketrampilan sosial yang rendah dengan pertanyaan yang

diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai

ketrampilan sosial yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

(44)

Merupakan kecendrungan hati yang menetap untuk tertarik pada bidang

tertentu. Dalam hal ini penerimaan materi bidang pemeriksaan akuntansi II.

Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survei dengan model

impersonal yang berisi 4 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian yang diambil dari penelitian Purwanti (2009). Model impersonal

membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang

berupa daftar kuesioner (Ibnu Subiyanto, 1990: 64). Skala yang digunakan

adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale

yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut:

Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak setuju dengan pertanyaan yang

diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara tidak setuju dengan setuju.

Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden cenderung

mempunyai minat belajar yang rendah dengan pertanyaan yang diberikan,

jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai minat

belajar yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

d. Prestasi Belajar (Y)

Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diraih seorang mahasiswa

yang berupa nilai. Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud yaitu

hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II pada

(45)

32

Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survei dengan model

impersonal yang berisi 4 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian yang diambil dari penelitian Purwanti (2009). Model impersonal

membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang

berupa daftar kuesioner (Ibnu Subiyanto, 1990: 64). Skala yang digunakan

adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale

yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut:

Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak setuju dengan pertanyaan yang

diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara tidak setuju dengan setuju.

Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden cenderung

mempunyai prestasi belajar yang rendah dengan pertanyaan yang diberikan,

jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai prestasi

belajar yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Menurut Sumarsono (2004:44) populasi meupakan kelompok subyek atau

obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang

berbeda dengan kelompok subyek atau obyek lain, dan kelompok tersebut akan

dikenai generalisasi dari hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa reguler S1 jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan

2009 yang masih aktif hingga tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah sebanyak

(46)

3.2.2. Teknik Penentuan Sampel

Pengertian sampel menurut Sumarsono (2004:44) adalah bagian dari

sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan

populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representatif dari

sebuah populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

simple random sampling yaitu tehnik pengambilan sampel anggota populasi yang

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu

(Sugiono:2003:57). Dan termasuk Convenience sampling, yaitu subyek dipilih

karena aksesibilitas nyaman dan kedekatan kepada peneliti. Ukuran sampel yang

dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin:

Rumus:

N

n = ...(Umar, 2003: 102)

1+N (e

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi (170 mahasiswa angkatan 2009)

e = Presentase kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

(47)

34

Maka :

170

n = = 63 responden

1+170 (0,1)²

Responden ini mewakili populasi kriteria mahasiswa akuntansi kelas reguler

angkatan 2009 yang telah mengambil mata kuliah pemeriksaan akuntansi II dan

tercatat sebagai mahasiswa yang masih aktif pada tahun ajaran 2012/2013,

sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 63 orang

atau responden.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. J enis Data dan sumber data

a. Data Primer

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan adalah data primer.

Menurut Umar (2001: 69), data primer adalah data yang didapat dari

sumber pertama baik individu atau perorangan seperti hasil interview atau

hasil pengisian kuesioner. Data primer dalam penelitian ini adalah data

dalam penyusunan dari Mahasiswa UPN “veteran” Jawa Timur yang

diambil dengan cara menyebarkan kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indiantoro dan

Supomo, 2002: 147), data sekunder dalam penelitian ini adalah data

jumlah mahasiswa yang akan menjadi objek dalam penelitian yang berasal

(48)

3.3.2. Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuisioner dan wawancara

dengan responden. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh kepastian bahwa

kuisioner diberikan kepada responden yang tepat. Kuesioner ini berisi daftar

pertanyaan yang terkait dengan variabel penelitian.

3.3.3. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas (Soemarsono, 2004: 31) dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang

diinginkan.Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan

mengkorelasi antara skor total yang diperoleh pada masing-masing butir

pernyataan, apabila kolerasi antara skor total dengan skor masing-masing

pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut

mempunyai validitas.Ukuran untuk menentukan validitas adalah:

Jika nilai t hitung positif, dan t hasil hitung > t tabel, berarti

pernyataan valid.

Jika nilai t hitung tidak positif, dan t hitung < t tabel berarti

pernyataan tidak valid (Ghozali, 2004 : 110).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang

diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata

(49)

36

atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama (Sumarsono,

2004:31).

Perhitungan keandalan butir dalam penelitian ini menggunakan

fasilitas yang diberikan oleh SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statisitik Cronbach Alpha (α). Yaitu suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 Nunnally (dalam Ghozali, 2007: 42). Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika r Alpha positif dan r Alpha > r tabel, maka butir atau variabel

tersebut reliabel.

b. Jika r Alpha tidak positif dan r Alpha < r tabel, maka butir atau

variabel tersebut tidak reliabel.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1. Teknik Analisis

Teknik mempermudah analisis data maka data – data yang terkumpul

diolah dengan menggunakan program komputer SPSS, dan uji statistik yang

digunakan adalah regrasi liner berganda, dengan persamaan regresi: (Anonim,

2008: L - 21)

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Dimana :

Y : Prestasi Belajar Mahasiswa

β0 = Konstanta / intersep

X1 = Motivasi

(50)

X3 = Minat Belajar

β1, β2 = Koefisien Regresi

e = Random error

3.4.2. Uji Hipotesis

3.4.2.1. Uji Kesesuaian Model

Uji Kesesuaian Model atau Uji F ini digunakan untuk mengetahui seseuai

tidakya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh dari motivasi,

ketrampilan sosial, dan minat belajar terhadap prestasi belajar.

Hipotesis Statistik

1. Ho : β1 = 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok

guna melihat pengaruh dari motivasi, ketrampilan

sosisal, dan minat belajar terhadap prestasi belajar.

H11 ≠ 0, menunjukan model regresi yang dihasilkan cocok guna

melihat pengaruh dari motivasi, ketrampilan sosisal,

dan minat belajar terhadap prestasi belajar.

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05

3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan H1ditolak

yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna

melihat pengaruh dari motivasi, ketrampilan sosisal, dan minat

(51)

38

ii. Jika nilai probabilitasnya < 0,05, maka Ho ditolak dan H1

diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna

melihat pengaruh dari motivasi, ketrampilan sosisal, dan minat

belajar terhadap prestasi belajar.

3.4.2.2. Uji Parsial

Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara

individu pengaruh dari motivasi, ketrampilan sosisal, dan minat belajar

terhadap prestasi belajar.

Hipotesis Statistik

1. Ho : β1 = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari

motivasi, ketrampilan sosisal, dan minat belajar

terhadap prestasi belajar.

1

H1 ≠ 0, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari

motivasi, ketrampilan sosisal, dan minat belajar

terhadap prestasi belajar.

2. Tingkat yang digunakan adalah 0,05.

3. Kriteria Kepuasan

i. Jika nilai probabilitasnya > 0,05, maka Ho diterima dan H1

ditolak yang berarti tidak ada pengaruh dari motivasi,

(52)

ii. Jika nilai probabilitasnya < 0,05, maka Ho ditolak dan H1

diterima yang berarti ada pengaruh dari motivasi, ketrampilan

sosisal, dan minat belajar terhadap prestasi belajar.

3.4.2.3. Menentukan Koefisien Deter minasi (R 2

)

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel

terikat, maka perlu dicari koefisien determinasi secara keseluruhan.

Untuk mencari koefisen determinasi secara keseluruhan dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

: koefisien determinasi antara prestasi belajar (Y) dengan motivasi (X 1),

ketrampilan sosial (X

2) dan minat belajar (X3)

b

1 : Koefisien variabel motivasi

b

2 : Koefisien variabel ketrampilan sosial

b

3 : Koefisien variabel minat belajar

X1Y : ΣJumlah hasil motivasi belajar dengan prestasi belajar

X2Y : ΣJumlah hasil ketrampilan sosial dengan prestasi belajar

X3Y : ΣJumlah hasil minat belajar dengan prestasi belajar

ΣY 2

(53)

40

Hasil perhitungan R2 secara keseluruhan digunakan untuk mengukur

ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier berganda. Apabila R2

mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam

menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dan sebaliknya

apabila R 2

mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam

menerangkan variabel terikat.

3.4.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal digunakan metode Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS. Menurut Soemarsono (2004:40-42) pedoman dalam mengambil keputusan

apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah:

a. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka

distribusi adalah tidak normal.

b. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka

distribusi adalah normal.

3.4.4. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan

penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas,

heteroskedastisitas dan autokorelasi. Uji asumsi kalsik menyatakan bahwa

persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased

(54)

menghasilkan pengambilan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga

asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda, yaitu:

1) Tidak boleh Multikolinieritas.

2) Tidak Boleh Autokolerasi.

3) Tidak Boleh Heteroskedastisitas.

Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka

persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE (Best Linier Unbiased

Estimation), sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias

(Algifari, 2000: 83).

Dalam penelitian ini akan dilakukan uji asumsi klasik yaitu:

1) Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya

hubungan linier antara variabel – variabel bebas dalam suatu model

regresi.

Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinieritas yaitu dengan cara melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF). VIF dapat dihitung dengan rumus :

VIF =

Tolerance

1

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang

tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang lain. Nilai tolerance yang

umum dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10, maka

(55)

42

2) Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas berrtujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas (Ghozali,

2001:69). Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas hal ini

dapat diidentifikasi dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara

residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang

Gambar

Tabel 1.1 : Hasil Survey Pendahuluan
Gambar 1: Paradigma Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Ped@DrEhA Mb@ (TDAIO

Dalam melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, landasan hukum yang digunakan oleh Jaksa Pengacara Negara

Pada Tugas Akhir ini dibuat rancang bangun robot beroda yang mengaplikasikan sensor api TPA81 dan kompas digital CMPS03 yang seluruh sistem pada robot bekerja secara

Antara lain pada Standar Sarana dan Prasarana tingkat ketidaksesuai- annya kategori tinggi; Standar Penjaminan Mutu tingkat ketidaksesuaian kategori tinggi; Standar

Dari beberapa pengertian yang dipaparkan oleh ahli, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca adalah kemampuan kegiatan pikiran melalui indra penglihatan yang

Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. PEMERINTAH KABUPATEN

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program Studi

Disini, harga (X1), kualitas (X2), dan promosi (X3) juga diduga akan mempengaruhi keputusan pembelian (Y), karena dengan harga yang murah, kualitas produk yang