• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH OBJEK WISATA ALAM PANTAI GALESONG TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA SAMPULUNGAN KECAMATAN GALESONG UTARA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH OBJEK WISATA ALAM PANTAI GALESONG TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA SAMPULUNGAN KECAMATAN GALESONG UTARA SKRIPSI"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

SAMPULUNGAN KECAMATAN GALESONG UTARA

SKRIPSI

oleh ERNI 105711104916

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(2)

ii

PENGARUH OBJEK WISATA ALAM PANTAI GALESONG TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA

SAMPULUNGAN KECAMATAN GALESONG UTARA

SKRIPSI

Oleh ERNI 105711104916

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(3)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

A. PERSEMBAHAN

Alhamduillah, segala puji bagi Allah SWT, kita memuji-Nya, dan meminta pertolongan, pengampunan serta petunjuk kepada-Nya Dengan segala bentuk terima kasih atas pencapaian ini maka dari itu

skripsi ini kupersembahkan untuk :

• Kedua Orang Tuaku Tercinta

• Suamiku dan Anakku

• Saudara-saudaraku Tersayang

• Sahabat dan Teman-temanku

• Almamaterku

B. MOTTO HIDUP

“Kesalahan dapat membuat kita merasa untuk menjadi lebih baik dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Namun selalu merasa benar dan tidak bersalah justru akan membinasakan diri kita sendiri dan orang-orang

yang ada disekitar kita”.

(Erni)

(4)
(5)
(6)

vi

(7)

vii

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Objek Wisata Alam Pantai Galesong Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada kedua orang tua penulis yang tercinta dan tersayang Ayahhanda AGUS dan ibunda SADIATI serta Suamiku MUHLIS dan Anakku FAUZAN ALFARIZII senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar BASEMANG DG BUNDU atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

(8)

viii kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si., AK., CA., CSP., selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak H.Muh.Rusdi, SE.,M.Si., selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi llmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2020 yang selalu belajar Bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terimakasih teruntuk Suamiku, Sahabatku, Yuyun Wulandini, SE. Nurul Maharani, SE. Santriani, SE. Nur Annisa Amaliah. Dan semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat,

(9)

ix merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

BillahifiiSabililHaq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’ alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Makassar, Februari 2021

Erni

(10)

x

ERNI, Tahun 2020 Pengaruh objek wisata alam pantai Galesong Terhadap Kesejahteraan masyarakat di Desa Sampulungan kecamatan Galesong Utara, Skripsi Progran Studi llmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ismail Badollahi dan Pembimbing II H. Muh. Rusdi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Objek Wisata Alam Pantai Galesong Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan deskriptif kuantitatif.

Data yang diolah adalah hasil data yang didapatkan dari angket kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat yang hidup dan memiliki mata pencaharian di sekitar Kawasan Objek Wisata Alam Pantai Galesong di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara. Teknik perhitungan yang digunakan dalam penelitian adalah penilaian berdasarkan karakteristik responden dan deskripsi jawaban responden yang ada di Kawasan Objek Wisata Alam Pantai Galesong . Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan melakukan uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linear sederhana dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengumpulan data-data dari kuesioner sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Kawasan Objek Wisata Alam Pantai Galesong yang ada di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara memiliki pengaruh yang signifikan kepada kesejahteraan penduduk yang ada disekitarnya dimana terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimana salah satu diantaranya adalah besarnya peluang usaha dan pekerjaan bagi penduduk setempat dengan banyaknya lapangan kerja baru yang ada di sekitar objek wisata tersebut.

Kata Kunci: Kawasan Objek Wisata, Pantai Galesong , Kesejahteraan Penduduk.

(11)

xi

ERNI, Year 2020 The Influence of Galesong Beach Natural Tourism Objects on Community Welfare in Sampulungan Village, North Galesong Subdistrict, Thesis, Study Program of Economic Science Development Studies, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar.

Supervised by Advisor Ismail Badollahi and Supervisor II H.Muh.Rusdi.

This study aims to examine the extent of the influence of Galesong Beach Nature Tourism Objects on Community Welfare in Sampulungan Village, North Galesong District. This type of research used in this research is research with a quantitative descriptive approach. The data processed is the result of data obtained from questionnaires that are distributed to people who live and have a livelihood around the Galesong Beach Nature Tourism Object Area in Sampulungan Village, North Galesong District. The calculation technique used in this study is an assessment based on the characteristics of the respondent and the description of the respondent's answer in the Galesong Beach Nature Tourism Object. While the data analysis technique used in this research is to test the validity, reliability test, multiple regression analysis and hypothesis testing.

Based on the results of calculations and data collection from the previous questionnaire, it can be concluded that the Galesong Beach Natural Tourism Object Area in Sampulungan Village, North Galesong District has a significant influence on the welfare of the population around it where there are several factors that influence where one of them is one of which is the large business and employment opportunities for local residents with the large number of new jobs that exist around these attractions.

Keywords: Tourism Object Area, Galesong Beach, Population Welfare.

(12)

xii

Halaman

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR/BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Teori ... 9

B. Tinjauan Empiris ... 21

C. Kerangka Pikir ... 23

D. Hipotesis ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 25

C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran ... 26

(13)

xiii

F. Teknik Analisis ... 31

G. Uji Hipotesis ... 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 36

B. Penyajian Data Hasil Penelitian ... 38

C. Analisis Data ... 40

D. Pembahasan ... 42

BAB V. PENUTUP ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(14)

xiv

(15)

xv

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah pedagang kuliner makanan dan jasa sewa

Galesong Utara. 6

Tabel 2.1 Sumber referensi penelitian sebelumnya 21

Tabel 3.1 Kuesioner Skala Likert 31

Tabel 4.1 Pengujian Karakteristik Jenis kelamin 38

Tabel 4.2 Pengujian Karakteristik Umur 38

Tabel 4.3 Pengujian Karakteristik Pekerjaan 39

Tabel 4.4 Data Realiktif/ Deskripsi 40

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Regresi linear Sederhana 41

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis 41

(16)

xvi

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir 23 Gambar 4.1 Peta Kecamatan Galesong Utara 37

(17)

xvii

Nomor Judul Halaman

Kuisioner

Daftar Karakteristrik Responden Tabel Korelasi r Pearson

Hasil SPSS Dokumentasi

(18)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan pariwisata yang beranekaragam. Indonesia merupakan negara maritim, yaitu negara yang memiliki banyak pulau. Hal ini menyebabkan Indonesia kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam yang melimpah ini terdiri dari hayati, energi, materi, ruang dan masih banyak lagi macamnya. Karena adanya potensi pada sumber daya alam tersebut, saat ini pemerintah sedang berusaha untuk mengembangkannya, terutama melalui sector pariwisata. Saat ini telah terlihat bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya mengembangkan pariwisata di Indonesia. Hal ini terbukti karena sector pariwisata telah menyumbang banyak dalam devisa negara. Bagaimana tidak, Indonesia memiliki beragam destinasi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke (Yunus, 2018).

Adanya tempat-tempat wisata di Indonesia, tidak pernah luput oleh bantuan pemerintah dalam pengembangannya dan peran serta masyarakat setempat. Hal ini juga didukung dengan adanya sumber daya manusia yang mampu atau ahli di bidangnya. Salah satunya adalah di bidang ilmu pariwisata.

Berwisata adalah kegiatan paling menyenangkan dan disukai banyak orang.

Bahkan, bagi beberapa orang berwisata merupakan sebuah kewajiban yang tidak boleh dilewatkan. Tapi untuk menikmati liburan yang menyenangkan, tidak sedikit orang dibuat repot dan juga bingung untuk menentukan di mana objek wisata yang cocok dan sesuai dengan kebutuhannya.

Pariwisata memberikan manfaat bagi setiap manusia untuk melepas

(19)

penat dalam aktifitas sehari-hari karena pariwisata dapat menyegarkan pikiran dan sector pariwisata menjadi penghubung banyak sektor. Sehingga, dengan adanya pariwisata, sektor-sektor lain pun secara tidak langsung akan hidup.Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi ekonomi kerakyatan yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan kejesahteraan masyarakat dan pembangunan daearah. Dalam pengembangan pariwisata disuatu daearah tujuan wisata harus didasarkan pada perencanaan, pengembangan, dan arah pengelolahaan yang jelas agar semua potensi yang memiliki suatu daerah tujuan wisata dapat diberdayakan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Syarif (2019), Sebagai pintu gerbang kawasan timur Indonesia, Sulawesi Selatan (Sulsel) bisa dijadikan titik mula berwisata terutama bagi wisatawan MICE dan business. Dan Makassar adalah Ibu kota Provinsi Sulsel yang keberadaannya sudah mendunia. Dengan keberadaan Benteng Rotterdam dan Benteng Somba Opu, menjadi saksi Makassar-Gowa adalah bandar internasional untuk, komoditas rempah dunia sejak abad-16. Wisata bahari menjadi andalan, namun keelokan pegunungan Sulawesi Selatan juga tak biasa diabaikan, tinggal dipromosikan dan diperhatikan sehingga biasa mendatangkan pendapatan yang besar bagi daerah Sulawesi Selatan sangat memungkinkan dikembangkan menjadi destinasi wisata olahraga, alam, dan budaya. Pasalnya wisata Sulsel memiliki panorama yang elok sekaligus keunikan budaya.

Beberapa destinasi wisata Sulawesi Selatan yang mendunia, seperti Pantai Losari yang jadi ikon Makassar Bahkan pantai ini pernah diangkat menjadi judul film “Senja di Pantai Losari” pada 1975. Pantai Losari juga dikelilingi hotel berbintang, Trans Studio, Benteng Rotterdam Benteng Rotterdam, Beberapa kali

(20)

berganti nama, Fort Rotterdam kerap disebut juga Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang). Dulunya adalah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Mulai digunakan pada 1545 dan pembangunannya digagas oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna.

Terdapat juga Benteng Somba Opu yang terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pada masa kejayaan kerajaan Gowa Tallo, benteng ini memiliki bandar yang berfungsi sebagai pusat perdagangan bangsa-bangsa Asia dan Eropa.

Namun pada 1669, benteng ini berhasil direbut VOC dan dihancurkan.

Beratus-ratus tahun, benteng ini terendam air laut. Para ahli pada 1980-an menemukan benteng ini kembali. Lalu pada 1990an direkonstruksi. Kini benteng ini terus direnovasi untuk mengembalikan ke bentuk semula, sekaligus menjadi museum kejayaan Kerajaan Gowa Tallo. Untuk wisata laut terdapat Taman Nasional Takabonerate yang merupakan taman laut yang berada di kawasan terbesar ketiga dunia, setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas total Takabonerate mencapai 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km2, yang membentang di 15 buah pulau. Lokasinya berada di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sejak Tahun 2005 Taman Nasional Taka Bonerate didaftarkan ke UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.

Taman nasional ini menjadi tuan rumah Sail Takabonerate atau sebelumnya disebut Takabonerate Island Expedition (TIE). Takabonerate memiliki reputasi sebagai destinasi selam dunia, karena keindahan terumbu karang. Selain lokasi- lokasi di atas ada juga objek wisata yang menjadi ikon pariwisata Makassar yaitu

(21)

Taman Nasional Bantimurung, Ikon pariwisata ini berada di Kabupaten Maros.

Keunikan Taman Nasional Bantimurung Bulu saraung adalah bebatuan atau tebing karst-nya, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Keelokan Bantimurung disebut Alfred Russel Wallace sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Untuk nuansa pantai yang indah salah satunya adalah Pantai Tanjung Bira Berada di Kabupaten Bulukumba, Pantai tanjung Bira memiliki pantai berwarna hijau toska bening, dengan langit biru tua. Pasir pantai Tanjung Bira berupa pasir putih nan lembut. Pantai ini merupakan destinasi wisata bahari utama di Sulawesi Selatan.

Selain itu, pemandangan bawah lautnya juga indah. Kondisinya yang tak begitu ramai, sangat ideal untuk wisata keluarga dan bulan madu.

Fasilitas serta akomodasi di Tanjung Bira terbilang lengkap, semisal persewaan perlengkapan selam, kamar mandi yang nyaman, persewaan motor, dan dermaga untuk kapal feri, bagi mereka yang ingin menuju Taman Nasional Takabonerate. Untuk akomodasi penginapan tersedia vila, bunga low, dan hotel.

Lokasinya juga tak begitu jauh dari galangan kapal tradisional kapal phinisi.

Untuk wisata yang unik dan sedikit ekstrim biasa berkunjung ke Wisata Kete Kesu. Jika para pengunjung berkunjung ke Toraja Utara, mereka akan menemukan sebuah desa bernama Kete Kesu yang sangat indah dan unik.

Berlokasi sekitar 4 Km dari Ratenpao, desa insudah menjadi sebuah objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh para pelancong. Desa Kete Kesu terletak pada kawasan perbukitan dan persawahan sehingga mampu menunjukkan view yang sangat menakjubkan, memanjakan mata dengan kehijauannya, serta menghirup udara yang masih sangat alami. Bahkan untuk wisata yang jauh lebih ekstrim terdapat di Wisata Londa. Londa merupakan

(22)

sebuah kompleks kuburan yang berada pada sebuah tebing batu besar. Memiliki lokasi yang tak jauh dari Kota Rante pao sekitar 7 Km, menjadikan Londa sebagai salah satu taman rekreasi Toraja paling banyak dikunjungi turis.

Londa dikelilingi oleh pegunungan sehingga menawarkan suasana yang segar dan sejuk ketika anda berada di sini. Ada sensasi berbeda saat anda memasuki Londa, yakni nuansa gaib dan suasana dingin akan membuat bulu kuduk anda merinding. Selain itu terdapat juga Wisata Museum Ne’ Gandeng.

Lokasi wisata di Tana Toraja yang telah mendunia salah satunya ialah Museum Ne’ Gandeng yang terletak di Desa Pelangi, Sa’dan Balusu, Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dulunya, bangunan ini merupakan sebuah tempat pelaksanaan prosesi penguburan Ne’ Gandeng yang meninggal pada 3 Agustus tahun 1994 silam.

Jika di lihat dari daftar objek-objek wisata di atas maka secara garis besar Provinsi Sulawesi Selatan memiliki objek wisata yang kompleks dan lengkap sesuai dengan minat para pengunjung. Hal inilah yang menjadi acuan bagi wilayah-wilayah lain untuk meningkatkan objek-objek wisata mereka. Agar dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wilayah mereka. Hal inilah yang tengah di lakukan oleh pemerintah Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan mengembangkan sektor-sektor pariwisatanya, dimana salah satu objek pariwisatanya yang bernama Pantai Galesong menjadi salah satu tujuan baru dalam objek wisata yang mampu memberikan manfaat yang banyak bagi daerah dan masyarakat.

Pantai wisata Galesong merupakan tempat wisata yang cocok untuk destinasi wisata keluarga. Selain indahnya pantai dan suasana laut yang ada di tempat ini, para pengunjung juga dapat menikmati beberapa wahana seperti

(23)

penyewaan perahu pancing bagi yang hobi mancing, permainan banana boat, wahana permainan anak-anak, mainan kora-kora, kolam renang di tepi pantai dan hotel untuk tempat penginapan bagi yang ingin tinggal sejenak di tempat itu.

Tabel 1.1

Jumlah Pedagang kuliner makanan dan jasa sewa Galesong Utara.

No Pedagang kuliner makanan dan jasa sewa Jumlah

1 Resto 5

2 Jasa sewa perahu 2

3 Jasa sewa banana boat 2

4 Sewa permainan anak-anak 1

5 Pedagang kaki lima 12

6 Sarana futsal 1

7 Sewa gasebo 10

Total 33

Sumber: Hasil survei di tempat tahun 2020

Pada tabel 1.1 menunjukkan Jumlah Pedagang kuliner makanan dan jasa sewa Galesong Utara sebanyak 33 pelaku usaha. Dimana Keberadaan objek wisata Alam Pantai Galesong yang ada di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara tidak hanya menguntungkan pemerintah daearah tetapi juga bagi masyarakat disekitar kawasan objek wisata. Objek wisata alam Pantai Galesong merupakan salah satu objek wisata yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Takalar yang memiliki potensi wisata yang unggul.

Dan telah memberikan lapangan kerja bagi masyarakat disekitarnya, tempat ini sangat berpotensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, oleh karna itu, hal inilah yang menjadi acuan bagi penulis untuk melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui apakah objek wisata tersebut memiliki pengaruh terhadap pendapatan masyarakat disekitar objek wisata itu. Dengan demikian penulis akhirnya membuat sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Objek Wisata

(24)

Alam Pantai Galesong Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada latar belakang, maka masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah :“Apakah Objek Wisata Alam Pantai Galesong Memiliki Pengaruh Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara?

C. Tujuan Penelitian

Pada umumnya suatu penelitian bertujuan untuk menentukan, mengetahui dan mengembangkan suatu pengetahuan. Demikian pula dengan penelitian yang akan penulis teliti memiliki tujuan khusus. Adapun tujuan dari penulis adalah:

“Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Objek Wisata Alam Pantai Galesong Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong Utara.

D. Manfaat Penelitian

Dari setiap penelitian tentunya akan diperoleh hasil yang diharapkan dapat memberi manfaat dari penulis maupun pihak lain yang membutuhkan adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

a. Sebagai bahan referensi bagi penulis lainnya yang ingin melakukan penelitian dibidang ini,

b. Hasil penelitian diharapkan membantu memberikan pemahaman kepada pihak yang terkait seperti bidang pengelola Objek Wisata Alam Pantai Galesong ,

(25)

c. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengaruh objek wisata bagi kesejahteraan masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi penulis

Penelitian ini akan sangat bermanfaat berkenaan dengan fokus program studi yang diambil sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, dalam mengetahui dan menentukan Ilmu baru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada disekitar Objek wisata Alam Pantai Galesong di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong utara.

(26)

9

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Pariwisata

Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat keempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 10 tahun 2009 bahwa pariwisata bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan.

KBBI menyatakan bahwa pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan sebuah perjalanan rekreasi; turisme; pelancongan.

Beberapa ahli juga menulis pengertian Pariwisata, berikut ulasannya. WTO atau World Tourism Organization, pariwisata merupakan kegiatan manusia yang melakukan perjalanan dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Sugiama (2011), pariwisata adalah rangkaian aktivitas, dan penyediaan layanan baik untuk kebutuhan atraksi wisata, transportasi, akomodasi, dan layanan lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan seseorang atau sekelompok orang. Perjalanan yang dilakukannya hanya untuk sementara waktu saja meninggalkan tempat tinggalnya dengan maksud beristirahat, berbisnis, atau untuk maksud lainnya.

(27)

Sinaga (2010), pariwisata ialah suatu perjalanan yang terencana, yang dilakukan dengan secara individu atau pun kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menghasilkan suatu bentuk kepuasan dan kesenangan semata. Koen Meyers (2009), pariwisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal awal ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang maupun libur dan bias saja menghabiskan uang yang terlalu banyak.

Berdasarkan ulasan-ulasan di atas, dapat di simpulkan bahwa pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu dari sebuah tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk sebuah kepentingan agar keinginannya bias terpenuhi. Atau pariwisata bisa diartikan juga sebagai sebuah perjalanan dari sebuah tempat ke tempat lain untuk rekreasi atau bersenang-senang kemudian kembali ke tempat awal.

2. Jenis-Jenis Pariwisata

Jenis-jenis pariwisata berdasarkan motif tujuan perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis pariwisata yaitu:

a. Pariwisata untuk meningkatkan perjalanan (pleasure tourism) jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar memenuhi kehendak ingin tahunya.

b. Pariwisata untuk rekreasi (recreation ourim), pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari libur untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, dan menyegarkan diri keletihan dan kelelahannya

(28)

dapat dilakukan pada tempat yang menjamin tujuan-tujuan rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang diperlukan seperti tepi pantai pegunungan, tempat-tempat peristirahatan.

c. Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourim), jenis ini ditandai oleh adanya rangka yang motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset pembelajaran

d. Pariwisata untuk usaha dagang (Business Tourism), menurut para ahli teori perjalanan pariwisata ini adalah bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan seseorang untuk memilih tujuan maupun waktu perjalanan.

3. Wisatawan

Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata” maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa Inggris.

Kata itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan kedudukan seseorang (Irawan, 2010:12).

Dalam kegiatan pariwisata erat kaitannya dengan wisatawan. Ada pun defines wisatawan menurut The International Union of Office Travel Organization (IUOTO) dan World Tourism Organization (WTO) (dalam Muljadi, 2009, hal.ll) “75 any person who travels to a country other than that in which she/he has his her usual residence but outside his her usual environment for a period not exceeding

(29)

12 month and whose main purpose of visit is other than the exercise of an activity remunerated from within the country visited”.

Pengertian di atas dapat diartikan bahwa seseorang yang melakukan perjalanan ke negara lain selain negara atau diluar tempat kediamannya dengan tujuan utama kunjungan selain alasan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Termasuk dalam definisi ini penumpang kapal pesiar yang kembali ke kapal pesiarnya untuk menginap walaupun kapal tersebut berlabuh di pelabuhan untuk jangka waktu beberapa hari. Menurut Smith (dalam Kusuma ningrum, 2009:16), menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah seseorang yang melakukan suatu perjalanan wisata ke tempat tujuan yang berada di luar tempat tinggalnya tetapi tidak untuk menetap. Adapun tujuan dari perjalanannya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginannya, seperti berlibur, berbisnis, kunjungan keagamaan dan tujuan lainnya.

4. Pengunjung

Menurut internasional union of official travel organization (IUOTO), pengunjung yaitu setiap orang yang dating ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah, orang-orang yang dating berkunjung ke suatu tempat atau negara, biasanya mereka disebut sebagai pengunjung yang terdiri dari beberapa orang dengan bermacam- macam motivasi kunjungan termasuk didalamnya adalah wisatawan, sehingga tidak semua pengunjung termasuk wisatawan.

Pengunjung digolongkan dalam dua kategori, yaitu:

(30)

a. Wisatawan (tourist) pengunjung yang tinggal sementara sekurang kurangnya selama 24 jam di negara yang dikunjunginya dan tujuan perjalannya dapat digolongkan ke dalam klasifikasi sebagai berikut:

1. Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan olah raga,

2. Hubungan dagang (business), keluarga, konferensi, misi, dan lain sebagainya.

b. Pelancong (exursionist) pengunjung sementara yang tinggal di suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang 24 jam.

Dari beberapa pengertian tersebut, dalam penelitian ini yang dimaksuk dengan pengunjung adalah seseorang yang melakukan kunjungan pada objek dan daya tarik wisata.

5. Industri Pariwisata

Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan pada menyelengarakan pariwisata. Didalam industri pariwisata terdapat berbagai usaha pariwisata, yaitu usaha yang menyediakan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan menyelenggarakan pariwisata. Orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata disebut pengusaha pariwisata.

Peraturan pemerintah No.67 Tahun 1996, menjelaskan bahwa usaha pariwisata adalah kegiatan yang berunjung menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik pariwisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dalam bidang tersebut, kemudian sarana pariwisata adalah segala sesuatunya

(31)

melengkapi dan bertujuan untuk memudahkan proses kegiatan pariwisata dapat berjalan lancar.

6. Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi

Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) merupakan pengaruh yang dapat timbul karena suatu akibat (baik positif atau negatif).

Secara ekonomi memiliki makna yakni pengaruh suatu pelaksanaan terhadap kondisi perekonomian di suatu Negara. Dampak merupakan perubahan yang terjadi dilingkungan karena adanya aktifitas manusia (Suratmo, 2004: 24). Dampak dalam suatu proyek pembangunan di Negara berkembang utamanya pada aspek social memiliki komponen-komponen sebagai indicator social ekonomi diantaranya:

1. Peningkatan income masyarakat 2. Kesehatan masyarakat

3. Pertambahan penduduk 4. Penyerapan tenaga kerja

5. Perkembangan struktur ekonomi yang ditandai adanya aktifitas perekonomian akibat proyek yang dilakukan seperti warung, restoran, transportasi, toko dan lain sebagainya.

Perubahan yang terjadi pada manusia maupun masyarakat yang diakibatkan Karena adanya aktifitas pembangunan disebut sebagai dampak sosial (Sudharto,1995). Adapun dampak sosial yang muncul disebabkan oleh adanya aktifitas seperti program, proyek ataupun kebijaksanaan yang di terapkan pada masyarakat. Hal ini tentu dapat memberikan pengaruh pada keseimbangan system masyarakat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

(32)

Menurut para ahli menurut Santosa (2011) mengklasifikasikan dampak ekonomi yang timbul akibat adanya pariwisata, terdiri dari efek langsung, efek tidak langsung dan efek induksi. Dimana efek tidak langsung dan efek induksi termasuk efek sekunder, sedangkan efek tidak langsung merupakan efek primer.

Dampak total ekonomi pariwisata adalah keseluruhan jumlah dari pengaruh yang terjadi secara langsung atau tidak, dan dapat di ukur sebagai pengeluaran bruto atau penjualan, penghasilan, penempatan tenaga kerja dan nilai tambah.

Menurut Dixionetal (2013) menjelaskan dalam konsep dampak ekonomi, masyarakat local dapat memperoleh keuntungan jika pengeluaran dari non- lokal warga dimasukkan sebagai tambahan kedalam ekonomi lokal. Sedangkan dalam teorinya Brandano (2013) memaparkan terdapat hubungan positif antara pariwisata dengan pertumbuhan perekonomian di suatu Negara baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa perekonomian internasional dapat maju jika pariwisata dikembangkan.

Sedangkan dalam teorinya Astuti (2010) mengenai dampak ekonomi internasional terhadap hubungan dengan sector pariwisata dibagi menjadi dua dampak inti, yakni yang pertama membahas mengenai perdagangan yang sangat memungkinkan sekali transaksi ekspor-impor, yang kedua merupakan efek redistribusi yang membahas mengenai kecenderungan wisatawan asing dari negara maju dan berpendapat membelanjakan uang mereka pada destinasi wisata yang dituju pada negara berkembang yang berpendapatan rendah.

Cohen (dalam Hirawan 2008) menjelaskan bahwa dampak ekonomi pariwisata yang dapat dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok besar yaitu:

1. Dampak terhadap pendapatan pemerintah

(33)

Dampak yang di timbulkan langsung dari adanya pariwisata di suatu daerah dapat dilihat dari pemasukan yang diperoleh melalui pajak atau retribusi dari fasilitas yang telah di sediakan berupa penyediaan jasa (Astuti,2010).

2. Dampak terhadap kepemilikan dan control 3. Dampak terhadap pembangunan pada umumnya 4. Dampak terhadap penerimaan devisa

Penerimaan sumbangan devisa karena adanya pariwisata di suatu daerah cukup memberikan pengaruh besar melebihi pendapatan Negara yang diperoleh dari sector lainnya. Oleh karena itu, sector pariwisata terus- menerus dilakukan pengembangan.

5. Dampak terhadap peluang kerja

Adanya pembangunan pariwisata di suatu daerah dapat mendorong lahirnya peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Dimana ketika pembangunan dilakukan akan menimbulkan banyak potensi usaha yang hadir beriringan dengan adanya pembangunan wisata tersebut.

6. Dampak terhadap harga-harga

Harga yang di tetapkan pada suatu kawasan pariwisata cenderung lebih mahal dibandingkan yang berlokasi jauh dari kawasan wisata, karena mengikuti harga sewa tanah atau sewa tempat yang ikut naik akibat adanya pengembangan menjadi kawasan wisata di suatu daerah.

7. Dampak terhadap income masyarakat

Jumlah penghasilan yang diperoleh oleh penduduk dari apa yang diusahakan atau dari prestasi kerjanya selama satu periode waktu tertentu,

(34)

baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan dinamakan pendapatan (Sukirno, 2011: 47).

7. Dampak terhadap distribusi manfaat/profit

Selain dampak positif, menurut Dhiajeng (2013) adanya pariwisata juga dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat diantaranya sebagai berikut:

1. Dapat mendorong biaya eksternal lainnya seperti biaya kebersihan lingkungan dan perawatan fasilitas yang tersedia.

2. Terlambatnya return modal

3. Produksi musiman. Pariwisata di suatu daerah tergantung dari musim, sehingga produsen yang hanya mengandalkan kehidupannya pada industry pariwisata akan mengalami masalah finansial.

4. Peningkatan impor. Pengusaha harus menyesuaikan dengan permintaan wisatawan dengan cara mengimpor produk dan jasa yang dibutuhkan.

5. Ketergantungan terhadap industry pariwisata yang dapat menyebabkan masyarakat menjadikan pariwisata di daerahnya menjadi inti dari kehidupan mereka.

6. Terjadi inflasi dan lahan. Lahan disekitar pariwisata cenderung sangat tinggi untuk diperjual belikan, sehingga akan menjadi ancaman bagi masyarakat.

8. Industri Pariwisata Dalam Kesejahteraan Masyarakat

Industri dapat dikatakan memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara karna melalui pembangunan industry tersebut diharapkan akan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi dan pada gilirannya nanti dapat meningkatkan pendapatan

(35)

masyarakat secara keseluruhan. Jadi jelasnya pembangunan industry akan dapat menciptakan kesempatan kerja, yang sekaligus dapat menambah angkatan kerja yang terus menerus meningkat setiap tahunnya. Dalam perencananan penyerapan tenaga kerja, dengan melalui penambahan modal dalam setiap aktifitas pembangunan akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan penyediaan lapangan kerja yang cukup besar. Penyediaan lapangan kerja tersebut dapat dilakukan dengan menghasilkan barang dan jasa dimana kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan menghasilkan barang dan jasa dimana kegiatan tersebut memerlukan faktor-faktor produksi sehingga dengan adanya proses produksi dapat menciptakan lapangan kerja.

Secara umum ada beberapa keuntungan yang diharapkan dapat diperoleh dalam mengembangkan sector pariwisata antara lain sebagai berikut:

Meningkatkan pertumbuhan urbanisasi sebagai akibat adanya pembangunan prasarana dan sarana kepariwisataan dalam suatu wilaya atau daerah tujuan, kegiatan beberapa industri yang berhubungan dengan pelayanan wisatawan seperti perusahaan angkutan, akomodasi, perhotelan, restoran, kesenian, daerah, perusahaan mau bel dan lain-lain, meningkatkan produk hasil kebudayaan disebabkan meningkatnya konsumsi oleh wisatawan, menyebabkan pemerataan pendapatan, meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha, salah satu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan penghasilan devisa negara, memperluas pasaran barang-barang yang dihasilkan dalam negri.

Industri pariwisata merupakan industri yang sifatnya menyerap

(36)

kebutuhan tenaga orang dan industry ini sifatnya pelayanan jasa maka membutuhkan unsure secepat, mudah, nikmat, juga ramah. Fungsi pariwisata dari segi ekonomi dikemukakan bahwa dari sector pariwisata dapat diperoleh devisa, baik berupa pengeluaran para wisatawan asing maupun sebagai penanaman modal dalam industry pariwisata termasuk penerimaan berupa retribusi bagi wisatawan.

9. Kehidupan Ekonomi Masyarakat

Kehidupan ekonomi mempunyai pengertian cara atau tata cara kehidupan perekonomian dalam suatu tempat atau daerah. Kehidupan ekonomi suatu daerah biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: a. Sumber daya alam Sumber daya alam dapat didefinisikan sebagai sumber daya atau faktor produksi yang telah disediakan oleh alam dan bukan merupakan buatan manusia. Sumber daya alam pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui (exhaustible resources = stock resources = fund resources) dan kelompok sumber daya alam yang dapat di perbaharui (renewable resources= flow resources). Namun profesor Raleigh Barlow, mengelompokkan sumber daya alam menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui Sumber daya ini memiliki sifat bahwa volume fisik yang tersedia tetap dan tidak dapat diperbaharui atau di olah kembali, jikapun bisa diperbaharui sumber daya alam ini membutuhkan waktu hingga ribuan tahun sehingga tidak dapat diharapkan adanya tambahan volume secara fisik dalam jangka waktu tertentu. Sebagai contoh adalah batu bara, minyak tanah, dan lain-lain.

(37)

2. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui Sumber daya alam ini memiliki sifat terus menerus ada, dan dapat diperbaharui baik oleh alam sendiri maupun dengan bantuan manusia

3. Sumber daya alam yang memiliki sifat gabungan antara yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu sumber daya biologis dan sumber daya tanah. Sumber daya biologis adalah sumber daya alam yang hampir sama dengan sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena mereka dapat diperbaharui setiap saat asal ada perawatan untuk melindunginya dan pemakaian sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan sumber daya tanah, sumber daya ini memiliki sifat gabungan dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, dapat diperbaharui, dan sumber daya alam biologis.

Lingkungan hidup Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagai mana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan hidup merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan hayati, lingkungan non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Sumber daya alam sendiri merupakan salah satu unsur lingkungan alam, baik hayati maupun non hayati yang dibutuhkan manusia guna memenuhi kebutuhan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan.

Sumber daya manusia, Manusia dalam dinamika kehidupan ekonomi memiliki fungsi ganda. Dalam konteks pasar, manusia berada dalam dua sisi, yaitu sebagai konsumen (permintaan) yang membutuhkan barang dan

(38)

jasa dan juga sebagai pemilik (penawaran) faktor produksi. Sebagai pemilik faktor produksi, manusialah yang melaksanakan dan mengendalikan kegiatan produksi. pemanfaatan atau pendayagunaan sumber daya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa sudah tentu akan dipengaruhi oleh aspek kuantitas dan kualitas sumber daya manusia itu sendiri., serta oleh kondisi yang mempengaruhi perkembangan perekonomian yang kemudian mempengaruhi pendayagunaan sumber daya manusia tersebut. Jika dilihat ketiga hal tersebut terkait dengan pariwisata, atau sebaliknya bahwa pariwisata mampu mempengaruhi kondisi ekonomi suatu daerah. Selain mampu untuk memberikan kontribusi berupa pendapatan daerah, pariwisata juga mampu untuk menciptakan lapangan kerja dari sisi formal ataupun non formal, peningkatan lapangan pekerjaan ini secara tidak langsung dapat berdampak positif terhadap pengurangan tingkat pengangguran dan kriminalitas. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan masyarakat yang berada di sekitar kawasan wisata alam air terjun adalah masyarakat yang berdomisili dan memiliki kegiatan di sekitar kawasan wisata alam air terjun, baik sebagai pelaku unit usaha ataupun tenaga kerja.

B. Tinjauan Empiris

Dalam penelitian ini mengambil beberapa sumber referensi penelitian sebelumnya, yaitu;

Tabel 2.1

Sumber Referensi Penelitian Sebelumnya

Nama/ Tahun

Praktis Judul Hasil penelitian

Nasir Ruloh Pengaruh kunjungan wisata terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar objek wisata

Berdasarkan hasil penelitian dan deskriptif data dapat diketahui

(39)

(2017) berdasarkan perspektif ekonomi islam

variabel kunjungan berpengaruh positif tetapi tidak siknifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Selain itu respondeng

mengidikasikan bahwa dengan peningkatan kunjungan kesejahteraan masyarakat. Hasil penelitian menyatakan bahwa kesejateraan masyarakat sekitar objek wisata lumbok resto sudah sesuai dengan kesejahteraan menurut pandangan islam.

Anitasulistiyaning gunawan djamhur

hadid (2016)

Analisis pengembangan pariwisata terhadap sosial ekonomi masyarakat (studi pada wisat religi gereja puhsarang kediri

1.strategi yang dilakukan oleh dinas pariwisata didalam pengembangan kawasan objek wisata puhsarang di kabupaten a. Peningkatan kegiatan promosi pariwisata b.

Mengembangkan dan mengelolah sarana dan prasarana

c.menigkatkan peran serta masyarakat

2.dampak sosial dan dapak ekonomi dari keberadaan kawasan wisata gereja puhsarang a. Dampak pada aspek sosial. b. Dampak pada aspek ekonomi

3.prospek

pengembangan wisata religi puhsarang

Meilan hardina wowor, gene H.M.kapantow, eyverson ruauw.

(2018)

Dampak objek wisata bukit kasih terhadap pendapatan masyarakat

Objek wisata bukit kasih telah memberikan dampak ekonomi berupa kenaikan pendapatan sebesar 170% bagi masyarakat yang berusaha dikawasan objek wisata bukit kasih

(40)

yang berasal dari desa kanonga dua kecamatan kawangkoan barat.

Renaldy rakhman luthfi (2013)

Peran pariwisata terhadap kesejahteraan masyarakat disektor lapangan pekerjaan dan perekonomian

Potensi dan berkembang dan menjadi andalan kota baru pada saat ini adalah wisata sejarah dan budaya. Model pengelolahan pariwisata oleh pemerintah swasta ini membutuhkan usaha primer, sekunder, dan tersier, yang lebih berdampak kepada lapangan pekerjaan dan perekonomian.

Sumber: Data referensi penelitian sebelumnya

C. Kerangka Pikir

Peningkatan kunjungan wisata akan meningkatkan pendapatan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya peningkatan kunjungan wisata maka akan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar objek wisata alam Pantai Galesong dan menjadi peluang baru untuk menampung angkatan kerja yang semakin meningkat. Berdasarkan asumsi-asumsi pada pengaruh kunjungan wisata terhadap kesejahteraan masyarakat di desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara. Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1

BAGAN KERANGKA PIKIR

Objek Wisata Pantai Galesong:

(X)

Kesejahteraan Masyarakat:

(Y)

(41)

D. Hipotesis

Penulis menduga bahwa objek wisata alam pantai Galesong memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di desa Sampulungan kecamatan Galesong utara.

(42)

25

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Pada penelitian ini, penulis ingin menguji apakah objek wisata alam pantai Galesong memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian menggunakan fenomena-fenomena sosial yang ada dengan mengembangkan konsep dan menghimpun fakta. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif gambaran atau lukisan secara sistematis, factual akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasi pada penelitian ini dilakukan di pantai Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara. Alasan penulis memilih lokasi penelitian di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara karena lokasi objek wisata ini adalah salah satu tempat wisata terbesar dan terkenal di

(43)

daerah Galesong Utara.

2. Waktu

Penelitian ini dijadwalkan berlangsung selama dua bulan, yaitu pada bulan September 2020 sampai dengan November 2020 masa penelitian.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Operasional variable adalah definisi dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan menunjukkan cara pengukuran masing-masing variable tersebut. Adapun operasional variable dari penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Objek Wisata Pantai Galesong (X)

Tempat wisata ini menjadi salah satu tempat wisata terbesar di daerah Galesong utara takalar yang berada di tepi pantai dengan ombak yang tenang sanagant cocok untuk pengunjung di pagi hari bagi pengunjung yang menyukai laut dapat dapat menikmati dengan berenang sambil melihat indahnya indahnya air laut selain itu, disediakan pula oleh pengelolah wisata pantai Sampulungan pelampung bagi pengunjung yang ingin menyewa selain pelampung, ada pula terdapat beberapa perahu tradisonal yang bisa disewa oleh pengunjung, perahu tradisonal ini akan selalu stanbay diarea pantai baik dengan tujuan mengililingi pantai maupun berpetualang dilaut sambil menikmati pemandanagan aktifitas para nelayan. Selain bisa menyewa dengan tujuan untuk berkeliling pengunjung juga bisa menyewa perahu tradisonal ini dengan tujuan untuk memancing. Pengukuran dapat

(44)

dilakukan berdasarkan satu moneter nominal atau dalam atau dalam satu rupiah berdasarkan harga tiket masuk.

2. Kesejahtreaan masyarakat (Y)

Kesejateraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan tujuan membantu penyesuaian timbal balik antara individu- individu dengan lingkukan sosial mereka. Tujuan ini dicapai secara seksama melalui teknik-teknik dan metode-metode dengan maksud agar memungkinkan individu-individu, kelompok-kelompok maupun komunitas- komunitas memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memecahkan masalah- masalah penyelesaian diri mereka terhadap perubahan pola-pola masyarakat, serta melalui tindakan kerjasama untuk memperbaiki kondisi – kondisiekonomi dan sosial. Pengukuran dapat dilakukan berdasarkan satuan moneter nominal atau dalam satuan rupiah.

D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit atau obyek analisa yang ciri-ciri karakteristiknya hendak diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah responden semua pelaku Pedagang kuliner makanan dan jasa sewa wahana permaainan anak yang berjumlah 33 orang pedagang yang tersebar di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong utara.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sesuai dengan pernyataan tersebut maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

(45)

dilakukan dengan cara sensus (seluruhnya) karena subyek pada penelitian ini kurang dari 100 orang. Jumlah populasi Pedagang kuliner makanan dan jasa sewa yang berada di Desa Sampulungan Kecamatan Galesong utara sebesar 33 sehingga sampel yang digunakan sebesar 33 Pedagang kuliner makanan dan jasa sewa tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural seting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner (angket), observasi (Sugiyono, 2012: 193-194)

Berdasarkan keterangan diatas maka metode atau teknik yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah:

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apa bila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.

(46)

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan teknik interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

c. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si peneliti.

2. Observasi

Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat. Misalnya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat reaksi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki (Arikunto, 2006: 229). Penelitian ini secara langsung mengamati kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan

(47)

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang biasa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008:77). Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:

a. Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.

b. Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.

c. Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.

d. Pertanyaan tidak mendua

e. Tidak menanyakan yang sudah lupa

f. Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.

g. Panjang pertanyaan, pertanyaan anda sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh respon den dalam mengisi.

h. Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal

(48)

yang sulit.

Penulis akan membuat beberapa daftar pertanyaan yang di rangkum dalam sebuah kuesioner yang mana akan di gunakan untuk melakukan wawancara dan mengumpulkan data-data penelitian di lapangan dengan menggunakan skala likert yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kuesioner Skala Likert

Poin Keterangan

1 Tidak setuju 2 Kurang setuju 3 Netral

4 Setuju

5 Sangat setuju

F. Teknik Analisis Data

Bogdan dan Biklen (1982) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses yang dilakukan secara sistematis untuk mencari, menemukan dan menyusun transkrip wawancara, catatan-catatan lapangan dan bahan- bahan lainnya yang telah dikumpulkan peneliti dengan teknik-teknik pengumpulan data lainnya. Kegunaan adanya analisis data adalah untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami, untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian berupa temuan penelitian.

Penulis menggunakan persamaan regresi linier sederhana untuk teknik analisis data dengan persamaan sebagai berikut:

y = a + bx Dimana:

Y=Kesejahteraan Masyarakat

X = Objek Wisata Pantai Galesong :

(49)

a = konstanta

b=koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor.

Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini:

A. Uji kualitas data a. Uji vadilitas

Menurut Gronlund dan Linn (1990) menyebutkan bahwa Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi.Lain lagi Menurut Arikunto (1995) Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.Sedangkan Sukadji (2000) mengambil pengertian bahwa Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

Azwar (2000) menyebutkan Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Dari pengertian beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Validitas adalah suatu derajad ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.

Kegunaan validitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya yaitu agar data yang diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.

(50)

Keterangan:

Koefisien Korelasi Dalam Uji Validitas yaitu;

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah b. Uji realibitas

Menurut Gronlund dan Linn (1990) Reliabilitas adalah ketepatan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran.

Sedangkan menurut Sukadji (2000) Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur.

Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefesien.

Koefesien tinggi berarti reliabilitas tinggi.

Anastasia dan Susana (1997) menyebutkan bahwa Reliabilitas adalah sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbedaLain

(51)

halnya dengan Sugiono (2005) dalam Suharto (2009) yang menyebutkan bahwa Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.Menurut Suryabrata (2004) Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya.

Dari pengertian beberapa ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Reliabilitas data adalah derajat konsistensi data yang bersangkutan.

Realibilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu data dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu data dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.Kegunaan dari reabilitas data adalah untuk mengetahui atau menunjukkan keajekan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda.

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700.

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sebagaiberikut:

(52)

Keterangan :

Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut: Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna.

Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliable

G. Uji Hipotesis

1. UJI T

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05.

Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.

(53)

36

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum objek penelitian

Pantai Galesong merupakan tempat wisata yang bagus dan menjadi salah satu tempat yang direkomendasikan bersama keluarga. Ada banyak wahana bermain untuk anak-anak maupun dewasa. Pengunjung juga bias menikmati keindahan bermain disekitar pantai atau kolam renangnya.

Pengelola Pantai Galesong juga menyediakan berbagai macam fasilitas yang bisa dipakai oleh pengunjung. Diantaranya ada jet ski, banana boat, dan kapal pesiar yang disewakan dengan harga terjangkau. Selain itu tersedia penyewaan kapal khusus untuk memancing. Awalnya kawasan pantai ini tidak banyak dikenal oleh masyarakat luas. Namun kemudian pemerintah bekerjasama dengan investor swasta melakukan penataan lingkungan pantai. Kawasan dikembangkan dengan membangun kawasan wisata ini menjadi sebuah tempat wisata terpadu. Kawasan wisata terpadu, maksudnya kawasan wisata yang menggabungkan antara konsep hotel, resort serta out bound. Di kawasan terpadu ini tersedia hotel, restoran, kolam renang, dan aneka wahana permainan di darat dan di air.

Kawasan pantai Galesong terletak di Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Jaraknya sekitar 15km arah selatan dari pusat kota Makassar. Pantai ini memang terlihat sedikit berbeda dengan pantai lainnya. Suasananya masih cukup tenang. Belum ada angkutan umum dari Makassar kearah pantai Galesong . Jadi pilihan yang dimiliki oleh pengunjung adalah menggunakan kendaraan

(54)

sewaan, menumpang taksi, atau kendaraan pribadi. Untuk jenis transportasi, mobil dan motor biasa digunakan menuju pantai ini.

Untuk mencapai resort Pantai Galesong Utara ini pengunjung biasa melalui jalan Metro Tanjung Bunga kearah Takalar. Sampai di desa Tamalate berbelok ke kiri kearah pantai. Jarak destinasi ini dari jalan utama hanya sejauh 400 meter. Untuk menikmati keseruan di Pantai Galesong , pengunjung biasa datang setiap hari. Dari Senin sampai Minggu. Karena komplek wisata terpadu ini lengkap dengan hotel, biasa dikatakan kawasan ini buka 24 jam sehari. Tiket masuk ke kawasan wisata Pantai Galesong dikenalkan biaya sekitar Rp 30.000 per orang pada hari biasa. Untuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur tiket akan naik menjadi sekitar Rp 40.000 per orang.

Pantai Galesong menyediakan fasilitas yang cukup lengkap, hijau, aman dan nyaman. Beberapa fasilitas yang disediakan di tempat ini antara lain area parkir yang luas. Bahkan tersedia personel keamanan dan kebersihan yang memadai. Juga ada penginapan yang bagus, bersih, nyaman dengan harga yang terjangkau. Ada juga gazebo-gazebo yang disediakan secara dengan jumlah yang cukup banyak.

Gambar 4.1

Peta Kecamatan Galesong Utara

(55)

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

Karakteristik responden merupakan ragam latar belakang yang dimiliki responden itu sendiri. Karakteristik ini untuk melihat responden memiliki latar belakang seperti apa yang dalam penelitian ini, latar belakang responden difokuskan pada jenis kelamin, usia dan pekerjaan. Hasil yang di dapat adalah:

1. Karakteristik Jenis kelamin

Tabel 4.1

Pengujian Karakteristik Jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Laki-laki 17 52%

Perempuan 16 48%

Total 33 100%

Sumber: Data Olahan, 2020

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas penelitian ini menggunakan responden sebanyak 33 sampel yang merupakan warga masyarakat yang memiliki usaha dagang atau jualan dan pekerjaan di Kawasan objek wisata Pantai Galesong dimana dari sampel yang dipilih apabila dilihat dari segi jenis kelamin secara keseluruhan sampel berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52% dan sisanya perempuan sebanyak 48%. Ini menunjukkan kegiatan perdagangan atau usaha dan pekerjaan yang ada di Kawasan objek wisata Pantai Galesong lebih di dominasi oleh laki-laki.

2. Karakteristik Umur

Tabel 4.2

Pengujian Karakteristik Umur

Rentan Usia Frekuensi Prosentase

20-30thn 16 48%

31-40thn 11 33%

41-50thn 6 18%

Total 33 100%

Sumber: Data Olahan, 2020

Gambar

Gambar 2.1                    Bagan Kerangka Pikir                                           23  Gambar 4.1                    Peta Kecamatan Galesong Utara                          37
Tabel 4.6  Uji T
TABEL KORELASI r PEARSON  N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi 5% 1% 5% 1% 5% 1% 3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345 4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330 5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317 6 0.811 0.917 30

Referensi

Dokumen terkait

menjelaskan perbedaan pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah terjadinya alih fungsi lahan non produktif menjadi kawasan objek wisata di Kecamatan Pantai Cermin;.. ketiga,

Pemberdayaan objek wisata Pantai Casanova merupakan suatu bentuk upaya memberdayakan objek wisata yang dilakukan oleh unsur-unsur pemberdaya yakni Pemerintah Dinas

KARAKTERISTIK USAHA SOUVENIR DI KAWASAN OBJEK WISATA DESA TOMOK KECAMATAN SIMANINDO..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Komunikasi Pemerintah dalam Promosi Objek Wisata Pulau Sanrobengi di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar ada empat

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan profil Objek Wisata Pantai Serang di Desa Serang Kabupaten Blitar (2) Untuk mengetahui dan

Adapun hal-hal yang akan dilakukan dalam desain objek wisata Pantai Tanjung Raya adalah: (a) pembuatan peta wilayah desa dan peta objek wisata Tanjung Raya untuk mempermudah

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Objek Wisata Kimal Park terhadap keadaan ekonomi keluarga di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara,

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan, bahwasannya untuk merevitalisasi objek wisata pantai kuolo dibutuhkan penyusunan strategi agar terwujudnya objek