• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pengembangan Diri untuk KKG dan K3S Terbaru Super Lengkap xivh1396597177

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pengembangan Diri untuk KKG dan K3S Terbaru Super Lengkap xivh1396597177"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROFESIONALISME GURU DALAM MELAKSANAKAN

KKG DAN MGMP

Oleh Juwairiah

WI Balai Diklat Keagamaan Medan

ABSTRAK

Seorang guru yang professional dan sukses harus dapat mengetahui perannya dengan jelas, menyiapkan bahan atau materi pelajaran terutama yang baru, menyiapkan murid untuk menerima pelajaran, cara pengajaran yang tepat, tehik pengajaran yang sesuai, strategi pengajaran yang efektif, dan memiliki ketrampilan yang memadai, dan juga guru tidak melupakan untuk mereviu pelajaran yang lalu,memberikan pelatihan aplikasi dan konsep, juga memberikan umpan balik atau koreksi & melakukan review mingguan dan bulanan.

Untuk menjadi guru yang professional tidaklah semudah yang kita bayangkan,guru memerlukan pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar yang tujuannya adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi guru itu sendiri. Untuk melaksanakan seminar maupun pelatihan diperlukan dana maupun Nara sumber yang benar benar membuat peserta seminar maupun peserta diklat merasa sudah memiliki tambahan ilmu yang bermanfaat bukan hanya sekedar jalan jalan diluar jam kantor. Dan untuk membuat pelatihan ataupun seminar diperlukan orang orang yang punya kemampuan yang lebih untuk membuat perkumpulan guru-guru yang dinamakan Kelompok Kerja Guru ( KKG)/ Musyawarah Guru Mata Pelajaran. KKG(MGMP).Untuk pengembangan KKG atau MGMP membutuhkan dukungan dari semua pihak( Kemenag Pusat, Kemenag Provinsi, Kemenag Kabupaten Kota, Balai Diklat, LPMP, Pengawas, Kepala Sekolah, Peran Pengurus KKG.MGMP). Peran peran instansi terkait sangatberguna untuk mengoptimalkan KKG atau MGMP. Peran peran instansi terkait akan menjadi optimal manakala ada kesepahaman terhadap apa yang menjadi peran dan tanggung jawabnya masing-madsing.

(2)

Latar Belakang Masalah

Istilah KKG( Kelompok Kerja Guru)dipakai untuk tingkat SD maupun MI dan MGMP ( Musyawarah Guru Mata Pelajaran ) dipakai untuk tingkat SMP, SMA, SMK, sebagai Organisasi menjadi sarana peningkatan profesionalitas bagi guru semua Mata Pelajaran baik secara individu maupun organisasi. Mengingat guru merupakan anggota dari KKG atau MGMP sebagai organisasi maupun mandiri dan berdaya , maka fungsi layanannya kepada guru akan semakin terasa. Sebab KKG atau MGMP adalah organisasi yang langsung bersentuhan dengan guru.

Secara jujur harus diakui, keberadaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP) selama ini terkesan “ mandul” dan belum memiliki peran yang bermakna dalam melakukan perubahan substansial dan mendasar dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan. Yang menyedihkan MGMP hanya dinila“ tangan

panjang” birokrasi semacam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) atau

Dinas Pendidikan. MGMP iebih terkesan membela kepentingan birokrasi ketimbang memberdayakan guru. Sikap kritis dan responsive para guru pun dianggap sebagai kerikil yang harus disingkirkan. Yang lebih menyedihkan

MGMP dinilai hanya dijadikan “ jembatan “ bagi guru tertentu untuk memburu

jenjang karir yang lebih tinggi lagi misalnya Kepala Sekolah atau jabatan kependidikan bergengsi lainnya.

Sayangya tidak semua KKG dan MGMP bisa mengembangkan diri menjadi institusi atau organisasi guru yang mampu berdiri sendiri (mandiri) baik secar finasial maupun dalam menentukan arah kegiatan. Hanya beberapa dari sekian banyaknya Pengurus yang mampu meraih peluang untuk mengembangkan anggotanya.

Ada beberapa alasan mengapa KKG atau MGMP tidak bisa berkembang. diantaranya adalah:

(3)

2. Belum optimalnya Fungsi KKG dan MGMP dalam upaya meningkatkan profesionalitas dan wawasan guru menyangkut semua aspek dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar( KBM) disemua jenjang.

3. Belum optimalnya KKGdalam mengembangkan organisasi (program kerja, pendanaan, dan pengembangan jaringan).

4. Sebagai organisasi KKG, atau MGMP masih belum memiliki arah yang jelas dalam memberikan layanan terhadap guru sebagai anggotanya.

5. Belum ditemukan strategi yang sesuai untuk penguatan KKG atau MGMP sebagai organisasi langsung bersentuhan dengan guru.

6. Belum ada pendampingan yang maksimal terhadap KKG dan MGMP dalam mewujudkan kemandirian organisasinya, baik dari keorganisasian, pendanaan kegiatan pengembangan layanan untuk guru sebagai anggota. Hal diataslah yang melatar belakangi pentingnya model pembelajaran KKG dan MGMP ini.

I. PENGERTIAN KKG DAN MGMP

KKG singkatan dari Kelompok Kerja Guru dan MGMP adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran. MGMP merupakan Kumpulan semua guru dengan Basic ( Dasar) atau bidang yang sama. Disamping kualitas pembelajaran,juga bagaimana guru bisa mengembangkan dirinya, bisa menulis karya ilmiah, membuat inovatif, misalnya menulis PTK, artikel, membuat modal yang bisa digunakan didalam pengembangan diri maupun dalam peningkatan kualitas pembelajaran didalam kelas.

(4)

Salah satu kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme guruadalah pembentukan system pembinaan professional ( professional support) yaitu melalui pembentukan gugus sekolah. Pada setiap gugus sekolah dibentuk kelompok kegiatan guru, di SD/ MI disebut Kelompok Kerja Guru( KKG) sedangkan di SMP / MTS disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran( MGMP). Kegiatan guru yang dimaksud adalah pelaksanaan kegiatan mengajar meliputi : perencanaan KBM, penguasaan materi, penguasaan Pakem, Ketrampilan menggunakan sumber belajar, pengelolalan kelas, penilaian dan penggunaan buku teks/ referensi. Selama ini pelatihan KKG/ MGMP telah berjalan, namun pelaksanaan kegiatan ini kurang menarik dan menantang serta kurang berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran disekolah/ kelas. Salah satu yang menyebabkan tidak berjalannya kegiatan KKG/ MGMP adalah karena fasilitator dan pemandu tidak dilatih.

Untuk mendorong berjalannya kegiatan KKG/ MGMP maka peserta akan mengkaji/ membahas kegiatan KKG/ MGMP yang selama ini telah dilakukan, mengidentifikasi hambatan program KKG/ MGMP yang telah dilaksanakan, belajar tentang KKG/ MGMP , mengelola KKG/ MGMP, serta mempraktekkan kegiatan KKG/ MGMP yang terfokus pada pengembangan rencana pembelajaran.Dari pelatihan ini peserta diharapkan akan trampil menyusun, mengelola, dan mengevaluasi, program KKG/ MGMP, terampil mendampingi guru, sehingga mendorong meningkatkan kemampuan professional yang berkelanjutan.

III.LANDASAN HUKUM KKG dan MGMP

a. UU RI No 20 thn 2003 tentang SISDIKNAS

b. UU RI No 14 thn 2003 tentang Guru dan Dosen

c. PP RI No 32 thn 2013 tentang pengganti PP No 19 thn 2005 ttg SISDIKNAS

(5)

e. Peraturan Mendikbud No 65 thn 2013 tentang Standar Proses

f. Peraturan Mendikbud no 66 thn 2013 tentang Standar Penilaian

g. Peraturan Mendikbud No 67,68,69 tahun 2013 tentang Standar Isi, SD, SMP, SMA dan SMK.

h. Peraturan Mendiknas No 12 thn 2007 tentang Standar PengawasSekolah/ Madrasah.

i. Peraturan Mendiknas No 13 thn 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah.

j. Peraturan Mendiknas No 16 thn 2007tentang Standar Kualifiasi akademik & kompetensi guru.

k. Peraturan Mendiknas No 19 thn 2007 tentang standar pengelolaan Pendidikan.

l. Peraturan Mendiknas No 24 thn 2007 tentang sarana Prasarana.

m. Keputusan Menteri agama No 211 thn 2011 tentang standar Pendidikan agama & Keagamaan.

IV. TUJUAN KKG dan MGMP

a. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran, penyusunan silabus, penyususnan bahan-bahan ajar strategi pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana prasarana belajar, memanfatakan sumber belajar, dan bertukar pengalaman mengajar.

b. Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja untuk berbagi pengalaman serta saling memberi bantuan umpan balik.

(6)

d. Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran disekolah.

e. Mengubah budaya kerja anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja( meningkatkan pengetahuan, kompetensi, dan kinerja) dan mengembangkan profesionalisme guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalitas ditingkat KKG/ MGMP.

V. FUNGSI KKG & MGMP.

a. Fungsi silaturrahmi , yaitu wadah bertemunya guru-guru PAI disetiap kecamatan.

b. Fungsi informasi, yaitu KKG dan MGMP menyediakan berbagai informasi kedinasan yang dibutuhkan anggotanya.

c. Fungsi produksi yaitu KKG dan MGMP mampu menyediakan kebutuhan pembelajaran bagi anggotanya.

d. Fungsi Pengembangan profesi yaitu KKG dan MGMP bisa memfasilitasi dan memberikan bimbingan kepada anggotanya dalam pengembangan profesi guru. Misalnya:Kenaikan pangkat, angka kredit yg dibutuhkan, melakukan pendampingan dalam penulisan PTK.

VI. PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI KKG DAN MGMP.

Organisasi KKG atau MGMP merupakan organisasi yang strategis untuk peningkatan kompetensi guru dan kinerja atau profesionalisme guru. Upaya peningkatan profesionalisme guru antara lain dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan, penelitian, penulisan karya ilmiah, dan kegiatan professional lainnya. Dan hal tersebut dilakukan oleh KKG dan MGMP. Dalam kaitan peningkatan profesionalisme guru tersebut, pengurus KKG dan MGMP harus memiliki kemauan untuk mengembangkan program organisasi yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Sebab program yang didasarkan atas kebutuhan itulah yang akan menjadi basis dari eksistensi organisasi KKG dan MGMP.

(7)

organisasi KKG atau MGMP sesuai dengan kebutuhan anggota sesuai dengan kebutuhan anggota khususnya dalam peningkatan profesionalitas guru. Pengembangan Program tersebut harus mengacu kepada kompetensi yg harus dimiliki oleh guru yaitu Kompetensi Profesional,Kepribadian, Pedagogik, social( UU Guru dan Dosen No 14 tahun 2005 pasal 10).

Pengembangan Program KKG dan MGMP terbagi atas program umum dan program inti /pokok, dan program penunjang.

a. Program Umum adalah program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan-kebijakan pendidikan ditingkat daerah sampai pusat.

b. Program inti adalah program- program yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. Program ini dapat dikelompokkan kedalam program rutin,program pengembangan dan program penunjang. 1. Program rutin terdiri dari:

Diskusi permasalahan pembelajaran. Penyusunan dan pengembangan silabus,program smester, dan rencana program pembelajaran. Analisis Kurikulum, Penyusunanlaporan hasil belajar siswa. Pendalaman materi. Pelatihan terkait dengan penguasaan materi yang mendukung tugas mengajar. Pembahasan materi dan pemantapan Ujian Sekolah. 2. Program Pengembangan sekurang-kurangnya dapat dipilih lima dari

kegiatan berikut ini:

a. Penelitian diantaranya Penellitian Tindakan Kelas/ Study Kasus b. Penulisan Karya Ilmiah

c. Seminar, lokakarya, kolokium

d. Pendidikan dan Pelatihan berjenjang e. Penerbitan jurnal dan bulletin KKG/MGMP

f. Penyusunan dan pengembangan website KKG/MGMP. g. Kompetensi kinerja guru

(8)

VII. STANDAR OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KKG/MGMP.

A. Standar Operasional Organisasi

1. Mekanisme Pembentukan Pengurus KKG/ MGMP

a. Dinas Pendidikan Kabupaten mengundang pengurus MKKS untuk merencanakan pembentukan kembali pengurus KKG/MGMP yang masa baktinya sudah habis( bagi pengurus KKG dan MGMP yang belum habis masa baktinya tidak perlu diadakan pembentukan dan pemilihan pengurus baru.

b. MKKS mengundang para pengurus KKG/ MGMP untuk merencanakan pembentukan kembalipengurus KKG/MGMP.

c. Para pengurus KKG/ MGMP mengundang seluruh anggota untuk mengadakan rapat anggota dalam rangka pembentukan kembali pengurus KKG/ MGMP.

d. Rapat anggota KKG/MGMP membentuk formatur pengurus.

PRODUKTIFITAS FORUM MGMP

(9)

dalam pencapaian hasil belajar siswa. Kerja sama yang sinergi dilakukan sejak dari perencanaan kegiatan pembelajaran tidak hanya pelaksanaan pembelajaran.

Kerja sama dan sinergi yang dapat dilakukan pada forum MGMP supaya produktif adalah:

1. Bermusyawarah dalam pembuatan perangkat pembelajaran termasuk pembuatan silabus sebelum awal tahun pelajaran/ awal semester agar indicator yang dibuat cermat dan mampu memandu pada pembuatan RPP.

2. Bermusyawarah dalam usaha meningkatkan kualitas guru dengan diadakannya pendalaman materi pelajaran dengan mengundang pakar pendidikan.

3. Mengembangkan proses pembelajaran berbasisi computer atau tehnologi informasi & Komunikasi.

(10)

PENUTUP

(11)

DAFTAR PUSTAKA

1. Dirjen PMPTK Diknas,2009, Rambu-rambu KKG dan MGMP. 2. Mahnan Marbawi.2013. pemberdayaan KKG dan

MGMP.Jakarta.Kementrian Agama BALITBANG & DIKLAT

3. St Saudarar,Kemendiknas, 2008, Pengembangan KKG dan MGMP. 4. Muljani, M Nurhadi, 2009, Peningkatan Kapasitas MGMP PAI SMP

disampaikan pada workshop MGMP SMP Subdit Lembaga dan Kerja sama Direktorat Pendidikan Islam Kemenag RI.

5. http://www.Akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/10/25/standar-penyelenggaraan-kkg-mgmp/

6. http://www.guraru.org/guru-berbagi/tumbuhkan-kembali-kegiatan-kkgmgmp/

Referensi

Dokumen terkait

peneli-tian maksimal 2 laporan per tahun.  Untuk karya ino-vatif maksimal 50% dari angka kredit yang dibutuhkan. Prinsip-Prinsip PKB Subunsur Publikasi Ilmiah dan Karya

Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi: (1) mengidentifikasi aspek- aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar

b) Majalah/jurnal ilmiah asli yang menunjukkan adanya nomor ISSN, tanggal terbitan, susunan dewan redaksi dan editor (mitra bestari). Jika jurnal tersebut dinyatakan

keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar..

digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang

Kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru yang

Tujuan Umum dari kegiatan Kelompok Kerja Guru adalah pengembangan diri guru melalui kegiatan kolektif dalam upaya peningkatan kinerja sehingga berdampak

Pertemuan ke 1 Sabtu, 23 Januari 2016 Pembelajaran Pakem Nuryadi, S.Pd SD Negeri 2 Depok Pertemuan ke 2 Sabtu, 30 Januari 2016 Pembelajaran Pakem Nuryadi, S.Pd SD Negeri 2