• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN RINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN RINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

P P EN E N GE G EM M B B AN A N G G A A N N P PR RO OG G RA R AM M P PA AU UD D M M E E L L A A L L U U I I P P E E N N Y Y E E L L E E N N G G G G A A R R A A A A N N M M O O D D E E L L

PA P AU UD D H HO OL LI IS S TI T IK K I IN N TE T EG GR RA AT TI IF F

Ol O l eh e h K Ke e tu t ut t N Nu u ar a rc ca a

D Di is sa a ji j i ka k a n n p pa ad da a a a ca c ar ra a

Va V a li l id da as si i D Dr ra af f M Mo od de el l P Pe e ng n ge em mb ba an ng ga an n P P ro r og gr ra am m PA P AU UD D Di D i se s el l en e ng gg ga ar ra ak ka an n O Ol le eh h B BP P P PA AU UD D d da an n D DI IK KM MA AS S B Ba a li l i

Ka K a mi m is s, , 2 20 0 J Ju u ni n i 2 20 01 1 9 9

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang paud holistik integratif

(2)

2

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang . . . 1

2. Batasan Konsep . . . 2

3. Dasar Hukum . . . 2

4. Tujuan Pedoman . . . 3

5. Tujuan Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif . . . 3

6. Target Sasaran . . . 4

7. Hasil yang Hendak Dicapai . . . 4

II. RINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF 1. Prinsip Pembinaan PAUD Holistik Integratif . . . 5

2. Prinsip Penyelenggara PAUD Holistik Integratif . . . 6

III. PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD HOLISTIK INTEGRATIF 1. Layanan Pendidikan . . . 7

2. Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan . . . 10

3. Layanan Pengasuhan . . . 10

4. Layanan Perlindungan . . . 11

5. Layanan Kesejahteraan . . . 12

IV. PENUTUP

. . . 12

Daftar Pustaka

(3)

3

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Lebih lanjut pada pasal 28 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. PAUD pada jalur pendidikan formal dapat berupa Taman Kanak-Kanak (TK) dan /Raudathul Atfhal (RA). Adapun PAUD pada jalur pendidikan nonformal dapat berupa Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat.

Meskipun berbagai kebijakan yang berkenaan dengan pembinaan dan pelayanan PAUD telah ditetapkan namun sebagian besar pembinaan layanan pendidikan di lembaga-lembaga PAUD masih bersifat parsial dan belum terintegrated dengan berbagai lembaga/organisasi/instansi dan pemangku kepentingan lainnya yang terkait dengan pengembangan anak usia dini seperti pendidikan, pengasuhan, perawatan, kesehatan-gizi dan perlindungan. Pada hal mutu layanan PAUD sangat ditentukan oleh keterlibatan sektor-sektor lain di luar pendidikan sebagaimana dijelaskan di atas. Hal seperti ini didukung lagi masih rendahnya kesadaran, partisipasi dan peran serta masyarakat dan keluarga terhadap pentingnya pelayanan pendidikan bagi anak usia dini, termasuk pelayanan kesehatan-gizi, pengasuhan, dan pemberian perlindungan bagi anak usia dini. Kondisi ini menjadi salah satu faktor pendukung

mutu layanan PAUD masih jauh dari harapan.

Berpijak dari kondisi tersebut dan dalam rangka mendukung program layanan PAUD secara holistik dan integratif sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI), maka kami selaku pengelola lembaga merasa terpanggil untuk

(4)

4 ikut bersama-sama menyukseskan pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia Dini Secara Holistik Integratif. Agar program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif dapat diimplementasikan secara lebih terarah di lapangan dan dapat dilakukan pembinaan oleh berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan pembinaan anak usia dini maka disusunlah Pedoman Penyelenggaraan Program PAUD Holistik Integratif.

2. Batasan Konsep

a. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yg dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan & perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003)

b. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan

terintegras (Peraturan Presiden RI Nomor 60 tahun 2013).

c. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif bertujuan untuk terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi pemberian layanan pendidikan yang terintegrasi dengan layanan kesehatan dan gizi, pengasuhan dan perlindungan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan dan tindakan diskrimasi.

3. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan

Anak c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak.

d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.

(5)

5 f. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas PP

No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

4. Tujuan Pedoman

a. Sebagai acuan pengelolaan Lembaga PAUD dalam menyelenggarakan program PAUD Holistik Integratif.

b. Sebagai acuan bagi pemangku kepentingan dalam pembinaan dan penyelenggaranaan program PAUD Holistik Integratif pada satuan- satuan PAUD

5. Tujuan PAUD Holistik Integratif

a. Tujuan Umum

Memperluas dan meningkatkan akses dan mutu layanan PAUD bagi anak usia dini (0-6 tahun) melalui berbagai program PAUD (TK, KB, TPA, SPS) yang diselenggarakan secara terpadu, holistik dan integratif dengan melibatkan pemangku kepentingan yang terkait dengan layanan pendidikan, kesehatan gizi, pengasuhan dan perlindungan bagi anak usia dini di lembaga-lembaga layanan PAUD.

b. Tujuan Khusus

(1) Meningkatkan kualitas layanan bagi anak usia dini di lembaga PAUD melalui pelayanan pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan dan perlindungan bagi anak usia dini.

(2) Meningkatkan kesadaran, partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelayanan bagi anak usia dini (pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan dan perlindungan bagi anak usia dini) di lembaga-lembaga PAUD

(3) Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinergitas dari pemangku kepentingan dalam pembinaan program PAUD Holistik dan Integratif.

(6)

6

6. Target dan Sasaran

Target dan sasaran Program PAUD Holistik Integratif adalah :

a. Memberikan layanan pendidikan secara holistic integratif melalui program layanan pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan dan perlindungan kepada anak usia dini di lembaga PAUD

b. Mengembangkan program layanan bagi lembaga-lembaga PAUD lainnya untuk bersama-sama turut mendukung program pemerintah sesuai

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif

c. Organisasi Mitra PAUD utamanya HIMPAUDI dan IGTKI yang ingin mengembangkan, menyelenggarakan dan/atau melakukan pembinaan terhadap program PAUD Terpadu Holistik Integratif

7. Hasil Yang Hendak Dicapai

a. Meningkatnya kualitas layanan bagi anak usia dini di lembaga PAUD melalui pemberian layanan pendidikan, pengasuhan, kesehatan-gizi dan perlindungan bagi anak usia dini

b. Meningkatnya kesadaran, partisipasi dan peran serta masyarakat terhadap pentingnya pelayanan pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan dan perlindungan bagi anak usia dini di lembaga-lembaga PAUD

c. Meningkatnya koordinasi, integrasi dan sinergitas dari pemangku kepentingan dalam pembinaan program PAUD Holistik dan Integratif.

(7)

7

II.

PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

1. Prinsip Pembinaan PAUD Holistik Integratif

a. Dilaksanakan dan dikembangkan dalam rangka pemenuhan hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang, dan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

b. Bersifat menyeluruh, terpadu dan holistik integratif, yang mencakup aspek layanan beragam meliputi pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan, psiko- sosial dan pemberian perlindungan bagi anak usia dini

c. Dilaksanakan bagi semua anak usia dini secara adil tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, suku bangsa, warna kulit, agama, dan status sosial anak

d. Anak-anak dengan kelainan fisik dan/atau perkembangan mental berhak memperoleh layanan PAUD, baik dalam bentuk pendidikan khusus maupun inklusif serta layanan kesehatan-gizi, pengasuhan, dan pemberian perlindungan

e. Menempatkan anak sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan kemampuan diri untuk tumbuh dan berkembang melalui lingkungan yang disiapkan secara sadar dan terencana.

f. Pelaksanaan PAUD mengakar pada nilai-nilai moral serta budaya lokal dan nasional.

g. Pembinaan dan Pelaksanaan PAUD merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.

(8)

8

2. Prinsip Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif

(1) Proses pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan

a. Dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan bagi anak b. Dilaksanakan melalui kegiatan bermain yang merangsang anak untuk aktif,

kreatif, dan eksploratif.

c. Berfokus pada anak secara individu sesuai dengan minat, potensi, dan tahap

perkembangan yang dicapai.

d. Mendorong terjadinya interaksi di antara anak dengan anak lainnya, anak dengan orang dewasa, dan anak dengan lingkungannya dalam suasana yang

alami.

e. Membantu anak agar mandiri, berdisiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki ketrampilan dasar yang mendukung perkembangan anak

berikutnya.

f. Proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap sesuai kelompok usia, berulang, konsisten dan berkesinambungan sehingga memiliki

kebermaknaan bagi anak.

(2) Setiap Lembaga PAUD Holistik Integratif berkewajiban

a. Menampung anak-anak berkebutuhan khusus

b. Memberikan layanan gizi dan kesehatan dasar kepada anak dan/atau mengintegrasikan layanan PAUD dengan layanan gizi dan kesehatan dasar anak, perawatan dan pengasuhan yang diselenggarakan pihak lain.

c. Menyelenggarakan penyuluhan bagi para orang tua dan keluarga tentang gizi dan praktek kesehatan yang baik.

d. Secara bergotong royong penyelenggaraan satuan PAUD bersama orang tua dan masyarakat dalam penyediaan makanan tambahan (bergizi) dan kebutuhan suplemen (vitamin) yang dibutuhkan anak.

e. Melibatkan lembaga/organisasi dan pemangku kepentingan yang terkait dengan pelayanan pendidikan, pengasuhan, kesehatan-gizi, perawatan dan perlindungan bagi anak usia dini.

(9)

9

III. PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

Dalam juknis penyelenggaraan PAUD Holistik ada 5 (lima) aspek layanan program

PAUD HI di satuan PAUD, antara lain : 1. Layanan Pendidikan

Pendidikan merupakan layanan dasar yang diselenggarakan di satuan PAUD untuk mengembangkan berbagai potensi anak yang mencakup 6 (aspek) perkembangan (agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni). Pendidikan merupakan salah satu program utama selain program-program lainnya bagi satuan pendidikan.

Komponen yang paling berperan dalam penyelenggaraan pendidikan adalah pendidik atau guru. Guru (pendidik) memberikan pendampingan kepada peserta didik sesuai kompetensinya dan proses pembelajarannya dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran PAUD.

Penyelenggaraan pendidikan akan dapat memperoleh hasil optimal bila dilaksanakan secara bersinergi dengan melibatkan berbagai unsur terkait lainnya seperti kesehatan dan gizi, pengasuhan dan perlindungan. Dalam bahasa yang sederhana dapat dikatakan bahwa anak-anak peserta didik tidak mungkin dapat belajar dengan baik bila mereka berada dalam derajat kesehatan yang rendah. Dan derajat kesehatan seorang anak sangat dipengaruhi oleh adanya asupan gizi yang seimbang. Di sisi lain perkembangan mental para peserta didik sangat dipengaruhi oleh tingkat kompetensi dan profesionalisme pendidiknya. Inilah filosofi program PAUD holistik integratif yang sampai sekarang masih banyak anggota masyarakat yang belum memahaminya.

Mutu layanan PAUD yang baik dapat dilihat dari seberapa jauh satuan pendidikan dapat mengkoordinasikan pelaksanaan unsur-unsur yang mendukung pendidikan tersebut secara simultan seperti kesehatan, gizi, psikologi serta pendidikan itu sendiri.

(10)

10

(1) Tujuan Pendidikan/pembelajaran

a. Tujuan Umum

Pendidikan atau pembelajaran bertujuan untuk menggali serta mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk masa depannya dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

b. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui perkembangan para peserta didik maka struktur pembelajaran diarahkan pada proses aktualisasi potensi aspek perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing yang berdasarkan atas 6 (enam) aspek perkembangan seperti berikut :

1) Moral dan agama, misalnya anak mampu mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan, memiliki budi pekerti yang baik serta mencintai sesama.

2) Pisik motoric, misalnya anak mampu mengelola dan mengontrol keterampilan tubuh termasuk gerakan halus dan gerakan kasar serta mampu menerima rangsangan sensorik.

3) Kognitif, misalnya anak mampu berpikir logis, kritis, kreatif, memberi alasan, memecahkan dan menemukan sebab akibat.

4) Bahasa, anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar.

5) Sosial emosional, anak mampu mengenal lingkungannya (lingkungan alam, lingkungan sosial dan masyarakat) dan menghargai keragaman sosial dan budaya, serta mampu mengembangkan konsep diri, rasa memiliki dan mengembangkan sikap positif terhadap sesuatu hal.

6)

Seni, Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, berbagai bunyi, bertepuk tangan, kreatif dalam berkarya serta menghargai hasil karya temannya.

(11)

11

(2) Perencanaan Program Pembelajaran

a. Perencanaan Tahunan dan Semester Untuk memulai kegiatan awal tahun ajaran baru, antara lain penyusunan

jadwal dan pengadaan fasilitas yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan program kegiatan peserta didik. Kegiatan semester antara lain menyiapkan buku-buku untuk program kegiatan mingguan dan harian serta pembelajaran fasilitas-fasilitas keperluan semester.

b. Perencanaan Kegiatan Mingguan dan Harian

Kegiatan Mingguan adalah kegiatan yang secara pasti bisa diprogramkan

setiap minggu. Misalnya, setiap hari Senin diprogramkan pemeriksaan kerapian anak, hari Sabtu diprogramkan kegiatan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bermain yang telah diselenggarakan.

Kegiatan Harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban ruang bermain anak didik. Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan perencanaan tahunan dan semester.

Kegiatan Harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban ruang bermain anak didik. Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan perencanaan tahunan dan semester.

(3) Proses Pembelajaran

Persiapan Pembelajaran 1) Perencanaan pembelajaran Program PAUD dapat dilaksanakan berdasarkan

atas tema-tema yang dekat dengan kehidupan anak. Dikembangkan dalam silabi atau satuan kegiatan (mingguan atau harian) dengan menggunakan pendekatan menyeluruh dan terpadu.

2) Satuan kegiatan mingguan dan harian disusun oleh pendidik yang mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran yang berdasarkan aspek-aspek perkembangan anak sesuai dengan usia dan kemampuan anak.

(12)

12 3) Pembelajaran Program PAUD dapat menggunakan berbagai metode

pembelajaran, tetapi harus mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini.

4) Kegiatan Main. Kegiatan main untuk anak usia 2-3 tahun mencakup main sensorimotor dan main peran. Kegiatan main untuk anak usia 4-6 tahun mencakup main sensorimotor, main peran dan main pembangunan.

2. Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan

Layanan kesehatan, gizi dan perawatan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan rutin dalam satuan pendidikan, misalnya pemeriksaan kesehatan anak secara terjadwal, pengukuran berat dan tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pemeriksaan kesehatan gigi serta pemberian makanan tambahan. Program ini bisa dilaksanakan dengan melakukan kerjasama dengan instansi teknis terkait secara berkelanjutan (Puskesmas, Dinas kesehatan) yang diujudkan dalam bentuk MOU.

3. Layanan Pengasuhan terintegrasi dengan Program Parenting Dalam layanan pengasuhan di satuan PAUD dapat bekerja sama dengan orang tua

melalui program parenting yang dapat diisi dengan berbagai kegiatan atau program

seperti : (a) KPO (kelompok pertemuan orang tua) seperti penyuluhan, diskusi, seminar

tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, pengenalan makanan lokal yang sehat, pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pencegahan penyakit menular, penggunaan garam beryodium dan lain-lain.

(c) Keterlibatan orang tua di klas dalam proses pendampingan anak misalnya membantu guru menata lingkungan bermain sesuai sentra, menyiapkan APE serta membuat media pembelajaran dengan bahan-bahan bekas.

(d) Keterlibatan orang tua dalam menyediakan program makanan anak-anak dengan pemenuhan gizi seimbang sesuai rekomendasi ahli gizi.

(13)

13 (e) Mengambil langkah dengan tepat bila ada anak anak mengalami gangguan kesehatan/pencernaan saat anak-anak sedang dalam proses pendampingan di klas (Guru harus pertama yang mengambil tindakan dengan mengajak anak misalnya ke UKS atau ke toilet/toilet training)

(f) Keterlibatan orang tua di luar klas misalnya menjadi panitia dalam even-even tertentu di acara luar sekolah seperti kunjungan ke panti-panti sosial, kebun binatang dan lain-lain

(g) dan lain-lain.

4. Layanan Perlindungan

Perlindungan anak wajib dilakukan lembaga selama anak berada dalam lingkungan sekolah selama jam pembelajaran. Anak-anak harus dapat dipastikan terhindar dari tindakan kekerasan baik fisik maupun nonfisik selama anak berada dalam jam-jam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan upaya-upaya :

(a) Memastikan alat-alat bermain anak dalam kondisi aman, nyaman serta menyenangkan

(b) Memastikan tidak ada anak yang terkena bully atau kekerasan fisik ataupun yang berupa ucapan atau lontaran kata-kata yang bernada menekan yang dilakukan baik oleh guru, teman atau orang dewasa di sekitar satuan PAUD.

(c) Mengenalkan kepada anak bagian tubuh yang boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh.

5. Layanan Kesejahteraan Layanan ini dapat dilaksanakan denganbeberapa bentuk kegiatan/program satuan

PAUD seperti :

a. Membantu keluarga yang anaknya belum memiliki akta kelahiran dengan cara melaporkan ke kelurahan agar dapat diproses pembuatan aktanya.

(14)

14 b. Mengumpulkan dana dari sumber-sumber tertentu yang tidak mengikat untuk menjamin keberlangsungan pemberian makanan tambahan dengan menu sehat sesuai arahan instansi teknis terkait.

c. Membantu keluarga yang belum belum memiliki akses layanan kesehatan dengan mendaftarkan keluarga tersebut sebagai penerima jaminan kesehatan.

d. Memberi dukungan moril kepada anak dalam rangka menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian, serta kemandirian mereka.

e. Membiasakan untuk memberikan penghargaan kepada anak atas usaha yang telah dikerjakan di sekolah.

IV. PENUTUP

Panduan ini disusun sebagai acuan bagi pengelola satuan PAUD dalam melaksanakan program layanan secara terintegrated, tidak hanya semata-mata di bidang pendidikan tetapi juga aspek-aspek yang berkait dan yang memberikan kontribusi secara tidak langsung bagi keberhasilan proses penyelenggaraan pendidikan secara menyeluruh (holistik). Cara penyelenggaraan program seperti ini memungkinkan tercapainya tujuan PAUD secara utuh, yakni terwujudnya anak usia dini yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia.

Penyelengaraan program PAUD holistik integratif merupakan salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh sehingga dengan demikian diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Bila ini sudah dapat diwujudkan maka diharapkan anak-anak sudah memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang sekolah berikutnya.

(15)

15

Daftar Pustaka

Azwar, Azrul. 2002. “Revitalisasi Posyandu dalam Memenuhi Kebutuhan Tumbuh Kembang Anak Secara Terpadu” dalam PADU 03 halaman 58- 62. Jakarta: Direktorat Paud.

Eko Prasetyo. 2005. Orang Miskin Dilarang Sekolah. Jogyakarta: Resist Book.

Jalal, Fasli. 2002. “Meningkatkan Kesadaran Akan Pentingnya Paud” dalam PADU 03 halaman 7-13. Jakarta: Direktorat Paud.

________. 2003. “Kebijakan Makro Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia”

dalam PADU Edisi khusus halaman 12-20. Jakarta: Direktorat Paud.

Kompas 22 Desember 2003.

Nuarca, I Ketut. 2009. Paud Sebagai Kebutuhan Mendasar. Denpasar : Udayana University Press

P.P. R.I. Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Perpres RI No. 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif

Samba, Sujono. 12007. Lebih Baik Tidak Sekolah. Yogyakarta :LkiS.

U.U. R.I Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jakarta:

Departemen Sosial Republik Indonesia.

U.U. R.I Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

(16)

16

Referensi

Dokumen terkait

menrmuskan beberapa persoalan penttng yang akan dibatus dalam hrlisan ini yaitu : apa saja program kerja 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II.. tenrtama

KETUJUH : Unit Tata Kelola dan Pelayanan Usaha sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA huruf b mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pembangunan, pengembangan,

Puji syukur kepada ALLAh SWT, yang telah memberikan rahmat, dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

[r]

tahun ajaran 2011/2012 tentang bahaya merokok dan kanker paru.

Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik.. Universitas Pendidikan Indonesia

Solidaritas Aceh Papua (SAP)/ yang terdiri dari Aliansi Mahasiswa Papua/ Fron Nasional mahasiswa Papua. (FNMP)/ Keluarga Aceh Yogyakarta(KAY)/ Partai Rakyat Demokratik(PRD)/

Dari hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi equity risk premium pada industri perbankan yang terdaftar di BEI adalah auditor