• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN AUDIT DALAM KERANGKA PEMENUHAN STANDAR AUDIT YANG MEMADAI ATAS LAPORAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH/BUMN/BUMD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN AUDIT DALAM KERANGKA PEMENUHAN STANDAR AUDIT YANG MEMADAI ATAS LAPORAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH/BUMN/BUMD."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor Daftar FPEB : 172/UN.40.FPEB.I.PL/2013

Perencanaan Audit Dalam Kerangka Pemenuhan

Standar Audit Yang Memadai Atas Laporan Keuangan

Intansi Pemerintah/BUMN/BUMD

(Studi Fenomenologi Pada Auditor BPKP)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: TINA INDRIANA

NIM. 1003181

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Perencanaan Audit Dalam Kerangka Pemenuhan

Standar Audit Yang Memadai Atas Laporan Keuangan

Intansi Pemerintah/BUMN/BUMD

(Studi Fenomenologi Pada Auditor BPKP)

Oleh: Tina Indriana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Tina Indriana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perencanaan Audit Dalam Kerangka Pemenuhan Standar Audit Yang

Memadai Atas Laporan Keuangan Intansi Pemerintah/BUMN/BUMD (Studi

Fenomenologi Audtor BPKP)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya

saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menaggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2013 Yang Membuat Pernyataan

(5)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Almarhum Adekku Rudi Simon

Carilah Ilmu walau sampai ke Negeri Cina karena sesungguhnya mencari

ilmu itu wajib bagi setiap muslim.

Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah

mudahkan untuknya jalan ke Surga. (HR. Tirmidzi).

Berawal dari kesalahan

Belajar untuk memperbaiki

Berusaha menjalani sepenuh hati (FrieNdship Is Never Die)

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

(Q. S. Al-Insyirah 5-7)

(6)

ABSTRAK

PERENCANAAN AUDIT DALAM KERANGKA PEMENUHAN STANDAR AUDIT YANG MEMADAI ATAS LAPORAN KEUANGAN

INSTANSI PEMERINTAH/BUMN/BUMD (Studi Fenomenologi Pada Auditor BPKP)

Oleh : Tina Indriana

Pembimbing I : Drs. H. Tb. Aman Faturachman, Ak., MM., Ak., CPA Pembimbing II : R. Nelly Nur Apandi, SE., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan audit BPKP (Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD) dan untuk mengatahui apakah terdapat perbedaan langkah-langkah perencanaan audit yang dijalankan oleh auditor BPKP dengan standar audit yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD). Selain itu untuk mengatahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh auditor BPKP dalam rangka memenuhi standar audit yang memadai atas perencanaan audit laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD).

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif pada auditor BPKP Provinsi Jawa Barat dengan cara wawancara tidak terstruktur kepada Manager Audit, Supervisor, Ketua Tim, Senior Auditor dan Dosen, serta melakukan observasi partisipasi pasif (passive participation) dan dokumentasi. Teknik pengujian kredibilitas data yang digunakan adalah triangulasi dengan triangulasi sumber dan triangulasi cara teknik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan audit merupakan bagian penting dalam menghasilkan audit yang berkualitas. Semakin tinggi kualtias audit dari seorang auditor akan semakin menghasilkan pendapat yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki obyektivitas yang tinggi Oleh karena itu sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengurangi risiko audit yang akan ditanggung oleh auditor baik proses hukum maupun penurunan/kehilangan reputasi. Sedangkan bagi auditor BPKP akan semakin mewujudkan pengawasan yang efektif dalam pelaksanaan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD) dan Good Corporate Governance (GCG) mengenai transparasi, akuntanbilitas dan pertanggungjawaban, Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD) wajib mengungkapkan informasi penting dalam laporan tahunan dan laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD) sesuai dengan peraturan perundang-undangan secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memahami perencanaan audit dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai dengan perencanaan audit yang dilakukan oleh Auditor BPKP. Semoga dengan peneltiian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis dan spesialisasi dalam menyusun perencanaan audit laporan keuangan Instansi Pemerintah (Badan Usaha Milik Negara/Daerah).

Kata Kunci : Perencanaan Audit Laporan Keuangan, Langkah-Langkah Perencanaan Audit, Kendala Perencanaan Audit

(7)
(8)

ABSTRACT

AUDIT PLANNING IN COMPLIANCE TOWARD ADEQUATE AUDIT STANDARDS FRAMEWORK OF FINANCIAL STATEMENTS OF

GOVERNMENT ENTERPRISES/STATE OWNED ENTERPRISES (SOE)/REGIONAL OWNED ENTERPRISES (ROE)

(Phenomenology Studies on BPKP Auditor)

By: Tina Indriana

Main Supervisor : Drs. H. Tb. Safe Faturachman, Ak., MM., Ak., CPA Co-Supervisor II: R. Nelly Nur Apandi, SE., M.Si

The purpose of this study is to determine how BPKP (the Representative of Development and Financial Supervisory Board) plan an audit in compliance toward adequate audit standards framework of financial statements of Government Enterprises (SOE/ROE) and to find out whether there were any differences in audit planning undertaken by BPKP auditors with the adequate standard of auditing of financial statements of Government Enterprises (SOE/ROE), as well as to find out the constraints faced by BPKP auditors in order to meet the standards of an adequate audit planning of financial statements of Government Enterprises (SOE/ROE).

This study was conducted using descriptive qualitative on BPKP auditor of West Java Province by conducted an unstructured interview to the Audit Manager, Supervisor, Team Leader, Senior Auditor and lecturers, as well as observation of passive participation and documentation. Technique of testing on the credibility of data was triangulation method of source triangulation and technique triangulation.

The results of this study indicated that the audit planning was an important matter in producing qualified audit. A high audit quality of an auditor would generate opinion that be accounted for and had a high objectivity. Therefore, before performing an audit process, an audit process should be planned as good possible in order to reduce audit risk to be borne by the auditor not only in the form of legal proceedings but also reduction/loss of reputation. On the other hand, BPKP auditors would realized an effective supervision to the implementation of Government Enterprises (SOE/ROE) and Good Corporate Governance (GCG) regarding transparency, and accountability. Government Enterprises (SOE/ROE) must disclose important information in the annual report and financial statements of Government Enterprises (SOE/ROE) in accordance with the laws and regulations in a timely, accurate, clear and objective.

In this study, researcher tried to understand the audit planning within the framework of an adequate audit compliance with the planning of the audit conducted by the BPKP Auditor. This study is expected to contribute practically and especially in financial statement of audit planning for Government Enterprises (SOE/ROE).

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Dengan mungucap syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT bahwa berkat rahmat dan bimbingan-Nya, peneliti diberi kemampuan untuk menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Perencanaan Audit Dalam Kerangka Pemenuhan Standar Audit Yang Memadai Atas Laporan Keuangan Intansi Pemerintan/BUMN/BUMD (Studi Fenomenologi Audtor BPKP)”.

Adapun penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang terkait.

Harapan penulis semoga hasil penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya Auditor Pemerintah (Government) dan Auditor Publik dalam penyusunan perencanaan audit laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD) dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai.

Bandung, Juli 2013

(11)
(12)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan semangat baik moral maupun spiritual kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Bapak Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.

3. Bapak Toni Heryana, S.Pd., MM. selaku Ketua Prodi Akuntansi FPEB UPI 4. Bapak Drs. H. Tb. Aman Faturachman, Ak., MM., Ak., CPA dan Ibu R.

Nelly Nur Apandi, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan arahan kepada Penulis.

5. Ibu Hj. Alfira Sofia, ST., MM., Ibu Indah Fitriani, S E., M.Ak., Ak. dan Bapak Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dalam ujian sidang penulis.

6. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia, dan dosen-dosen dari program studi lain yang telah memberikan materi dan ilmu selama perkuliahan.

(13)

viii

meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dan data-data yang penulis perlukan dalam penyusunan Skripsi ini.

8. Bapak Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, MSi, CPA., Ibu Ir. Ratu Nieke Ashry B., SE., Ak. dan Ratu Irfi Alia Budiati, SE., Ak. yang telah memberikan dukungan dan kesempatan kepada penulis untuk penyelesaikan skripsi ini. 9. Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang telah banyak memberikan perhatian dan

dukungan kepada peneliti dengan doa dan kasih sayang.

10. Teman-teman seperjuangan dan temen-temen kerja yang telah membantu dan mendukung peneliti baik secara moral maupun sepiritual.

11. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan saran kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga segala kebaikan serta ketulusan hatinya akan memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.

Bandung, Juli 2013

(14)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Penelitian………. 1

1.2 Rumusan Masalah………. 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………. 9

1.4.1 Maksud Penelitian………... 9

1.4.2 Tujuan Penelitian………. 9

1.4 Kegunaan Penelitian………. 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis………... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis………. 10

BAB II KAJIAN PUSATAKA DAN KERANGKA PEMIRIRAN….. 12

2.1 Kajian Pustaka……….. 12

2.1.1 Auditor…...………..……… 12

2.1.2 Audit……… 16

2.1.2.1 Pengertian Audit……….…. 16

2.1.2.2 Jenis-Jenis Audit……….. 20

2.1.3 Laporan Keuangan………... 22

2.1.4 Tujuan Audit Laporan Keuangan……… 24

2.1.5 Proses Audit Laporan Keuangan………. 27

2.1.6 Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)……….. 30

2.1.7 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)…… 32

(15)
(16)

2.1.8.1 Pengertian Perencanaan Audit………… 33

2.1.8.2 Tujuan Perencanaan Audit………. 35

2.1.8.3 Tahap-Tahap Perencanaan Audit……… 36

2.1.8.4 Pemahaman Atas Bisnis Klien………… 38

2.1.8.5 Pemahaman Kebijakan dan Proses Akuntansi………. 40

2.1.8.6 Prosedur Analitik………. 41

2.1.8.7 Prosedur Pengendalian Intern…………. 42

2.1.8.8 Materialitas……… 44

2.1.8.9 Risiko Audit………. 47

2.1.8.10 Penentuan Metode Sampling……… 49

2.1.8.11 Program Audit……….. 51

2.1.9 Sektor Publik………. 52

2.1.9.1 Pengertian Sektor Publik………. 52

2.1.9.2 Karakteristik Organisasi Sektor Publik…... 53

2.1.9.3 Kelompok Organisasi Sektor Publik……... 54

2.1.9.4 Akuntansi Sektor Publik………. 56

2.1.9.5 Tujuan Akuntansi Sektor Publik…………. 57

2.1.9.6 Standar Akuntansi Sektor Publik……... 58

2.1.10 Badan Usaha Milik Negara……… 59

2.1.11 Penelitian Terdahulu……….. 62

2.2 Kerangka Pemikiran……..…….………... 64

BAB III METODE PENELITIAN……… 72

3.1 Obyek Penelitian………...……… 72

3.2 Metode Penelitian……….……… 73

3.2.1 Desain Penelitian………...……… 73

3.2.2 Sumber Data Dan Teknik Pengumpulan Data…..… 73

3.2.2.1 Sumber Data………. 73

3.2.2.2 Teknik Pengumpulan Data………... 75

(17)

vii

3.2.4 Teknik Analisis Data………. 80 3.2.5 Pengujian Kredibilitas Data……….. 82 3.2.6 Pertanyaan Penelitian………. 84 3.2.7 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian………..… 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..……… 87 4.1 Hasil Penelitian…………..………...……… 87 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian...……… 87

4.1.1.1 Sejarah BPKP Perwakilan Provinsi Jawa

Barat………

87

4.1.1.2 Kedudukan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat………....

89

4.1.1.3 Tugas Pokok BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat...………..…..

89

4.1.1.4 Fungsi BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat…………..………

90

4.1.1.5 Kegiatan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat…………..………

91

4.1.1.6 Susunan Organisasi BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat………....

93

4.1.1.7 Visi dan Misi BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat………...……...……

94

4.1.2 Prosedur Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan Pada BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat……….………...

95

4.2 Pembahasan……….…………..… 97 4.2.1 Perencanaan Audit BPKP Dalam Kerangka

Pemuhan Standar Audit Yang Memadai..………... 97

(18)

4.2.1.3 Memahami Bisnis Entitas………... 108

4.2.1.4 Prosedur Analitik Awal………...… 113

4.2.1.5 Pertimbangkan Awal Tingkat Materialitas 117 4.2.1.6 Mempertimbangan Risiko Audit…………. 123

4.2.1.7 Menentukan Metode Sampling…………... 128

4.2.1.8 Program Audit………..…... 133

4.2.1.9 Waktu Yang Diperlukan Auditor BPKP Dalam Penyusunan Perencanaan Audit dalam Kerangka Pemenuhan Standar Audit Yang Memadai………..…... 138 4.2.2 Perbedaan Langkah-Langkah Perencanaan Audit BPKP dengan Standar Audit Yang Memadai..……. 140 4.2.2.1 Perbedaan langkah-langkah perencanaan audit yang dijalankan oleh auditor BPKP dengan Standar Audit Yang Memadai 140 4.2.2.2 Perbedaan Langkah-Langkah Perencanaan Audit Pertama (Initial Audit) dengan Audit Berulang (Repeat Audit) …………...….. 145 4.2.3 Kendala-Kendala Perencanaan Audit Yang Dihadapi Auditor BPKP dalam Kerangka Pemenuhan Standar Audit Yang Memadai………... 154 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 157

5.1 Kesimpulan……….………..…… 157

5.2 Saran……….……… 163

(19)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Auditor Pemerintah………... 15

Tabel 2.2 Karakteristik Organisasi Sektor Publik………. 53

Tabel 2.3 Kelompok Organisasi Sektor Publik………. 55

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu………. 62

Tabel 2.5 Hasil Penelitian Kartika……… 68

Tabel 3.1 Keterangan Mengenai Informan……… 75

Tabel 3.2 Jadwal Wawancara Dengan Informan…..………. 76

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Observasi Penelitian……….. 77

Tabel 3.4 Kode-Kode Yang Digunakan Dalam Reduksi.………. 81

Tabel 3.5 Pertanyaan Penelitian………...………. 85

Tabel 4.1 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Perencanaan Audit……….. 97 Tabel 4.2 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Tahapan Perencanaan Audit……….………… 101 Tabel 4.3 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Memahami Bisnis Entitas……….………… 108 Tabel 4.4 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Prosedur Analitik Awal……… 113 Tabel 4.5 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Pertimbangan Awal Tingkat Materialitas……….……… 118 Tabel 4.6 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Pertimbangan Risiko Audit…….……….… 123 Tabel 4.7 Hubungan Antara Risiko Dengan Luasnya Pengujian ……. 127

(20)

Tabel 4.10 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Program Audit………...…….………

133

Tabel 4.11 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Waktu Yang Diperlukan Dalam Penyusunan Perencanaan Audit…….………...…….……….………..

139

Tabel 4.12 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Perbedaan Langkah-Langkah Perencanaan Audit BPKP Dengan Standar Audit Yang Memadai...………..…

141

Tabel 4.13 Perbandingan Tahapan Perencanaan Audit Yang Memadai Dengan Perencanaan Audit Yang Dijalankan Oleh Auditor BPKP………...

142

Tabel 4.14 Hasil Reduksi Catatan Lapangan Kategori Perbedaan Tahapan Perencanaan Audit Antara Audit Pertama (Intial Audit) dengan Audit Ulangan (Repeat Audit) yang dijalankan oleh Auditor BPKP Prov. Jawa Barat ….……..…

(21)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...………... 71

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber………... 83

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik………. 84

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPKP Prov. Jawa Barat………. 93

Gambar 4.2 Bagan Prosedur Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan BUMN………

96

Gambar 4.3 Perencanaan Audit Pertama (Intial Audit) – Bagi BPKP dan Tim Pemeriksa………..

149

Gambar 4.4 Perencanaan Audit Pertama (Intial Audit) Bagi Tim Pemeriksa Tapi Bukan Bagi BPKP………

151

Gambar 4.5 Perencanaan Audit Ulangan (Repeat Audit) Bagi Tim Pemeriksa dan BPKP

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Ke BPKP Perwakilan Prov. Jabar Lampiran 3 Frekuensi Bimbingan

Lampiran 4 Form Persetujuan Perbaikan Seminar Usulan Penelitian Lampiran 5 Form Persetujuan Perbaikan Skripsi

Lampiran 6 PKPT (Program Kerja Pengawasan Tahunan)

Lampiran 7 Formulir Kendali Mutu 1 atau KM.1 (Rencana Audit Dilihat Dari Segi Pelaksana Audit)

Lampiran 8 Formulir Kendali Mutu 2 atau KM.2 (Rencana Audit Dilihat Dari Segi Mitra Audit Atau Auditee)

Lampiran 9 Formulir Kendali Mutu 3 atau KM.3 (Anggaran Waktu Audit Keuangan)

Lampiran 10 Formulir Kendali Mutu 4 atau KM.4 (Kartu Penugasan) Lampiran 11 Formulir Kendali Mutu 9 atau KM.9 (Program Audit) Lampiran 12 Surat Tugas

(23)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi sektor publik dapat diartikan sebagai organisasi yang tidak bertujuan mendapatkan laba, biasanya kegiatannya lebih banyak berhubungan dengan aktivitas sosial dan pelayanan masyarakat, diantaranya adalah instansi pemerintahan, partai politik, yayasan, sekolah, universitas, rumah sakit dan organisasi sejenis lainnya. Dari sudut pandang kepemilikan, organisasi ini dimiliki secara kolektif oleh masyarakat/publik. Atas dasar itu, organisasi ini dinamakan sebagai organisasi sektor publik (Dedhy Sulistiawan, 2007).

Instansi pemerintah sebagai salah satu organisasi sektor publik dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab instansi pemerintah sebagai pemegang amanah (agent) kepada masyarakat sebagai pihak pemberi amanah (principal), yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut melalui informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan.

(24)

Agar audit dapat bermanfaat bagi para pemakainya, auditor independen memiliki tanggungjawab untuk menghasilkan pendapat yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki obyektivitas yang tinggi. Oleh karena itu sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengurangi risiko audit yang akan ditanggung oleh auditor baik proses hukum maupun penurunan/kehilangan reputasi.

Standar Auditing 316 dalam Standar Profesional Akuntan Publik (Institut Akuntan Publik Indonesia, 2011) mensyaratkan agar audit dirancang untuk memberikan keyakinan memadai atas pendeteksian salah saji yang material dalam laporan keuangan. Selanjutnya audit harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme professional dalam semua aspek penugasan. Perencanaan audit merupakan tahapan proses auditing yang sangat menentukan dalam keberhasilan penugasan audit. Oleh sebab itu tahap perencanaan audit merupakan tahap yang mau tidak mau harus mendapat perhatian yang serius dari auditor.

(25)

3

Beberapa penelitian membuktikan bahwa perencanaan audit merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kualitas audit diantaranya : Pertama hasil penelitian yang dilakukan oleh Morck & Samet (1981) menyatakan bahwa kualitas audit terdiri dari 5 faktor yaitu perencanaan, administrasi, prosedur, evaluasi dan perlakuan. Kedua Schroder et al. (1986) mengatakan bahwa terdapat 5 faktor penting penentu kualitas audit yaitu perhatian partner dan manajer KAP dalam audit, perencanaan dan pelaksanaan, komunikasi team audit dan manajemen klien, independensi anggota team dan menjaga kemutakhiran audit. Ketiga Sutton & Lampe (1990) mengklasifikasikan kualitas audit dalam 3 kategori, yaitu: planning, field work, dan administration. Keempat Carcello et

al. (1992) menyebutkan faktor penentu kualitas audit adalah pengalaman dengan

klien, pemahaman industri klien, respon atas kebutuhan klien, dan ketaatan pada standar umum audit.

(26)

Keuangan No.472/KMK.01.017/1999 tanggal 4 Oktober 1999 tentang pembentukan tim evaluasi terhadap 10 KAP yang mangaudit laporan keuangan bank-bank bermasalah, ditemukan beberapa pelanggaran terhadap perencanaan audit diantaranya yaitu : tidak melakukan perencanaan sampel audit, tidak melakukan pengkajian terhadap resiko audit dan materialitas, tidak memahami dan mempelajarai peraturan perbankan, audit program yang tidak sesuai dengan karakteristik bisnis bank

(http://apbusinessethic.blogspot.com/2009/04/daftarkan-telaah-kasus-disini.html).

(27)

5

Selain itu, fenomena lain seperti yang terjadi pada Satyam Computer Services yang merupakan salah satu perusahaan IT keempat terbesar di India yang terdaftar di New York Stock Exchange. Kasus ini terjadi pada tahun 2009 ketika Ketua Satyam Mr Ramalinga Raju mengakui memalsukan rekening perusahaan selama 6 tahun sebesar US $ 1,5 miliar (RM 5.37 miliar), kasus ini dianggap sebagai skandal keuangan India terburuk atau Enron India. Hal ini menyebabkan Kantor Akuntan PricewaterhouseCoopers yang mengaudit Laporan Keuangan Satyam Computer Services tersebut didenda $ 6.000.000 oleh US Securities and Exchange Commission, dan jika terbukti terlibat dalam skandal ini izin Kantor Akuntan PricewaterhouseCoopers untuk bekerja di India dapat dicabut. Selain itu mengharuskan Mahindra sebagai tim manajemen baru Satyam Computer Services untuk menyajikan kembali hasil keuangan periode 2002 - 2008

(http://en.wikipedia.org/wiki/Mahindra_Satyam).

Fenomena lain seperti pada perusahaan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI)

yang merupakan salah satu perusahaan BUMN, dimana Ketua Komite Audit

PT. KAI menolak menyetujui dan menandatangani laporan keuangan PT. KAI

tahun buku 2005 yang telah diaudit oleh Auditor Eksternal. Hal ini disebabkan

(28)

Selain itu, data yang peneliti peroleh dari Pusat Pembinaan Akuntan Jasa Penilai (PPAJP) untuk tahun 2006 sampai dengan 2012 terdapat 113 akuntan publik yang mendapat sanksi atas pelanggaran perencanaan audit.

Salah satu yang harus digarisbawahi dari fenomena dan data PPAJP tersebut diatas, tahapan perencanaan audit merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan, pada fenomena tersebut menggambarkan bahwa terdapat beberapa langkah tahapan perencanaan audit yang tidak dilakukan oleh auditor 38 Bank Beku Usaha (BBKU), Auditor Enron Corporation, Auditor Satyam Computer Services dan Auditor PT KAI seperti menetapkan materialitas, menilai risiko audit, memperoleh pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sifat, bisnis entitas, organisasinya dan karakteristik operasinya, pengembangkan perencanaan audit dan program audit, mencermati angka, mencegah dan mendeteksi kecurangan, review terhadap catatan auditor yang berkaitan dengan entitas dan pembahasan dengan personel lain dalam kantor akuntan dan personel entitas tersebut, semua itu merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh auditor didalam perencanaan audit laporan keuangan.

Menurut Kartika (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Proses Perencanaan Audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) Pada Instansi Pemerintah dan Badan Usaha Milik

(29)

7

prosedur analitis awal, membuat pertimbangan awal tentang tingkat materialitas, mempertimbangkan risiko audit, penentuan metode sampling dan pemenuhan kebutuhan pemeriksa. Penelitian Kartika ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder yaitu studi kepustakaan, sedangkan data primer dengan cara melakukan wawancara.

Penelitian lain yang menghubungkan antara perencanaan audit laporan keuangan sektor publik dengan perencanaan audit sektor swasta adalah penelitian yang dilakukan oleh Michael De Martinis & Hironori Fukukawa (2007) dalam

penelitiannya yang berjudul “Ketanggapan Perencanaan Audit Terhadap

Penilaian Risiko Klien Untuk Audit Sektor Swasta Dan Sektor Publik”, penelitian ini dilakukan di dua negara yaitu Autralia dan Jepang, data penelitian diambil dari kertas kerja 220 klien dari sektor swasta kantor audit Jepang dan 47 klien dari sektor publik otoritas audit Autralian. Penelitian ini menggunakan data berbasis kertas kerja (arsip) dengan pertanyaan penelitian yang diuji yaitu : Pertama, apakah penilaian risiko klien auditor eksternal bervariasi antara sektor publik dan sektor swasta, Kedua apakah perencanaan audit auditor eksternal bervariasi disektor publik dan sektor swasta, dan yang Ketiga apakah penilaian risiko klien dipengaruhi oleh faktor-faktor kelembagaan klien yang terkait dengan perbedaan entitas sektor publik dan sektor swasta. Penelitian ini menunjukkan hubungan dasar antara risiko klien yang dinilai auditor eksternal sebagai variabel independen dan perencanaan audit sebagai variable dependennya.

(30)

Kedua, menyatakan bahwa keputusan perencanaan audit dalam total jam

pemeriksaan tidak berbeda secara signifikan antara sektor publik dan swasta.

Ketiga, menyatakan bahwa penilaian risiko sampai batas tertentu dipengaruhi

oleh faktor-faktor kelembagaan klien yang terkait dengan perbedaan entitas sektor publik dan swasta.

Menyadari pentingnya pemahaman perencanaan audit dalam pelaksanaan audit laporan keuangan sektor publik, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perencanaan Audit Dalam Kerangka Pemenuhan Standar Audit Yang Memadai Atas Audit Laporan Keuangan Instansi Pemerintah

(BUMN/BUMD)”. Acuan dasar penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2012) dan Michael De Martinis & Hironori Fukukawa (2007). Perbedaan penelitian ini terletak pada subyek penelitian yaitu auditor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada Provinsi Jawa Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD). 2. Bagaimana perbedaan langkah-langkah perencanaan audit Badan

(31)

9

yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD).

3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam rangka memenuhi standar audit yang memadai atas perencanaan audit laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD).

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi dan memahami perencanaan audit BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dalam kerangka pemenuhan standar audit yang mamadai aas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD). Mereka adalah pihak yang memiliki kompentensi, pengetahuan dan pengalaman terhadap penyusunan perencanaan audit laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD), oleh karena itu pendapat mereka sangat diperlukan dalam penelitian ini.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

(32)

2. Untuk mengatahui apakah terdapat perbedaan langkah-langkah perencanaan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan standar audit yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD).

3. Untuk mengatahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam rangka memenuhi standar audit yang memadai atas perencanaan audit laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD).

1.4 Kegunaan Penelitiaan

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan literatur dibidang audit sektor publik dan khususnya

pengembangan literatur dibidang penyusunan perencanaan audit laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD) yang memenuhi standar

audit yang memadai.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi: 1. Auditor Pemerintah (Government)

(33)

11

Pemerintah (Government) dapat lebih berkualitas yaitu memberikan nilai tambah yang positif bagi pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

2. Auditor Publik

(34)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Pengertian obyek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:118) obyek penelitian adalah “Fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel. Objek penelitian ditemukan melekat pada subjek penelitian”.

Obyek penelitian ini adalah perencanaan audit dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD). Sedangkan subyek penelitian ini adalah auditor, mereka adalah pihak yang memiliki kompentensi, pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun perencanaan audit laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD).

(35)

73

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2012 : 14) mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai :

“metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi”.

Dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, peneliti berupaya mencari pemahaman mendalam tentang kenyataan dari segi perspektif orang-orang yang ahli dalam bidangnya.

3.2.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.2.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik tertulis maupun lisan.

Menurut Sugiyono (2010, 308) sumber data dikelompokkan menjadi dua yaitu sumber primer dan sekunder :

(36)

Data primer dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh langsung melalui wawancara dengan informan mengenai perencanaan audit laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai.

Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berupa Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), Pedoman Umum Pelaksanaan Pemeriksaan Badan Badan Usaha Negara, Kendali Mutu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Keputusan Presiden yang berkaitan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Peraturan-Peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang berkaitan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Undang-Undang, Buku-Buku dan Literatur yang berkaitan dengan perencanaan audit laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Dalam penelitian ini, individu-individu yang menjadi informan adalah pemilihan yang dilakukan secara sengaja, berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh Bungin (2003 : 54), bahwa :

(37)

75

Berikut adalah keterangan-keterangan yang menyangkut individu-individu yang menjadi informan dalam penelitian ini terdiri atas :

Tabel 3.1

Keterangan Mengenai Informan

No. Identitas Informan Pengalaman Bidang Pekerjaan/Posisi/Jabatan

1. Drs. Michdar Tabroni, Ak. 25 Thn

Manager Audit/Kepala Seksi

Pengawasan Bidwas BUMN/BUMD BPKP Perwakilan Prov. Jabar

3.2.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2012 : 402) dibagi menjadi empat macam, yaitu : observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan/trianggulasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik pengumpulan data melalui :

1. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

(38)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar yang akan ditanyakan. Wawancara dan diskusi yang tidak terstruktur, tidak terjadwal, dan dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam memberikan informasi, para informan tidak cenderung mengolah atau mempersiapkan informasi tersebut lebih dulu, serta dapat memberikan penjelasan apa adanya.

Berikut jadwal wawancara peneliti dengan informan seperti yang terlihat dalam tabel 3.2 sebagi berikut :

Tabel 3.2

Jadwal Wawancara Dengan Informan

No. Informan Tanggal

1. Drs. Michdar Tabroni, Ak. Jumat, 5 April 2013

2. Drs. H. Oni Tachroni, Ak. Sabtu, 06 April 2013

3. Drs. Yunus Dana Sumitra, Ak. Selasa, 9 April 2013

4. Maman Suherman Rabu, 10 April 2013

5. Dr. H. Deddy Supardi, CPA. Senin, 22 April 2013

2. Observasi Berperan Serta (Participation Observation)

(39)

77

Menurut Sugiyono (2012 : 405) observasi berperan serta ini dapat digolongkan menjadi empat, yaitu : partisipasi pasif (passive participation), partisipasi moderat (moderate participation), partisipasi aktif (active

participation) dan partisipasi lengkap (complete participation).

Dalam hal ini peneliti akan melakukan partisipasi pasif (passive participation), yaitu peneliti akan datang ke tempat kegiatan orang

yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut (Sugiyono, 2012 : 405).

Berikut jadwal pelaksanaan kegiatan observasi peneliti seperti yang terlihat dalam tabel 3.3 :

Tabel 3.3

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Observasi Penelitian

Tanggal Tempat Kegiatan

Senin, 13 Mei 2013 BPKP Prov. Jabar Gedung Akuntan Negara

Mengamati peraturan-peraturan yang

berkaitan dengan BPKP

Selasa, 14 Mei 2013 BPKP Prov. Jabar Gedung Akuntan Negara

Mengamati Formulir Kendali Mutu BPKP seperti :

1. Program Kerja Pengawasan Tahunan atau PKPT

2. Rencana Pengawasan Tahun Pelaksana Pemeriksaan/Formulir Kendali Mutu 1

3. Rencana Pengawasan Tahun Obyek

Pemeriksaan/Formulir Kendali Mutu 2

4. Anggaran Waktu Pemeriksaan

Keuangan/Formulir Kendali Mutu 3 (KM.3)

5. Kartu Penugasan/Formulri Kendali Mutu 4

6. Program Audit/Formulir Kendali Mutu 9 7. Surat Tugas

Rabu, 15 Mei 2013 BPKP Prov. Jabar

Gedung Akuntan Negara

Mengamati Dokumen Perencanaan Audit, dalam Kertas Kerja Audit seperti:

1. Pemahaman Bisnis Entitas

2. Penilaian Pengendalian Internal Kontrol 3. Penilaian Tingkat Risko Audit Awal 4. Pertimbangan Tingkat Meterialitas Awal 5. Prosedur Analitik Awal

(40)

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain (Sugiyono, 2012 : 422).

(41)

79

3.2.3 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif.

Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2012 : 399) menyatakan :

„dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, focus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat dientukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuau masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya‟.

Berdasarkan uraian diatas maka instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama (human

instrument), perekam (tape recorder) dan catatan lapangan. Peneliti sebagai

(42)

3.2.4 Teknis Analisis Data

Menurut Bogdan & Biklen (Lexi J. Moleong, 2010: 248) mengatakan bahwa :

„Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, mencari dan menemukan pola, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain‟.

Teknik analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan metode seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data Miless dan Hubberman (Sugiyono, 2012 : 431) mengungkapkan bahwa,

„Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan‟.

(43)

81

Tabel 3.4

Kode-Kode Yang Digunakan Dalam Reduksi

No. Tema Kode Kategori

1. Perencanaan audit BPKP

dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD)

PPA Perencanaan Audit

TPA Tahapapan Perencanaan Audit

PBK Pemahaman Atas Bisnis Klien

PAA Prosedur Analitik Awal

PTM Pertimbangkan Awal Tingkat

Materialitas

PRA Pertimbangan Risiko Audit

PMS Penentukan Metode Sampling

PA Program Audit

WPA Waktu Yang Diperlukan Dalam

Penyusunan Perencanaan Audit

2. Perbedaan langkah-langkah

perencanaan audit BPKP

dengan standar audit yang

memadai atas laporan

keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD)

PLPA Perbedaan perencanaan audit yang dijalankan oleh auditor BPKP dengan Standar Audit Yang Memadai

PLPR Perbedaan Perencanaan Audit

Pertama (Initial Audit) dengan Audit Berulang (Repeat Audit)

3. Kendala-kendala yang

dihadapi dalam rangka

memenuhi standar audit yang memadai atas perencanaan

audit laporan keuangan

Instansi Pemerintah

(BUMN/BUMD).

KPA Kesulitan/kendala yang dihadapi

dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai tersebut

SKPA Pemecahan atau solusi yang diambil dalam menghadapi kesulitan/kendala perencanaan audit dalam kerangka

pemenuhan standar audit yang

memadai tersebut

2. Penyajian Data (Data Display)

Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012 : 434) mengemukakan bahwa:

„Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif‟.

(44)

melalui teks yang bersifat naratif. Selain itu, penyajian data berupa bagan,

flowchart, tabel ataupun grafik akan peneliti sajikan apabila diperlukan dalam

proses pengungkapan data.

3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi

Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012 : 438) mengemukakan bahwa :

„Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang disebutkan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan‟.

Kesimpulan dalam penelitian ini akan diungkapkan berupa gambaran atau teks secara deskripsi berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang dilakukan oleh peneliti.

3.2.5 Pengujian Kredibilitas Data

Menurut Sugiyono (2012 : 458) terdapat empat pengujian kredibilitas data dalam penelitian kualitatif meliputi uji : “Kredibilitas (Credibility), Keteralihan

(Transferability), Kebergantungan (Dependability), dan Dapat Dikonfirmasi

(Confirmability)”.

(45)

83

Dalam pengujian kreditilitas data dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pengujian Kredibilitas (Credibility) dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut William Wiersman (dalam Sugiyono, 2012 : 464) menjelaskan bahwa :

“Triangulation is qualitative cross validation it assesses the sufficiency of the data according go the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures. Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu”.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis triangulasi sumber dan triangulasi cara (Teknik), sebagai berikut :

1. Triangulasi Sumber, teknik ini dilakukan peneliti untuk menguji kredibilitas

data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, seperti yang terlihat dalam gambar 3.1 berikut ini :

Gambar 3.1

Manager Audit

Supervisor

Ketua Tim Senior

(46)

2. Triangulasi Teknik, teknik ini dilakukan untuk menguji kredibilitas data

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dalam penelitian ini peneliti akan mengecek data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan observasi partisipasi pasif dan dokumen, seperti yang terlihat dalam gambar 3.2 berikut ini :

Gambar 3.2

3.2.6 Pertanyaan Penelitian

Menurut Patton (dalam Sugiyono, 2012 : 418) pertanyaan untuk wawancara digolongkan menjadi 6 jenis pertanyaan yaitu : „Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman, pendapat, perasaan, pengetahuan, indera dan latar belakang atau demografi‟.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman, pendapat dan pengetahuan informan. Adapun pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara penelitian ini dapat dilihat dalam table 3.5 sebagai berikut :

Wawancara

Observasi Partisipasi

(47)

85

Tabel 3.5

Daftar Pertanyaan Penelitian

No. Pertanyaan Utama Pertanyaan Pendukung Keterangan

1 Bagaimana perencanaan

audit BPKP dalam

kerangka pemenuhan

standar audit yang memadai atas laporan

keuangan Instansi

Pemerintah (BUMD/BUMN)?

1) Tahapan perencanaan audit apa saja yang

BPKP laksanakan dalam kerangka

pemenuhan standar audit yang memadai tersebut?

menentukan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas?

5) Langkah apa saja yang dilakukan dalam mempertimbangkan risiko audit? Begitu juga dalam menetapkan AAR, IR, CR dan

DR apakah menggunakan metode

pembobotan nilai atau menggunakan metode kualitatif atau judgment?

6) Cara apa yang digunakan dalam

menentukan metode sampling atau uji petik?

7) Langkah apa saja yang dilakukan dalam penyusunan program audit?

8) Menurut pendapat bapak berapa lama waktu yang diperlukan dalam penyusunan perencanaan audit laporan keuangan yang

sesuai dengan kerangka pemenuhan

standar audit yang memadai?

2 Bagaimana Perbedaan

Perencanaan Audit

BPKP dengan Standar Audit Yang Memadai?

9) Dapatkah bapak menjelaskan perbedaan langkah-langkah perencanaan audit yang bapak jalankan dengan standar audit yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMD/BUMN)? 10) Perencanaan audit terhadap satu entitas

yang sama, adakah perbedaan tahapan perencanaan audit dari tahun ke 1, tahun ke 2 dan tahun ke 3?

11) Dapatkah bapak menjelaskan

kesulitan/kendala apa saja yang dihadapi dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai tersebut?

(48)

3.2.7 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

Total

No. Ke gi atan Hari

1 Pe rsi apan Pe ne l i ti an

- Mempersiapkan pert anyaan yang akan disampaikan kepada informan 1

- Konsult asi dengan dosen pembimbing 1

- Memperbaiki hasil review dari dosen pembimbing dan membuat list final 1 pert anyaan yang sudah diacc oleh dosen pembingbing

2 Pe l aksanaan Pe ne l i ti an

- Melakukan wawancara dengan 5 informan 10

- Melakukan Obervasi ke BPKP Prov. Jawa Barat 3

- Melakukan Analisa Dokumen 7

3 Pe nye l e sai an Pe ne l i ti an

- Mereduksi Dat a (pemilihan, penyederhanaan, penyusunan dat a 7

berdasarkan masing-masing informan)

- Melakukan Penyajian Dat a melalui t eks yang bersifat narat if 2

- Melakukan Pembahasan Draft Hasil Penelit ian dengan informan 1

- Memperbaiki Draft Lap Hasil Penelit ian 1

- Membuat Kesimpulan Lap. Hasil Penelit ian berupa t eks bersifat deskripsi 1

Jumlah Hari Kerja T iap Kegiat an 35

Bul an dan Mi nggu Ke

Apri l Me i

3 4

(49)

157

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap “Perencanaan Audit Dalam Pemenuhan Kerangka Standar Audit atas Laporan

Keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD)” maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan Audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam Kerangka Pemenuhan Standar Audit Yang Memadai atas Laporan Keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD) adalah :

1) Perencanaan Audit telah sesuai dengan Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) PSA 02, yang menjelaskan bahwa

Perencanaan audit disusun berdasarkan Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP).

(50)

(1) Mengisi Formulir KM.1 (Rencana Pengawasan Tahun…Segi Pelaksana Pemeriksaan)

(2) Mengisi Formulir KM.2 (Rencana Pengawasan Tahun… Segi Obyek Pemeriksaan)

(3) Menyusun Usulan Program Kerja Pengawasan Tahunan (UPKPT) berdasarkan Formulir KM.1 dan Formulir KM.2

(4) Menerima Penugasan Berdasarkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)

(5) Mengisi Formuir KM.4 (Kartu Penugasan) (6) Persiapan Pemeriksaan Dengan Jalan :

a. Melakukan Survey Pendahuluan

b. Melakukan riview dan penilaian terhadap Internal Control Obyek Pemeriksaan

c. Menentukan sasaran audit sementara atau tentative audit objective (TAO), pada tiap TAO dijelaskan pula risiko audit, prosedur analitik, pertimbangan awal tentang tingkat materialitas dan penentuan metode sampling audit

(7) Menyiapkan Formulir KM. 9 (Program Audit)

(8) Mengisi Formulir KM.3 (Anggaran Waktu Pemeriksaan Keuangan) (9) Membuat Surat Tugas Berdasarkan KM.3 dan KM.4

(51)

159

BPKP, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 311 Paragraf 08 dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) PSA 02 Paragraf 07 serta pedoman umum pelaksanaan pemeriksaan audit laporan keuangan BUMN yang merupakan lampiran Instruksi Direktur Jendral Pengawasan Keuangan Negara No. INS-012/PK/1977 Tanggal 1 Juni 1977, yang menjelaskan bahwa pemahaman entitas bisnis :

(1) Untuk Pemeriksaan Pertama Kali (Initial Audit), pemahaman entitas bisnis diperoleh dari survey pendahuluan

(2) Untuk Pemeriksaan Ulangan (Repeat Audited) diperoleh dari kertas kerja audit (KKA) dan laporan keuangan entitas tahun terakhir pemeriksaan serta peraturan-peraturan terbaru yang ada kaitannya dengan entitas

4) Prosedur analitik awal dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai oleh auditor BPKP telah sesuai dengan Diklat pembentukan auditor terampil tentang Dasar-Dasar Auditing, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 329 dan penelitian Kartika (2012), adapun beberapa langkah yang dilakukan oleh auditor BPKP dalam prosedur analitik awal :

(1) Membandingkan angka-angka pada tahun berjalan dengan tahun lalu (2) Memperhatikan apakah terdapat kebijakan akuntansi yang berubah (3) Mengidentifikasi titik rawan

(52)

5) Pertimbangan awal tingkat materialitas dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai oleh auditor BPKP telah sesuai dengan diklat pembentukan auditor terampil tentang Dasar-Dasar Auditing SA Kode MA : 1. 120 dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 312, dimana auditor BPKP menentukan pertimbangan awal

tingkat materialitas melalui judgment dengan mempertimbangkan

faktor kuantitatif dan kualitatif.

6) Pertimbangan risiko audit dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai oleh auditor BPKP telah sesuai dengan diklat perjenjangan auditor ketua tim tentang Sampling Audit SA KODE MA : 2.110, diklat pembentukan auditor terampil tentang Dasar-Dasar Auditing Kode MA 1.120, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 312 dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) PSA 02 Paragraf 13 & 16, dimana auditor BPKP menentukan pertimbangan risiko audit

dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai ditentukan

dalam ukuran kualitatif menurut “judgment auditor” berdasarkan

identifikasi awal, pengalaman auditor dan pertimbangan hasil

pemeriksaan sebelumnya.

(53)

161

kerangka pemenuhan standar audit yang memadai menggunakan

sampling nonstatistik dengan pemilihan sample blok sampling.

8) Penyusunan program audit dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai oleh auditor BPKP telah sesuai dengan pedoman umum pelaksanaan pemeriksaan audit laporan keuangan BUMN yang merupakan lampiran Instruksi Direktur Jendral Pengawasan Keuangan Negara No. INS-012/PK/1977 Tanggal 1 Juni 1977, Kendali Mutu BPKP Tahun 2007, Kode Etik dan Standar Audit Pusdiklatwas BPKP Tahun 2008, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) PSA 02 Paragraf 08, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi SA Seksi 311 paragraf 05, dimana auditor BPKP menggunakan program audit dalam

kerangka pemenuhan standar audit memadai :

(1) Untuk audit yang pertama (intial audit) auditor BPKP

menggunakan program audit berdasarkan buku pedoman yang

telah ditetapkan oleh BPKP Pusat

(2) Untuk audit berulang (repeat audit) auditor BPKP menggunakan

program audit tahun sebelumnya yang telah di-update

berdasarkan hasil survey internal control.

(54)

10) Sudah menggunakan pengendalian mutu terhadap perencanaan audit laporan keuangan BUMN/BUMD dibuktikan dengan Formulir KM.1, KM.2, KM.3, KM.4 dan KM.9. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan tindakan koreksi yang akan dilakukan terhadap perencanaan audit laporan keuangan baik untuk periode yang sedang berjalan maupun periode berikutnya.

2. Perbedaan langkah-langkah perencanaan audit yang dijalankan oleh BPKP dengan standar Audit yang memadai atas laporan keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD) yaitu :

1) Pada dasarnya langkah-langkah perencanaan audit yang dijalankan oleh auditor BPKP sudah sesuai SPKN dan SPAP, hanya cara (teknik) yang ditetapkan oleh SPKN/SPAP tidak semuanya digunakan oleh auditor BPKP dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai.

2) Perbedaan langkah-langkah perencanaan audit untuk pertama kali (Initial

Audit) dengan audit ulangan (Repeat Audit) dalam kerangka pemenuhan

standar audit yang memadai, terletak pada :

(1) Pemahaman atas Entitas, dimana pada audit ulangan (repeat audit) pemahaman atas entitas dapat diperoleh melalui Kertas Kerja Tahun lalu

(55)

163

(3) Program Audit, pada audit ulangan (repeat audit) menggunakan program audit yang telah dipersiapkan oleh auditor tahun sebelumnya

3. Kendala perencanaan audit dalam kerangka pemenuhan standar audit yang memadai menurut auditor BPKP hanya pada saat penggantian tim audit (personil) yang baru.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian terhadap “Perencanaan Audit Dalam Pemenuhann Kerangka Standar Audit atas Laporan Keuangan Instansi Pemerintah (BUMN/BUMD)”, peneliti ingin menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Dalam pendekomentasikan perencanaan audit sebaiknya auditor BPKP lebih melengkapi formulir pengendalian mutu terhadap perencanaan audit terutama pada penaksiran risiko audit, penetapan materialitas, perencanaan sampling audit

baik dalam pengujian pengendalian maupun pengujian subtantif atas akun atau

golongan transaksi dan prosedur analitik.

(56)

Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dan Kantor Akuntan Publik sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2011.

(57)

165

DAFTAR PUSTAKA

Akuntan Publik yang dituangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011

Arens, Alvin A. et al. (2008). Auditing dan Jasa Assurance (Penerjemah : Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga

Bastian Indra. (2007). Audit Sektor Publik. Jakarta : Salemba Barat

__________. (2010). Auditor Sektor Publik. Jakarta : Salemba Barat

Bakri, Asriady. (2008). “Tinjauan Teoritis Terhadap Audit Planning”. Journal Ichsan Gorontalo, Vol.3, No.2, Mei-Juli 2008.

BPKP. (2009). Dasar-Dasar Auditing Kode MA : 1.120. Bogor : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Dalam Rangka Diklat Sertifikasi JFA Tingkat Pembentukan Auditor Anggota Tim

BPKP. (2007). Kendali Mutu Kode MA : 2.230. Bogor : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Dalam Rangka Diklat Sertifikasi JFA Tingkat Penjejangan Auditor Pengendali Mutu

BPKP. (2008). Sampling Audit Kode MA : 2.110. Bogor : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Dalam Rangka Diklat Sertifikasi JFA Tingkat Penjejangan Auditor Ketua Tim

BPKP (2008). Supervisi Audit Kode MA : 2.230. Bogor : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Dalam Rangka Diklat Sertifikasi JFA Tingkat Penjejangan Auditor Pengendali Teknis

Bungin. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Elder, Randal J., et. al. (2011). Jasa Audit Assurance (Penerjemah : Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat)

(58)

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesionnal Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Kartika. (2012). Evaluasi Proses Perencanaan Audit Yang Dilakukan Oleh Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Pada Instansi Pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Skripsi. Jakarta.

Universitas Bina Nusantara.

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 103 Tahun 2001

Michael De Martinis, Hironori Fukukawa and Theodore J Mock.( 2007).

Exploring Audit Planning Responsiveness to Client Risk Assessments for Private and Public Sector Audits. tmock@marshall.usc.edu

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Nasrullah Djamil. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada

Sektor Publik dan Beberapa Karakteristik Untuk Meningkatkannya. Jurnal

on Line. Melalui http://www.google.com.

Nugroho, Fibrianto Wahyu. (2005). Prosedur Pelaksanaan Audit Kinerja Pada

BUMN/BUMD Di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah. Tugas Akhir. Jakarta.

Universitas Negeri Semarang.

Pedoman Umum Pelaksanaan Pemeriksaan Badan Badan Usaha Negara yang dituangkan dalam Instruksi Direktur Jenderal Pengawasan Keuangan Negara No. INS-012/PK/1977

Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, yang dituangkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 2011 Pradipto, Agustinus Adhi Yudho. (2010). Analisis Perencanaan Audit Laporan

Keuangan Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Joachim Sulistyo & Rekan.

(59)

167

Praptapa, Agung. (2009). Daftar dan Kumpulan Telaah Kasus.http://apbusinessethic.blogspot.com/2009/04/daftarkan-telaah-kasus

disini.html. [24 April 2009]

Rosnidah Ida. Studi Komparatif Karakteristik Kualitas Audit dan Kontribusinya Bagi Perkembangan Auditing di Masa Depan. Jurnal On Line Melalui http://www.google.com

Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/05/M.PAN/03/2008

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang di tuangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010.

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang dituangkan dalam Peraturan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia No. 1 Tahun 2007.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______. (2012). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Tabel  4.10
Gambar  2.1 Kerangka Pemikiran...……………………………………...
Tabel 3.1  Keterangan Mengenai Informan
Tabel 3.2  Jadwal Wawancara Dengan Informan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 134: Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan Olahan tertentu untuk diperdagangkan, yang dengan sengaja tidak menerapkan tata cara pengolahan Pangan yang

Penelitian ini yang berjudul: Gaya Komunikasi Pemimpin dan Keefektifan Kelompok Tani dalam Melaksanakan Program Konservasi Tanah dan Air, Kasus Di DAS Ciliwung Hulu,

Motivasi dalam hal melaksanakan kegiatan tersebut berlandaskan kepada pemikiran bahwa energi bersih (green energi) adalah energi yang tidak merusak lingkungan dan

Kategori Rumus Norma Jumlah Persentase(%).. Dapat disimpulkan dari hasil tersebut bahwa kecanduan Internet pada mahasiswa di Universitas Islam Indonesia

Gambar 38 Activity Diagram Guestbook – User Gambar 39 Activity Diagram Daftar – User Gambar 40 Activity Diagram Guestbook – Buyer Gambar 41 Activity Diagram Login – Buyer Gambar

159 KLINIK GARUDA SENTRA MEDIKA JAKARTA PUSAT DKI JAKARTA 160 KLINIK GET HEALTHY HEMODIALISIS JAKARTA BARAT DKI JAKARTA 161 KLINIK HEMODIALISA SARTIKA JAKARTA TIMUR DKI JAKARTA

Status gizi anak, riwayat kontak, dan intensitas paparan, dan kedekatan dengan sumber penularan merupakan faktor utama dalam menentukan perjalanan infeksi tuberkulosis pada

Pengaruh menonton tayangan My Trip My Adventure TransTV terhadap minat berpetualang mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi terjadi karena adanya perhatian