• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIASI BAHASA PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VARIASI BAHASA PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Dwi Wahyuni, 2013

PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA

DI KOTA BANDUNG

(KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Dwi Wahyuni 0906663

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Dwi Wahyuni, 2013

VARIASI BAHASA

PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG

(KAJIAN SOIOLINGUISTIK)

Oleh Dwi Wahyuni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Dwi Wahyuni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Dwi Wahyuni, 2013

VARIASI BAHASA

PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG

(KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)

oleh

Dwi Wahyuni

0906663

disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I,

Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd.

NIP 196201091987032002

Pembimbing II,

Drs. H. Kholid A. Haras, M.Pd.

NIP 196401221989031001

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, S.Pd.,M.Si

(4)

ABSTRAK

(5)

ABSTRACT

(6)

DAFTAR ISI

E. Struktur Organisasi Penulis ... 6

BAB II PENELITIAN TERDAHULU, SOSIOLINGUISTIK, DAN MEDIA VISUAL A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 23

(7)

D. Definisi Operasional ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

1. Analisis Bentuk Lingual, Variasi Bahasa, dan Maksud dan Tujuan pada Stiker Kendaraan Bermotor Roda Dua ... 31

2. Faktor Pendorong Seseorang Memasang Stiker pada Kendaraan Bermotor Roda Dua di Kota Bandung ... 101

B. Pembahasan ... 102

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 108

B. Saran ... 109

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepeda motor mulai mendominasi jalan-jalan di kota besar, contohnya kota

Bandung. Hal menarik yang dapat dilihat dari sepeda motor adalah kegemaran

pengendaranya menempelkan stiker di beberapa bagian sepeda motor. Biasanya

stiker-stiker tersebut tidak sengaja terbaca ketika di lampu merah atau pada saat

sepeda motor tersebut sedang di parkir. Stiker-stiker tersebut biasanya berupa

kata-kata yang berisikan sindiran atau pun peringatan dengan disertai gambar.

Ada beberapa stiker dengan kata-kata yang dicampur dengan bahasa daerah,

contohnya stiker yang kata-katanya disisipi bahasa Sunda. Sering dijumpai pula

stiker yang dipadupadankan bahasa Inggris ataupun stiker yang menggunakan

abreviasi atau bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frasa ataupun

stiker yang menggunakan abreviasi atau bentuk singkatan tertulis sebagai

pengganti kata atau frasa ditemukan oleh pembaca di jalan-jalan kota Bandung.

Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan.

Stiker yang ditempel pada kendaraan bermotor yang berisi sindiran, atau plesetan

terkadang berisi kata-kata yang kurang sopan. Namun, itu adalah salah satu cara

masyarakat untuk memberikan pernyataan-pernyataan yang tergambar dari hati

pembuatnya atau bisa juga dari hati penggunanya. Stiker juga menjadi sarana

untuk berkomunikasi dengan menggunakan permainan bahasa yang

dicampur-campur, seperti bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris atau campuran dengan bahasa lainnya.

Bahasa merupakan alat berkomunikasi antarmanusia. Kridalaksana (2008:

24) menyebutkan bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan

oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

mengidentifikasi diri. Salah satu faktor yang mempengaruhi bahasa adalah faktor

sosial. Disiplin ilmu yang berkaitan dengan faktor sosial adalah sosiolinguistik.

(9)

bahasa, serta hubungan di antara bahasa dengan ciri dan fungsi itu dalam suatu

masyarakat bahasa.

Chaer dan Agustina (2004: 62) mengatakan bahwa variasi bahasa itu

pertama-tama kita bedakan berdasarkan penutur dan penggunanya. Maksud dari

variasi bahasa berdasarkan penggunanya dibagi menjadi empat, yaitu (1) variasi

dari segi penutur; (2) variasi dari segi pemakaian; (3) variasi dari segi keformalan;

(4) variasi dari segi sarana. Berikut contoh salah satu kata-kata stiker kendaraan

bermotor beroda dua.

Pembagiaan variasi bahasa berdasarkan penggunannya dapat dilakukan pada

kata-kata stiker sepeda motor, contohnya pada stiker di atas yang bertuliskan ‘Hari gini pake matic sekalian aja pake lipstick’, maksudnya adalah sindiran kepada pengguna motor matic pria yang dianggap feminim atau seperti wanita.

Bila dilihat dari segi penuturnya, stiker tersebut termasuk variasi bahasa sosiolek

yang bersifat membedakan golongan, usia, jenis kelamin penggunannya. Contoh

selanjutnya dapat dilihat pada stiker di bawah.

Bila dilihat dari segi keformalan, stiker tersebut termasuk pada ragam resmi

yang berarti digunakan untuk menyebutkan nama suatu instansi, yaitu nama

jurusan di Universitas Pendidian Indonesia. Dengan demikian, pengertian

sosiolinguistik itu sendiri diperlukan untuk memahami penggunaan bahasa dalam

pergaulan seperti kalimat yang tertera di stiker sepeda motor terutama dari segi

variasi bahasa.

Menurut Hymes dalam (Chaer dan Agustina, 2004; 48), sosiolinguistik

sebagai komunikasi dengan menggunakan bahasa perlu memperhatikan delapan

(10)

3

Participants; (3) Ends; (4) Act; (5) Key; (6) Instrumentalities; (7) Norms of

interaction and interpretation; dan (8) Genre. Oleh karena itu, sosiolinguistik

sebagai ilmu yang meneliti hubungan bahasa dengan masyarakatnya tidak akan

jauh melenceng dari kedelapan unsur tersebut. Delapan unsur tersebut

memperlihatkan tempat berlangsungnya suatu bahasa, pihak yang terlibat, bentuk

uaran, alat yang dibunakan untuk berbahasa, maksud bahasa yang digunakan, dan

jenis penyampaian yang digunakan.

Penelitian terhadap stiker kendaraan bermotot roda dua di kota Bandung

menggunakan salah satu unsur tersebut, yaitu Ends untuk menunjukkan maksud

dan tujuan penutur. Penutur disini di wakili oleh pembuat dan pemilik sepeda

motor roda dua yang memasang stiker.

Penelitian sejenis yang mengangkat tema mengenai stiker sepeda motor

dilakukan oleh Wardani (2010). Dalam penelitian tersebut diungkapkan mengenai

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemakaian gaya bahasa dan

mendeskripsikan karateristik gaya bahasa yang dipakai dalam stiker-stiker

kendaraan bermotor.

Semakin berkembang suatu kota, maka semakin banyak pula pengaruh yang

datang dari luar, terutama pengaruh dari segi bahasa. Bahasa yang digunakan pun

menjadi banyak perubahan dan banyak media yang digunakan untuk berbahasa.

Salah satu media menarik yang digunakan dari dulu sampai sekarang adalah

stiker. Banyaknya berbagai macam bentuk dan bahasa pada stiker kendaraan

bermotor roda dua yang menarik perhatian di jalanan kota Bandung,

memunculkan peneliti untuk meneliti bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda

dua dan menemukan faktor yang membuat seseorang memasang stiker pada

motornya. Selain itu, penelitian yang dilakukan pada stiker kendaraan bermotor

yang dikaji menggunakan sosiolinguistik juga belum ada yang membahas stiker

lebih mendalam dari segi variasi bahasa. Penelitian mengenai stiker kendaraan

bermotor yang ditemukan dikaji dari segi pragmatik yang meneliti

keanekaragaman dari tuturan pada stiker. Sementara itu, dari segi sosiolingustik

(11)

keformalannya, dan mencari faktor pendorong penggunaan stiker pada kendaraan

bermotor roda dua.

Sebagai media komunikasi yang mengunakan kata-kata yang beragam,

menggelitik dan menarik stiker memunculkan fenomena sosial yang sedikit demi

sedikit memengaruhi pembacanya. Namun, penelitian ini dilakukan karena

adanya permainan kata-kata yang memunculkan keunikan tersebut yang

berkenaan dengan variasi bahasa yang terdapat pada stiker kendaraan bermotor

dan seberapa besar bahasa memengaruhi masyarakat untuk bersosialisasi.

B. Masalah

Masalah yang lebih mendalam akan dipaparkan pada identifikasi masalah,

batasan masalah, dan rumusan masalah.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah

variasi bahasa pada kendaraan bermotor adalah sebagai berikut.

(1) Bahasa yang digunakan pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota

Bandung semakin berkembang mengikuti perubahan zaman.

(2) Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung yang

diikuti oleh gabungan penggunaan bahasa prokem, bahasa gaul, bahasa

sunda, bahasa Inggris atau bahasa yang diciptakan sendiri oleh pembuat stiker.

(3) Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung

memiliki struktur bahasa yang unik.

2. Batasan Masalah

Untuk mencapai penelitian yang lebih mendalam, penelitian ini perlu

dibatasi mengenai masalah yang akan diteliti. Pembatasan ini dimaksudkan agar

penelitian tidak melewati daerah penelitiannya. Batasan masalah tersebut adalah

sebagai berikut.

(1) Penelitian ini meneliti variasi bahasa dari segi penutur dan segi keformalan

(12)

5

(2) Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu satu bulan, yaitu bulan

Maret 2013.

(3) Penelitian ini dilakukan dengan metode kualtitatif.

(4) Penelitian variasi bahasa pada wacana stiker kendaraan bermotor ini

menggunakan pendekatan sosiolinguistik.

3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Bagaimana bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota

Bandung?

(2) Bagaimana jenis variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di

kota Bandung?

(3) Bagaimana maksud dan tujuan pertuturan pada stiker kendaraan bermotor

roda dua di Bandung?

(4) Faktor apa yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan

bermotor roda dua di kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut:

(1) bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung;

(2) jenis variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung;

(3) maksud dan tujuan pertuturan pada stiker kendaraan bermotor roda dua di

Bandung;

(4) faktor yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor

roda dua di kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis

maupun praktis.

(1) Secara teoretis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan

(13)

(2) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah satu bacaan lagi

mengenai bahasa, khususnya mengenai variasi bahasa; memberi motivasi

kepada mahasiswa yang mengadakan penelitian sejenis agar dapat

dikembangkan lebih lanjut. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

sedikit pemahaman kepada masyarakat mengenai variasi bahasa pada stiker

kendaraan bermotor.

E. Struktur Organisasi Penulisan

Penelitian yang dibuat ini dilaporkan dalam bentuk skripsi. Olah karena itu

dibuat struktur organisasi penelitian yang isinya mengenai penjelasan dari bab

satu sampai bab lima. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah penulis dalam

mencapai tujuan.

Bab satu memapaparkan isi dari latar belakang penelitian, masalah

penelitian yang terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi dan perumusan masalah.

Kemudian disebutkan pula tujuan menelitian, manfaat penelitian dan struktur

organisasi penulisan.

Bab dua memaparkan mengenai kajian pustaka. kajian pustaka mempunyai

peran yang sangat penting, karena pada bab ini akan dipaparkan mengenai

penelitian terdahulu dan teori-teori dari para ahli yang relevan terhadap masalah.

Bab tiga memaparkan mengenai metode penelitian. Metode penelitian

tersebut menjabarkan mangenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian,

metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan

data, dan analisis data.

Bab empat memaparkan mengenai pengolahan data dan analisis temuan

pada saat melakukan penelitian. Penggolongan data tersebut dilakukan untuk

menjawab permasalahan yang ada.

Selanjutnya bab lima berisikan simpulan dan saran. Bab ini berisikan

mengenai sedikit penjelasan dari hasil analisis yang ada secara singkat dan mudah

dipahami. Kemudian bab ini memberikan saran yang merekomendasikan

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi pengambilan data dilakukan di beberapa tempat parkir di kota

Bandung. Data-data tersebut diambil dari parkiran di mal-mal dan pusat

perbelanjaan, seperti BIP (Bandung Indah Plaza), BEC (Bandung Electronic

Center), dan Parahyangan. Sementara itu, ada juga data yang didapat dari tempat

parkir liar sepanjang jalan Otista, jalan Geger Kalong dan parkiran UPI

(Universitas Pendidikan Indonesia).

Subjek penelitian yang diambil, yaitu berupa teks tertulis pada stiker

kendaraan bermotor roda dua. Stiker tersebut merupakan stiker yang di tempel

pada kendaraan bermotor roda dua yang parkir di beberapa parkiran di kota

Bandung.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dalam bentuk diagram model

case study oleh Milles dan Huberman (1992: 20). Case study kualitatif merupakan

penelitian yang menggunakan bukti empiris dari satu atau lebih permasalahan.

Untuk mengetahui lebih mendalan mengenai model penelitian tersebut, maka

(15)

Bagan 3.1

Desain Penelitian

Kajian Sosiolinguistik pada Stiker Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Kota Bandung

Pengumpulan Data 1. Observasi

2. Dokumentasi

3. wawancara

Analisis Data

1. Membuat tabel data untuk mengklasifikasikan stiker berdasarkan bentuk lingual dan variasi bahasa dari segi penutur dan dari keformalan.

2. Menentukan bentuk lingual, dan fungsi kalimat yang terdapat pada data temuan.

3. Menyimpulkan faktor-faktor seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung.

Hasil

1. Bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor beroda dua di kota Bandung. 2. Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung.

3. maksud dan tujuan dari kalimat pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung. 4. Faktor yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di

kota Bandung.

Simpulan

(16)

25

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode

penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Oleh

karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga

peneliti dapat mudah bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi objek yang

akan diteliti menjadi lebih jelas.

Menurut Keirl dan Miller dalam (Moleong, 2002: 22) yang dimaksud

dengan penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

yang secara fundamental bergantung pada pengamatan, manusia, kawasannya

sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan

peristilahannya”.

Pemilihan metode kualitatif dianggap pas untuk penelitian ini, karena stiker

pada kendaraan bermotor beroda dua terus berkembang sejalan dengan

perkembangan pemikiran orang-orang di setiap daeranya.

D. Definisi Operasional

Agar makna masing-masing istilah dapat ditunjukkan lebih jelas berikut

akan dijabarkan definisi operasional istilah teknis.

(1) Variasi bahasa adalah ragam bahasa yang terdapat dalam stiker yang

menempel pada kendaraan kermotor beroda dua di kota Bandung.

(2) Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan pada

kendaraan beroda dua di wilayah kota Bandung. Stiker juga merupakan media

promosi yang biasanya di tempatkan dengan cara menempelkannya di sebuah

benda. Jenis stiker cutting merupakan stiker yang akan ditempelkan pada

motor seseorang sehingga stiker dapat menjadi media yang bergerak dan lebih

tahan lama karena dibuat dengan tekhnik cutting.

(3) Kendaraan bermotor adalah sesuatu untuk dikendarai atau dinaiki dengan

memakai mesin untuk menjalankannya dan merupakan kendaraan beroda dua

(17)

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tabel data dengan maksud

untuk menemukan bentuk lingual, variasi bahasa, serta maksud dan tujuan

(18)

Tabel 3. 1

Bentuk Lingual, Variasi Bahasa, dan Ends

No Data Tulisan

Bentuk Lingual Variasi dari Segi

(19)

Selain mengunakan tabel data, pada penelitian ini juga menggunakan

pedoman wawancara untuk mengetahui maksud atau tujuan dari pembuat dan

pemasang stiker kendaraan bermotor roda dua. Selain itu juga untuk mengetahui

tanggapan dari pembaca stiker kendaraan bermotor roda dua. Berikut ini pedoman

wawancara yang dilakukan.

1. Pembuat stiker

Usia :

Jenis kelamin :

Pekerjaan :

a. Jenis stiker apa saja yang dibuat di sini?

b. Kata-kata atau kalimat pada stiker ada pesan yang ingin disampaikan atau

hanya sesuai pesanan saja?

c. Stiker seperti apa yang biasanya dibeli pelanggan?

d. Pembeli stiker paling banyak pria atau wanita?

e. Mayoritas pembeli stiker biasanya berumur berapa?

2. Pembeli stiker

Usia :

Jenis kelamin :

Pekerjaan :

a. Seberapa besar Anda menyukai stiker?

b. Stiker jenis seperti apa yang biasa aAnda beli?

c. Kata-kata pada stiker dibeli dengan maksud dan tujuan tertentu hanya dibeli

sembarang?

d. Di bagian motor sebelah mana biasanya Anda menempel stiker?

(20)

29

a. Apakah Anda suka pada stiker kendaraan bermotor roda dua?

b. Mengapa Anda menyukai stiker kendaan bermotor roda dua?

c. Stiker kendaraan bermotor roda dua seperti apa yang sering dibaca di jalan?

d. Apa tanggapan Anda ketika membaca stiker yang tertempel di kendaraan

bermotor roda dua?

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

dua cara, yaitu observasi, doumentasi, dan wawancara. Secara rinci teknik

pengumpulan data akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Observasi

Peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Peneliti

mencari motor-motor yang di bagian motornya ditempel stiker kemudian

memotret stiker tersebut untuk menemukan perbedaan pada setiap stiker yang

ditempel.

2. Dokumentasi

Data yang didapat pada penelitian ini menggugakan metode dokumentasi.

Untuk mengdokumentasikan data, dilakukan dengan cara memfoto setiap stiker

yang menempel di beberapa bagian kendaraan bermotor beroda dua di kota

Bandung. Dokumentasi dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis stiker dan

mengetahui stiker apa saja yang digunakan pengendara bermotor roda dua di kota

(21)

3. Wawancara

Pada penelitian ini dilakukan wawancara pada pembuat, pengguna, dan

pembaca stiker sepeda motor beroda dua. Hal tersebut dilakukan untuk

mengetahui berbagai pendapat atau maksud dari pengguna sepeda motor beroda

dua menempelkan stiker di bagian motornya. Moleong (2002: 138), teknik

wawancara bersifat terstruktur, yaitu wawancara yang pewawancaranya

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

G. Analisis Data

Tahapan analisis data pada penelitian ini menggunakan data dari hasil

observasi pengamatan pada stiker kendaraan bermotor, mencari tahu jenis-jenis

bahasa yang digunakan pada stiker. Data yang didapat dari hasil observasi akan

dianalisis dari mengunakan materi mengenai variasi bahasa dari kajian ilmu

(22)

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang diakukan pada analisis data sebelumnya yang

berjumlah 80 data, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut.

1. Bentuk lingual yang terdapat pada stiker dan ditemukan 11 kata nomina, 32

frasa, 23 klausa, dan 43 kalimat. Jumlah hasil analisi tidak sama dengan

jumlah data yang diperoleh, karena ada beberapa data yang memiliki lebih

dari satu bentuk lingual. Peneliti menemukan data yang memiliki beberapa

gabungan bentuk lingual dalam satu stiker. Gabungan bentuk lingual tersebut

adalah 1 data gabungan dari kata, frasa, dan kalimat; 2 data terbentuk dari

gabungan kata dan frasa; 3 data gabungan dari kata dan klausa; 3 data

gabungan dari kata dan kalimat; 10 data gabungan dari frasa dan kalimat; dan

7 data gabungan dari klausa dan kalimat.

2. Peneliti menemukan variasi dari segi penutur 71 sosiolek, 6 dialek, 1 idiolek

dan 2 kronolek. Sementara itu, variasi dari segi keformalan peneliti

menemukan 47 ragam akrab, 1 ragam usaha, 2 ragam beku, 5 ragam resmi,

dan 25 ragam santai.

3. Peneliti menemukan maksud dan tujuan petuturan yaitu 2 data penolakan, 14

data sindiran, 20 data pemberitahuan, 6 data ancaman, 26 data kebanggaan, 3 data ajakan, 6 data nasihat, dan 3 data do’a.

4. Faktor-faktor yang membuat seseorang masih suka pada stiker, yaitu stiker

dianggap media komusikasi tulis tang tidak tergerus oleh zaman, bahasa yang

digunakan juga menarik, dapat dibuat sesuai keinginan pemakainya, dan juga

(23)

B. Saran

Penelitian mengenai stiker kendaraan bermotor roda dua ini masih banyak

kekurangan yang belum bisa diungkapkan peneliti, maka peneliti memberikan

saran kepada,

1. Mahasiswa atau peneliti lainnya untuk melanjutan penelitian mengenai stiker

kendaraan bermotor roda dua dengan kajian ilmu lainnya, seperti semantik,

morfologi dan ilmu-ilmu lainnya sehingga penelitian ini bisa lebih bermanfaat.

2. Bahasa stiker yang ditemukan peneliti terkadang mengandung unsur sarkasme,

seperti ancaman dan kata-kata kasar. Maka disarankan kepada pembuat stiker

menyaring atau memilih kalimat yang tepat, sehingga tidak terlalu banyak

mengandung unsur sarkasme den menjadi lebih enak dibaca. Hal yang sama

juga disarankan kepada pengguna stiker atau orang yang memiliki stiker pada

(24)

110

Dwi Wahyuni, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Apriani. (2008). Variasi Bahasa, Isi Pesan, dan Kode Bahasa Chatting untuk Komunitas Pergaulan di Internet. Skripsi Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.

Arif, A. (2008). Variasi bahasa dalam sosiolinguistik. [Online]. Tersedia:

http://azhararief.wordpress.com/2008/08/27/variasi-bahasa-dalam-sosiolinguistik/. [12 Mei 2012].

Bagus, I. (2008). Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: Refika Aditama.

Chaer, A dan Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal Edisi Revisi. Jakarta: Rieka Cipta.

Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Damianti, V.S dan Setiaresmi, N. (2005). Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas Pendidikan Indonesia.

Edel, A. (2012). Analisis Tulisan pada Stiker Motor Menggunakan Teori Tindak Tutur. [Online]. Tersedia: http://ayuniedellblue.wordpress.com /2012/06/28/analisis-tulisan-pada-stiker-motor-menggunakan-teori-tindak-tutur/. [7 April 2012].

Enjang, Gugun, dan Ridwa. (2012). Komunitas Anak SMSR Bandung. [Online]. Tersedia: http://smsrbandung.wordpress.com/2012/01/26/stiker-adalah-b/. [21 juli 2013].

Firdawati. (2011). Variasi Bahasa (Variasi Regional, Variasi Sosial, Dan Studi Variasi). [Online]. Tersedia: http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/03/ 25/variasi-bahasa/ [12 Mei 2012].

Halim, A. (2002). Kamus Pintar 800 Juta Inggris – Indonesia Indonesia Inggris. Surabaya: Sulita Jaya.

Hasan. (2005). Pembelajaran Media Visual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(25)

Dwi Wahyuni, 2013

Rosdakarya.

Milles,M.B dan Hubermen, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru.terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta; UI Press.

Mulyani, T.W. (2010). Analisis Tindak Tutur Pada Wacana Stiker Plesetan Skripsi. Skripsi Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkaan.

Tamsyah, B.R. (1995). Kamus Lengkap Sunda – Indonesia Indonesia – Sunda Sunda – Sunda. Bandung: Pustaka Setia.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Balai Pustaka.

Wardani, R.D.N.Sih. (2010). Karakteristik Pemakaian Gaya Bahasa Dalam Wacana Stiker Kendaraan Bermotor (Tinjauan Sosiolinguistik). Skripsi Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.

Wulandari. (2010). Variasi Bahasa Siaran Radio: Studi Deskriptif pada Bahasa Penyiar Radio Republik Indonesia dan Bernada FM di Kota Sungailiat Bangka. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.

Gambar

Tabel 3. 1 Bentuk Lingual, Variasi Bahasa, dan

Referensi

Dokumen terkait

Calculations in this study to evaluate the performance of signal intersections are using the rules set by IHCM 1997. The existing data consists of geometric, traffic flow, side

Berbagai gagasan Mochtar Kusumaatmadja mengenai kedaulatan wilayah laut Indonesia dari Deklarasi Djuanda yang akhirnya disusun dalam sebuah konsepsi Wawasan

Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan Penerapan Asesmen Kinerja untuk Menumbuhkan Keterampilan Menganalisis Siswa pada Pembelajaran Sejarah .... Deskripsi Perencanaan

Badrulzaman, Mariam Darus, 2011, Aneka HukumBisnis , PT, Alumni,

En el cas d’aquest projecte on no s’ha enregistrat vídeo però si àudio, es considera producció tota la fase de la gravació de la locució.. 3.1 Enregistrament de

Aslronomy Demystified Audio Demystified Biology Demystified Biotechnology Demystified Business Calculus Demystified Business Math Demystified Business Si at is tics Demystified

Berawal dengan begitu cepatnya perkembangan hardware dan software komputer seiring pula dengan kemajuan teknologi informasi, komputer adalah salah satu media penyebaran dimana

[r]