Dwi Wahyuni, 2013
PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA
DI KOTA BANDUNG
(KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Dwi Wahyuni 0906663
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Dwi Wahyuni, 2013
VARIASI BAHASA
PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG
(KAJIAN SOIOLINGUISTIK)
Oleh Dwi Wahyuni
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Dwi Wahyuni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dwi Wahyuni, 2013
VARIASI BAHASA
PADA STIKER KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA BANDUNG
(KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)
oleh
Dwi Wahyuni
0906663
disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing I,
Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd.
NIP 196201091987032002
Pembimbing II,
Drs. H. Kholid A. Haras, M.Pd.
NIP 196401221989031001
diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. Dadang S. Anshori, S.Pd.,M.Si
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
E. Struktur Organisasi Penulis ... 6
BAB II PENELITIAN TERDAHULU, SOSIOLINGUISTIK, DAN MEDIA VISUAL A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23
B. Desain Penelitian ... 23
D. Definisi Operasional ... 25
E. Instrumen Penelitian ... 26
F. Teknik Pengumpulan Data ... 29
G. Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31
1. Analisis Bentuk Lingual, Variasi Bahasa, dan Maksud dan Tujuan pada Stiker Kendaraan Bermotor Roda Dua ... 31
2. Faktor Pendorong Seseorang Memasang Stiker pada Kendaraan Bermotor Roda Dua di Kota Bandung ... 101
B. Pembahasan ... 102
BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 108
B. Saran ... 109
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepeda motor mulai mendominasi jalan-jalan di kota besar, contohnya kota
Bandung. Hal menarik yang dapat dilihat dari sepeda motor adalah kegemaran
pengendaranya menempelkan stiker di beberapa bagian sepeda motor. Biasanya
stiker-stiker tersebut tidak sengaja terbaca ketika di lampu merah atau pada saat
sepeda motor tersebut sedang di parkir. Stiker-stiker tersebut biasanya berupa
kata-kata yang berisikan sindiran atau pun peringatan dengan disertai gambar.
Ada beberapa stiker dengan kata-kata yang dicampur dengan bahasa daerah,
contohnya stiker yang kata-katanya disisipi bahasa Sunda. Sering dijumpai pula
stiker yang dipadupadankan bahasa Inggris ataupun stiker yang menggunakan
abreviasi atau bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frasa ataupun
stiker yang menggunakan abreviasi atau bentuk singkatan tertulis sebagai
pengganti kata atau frasa ditemukan oleh pembaca di jalan-jalan kota Bandung.
Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan.
Stiker yang ditempel pada kendaraan bermotor yang berisi sindiran, atau plesetan
terkadang berisi kata-kata yang kurang sopan. Namun, itu adalah salah satu cara
masyarakat untuk memberikan pernyataan-pernyataan yang tergambar dari hati
pembuatnya atau bisa juga dari hati penggunanya. Stiker juga menjadi sarana
untuk berkomunikasi dengan menggunakan permainan bahasa yang
dicampur-campur, seperti bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris atau campuran dengan bahasa lainnya.
Bahasa merupakan alat berkomunikasi antarmanusia. Kridalaksana (2008:
24) menyebutkan bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan
oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri. Salah satu faktor yang mempengaruhi bahasa adalah faktor
sosial. Disiplin ilmu yang berkaitan dengan faktor sosial adalah sosiolinguistik.
bahasa, serta hubungan di antara bahasa dengan ciri dan fungsi itu dalam suatu
masyarakat bahasa.
Chaer dan Agustina (2004: 62) mengatakan bahwa variasi bahasa itu
pertama-tama kita bedakan berdasarkan penutur dan penggunanya. Maksud dari
variasi bahasa berdasarkan penggunanya dibagi menjadi empat, yaitu (1) variasi
dari segi penutur; (2) variasi dari segi pemakaian; (3) variasi dari segi keformalan;
(4) variasi dari segi sarana. Berikut contoh salah satu kata-kata stiker kendaraan
bermotor beroda dua.
Pembagiaan variasi bahasa berdasarkan penggunannya dapat dilakukan pada
kata-kata stiker sepeda motor, contohnya pada stiker di atas yang bertuliskan ‘Hari gini pake matic sekalian aja pake lipstick’, maksudnya adalah sindiran kepada pengguna motor matic pria yang dianggap feminim atau seperti wanita.
Bila dilihat dari segi penuturnya, stiker tersebut termasuk variasi bahasa sosiolek
yang bersifat membedakan golongan, usia, jenis kelamin penggunannya. Contoh
selanjutnya dapat dilihat pada stiker di bawah.
Bila dilihat dari segi keformalan, stiker tersebut termasuk pada ragam resmi
yang berarti digunakan untuk menyebutkan nama suatu instansi, yaitu nama
jurusan di Universitas Pendidian Indonesia. Dengan demikian, pengertian
sosiolinguistik itu sendiri diperlukan untuk memahami penggunaan bahasa dalam
pergaulan seperti kalimat yang tertera di stiker sepeda motor terutama dari segi
variasi bahasa.
Menurut Hymes dalam (Chaer dan Agustina, 2004; 48), sosiolinguistik
sebagai komunikasi dengan menggunakan bahasa perlu memperhatikan delapan
3
Participants; (3) Ends; (4) Act; (5) Key; (6) Instrumentalities; (7) Norms of
interaction and interpretation; dan (8) Genre. Oleh karena itu, sosiolinguistik
sebagai ilmu yang meneliti hubungan bahasa dengan masyarakatnya tidak akan
jauh melenceng dari kedelapan unsur tersebut. Delapan unsur tersebut
memperlihatkan tempat berlangsungnya suatu bahasa, pihak yang terlibat, bentuk
uaran, alat yang dibunakan untuk berbahasa, maksud bahasa yang digunakan, dan
jenis penyampaian yang digunakan.
Penelitian terhadap stiker kendaraan bermotot roda dua di kota Bandung
menggunakan salah satu unsur tersebut, yaitu Ends untuk menunjukkan maksud
dan tujuan penutur. Penutur disini di wakili oleh pembuat dan pemilik sepeda
motor roda dua yang memasang stiker.
Penelitian sejenis yang mengangkat tema mengenai stiker sepeda motor
dilakukan oleh Wardani (2010). Dalam penelitian tersebut diungkapkan mengenai
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemakaian gaya bahasa dan
mendeskripsikan karateristik gaya bahasa yang dipakai dalam stiker-stiker
kendaraan bermotor.
Semakin berkembang suatu kota, maka semakin banyak pula pengaruh yang
datang dari luar, terutama pengaruh dari segi bahasa. Bahasa yang digunakan pun
menjadi banyak perubahan dan banyak media yang digunakan untuk berbahasa.
Salah satu media menarik yang digunakan dari dulu sampai sekarang adalah
stiker. Banyaknya berbagai macam bentuk dan bahasa pada stiker kendaraan
bermotor roda dua yang menarik perhatian di jalanan kota Bandung,
memunculkan peneliti untuk meneliti bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda
dua dan menemukan faktor yang membuat seseorang memasang stiker pada
motornya. Selain itu, penelitian yang dilakukan pada stiker kendaraan bermotor
yang dikaji menggunakan sosiolinguistik juga belum ada yang membahas stiker
lebih mendalam dari segi variasi bahasa. Penelitian mengenai stiker kendaraan
bermotor yang ditemukan dikaji dari segi pragmatik yang meneliti
keanekaragaman dari tuturan pada stiker. Sementara itu, dari segi sosiolingustik
keformalannya, dan mencari faktor pendorong penggunaan stiker pada kendaraan
bermotor roda dua.
Sebagai media komunikasi yang mengunakan kata-kata yang beragam,
menggelitik dan menarik stiker memunculkan fenomena sosial yang sedikit demi
sedikit memengaruhi pembacanya. Namun, penelitian ini dilakukan karena
adanya permainan kata-kata yang memunculkan keunikan tersebut yang
berkenaan dengan variasi bahasa yang terdapat pada stiker kendaraan bermotor
dan seberapa besar bahasa memengaruhi masyarakat untuk bersosialisasi.
B. Masalah
Masalah yang lebih mendalam akan dipaparkan pada identifikasi masalah,
batasan masalah, dan rumusan masalah.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah
variasi bahasa pada kendaraan bermotor adalah sebagai berikut.
(1) Bahasa yang digunakan pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota
Bandung semakin berkembang mengikuti perubahan zaman.
(2) Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung yang
diikuti oleh gabungan penggunaan bahasa prokem, bahasa gaul, bahasa
sunda, bahasa Inggris atau bahasa yang diciptakan sendiri oleh pembuat stiker.
(3) Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung
memiliki struktur bahasa yang unik.
2. Batasan Masalah
Untuk mencapai penelitian yang lebih mendalam, penelitian ini perlu
dibatasi mengenai masalah yang akan diteliti. Pembatasan ini dimaksudkan agar
penelitian tidak melewati daerah penelitiannya. Batasan masalah tersebut adalah
sebagai berikut.
(1) Penelitian ini meneliti variasi bahasa dari segi penutur dan segi keformalan
5
(2) Pengumpulan data dilakukan dalam jangka waktu satu bulan, yaitu bulan
Maret 2013.
(3) Penelitian ini dilakukan dengan metode kualtitatif.
(4) Penelitian variasi bahasa pada wacana stiker kendaraan bermotor ini
menggunakan pendekatan sosiolinguistik.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Bagaimana bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota
Bandung?
(2) Bagaimana jenis variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di
kota Bandung?
(3) Bagaimana maksud dan tujuan pertuturan pada stiker kendaraan bermotor
roda dua di Bandung?
(4) Faktor apa yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan
bermotor roda dua di kota Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut:
(1) bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung;
(2) jenis variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung;
(3) maksud dan tujuan pertuturan pada stiker kendaraan bermotor roda dua di
Bandung;
(4) faktor yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor
roda dua di kota Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis
maupun praktis.
(1) Secara teoretis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan
(2) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah satu bacaan lagi
mengenai bahasa, khususnya mengenai variasi bahasa; memberi motivasi
kepada mahasiswa yang mengadakan penelitian sejenis agar dapat
dikembangkan lebih lanjut. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
sedikit pemahaman kepada masyarakat mengenai variasi bahasa pada stiker
kendaraan bermotor.
E. Struktur Organisasi Penulisan
Penelitian yang dibuat ini dilaporkan dalam bentuk skripsi. Olah karena itu
dibuat struktur organisasi penelitian yang isinya mengenai penjelasan dari bab
satu sampai bab lima. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah penulis dalam
mencapai tujuan.
Bab satu memapaparkan isi dari latar belakang penelitian, masalah
penelitian yang terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi dan perumusan masalah.
Kemudian disebutkan pula tujuan menelitian, manfaat penelitian dan struktur
organisasi penulisan.
Bab dua memaparkan mengenai kajian pustaka. kajian pustaka mempunyai
peran yang sangat penting, karena pada bab ini akan dipaparkan mengenai
penelitian terdahulu dan teori-teori dari para ahli yang relevan terhadap masalah.
Bab tiga memaparkan mengenai metode penelitian. Metode penelitian
tersebut menjabarkan mangenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian,
metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, dan analisis data.
Bab empat memaparkan mengenai pengolahan data dan analisis temuan
pada saat melakukan penelitian. Penggolongan data tersebut dilakukan untuk
menjawab permasalahan yang ada.
Selanjutnya bab lima berisikan simpulan dan saran. Bab ini berisikan
mengenai sedikit penjelasan dari hasil analisis yang ada secara singkat dan mudah
dipahami. Kemudian bab ini memberikan saran yang merekomendasikan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi pengambilan data dilakukan di beberapa tempat parkir di kota
Bandung. Data-data tersebut diambil dari parkiran di mal-mal dan pusat
perbelanjaan, seperti BIP (Bandung Indah Plaza), BEC (Bandung Electronic
Center), dan Parahyangan. Sementara itu, ada juga data yang didapat dari tempat
parkir liar sepanjang jalan Otista, jalan Geger Kalong dan parkiran UPI
(Universitas Pendidikan Indonesia).
Subjek penelitian yang diambil, yaitu berupa teks tertulis pada stiker
kendaraan bermotor roda dua. Stiker tersebut merupakan stiker yang di tempel
pada kendaraan bermotor roda dua yang parkir di beberapa parkiran di kota
Bandung.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian dalam bentuk diagram model
case study oleh Milles dan Huberman (1992: 20). Case study kualitatif merupakan
penelitian yang menggunakan bukti empiris dari satu atau lebih permasalahan.
Untuk mengetahui lebih mendalan mengenai model penelitian tersebut, maka
Bagan 3.1
Desain Penelitian
Kajian Sosiolinguistik pada Stiker Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Kota Bandung
Pengumpulan Data 1. Observasi
2. Dokumentasi
3. wawancara
Analisis Data
1. Membuat tabel data untuk mengklasifikasikan stiker berdasarkan bentuk lingual dan variasi bahasa dari segi penutur dan dari keformalan.
2. Menentukan bentuk lingual, dan fungsi kalimat yang terdapat pada data temuan.
3. Menyimpulkan faktor-faktor seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung.
Hasil
1. Bentuk lingual pada stiker kendaraan bermotor beroda dua di kota Bandung. 2. Variasi bahasa pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung.
3. maksud dan tujuan dari kalimat pada stiker kendaraan bermotor roda dua di kota Bandung. 4. Faktor yang mendorong seseorang memasang stiker pada kendaraan bermotor roda dua di
kota Bandung.
Simpulan
25
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode
penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Oleh
karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga
peneliti dapat mudah bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi objek yang
akan diteliti menjadi lebih jelas.
Menurut Keirl dan Miller dalam (Moleong, 2002: 22) yang dimaksud
dengan penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan, manusia, kawasannya
sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
peristilahannya”.
Pemilihan metode kualitatif dianggap pas untuk penelitian ini, karena stiker
pada kendaraan bermotor beroda dua terus berkembang sejalan dengan
perkembangan pemikiran orang-orang di setiap daeranya.
D. Definisi Operasional
Agar makna masing-masing istilah dapat ditunjukkan lebih jelas berikut
akan dijabarkan definisi operasional istilah teknis.
(1) Variasi bahasa adalah ragam bahasa yang terdapat dalam stiker yang
menempel pada kendaraan kermotor beroda dua di kota Bandung.
(2) Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan pada
kendaraan beroda dua di wilayah kota Bandung. Stiker juga merupakan media
promosi yang biasanya di tempatkan dengan cara menempelkannya di sebuah
benda. Jenis stiker cutting merupakan stiker yang akan ditempelkan pada
motor seseorang sehingga stiker dapat menjadi media yang bergerak dan lebih
tahan lama karena dibuat dengan tekhnik cutting.
(3) Kendaraan bermotor adalah sesuatu untuk dikendarai atau dinaiki dengan
memakai mesin untuk menjalankannya dan merupakan kendaraan beroda dua
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tabel data dengan maksud
untuk menemukan bentuk lingual, variasi bahasa, serta maksud dan tujuan
Tabel 3. 1
Bentuk Lingual, Variasi Bahasa, dan Ends
No Data Tulisan
Bentuk Lingual Variasi dari Segi
Selain mengunakan tabel data, pada penelitian ini juga menggunakan
pedoman wawancara untuk mengetahui maksud atau tujuan dari pembuat dan
pemasang stiker kendaraan bermotor roda dua. Selain itu juga untuk mengetahui
tanggapan dari pembaca stiker kendaraan bermotor roda dua. Berikut ini pedoman
wawancara yang dilakukan.
1. Pembuat stiker
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
a. Jenis stiker apa saja yang dibuat di sini?
b. Kata-kata atau kalimat pada stiker ada pesan yang ingin disampaikan atau
hanya sesuai pesanan saja?
c. Stiker seperti apa yang biasanya dibeli pelanggan?
d. Pembeli stiker paling banyak pria atau wanita?
e. Mayoritas pembeli stiker biasanya berumur berapa?
2. Pembeli stiker
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
a. Seberapa besar Anda menyukai stiker?
b. Stiker jenis seperti apa yang biasa aAnda beli?
c. Kata-kata pada stiker dibeli dengan maksud dan tujuan tertentu hanya dibeli
sembarang?
d. Di bagian motor sebelah mana biasanya Anda menempel stiker?
29
a. Apakah Anda suka pada stiker kendaraan bermotor roda dua?
b. Mengapa Anda menyukai stiker kendaan bermotor roda dua?
c. Stiker kendaraan bermotor roda dua seperti apa yang sering dibaca di jalan?
d. Apa tanggapan Anda ketika membaca stiker yang tertempel di kendaraan
bermotor roda dua?
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
dua cara, yaitu observasi, doumentasi, dan wawancara. Secara rinci teknik
pengumpulan data akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Observasi
Peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Peneliti
mencari motor-motor yang di bagian motornya ditempel stiker kemudian
memotret stiker tersebut untuk menemukan perbedaan pada setiap stiker yang
ditempel.
2. Dokumentasi
Data yang didapat pada penelitian ini menggugakan metode dokumentasi.
Untuk mengdokumentasikan data, dilakukan dengan cara memfoto setiap stiker
yang menempel di beberapa bagian kendaraan bermotor beroda dua di kota
Bandung. Dokumentasi dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis stiker dan
mengetahui stiker apa saja yang digunakan pengendara bermotor roda dua di kota
3. Wawancara
Pada penelitian ini dilakukan wawancara pada pembuat, pengguna, dan
pembaca stiker sepeda motor beroda dua. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui berbagai pendapat atau maksud dari pengguna sepeda motor beroda
dua menempelkan stiker di bagian motornya. Moleong (2002: 138), teknik
wawancara bersifat terstruktur, yaitu wawancara yang pewawancaranya
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
G. Analisis Data
Tahapan analisis data pada penelitian ini menggunakan data dari hasil
observasi pengamatan pada stiker kendaraan bermotor, mencari tahu jenis-jenis
bahasa yang digunakan pada stiker. Data yang didapat dari hasil observasi akan
dianalisis dari mengunakan materi mengenai variasi bahasa dari kajian ilmu
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang diakukan pada analisis data sebelumnya yang
berjumlah 80 data, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1. Bentuk lingual yang terdapat pada stiker dan ditemukan 11 kata nomina, 32
frasa, 23 klausa, dan 43 kalimat. Jumlah hasil analisi tidak sama dengan
jumlah data yang diperoleh, karena ada beberapa data yang memiliki lebih
dari satu bentuk lingual. Peneliti menemukan data yang memiliki beberapa
gabungan bentuk lingual dalam satu stiker. Gabungan bentuk lingual tersebut
adalah 1 data gabungan dari kata, frasa, dan kalimat; 2 data terbentuk dari
gabungan kata dan frasa; 3 data gabungan dari kata dan klausa; 3 data
gabungan dari kata dan kalimat; 10 data gabungan dari frasa dan kalimat; dan
7 data gabungan dari klausa dan kalimat.
2. Peneliti menemukan variasi dari segi penutur 71 sosiolek, 6 dialek, 1 idiolek
dan 2 kronolek. Sementara itu, variasi dari segi keformalan peneliti
menemukan 47 ragam akrab, 1 ragam usaha, 2 ragam beku, 5 ragam resmi,
dan 25 ragam santai.
3. Peneliti menemukan maksud dan tujuan petuturan yaitu 2 data penolakan, 14
data sindiran, 20 data pemberitahuan, 6 data ancaman, 26 data kebanggaan, 3 data ajakan, 6 data nasihat, dan 3 data do’a.
4. Faktor-faktor yang membuat seseorang masih suka pada stiker, yaitu stiker
dianggap media komusikasi tulis tang tidak tergerus oleh zaman, bahasa yang
digunakan juga menarik, dapat dibuat sesuai keinginan pemakainya, dan juga
B. Saran
Penelitian mengenai stiker kendaraan bermotor roda dua ini masih banyak
kekurangan yang belum bisa diungkapkan peneliti, maka peneliti memberikan
saran kepada,
1. Mahasiswa atau peneliti lainnya untuk melanjutan penelitian mengenai stiker
kendaraan bermotor roda dua dengan kajian ilmu lainnya, seperti semantik,
morfologi dan ilmu-ilmu lainnya sehingga penelitian ini bisa lebih bermanfaat.
2. Bahasa stiker yang ditemukan peneliti terkadang mengandung unsur sarkasme,
seperti ancaman dan kata-kata kasar. Maka disarankan kepada pembuat stiker
menyaring atau memilih kalimat yang tepat, sehingga tidak terlalu banyak
mengandung unsur sarkasme den menjadi lebih enak dibaca. Hal yang sama
juga disarankan kepada pengguna stiker atau orang yang memiliki stiker pada
110
Dwi Wahyuni, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Apriani. (2008). Variasi Bahasa, Isi Pesan, dan Kode Bahasa Chatting untuk Komunitas Pergaulan di Internet. Skripsi Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.
Arif, A. (2008). Variasi bahasa dalam sosiolinguistik. [Online]. Tersedia:
http://azhararief.wordpress.com/2008/08/27/variasi-bahasa-dalam-sosiolinguistik/. [12 Mei 2012].
Bagus, I. (2008). Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: Refika Aditama.
Chaer, A dan Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal Edisi Revisi. Jakarta: Rieka Cipta.
Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Damianti, V.S dan Setiaresmi, N. (2005). Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas Pendidikan Indonesia.
Edel, A. (2012). Analisis Tulisan pada Stiker Motor Menggunakan Teori Tindak Tutur. [Online]. Tersedia: http://ayuniedellblue.wordpress.com /2012/06/28/analisis-tulisan-pada-stiker-motor-menggunakan-teori-tindak-tutur/. [7 April 2012].
Enjang, Gugun, dan Ridwa. (2012). Komunitas Anak SMSR Bandung. [Online]. Tersedia: http://smsrbandung.wordpress.com/2012/01/26/stiker-adalah-b/. [21 juli 2013].
Firdawati. (2011). Variasi Bahasa (Variasi Regional, Variasi Sosial, Dan Studi Variasi). [Online]. Tersedia: http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/03/ 25/variasi-bahasa/ [12 Mei 2012].
Halim, A. (2002). Kamus Pintar 800 Juta Inggris – Indonesia Indonesia – Inggris. Surabaya: Sulita Jaya.
Hasan. (2005). Pembelajaran Media Visual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dwi Wahyuni, 2013
Rosdakarya.
Milles,M.B dan Hubermen, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru.terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta; UI Press.
Mulyani, T.W. (2010). Analisis Tindak Tutur Pada Wacana Stiker Plesetan Skripsi. Skripsi Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkaan.
Tamsyah, B.R. (1995). Kamus Lengkap Sunda – Indonesia Indonesia – Sunda Sunda – Sunda. Bandung: Pustaka Setia.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Balai Pustaka.
Wardani, R.D.N.Sih. (2010). Karakteristik Pemakaian Gaya Bahasa Dalam Wacana Stiker Kendaraan Bermotor (Tinjauan Sosiolinguistik). Skripsi Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.
Wulandari. (2010). Variasi Bahasa Siaran Radio: Studi Deskriptif pada Bahasa Penyiar Radio Republik Indonesia dan Bernada FM di Kota Sungailiat Bangka. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.