MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN
KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
PANDI SUWANTO 0903144
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011
MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN
KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
PANDI SUWANTO 0903144
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
PANDI SUWANTO 0903144
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011
Keterampilan Dasar Servis Atas Bola Voli Mini Melalui Tahapan Jarak Tempat
Servis Bagi Siswa Kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan
Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat ” ini sepenuhnya karya saya sendiri.
Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Sumedang, Juni 2011
Yang membuat peryataan
MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN
KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
PANDI SUWANTO 0903144
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011
MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN
KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
Skripsi ini disetujui dan disahkan
Pembimbing I
Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd NIP. 19530111180031002
Pembimbing II
Drs. Respaty Mulyanto, M.Pd NIP. 195905201988031002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
i
b. Metode Pembelajaran Pendidikan Jasmani….…...………….22
ii
F. Peningkatan Keterampilan Servis Atas Bola Voli Mini Melalui
Tahapan Jarak Tempat Servis……….…… 38
G. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ……….… 40
H. Hipotesis Tindakan………. 45
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN………..46
A. Lokasi dan Waktu Penelitian……….………....46
B. Subjek dan Objek Penelitian….………..………...47
C. Jenis-Jenis Penelitian...48
1) Paparan Data Perencanaan Siklus I………. 2) Paparan Data Kinerja Guru Siklus I……… 3) Paparan Data Aktivitas Siswa SiklusI……… 4) Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus I………. d. Analisis dan Refleksi Siklus I………
1) Analisis Data Perencanaan Siklus I……….. 2) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus I………….. 3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa
Siklus I………. 4) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar siswa
iii
4) Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus II………. d. Analisis dan Refleksi Siklus II………
1) Analisis Data Perencanaan Siklus II……….. 2) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus II………….. 3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa
Siklus II………
4) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar siswa
Siklus II………. 3. Paparan Data Tindakan Siklus III……… a. Paparan Data Perencanaan Siklus III……….. b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III……… c. Paparan Hasil Observasi Siklus III……….
1) Paparan Data Perencanaan Siklus III………. 2) Paparan Data Kinerja Guru Siklus III……… 3) Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III……… 4) Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus III………. d. Analisis dan Refleksi Siklus III………
1) Analisis Data Perencanaan Siklus III……….. 2) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus III………….. 3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa
Siklus III………
4) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar siswa
iv
Halaman Tabel
2.1. Aspek Mata Pelajaran dan Sub Aspek Mata Pelajaran………... 4.1. Hasil Observasi Perencanaan Data Awal...
4.2. Hasil Observasi Kinerja Guru Data Awal……….…...……...….. 4.3. Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data Awal…..………..…64
4.4. Perolehan Hasil Tes Siswa Data Awal ……….………...6 4.5. Hasil Observasi Perencanaan Siklus I ……….……… 4.6 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ……….…….. 4.7. Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 4.8. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ……… 4.9. Rekapitulasi Hasil Observasi Perencanaan Siklus I ……… 4.10. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ……… 4.11. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……… 4.12. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I ………. 4.13. Hasil Observasi Perencanaan Siklus II ………. 4.14. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ……….…. 4.15. Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……….. 4.16. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ………
4.17. Rekapitulasi Hasil Observasi Perencanaan Siklus II ………. 4.18. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II……….
4.19. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……….
v
4.20. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II ………. 4.21 Hasil Observasi Perencanaan Siklus III ………. 4.22. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ……….…. 4.23. Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ……….. 4.24. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ………
4.25. Rekapitulasi Hasil Observasi Perencanaan Siklus III ………. 4.26. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III……….
4.27. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ………. 4.28. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus III ………. 4.29. Rekapitulasi Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ……….. 4.30. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru ……… 4.31. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa ………. 4.32. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ……….
109
116
117
120
122
125
126
127
128
129
131
132
vi
Halaman
Grafik
4.1. Peningkatan Hasil Perencanaan Pembelajaran ………. 4.2. Peningkatan Hasil Kinerja Guru ……… 4.3. Peningkatan Hasil Oservasi Aktivitas Siswa ……….. 4.4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ………
129
131
133
vii Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………....96
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………..…...101 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III………106 4. Perolehan Hasil Evaluasi Servis Atas Bola Voli Mini Pada
Data awal………. 5. Perolehan Hasil Evaluasi Servis Atas Bola Voli Mini Pada
Siklus I………112 6. Perolehan Hasil Evaluasi Servis Atas Bola Voli Mini Pada
Siklus II………...113 7. Perolehan Hasil Evaluasi Servis Atas Bola Voli Mini Pada Data
Siklus III ……….114 8. Foto-foto Kegiatan Penelitian………..115
143
150
157
164
165
167
169
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bola voli adalah sesuatu permainan yang dilakukan secara beregu yang
masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dan tidak kontak langsung,
karena dibatasi oleh net atau jaring dalam permainannya. Pada prinsipnya
permainan bola voli memainkan bola dengan memvoli dan berusaha
menjatuhkannya kedalam permainan lawan dengan menyebrangkan bola lewat
atas net atau jaring dan mempertahankan bola agar tidak jatuh dilapangan sendiri,
bola tidak boleh ditangkap, dipegang atau dilempar.
Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang sangat menarik
untuk dilakukan atau ditonton, maka para pelakunya harus memiliki keterampilan
bermain voli yang sangat baik. Keterampilan dasar bermain bola voli merupakan
tindakan pukulan terhadap bola sehingga memantul dengan baik yang bertujuan
untuk menyebrangkan bola melewati atas net atau jaring ke arah lapangan lawan
yang sesuai dengan peratura permainan yang telah ditentukan dan dibuat.
Kurikulum tahun 2004 yang bercirikan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK), olahraga permainan bola voli mini merupakan salah satu materi
pembelajaran Pendidikan Jasmani. Permainan bola voli mini mulai diperkenalkan
pada anak didik dari kelas III hingga kelas VI sehingga permainan bola voli
Pendapat tentang pendidikan jasmani yang dikemukakan para ahli terdapat
perbedaan dan juga persamaan di antaranya seperti Abdul Kadir (1992 : 17),
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar
dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka meperoleh peningkatan kemampuan jasmani, pertumbuhan kecerdasan, dan pembentukan watak.
Tujuan umum dari pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu
kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, upaya membentuk dan
mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap, dan
membiasakan hidup sehat.
Menurut Ma‟mun dan Subroto dalam bukunya yang berjudul Pendidikan
Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli (2001 : 41) mengemukakan
bahwa : “Sebagai suatu alat pendidikan permainan bola voli mengandung unsur
keterampilan gerak, nilai-nilai sosial, kompetitif, kebugaran fisik, keterampilan
berpikir, suasana emosi, tertib hukum, dan aturan.”
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dipakai saat
ini, bahwa permainan bola voli mini merupakan salah satu cabang olahraga dalam
permainan dan olahraga terutama dalam permainan bola besar yang termasuk
dalam kurikulum mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Permainan bola voli mini perlu dipelajari dan dipahami khususnya
di Sekolah Dasar dengan menanamkan nilai-nilai positif yang dapat
dikembangkan melalui penerapan teknik dasar permainan, karena dengan
akan lebih mudah dan cepat diserap oleh anak didik dibandingkan dengan orang
dewasa. Teknik-teknik dasar permainan bola voli meliputi servis, passing, smas,
dan block. Servis merupakan tindakan awal untuk memulai permainan, disamping
itu juga servis merupakan serangan pertama untuk mencari angka dalam
permainan. Servis atas adalah servis yang ukurannya dilakukan didepan atas
kepala sehingga pada waktu memukul bola tangan harus diangkat keatas. Adapun
tahapan-tahapan servis atas yaitu : Pertama sikap awal yaitu penempatan posisi
kaki dan lengan pada saat memegang bola, kedua pelaksanaan yaitu
melambungkan bola dari atas sampai bagian tangan menyentuh dan mendorong
bola dengan tekanan sehingga bola terdorong, dan ketiga sikap akhir yaitu posisi
badan setelah melakukan servis atas. Untuk dapat menguasai servis atas
diperlukan adanya latihan sehingga siswa dapat menguasai ketermpilan servis atas
dengan baik dan benar.
Guru atau pendidik berperan penting dalam menunjang kegiatan belajar
mengajar bagi anak didiknya. Dengan membuat kemasan yang baru dalam bentuk
kegiatan yang menarik dan menyenangkan anak akan merasa lebih tertarik dalam
mengikuti pembelajaran, khususnya pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.
Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa pembelajaran teknik
dasar pada permainan bola voli sangat dibutuhkan untuk mengembangkan
kemampuan bermain bola voli, dan hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan
pendidikan, khususnya bidang studi Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Demi tercapainya tujuan tersebut, maka dalam proses pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan hendaknya diciptakan situasi
pembelajaran melalui tahapan jarak tempat servis. Hal ini sesuai dengan
kemampuan setiap anak yang berbeda-beda.
Kaitannya dengan hal diatas, keadaan peserta didik di kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Dalam
hubungannya dengan pembelajaran teknik dasar, khususnya servis atas merupakan
masalah yang perlu mendapat perhatian, karena dari jumlah peserta didik yang
ada di kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan hampir 80% belum bisa melakukan
servis atas dengan baik. Dari jumlah siswa 25 orang hanya 5 orang yang mampu
melakukan servis atas dengan baik yang mampu menyebrangkan bola melewati
atas net. Hal itu disebabkan karena pada tingkat kelas seperti itu, pada umumnya
siswa sulit dalam tahapan pelaksanaannya. Siswa sulit memukul bola dengan baik
setelah bola dilambungkan keatas, sehingga saat bagian tangan menyentuh dan
mendorong bola tekanannya kurang. Kemudian siswa malu untuk pembelajaran
servis atas apabila harus menggunakan bola modifikasi. Akan tetapi dengan
menggunakan bola sebenarnya pun mereka tidak mampu melakukannya dengan
baik, sehingga perlu adanya pembelajaran servis atas dengan menggunakan bola
yang sebenarnya, tetapi dengan menggunakan penyajian pembelajaran yang dapat
menarik minat belajar para siswa dan cocok untuk proses pembelajaran sesuai
dengan tingkat kemampuan masing-masing peserta didik. Adapun perhatian
tersebut, juga bertujuan untuk meningkatkan semangat anak atau motivasi dan
dan Kesehatan. Karena dengan meningkatnya semangat anak untuk melakukan
suatu pembelajaran maka secara otomatis kemampuan anak pun akan bertambah
seiring dengan proses pembelajaran berlangsung dan juga anak tersebut akan
mendapatkan kepuasan atas hasil yang dicapai dari proses pembelajaran serta
kesenangan dalam melakukan pembelajaran tersebut. Selain itu, dapat
mengembangkan semua fungsi baik jasmani maupun rohani anak. Lebih lanjut
dikatakan oleh Singer (Sudibyo, 1989 : 29), bahwa : „Motivasilah yang
mendorong orang mencapai tujuan dan selalu berusaha melakukan sesuatu dengan
sebaik-baiknya.‟
Dengan mengetahui keadaan dan kemampuan anak, maka guru harus
menentukan teknik dan taktik yang harus diajarkan kepada anak. Dengan
demikian guru dapat menentukan tujuan intruksional khususnya dalam satuan
pelajaran. Ketepatan penentuan teknik dan taktik yang diajarkan untuk anak
sekolah dasar akan menimbulkan rasa senang bermain bola voli mini.
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang timbul perlu
mendapatkan penanganan dan penyelesaian dengan secara professional demi
tercapainya peningkatan kemampuan siswa serta kemajuan pendidikan pada
umumnya terutama di bidang olahraga. Dalam hal ini kaitannya dengan
kemampuan seorang guru atau pendidik, karena sebagai guru Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan maka harus memiliki pengetahuan tentang penggunaan
model dan media pembelajaran yang lebih inovatif, sehingga proses pembelajaran
akan tampak lebih menyenangkan bagi siswa dan dapat menarik minat belajar
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran servis atas yaitu
melalui tahapan jarak tempat servis. Jadi penggunaan model tersebut merupakan
salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan pada pembelajaran servis atas
bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan
Kabupaten Bandung Barat.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas , maka penulis akan
membahasnya dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Dasar
Servis Atas Bola Voli Mini Melalui Tahapan Jarak Tempat Servis Bagi Siswa
Kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten
Bandung Barat.”
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Penelitian ini akan membahas masalah tentang pembelajaran servis atas
pada permainan bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis dengan
berbagai pembahasan baik secara teoritis maupun menurut kondisi dan situasi
langsung dilapangan yang ditemukan penulis dikelas IV SDN 3
Rajamandalawetan. Dalam pembahasannya penulis akan membatasi dengan
batasan sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran sebagai
upaya peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli mini
Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung
Barat ?
2. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai
upaya peningkatan keterampilan dasar servis atas Bola Voli Mini
melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung
Barat ?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sebagai
upaya peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli mini
melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung
Barat?
4. Bagaimana hasil pembelajaran siswa sebagai upaya peningkatan
keterampilan dasar servis atas Bola Voli Mini melalui tahapan jarak
servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan
Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan dari permasalahan yang terdapat pada penelitian tindakan
kelas yang dilakukan, maka langkah selanjutnya yaitu mencari alternatif untuk
pemecahan masalah tersebut. Alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam
pemecahan masalah tersebut adalah dengan menyajikan pembelajaran melalui
tahapan jarak tempat servis. Kegiatan tersebut dilakukan secara berlanjut hingga
yakin penyajian pembelajaran melalui tahapan jarak tempat servis dapat
meningkatkan motivasi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini,
kemudian secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan keterampilan servis atas pada permainan bola voli mini.
Pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini melalui tahapan
jarak tempat servis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tahapan persiapan perencanaan pembelajaran, pada tahapan ini guru
mempersiapakan rencana pembelajaran, media dan alat pembelajaran
yang diperlukan. Kemudian guru mengkondisikan siswa dan
memberikan motivasi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Guru menjelaskan materi kepada siswa mengenai materi, tujuan,
pokok-pokok kegiatan dan hasil yang diharapkan serta menjelaskan
kepada siswa tentang langkah-langkah gerakan servis atas pada
permainan bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis.
b. Tahapan pelaksanaan pembelajaran, pada tahapan ini guru
memberikan bimbingan kepada siswa mengenai langkah-langkah
pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini melalui
tahapan jarak tempat servis serta memberikan motivasi kepada siswa
agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
c. Tahapan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, pada tahapan ini
mini secara terus menerus dan berkelanjutan melalui tahapan tempat
jarak servis.
d. Tahapan dalam hasil belajar, setiap siswa melakukan servis atas yang
sebenarnya setelah melakukan pembelajaran secara terus-menerus dan
berlanjut melalui tahapan jarak tempat servis. Pada saat tes setiap
siswa mendapat giliran melakukan servis atas hingga bola dapat
menyeberangi net serta menguasai teknik servis atas dengan baik.
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum.
Pada penelitian ini, secara umum bertujuan untuk mengetahui bagaimana
gambaran model pembelajaran servis atas pada permainan bala voli mini melalui
tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan
Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat dalam meningkatakan
keterampilan dasar servis atas.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui gambaran persiapan perencanaan dalam penyajian
model pembelajaran peningkatan keterampilan servis atas bola voli
mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa SDN 3
Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung
2) Untuk mengetahui gambaran kinerja guru dalam penyajian model
pembelajaran peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli
mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung
Barat.
3) Untuk mengetahui gambaran aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli
mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan Kabupaten Bandung Barat.
4) Untuk mengetahui gambaran hasil pembelajaran peningkatan servis
atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa
kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan
Kabupaten Bandung Barat.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
pengembangan ilmu dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, juga
diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran yang positif, terutama :
a. Bagi siswa
1) Dapat meningkatkan keterampilan pemahaman dan motivasi siswa dalam
b. Bagi guru
1) Dapat memberikan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, bahwa pembelajaran servis atas melalui tahapan jarak tempat
servis dapat meningkatkan keterampilan dasar servis atas bagi siswa.
2) Dapat memperbaiki proses pembelajaran servis atas pada permainan bola
voli mini bagi siswa yaitu melalui tahapan jarak tempat servis.
3) Dapat mengembangkan profesionalisme guru dalam melaksanakan
pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
c. Bagi Sekolah Dasar
1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di
Sekolah Dasar.
2) Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pada umumnya,
khususnya tentang materi pembelajaran servis atas pada permainan bola voli
mini di Sekolah Dasar.
d. Bagi UPI Kampus Sumedang
1) Sebagai bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk
menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi.
e. Bagi peneliti
1) Dapat memberikan manfaat dan masukan khususnya bagi penulis sebagai
alternatif pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini di Sekolah
E. Batasan Istilah
1. Peningkatan adalah proses, perbuatan, cara meningkatkan (Saptani, 2007 : 44)
2. Keterampilan dasar adalah kecakapan dasar untuk menyelesaikan tugas (KBBI
edisi ketiga Depdiknas, 2005 : 1180)
3. Servis atas adalah servis yang ukurannya dilakukan didepan atas kepala
sehingga pada waktu memukul bola tangan harus diangkat ke atas. (M. Yunus,
1992 : 97)
4. Bola voli mini adalah permainan bola voli yang dimainkan diatas lapangan
yang kecil dengan dua atau empat orang pemain dari tiap-tiap team dan
menggunakan peraturan yang sederhana (BUKU IV materi pelatihan, 2004 :
84)
5. Tahapan adalah tingkatan atau jenjang ( KBBI edisi ketiga Depdiknas, 2005 :
1120)
6. Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat
(KBBI edisi ketiga Depdiknas, 2005 : 459)
7. Tempat servis adalah suatu tempat untuk melakukan servis pada permainan
46
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian disebut juga populasi, yang merupakan salah satu bagian
terpenting yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah penelitian karena di dalamnya
terdapat hubungan antara objek dan subjek penelitian, seperti yang dikemukakan
oleh Sugiyono (Suherman, 2009: 69) menyatakan bahwa: “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/ subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi benda-benda alam yang lain,
populasi bukan juga sekedar jumlah yang ada pada objek/ subjek yang dipelajari
tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti melaksanakannya di SDN 3
Rajamandalawetan yang berada di wilayah Desa Mandalamukti Kecamatan
Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Adapun beberapa pertimbangan
mengapa peneliti memilih lokasi tersebut untuk melakukan penelitian yaitu
di antaranya:
a. Peneliti merupakan salah seorang Guru yang mengajar di SDN 3
Rajamandalawetan sebagai Guru pendidikan jasmani, sehingga peneliti
lebih memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa, termasuk proses
b. Lokasi penelitian cukup dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga
penelitian dapat dilaksanakan dengan intensif, serta tidak banyak
menyita waktu dalam melaksanakan tugas mengajar dengan adanya
pengaturan waktu antara tugas mengajar dengan melanjutkan studi
peneliti yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sumedang.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sekitar empat bulan,
yang dimulai dari bulan Pebruari sampai bulan Mei 2011, jangka waktu tersebut
mencakup mulai dari persiapan, pembekalan, perencanaan, pelaksanaan siklus
satu, siklus dua, serta siklus tiga, pengolahan data serta penyusunan laporan.
Dengan waktu yang cukup lama maka penelitian diharapkan dapat memberikan
hasil yang positif serta memberikan satu kesimpulan akhir yang memuaskan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan
Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat, yang berjumlah 25 orang
siswa yang diantaranya 15 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.
Adapun objek dari penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran
keterampilan servis atas pada permainan bola voli melalui tahapan jarak tempat
servis. Alasannya karena dari jumlah peserta didik yang ada di kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan hampir 80% belum bisa melakukan servis atas dengan baik
karena dari jumlah siswa 25 orang hanya 5 orang yang mampu melakukan servis
melakukan servis atas, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai karena nilai
siswa kebanyakan tidak memenuhi kriteria dari kategori cukup keatas.
C. Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian sampai saat ini dipercaya sebagai kegiatan penting dalam
rangka memecahkan berbagai masalah yang dialami dalam dinamika kehidupan
manusia modern seperti sekarang ini. Karena itu, pemahaman sekaligus
penggunaan metode ilmiah dalam penelitian, menyebabkan penelitian dipahami
secara meluas sebagai salah satu proses belajar berulang dari serangkaian
pengalaman.
Penelitian adalah suatu kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapat fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu dan teknologi. (Margono dalam Hatimah, dkk, 2008: 81).
Banyak klasifikasi metode penelitian yang diajukan oleh para ahli dimana
dalam mengelompokkan metode-metode penelitian, kriteria yang dipakai adalah
teknik serta prosedur penelitian. Klasifikasi metode penelitian menurut para ahli
di antaranya:
1. Furchan, (Hatimah, dkk, 2008: 82), mengelompokkan metode penelitian ke dalam empat kelompok besar, yaitu: (1) Penelitian ekperimental, (2) Penelitian ek past facto, (3) Penelitian deskriptif, dan (4) Penelitian histotis.
penelitian lapangan, (5) Penelitian korelasional, (6) Penelitian kausal-komperatif, (7) Penelitian ekperimental, (8) Penelitian tindakan.
Dari dua pendapat di atas mengenai jenis-jenis metode penelitian,
penelitian yang dilakukan peneliti pada penelitian ini dapat dimasukkan ke dalam
kelompok jenis penelitian tindakan, tindakan yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu tindakan dalam kelas dalam upaya memperbaiki hasil pembelajaran siswa.
D. Metode dan Desain Penelitian
Metode atau bentuk penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif dimana didalamnya merupakan suatu upaya dalam pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar, dan metode ini dianggap sesuai dengan karakteristik
siswa serta kondisi yang ada di SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan
Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Pelaksanaan metode ini yaitu melalui
pembelajaran dengan menggunakan tahapan jarak tempat servis dalam melakukan
servis atas pada permainan bola voli dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode penelitian tersebut kemudian dikaji melalui desain penelitian yaitu
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Seperti menurut Aqib
(2006: 13) menyatakan bahwa: “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi didalam
sebuah kelas”. Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada pelaksanaan
peningkatan servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis dalam
atas. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan
menggunakan : Observasi, wawancara, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi.
E. Rencana dan Prosedur Penelitian
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK
berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru
untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan
melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang
timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai
ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu
sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya
mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan
suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh
guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda :
praktisi dan peneliti.
Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah kajian
tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di
dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan
antara evaluasi diri dari perkembangan profesional. Pendapat yang hampir senada
dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah
suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta–pesertanya dalam
terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut (Kemmis dan Taggart,
1988).
Menurut Carr dan Kemmis seperti yang dikutip oleh Siswojo
Hardjodipuro, dikatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu
bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala
sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki
rasionalitas dan kebenaran (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang
dilakukan dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c)
situasi-situasi ( dan lembaga-lembaga ) tempat praktik-praktik tersebut
dilaksanakan (Harjodipuro, 1997).
Dalam pelaksanaan rencana dan prosedur penelitian ini, peneliti
menggunakan model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah, 1999: 70), yaitu
model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan yang semakin
lama diharapkan semakin meningkat dalam pencapaian hasil belajar. Alasan
memilih model Spiral Kemmis dan Mc Taggart karena model ini sangat cocok
diterapkan dalam proses pembelajaran, di dalamnya terdapat bentuk siklus yang
dilakukan secara berulang dan berkelanjutan yang semakin lama diharapkan
semakin meningkat dalam pencapaian hasil belajar.
Dalam pelaksanaannya dibagi dalam tiga tahapan atau tiga siklus, dan tiap
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut
Rencana Tindakan
Observasi Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Rencana Tindakan
Observasi Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Rencana Tindakan
Observasi Refleksi
SIKLUS III
PelaksanaanGambar 3.1
Alur Pelaksanaan PTK ( Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ) Rencana kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan diawali dari siklus I dan
disusun seperti berikut:
a. Perencanaan: Mengidentifikasi masalah dan penetapan alternatif
pemecahan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan fasilitas
dan sarana pendukung, mempersiapkan instrument yang akan
digunakan dalam pelaksanaan proses pelaksanaan tindakan.
b. Tindakan: Menerapkan tindakan yang mengacu kepada skenario yang
telah dibuat.
c. Pengamatan: Melakukan observasi dengan menggunakan format
d. Refleksi: Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan,
melakukan pertemuan dengan tim untuk membahas hasil evaluasi
tentang skenario, memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil
evaluasi tentang skenario serta mengadakan evaluasi tindakan I.
Setelah melakukan tindakan siklus I, peneliti mengembangkan program
tindakan ke siklus berikutnya yaitu siklus II serta siklus III, kemudian membuat
kesimpulan, saran dan rekomendasi.
F. Instrument Penelitian
Untuk pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,
instrumen penelitian yang digunakan penulis yaitu: APKG 1, APKG 2, lembar
observasi aktivitas siswa, dan tes hasil belajar.
1. APKG 1
Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 1) ini digunakan
sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan guru dalam merencanakan
pembelajaran, khususnya dalam peningkatan keterampilan dasar servis atas
bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan.
2. APKG 2
Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 2) ini digunakan
sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan
bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan.
3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui
aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran servis
atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis berlangsung.
4. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan
peningkatan yang diperoleh para siswa dalam keterampilan dasar servis atas
bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis. Jenis evaluasi yang
dilakukan adalah tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa
dalam melakukan keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui
tahapan jarak tempat servis.
Berdasarkan hasil observasi dari beberapa aspek tentang pembelajaran
servis atas pada permainan bola voli mini pada siswa kelas IV SDN 3
Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat yang
diamati adalah dalam penyajiannya anak didik terlalu dipaksakan untuk
melakukan servis atas pada tempat yang sebenarnya dengan peraturan yang sangat
kaku atau mengikat, sehingga siswa terkesan terbebani dalam mengikuti
pembelajaran.
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SDN 3 Rajamandalawetan
Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat diperoleh data bahwa guru
dalam pelaksanaan pembelajaran servis atas tidak memberikan tahapan-tahapan
kepada siswa, padahal kemampuan setiap siswa itu berbeda-beda.
Catatan lapangan adalah catatan yang di tulis tentang apa yang didengar,
dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi
terhadap data penelitian kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Bogdan
(Moleong, 1998:209). Catatan lapangan merupan alat yang sangat penting dalam
melakukan penelitian kualitatif. Dalam proses penulisan catatan lapangan ini,
penulis langsung mencatat berbagai hal tentang berbagai peristiwa yang dianggap
penting yang terjadi saat pembelajaran yang ditemui dilapangan.
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan. Dalam kaitannya dengan pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah
Dasar, tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemajuan atau perkembangan
keterampilan siswa mengenai hasil belajarnya.
Dari tes yang dilakukan di SDN 3 Rajamandalawetan didapat data awal
anak yang belum mampu melakukan servis atas sebanyak 20 orang siswa dari
jumlah 25 siswa, berarti sekitar 80% siswa belum mampu melakukan servis atas
dengan baik sehingga memerlukan peningkatan.
Dokumentasi adalah mengadakan inventarisasi terhadap
dokumen-dokumen yang dikembangkan guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan dokumen pada penelitian kualitatif sangat
penting dalam mengungkap hal-hal yang tidak teridentifikasi melalui penggalian
informasi yang telah dilakukan baik melalui wawancara maupun observasi.
Informasi yang diperoleh dari dokumentasi sifatnya sebagai pelengkap tapi sangat
penting untuk menunjang hasil penelitian.
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Dalam sebuah penelitian data merupakan hal yang sangat penting dan
sebagai penunjang untuk keberhasilan penelitian. Sumber data dari penelitian ini
adalah siswa beserta kegiatannya dalam melakukan pembelajaran keterampilan
servis atas melalui tahapan jarak tempat servis, kemudian jenisnya meliputi data
kualitatif yang dilihat melalui kajian rencana pembelajaran, hasil belajar, dan data
hasil observasi dari pelaksanaan pembelajaran.
Data-data yang diatas diperoleh dari hasil kegiatan selama melaksanakan
kegiatan pembelajaran serta diukur berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada
siswa, kemudian data tentang situasi pembelajaran diukur melalui lembar
observasi yang memuat berbagai hasil pengamatan, serta data tentang hasil
penelitian diambil dengan melihat keterkaitan hasil yang dicapai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Kemudian data-data yang telah ada perlu adanya analisis data, hal ini
dilakukan supaya data yang telah ada dapat diproses menurut permasalahan yang
akan dibahas atau diurutkan terlebih dahulu, seperti menurut Umaedi (1999: 34)
Analisis data adalah proses pengatuaran urutan data, atau mengorganisasikan data pada satu pola, katagori dan satuan uraian dasar, dan membedakannya melalui penafsiran yaiti memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara data yang dilakukan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Tahapan awal dari proses analisis data yaitu melalui reduksi data atau
proses pemilihan data menurut permasalahan yang akan dibahas, pemilihan
tersebut dilakukan melalui seleksi data berdasarkan tingkat permasalahan yang
dihadapi disesuaikan dengan data yang telah ada. Tahap selanjutnya adalah proses
paparan data yaitu proses penggabungan data yang diperoleh dan telah disusun
pada tahap reduksi data menjadi sebuah uraian narasi yang tersusun menurut
pokok-pokok bagian atau sajian tertentu. Kemudian yang terakhir dari proses
analisis data adalah proses penyimpulan data yang merupakan proses pengambilan
intisari dari berbagai sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk
penyetaraan kalimat atau uraian singkat , padat, komplit dan memiliki arti luas.
H. Validitas Data
Menurut istilah bahasa kata “Valid” itu mengandung pengertian “Sah,
absah” atau sesuai dengan data yang diperlukan atau yang diinginkan. Seperti
menurut Umaedi (1999: 42), “Pengecekan keabsahan dari suatu data dalam
pelaksanaan penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik triangulasi, pengecekan
keanggotaan (member chcek), dan audit trail”, serta dapat juga menambahkan
1. Triangulasi
Merupakan proses perbandingan dan pengecekan data dengan
membandingkan seluruh data yang diperoleh dengan berbagai kaidah
atau seering dengan rekan sejawat atau peneliti lain untuk menilai
keabsahan data yang ada.
a. Kegiatan yang dilakukan :
1. Mengkaji kurikulum, yaitu buku KTSP 2006.
2. Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas IV
semester II.
3. Disesuaikan dengan standar kompetensi.
4. Disesuaikan dengan kompetensi dasar.
b. Waktu pelaksanaan :
Hari : Rabu
Tanggal : 13 April 2011
Tempat : SDN 3 Rajamandalawetan
c. Penulis mengadakan diskusi dengan :
1. Guru penjas.
2. Kepala Sekolah.
2. Member Check
Pada tahap member check, data yang diperoleh dicek kebenarannya
peneliti lain, guru atau ahli yang berkompeten sehingga menghasilkan
data yang benar-benar sah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
3. Audit Trail
Audit Trail adalah proses pengecekan hasil penelitian yang diperoleh
dari pelaksanaan yang telah dilakukan pada penelitian melalui
konfirmasi pada pembimbing, yang memuat keseluruhan informasi
kegiatan penelitian dari data awal, penggunaan metode penelitian,
berbagai prosedur pengumpulan data beserta data hasil penelitian
sehingga nantinya dapat memperoleh sebuah legalitas akademik secara
general (umum dan menyeluruh) dari penelitian yang telah
dilaksanakan.
4. Expert Opinion
Dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti
kepada para ahli. Dalam kegiatan expert opinion ini, peneliti
mengkonsultasikan temuan kepada pembimbing sehingga data hasil
temuan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dalam hal ini yang dijadikan penasehat atau pembimbing penelitian ini
adalah :
a. Yang memberi arahan dan binbingan :
1. Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd.
Sebagai Pembimbing I.
2. Drs. Respaty Mulyanto, M.Pd.
b. Waktu pelaksanaan :
1. Selama pelaksanaan pengajuan dan pembuatan proposal
penelitian.
2. Selama pelaksanaan bimbingan penyusunan penelitian.
c. Masalah yang dibahas :
1. Jadwal penelitian.
2. Masalah penelitian.
3. Pemecahan masalah.
4. Hasil penelitian.
5. Metode yang digunakan.
136 A. Kesimpulan
Di akhir penulisan penelitian ini disajikan kesimpulan berdasarkan fokus
penelitian pada rumusan masalah penelitian, mengenai pembelajaran peningkatan
keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis
bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan
Kabupaten Bandung Barat, yaitu di antaranya sebagai berikut :
1. Pada perencanaan pembelajaran.
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat dan dipersiapkan serta
disesuaikan dengan materi pembelajaran mengenai keterampilan servis
atas pada bola voli mini.
b. Mempersiapkan alat dan sumber belajar yang dibutuhkan guna
kelancaran proses pembelajaran.
c. Siswa dikondisikan ke arah pembelajaran
d. Rumusan materi, tujuan dan cara pembelajaran diinformasikan secara
jelas kepada seluruh siswa agar lebih mudah dan dipahami dalam
pelaksanaannya.
2. Pada proses pelaksanan pembelajaran
a. Bimbingan mengenai langkah-langkah pembelajaran servis atas bola
voli mini diinformasikan secara jelas kepada siswa supaya
b. Dorongan dan motivasi diberikan kepada siswa supaya lebih aktif
dalam mengikuti pembelajaran.
3. Pada aktivitas siswa terjadi peningkatan dari data awal ke siklus I, dari
siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Persentase data awal
yang tadinya 59,1% meningkat sebesar 17,2% menjadi 76,3% di siklus I.
Dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 11,2% menjadi 87,5%. Pada
siklus III meningkat lagi sebesar 6,8% menjadi 94,3%.
Peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sangat
berkaitan dengan peningkatan kinerja guru. Guru sebagai fasilitator dalam
proses belajar mengajar memang berperan penting dalam menciptakan
suasana belajar yang kondusif, sehingga para siswa dapat meningkatkan
suasana proses belajar yang maksimal.
4. Dari hasil pembelajaran berdasarkan tes awal yang dilakukan sebelum para
siswa diberi tindakan dan dibandingkan dengan tes akhir setelah para
siswa diberi tindakan melalui sebuah metode penelitian, terlihat
peningkatan ke arah yang lebih baik mengenai keterampilan servis atas
bola voli mini yang berfokus pada sikap awal, pelaksanaan dan hasil akhir
dimana pada data awal jumlah siswa yang mencapai atau memenuhi dari
kategori cukup ke atas hanya terdapat 5 orang siswa dari jumlah 25 orang
atau sekitar 20% dan pada tes akhir siklus III diperoleh hasil yang lebih
baik dimana siswa yang mencapai atau memenuhi dari kategori cukup ke
atas meningkat menjadi 23 orang siswa dari jumlah 25 orang atau sekitar
B. Saran
Berdasarkan hasil simpulan penelitian yang sudah dilaksanakan,
dikemukakan beberapa saran yang dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah
dasar, khususnya pembelajaran peningkatan keterampilan dasar servis bawah bola
voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa Sekolah Dasar di
antanya:
1. Ditujukan kepada guru pendidikan jasmani sekolah dasar
Agar meningkatkan keterampilan guru dalam menentukan metode dalam
pembelajaran, maka disarankan agar menerapkan metode tahapan pada
materi-materi yang sesuai.
2. Ditujukan pada siswa
a. Agar lebih aktif lagi dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya
pendidikan jasmani.
b. Supaya belajar lebih rajin dan tekun agar mencapai prestasi.
3. Ditujukan untuk sekolah
a. Agar menambah referensi tentang metode pembelajaran khususnya
untuk mata pelajaran pendidikan jasmani.
b. Sekolah agar melengkapi sarana dan prasarana yang lebih lengkap.
4. Untuk Peneliti Selanjutnya
a. Agar lebih mengembangkan lagi mengenai metode pembelajaran.
5. Bagi Lembaga
Mudah-mudahan pembelajaran ini dapat menjadi masukan sebagai
pengembangan teknik meningkatkan keterampilan servis atas pada
DAFTAR PUSTAKA
Ariberbagi2 in Edukasi, Sport. (2009). Tujuan Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia:http://blogariberbagi.wordpress.com/2009/11/28/tujuan-pendidikan-jasmani.[02 maret 2011].
Asnaldi, A (2008). Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia:http://artikel-olahraga. blogspot. com/2008/02/ pendidikan - jasmani . html. [05 maret 2011].
Ateng. Kadir, A (1992). Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.
Brotosuroyo, S. (1995). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Buku I. Jakarta: Dirjen Depdiknas.
(1995). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Buku II. Jakarta: Dirjen Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga, Jakarta: Depdiknas.
Dumadi, M. dkk, ( 2004). Materi Pelatihan IV. Jakarta: Depdiknas.
Harjasuganda, J. (2005). “Kemampuan Mahasiswa Penyetaraan D2 Penjaskes Dalam Merencanakan Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Dasar. II, (3), 49-51.
Hatimah, I. dkk, (2008). Penelitian Pendidikan. Bandung. UPI PRESS.
Hendrayana, Y. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Bandung: Redpoint.
(2009). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: ALPABETA.
Ibrahim, Mahlich. (2009). Perbedaan Pengaruh Latihan Passing Bawah dengan Jarak
Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Kemampuan Passing Bawah pada LPSB Harimau Bekonang Sukoharjo Usia 14-16. [Online]. Tersedia: http://digilib.uns.ac.id/abstak.pdf.php?d_id=11072. [12 Maret 2011].
Kasbolah. Kasihani. (1999). Penelitian tindakan Kelas. Jakarta: Proyek Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Dirjen Dikti Depdikbud.
Lutan, R. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: UPI FPOK. Depdiknas Dirjen Olahraga.
Ma’mun, A, Subroto, T. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli. Jakarta: Dirjen Olahraga.
Moleong, L. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Purwadi, (2005). Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Jarak Bertahap dan Jarak
Berpindah Terhadap Hasil Tembakan Bebas Satu Tangan Dari Atas Kepala dalam Permainan Bola Basket pada Siswa Kelas II SMP Negeri 5 Semarang.
[Online]. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library?e=d-00000-00-- -0skripsi--00-1--0-10-0---0---0prompt-10---4---0-11--11-zh-50---20-about---
00-3-1-00-11-1-0gbk-00&a=d&d=HASH01255e622f527151c1515db0&showrecord=1.[12 Maret 2011].
Rustamji, (2005). Pengaruh Hasil Latihan Top Spin Service Menggunakan Ketinggian
Net Bertahap dan Ketinggian Net Tetap Terhadap Kemampuan Top Spin Service dalam Permainan Bola Voli pada Siswa Putera Ekstra Kurikuler SMA
Negeri 1 Sumber Rembang. [Online]. Tersedia:
Saptani, E. (2007). “Pengaruh Latihan Lari di Tempat Diiringi Irama Musik Terhadap peningkatan Kesegaran jasmani Siswa Kelas V SDN Warungketan Sumedang”.
Jurnal Pendidikan Dasar. V, (7), 43-48.
Sudibyo. (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: PT.Anem Kosong Anem.
Suherman, A. (2009). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.
Supandi. (1990). Srategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Tenaga Kependidikan.
Umaedi. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu.
Wiraarmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.