• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS USAHA PETERNAKAN PUYUH KAMALUDIN DI KANAGARIAN LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS USAHA PETERNAKAN PUYUH KAMALUDIN DI KANAGARIAN LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS USAHA PETERNAKAN PUYUH KAMALUDIN DI

KANAGARIAN LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN

PESISIR SELATAN

SKRIPSI

Oleh :

Selsi Yufrianti

0910 612 194

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

“ANALISIS USAHA PETERNAKAN PUYUH KAMALUDIN DI KENAGARIAN LUMPO KACAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN”.

Selsi Yufrianti, dibawah bimbingan

Ir. H. Edwin Heryanto, MP dan Winda Sartika, SP.t, M.Si

Program Studi Ilmu Peternakan Bidang Kajian Pembangunan dan Bisnis Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, 2014

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di peternakan Kamaludin kanagarian Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Dimulai Pada tanggal 1 November 2013 sampai 1 Desember 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Aspek teknis pemiliharaan ternak puyuh pada peternakan Kamaludin(2) Mengetahui Pendapatan yang diperoleh usaha ternak puyuh. Penelitian menggunakan metode studi kasus dengan cara wawancara langsung. Variabel yang diamati (1) Aspek teknis (2) Analisis usaha ternak puyuh yang terdiri dari (a) Penerimaan, (b) pendapatan. Hasil penelitian yang terdiri dari (1) Bibit, Jenis bibit yang di pelihara pada peternakan Kamaludin adalah jenis puyuh ( Cortunix cortunix japonica) yang berasal dari negara jepang yang telah mengalami proses adaptasi di Indonesia. Pakan, Pakan yang diberikan pada peternakan puyuh kamaludin adalah pakan yang diolah sendiri. Dimana pemberian pakan terdiri dari kosentrat, jagung, dedak dan bungkil kedele. Tatalaksana pemeliharaan dan kandang, meliputi sanitasi kandang, pemberian pakan serta pengumpulan dan pengemasan telur. pencegahan dan pengobatan penyakit, untuk mencegah penyakit pada puyuh peternakan kamaludin melakukan pembersihan kandang dan di sekitar kandang serta memperbaiki drainase agar tidak ada air yang tergenang di sekitar kandang. Pemasaran, proses pemasaran telur puyuh pada peternakan kamaludin tidak mengalami kesulitan karena konsumen / Toke yang langsung datang kepeternkan untuk mengambil telur. Toke yang telah menjadi langganan datang sekali Tiga hari untuk mengambil telur puyuh,dimana dalam satu hari puyuh bertelur 3627 butir jadi jika dikalikan selama tiga hari maka telur puyuh terkumpul sebanyak 10881 butir telur puyuh. (2) Analisis usaha ternak puyuh yang terdiri dari: penerimaan pada usaha peternakan puyuh kamaludin terdiri dari penjualan telur utuh, puyuh afkir dan penjualan pupuk kandang. Pendapatan sebesar Rp145.517.216/perode atau Rp 9.094.826 per bulan. R/C peternakan puyuh sebesar 1,5 sehingga usaha peternakan puyuh Kamaludin layak untuk dilanjutkan.

(3)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

kebutuhan gizi masyarakat terutama kebutuhan protein hewani seperti daging,

telur dan susu. Kekurangan pangan dan gizi disebabkan oleh kurangnya

persediaan pangan berprotein tinggi dan harga yang relatif mahal.

Berbagai usaha dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi hal

tersebut diantaranya memfokuskan pada sektor peternakan. Sub sektor peternakan

merupakan sub sektor yang dapat meningkatkan protein hewani melalui

produknya seperti daging, telur, susu. Salah satu produk peternakan yang

harganya relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat adalah telur puyuh.

Telur puyuh merupakan sumber protein hewani yang relatif murah

dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya seperti telur ayam, daging

sapi, daging kambing dan lain-lain. Zat yang terkandung di dalam telur puyuh

lebih baik dari pada susu sapi segar dalam jumlah kandungan kalori, protein,

lemak phospor, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin B12. Menurut

Panekanan et al (2013), hasil produksi dari ternak burung puyuh meliputi telur

dan dagingnya. Hasil produksi telur puyuh bisa mencapai hingga 80 % dari

jumlah ternak burung puyuh betina produktif perharinya, namun hal tersebut

dapat terjadi apabila manajemen pemeliharaannya telah dilakukan dengan baik,

mulai dari kebesihan kandangnya, pemberian pakan dan air minum, serta

(4)

2 diambil dari ternak burung puyuh jantan yang telah digemukkan dan juga diambil

dari puyuh betina yang sudah afkir atau sudah menurun produktifitas telurnya.

Penelitian Sutanto dalam Poultry (2004), menunjukkan bahwa persentase

kandungan gizi terutama protein dan lemak daging burung puyuh meningkat

setelah digoreng menjadi 47,7 persen protein dan 10,5 persen lemak, dengan

kadar air 31,1 persen. Selain diambil dagingnya, ternak puyuh juga merupakan

sumber dari produk telur yang selama ini telah banyak dikonsumsi oleh

masyarakat. Puyuh betina mampu bertelur saat berumur sekitar 41 hari. Pada

masa bertelur, dalam satu tahun dapat dihasilkan 250 – 300 butir telur dengan

berat rata – rata 10 gram/butir, yaitu dalam periode bertelur sekitar 9 – 12 bulan

(Lystyowati & Roospitasari 2007).

Jika ditinjau dari nilai kandungan gizi, telur puyuh memiliki keunggulan

dibandingkan dengan telur jenis lainnya. Informasi perbandingan perbedaan

susunan protein dan lemak telur unggas dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Perbedaan Susunan Protein dan Lemak Telur Unggas per Butir Jenis Unggas Protein

kandungan protein yang tinggi tetapi kadar lemak yang rendah. Hal inilah yang

(5)

3 terjadinya penimbunan lemak terutama dijantung, sedangkan kebutuhan

proteinnya tetap terpenuhi. Keunggulan dari segi kandungan gizi inilah yang

menjadikan telur puyuh semakin diminati oleh masyarakat yang dewasa ini

semakin peduli terhadap kesehatan.

Dengan demikian secara teknis dan morpologis, ternak puyuh mempunyai

potensi untuk menjadi sumber kegiatan peternakan unggas yang bisa diusahakan

oleh para pelaku usaha peternakan baik di tingkat produksi, pemasaran serta usaha

lain yang terkait, sebagaimana usaha peternakan lainnya (Anugrah et al, 2009)

Secara umum pola usaha peternakan puyuh yang ditujukan untuk

menghasilkan telur sebagai produk utama. Pola usaha untuk menghasilkan puyuh

pedaging secara khusus nampaknya masih menjadi usaha sampingan. Usaha yang

mengarah pada produk puyuh pedaging biasanya hanya merupakan bagian dari

sebuah siklus pemeliharaan dalam 1 flok usaha ternak ataupun dari satu tahun

pemeliharaan. Jumlah populasi puyuh pedaging biasanya berasal dari puyuh

jantan terutama hasil penetasan atau seleksi bibit (DOQ) yang dibesarkan, bisa

juga dari puyuh afkir atau puyuh-puyuh yang secara berkala mengalami

penyortiran produktivitas maupun tingkat kesehatannya (Anugrah et al, 2009).

Salah satu Kabupaten di Sumatera Barat yang memiliki potensi besar

dalam peternakan puyuh adalah daerah Kabupaten Pesisir Selatan, (Dinas

Peternakan Painan, 2013). Pesisir Selatan mempunyai 12 kecamatan, salah satu

kecamatan yang mempunyai populasi ternak puyuh terbanyak adalah kecamatan

IV Jurai dengan populasi puyuh sebesar 45.900 ekor. Kecematan IV Jurai

memiliki 6 (enam) kelurahan/ Nagari yakni Salido, Painan, Lumpo, Tambang,

(6)

4 Salah satu nagari yang memiliki potensi untuk beternak puyuh yaitu nagari

Lumpo kampung Laban terdapat beberapa peternakan diantaranya peternakan

Kamaludin dengan populasi 6000 (enam ribu) ekor, peternakan Zulfahmi dengan

populasi 2500 (dua ribu lima ratus) ekor dan peternakan Suardi dengan populasi

3000 (tiga ribu) ekor. Dan secara langsung akan mempengaruhi jumlah penjualan

dan akan berdampak terhadap jumlah produksi, pendapatan dan penerimaan

usaha.

Usaha peternakan Kamaludin berdiri pada tahun 2005 dilatar belakangi

untuk menambah penghasilan. Adapun jumlah ternak puyuh pada saat awal

didirikan usaha ini berjumlah 2.000 (dua ribu) ekor, dan pada tahun 2008

berkembang menjadi 6000 (enam ribu) ekor hingga sekarang. Usaha peternakan

puyuh Kamaludin ini tidak memasarkan hasil produksinya langsung kepasaran

akan tetapi hanya diambil oleh toke yang telah lama berlangganan pada

peternakan puyuh Kamaludin. Jumlah puyuh yang berproduksi pada peternakan

kamaludin adalah 3930 ekor. Toke tersebut mengambil hasil produksi sekali tiga

hari dengan jumlah produksi telur puyuh 3652 butir per hari nya. Dengan harga

Rp 22.000 per kertas telur, dimana dalam satu kertas telur berisi 100 butir telur

puyuh.

Permasalahan yang dihadapi oleh peternakan puyuh Kamaludin adalah

sulitnya mengembangkan jumlah populasi ternak puyuh yang ada. Dimana usaha

ini sudah memiliki populasi 6000 ekor selama ± 5 tahun terakhir dan usaha

peternakan puyuh Kamaludin belum bisa menambah atau memperbesar skala

(7)

5 judul “Analisis Usaha Peternakan Puyuh Kamaludin Di Kenagarian Lumpo

Kacamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan”.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana aspek teknis pemeliharaan ternak puyuh pada peternakan

Kamaludin.

2. Berapa pendapatan yang diperoleh usaha ternak puyuh tersebut.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui aspek teknis pemeliharaan ternak puyuh pada

peternakan Kamaludin.

2. Untuk menghitung pendapatan yang diperoleh usaha ternak puyuh.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

sumbangan pemikiran untuk peneliti berikutnya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran bagi peternak

atau pemilik usaha untuk mengembangkan usahanya dimasa yang akan

datang.

3. Para instansi yang terkait khususnya, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi dimasa mendatang, terutama bagi pengambil

keputusan dan para pembuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi daerah

dan dapat dijadikan acuan dalam rangka pembangunan usaha ternak puyuh

Gambar

Tabel 1. Perbedaan Susunan Protein dan Lemak Telur Unggas per Butir Jenis Unggas Protein Lemak Karbohidrat

Referensi

Dokumen terkait

Komposisi pakan ternak sulasmi terdiri dari pencampuran beberapa bahan yang diantaranya adalah pakan puyuh petelur (PP) 50kg, pollar Sapi 10Kg dan Mineral 1Kg kegunaan

Menurut perbandingan hasil analisis s witching value , dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perubahan jumlah produksi telur puyuh adalah perubahan yang paling sensitif

biosecurity yang berpengaruh jelek atau negatif terhadap peternakan itu diantaranya kandang peternakan yang dibangun dekat dengan peternakan skala kecil, bibit berasal dari

Berdasarkan literatur, metode yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode analisis kelayakan usaha yang terdiri dari lima aspek analisis yang terdiri dari

Persepsi masyarakat adalah suatu proses penilaian seseorang terhadap objek tertentu berupa tanggapan yang diberikan oleh masyarakat mengenai peternakan burung puyuh

Biosekuritas adalah program pencegahan penyakit yang bertujuan untuk mengurangi keberadaan bibit penyakit di area peternakan, yang berasal dari dalam maupun luar

Komposisi pakan ternak sulasmi terdiri dari pencampuran beberapa bahan yang diantaranya adalah pakan puyuh petelur (PP) 50kg, pollar Sapi 10Kg dan Mineral 1Kg kegunaan

Dapat diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh Peternakan Puyuh Aziz dari hasil produksi telur puyuh yang bersifat normal sebanyak 410.400 butir per bulan dengan harga jual Rp 384 per