• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGGUNAAN ALAT PERAGA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA DI KELAS IV SDN BINAWARGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGGUNAAN ALAT PERAGA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA DI KELAS IV SDN BINAWARGA."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn

Binawarga

SKRIPSI

diajukansebagaisyaratmenempuhUjianSidangSarjanaPendidikanpada Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

VeriAnggani Putra NIM: 0810353

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGGUNAAN ALAT PERAGA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

RANGKA MANUSIA DI KELAS IV SDN BINAWARGA Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Binawarga Kecamatan Cibeber

Cianjur

Disetujui:

DosenPembimbing I,

Drs. Muslim, M.Pd NIP. 19640606 199003 1 003

DosenPembimbing II,

Drs. H. TatangSaripudin, M.Pd NIP. 19600521 198703 1 005

Mengetahui:

Ketua Program Pendidikan Guru SekolahDasar KampusBumiSiliwangi,

(3)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NIP. 195803051984031002

MOTO

Sifat orang yang berilmutinggiadalah

merendahkandirikepadamanusia

dantakutkepadaTuhan…

( Al – Hadist )

Terucapsyukurkepada mu ya Allah…..

Skripsiinikupersembahkanteruntuk :

AyahandadanIbundaterhormat,

Adikku, dankekasihkutersayang

Semogakaryakecilini

(4)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa

Amin……

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa keseluruhan isi skripsi ini

benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab atas keaslianskripsi ini.

Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti hasil jiplakan, baik sebagian atau

keseluruhannya, maka saya bersedia mempertanggung jawabkannya dan siap

menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Bandung, Januari 2013

PembuatPernyataan

(5)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGGUNAAN ALAT PERAGA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

RANGKA MANUSIA DI KELAS IV SDN BINAWARGA

Oleh

VERI ANGGANI PUTRA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

© Veri Anggani Putra 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(6)

Veri Anggani Putra, 2013

ALAT PERAGA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD NEGERI BINAWARGA CIANJUR

VERI ANGGANI PUTRA

Sekolah Dasar Binawarga Jalan Karangnunggal, Cibeber Cianjur e-mail : putraveri@ymail.com

ABSTRAK: Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Sekolah Dasar Penelitian ini di latar belakangi oleh permasalahan rendahnya hasil belajar siswa, terutama dalam pembelajaran IPA, dengan menggunakan alat peraga torso. Seubyek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan jumlah siswa 20 orang, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 orang siswi perepuan. Hasil belajar pada evaluasi diakhiri pembelajaran seteleh menggunakan alat peraga sebagai berikut: nilai awal siswa sebelum tindakan menunjukan nilai rata-rata 62.90 yang masih dibawah KKM setelah melakukan tindakan nilai rata-rata siswa meningkat 80.35 kesimpulan yang dapat diambil dari penggunaan alat peraga torso pada mata pelajaran IPA tentang rangka manusia terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

ABSTRACT: Figure Tool For Improving Learning Torso scienceSekolah Dasar. This research at backlight problems of low background by learning outcomes of students, especially in science learning, using the props torso. Seubyek research was Elementary School grade IV by the number of students Binawaga 20 people, consisting of 11 of male students and 9 people female students humiliation of women. Results of study on the evaluation teaching ends after use props as follows: the beginning value students before action indicates the average value 62.90 that still below KKM after taking action mean value 80.35 students increased the conclusion that can be taken from the use the props torso on the subjects IPA about of the skeleton proved to be improving student learning outcomes.

Kata Kunci : Alat Peraga, Torso, Hasil

(7)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Upaya meningkatkan hasil belajar belajar harus dimulai sejak dini yaitu di Bangku Sekolah Dasar.Seorang guru harus terampil menentukan strategi metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dan tujuan yang telah dirumuskan.Sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dan dengan kebermaknaan pembelajaran diharapkan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Media pembelajaran merupakan memiliki peran untuk mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik, mengatasi batas-batas ruang kelas, mengatasi kesulitan apabila suatu benda secara langsung tidak dapat diamati karena terlalu kecil, mengatasi gerak benda secara cepat atau terlalu lambat sedangkan proses gerakan itu menjadi pusat perhatian peserta didik, atau mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks sehingga dapat dipisahkan satu-persatu untuk diamati secara terpisah (Rohani 1997A: 6)

Torso sebagai media pembelajaran merupakan model atau alat peraga berupa patung manusia lengkap beserta organ-organ tubuh manusia. Dari sisi proses pengajaran guru, Torso bagian-bagian atau komponen organ tubuh manusia tersebut dapat dilepas dengan mudah untuk digunakan/di demonstrasikan guru di depan kelas guna mendeskripsikan nama, letak, serta fungsi organ tubuh tersebut. Sedangkan dari sisi siswa, dapat memperoleh pengatahuan yang luas mengenai nama, letak, dan bentuk organ-organ tubuh manusia beserta fungsinya masing-masing.

Bundu (2006) mengemukakan beberapapengertian tentang Sains, yaitu : (1) Sains merupakan sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematis tentang dunia sekitar. (2) Sains merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan tertentu. (3) Sains dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap para ilmuwan menggunakan proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan.

Berdasrkan hasil analisis nilai siswa kelas IV SDN Binawarga Desa Karangnunggal Kecamatan Cibeber pada pembelajaran IPA tentang Rangka Manusia diperoleh data sebagai berikut:

Pada pembelajaran rangka manusia nilai rata-rata siswa hanya mencapai 62.90.dari Kriteria Ketuntasan Minimal 7.00 berdasarkan catatan penulis, pada pembelajaran Rangka Manusia siswa cenderung pasif. Berdasarkan refleksi yang penulis lakukan, identifikasi penyebab masalahnya antara lain ;

1. Guru tidak memberikan contoh Rangka yang dapat dilihat langsung ( tidak memakai alat peraga torso)

(8)

Veri Anggani Putra, 2013

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Binawarga tentang Rangka Manusia dengan menggunakan alat peraga Torso?

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada tujuan, permasalahan, dan teori landasan penelitian ini, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah “ Penggunaan alat belajar torso pada mata pelajaran IPA tentang rangka manusia dapat meningkatkan prestasi siswa kelas IV SDN Binawarga Cibeber Cianjur” D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan , maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil belajar siswa dalam peembelajaran IPA khususnya pada alat peraga torso, selain itu untuk perbaikan pembelajaran penelitian ini bertujuan untuk :

1. Merumuskan rancangan, pelaksanaan,hasil pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Binawarga tentang Rangka Manusia dengan menggunakan alat peraga Torso.

E. ManfaatPenelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis, dan menjadi alternatif pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa.

F. Definisi Operasional

a. Pengertian Ilmu Pengatahuan Alam

IPA dikenal juga dengan namaSains. Kata Sains berasal dari Natural Science, yang artinya ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Bundu (2006) mengemukakan beberapa pengertian tentang Sains, yaitu : (1) Sains merupakan sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematis tentang dunia sekitar. (2) Sains merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan tertentu. (3) Sains dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap para ilmuwan menggunakan proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan.

G. Mata Pelajaran IPA

(9)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisika) dan life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi.

H. Tujuan Pembelajaran IPA

IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya,

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

I. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

Belajar secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau perbuatan yang secara sadar dilakukan seseorang untuk mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi, secara khusus materi pelajaran yang dilakukan siswa di dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas (di rumah).

Untuk memperjelas defenisi belajar sebagaimana dikemukakan ahli-ahli bidang pendidikan, maka Slameto (2003:2) mengartikan belajar sebagai “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Senada dengan Slameto, Darsono (2006:24) mendefenisikan belajar adalah “belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku”, dan menurut Syah (2006:56) belajar adalah “suatu perubahan tingkah laku”. Sedangkan Catharina (2004:3) mengartikan belajar sebagai “proses penting bagi perubahan prilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan”.

J. Pembelajaran Rangka Manusia dengan Mengunakan Alat Peraga Torso

(10)

Veri Anggani Putra, 2013

partisipasi siswa sehingga dapat mengembangkan potensi individunya secara optimal. Pertanyaan “mengapa” berkaitan dengan penyebab atau alasan dilakukannya proses pembelajaran. Bagaimana strategi, metode dan teknik pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk belajar lebih baik. Pertanyaan “seberapa baik” berkaitan dengan penilaian proses pembelajaran, yaitu sejauh mana siswa belajar dan guru mengajar. Kegiatan ini meliputi teknik penilaian untuk menilai kompetensi siswa. Seberapa mampu guru merencanakan dan mengimplementasikan proses pembelajaran di kelas dan mendapat umpan balik dari siswa.

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/ pembelajaran dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien (Depdiknas, 2004: 361).

K. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam istilah Bahasa Inggris disebut dengan Classroom Action Reseach.

Suharsimi Arikunto (2008:3) mengatakan bahwa penelitian tindalan kelas meripakan suatu pencermatan terhadapa kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

(11)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan (Wardani, 2006:2).

L. Model Penelitian

Sebagaiman dijelaskan sebelumnya PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang.Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Suhardjono, 2008), yang dapat digambarkan sebagai berikut.

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 3.1. Alur dalam penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan.Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, peneliti menentukan rancangan untuk siklus kedua.

Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau untuk meyakinkan/ menguatkan hasil. Akan tetapi umumnya kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki Permasalahan Refleksi I Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Permasalahan baru hasil refleksi I

Refleksi II Pengamatan/ Pengumpulan data II

Refleksi III Perencanaan Tindakan III Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan III Pelaksanaan Tindakan II Pengamatan/ Pengumpulan data I

Pengamatan/ Pengumpulan data III

(12)

Veri Anggani Putra, 2013

berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama.Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka peneliti dapat melanjutkan dengan tahap-tahap kegiatan seperti pada siklus pertama.Jika sudah selesai dengn siklus kedua dan peneliti belum puas, maka dapat dilanjutkan ke siklus ketiga, dan seterusnya.

M. Subjek Penelitian

Adapun subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas 4 SDN Binawarga Cibeber yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 11 orang murid laki-laki dan 9 orang murid perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Desember 2012.Sampel sebagai subjek penelitian diambil sebanyak satu kelas.

N. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil belajar yang diukur melalui evaluasi pada setiap siklusnya di akhir pembelajarran yang telah dilakukan mulai dari obeserveri awal hasil pembelajaran tentang rangka manusia di kelas IV nilai rata-rata kelas hanya 62.90 hasil tersebut di anggap kurang dari KKM yang telah di tentukan.

(13)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62,9 67,4 71,35 80,5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 R at a -r at a N il ai Si sw a nilai rata-rata

hasil rekomendasi dari siklus I di peroleh beberapa masukan yang akan di coba di terapkan, antara lain : (1)Sebelum pada kegiatan inti guru menyebutkan bagian-bagian dari rangkan seperti rangka kepala, rangka badan dan rangka anggota gerak. Mencatat hal yang penting dari penjelasan guru,(1)Guru harus menerapkan strategi kerja kelompok kolaboratif atau kolaborasi siswa yang tidak aktif di picu oleh guru agar mau bertanya kepada temannya, dan mengajukan pendapat. Kemudian pada siklus ketiga yang juga hasil rekomendasi siklus sebelumnya, berdasarkan hasil siklus kedua di proleh juga beberapa masukan-masukan yang akan di coba kembali pada siklus ini di antara nya guru menggali pengetahuan awal siswa tentang rangka manusia, diantaranya rangka kepala, dan rangka badan, kemudian siswa diminta membentuk kelompok dan di bimbing oleh guru untuk mengamati atau mengidentifikasi tentang rangka anggota gerak dengan menggunakan alat peraga torso, setelah mengamati alat peraga torso kemudian setiap kelompok di minta untuk mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kemudian d tanggapi oleh kelompok lain

Pelaksanaan siklus satu penggunaan alat praga torso dalam pembelajaran dilaksanakan sebelum pada kegiatan inti guru menyebutkan bagian-bagian dari rangkan seperti rangka kepala, rangka badan dan rangka anggota gerak.Sebelum mengidentifikasi bagian-bagian rangka kepala guru membimbing siswa agar mencatat hal yang penting dari penjelasan guru harus menerapkan strategi kerja kelompok kolaboratif atau kolaborasi siswa yang tidak aktif di picu oleh guru agar mau bertanya kepada temannya, dan mengajukan pendapat, dan pada kegiatan ini diperoleh hasil rata-rata siswa mencapai 71.35

Perencanaan pada siklus III merupakan rekomendasi dari siklus I dan II berdasarkan hasil siklus II di peroleh beberapa masukan-masukan yang akan di coba pada siklus ini yaitu: (1) guru menggali pengetahuan siswa tentang rangka manusia (2) guru menyebutkan bagian-bagian rangka dan siswa di suruh mencatat hal-hal yang penting pada saat pembelajaran (3) semua kelompok mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Setiap perwakilan kelompik diminta untuk menjelaskan pengamatannya dan semua siswa di harapkan aktif dalam proses pembelajaran, pada siklus ketiga nilai rata-rata siswa mencapai 80.50

(14)

Veri Anggani Putra, 2013

Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Siswa

Berdasarkan data pada 4.9 terlihat perubahan dan peningkatan hasil nilai belajar. Perbandingan rata-rata nilai siswa pada sebelum penggunaan alat peraga torso (62.90), sesudah penggunaan alat peraga torso siklus 1 (67.40), siklus 2 (71.35) dan siklus 3 (80.50) berarti telah terjadi peningkatan yang signifikan meningkat sesuai yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2008: 3). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Bundu (2006). Beberapa pengertian tentang Sains

Catharina (2004: 3). Mengartikan belajar sebagai “proses penting bagi perubahan prilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan”.

Darsono, S (2006: 24).Mendefenisikan belajar adalah “belajar merupakan suatu kegiatan”

(Depdiknas, 2006). IPA di SD menurut Kurikulum KTSP

(Rohani 1997: 6). Media pembelajaran

Syah (2006: 56). Belajar adalah “suatu perubahan tingkah laku”

(15)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Wardani, 2006: 2). Praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan

(16)

Veri Anggani Putra, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTARTABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Hipotesis Tindakan ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. DefinisiOperasional ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Mata Pelajaran IPA ... 8

B. Ruang Lingkup IPA di SD ... 9

C. Tujuan Pembelajaran IPA ... 10

D. Pengertian Alat Peraga Torso ... 10

E. Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga Torso ... 11

F. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ... 13

G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 16

H. Pengertian Rangka Manusia ... 17

I. Pembelajaran Rangka Manusia dengan Menggunakan Alat Peraga Torso ... 19

(17)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. MetodePenelitian ... 22

B. Model Penelitian ... 22

C. Subjek Penelitian ... 24

D. Prosedur Penelitian ... 24

E. Pengolahan dan Analisa Data ... 28

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Siklus I ... 30

2. Siklus II ... 37

3. Siklus III ... 42

B. Pembahasan ... 46

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 50

A.Simpulan ... 50

B.Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(18)

Veri Anggani Putra, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 4.1 Nilai PraSiklus1... 30

Tabel 4.2 Sesudah penelitian SiklusI... 32

Tabel 4.3 Hasil belajar siswa pada Siklus I... 33

Tabel 4.4 Sesudah pelaksaan penelitian Siklus II... 38

Tabel 4.5 Perbandingan siklus I dan siklus II... 39

Tabel 4.6 Sesudah pelaksaan penelitian Siklus III... 42

(19)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

(20)

Veri Anggani Putra, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN :

A.SURAT IZIN PENELITIAN

B.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

C.INSTRUMEN PENELITIAN

(21)

1

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan kualitas belajar harus dimulai sejak dini yaitu di Bangku Sekolah Dasar.Seorang guru harus terampil menentukan strategi metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dan tujuan yang telah dirumuskan.Sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dan dengan kebermaknaan pembelajaran diharapkan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Media pembelajaran merupakan memiliki peran untuk mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik, mengatasi batas-batas ruang kelas, mengatasi kesulitan apabila suatu benda secara langsung tidak dapat diamatikarena terlalu kecil, mengatasi gerak benda secara cepat atau terlalu lambat sedangkan proses gerakan itu menjadi pusat perhatian peserta didik, atau mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks sehingga dapat dipisahkan satu-persatu untuk diamati secara terpisah (Rohani 1997:6)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran sebagai alat peraga di dalam kelas oleh guru dan siswa dapat memberikan kemudahan pemahaman terhadap materi pelajaran secara lebih mendetail dan komprehensif.

Torso sebagai media pembelajaran merupakan model atau alat peraga berupa patung manusia lengkap beserta organ-organ tubuh manusia. Dari sisi proses pengajaran guru, Torso bagian-bagian atau komponen organ tubuh manusia tersebut dapat dilepas dengan mudah untuk digunakan/di demonstrasikan guru di depan kelas guna mendeskripsikan nama, letak, serta fungsi organ tubuh tersebut. Sedangkan dari sisi siswa, dapat memperoleh pengatahuan yang luas mengenai nama, letak, dan bentuk organ-organ tubuh manusia beserta fungsinya masing-masing.

(22)

2

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka berbagai persoalan yang berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan.Untuk aspek fisis, IPA memfokuskan diri pada benda tak hidup. Untukaspek kimia, IPA mengkaji berbagai fenomena atau gejala kimia baik pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam semesta.

IPA dikenal juga dengan namaSains. Kata Sains berasal dari Natural Science, yang artinya ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Bundu (2006) mengemukakan beberapapengertian tentang Sains, yaitu : (1) Sains merupakan sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematis tentang dunia sekitar. (2) Sains merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan tertentu. (3) Sains dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap para ilmuwan menggunakan proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan.

Berdasrkanhasilanalisisnilaisiswakelas IV SDN

BinawargaDesaKarangnunggalKecamatanCibeberpadapembelajaran IPA tentangRangkaManusiadiperoleh data sebagaiberikut:

Padapembelajaranrangkamanusianilai rata-rata siwahanyamencapai 62.90 dariKriteriaKetuntasan Minimal 7.00berdasarkancatatanpenulis, padapembelajaranRangkaManusiasiswacenderungpasif. Berdasarkanrefleksi yang penulislakukan, identifikasipenyebabmasalahnyaantaralain ;

1. Guru tidakmemberikancontohRangka yang dapatdilihatlangsung ( tidakmemakaialatperaga torso)

2. Guru

(23)

3

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Guru kurangterampilmengelolakegiatanpembelajaran

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penelitian merasa tertarik untuk meneliti mengenai Penggunaan Alat PeragaTorso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Rangka Manusia Di Kelas IV SDN Binawarga

B. Rumusan Masalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalah yang telahdiuraikansebelumnya, makarumusanmasalah yang diajukandalampenelitianadalahsebagaiberikut:

1. Bagaimanakahperencanaanpembelajaran IPA di Kelas IV SDN BinawargatentangRangkaManusiadenganmenggunakanalatperaga Torso?

2. BagaimanakahpelaksanaanpembelajaranIPa di Kelas IV SDN BinawargatentangRangkaManusiadenganmenggunakanalatperaga Torso?

3. Bagaimanakah hasil belajar pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN Binawarga tentang Rangka Manusia dengan menggunakan alat peraga Torso ?

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara masalah yang perlu diteliti lebih lanjut melalui penelitian yang bersangkutan. (Suryatna, 2002:2)

Berdasarkan pada tujuan, permasalahan, dan teori landasan penelitian ini,

maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah “ Penggunaan alat belajar torso pada

mata pelajaran IPA tentang rangka manusia dapat meningkatkan prestasi siswa kelas IV SDN Binawarga Cibeber Cianjur”

D. Tujuan Penelitian

(24)

4

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka

IPA khususnya pada alat peraga torso,

selainituuntukperbaikanpembelajaranpenelitianinibertujuanuntuk :

a. Merumuskanrancanganpembelajaran IPA di Kelas IV SDN

BinawargatentangRangkaManusiadenganmenggunakanalatperaga Torso?

b. MerumuskanpelaksanaanpembelajaranIPa di Kelas IV SDN

BinawargatentangRangkaManusiadenganmenggunakanalatperaga Torso?

c. Merumuskan hasil belajar pada pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Binawarga tentang Rangka Manusia dengan menggunakan alat peraga Torso?

E. ManfaatPenelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : a. Bagi penulis :

a) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas pendidikan indonesia.

b) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis, dan menjadi alternatif pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa.

c) Memberikan kesadaran bagi penulis untuk memberi variasi dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran.

d) Dengan penelitian ini, diharapkan kemampuan penulis mengaktifkan siswa dan memusatkan pembelajaran pada pengembangan potensi diri siswa juga meningkat, sehingga pembelajaran lebih menarik, bermakna, menyenangkan, dan mempunyai daya tarik. Disamping itu penelitian ini dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan refleksi diri atas kinerjanya melalui PTK.

b. Bagi siswa :

(25)

5

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Siswa memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya, karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa.

c) Siswa terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan pendekatan ilmiah dan siswa didorong untuk meningkatkan semangat belajarnya.

c. Bagi kepala sekolah :

a) Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta perlunya kerjasama yang baik antar guru dan antara guru dengan kepala sekolah.

F. DefinesiOperasional

a. Pengertian Ilmu Pengatahuan Alam

IPA dikenal juga dengan namaSains. Kata Sains berasal dari Natural Science, yang artinya ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Bundu (2006) mengemukakan beberapapengertian tentang Sains, yaitu : (1) Sains merupakan sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematis tentang dunia sekitar. (2) Sains merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan tertentu. (3) Sains dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap para ilmuwan menggunakan proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan.

Dengan melihat definisi di atas Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam dan isi di dalamnya, termasukManusiaHewandantumbuhan.

b. Hasil Pembelajaran

(26)

6

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Bloom (1956) mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk aspek kognitif, Bloom menyebutkan 6 tingkatan yaitu : “ 1)

Pengetahuan; 2) Pemahaman; 3) Pengertian; 4) Aplikasi; 5) Analisa; 6) Sintesa”.

c. AlatPeraga (Torso)

Alat Bantu pengajaran (alat pelajaran, media, alat peraga)

Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat, hingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau meningkatkan persepsi seseorang (R.M. Soelarko, 1995: 6).

Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dalam bukunya Dasar-dasar Proses Belajar-Mengajar (2002: 99-100):

Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif

Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.

(27)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam istilah Bahasa Inggris disebut dengan Classroom Action Reseach.

Suharsimi Arkunto (2008:3) mengatakan bahwa penelitian tindalan kelas merupakan suatu pencermatan terhadapa kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan (Wardani, 2006:2).

Penelitian tindakan kels dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur (siklus) yang terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan refleksi.

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan perilaku peneliti, siswa, dan kerangka kerja dalam menangani proses pembelajaran sehingga ada perkembangan positif.

B. Model Penelitian

(28)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 3.1. Alur dalam penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan.Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, peneliti menentukan rancangan untuk siklus kedua.

Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau untuk meyakinkan/ menguatkan hasil. Akan tetapi umumnya kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditujukan

Permasalahan Refleksi I Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Permasalahan baru hasil refleksi I

Refleksi II Pengamatan/

Pengumpulan data II

Refleksi III Perencanaan Tindakan III Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan III Pelaksanaan Tindakan II Pengamatan/ Pengumpulan data I

Pengamatan/ Pengumpulan data III

(29)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama.

Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka peneliti dapat melanjutkan dengan tahap-tahap kegiatan seperti pada siklus pertama.Jika sudah selesai dengn siklus kedua dan peneliti belum puas, maka dapat dilanjutkan ke siklus ketiga, dan seterusnya.Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan.Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, jangan kurang dari dua siklus.

C. Subjek Penelitian

Adapun subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas 4 SDN Binawarga Cibeber yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 16 orang murid laki-laki dan 14 orang murid perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Desember 2012.Sampel sebagai subjek penelitian diambil sebanyak satu kelas.

D. Prosedur Penelitian a. Prosedur penelitian :

1)Persiapan

Dalam tahap ini kegiatan yang harus dipersiapkan meliputi: a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Membuat alat pengumpul data berupa:

(1) Soal evaluasi (2) Lembar obsevasi (3) Catatan Lapangan c) Pengadaan Alat Dan Bahan

(1) Torso

(30)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa 2) Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian pada siswa yang dijadikan subyek penelitian.Materi yang diberikan tentang RangkaManusia pelajaran IPA SD kelas IV di SDN Binawarga Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti menggunakan media belajar (Torso) dengan didukung metode lain seperti metode tannya jawab dan diskusi.Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran IPA materi RangkaManusia terdiri dari Tiga siklus. Berikut adalah RPP yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran mulai dari siklus pertama sampai siklus ketiga

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunkan beberapa instrument dalam mengumpulkan data.Instrumen tersebut adalah lembar observasi aktivitas siswa, lembar aktivitas peneliti, dan teknis tes.

a. Lembar Aktivitas Siswa dan Guru

Lembar aktivitas ini berisi deskripsi pelaksanaan pembelajaran dari tiap siklus. Lembar aktivitas ini diperlukan untuk mengetahui proses interaksi dan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran. Hal yang diamati dari aktitivitas siswa dalam proses pembelajarn mencakup delapan aspek, yaitu:

1) Mengajukan pertanyaan 2) Aktif dalam pembelajaran 3) Menuju senang

4) Mengajukan pendapat 5) Serius mengerjakan tugas 6) Mengikuti pelajran sampai akhir

(31)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat digunakan. Peneliti biasa mengetahui kekurangan dan kelebihannya guna menentukan siklus selanjutnya. Hal-hal yang diamati dari aktivitas peneliti selama proses pembelajaran, yaitu:

1) Kemampuan membuaka pelajaran 2) Sikap guru dalam proses pembalajaran 3) Penguasaan bahan pembelajaran

[image:31.595.112.515.163.760.2]

4) Keterampilan dalam proses pembelajaran 5) Kemampuan menggunakan teknik pembelajaran 6) Kemampuan menutup pembelajaran

Tabel 3.1

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS 1

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : IV/1

Hari/Tanggal : Kamis, 06 Desember 2012

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antrar struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur

kerangka tubuh manusia dengan Fungsinya Materi Pokok : Rangka Kepala

Alokasi

Waktu Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan

Guru Siswa

Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi a. Menyampaikan Indikator dan

kompetensi yang diharapkan

(32)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa 1.) Struktur rangka kepala terdiri dari?

2.) Tulang-tulang tengkorak wajah terdiri atas?

3.) Tulang pelindung otak meliputi tulang?

4.) Rangka kepala berpungsi untuk melindungi?

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa dikelompokan menjadi 4 kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang

b. Guru menjelaskan struktur rangka kepala dan fungsinya

c. Guru mengadakan tanya jawab yang berkaitan dengan struktur rangka kepala

d. Dalam kelompok, siswa diminta mengamati struktur rangka kepala dan fungsinya

Elaborasi

a. Setiap kelompok melakukan pengamatan pada rangka kepala b. Siswa diminta untuk melakukan

diskusi untuk mendeskripsikan struktur rangka kepala dan fungsinya. c. Guru membimbing jalannya diskusi d. Setiap kelompok mencatat data hasil

(33)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok

f. Kelompok lain memberikan tanggapan-tanggapan tentang presentasi dari kelompok yang mendapat giliran presentasi Konfirmasi

a. Guru memberikan koreksi tentang jawaban dan pendapat siswa kemudian memberikan penguatan tentang struktur bagian rangka kepala dan fungsinya.

b. Siswa diberi umpan balik pada hasil diskusi kelompok dan diberikan pemantapan tentang struktur bagian rangka kepala dan fungsinya .

c. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab untuk memecahkan masalah yang belum terselesaikan mengenai rangka kepala

d. Guru memberikan penghargaaan (reward) terhadap kelompok yang menjawab dengan benar dan memberi motivasi kepada semua siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Kegiatan Penutup

(34)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa mencatat 5 macam tulang yang ada

pada rangka kepala dan fungsinya c. Guru memberikan pertanyaan d. Guru memberikan soal postes

c. Teknis Tes

Teknis tes dilaksanakan tiap siklus.Siswa diminta untuk menjelaskan rangkan manusia dengan menggunakan alat peraga torso.Peneliti dapat mengukur atau mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran tentang rangka manusia dengan menggunakan alat peraga torso.

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

Peneliti mendeskripsikan hasil data yang telah diperoleh dalam penelitian secara obyektif. Adapun teknik pengolahan data ini sebagai berikut:

a. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian berupa tes dan non tes.

b. Memeriksa dan mengelompokkan hasil tes dan non tes c. Mendeskripsikan hasil penelitian.

Data hasil tes dan non tes dari data mentah yang diperoleh pada setiap siklus melalui alat tes, kemudian diberi skor untuk setiap item.Soal urian yang benar diberi nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya.Setelah menilai setiap siswa kemudian menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia sebagai media pembelajaran. Untuk mengolah data nilai yang telah diperoleh rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

(35)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N = Skor perolehan siswaX 100 Skor maksimum

Rumusan menghitung nilai rata-rata siswa : X =  x

N

Keterangan : X = Rata-rata

x= Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh

N = Banyak data (Siswa)

Presentase siswa yang memperoleh nilai 7/ Ketuntasan Belajar Siswa

N = siswa dengan nilai 7X 100%

siswa

a. Analisa Data

(36)

52

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitianpembelajaranmenuliskarangansederhanadenganmenggunaka

n media gambarseri di SDN BinawargaTahunajaran 2011/2012 dapatdisimpulkan:

1) Berdasarkanhasilpembelajaranmenuliskarangansederhanadenganmenggunaklanmediga

mbarseri,

kemampuansiswadalmmenuliskarangansederhanamengalamipeningkatandalamsetiapsik

lusnya. Padasikluspertamadiperoleh data bahwadari 18 karangansiswa yang

sudahmemenuhikriteriabaikberjumlah 1 orang atau 6,25%, kategoricukupberjumlah 6

orang atau 37,5%, kategorikurangberjumlah 11 orang atau 68,75%. Sikluskedua,

diperolehhasilbahwadari 16 hasilkarangansiswa yang

sudahmemenuhikarangansangatbaikbelumada, masih 0%, yang

berkategoribaiksebanyak 3 orang atau 18,8%, yang berkategoricukupsebanyak 5 orang

atau 29,4%, dan yang berkategorikurangsebanyak 8 orang atau 47%.

Siklusketigadiperoleh data dari 18 orang hasilkarangansiswa,

yaitukategorisangatbaikmeningkatmenjadi 3 orang atau 16,6%, kategoribaikada 9 orang

atau 50%, kategoricukup 3 orang atau 16.6%, dankategorikurang 3 orang atau 16,6%.

2) Pembelajaranmenuliskarangansederhanadenganmenggunakan media

gambarserisangataefektifuntukmeningkatkanketerampilanmenuliskarangansederhana.

Berdasarkan data yang diperolehdarihasilpenelitian, penggunaan media

(37)

53

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka Manusia Di Kelas Iv Sdn Binawarga

Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

danmembantusiswadalammenemukan ide yang tepat, pilihan kata yang sesuai,

danpenggunaanejaan yang sesuaidengnaturanpenggunaanejaan yang baikdanbenar.

3) Kendalaataukesulitan yang

dihadapisiswaketikamenuliskarangansederhanaadalahmengenaipengembangan ide

ketikamembuatkaranganberdasarkangambar yang ada, pemilihan kata yang kurangtepat,

masihbanyaknyacoretanpadakarangan, penulisanejaan yang

kurangsesuaidenganaturanpenulisan. Namunsecaraumumsiswamampumenuangkan ide

yang adapadagambarseritersebutsecarabaik. Adapunhambatan yang

dialamiolehpenelitiadalahkurangnyapersiapandalammenentukan

instrument-instrumenpenelitian, salahsatunyaadalahpenggunaan media yang kurangcukup.

B.Saran

Sebagaipenutupadabeberapahal yang inginpenulissampaikan:

1) Guru sebaiknyamenggunakan media gambarseridalanmenuliskarangansederhana di

kelas 3 SD. Karenadenganmenggunakan media

gambarsiswadapatterangsangdantermotivasiuntukmengembangkangambar-gambar yang

adamenjadisebuahkarangansesuaidenganlatarbelakangpengetahuannyamasing-masing.

2) Penggunaan media pembelajaransebaiknyatepatdanmenarikbagisiswa. Media yang

(38)

Veri Anggani Putra, 2013

Pengggunaan Alat Peraga Torso Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Rangka DAFTAR PUSTAKA

Arkunto, S (2008: 3). Mengatakan bahwa penelitian tindalan kelas merupakan suatu pencermatan terhadapa kegiatan belajar

Bloom (1956). Tiga ranah hasil belajar

Catharina (2004: 3). Mengartikan belajar sebagai “proses penting bagi perubahan prilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan”.

Darsono (2006:24). Mendefenisikan belajar adalah “belajar merupakan suatu kegiatan”

Depdikbud.1994. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-garis Besar Program Pengajaran Kelas IV SD. Dirjen

Dikti Bagian Proyek Pengembangan PGSD

(Depdiknas, 2006). IPA di SD menurut Kurikulum KTSP

Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hakim (2000: 1). Belajar adalah “suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia,

Moh, Surya. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung

Ngalim, Purwanto. 1998.Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

R.M, Soelarko. 1995.Audio Visual Media Komunikasi Ilmiah Pendidikan Penerangan. Binacipta

Samana. 2001.Sistem Pengajaran. Yogyakarta: Kanisius

Slameto (2003:2).mengartikan belajar sebagai “suatu proses usaha

Sudjana, Nana. 1990.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

(Suhardjono, 2008). Perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut.

(Suryatna, 2002:2).Hipotesis merupakan jawaban sementara masalah yang perlu diteliti lebih lanjut melalui penelitian yang bersangkutan.

Syah (2006: 56). Belajar adalah “suatu perubahan tingkah laku”

Tim Penulis Psikologi Pendidikan. 1993.Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPT IKIP Yogyakarta

Tirtaraharja dan La Sulo (2005:25). pengutamaan aspek kognitif dengan mengabaikan aspek afektif hanya akan

Uzer Usman dan Lilis Setyawati.1993.Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Gambar

Gambar 3.1. Alur dalam penelitian Tindakan Kelas
Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Siswa
Tabel   Tabel 4.1    Nilai PraSiklus1.........................................................
Gambar  3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas...................................
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Mei 2015 peneliti mendapatkan sebanyak 5 orang lansia yang mengalami masalah kesehatan seperti kebutuhan

pernah diperoleh selama perkuliahan, mendapatkan pengalaman dan pengetahuan secara langsung dalam bidang distribusi, dapat menambah wawasan pengetahuan dan dapat mengetahui

Penentuan metode pembelajaran bagi guru merupakan hal yang sangat penting, karena keberhasilan siswa banyak bergantung pada metode yang digunakan oleh guru.. Untuk

Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara keterlibatan ibu yang berpendidikan Perguruan Tinggi dan ibu yang berpendidikan SMA, dan kedua kelompok ibu (Perguruan

Tujuan penelitian tahun kedua ini adalah untuk “ mendeskripsikan dinamika penetrasi kekuasaan terhadap keberdayaan guru di era otonomi daerah ”?. Tahun pertama telah

Kasus diatass berkaitan dengan ciri dari komunikasi massa, karena komunikator dalam komunikasi melembaga, kasus tersebut lembaganya adalah komunitas ‗Srikandi Merapi‘ ,

PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP SOFT SKILL SISWA BIDANG KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK BALAI PENGURUAN PUTRI (BPP) BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia

Terasi yang telah dicetak bahan tertinggal di lesung. bahan tertinggal