PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 74 TAHUN 2009
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pemberian Penghargaan kepada Penyelenggara Pemerintahan Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH.
BAB
KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas-pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-Iuasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Penghargaan adalah bentuk apresiasi/pengakuan yang diberikan Pemerintah kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan/atau kepala daerah yang berprestasi dan/atau berjasa dalam pencapaian tujuan otonomi daerah.
4. Piagam adalah bentuk penghargaan yang diberikan Pemerintah kepada kepala daerah atas keberhasilan prestasi kinerj dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk mencapai tujuan otonomi daerah.
5. Insentif adalah bentuk penghargaan yang diberikan Pemerintah kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah yang berprestasi sebagai stimulan dan pendorong bagi daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.
6. Parasamya Purnakarya Nugraha adalah tanda kehormatan sebagai penghargaan yang berbentuk trofi berupa ular-ular dan patra yang diberikan kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah yang berprestasi sangat tinggi atau tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
7. Bintang adalah tanda kehormatan tertinggi berbentuk bintang yang diberikan kepada kepala daerah yang berprestasi luar biasa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
8. Satya Lencana adalah tanda kehormatan di bawah bintang berbentuk bundar yang diberikan kepada kepala daerah berprestasi dalam penyelenggaraan bidang urusan wajib atau urusan pilihan tertentu.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN Pasal 2
Pemberiaan penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan asas: a. keadilan; b. keteladanan; c. kehati-hatian; d. keobjektifan; e. kepatutan; f. keterbukaan; dan g. kesetaraan. Pasal 3
Pemberian penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan:
a. menghargai prestasi/jasa lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan kepala daerah dalam pencapaian tujuan otonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah;
b. mendorong dan menumbuhkembangkan semangat dan kejuangan lembaga penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kepala daerah dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik; dan
c. Mendorong dan menumbuhkembangkan inovasi lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik.
BAB III
RUANG LINGKUP DAN SASARAN Pasal 4
Pemberian penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah diberikan kepada: a. Lembaga penyelenggara pemerintahan daerah provinsi, kabupaten/kota. b. Kepala Daerah.
Pasal 5
dimaksud daiam Pasal 4, didasarkan atas penelitian dan penilaian dengan kategori: a. 3 (tlga) besar pemerintah provinsi berprestasi kinerja sangat tlnggi atau tertinggi
secara nasional;
b. 10 (sepuluh) besar pemerintah kabupaten berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi secara nasional;
c. 10 (sepuluh) besar pemerintah kota berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi secara nasional;
d. Daerah otonom pemekaran berusia diatas 3 tahun sampai dengan 10 tahun berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi;
e. Daerah kabupaten/kota di provinsi otonomi khusus yang berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi; dan
f. 10 (sepuluh) besar lembaga penyelenggara pemerintahan daerah berprestasi kinerja sangat tinggi atau tertinggi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tertentu. (2) Penelitian dan penilaian sebagaimana dlmaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan
laporan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
(3) Penelitian dan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) secara teknis dilakukan oleh Tim Teknis Nasional EPPD yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri.
BAB IV
JENIS DAN BENTUK PENGHARGAAN Pasal 6
(1) Jenis penghargaan penyelenggaraan pemerintahan daerah terdiri atas: a. Parasamya Purnakarya Nugraha;
b. Insentif; c. Bintang;
d. Satya Lencana.
(2) Jenis penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, diberikan kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah.
(3) Jenis penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d, diberikan kepada kepala daerah.
Pasal 1
(1) Bentuk penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha dan Satya Lencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dan huruf d tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
(2) Bentuk penghargaan Bintang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
Pemberian penghargaan insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b berupa uang atau fasilitas yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri.
BAB V
PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 9
(1) Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a diberikan oleh Presiden.
(2) Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, diberikan pada peringatan hari otonomi daerah setiap tanggal 25 April.
Pasal 10
Penghargaan Bintang dan Satya Lencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c dan huruf d diberikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
USULAN PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 11
(1) Menteri Dalam Negeri mengusulkan pemberian penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha, Bintang atau Satya Lencana kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 kepada Presiden. (2) Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Presiden sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII
PENDANAAN Pasal 12
Pendanaan pemberian penghargaan kepada lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan kepala daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 13
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31-12-2009 MENTERI DALAM NEGERI,
Ttd
LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR :
TANGGAL : BENTUK PENGHARGAAN
PARASAMYA PURNAKARYA NUGRAHA DAN SATYA LENCANA A. Parasamya Purnakarya Nugraha
Simbol-simbol Parasamya Purnakarya Nugraha memuat ular-ular:
Parasamya PurnaKarya Nugraha berupa trofi yang berwujud benda padat dapat terbuat dari bahan kayu, tembaga atau fiber dengan berlapis warna bening, putih, kuning keemasan, merah, hijau, biru, yang melambangkan keberhasilan Daerah Otonom.
Parasamya Purnakarya Nugraha mengandung makna: 1. Kaki terdiri atas:
a. Bangunan persegi empat merupakan dasar yang menjadi titik awal dalam melaksanakan visi dan misi daerah untuk mencapai tujuan otonomi daerah.
b. Bangunan 5 (lima) berbentuk tangga bundar melambangkan penyelenggaraan roda pemerintahan daerah diselenggarakan untuk mencapai tujuan otonomi daerah berdasarkan Pancasila.
c. Bangunan berbentuk bunga melati dengan jumlah 8 (delapan) melambangkan dharmabakti penyelenggara pemerintahan daerah yang bersih dan rela berkorban untuk menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan serta keharuman bangsa dan negara Indonesia. Bunga melati berjumlah 8 (delapan) menggambarkan bulan agustus sebagai bulan kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Badan trofi terdiri atas :
a. Bangunan berbentuk 4 (empat) pilar dengan 17 (tujuh betas) susunan gurat/garis pada pilar masing-masing sisi kiri dan kanan, dengan 45 (empat puluh lima) kotak menggambarkan tanggal dan tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesla. b. Bangunan berbentuk 4 (empat) pilar dengan jumlah 34 (tiga puluh empat) kiri dan
kanan menggambarkan 34 (tiga puluh empat) urusan pemerintahan daerah untuk mencapai tujuan otonomi daerah.
c. Tampak depan bangunan dengan Lambang Garuda dan Plakat Bintang yang di sisi kiri Kapas dan sisi kanan Padi serta bertuliskan Parasamya Purnakarya Nugraha yang menggambarkan prestasi kinerja tertinggi yang diraih pemerintahan daerah sebagai penganugrahan penghargaan dari Pemerintah atas keberhasilan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan daya saing iklim investasi daerah dengan mengembangkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dalam rangka kemakmuran dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Leher Trofi berupa bangunan yang sebelum kepala ada leher 4 (empat) persegi dengan 5 (lima) susunan berbentuk guratan/garis melambangkan penyaring pelaksanaan pemerintahan daerah dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik seperti partisipatif, akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan efektifitas.
4. Kepala trofi :
a. Bangunan bentuk piring sajian yang menggambarkan siap memberi dan menerima kritik maupun saran dari dalam maupun dari luar terhadap tingkat indeks pembangunan manusia yang dicapai pemerintahan daerah dengan prlnsip tata kelola pemerintahan yang baik.
b. Bangunan di atas piring sajian berbentuk bintang belimbing yang dipotong dua sebagi simbol kejayaan, kesejahteraan, kemakmuran dan kemenangan yang bersih serta keteladanan yang dicapai pemerintahan daerah yang sangat luar biasa mencapai prestasi indeks Pembangunan Manusia Indonesia.
Ukuran dan warna trofi adalah sebagai berikut: 1. Tinggi Trophy : 45 cm
2. Tinggi Kaki Trophy : 7 cm berbentuk bundar dengan diameter 19 cm dengan 5 anak tangga maslng-masing berjarak 0,7 cm.
3. Tinggi Badan Trophy : 23 cm dengan lebar nisi 11 cm , yang terdiri dari:
1. bangunan berbentuk bunga melati dgn jumlah 8 kelopak dengan diameter 17 cm tinggi 3 cm.
2. bangunan berbentuk segi empat dengan 4 pilar dengan tinggi 18 cm.
4. Tinggi Bahu Trophy : 5 cm dengan 5 lapis masing- masing 1 cm lebar bahu 9 cm 5. Tinggi Leher Trophy : 3,5 cm dengan lebar bawah 5 cm dan lebar atas 7cm
6. Tinggi Puncak : 6 cm dengan diameter bawah 6 cm sedangkan Bintang Trophy di puncak berbentuk lancip
7. Warna Trophy : putih, kuning, merah dan biru B. Piagam Parasamya Purnakarya Nugraha
(gambar tidak terlampir)
C. Satya Lencana Karya Sakti Praja Nugraha
Simbol Satya Lencana berbentuk bundar
Bintang dalam : Terbuat dari tembaga berwarna emas menggambarkan bundaran keberhasilan prestasi dengan bekerja, berjuang dalam penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Padi : Menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran Kapas : Menggambarkan keberhasiian pembangunan Pengikat/pemegang gantungan yang terbuat dari kain :
Warna Merah : tekad dan keberanian Warna Putih : kesucian dan kesetiaan
Warna Hijau : kemajuan dan kemakmuran dalam keberhasiian pembangunan
Warna Kuning : kejayaan dan kesejahtera
D.Piagam Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha (tidak ada gambarnya)
MENTERI DALAM NEGERI ttd