• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KERJASAMA KEMITRAAN PEMASARAN NOMOR:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERJANJIAN KERJASAMA KEMITRAAN PEMASARAN NOMOR:"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERJANJIAN KERJASAMA KEMITRAAN PEMASARAN NOMOR:

Perjanjian Kerjasama Kemitraan Pemasaran (“Perjanjian Kerjasama”) ini, dibuat pada hari ..., tanggal ... 2017 bertempat di Jakarta, oleh pihak-pihak sebagai berikut:

1. PT Astra Aviva Life, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, yang menjalankan kegiatannya dalam bisnis asuransi jiwa, berkantor di Pondok Indah Office Tower 3, Lantai 1, Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA, Pondok Indah – Jakarta Selatan 12310, Indonesia. Dalam hal ini diwakili oleh Windawati Tjahjadi dalam jabatannya selaku Direktur, oleh dan karenanya sah dan berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Astra Aviva Life. (Selanjutnya dalam Perjanjian Kerjasama ini disebut sebagai “Perusahaan”

2. Nama :

Alamat :

No. KTP :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri.

Selanjutnya dalam Perjanjian Kerjasama ini disebut sebagai “Mitra Pemasar”.

Perusahaan dan Mitra Pemasar secara sendiri-sendiri disebut sebagai “Pihak” dan secara bersama-sama disebut sebagai ”Para Pihak”. Selanjutnya Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa, Perusahaan adalah sebuah Perseroan Terbatas yang ruang lingkup dan kegiatan usahanya bergerak di bidang Asuransi Jiwa;

2. Bahwa, untuk menjalankan ruang lingkup dan kegiatan usahanya tersebut, Perusahaan membutuhkan Mitra Pemasar yang memiliki kemampuan dalam menangani pemasaran produk-produk asuransi milik Perusahaan termasuk namun tidak terbatas pada produk-produk asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan produk asuransi lainnya milik Perusahaan (”Produk Asuransi”) dan karenanya Perusahaan bermaksud untuk bekerjasama dengan Mitra Pemasar guna memasarkan dan memberikan informasi mengenai Produk Asuransi Perusahaan kepada masyarakat luas;

(2)

2

3. Bahwa, dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya tersebut Perusahan dan Mitra Pemasar telah sepakat untuk bekerjasama untuk pemasaran Produk Asuransi sebagaimana akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama ini;

4. Bahwa, hubungan antara Perusahaan dan Mitra Pemasar bukan termasuk hubungan kerja dan tidak tunduk pada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan namun tunduk kepada Undang-Undang No.40 Tahun 2014 tentang Perasuransian dimana Mitra Pemasar merupakan Mitra Pemasar (Agen) Produk Asuransi;

Selanjutnya, untuk maksud sebagaimana yang telah diuraikan di atas, Para Pihak sepakat untuk membuat Perjanjian Kerjasama ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1 JANGKA WAKTU

Perjanjian Kerjasama ini berlaku sejak tanggal ___ 2017 dan akan berakhir sesuai dengan ketentuan di dalam Pasal 11 Perjanjian ini.

Pasal 2 PENEMPATAN

Selama jangka waktu sebagaimana tersebut di dalam Pasal 1 dan/atau perpanjangannya, Mitra Pemasar dengan ini menyatakan bersedia setiap waktu untuk melakukan kegiatannya sebagai Mitra Pemasar di lokasi manapun di seluruh wilayah Republik Indonesia sesuai kebutuhan Perusahaan;

Pasal 3

KEWAJIBAN PERUSAHAAN Perusahaan memiliki kewajiban sebagai berikut:

(1). Membayarkan komisi kepada Mitra Pemasar berdasarkan lampiran Perjanjian Kerjasama ini; (2). Melakukan pemotongan pajak atas komisi yang diberikan oleh Perusahaan kepada Mitra

Pemasar dan melakukan potongan lainnya atas semua hutang atau kewajiban dari Mitra Pemasar terhadap Perusahaan;

(3). Memberikan pelatihan dasar dan lanjutan serta tahapan proses pengembangan dalam peningkatan kegiatan penjualan sebagaimana dibutuhkan oleh setiap jalur distribusi Perusahaan.);

(3)

3

Pasal 4

KEWAJIBAN MITRA PEMASAR Mitra Pemasar memiliki kewajiban sebagai berikut:

(1). Menjalankan tugas dan usahanya sebagaimana telah diatur di dalam lampiran tugas dan tanggung jawab Mitra Pemasar yang ditentukan oleh Perusahaan dengan penuh integritas dan kejujuran serta mengutamakan kepentingan nasabah dan Perusahaan di atas kepentingan pribadi.

(2). Mematuhi syarat-syarat dan ketentuan serta standar aktivitas Mitra Pemasar yang ditetapkan oleh Perusahaan, yang sewaktu-waktu dapat dirubah/disesuaikan oleh Perusahaan.

(3). Mencapai target dan evaluasi dan/atau perubahannya (jika ada) serta menjalankan tugas dan tanggung jawab sepenuh hati sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Perusahaan. (4). Mengikuti tahapan dan lulus proses pengembangan dalam peningkatan kinerja sebagaimana

dibutuhkan oleh setiap jalur distribusi Perusahaan.

(5). Semua Mitra Pemasar memberikan penjelasan dan informasi dengan jelas dan lengkap dan tidak menyesatkan tentang program-program Produk Asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan, syarat-syarat Polis Pertanggungan, Premi dan Penyelesaian Klaim serta ketentuan lainnya yang ditetapkan Perusahaan kepada calon Pemegang Polis/Calon Tertanggung serta membantu Calon Pemegang Polis/Calon Tertanggung dalam proses pengajuan permintaan/penutupan program Asuransi Jiwa yang dipilihnya.

(6). Bertanggung jawab, menjalankan dan menerapkan ketentuan prinsip pengenalan nasabah terhadap Calon Pemegang Polis/Calon Tertanggung, memastikan dan menjamin bahwa Calon Pemegang Polis/Calon Tertanggung telah mengisi dan melengkapi Surat Permintaan Asuransi Jiwa Elektronik (E-SPAJ) dengan akurat, jujur, jelas, dan tidak menyesatkan, melakukan identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) dan melaporkannya kepada Perusahaan (7). Mendapatkan Lisensi Keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam masa

pelatihan sebagai persyaratan untuk dapat melaksanakan tugas sebagai Mitra Pemasar apabila diminta oleh Perusahaan.

(8). Menjaga hubungan baik dengan sesama Mitra Pemasar, dan mitra rekanan Perusahaan diantaranya termasuk namun tidak terbatas Pemegang Polis dan/atau Tertanggung,

(9). Bertindak secara profesional dan memiliki integritas yang baik dalam menjalankan aktivitasnya sebagai Mitra Pemasar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, termasuk namun tidak terbatas pada nilai nilai Perusahaan.

(10). Mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan dari waktu ke waktu dan kode etik Tenaga Pemasar atau keagenan yang diterbitkan oleh AAJI dan Perusahaan.

(11). Bertanggung jawab dan bersedia mengganti dan membayarkan ganti rugi kepada Perusahaan seluruh nilai kerugian dan/atau bentuk kewajiban lainnya yang timbul yang dialami oleh Perusahaan sebagai akibat kelalaian atau tindakan melanggar hukum/ketentuan yang berlaku

(4)

4

yang dilakukan oleh Mitra Pemasar termasuk tetapi tidak terbatas kepada tindakan kelalaian dan/atau pencurian dan/atau penipuan, dan/atau penggelapan serta membebaskan Perusahaan dari segala akibat tindakan kelalaian dan/atau pencurian dan/atau penipuan, dan/atau penggelapan dari seluruh perbuatan Mitra Pemasar tersebut.

(12). Mengembalikan perlengkapan dan peralatan yang telah dipinjamkan oleh Perusahaan sebagai fasilitas sementara dalam keadaan lengkap dan kondisi baik sesuai kebijakan Perusahaan selama menjadi Mitra Pemasar, apabila terjadi pengakhiran ikatan kerjasama Mitra Pemasaran dengan Perusahaan.

(13). Mitra Pemasar akan bertindak dalam kapasitasnya untuk dan atas nama Perusahaan secara eksklusif dan tidak akan menerima penunjukan lain sebagai seorang Mitra Pemasar dan/atau sebagai agen pemasaran/tenaga pemasar dari siapapun dan/atau dari perusahaan asuransi dan/atau perusahaan yang terkait dengan asuransi manapaun atau perusahaan keuangan lainnya termasuk untuk tidak memasarkan atau menjual,baik langsung maupun tidak langsung dan dengan cara dan bentuk apapun, produk asuransi dari perusahaan asuransi maupun perusahaan keuangan lainnya atau perseorangan kecuali dengan ijin tertulis sebelumnya dari Perusahaan.

(14). Menanggung segala pengeluaran yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai Mitra Pemasar berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini, kecuali ada hal-hal lain yang secara khusus disepakati dan dinyatakan secara tertulis oleh Perusahaan.

(15). Mengungkapkan dengan segera kepada Perusahaan mengenai segala fakta dan keadaan yang diketahui Mitra Pemasar yang terkait dengan penerimaan risiko atau bisnis oleh Perusahaan dan harus menghubungi Perusahaan dengan segera dan seksama mengenai segala fakta yang terkait dengan penerimaan risiko atau transaksi bisnis tersebut yang diketahui oleh Mitra Pemasar dengan cara bagaimanapun.

(16). Memberikan pemberitahuan dengan segera kepada Perusahaan kapanpun Mitra Pemasar menerima pemberitahuan mengenai adanya kerugian dan/atau tuntutan yang telah atau akan diajukan atas sebuah Polis atau sebuah kontrak tertentu atau atas adanya pelanggaran terhadap persyaratan dari atau pengalihan Polis atau kontrak atau terkait dengan Bisnis oleh Perusahaan yang diketahui oleh Mitra Pemasar dengan cara bagaimanapun.

(17). Mengganti seluruh kerugian yang timbul dan berjanji untuk membayar kepada Perusahaan dan membebaskan Perusahaan dari seluruh kerugian, kerusakan, tuntutan, permintaan, pengeluaran, dan bentuk kewajiban lainnya yang timbul sebagai akibat dari seluruh perbuatan Mitra Pemasar yang bertentangan dengan isi Perjanjian Kerjasama ini.

Pasal 5

LARANGAN BAGI MITRA PEMASAR

(5)

5

(1). Mengemukakan kepada Calon Pemegang Polis/Calon Tertanggung atau kepada pihak lain bahwa Mitra Pemasar seolah-olah diberikan kewenangan untuk menerima atau menolak suatu risiko atas nama Perusahaan atau menyatakan pertanggungan asuransi pasti diterima atau ditolak dan/atau telah berlaku dan/atau Polis asuransi telah diterbitkan oleh dan atas nama Perusahaan (baik permohonan pertama maupun perpanjangannya berikut perubahan-perubahannya dikemudian hari) kecuali Perusahaan telah memberitahukan hal tersebut secara tertulis.

(2). Mengikat diri sebagai Agen/Mitra Pemasar perusahaan lain dan/atau orang lain dan/atau perusahaan asuransi dan/atau perusahaan yang terkait dengan asuransi manapun atau perusahaan keuangan lainnya untuk memasarkan bisnis atau produk Asuransi selain dari produk yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

(3). Membayar atau mengizinkan dibayarkannya, atau menawarkan untuk membayar atau mengizinkan sebagai imbalan kepada seseorang untuk mengasuransikan dirinya, dengan memberikan suatu potongan Premi atau suatu imbalan dalam bentuk apapun yang tidak disebutkan dalam Polis.

(4). Memberikan keterangan yang tidak benar kepada Calon Pemegang Polis/Calon Tertanggung/Mitra Pemasar lainnya atau membuat perbandingan yang tidak lengkap atau tidak tepat dengan maksud membujuk seorang Pemegang Polis yang diterbitkan Perusahaan atau perusahaan lain untuk merubah, batal dengan dan/atau tanpa Nilai Tunai, atau mengambil Nilai Tunai atas Asuransi jiwa milik Pemegang Polis tersebut.

(5). Membebankan premi tambahan atau memberikan potongan-potongan premi atau potongan biaya lainnya dalam bentuk apapun juga selain dari premi sebagaimana kuitansi sah yang diterbitkan Perusahaan sebagai bukti tanda terima pembayaran Premi dari Pemegang Polis.

(6). Membujuk Mitra Pemasar-Mitra Pemasar Perusahaan lainnya untuk mengakhiri kerjasamanya dengan Perusahaan.

(7). Mengadakan rencana dan/atau membujuk Pemegang Polis pada Perusahaan dan/atau orang lain untuk mengajukan suatu klaim/gugatan/tuntutan asuransi/produk asuransi.

(8). Meminta atau berusaha untuk menerima atau menerima uang, baik secara penuh atau sebagian dari pembayaran premi asuransi yang dibayarkan calon pemegang polis/pemegang polis untuk pembayaran premi/premi jatuh tempo atas pertanggungan asuransi jiwa atau produk asuransi lainnya milik Perusahaan.

(9). Meminta atau berusaha untuk menerima imbalan atau menerima uang ataupun barang atau bentuk imbalan lainnya yang dapat disamakan dengan itu, baik secara penuh atau sebagian yang dibayarkan perusahaan atas penyelesaian klaim yang terbukti sah dan disetujui atau pelunasan atasnya.

(10). Melepaskan atau merubah atau menyimpangi dengan cara apapun suatu ketentuan polis atau syarat-syarat pertanggungan asuransi yang telah ditetapkan Perusahaan.

(6)

6

(11). Mempengaruhi jawaban-jawaban calon pemegang polis/calon tertanggung dalam mengisi pernyataan pribadi secara langsung atau melalui Mitra Pemasar atau pihak lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada data diri, informasi kesehatan dan informasi lainya yang terdapat dalam Surat Permintaan Asuransi Jiwa Elektronik (E- SPAJ) atau dokumen lainnya yang disyaratkan oleh Perusahaan

(12). Mengadakan perjanjian dan/atau memberikan janji-janji kepada pihak ketiga yang mengikat Perusahaan baik secara lisan maupun tertulis dengan mengatasnamakan Perusahaan tanpa mendapat persetujuan tertulis lebih dahulu dari Perusahaan.

(13). Melakukan negosiasi untuk atas nama dan/atau diluar sepengetahuan Perusahaan untuk kepentingan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan Perjanjian Kerjasama ini, termasuk namun tidak terbatas melakukan tindakan pencemaran nama baik Perusahaan dan/atau pihak lain dan wajib menerima kritik yang jujur atas laporan–laporan yang diterima.

(14). Membuat, merubah, memperbaharui atau membatalkan polis, menghapuskan kewajiban pembayaran,atau membuat hutang/kewajiban pembayaran bagi Perusahaan.

(15). Menerima pembayaran uang premi asuransi selain dari prosedur yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.

(16). Mempengaruhi Pemegang Polis manapun dari Perusahaan untuk membatalkan, mengurangi Polis (baik pokok maupun tambahan), melakukan perubahan atau endorsemen terhadap Polis. (17). Melanggar disiplin dan/atau melakukan pelecehan dan/atau melakukan penipuan, penggelapan,

dan/atau perbuatan melanggar hukum lainnya dan/atau mengakibatkan kerugian (materil/immateril) Perusahaan dan/atau merusak asset milik Perusahaan dan/atau melakukan pelanggaran kode etik Agen Asuransi Jiwa atau melakukan perbuatan tercela lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan dan/atau ketentuan Per Undang-undangan yang berlaku. Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum, peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Perusahaan, salah satu ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini, atau melakukan tindakan yang dapat merugikan Perusahaan. Melakukan tindakan-tindakan lainnya yang dilarang atau tidak sesuai dengan kode etik keagenan/tenaga pemasar yang diterbitkan oleh AAJI dan/atau Perusahaan.

(18). Membuat brosur, membuat janji–janji undian, mengiklankan atau menyuruh mengiklankan produk–produk Asuransi Perusahaan yang tidak benar dan menyesatkan calon Pemegang Polis dan/atau Calon Tertanggung pada media apapun baik secara langsung ataupun tidak langsung, lisan ataupun tertulis tanpa persetujuan tertulis Perusahaan. Dalam hal Mitra Pemasar melakukan tindakan–tindakan yang merugikan Perusahaan dalam bentuk apapun, maka semua biaya yang timbul akan ditanggung dan menjadi tanggung jawab Mitra Pemasar secara pribadi.

(7)

7

Pasal 6

LARANGAN RANGKAP PEKERJAAN

(1). Mitra Pemasar dengan ini menyatakan bersedia bekerja sama secara paruh waktu dengan ketentuan tidak akan memasarkan bisnis atau produk Asuransi Jiwa dari perusahaan lain manapun/Pihak Ketiga selain dari produk yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

(2). Apabila Mitra Pemasar memasarkan bisnis atau produk Asuransi Jiwa dari perusahaan lain manapun/Pihak Ketiga maka akan dianggap sebagai pemutusan kerjasama Kemitraan Pemasaran secara sepihak oleh Mitra Pemasar dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Mitra Pemasar sesuai sesuai kebijakan Perusahaan, dan untuk itu Mitra Pemasar tidak berhak menuntut kompensasi apapun kepada Perusahaan, namun Perusahaan tetap mempunyai hak untuk menuntut pemenuhan haknya terhadap Mitra Pemasar, termasuk mendapatkan ganti kerugian.

Pasal 7 PELATIHAN

(1). Perusahaan menyediakan fasilitas pelatihan kepada Mitra Pemasar dalam bentuk pertemuan-pertemuan, sesi-sesi pelatihan, dan seminar-seminar, yang wajib diikuti oleh Mitra Pemasar untuk mendapatkan sertifikasi bagi Mitra Pemasar;

(2). Apabila Mitra Pemasar tidak berhasil mendapatkan akreditasi dan sertifikasi karena alasan apapun, maka Perusahaan berhak untuk mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini secara sepihak dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Mitra Pemasar sesuai dengan kebijakan Perusahaan;

Pasal 8 SANKSI

(1). Dalam hal Mitra Pemasar terbukti tidak melaksanakan salah satu dan/atau sebagian dan/atau seluruh kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Perjanjian Kerjasama ini dan/atau melakukan pelanggaran terhadap salah satu dan/atau sebagian dan/atau seluruh larangan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Perjanjian Kerjasama ini, dan/atau melakukan pelanggaran atas salah satu ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini, , maka Perusahaan berhak menjatuhkan sanksi mulai dari berupa surat peringatan baik tertulis maupun lisan sampai pengakhiran Perjanjian Kerjasama..

(2). Dalam hal Mitra Pemasar terkena Sanksi sebagaimana diatur dalam ayat (1) Pasal ini, maka Perusahaan berhak untuk melakukan:

a. Menahan untuk tidak memberikan dan/atau membayar terlebih dahulu hak-hak Mitra Pemasar sebagaimana diatur dalam komisi, fasilitas, dan pajak atau;

(8)

8

b. Meminta penggantian kerugian dari Mitra Pemasar atas seluruh kerugian yang diderita Calon Pemegang Polis/Pemegang Polis atau Perusahaan.

(3). Apabila pelanggaran yang dilakukan oleh Mitra Pemasar mengandung unsur pidana maka selain sanksi yang disebutkan pada ayat (1) Pasal ini, Perusahaan juga berhak melaporkan Mitra Pemasar kepada pihak yang berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya melalui jalur hukum sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku.

Pasal 9

KOMISI, FASILITAS, DAN PAJAK

(1). Perusahaan memberikan komisi pemasaran yang besarnya tercantum dalam Lampiran Perjanjian Kerjasama. Dalam hal Mitra Pemasar mengakhiri Perjanjian Kerjasama, maka pembayaran komisi atas produksi pemasaran selama masa periode pemberitahuan pengakhiran perjanjian kerjasama (notice period), akan dibayarkan sesuai dengan jadwal tanggal pembayaran komisi sesuai dengan ketentuan Perusahaan.

(2). Pajak Penghasilan (PPh) atas apa yang disampaikan pada ayat (1) dan (2) Pasal ini akan ditanggung sepenuhnya oleh Mitra Pemasar sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(3). Perusahaan memiliki kewenangan penuh untuk menentukan besaran dan sistem pembayaran seluruh komponen sebagaimana diatur dalam ayat 1 Pasal ini;

(4). Dalam hal terdapat kewajiban Mitra Pemasar kepada Perusahaan yang masih terhutang/tertunggak dalam bentuk apapun, maka Mitra Pemasar dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama ini, Mitra Pemasar memberikan kuasa yang tidak dapat dicabut kembali kepada Perusahaan untuk mempergunakan komisi Mitra Pemasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini sebagai dasar pengurangan dari kewajiban terhutang/tertunggak Mitra Pemasar kepada Perusahaan. Sehubungan dengan hal ini, maka Perjanjian Kerjasama ini dianggap juga sebagai surat kuasa yang sah dan berkekuatan hukum yang diberikan oleh Mitra Pemasar kepada Perusahaan.

Pasal 10

PENARIKAN KEMBALI KOMISI YANG TELAH DIBAYAR SEBELUMNYA (CLAW BACK)

(1). Pembayaran komisi sesuai kebijakan Perusahaan yang dibayarkan kepada Mitra Pemasar dalam bulan berjalan, didasarkan pada polis yang dimiliki untuk pemegang polis asuransi pada bulan sebelumnya.

(2). Dalam hal pemegang polis asuransi mengakhiri polis dalam ‘masa leluasa mempelajari polis’ (free look period), maka Perusahaan memiliki hak untuk menarik kembali pembayaran komisi yang telah dibayar sebelumnya (claw back).

(9)

9

(3). Claw back dilakukan dengan cara mengurangi dari pembayaran komisi di bulan berikutnya. (4). Dalam hal pembayaran komisi di bulan berikutnya tersebut tidak mencukupi untuk dilakukan claw

back, maka Mitra Pemasar harus melakukan pembayaran tunai kepada Perusahaan untuk jumlah yang tersisa.. Atas hal ini Perusahaan berhak melakukan segala upaya hukum atas kurang bayarnya claw back tersebut baik secara perdata maupun pidana.

(5). Semua claw back harus telah dipotong atau disetor penuh dibulan berikutnya, setelah masa berakhirnya polis (lapse) selambat-lambatnya sesuai keputusan Perusahaan.

(6). Apabila Polis yang merupakan tutupan Mitra Pemasar dilakukan dalam mata uang selain Rupiah, maka Claw back atas polis tersebut akan dihitung dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) dari bulan sebelumnya.

(7). Rate tengah BI ditetapkan oleh Policy Admin System yang didasarkan pada data yang diperoleh dari Finance & Accounts Dept. Pihak Pertama di bulan sebelumnya.

Pasal 11

PENGAKHIRAN KERJASAMA

(1). Perusahaan berhak dan dibenarkan untuk mengakhiri atau memutuskan Perjanjian Kerjasama ini secara sepihak dan sewaktu-waktu tanpa perlu mengemukakan alasan pemutusan/pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini kepada Mitra Pemasar berdasarkan kebijakan Perusahaan dan/atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu dalam hal terpenuhinya salah satu atau lebih dari kondisi/keadaan sebagaimana tersebut di bawah ini maka Perjanjian Kerjasama ini juga dapat diakhiri oleh Perusahaan:

a. Mitra Pemasar tidak lagi memenuhi kualifikasi tenaga pemasar asuransi yang semula ditetapkan oleh Perusahaan, termasuk tapi tidak terbatas pada tidak diperolehnya lisensi keagenan/tenaga pemasar asuransi yang dikeluarkan oleh AAJI.

b. Mitra Pemasar melakukan pelanggaran atas salah satu ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini termasuk namun tidak terbatas pada ketentuan Pasal 5 atau Pasal 6 Perjanjian Kerjasama ini.

c. Mitra Pemasar tidak lulus proses rencana peningkatan kinerja sebagaimana dibutuhkan oleh setiap jalur distribusi Perusahaan

d. Mitra Pemasar tidak memenuhi target yang ditetapkan Perusahaan (apabila ada) maka Perusahaan berhak untuk mengakhiri Perjanjian sepihak.

e. Mitra Pemasar mendapatkan permasalahan hukum (baik perdata maupun pidana) yang mengakibatkan terganggunya kinerja Mitra Pemasar untuk melaksanakan Perjanjian Kerjasama ini.

f. Perjanjian Kerjasama ini berakhir apabila Mitra Pemasar Pemasar meninggal dunia. Perusahaan akan memberikan hak–hak Mitra Pemasar kepada ahli waris yang ditunjuk.

(10)

10

(2). Atas pengakhiran atau pemutusan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Perusahaan tidak berkewajiban untuk memberikan kompensasi dan/atau memfasilitasi hal-hal yang timbul akibat Perjanjian Kerjasama ini dalam bentuk apapun kepada Mitra Pemasar, dan Mitra Pemasar dengan ini menyatakan tidak akan meminta atau menuntut kompensasi dan/atau memfasilitasi hal-hal yang timbul akibat Perjanjian Kerjasama ini dalam bentuk apapun kepada Perusahaan berkaitan dengan hal tersebut serta Mitra Pemasar bersedia menerima keputusan dan kebijakan apapun yang dilakukan oleh Perusahaan tanpa syarat dan kondisi apapun.

(3). Apabila Mitra Pemasar ingin mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini secara sepihak sebelum waktunya berakhir, maka Mitra Pemasar wajib mengajukan pemberitahuan secara tertulis sebelum tanggal pengakhiran kerjasama yang dikehendakinya.

(4). Apabila terjadi pengakhiran hubungan kerjasama baik karena berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kerjasama ini atau sebab lainnya, maka Mitra Pemasar wajib melakukan serah terima pekerjaan, serah terima barang dan seluruh inventaris milik Perusahaan yang dipinjamkan kepada Mitra Pemasar dalam keadaan lengkap dan kondisi baik sesuai kebijakan Perusahaan dengan jangka waktu paling lambat pada saat efektifnya tanggal berakhir Perjanjian Kerjasama. (5). Sehubungan dengan berakhirnya Perjanjian Kerjasama ini, Para Pihak dalam hal ini sepakat

untuk mengesampingkan ketentuan dalam Pasal 1266 dan Pasal 1267 KUHPerdata.

Pasal 12

KETAATAN PADA PERATURAN

(1). Mitra Pemasar dengan ini menyatakan dan menjamin akan mematuhi isi Perjanjian Kerjasama ini, Pedoman Kode Etik Perusahaan, , peraturan kode etik tenaga pemasar/keagenan yang diterbitkan oleh AAJI serta peraturan lainnya yang berlaku di lingkungan Perusahaan dan di seluruh wilayah Indonesia.

(2). Mitra Pemasar dengan ini menyatakan bersedia menerima sanksi terhadap pelanggaran sesuai dengan ketentuan Perusahaan atas termasuk tetapi tidak terbatas kepada Perjanjian Kerjasama ini, Pedoman Kode Etik Perusahaan,, peraturan kode etik tenaga pemasar/keagenan yang diterbitkan oleh AAJI serta peraturan lainnya yang berlaku di lingkungan Perusahaan dan di seluruh wilayah Indonesia.

Pasal 13 KERAHASIAAN

Mitra Pemasar dengan ini menyatakan setuju untuk tetap memegang teguh kerahasiaan dari pekerjaan dan segala bentuk informasi tidak baik yang diterima secara langsung maupun tidak langsung dari dan tidak akan mengungkapkannya, mengkopi, mereproduksi atau mendistribusikannya yang berkaitan dengan Perusahaan, Nasabah, pihak tertanggung ataupun pihak lainnya yang terkait dengan termasuk namun tidak terbatas kepada produk asuransi Perusahaan, data nasabah, spesifikasi produk, yang disimpan

(11)

11

dengan cara dan bentuk apapun, baik dalam bentuk dokumen, rekaman, atau program komputer meskipun Perjanjian Kerjasama ini telah berakhir. Pelanggaran akan hal ini dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Pasal 14

PERPANJANGAN PERJANJIAN

(1). Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang oleh Perusahaan dengan melakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Mitra Pemasar paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum Perjanjian Kerjasama ini berakhir.

(2). Perjanjian Kerjasama ini secara otomatis disetujui untuk diperpanjang oleh Para Pihak untuk jangka waktu yang sama yakni 24 (dua puluh empat) bulan setiap berakhirnya masa keberlakuannya Perjanjian ini atau untuk waktu yang ditentukan oleh Perusahaan, apabila tidak ada pernyataan keberatan secara tertulis oleh Mitra Pemasar kepada Perusahaan yang disampaikan 1 (satu) hari sebelum tanggal berakhirnya Perjanjian Kerjasama ini.

(3). Apabila ada perubahan mengenai isi Perjanjian Kerjasama, maka perubahan itu harus diselesaikan dalam bentuk perjanjian tertulis dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender.

(4). Selama perubahan belum ditandatangani, maka Para Pihak tetap harus tunduk pada ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Kerjasama ini.

Pasal 15

PERNYATAAN DAN JAMINAN

Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan memberi jaminan kepada Mitra Pemasar berupa hal-hal sebagai berikut:

(1) Bahwa Mitra Pemasar telah memberikan data akurat, lengkap dan benar kepada Perusahaan tentang identitas diri dan/atau keterangan lainnya yang berkaitan diri Mitra Pemasar.

(2) Bahwa segala data atau keterangan tentang Mitra Pemasar yang disampaikan kepada Perusahaan seluruhnya adalah merupakan tanggung jawab Mitra Pemasar, dan Mitra Pemasar dengan ini membebaskan Perusahaan dari segala macam klaim, tuntutan ataupun gugatan dari pihak manapun dan dalam bentuk apapun.

(3) Bahwa Mitra Pemasar mempunyai kapasitas dan kewenangan untuk melakukan Perjanjian Kerjasama ini, tanpa harus mendapatkan persetujuan atau izin terlebih dahulu dari pihak manapun.

(4) Bahwa Perusahaan adalah benar sebagai pihak yang berwenang dan/atau pemilik yang sah dari produk-produk Asuransi yang akan dipasarkan oleh Mitra Pemasar.

(12)

12

(5) Bahwa produk-produk Asuransi milik Perusahaan hanya dapat dipasarkan oleh Mitra Pemasar kepada calon nasabah Asuransi dan tidak dapat dipasarkan oleh pihak lainnya/pihak ketiga kepada calon Nasabah Asuransi dengan cara apapun juga.

(6) Bahwa semua hal-hal yang berkaitan dengan produk-produk Asuransi yang dimaksud dalam ayat 4 dan 5 Pasal ini adalah merupakan murni tanggung jawab Perusahaan, dan Perusahaan membebaskan Mitra Pemasar dari segala macam klaim, tuntutan ataupun gugatan dari pihak manapun dan dalam bentuk apapun, yang berkaitan dengan produk-produk Asuransi tersebut sepanjang Mitra Pemasar telah melakukan tindakan secara benar, mengikuti arahan/petunjuk yang ditetapkan oleh Perusahaan dan tidak bertentangan dengan Perjanjian ini maupun ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 16

ADDENDUM PERJANJIAN

(1). Bahwa hal-hal yang tidak diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, akan diatur secara tersendiri dan lebih terperinci dalam Addendum Perjanjian Kerjasama.

(2). Bahwa Perjanjian Kerjasama dan Addendum Perjanjian Kerjasama adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Pasal 17

PEMBERITAHUAN DAN KORESPONDENSI

(1). Setiap Pemberitahuan atau Korespondensi yang wajib dan perlu dilakukan oleh masing–masing Pihak dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini harus dibuat secara tertulis dan diserahkan langsung atau dikirimkan melalui pos tercatat atau melalui faksimili atau e-mail dengan alamat sebagai berikut:

Perusahaan :

PT. Astra Aviva Life

Pondok Indah Office Tower 3, Lantai 1, Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA, Pondok Indah – Jakarta Selatan 12310, Indonesia Telepon : (021) 30422000 Faksimili : (021) 29124017 E-mail : Up : Mitra Pemasar : Telepon : Faksimili : E-mail :

(13)

13

(2). Pembatalan/perubahan alamat berlaku jika pembatalan/perubahan secara tertulis telah disampaikan kepada dan diterima oleh Pihak lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak terjadi pembatalan/perubahan tersebut, sehingga segala akibat keterlambatan pemberitahuan menjadi tanggung jawab Pihak yang melakukan perubahan tersebut.

(3). Setiap pemberitahuan dan komunikasi ke alamat e-mail dianggap telah dilakukan dalam hal terdapat bukti bahwa e-mail dimaksud telah terkirim melalui server pengirim.

(4). Setiap pemberitahuan dan komunikasi ke alamat atau nomor faksimili tersebut di atas, dianggap telah diterima atau disampaikan:

a. Pada hari yang sama apabila diserahkan langsung dan dibuktikan dengan tandatangan penerimaan pada buku pengantar surat (ekspedisi) atau tanda terima lain yang diterbitkan oleh pengirim.

b. Pada hari yang sama, apabila dikirim melalui faksimili atau e-mail dengan hasil yang baik.

Pasal 18 FORCE MAJEURE

(1). Jika terjadi sesuatu hal atau peristiwa yang sama sekali berada di luar kekuasaan/kendali Perusahaan dan Mitra Pemasar (kondisi force majeure) sehingga mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya atau diselesaikannya Perjanjian Kerjasama ini baik sebagian maupun seluruhnya, maka Para Pihak setuju untuk meninjau kembali isi Perjanjian Kerjasama ini.

(2). Yang dimaksud dengan kondisi force majeure adalah:

a. Bencana alam (banjir, gempa bumi, angin topan, tanah longsor, kejatuhan benda angkasa), huru hara, perang, pemberontakan, epidemi, kebakaran, cuaca yang tidak memungkinkan dan hal-hal lain yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang mengganggu jalannya isi Perjanjian Kerjasama ini.

b. Peraturan Pemerintah dan/atau tindakan pemerintah yang menyebabkan terganggunya pelaksanaan isi Perjanjian Kerjasama ini atau memiliki dampak langsung terhadap pelaksanaan isi Perjanjian Kerjasama ini.

Pasal 19

HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN SENGKETA (1). Perjanjian Kerjasama ini diatur menurut hukum Negara Republik Indonesia.

(2). Segala sengketa yang timbul akibat Perjanjian Kerjasama ini akan diselesaikan oleh Para Pihak secara musyawarah untuk mufakat, dalam waktu 30 (tiga puluh hari) kalender sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tertulis oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya mengenai adanya sengketa tersebut.

(14)

14

(3). Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tersebut gagal, maka Para Pihak setuju dan sepakat untuk menyelesaikan sengketa tersebut di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Pasal 20

KETENTUAN LAIN-LAIN

(1). Dalam Perjanjian Kerjasama ini, telah dipahami dan disepakati oleh Para Pihak bahwa tidak ada hubungan kerja perusahaan-karyawan atau pekerja-pengusaha baik yang tersurat maupun yang tersirat antara Perusahaan dan Mitra Pemasar dan tidak ada bagian apapun yang terkandung dalam Perjanjian Kerjasama ini yang dapat ditafsirkan sebagai menciptakan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan.

(2). Perjanjian Kerjasama ini berlaku sesuai dengan jangka waktu penerimaan Mitra Pemasar. (3). Perjanjian Kerjasama dan Lampiran-lampirannya merupakan keseluruhan perjanjian antara Para

Pihak dengan mengesampingkan perjanjian, kesepakatan, komunikasi baik secara lisan maupun tertulis sebelumnya. Tidak ada satupun perjanjian, pernyataan, jaminan atau hal-hal lain, baik secara lisan maupun tertulis, yang akan mengikat Para Pihak sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian

(4). Dalam hal salah satu atau beberapa ketentuan, pasal atau ayat dalam Perjanjian Kerjasama ini menjadi cacat, gugur secara yuridis, baik disebabkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, ketetapan hakim atau badan peradilan atau pihak yang berwenang atau oleh sebab-sebab hukum lainnya, maka hal tersebut tidak akan mengakibatkan pasal, ayat atau ketentuan lainnya yang tercantum dalam perjanjian ini menjadi mendapatkan akibat yang sama, maka ketentuan-ketentuan lainnya dalam hal apapun juga tidak akan terpengaruh dan akan terus berlaku dan mengikat Para Pihak sepanjang tidak mengubah makna dan tujuan dari Perjanjian Kerjasama ini (5). Mitra Pemasar tidak dapat mengalihkan sebagian atau seluruh Perjanjian Kerjasama ini tanpa

persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perusahaan.

(6). Kegagalan, keterlambatan atau penundaan salah satu Pihak untuk menjalankan haknya berdasarkan Perjanjian ini atau kegagalan, keterlambatan atau penundaan salah satu Pihak untuk meminta Pihak lainnya agar memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini, tidak akan dianggap sebagai pengesampingan atau pelepasan hak, wewenang atau tuntutan oleh Pihak yang berhak atas hak dimaksud untuk dikemudian hari menuntut dipenuhinya ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini

(7). Dalam periode 1 (satu) tahun setelah dihentikannya Perjanjian Kerjasama ini, Mitra Pemasar tidak akan bersaing dengan Perusahaan atau Perusahaan lain yang sejenis baik secara langsung maupun tidak langsung (dalam kapasitasnya atau dalam kaitannya dengan orang lain, firma lain, atau badan hukum dan lembaga lainnya).

(15)

15

Demikianlah Perjanjian Kerjasama ini dibuat, disetujui dan ditandatangani di Jakarta dengan dihadiri dan ditandatangani oleh Para Pihak, dengan dibuat rangkap 2 (dua) dan setiap rangkap masing-masing bermeterai cukup serta memiliki kekuatan hukum yang sama untuk masing-masing Pihak.

Mitra Pemasar Mitra Pemasar,

... ... Perusahaan,

PT Astra Aviva Life

Windawati Tjahjadi Direktur

Referensi

Dokumen terkait

1 Siti Marfiatun B.211.12.1055 Cucian Motor Dari tiga pesaing ternyata jasa cuci motor tidak menyediakan bisnis pendamping seperti scotlate dan stiker motor.Harga yang

Untuk mendapatkan data tentang Jenis-jenis ikan yang tertangkap di Batang Air Dingin kota Padang dilakukan dengan menggunakan metoda purposive sampling, yaitu pada

mencegah penularan harus dilakukan tindakan secara tegas untuk Membuang bangkai tersebut dengan cara yang aman, melakukan iradiasi atau memproses daging tersebut untuk

Skripsi dengan judul Peran Pemerintah Dalam Penanggulangan Masalah Sosial (Studi Kebijakan Publik Terhadap Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak

Menurut (Muawanah & Poernawati, 2015:407) “Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau

Pihak panitia penyelenggara wajib menyediakan semua kebutuhan umum untuk sound system dan lighting sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh manajemen MOCCA.. Pihak

Sedangkan untuk mengetahui apakah perkebunan kelapa sawit sebagai sektor utama yang mampu membantu dalam pembangunan perekonomian wilayah daerah Kabupaten Bungo alat

Pengaruh Pendekatan Self Directed Learning dengan Menggunakan Media Visual (Power Point) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Bangun