• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian analisis Laporan Keuangan. tentang definisi analisis laporan keuangan:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian analisis Laporan Keuangan. tentang definisi analisis laporan keuangan:"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data, perhitungan data, dan analisis data yang kemudian akan menghasilkan informasi pendukung guna mencapai keputusan atau kebijakan ekonomi.

1. Pengertian analisis Laporan Keuangan

Menurut Subramanyam dan John Wild (2008:4) menyatakan tentang definisi analisis laporan keuangan:

Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan,dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi ketidakpastian bisnis.

Disisi lain Palikhatun dan Putri Nugrahaningsih (2007:6) menyatakan bahwa:

Analisis laporan keuangan berarti melakukan penelaahan atau mempelajari hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan atau (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan Jumingan (2006:42)analisis laporan keuangan meliputi penelaah tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak .

(2)

commit to user

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan kegiatan menelaah laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan dan prospek serta risiko perusahaan.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode

tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan perusahaan.

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah

perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan

sejenis tentang hasil yang mereka capai.

3. Hutang

Hutang merupakan kewajiban yang harus dibayar. Menurut Al

(3)

commit to user

yang timbul dari transaksi pada waktu yang laludan harus dibayar dengan kas, barang atau jasa, diwaktu yang akan datang

Hutang dikelompokkan menjadi hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.Kewajiban lancar adalah hutang yangdiharapkan dibayar dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan (tergantung mana yang lebih panjang), dan dengan menggunakan aset lancar yang ada atau hasil dari pembentukan kewajiban lancar yang lain.

Perusahaan harus selalu memperhatikan besarnya kewajiban lancar dalam hubungannya dengan jumlah aset lancar. Perusahaan yang memiliki kewajiban lancar lebih besar dari aset lancar berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan, karena ada kemungkinan perusahaan dengan kondisi seperti ini tidak akan dapat melunasi kewajiban yang segera harus dibayar. Oleh karena itu, manajemen, kreditur, dan investor biasanya memberi perhatian khusus pada jumlah modal (aset lancar) terhadap kewajiban lancar.

Menurut S.Munawir (2004:18) hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah:

kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasan atau

pembayaran akan dilakukan dalam jangka waktu pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

(4)

commit to user

Menurut S.Munawir (2004:18) utang lancar meliputi :

Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.

Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis

(yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan

pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang.

Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.

Hutang yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.

Hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo, adalah sebagian (seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya. Penghasilan yang diterima dimuka (Diferred Revenue), adalah penerimaan uang untuk penjualan barang atau jasa yang belum direalisir.

pengertian hutang jangka panjang menurut Kieso (2007:238) hutang jangka panjang adalah

terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin dimasa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan, menurut mana yang lebih lama.

Sementara itu S.Munawir (2004:19) Hutang

jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca) .

Pada umumnya, hutang jangka panjang memiliki berbagai ketentuan atau pembatasan untuk melindungi baik peminjam maupun yang dipinjam. Item-item yang sering dinyatakan dalam perjanjian meliputi jumlah yang diotorisasi untuk diterbitkan, suku bunga, tanggal jatuh tempo, provisi penarikan, properti yang digadaikan sebagai jaminan,

(5)

commit to user

persyaratan dana pelunasan, modal kerja dan pembatasan dividen, serta pembatasan yang berhubungan dengan asumsi hutang tambahan.

B. Analisis Rasio

Menurut Jumingan(2006:118) menyatakan bahwa rasio dalam laporan

keuangan adalah ngka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur

dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana .

Disisi lain menurut Palikhatun dan Putri Nugrahaningsih (2007:10) -pos tertentu dalam Neraca atau Laporan Laba/Rugi secara individu atau

Pada dasarnya analisis rasio terdiri dari lima macam kategori yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio pasar. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dapat menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Sedangkan rasio pasar lebih banyak berdasar kepada sudut pandang investor atau calon investor.

1. Pengertian Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan agar segera memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Rasio ini mengukur kemampuan likuiditasjangka pendek perusahaan dengan

(6)

commit to user

lancarnya.Untuk dapat memenuhi kewajibannya perusahaan harus

memiliki jumlah aktiva lancar yang dapat segera dikonversi menjadi kas untuk memenuhiseluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo.Rasio untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas)

terdiri : Rasio Lancar (Curent Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio atau

Acid Test Ratio), dan Rasio Kas (Cash Ratio).

Rasio Lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.Rasio cepat merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan

persediaan.Rasio Kas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan hanya

memperhitungkan uang kas,setara kas dan investasi jangka pendek.

Rasio likuiditas jangka pendek perusahaan dipengaruhi oleh kapan arus kas masuk dan arus kas keluar terjadi serta prospek arus kas untuk kinerja masa depan. Analisis likuiditas diarahkan pada aktivitas operasi perusahaan, kemampuan untuk menghasilkan keuntungan dari penjualan produk dan jasa, serta persyaratan dan ukuran modal kerja. Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas dinyatakan dalam perbedaan tingkatan.

Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk

memperoleh keuntungan dari diskon atau kesempatan

mendapatkan keuntungan. Ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya merupakan masalah likuiditas yang paling ekstrem. Masalah ini dapat mengarah pada penjualan investasi dan aset lainnya yang dipaksakan dan kemungkinan yang paling parah mengarah pada insolvabilitas dan kebangkrutan.

Bagi pemegang saham perusahaan, kurangnya likuiditas dapat berpotensi menyebabkan hilangnya kendali pemilik atau kerugian investasi modal. Saat pemilik perusahaan memiliki kewajiban tak

(7)

commit to user

terbatas kurangnya likuiditas dapat membahayakan aset pribadi mereka. Bagi kreditor perusahaan, kurangnya likuiditas dapat menyebabkan penundanaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman atau bahkan tidak dapat ditagih sama sekali. Pelanggan serta pemasok produk dan jasa perusahaan juga merasakan masalah likuiditas jangka pendek. Implikasinya antara lain mencakup ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kontrak serta merusak hubungan dengan pelanggan dan pemasok penting.

Modal kerja merupakan ukuran likuiditas yang banyak digunakan. Modal kerja adalah selisih aset lancar setelah dikurangi kewajiban lancar. Modal kerja merupakan ukuran aset lancar yang penting yang mencerminkan pengaman bagi kreditor. Modal kerja juga penting untuk mengukur cadangan likuiditas yang tersedia untuk memenuhi ketidakpastian kemungkinan diperolehnya laba atau rugi dan ketidakpastian yang terkait dengan keseimbangan antara arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. (Subramanyam and John wild 2008: 241).

Tujuan analisis rasio likuiditas untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.

a. Rasio Lancar

Rasio ini menunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan ditambah aset-aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang jatuh tempo dalam jangka waktu dekat(tidak lebih dari satu tahun). Rumus:

Rasio Lancar =

b. Rasio Cepat

Rasio ini menggunakan aset-aset yang akan berubah menjadi kas dengan lebih cepat. Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah menjadi kas, maka dalam

(8)

commit to user

perhitungan rasio cepat persediaan dikeluarkan dari angka yang dibagi.

Untuk mendapatkan kepastian yang lebih jelas tentang kemampuan suatu perusahaan dalam membayar hutang lancarnya

perlu dihitung dengan rasio cepat. Rasio Quick adalah

perbandingan antara harta lancar yang paling cepat dapat diuangkan seperti : kas,piutang dagang, dengan hutang lancar. Rumus:

Rasio Cepat =

c. Rasio Kas

Rasio ini menunjukkan aktiva lancar yang paling liquid (mudahdiuangkan) dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwarasio kas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan yang

sesungguhnya dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.Rasio ini membandingkan total kas dan setara kas dan investasi jangka pendek dengan total hutang lancar. Rumus :

Rasio Kas = 2. Pengertian Rasio Solvabilitas

Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan memfokuskan pada sisi kanan neraca.Rasio yang menunjukkan besarnya aktiva perusahaan yang didanai dengan hutang. Rasio ini akan

(9)

commit to user

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Rasio ini juga dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman.

Menurut Subramanyan dan John Wild (2008: 262-263) menyatakan tentang elemen solvabilitas:

Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen kunci. Analisis strukutur modal salah satunya. Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. Pendanaan dapat diperoleh dari modal ekuitas yang relatif permanen hingga sumber pendanaan jangka pendek sementara yang lebih beresiko. Saat memperoleh pendanaan, perusahaan akan menginvestasikannya pada berbagai aset. Aset mencerminkan sumber keamanan sekunder bagi pemberi pinjaman dan diperoleh dari pinjaman yang dijamin oleh aset tertentu hingga aset yang tersedia sebagai pengaman umum bagi kreditor tanpa jaminan. Hal ini dan faktor lainnya menghasilkan perbedaan risiko yang terkait dengan berbagai aset dan sumber pendanaan.

Elemen kunci solvabilitas jangka panjang lainnya adalah laba. Laba merupakan sumber kas yang paling diinginkan dan dapat diandalkan untuk pembayaran bunga dan pokok utang jangka panjang. Sebagai ukuran arus kas masuk dari operasi, laba penting untuk melunasi bunga jangka panjang dan beban tetap lainnya. Arus laba yang stabil merupakan ukuran penting atas kemampuan perusahaan untuk meminjam saat kekurangan kas. Hal itu juga merupakan ukuran kemampuan perusahaan bangkit dari kondisi kesulitan keuangan.

Tujuan analisis rasio solvabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang.

a. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset

Rasio ini menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan

leverage keuangan yang tinggi. Penggunaan financial leverage

(10)

commit to user

sebaliknya apabila penjualan menurun , ROE akan menurun cepat pula. Rumus :

Rasio total hutang terhadap total aset =

b. Rasio TIE (Time Interest Earned Ratio)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang dengan laba sebelum bunga pajak atau menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman meskipun hal ini juga menunjukkanterlalu rendahnya penggunaan hutang perusahaan.Sebaliknya, rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak manajemen.Rumus :

TIE =

c. Rasio Fixed Charge Coverage

Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan membayar beban tetap total, termasuk biaya sewa.Rasio ini memperhitungkan sewa, karena meskipun sewa bukan hutang, tetapi sewa merupakan beban tetap dan mengurangi kemampuan hutang perusahaan. Rumus :

Fixed Charge Coverage =

3. Pengertian Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.Rasio ini melihat

(11)

commit to user

pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut.

Tujuan analisis rasio aktivitas juga mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modalnya. Rasio aktivitas menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber dana yang ada dalam perusahaan. Rasio ini menyangkut sebagai investasi dalam aktiva lancar dan aktiva tetap. Investasi yang terlalu besar akan mengakibatkan rasio aktivitas semakin rendah. Ini berarti dana yang tertanam akan lebih lambat perputarannya atau dengan kata lain penggunaan dana kurang efektif.

a. Rasio Perputaran Piutang

Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Rata-rata umur piutang bisa dihitung melalui dua tahap yaitu dengan menghitung perputaran piutang dan kemudian menghitung rata-rata umur piutang.Rumus :

(12)

commit to user

Rata-rata umur piutang =

Angka rata-rata piutang yang terlalu tinggi

menunjukkankemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih tinggi.Sebaliknya, angka yang terlalu rendah bisa jadi merupakan

indikasi kebijakan piutang yang terlalu ketat dan ini

akanmenurunkan penjualan dari yang seharusnya bisa

dimanfaatkan.

Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Jadi rasio ini mengukur sampai seberapa cepat perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya. Semakin cepat berarti semakin sedikit pula dana yang ditanamkan pada piutang.

Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar.

b. Rasio Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang berputar selama satu periode tertentu, tingkat perputaran persediaan ini dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.Rumus:

(13)

commit to user

Perputaran Persediaan =

Rata-rata umur Persediaan =

Besarnya tingkat perputaran persediaan tergantung pada sifat barang,letak perusahaan, dan jenis perusahaan.Tingkat perputaran

persediaan yang rendah dapat disebabkan over investment dalam

persediaan.

Sebaliknya tingkat perputaran persediaan yang tinggi

menunjukkan dana yang diinvestasikan pada persediaan efektif menghasilkan laba. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun dan ini

menandakan efektifitas manajemen persediaan.

Sebaliknya,perputaran persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-manajemen seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif. Jadi rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan mengontrol modal yang ada pada persediaan.

c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini

(14)

commit to user

berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Namun jika rasionya tidak bisa dikatakan juga bahwa perusahaan kurang efektif dalam menggunakan aktiva tetapnya. Rasio yang rendah bisa disebabkan karena penjualan aktiva tetap yang sudah tidak efesien lagi dalam penggunaannya. Rumus :

Perputaran Aktiva Tetap =

d. Perputaran Total Aktiva

Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva.Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi pemasarannya dan pengeluaran modalnya. Perputaran total aktiva ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, dan juga bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan. Rumus :

Perputaran Total Aktiva =

4. Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset dan modal saham yang tertentu. Tujuan analisis rasio profitabilitas adalah untuk

melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

(15)

commit to user

digunakan untuk mengetahui perkembangan laba perusahaan dari waktu ke waktu.

a. Profit Margin

Menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.Rumus:

Profit Margin =

Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan

tertentu.Profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu.Secara umum rasio yang

rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan

manajemen.Ketidakefesiensi manajemen disini dilihat dari

bagaimana laba yang dihasilkan terhadap penjualan. b. Return on Total Aset ( ROA)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA juga sering

disebut ROI (Return On Investment). Rumus :

ROA =

Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti efisiensi manajemen.Efesiensi manajemen disini dilihat dari bagaimana perusahaan memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan

(16)

commit to user

operasional perusahaan.Semakin tinggi nilai rasio, semakin baik dalam menghasilkan laba.

c. Return on Equity (ROE)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham,namun rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang saham. Rasio ini merupakan suatu ukuran tentang

efesiensi manajemen dalam penggunaan modal sendiri. Rumus :

ROE =

C. Analisis SWOT

Menurut Fredy Rangkuti (2004:18) Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan . Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman.

SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan-kekuatan),

weaknesses (kelemahan-kelemahan), opportunities (peluang-peluang) dan

threats (ancaman-ancaman).Menurut Jogiyanto (2005:46) SWOT

digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi .Adapun

(17)

commit to user

Strength atau kekuatan, merupakan segala sesuatu yang dimiliki dan dapat memperlancar pendirian usaha tersebut atau pembuatan produk atau pelaksanaan proyek. Contoh: tenaga ahli, dana yang banyak, bahan baku yang murah, dan sebagainya.

Weakness atau kelemahan, yaitu ketidakadaan sumber yang diperlukan sehingga dapat menghambat kelancaran pendirian usaha atau pembuatan produk atau pelaksanaan proyek yang bersangkutan. Contoh: kekurangan dana, langkanya bahan baku, mahalnya tenaga kerja, dan lain-lain.

Opportunity atau kesempatan/peluang, ialah faktor luar yang dapat memperluas kegiatan yang akan dilakukan. Contoh: produk baru akan laku di pasaran, produk lain belum ada.

Threat atau ancaman/tantangan, yakni faktor luar yang dapat mempersempit kegiatan yang akan dilakukan. Contoh: pesaing, keadaan kurang aman, dan sejenisnya.

Referensi

Dokumen terkait

kedudukan mediator sendiri harus netral; (d) kunci dari sesi ini adalah penegasan mengenai kesediaan para pihak untuk menyelesaikan sengketa melalui mediasi dan oleh

Dalam menyusun model Z Altman mengambil sampel 33 perusahaan manufaktur yang bangkrut pada periode 1960 sampai 1965 dan 33 perusahaan yang tidak bangkrut dengan

Parameter yang digunakan unruk penentuan kawasan konservasi laut meliputi jenis substrat dasar perairan, jumlah jenis ikan karang, kelimpahan ikan karang, kedalaman, jarak dari

Jadi jika menulis puisi harus dapat memilih kata-kata (diksi) yang indah dan menarik. Sebuah karya sastra disebut puisi jika mempunyai ketentuan-ketentuan tentang jumlah

Berdasarkan analisis peneliti terhadap hasil wawancara dengan beberapa informan yang didukung oleh hasil pengamatan dan dokumen menegaskan bahwa sikap pelaksana

Pada saat yang sama ketiga intelektual Muslim baru ini juga akrab dengan berbagai corak pemikiran Barat, dan dalam batas tertentu juga paham dengan teori-teori ilmu sosial

Deklarasi Quebec secara spesifik menyebutkan bahwa Ekowisata merupakan salah satu bentuk pariwisata yang mengandung prinsip pariwisata berkelanjutan yang membedakannya

Total Aset, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga, FDR dan NPF Bank Pembiayaan Rakyat Syariah berdasarkan Provinsi - Mei 2018 ( Total of Gross Assets, Financing, Depositor Funds, Percentage