5.1. Analisis Aspek Kualitatif
Aspek kualitatif adalah aspek non keuangan yang digunakan dalam menilai kelayakan investasi suatu usaha, yang meliputi aspek pasar, aspek teknis dan produksi, aspek manajemen serta aspek ekonomi dan sosial. Keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan dalam penilaian kriteria proyek investasi yang dievaluasi, selain dari aspek keuangan (aspek kuantitatif) yang menjadi fokus pada penelitian di Butik Sprei Angel Dream.
1) Aspek Pasar
Aspek pasar adalah merupakan rencana pemasaran produk yang dihasilkan oleh Butik Sprei Angel Dream dan rencana penyediaan produk yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan kegiatan usaha pada Butik Sprei Angel Dream. Ada tiga hal yang harus dilihat, yaitu potensi pasar dan bauran pemasarannya, serta melakukan analisa perbandingan terhadap produk serupa guna melihat kekuatan/kelemahan pesaing agar dapat mengambil peluang pasar yang ada.
(a) Potensi Pasar
Pertumbuhan penduduk Indonesia dapat mengakibatkan meningkatnya permintaan akan sandang, seperti kebutuhan akan pakaian jadi, selimut dan sprei.
Selain pertumbuhan penduduk Indonesia, trend juga berpengaruh terhadap
peningkatan penjualan produk. Oleh karena itu, pola usaha Butik Sprei Angel Dream
lebih ditekankan pada permintaan. Sedangkan untuk pola produksi, Butik Sprei Angel Dream berusaha menyediakan produk sprei maupun bed cover set dengan rancangan yang sesuai dengan trend atau model dan motif yang sedang diminati. Berikut gambar salah satu produk sprei yang dibuat atas permintaan pelanggan Butik Sprei
Angel Dream (Gambar 5.1).
Gambar 5.1. Sprei Katun Jepang Hello Kitty
Sumber: Koleksi Foto Butik Sprei Angel Dream (2014)
Dengan memproduksi motif yang sedang diminati pasar, maka akan berpengaruh terhadap potensi pasar Butik Sprei Angel Dream. Hal ini tentu saja dapat berdampak
pada peningkatan penjualan atau pendapatan Butik Sprei Angel Dream. Kemampuan
penting, mengingat model yang cepat berubah. Disamping itu, para agen atau reseller
Butik Sprei Angel Dream memiliki pasar yang berbeda, sehingga dapat saling melengkapi.
(b) Bauran Pemasaran
Saluran distribusi merupakan salah satu kegiatan dalam bauran pemasaran yang tidak kalah penting dilakukan perusahaan untuk membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya. Adapun dalam menjalankan kegiatan bauran
pemasarannya, Butik Sprei Angel Dream memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
1) Produk, yang meliputi: a) Kualitas Produk
Untuk peningkatan kualitas produk sprei dan bed cover set, Butik Sprei
Angel Dream menerapkan prosedur pengembangan keahlian para penjahit dan ketrampilan sumber daya manusia dalam bentuk peningkatan
pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan trend atau
perkembangan produk sprei dan bed cover set yang sedang diminati serta
produsen-produsen merk yang sedang booming, memberikan pelatihan
khusus terhadap penjahit baru (junior) agar memiliki kapasitas kemampuan dalam memenuhi standar kualitas produk yang ditetapkan oleh Butik Sprei
Angel Dream. Selain itu, melakukan pengawasan terhadap peralatan atau mesin jahit yang digunakan oleh para penjahit agar tidak terjadi hambatan pada saat proses produksi.
b) Desain dan Model Produk
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, Butik Sprei Angel Dream membuat
produk yang bervariasi dan beraneka ragam. Dari sisi ukuran, disesuaikan dengan ukuran tempat tidur baik itu ukuran yang umum maupun sesuai permintaan konsumen. Untuk variasi produk, selain produk sprei set juga diproduksi dalam bentuk bed cover set, atau hanya berupa selimut atau bed cover saja, disesuaikan dengan permintaan konsumen. Selain itu, sarung bantal panjang pun dapat dibuat sesuai pesanan dan menjadi produk khusus Butik Sprei Angel Dream.
Sementara untuk konsep desain produk Butik Sprei Angel Dream ditentukan
oleh Ibu Niken sebagai penangung jawab operasional, yang kemudian akan diberikan kepada para penjahit, yang selanjutnya akan dikombinasikan dalam bentuk corak dan warna oleh para penjahit setelah mendapat persetujuan dari Ibu Niken.
c) Kemasan
Untuk kemasan produk sprei, digunakan kemasan dalam bentuk plastik mika dengan merek Angel Dream yang tercetak pada cover plastiknya, dan untuk kemasan bed cover set, digunakan kemasan dalam bentuk tas plastik mika yang disesuaikan dengan ukuran bed cover set nya, dengan tali tambang di atas penutup plastiknya. Dari sisi mutu kemasan masih sangat sederhana, mengingat besarnya biaya yang akan dikeluarkan dan menjadi beban biaya variabel (biaya produksi).
d) Jaminan Produk
Untuk memberikan pelayanan terbaik demi menciptakan kepuasan dan
loyalitas pelanggan, maka Butik Sprei Angel Dream memberikan jaminan
kepada konsumen, jika produk tidak sesuai pesanan atau produk yang dibeli cacat, maka dapat dikembalikan atau ditukar dengan produk yang sama dengan harga yang sama, atau jika dikembalikan maka 100% uang akan kembali.
2) Harga (Price)
Untuk harga produk yang ditawarkan sangat beragam, disesuaikan dari jenis kain dan ukuran dari sprei atau bed cover set. Harga produk sprei bahan kain
katun Jepang, dimulai dari harga Rp. 285.000,- sampai dengan harga Rp. 550.000,- dan untuk produk bed cover set bahan katun Jepang, dimulai dari
harga Rp. 550.000,- sampai dengan Rp. 1.100.000,-. Sedangkan untuk produk yang menggunakan bahan kain katun catra atau katun lokal, untuk produk sprei dimulai dari harga Rp. 185.000,- sampai dengan Rp. 460.000,- dan untuk produk
bed cover set, harga dimulai dari Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 950.000,-. Harga–harga ini ditetapkan berdasarkan survey harga pasar yang berlaku di kota Malang dan sekitarnya, juga survey yang dilakukan ke beberapa toko grosir yang menjual kebutuhan sandang serta mal-mal besar yang ada di kota Malang, Surabaya dan Jakarta, dengan tujuan untuk membandingkan harga jual pada produk yang sama dan sekaligus melihat kualitas dari produk yang dijual di setiap tempat yang di survey tersebut.
Tabel 5.1. Daftar Harga Produk Sprei dan Bed Cover Set
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
3) Distribusi (Place)
Distribusi produk Butik Sprei Angel Dream dilakukan dengan menggunakan
distribusi langsung, dimana konsumen membeli secara langsung ke lokasi usaha
maupun pada saat pameran yang diikuti oleh Butik Sprei Angel Dream.
Konsumen Butik Sprei Angel Dream terdiri dari agen-agen atau reseller, pembeli perorangan (teman, kerabat dan saudara), dan penginapan-penginapan (guest house atau hotel). Target utama pasar Butik Sprei Angel Dream adalah
2013 2014 Ukuran 120 265.000 285.000 Ukuran 160 350.000 375.000 Ukuran 180 450.000 500.000 Ukuran 200 525.000 575.000 Ukuran 120 175.000 200.000 Ukuran 160 250.000 275.000 Ukuran 180 350.000 400.000 Ukuran 200 400.000 475.000 Ukuran 120 500.000 550.000 Ukuran 160 600.000 650.000 Ukuran 180 850.000 950.000 Ukuran 200 950.000 1.100.000 Ukuran 120 450.000 500.000 Ukuran 160 550.000 600.000 Ukuran 180 750.000 850.000 Ukuran 200 850.000 1.000.000
Bed Cover Set Katun Jepang
Bed Cover Set Katun Catra Harga (Rp)
Sprei Katun Jepang
Sprei Katun Catra Uraian
masyarakat kota Malang. Namun demikian, hingga sampai saat ini produk sprei dan bed coverset Butik Sprei Angel Dream sudah dipasarkan sampai keluar kota Malang seperti Surabaya, Blitar, Jakarta, dan Kalimantan.
Untuk kebijakan pendistribusian, ditentukan bahwa 60% dari keseluruhan produk yang dihasilkan disalurkan melalui agen-agen atau reseller, baik di dalam
kota Malang maupun di luar kota Malang karena agen atau reseller yang paling
cepat bisa mengembalikan uang kas Butik Sprei Angel Dream, 20% pembeli perorangan yang datang ke Butik Sprei Angel Dream atau yang melakukan pesanan melalui on line, dan 20% dari keseluruhan produksi untuk konsumen hotel, penginapan serta kegiatan pameran-pameran. Apabila terjadi pengembalian produk oleh agen atau reseller (produk yang tidak laku terjual), maka produk tersebut akan ditawarkan/dijual pada saat adanya kegiatan pameran-pameran. Pameran dalam hal ini merupakan salah satu bentuk media promosi yang
dilakukan oleh Butik Sprei Angel Dream (below the line). Promosi dengan cara
seperti ini cukup efektif, karena langsung berhadapan dengan calon pembeli yang pada akhirnya akan menjadi promosi berjalan dari satu pembeli kepada pembeli lainnya (mouth to mouth).
Keseluruhan total distribusi produk sprei dan bed cover set Butik Sprei
Tabel 5.2. Pendistribusian Produk Sprei & Bed Cover Set
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
(c) Analisis Persaingan Bisnis dan Peluang Pasar
Persaingan bisnis di antara pengusaha sprei (industri bedding) cukup ketat, karena antar pengusaha memperebutkan pasar yang sama. Ditambah dengan maraknya bisnis on line shopping seperti Lazada, Bukalapak.com, Blibli.com, Mikalu.com, dan lainnya yang menawarkan hampir semua barang kebutuhan rumah tangga. Ditambah dengan persaingan menghadapi perusahaan garmen, serta produk impor seperti King Koil dan Sprei Jaquard, dimana mereka dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang sangat besar karena menggunakan mesin-mesin yang cukup canggih dengan kualitas produk yang baik.
Melihat kondisi seperti ini, maka Butik Sprei Angel Dream haruslebih fokus
mencari pelanggan baru dari waktu ke waktu untuk memperluas jaringan
pemasarannya. Dengan tetap menjaga keunggulan kualitas produknya, memilih
motif dan corak yang unik dan menarik, serta harga yang bersaing dengan
2013 2014 2013 2014 Agen-Agen (Reseller) 600 720 108 168 Perorangan/Pribadi 200 240 36 56 Penginapan 200 240 36 56 TOTAL 1000 1200 180 280 Kenaikan (%) Keterangan Total Pendistribusian Sprei (Unit) Total Pendistribusian Bed Cover Set (Unit)
membuat kebijakan keringanan pembayaran terutama bagi para agen/reseller,
maka diharapkan dapat menghadapi persaingan dengan para pebisnis lainnya. Analisis SWOT juga merupakan salah satu alat yang dapat membantu Butik
Sprei Angel Dream dalam menghadapi persaingan, bahkan untuk melakukan
pengembangan usahanya, sehingga bisa mendapatkan peluang pasar yang ada. Perluasan pasar dilakukan dengan mencari pelanggan baru, mengikuti beberapa pameran yang diselenggarakan oleh pihak kantor pemerintahan ataupun pihak
lainnya, yang pada umumnya diadakan dua kali dalam satu tahun. Media on line
pun difungsikan untuk pemasaran produk, seperti aplikasi pada Android,
Facebook atau Blackberry. Bagi para agen atau reseller, diberikan kebijakan pembayaran secara tempo dengan tenggang waktu 30 hari. Pelunasan dilakukan setiap tanggal 30 per bulan, dengan sistem jual putus, sehingga resiko ditanggung oleh pembeli, kecuali dilakukan pertukaran produk.
(d) Analisis Perbandingan Industri Bedding
Menghadapi persaingan diantara pengusaha sprei dan sejenisnya, salah satu cara yang digunakan oleh Butik Sprei Angel Dream adalah dengan melakukan analisis perbandingan terhadap para pesaingnya. Data yang diperoleh berupa informasi mengenai pemasaran produk, teknik penjualan, dan komponen yang termasuk di dalam diagram analisis SWOT (faktor internal dan eksternal dari masing-masing usaha tersebut). Berikut ini beberapa pengusaha sprei dan produk sejenisnya yang bisa dijadikan perbandingan Butik Sprei Angel Dream.
1) Mikalu.com, Pusat Grosir Sprei Online
Mikalu merupakan pusat grosir sprei online yang berlokasi di daerah Cipadu Jaya – Ciledug, salah satu pusat tekstil dan grosir sprei terbesar di Indonesia. Pemasaran dilakukan dengan menjual secara langsung ke konsumen perorangan melalui media online seperti Website, Facebook atau jaringan lainnya, dan juga melakukan direct selling melalui agen-agen atau reseller. Produk yang dijual tidak hanya produk sprei lokal, melainkan juga produk sprei dengan merek luar negeri seperti King Koil dan Sprei Jacquard. Kekuatan yang dimiliki oleh Mikalu adalah terletak pada promosi, produk dan jaringan pemasaran. Dengan jaringan yang luas, maka memudahkan Mikalu untuk melakukan promosi dan pemasaran tidak hanya di dalam negeri saja tetapi sudah sampai keluar negeri. Produk sprei yang ditawarkan beragam, mulai dari sprei lokal, sprei berbahan import seperti katun jepang, sutra dan king koil. Hanya dengan mendaftarkan diri pada Website Mikalu, maka seseorang sudah bisa menjadi agen atau reseller dari Mikalu.Com.
2) Toko Mustika (Sprei dengan merek Ge-Er)
Bapak Ali Munar sebagai pemilik Toko Mustika yang berlokasi di kawasan pasar Cipadu, Tangerang, telah merintis usahanya sejak 10 tahun silam dengan membuat sprei dan sarung bantal. Jalur pemasaran yang dilakukan oleh Bapak Ali Munar awalnya hanya sebatas penjualan di tokonya dengan produk utamanya sprei. Namun ternyata respon yang didapat sangat bagus, sehingga usaha ini berkembang dan pada akhirnya produk yang dibuat tidak
hanya sprei tetapi juga bantal, sarung bantal cinta dan melengkapi set
spreinya dengan membuat bed cover. Perluasan pemasaran pun dilakukan di
luar wilayah toko, yaitu dengan mengikuti pameran-pameran seperti di Teras BRI Nusantara di Mall FX Sudirman, Jakarta.
3) Kartika Collection
Berawal dari memasarkan mukenah bordir yang diperoleh dari Pasar
Beringharjo Yogyakarta, Bapak Hanung yang berdomisili di Purwodadi
Grobogan, mengambil Peluang untuk menjadi salah satu produsen konveksi
semacam sprei, bed cover, dan gorden. Saat itu, di daerah Purwodadi masih jarang ada produsen sprei dan sejenisnya. Dari peluang, pada akhirnya usaha ini dapat dikembangkan hingga mencapai omzet 100-125 juta Rupiah per bulannya dengan jumlah tenaga kerja produksi 10 orang. Harga produk yang ditawarkan berkisar dari harga Rp. 100.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000,- per pieces. Dari segi pemasaran, Kartika Collection memiliki workshop (toko) di pusat kota Purwodadi, dan perluasan pasarnya tersebar di beberapa wilayah di seputaran Jawa Tengah, antara lain Pati, Semarang, Kudus, Solo, Yogya dan lain-lain. Kendala utama saat ini yang dihadapi adalah faktor produksi, terkait dengan date line waktu pengerjaan, namun kapasitas tenaga kerjanya sangat terbatas. Selain itu yang dihadapi juga adalah masalah pengaturan cash flow. Sistem pembayaran yang seharusnya cash, namun karena sudah langganan, konsumen (pelanggan) meminta pengunduran pembayaran.
Dari ketiga produsen sprei tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan usaha dilakukan dengan cara fokus terhadap jalur pemasaran atau penjualan. Masih banyak merek lainnya yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat seperti Bonita, My Love, dan lain-lainnya yang sudah melakukan jalur promosi melalui media TV, Surat Kabar dan media sosial lainnya (above the line). Media promosi lainnya (below the line) juga dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar lebih luas lagi, seperti mengikuti pameran-pameran, penjualan secara bergerilya, membuka toko atau tempat sebagai wadah menjual produk, dan arisan-arisan atau komunitas-komunitas tertentu.
2) Aspek Teknis dan Produksi
Lokasi usaha kegiatan proses produksi sprei dan bed cover set dekat dengan pasar dan berada di dalam perumahan terluas di kota Malang. Dekat dengan jalan raya dan perkampungan, sehingga memudahkan pembeli untuk mendapatkan kebutuhan akan sprei atau bed cover set.
Proses produksi sprei dan bed cover set tidak dilakukan di lokasi usaha Butik
Sprei Angel Dream, namun dikerjakan oleh beberapa mitra penjahit kerjasama yang
bertempat tinggal baik di lokasi perumahan maupun perkampungan terdekat. Penjahit dibedakan sesuai dengan kapasitas penjahit sprei bahan katun Jepang, penjahit sprei bahan katun catra, dan penjahit khusus untuk bed cover. Sehingga dengan demikian, tanggung jawab produksi sepenuhnya ada di tangan masing-masing penjahit. Biaya yang dikeluarkan disesuaikan dengan tarif penjahit sesuai kategorinya dihitung per
unit produk yang dihasilkan. Produk sprei dan bed cover dibuat dengan berbagai ukuran, yaitu ukuran 120x200x35, 160x200x35, 180x200x35 dan 200x200x35. Total sprei yang sudah diproduksi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 adalah sebesar 1320 unit untuk sprei katun jepang dan 276 unit untuk bed cover set katun jepang. Sedangkan untuk sprei katun catra, diproduksi sebanyak 880 unit dan 184 unit bed coverset.
Kebijakan produksi untuk jumlah unit sprei dan bed cover set pada tahun pertama (2013), yaitu sebesar 1000 unit sprei dan 180 unit bed cover set. Dengan asumsi kemampuan produksi per bulan rata-rata sebesar 80 unit sprei dan 15 unit bed cover set. Berdasarkan permintaan yang meningkat, maka pada tahun kedua (2014) produksi ditingkatkan sebesar 20% untuk unit sprei menjadi sebesar 1200 unit dan untuk bed cover set naik sekitar 60%, dari 180 unit menjadi 280 unit. Dari jenis bahan, ditetapkan persentase perbandingan untuk produksi sprei dan bed cover set
yaitu 60% : 40%. Untuk bahan dari katun jepang adalah sebesar 60% dari total produksi sprei dan bed cover set, dan 40% untuk sprei dan bed cover set dari bahan katun catra atau lokal. Dan dari segi ukuran, persentase produksi ditetapkan sebagai berikut:
Ukuran 120x200x35 sebesar 20% dari total produksi per jenis bahan/kain.
Ukuran 160x200x35 sebesar 40% dari total produksi per jenis bahan/kain.
Ukuran 180x200x35 sebesar 30% dari total produksi per jenis bahan/kain.
Dari sisi kualitas produksi, Butik Sprei Angel Dream lebih menekankan pada kualitas jahitan per satuan unit produk sprei dan bed cover set dengan standard butik serta kualitas bahan dan corak warna yang lebih spesifik (tidak pasaran). Berikut tabel total produksi sprei dan bed cover set Butik Sprei Angel Dream selama dua tahun, yang dihitung per tahun sesuai jenis bahan dan ukuran untuk tahun 2013 dan 2014 (tabel 5.3).
Tabel 5.3. Total Produksi Sprei dan Bed Cover Set
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
3) Aspek Manajemen
Tenaga kerja yang dipekerjakan pada Butik Sprei Angel Dream berasal dari masyarakat sekitar atau tetangga yang berdomisili di perkampungan dan perumahan
yang sama dengan tempat usaha Butik Sprei Angel Dream.
Dalam memilih tenaga penjahit, Butik Sprei Angel Dream memiliki standard khusus dalam menilai hasil atau kualitas dari masing-masing penjahit. Untuk uji standar kualitas jahitan, kualitas pemasangan karet, dan penataan motif atau corak warna, diatur oleh Ibu Niken, dan akan dilihat hasilnya setelah dilakukan beberapa uji
2013 2014
Sprei Katun Jepang 600 720 1.320
Sprei Katun Catra 400 480 880
Total Sprei 1000 1200 2.200
Bed Cover Katun Jepang 108 168 276
Bed Cover Katun Catra 72 112 184
Total Bed Cover Set 180 280 460
Total 1.180 1480 2.660
Uraian
Tahun
coba dari masing-masing penjahit. Untuk tenaga kerja tetap, jam kerja dimulai dari jam 10.00-16.00 WIB, dengan waktu istirahat jam 12.00-13.00 WIB. Selebihnya dari jam tersebut, pekerjaan akan diteruskan oleh Ibu Niken sebagai bentuk pengawasan pekerjaan dalam satu hari tersebut.
Sistim penggajian untuk tenaga kerja tetap sebagai berikut:
Untuk tenaga administrasi umum dan keuangan masing-masing adalah sebesar
Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
Untuk tenaga kurir sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
Untuk tenaga driver sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
Untuk tenaga manajemen dalam hal ini sebagai Manajer Operasional dan
Manajer Keuangan, masing-masing sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).
Total biaya tenaga kerja tetap per bulan adalah sebesar Rp. 5.500.000,- dan upah tenaga kerja tetap ini belum mengalami kenaikan selama dua tahun usaha berjalan (tahun 2013-2014). Sementara untuk upah tenaga penjahit, dari awal usaha ini berjalan sudah mengalami kenaikan dikarenakan faktor biaya bahan baku penunjang yang digunakan oleh penjahit. Sehingga rata-rata kenaikan upah penjahit adalah sebesar 9%.
Dalam melakukan analisis kelayakan investasi, Butik Sprei Angel Dream
memperhitungkan kenaikan upah tenaga tetap dengan menggunakan perhitungan kelayakan berdasarkan asumsi kenaikan biaya operasional (VC dan FC) sebesar 10%.
Berikut ini tabel 5.4. Jumlah Tenaga Kerja & Upah Tenaga Kerja pada Butik Sprei Angel Dream tahun 2013-2014.
Tabel 5.4. Upah Penjahit dan Tenaga Kerja Tetap Butik Sprei Angel Dream
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
4) Aspek Ekonomi dan Sosial
Keberadaan Butik Sprei Angel Dream tidak menimbulkan dampak negatif bagi
masyarakat sekitar karena Butik Sprei Angel Dream tidak menggunakan mesin-mesin
yang menimbulkan kebisingan, tidak menyisakan limbah atau pembuangan sisa-sisa produksi. Bahkan sebaliknya memberikan dampak positif karena dengan keberadaan
Butik Sprei Angel Dream dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar.
Tenaga kerja tetap yang bekerja pada Butik Sprei Angel Dream adalah siswa-siswi yang baru lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan yang bertempat tinggal di dekat tempat usaha, dan para penjahit pun juga merupakan penjahit-penjahit yang berlokasi di seputaran lokasi Butik Sprei Angel Dream.
Upah / Bln (Rp)
2013 2014 2013-2014
Tenaga Kerja Tetap
Manajer Operasional 1.500.000,00
Manajer Keuangan 1.500.000,00
Staff Administrasi Umum 1.000.000,00
Bagian Umum 500.000,00
Driver 1.000.000,00
Total Upah Tenaga Kerja Tetap 5.500.000,00
Tenaga Penjahit (Upah Langsung)
Penjahit Sprei Katun Jepang 4 55.000,00 60.000,00 Penjahit Sprei Katun Catra 2 30.000,00 35.000,00 Penjahit Bed Cover:
Ukuran 120 1 130.000,00 135.000,00
Ukuran 160 Ke Atas 1 140.000,00 150.000,00
Total Upah Penjahit 8
Upah / Unit (Rp) Uraian (Orang)Jumlah
5.2. Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan suatu usaha perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai pendapatan dan pengeluaran atau biaya, kemampuan melunasi pinjaman (jika usaha tersebut mendapatkan pendanaan secara kredit dari lembaga perbankan atau non bank), serta kelayakan usaha ditinjau dari beberapa kriteria kelayakan usaha seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR), Average Rate of Return (ARR), Pay Back Period (PBP) dan Net Benefit/Cost Ratio (Net B/C). Aspek keuangan juga digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini meliputi sumber dana yang diperoleh, aliran kas (baik itu aliran kas masuk maupun aliran kas keluar), kebutuhan investasi dan biaya investasi, serta kebutuhan modal kerja.
5.2.1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan
Sumber dana yang digunakan seluruhnya adalah berasal dari modal sendiri. Jangka waktu investasi pada usaha ini diasumsikan selama lima tahun, dimulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dengan pertimbangan pengembalian nilai investasi tidak terlalu lama. Selain itu, dari sisi produk yang dihasilkan bersifat musiman atau mengikuti perubahan selera konsumen, terutama dari sisi motif, corak, jenis bahan dan banyaknya pesaing yang menjual produk yang sama.
Persentase target penjualan adalah 100% dari total kapasitas produksi. Target yang harus dicapai ditetapkan untuk tahun pertama sebesar 1000 unit
produk sprei dan 180 unit produk bed cover set. Pada tahun kedua mengalami
kenaikan sebesar 20% total penjualan sprei, dan 60% total penjualan bed cover
set. Berdasarkan animo penjualan dari tahun 2013-2014 yang mengalami
kenaikan, maka asumsi prakiraan total produksi dan target penjualan (produksi sama dengan target penjualan) untuk tahun 2015-2019 adalah berdasarkan hasil perhitungan dari Analisis Regresi Linear secara sederhana. Variabel data yang
digunakan adalah total penjualan tahun 2013 dan 2014, dan jumlah periode waktu adalah 2 tahun (n = 2). Berikut tabel hasil perhitungan prakiraan penjualan untuk tahun 2015 – 2019. Detail perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 13, Hasil Perhitungan Estimasi Penjualan Butik Sprei Angel Dream tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Tabel 5.5. Prakiraan Penjualan Sprei dan Bed Cover Butik Sprei Angel Dream
Sumber: Data diolah peneliti (2015)
Katun Jepang Catra Katun Jepang Catra
2015 840 560 228 152 2016 960 640 288 192 2017 1080 720 348 232 2018 1200 800 408 272 2019 1320 880 468 312 Total 5400 3600 1740 1160
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah sebesar 12% per tahun, berdasarkan tingkat rata-rata suku bunga kredit investasi bank umum, khususnya untuk kredit usaha kecil dan mikro. Data yang digunakan adalah dari tahun 2012 sampai dengan 2015 (Sumber: BPS, 2015). Berikut tabel tingkat suku bunga kredit investasi bank umum dari tahun 2012 – 2015 (tabel 5.6).
Tabel 5.6. Tingkat Suku Bunga Kredit Investasi Bank Umum 2012-2015
Sumber: BPS, diolah Peneliti (2015)
Asumsi tingkat rata-rata suku bunga kredit investasi yang dijadikan dasar perhitungan kelayakan usaha pada Butik Sprei Angel Dream adalah berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh penelitian terdahulu, seperti Kementrian Koperasi, UMKM Indonesia dan Bank Indonesia. Jurnal yang digunakan salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Bank Indonesia
terhadap sektor usaha mikro, kecil dan menengah pada “Pola Pembiayaan Usaha
Kecil Industri Pakaian Jadi Muslim” (Direktorat Kredit, BPR dan UMKM, 2008). Pada penelitian tersebut, teknik analisa yang digunakan adalah capital budgeting. Sementara untuk analisis sensitivitas, menggunakan tingkat suku
Tahun 11,45 11,38 12,21 12,29 11,83 Tingkat Suku Bunga Rata-rata (%)
2012 2013 2014 2015
bunga pinjaman sebesar 14%, dengan asumsi pinjaman 60%:40% modal sendiri. Porsi ini digunakan untuk menutupi kebutuhan dana yang masuk dalam komponen Biaya Proyek, seperti Biaya Investasi dan Biaya Modal Kerja.
Untuk biaya depresiasi atau penyusutan aset tetap, digunakan metode penyusutan garis lurus, dengan nilai ekonomis 20 tahun untuk bangunan dan 5 tahun untuk kendaraan, mesin jahit, rak besi dan peralatan penunjang. Kebijakan nilai ekonomis aktiva tetap, selain berdasarkan ketentuan tentang penyusutan menurut pasal 10 UU PPh dimana aset tetap Butik Sprei Angel Dream masuk dalam kategori kelompok satu, selain itu juga mempertimbangkan bahwa penggunaan manfaat aset tetap selain bangunan adalah 5 tahun. Aset tetap yang dimiliki oleh Butik Sprei Angel Dream ditentukan memiliki nilai sisa (nilai residu) masing-masing, untuk bangunan dan kendaraan sebesar 50% dari nilai awal, untuk mesin jahit adalah sebesar 30% dari nilai awalnya, dan untuk peralatan sebesar 20% dari nilai awal. Besarnya nilai sisa dihitung dari perkiraan harga jual kembali apabila kegiatan usaha Butik Sprei Angel Dream tidak dilanjutkan setelah masa investasi berakhir. Dengan demikian, Butik Sprei Angel Dream masih memiliki nilai aset di akhir jangka waktu investasi.
Asumsi kenaikan biaya-biaya, baik itu biaya variabel, biaya tetap, dan biaya operasional adalah sebesar 10% per tahun berdasarkan tingkat rata-rata inflasi Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan 2015. Dengan fluktuasinya inflasi, maka akan sangat berpengaruh terhadap komponen-komponen yang
terkait dengan kegiatan usaha, seperti misalnya kenaikan upah penjahit, kemasan dan bahan bakar.
Dengan adanya kenaikan biaya-biaya, maka akan berpengaruh terhadap harga jual produk sprei dan bed cover set. Sehingga harga jual produk diasumsikan naik sebesar 10%, disesuaikan dengan asumsi persentase kenaikan
biaya-biaya yang berpengaruh terhadap produk sprei dan bed cover set. Namun
juga diasumsikan adanya penurunan penerimaan/pendapatan (asumsi unit produk terjual turun 10%, dan harga jual produk tetap), atau pendapatan tetap disebabkan harga dan unit produk terjual tidak mengalami perubahan (kenaikan).
Untuk data inflasi Indonesia, Butik Sprei Angel Dream mengambil data
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Berikut tabel data perhitungan rata-rata inflasi di Indonesia dari tahun 2010 - 2015 (tabel 5.7).
Tabel 5.7. Inflasi Indonesia tahun 2010-2015
Sumber: BPS (2015) Tahun Inflasi (%) 2010 6,96 2011 3,79 2012 4,30 2013 8,38 2014 8,36 2015 2,16
Total 33,95 Rata-rata Inflasi (%) 6,79 Rata - rata Inflasi Indonesia Tahun 2010 - 2015
5.2.2. Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional
Komponen biaya dalam analisis kelayakan investasi pada Butik Sprei
Angel Dream dibedakan menjadi dua, yaitu biaya investasi dan biaya operasional atau modal kerja.
1) Biaya Investasi
Biaya investasi adalah komponen biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dana awal pendirian usaha yang meliputi tanah dan bangunan, sarana penunjang meliputi mesin jahit dan peralatan-peralatan lainnya seperti rak penyimpanan barang serta kendaraan sebagai alat transportasi. Untuk mesin jahit yang dimiliki hanya digunakan sebagai back up apabila ada
kekurangan kualitas jahitan terhadap produk sprei maupun bed cover. Karena kegiatan operasional produksi sprei maupun bed cover sepenuhnya
dilakukan oleh para penjahit yang sudah bekerjasama dengan Butik Sprei
Angel Dream. Biaya investasi yang dibutuhkan pada tahap awal usaha ini terdiri dari biaya untuk tanah dan bangunan yang dihitung secara proporsional, karena melekat pada rumah induk sebagai tempat tinggal pemilik Butik Sprei Angel Dream, sarana transportasi yang terdiri dari mobil dan motor, peralatan penunjang yang terdiri dari rak besi susun, lemari show case, trolley barang 100 liter, keranjang tarik beroda tipe 1 dan container-container plastik ukuran besar dan sedang. Total keseluruhan biaya investasi yang diperlukan adalah sebesar Rp. 246.140.000,- . Komponen biaya terbesar
adalah kendaraan, yaitu sebesar 73% untuk mobil, sementara komponen lainnya tidak terlalu besar. Karena Butik Sprei Angel Dream belum berbadan hukum, maka belum ada biaya untuk perizinan. Berikut tabel 5.8. untuk biaya investasi.
Tabel 5.8. Komposisi Biaya Investasi
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
2) Biaya Operasional
Total biaya operasional atau modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selama perusahaan beroperasi atau selama kegiatan perusahaan berlangsung. Modal Kerja terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan. Biaya tetap ini dikeluarkan setiap melakukan produksi per bulan, yang terdiri dari biaya gaji tenaga kerja tetap, biaya administrasi dan umum serta biaya untuk bahan bakar sarana transportasi (mobil dan motor) ditambah dengan penyusutan.
Total (Rp) Persentase (%) 12.000.000 5 32.000.000 13 180.000.000 73 12.000.000 5 10.140.000 4 100 246.140.000
Total Biaya Investasi Mesin & Peralatan Motor
Komponen Gedung Tanah Mobil
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dipengaruhi naik turunnya produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi ini terdiri dari biaya pembelian bahan baku yaitu kain, pembelian untuk kemasan produk, dan upah tenaga penjahit. Sehingga total biaya operasional atau modal kerja untuk tahun pertama (tahun 2013) adalah sebesar Rp. 425.727.560,-. Berikut ini
tabel yang menunjukan besarnya biaya operasional Butik Sprei Angel Dream
(tabel 5.9). Selengkapnya untuk rincian kebutuhan biaya operasional Butik
Sprei Angel Dream akan ditampilkan dalam Lampiran 6. Biaya Operasional.
Tabel 5.9. Komponen Biaya Operasional 2013
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Pada tahun kedua komponen biaya operasional mengalami perubahan karena adanya kenaikan harga pada bahan baku, upah penjahit dan kemasan yang juga mengalami kenaikan. Rata-rata kenaikan yang terjadi adalah sebesar 28%, sehingga secara total biaya operasional dari Rp. 35.477.597,- per bulan pada tahun 2013 menjadi Rp. 45.490.963,- per bulan pada tahun 2014. Sedangkan untuk biaya tetap justru mengalami penurunan, terutama dari sisi bahan bakar. Hal ini disebabkan berkurangnya pemakaian kendaraan terutama
No Komponen Biaya
Per Bulan (Rp)
Tahun 2013 (Rp)
1 Total Biaya Tetap
8.145.283,33
97.743.400,00
2 Total Biaya Variabel
27.332.013,33
327.984.160,00
35.477.296,67
425.727.560,00
Total Biaya Operasional
mobil, karena lebih banyak agen/reseller yang datang ke lokasi Butik Sprei
Angel Dream. Berikut tabel biaya operasional pada tahun 2014 (tabel 5.10). Perincian kebutuhan biaya operasional akan dilampirkan dalam Lampiran 5. Biaya Operasional.
Tabel 5.10. Komponen Biaya Operasional 2014
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Total biaya merupakan jumlah keseluruhan modal kerja yang terdiri dari biaya tetap yang di dalamnya termasuk biaya penyusutan terhadap bangunan, kendaraan dan peralatan lainnya yang dihitung per tahun, dan komponen biaya variabel. Biaya penyusutan per tahun adalah sebesar Rp. 21.044.400,-Ketentuan nilai ekonomis pada aset Butik Sprei Angel Dream, seperti telah dijelaskan pada parameter asumsi, bahwa nilai ekonomis aset Butik Sprei Angel Dream terhitung 5 tahun, dengan masing-masing memiliki nilai sisa. Nilai dihitung berdasarkan perkiraan harga pasar atas aset-aset tersebut, seprti mobil dan motor, nilai sisa yang digunakan adalah 50% dari nilai awal, untuk mesin jahit sebesar 30% dari nilai awal dan untuk peralatan diperkirakan
No Komponen Biaya
Per Bulan (Rp)
Tahun 2014 (Rp)
1 Total Biaya Tetap
8.138.350,00
97.660.200,00
2 Total Biaya Variabel
37.352.613,00
448.231.360,00
45.490.963,00
545.891.560,00
Total Biaya Operasional
memiliki nilai sisa sebesar 20% dari nilai awal. Berikut tabel 5.11. untuk biaya penyusutan Butik Sprei Angel Dream selama 5 tahun.
Tabel 5.11. Biaya Penyusutan
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
5.2.3. Pendapatan Hasil Usaha
Pendapatan hasil usaha Butik Sprei Angel Dream diterima dari penjualan sprei dan bed cover set dengan berbagai macam ukuran dan jenis bahan yang digunakan. Bahan dari Katun Jepang lebih digemari daripada yang terbuat dari bahan Katun Catra/Lokal. Diasumsikan jumlah unit yang diproduksi adalah sama dengan jumlah unit penjualan. Sehingga di akhir tahun tidak ada unit yang tersisa dari total unit yang sudah diproduksi. Dengan kebijakan pembayaran pembelian
0 1 2 3 4 5 1 Bangunan 12.000.000,00 300.000,00 300.000,00 300.000,00 300.000,00 300.000,00 6.000.000,00 20 tahun 2 Sarana Transportasi a. Mobil 180.000.000,00 18.000.000,00 18.000.000,00 18.000.000,00 18.000.000,00 18.000.000,00 90.000.000,00 5 tahun b. Motor 12.000.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 6.000.000,00 5 tahun 3 Mesin
a. Mesin Jahit Portable Singer 2.200.000,00 308.000,00 308.000,00 308.000,00 308.000,00 308.000,00 660.000,00 5 tahun b. Mesin Jahit Manual Kaki Butterfly1.700.000,00 238.000,00 238.000,00 238.000,00 238.000,00 238.000,00 510.000,00 5 tahun 4
Peralatan
a. Container Plastik Besar 840.000,00 134.400,00 134.400,00 134.400,00 134.400,00 134.400,00 168.000,00 5 tahun b. Container Plastik Sedang 450.000,00 72.000,00 72.000,00 72.000,00 72.000,00 72.000,00 90.000,00 5 tahun c. Rak Besi Susun 4 900.000,00 144.000,00 144.000,00 144.000,00 144.000,00 144.000,00 180.000,00 5 tahun d. Rak Besi Susun 5 1.400.000,00 224.000,00 224.000,00 224.000,00 224.000,00 224.000,00 280.000,00 5 tahun e. Lemari ( Show Case ) 1.200.000,00 192.000,00 192.000,00 192.000,00 192.000,00 192.000,00 240.000,00 5 tahun f. Trolley Barang 100 liter 950.000,00 152.000,00 152.000,00 152.000,00 152.000,00 152.000,00 190.000,00 5 tahun g. Keranjang Tarik Beroda Type 1 500.000,00 80.000,00 80.000,00 80.000,00 80.000,00 80.000,00 100.000,00 5 tahun
Total Biaya Penyusutan 214.140.000,00 21.044.400,00 21.044.400,00 21.044.400,00 21.044.400,00 21.044.400,00 104.418.000,00
produk secara tempo 30 hari bagi agen atau reseller, maka memudahkan Butik
Sprei Angel Dream melakukan penjualan. Setiap akhir bulan dilakukan
pelunasan pembayaran untuk produk yang terjual, sementara sisanya dapat ditukar dan akan menjadi transaksi di bulan berikutnya. Setiap pertengahan tahun dan menjelang akhir tahun, Butik Sprei Angel Dream mengikuti pameran-pameran di beberapa tempat, sehingga produk sisa pengembalian dari agen-agen atau reseller dapat dijual pada saat pameran tersebut. Tabel berikut ini
menunjukan angka penjualan sprei dan bed cover set Butik Sprei Angel Dream
selama tahun 2013 (tabel 5.12). Secara terinci akan ditampilkan pada Lampiran 7. Pendapatan Hasil Usaha Tahun 2013 - 2014.
Tabel 5.12. Pendapatan Hasil Usaha Tahun 2013
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Penjualan pada tahun kedua (2014) mengalami kenaikan sebesar 20% dari total unit produksi tahun 2013, dan sebesar 43% total pendapatan yang
Sprei Katun Jepang 50 600 228.300.000
Sprei Katun Catra 9 108 112.000.000
Bed Cover Katun Jepang 33 400 74.450.000
Bed Cover Katun Catra 6 72 44.700.000
TOTAL 98 1180 459.450.000
Uraian Penjualan per Bulan (unit)
Penjualan per Tahun (unit)
Total penerimaan Th. 2013 (Rp)
diterima. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan harga jual produk sekitar 7% - 15%. Berikut ini akan digambarkan total penjualan per bulan dan per tahun 2014 dalam tabel di bawah ini (tabel 5.13).
Tabel 5.13. Pendapatan Hasil Usaha Tahun 2014
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Untuk melihat kelayakan usaha Butik Sprei Angel Dream setelah dua tahun berjalan (tahun 2013-2014), perlu dilakukan perhitungan berdasarkan asumsi proyeksi pendapatan untuk tahun 2015-2019 (5 tahun). Asumsi-asumsi yang digunakakan antara lain adalah, adanya kenaikan harga jual sebesar 10% dan kenaikan unit penjualan yang akan diperkirakan dari hasil perhitungan berdasarkan metode analisis regresi linear sederhana. Untuk data permintaan rata-rata masa lalu, digunakan data penjualan tahun 2013-2014, dan untuk data kecenderungan atau perkiraan permintaan waktu berikutnya, terhitung dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Hasil perhitungan prakiraan penjualan ini, yang
Sprei Katun Jepang
60
720
298.440.000
Sprei Katun Catra
40
480
152.400.000
Bed Cover Katun Jepang
14
168
128.450.000
Bed Cover Katun Catra
9
112
77.900.000
Total penerimaan
Th. 2014 (Rp)
TOTAL
123
1480
657.190.000
Penjualan per
Tahun (unit)
Uraian
Penjualan per Bulan
akan menjadi dasar target pencapaian penjualan dan kapasitas produk yang akan diproduksi. Berikut hasil perhitungan prakiraan unit penjualan produk sprei dan
bed cover set Butik Sprei Angel Dream dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.14. Prakiraan Unit Penjualan Produk Tahun 2015-2019
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Dari hasil perhitungan tersebut di atas, tampak bahwa unit produk sprei katun jepang diperkirakan naik setiap tahunnya sebesar 120 unit, untuk sprei katun catra sebesar 80 unit, dan untuk bed cover set katun jepang naik sebesar 60 unit, sementara untuk bed cover set diperkirakan naik sebesar 40 unit. Dengan
demikan, pendapatan Butik Sprei Angel Dream dapat diproyeksikan dari tahun
2015 sampai dengan 2019 dapat diproyeksikan sebagai berikut (tabel 5.15).
Katun Jepang Catra Katun Jepang Catra
2015 840 560 228 152 2016 960 640 288 192 2017 1080 720 348 232 2018 1200 800 408 272 2019 1320 880 468 312 Total 5400 3600 1740 1160 Tahun
Tabel 5.15. Proyeksi Pendapatan Usaha Butik Sprei Angel Dream Th.2015-2019
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
5.2.4. Laporan dan Proyeksi Laba Rugi
Hasil perhitungan laba rugi usaha tahun 2013 dan 2014 menunjukan bahwa Butik Sprei Angel Dream telah menghasilkan laba (setelah pajak) pada tahun 2013 sebesar Rp. 33.722.440,- dengan profit on sales senilai 7%, dan pada tahun 2014, keuntungan (laba) Butik Sprei Angel Dream mengalami kenaikan
sebesar 230% dari tahun 2013, menjadi sebesar Rp. 111.298.440,- dengan profit
on sales sebesar 17%.
Kenaikan laba tersebut dikarenakan pada tahun kedua unit yang terjual naik sebesar 20%, diiringi dengan harga jual naik sampai dengan 15%. Sementara dari sisi biaya, yang mengalami kenaikan hanya biaya variabel sebesar 28%, sementara untuk biaya tetap tidak mengalami kenaikan. Di samping itu, untuk pajak belum dibebankan karena Butik Sprei Angel Dream masih
Unit Pendapatan (Rp) Unit Pendapatan (Rp) Unit Pendapatan (Rp) Unit Pendapatan (Rp) Unit Pendapatan (Rp) Sprei Katun Jepang 840 382.998.000 960 487.049.200 1080 608.080.660 1200 731.610.770 1320 873.766.095 Sprei Katun Catra 560 195.580.000 640 245.872.000 720 304.266.600 800 371.881.400 880 449.976.494 Bed Cover Katun Jepang228 191.862.000 288 266.587.200 348 354.338.820 408 590.969.324 468 713.359.299 Bed Cover Katun Catra 152 116.204.000 192 161.462.400 232 214.610.440 272 276.773.464 312 349.222.988 TOTAL 1780 886.644.000 2080 1.160.970.800 2380 1.481.296.520 2680 1.971.234.958 2980 2.386.324.877
2018 2019
Uraian
berbentuk badan usaha kecil dan belum berbadan hukum. Oleh karena itu berdampak pada besarnya keuntungan usaha Butik Sprei Angel Dream. Untuk Laporan Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream tahun 2013-2014, dapat dilihat pada tabel 5.16.
Proyeksi Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019, diasumsikan dengan tiga kondisi sebagai berikut:
1) Asumsi adanya kenaikan biaya operasional sebesar 10%, diikuti dengan kenaikan pendapatan baik dari unit penjualan dan kenaikan harga produk sebesar 10%. Hasil perhitungan proyeksi laba rugi pada asumsi pertama ini akan digambarkan pada tabel 5.17.
Tabel 5.16. Laporan Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream 2013-2014
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
2013 (Rp) 2014 (Rp) A
Total Penerimaan 459.450.000 657.190.000 B
i. Biaya Variabel 327.984.160 448.231.360 ii. Biaya Tetap 97.743.400 97.660.200
Total Pengeluaran 425.727.560 545.891.560 C Laba / Rugi Sebelum Pajak 33.722.440 111.298.440
D Pajak 0 0
E Laba / Rugi Setelah Pajak 33.722.440 111.298.440
F Profit on Sales (NPM) 7% 17%
No Uraian
Tahun
Penerimaan
Tabel 5.17. Proyeksi Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream 2015-2019
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
2) Asumsi biaya operasional naik 10%, sementara pendapatan tetap dimana unit penjualan produk tidak mengalami kenaikan dan tidak ada kenaikan harga produk (data tahun 2014). Berikut hasil perhitungan Proyeksi Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream tahun 2015-2019 (tabel 5.18).
Tabel 5.18. Proyeksi Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream 2015-2019
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
2015 2016 2017 2018 2019
A Pendapatan 886.644.000 1.160.970.800 1.481.296.520 1.971.234.958 2.386.324.877 B
i. Biaya Variabel 493.054.496 542.359.946 596.595.940 656.255.534 721.881.088 ii. Biaya Tetap 105.321.780 113.749.518 123.020.030 133.217.593 144.434.912 Total Pengeluaran 598.376.276 656.109.464 719.615.970 789.473.127 866.316.000 C Laba / Rugi Sebelum Pajak 288.267.724 504.861.336 761.680.550 1.181.761.831 1.520.008.878
D Pajak 0 0 0 0 0
E Laba / Rugi Setelah Pajak 288.267.724 504.861.336 761.680.550 1.181.761.831 1.520.008.878
F Profit on Sales (NPM) 33% 43% 51% 60% 64% Pengeluaran No Uraian Tahun (Rp) 2015 2016 2017 2018 2019 A Pendapatan 657.190.000 657.190.000 657.190.000 657.190.000 657.190.000 B i. Biaya Variabel 493.054.496 542.359.946 596.595.940 656.255.534 721.881.088 ii. Biaya Tetap 105.321.780 113.749.518 123.020.030 133.217.593 144.434.912 Total Pengeluaran 598.376.276 656.109.464 719.615.970 789.473.127 866.316.000 C Laba / Rugi Sebelum Pajak 58.813.724 1.080.536 -62.425.970 -132.283.127 -209.126.000
D Pajak 0 0 0 0 0
F Profit on Sales (NPM) 9% 0% -9% -20% -32% E Laba / Rugi Setelah Pajak 58.813.724 1.080.536 -62.425.970 -132.283.127 -209.126.000
Pengeluaran
Hasil Proyeksi Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream dengan asumsi kedua, dimana ada kenaikan biaya sebesar 10%, namun tidak dikuti oleh kenaikan pendapatan, maka Butik Sprei Angel Dream hanya mendapat keuntungan pada tahun 2015 dan 2016 saja. Pada tahun ketiga sampai dengan kelima,
diproyeksikan Butik Sprei Angel Dream akan mengalami kerugian, demikian
juga sisi Net Profit Margin tidak mengalami kenaikan.
3) Asumsi dimana kenaikan pendapatan hanya dari unit penjualan saja (target terpenuhi), namun harga jual produk tidak dinaikan (harga tahun 2014), dan untuk biaya operasional diasumsikan naik sebesar 10% per tahun. Proyeksi Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream tahun 2015–2019 pada asumsi ketiga, dapat dilihat pada tabel berikut ini (tabel 5.19).
Tabel 5.19. Proyeksi Laba Rugi Butik Sprei Angel Dream 2015-2019
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
2015 2016 2017 2018 2019
i. Biaya Variabel 493.054.496 542.359.946 596.595.940 656.255.534 721.881.088 ii. Biaya Tetap 105.321.780 113.749.518 123.020.030 133.217.593 144.434.912 598.376.276 656.109.464 719.615.970 789.473.127 866.316.000
D Pajak 0 0 0 0 0
E Laba / Rugi Setelah Pajak 207.663.724 303.370.536 393.304.030 556.906.873 615.404.000 Pengeluaran
C Laba / Rugi Sebelum Pajak 207.663.724 303.370.536 Total Pengeluaran 556.906.873 615.404.000 F Profit on Sales (NPM) 26% 32% 35% 41% 42% 393.304.030 A Pendapatan 806.040.000 959.480.000 1.112.920.000 1.346.380.000 1.481.720.000 B No Uraian Tahun (Rp)
Tampak bahwa dengan asumsi harga produk tidak dinaikan, tetapi selama unit penjualan naik setiap tahunnya, dan meskipun biaya operasional
mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar 10%, maka Butik Sprei Angel
Dream tetap akan mendapatkan keuntungan. Hasil perhitungan profit on sales (NPM) pun menunjukan angka positif, terlihat adanya kenaikan persentase NPM setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa penjualan
produk Butik Sprei Angel Dream mampu menghasilkan keuntungan
terhadap Butik Sprei Angel Dream. 5.2.5. Analisis Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) menunjukan bahwa penjualan produk pada Butik Sprei Angel Dream tidak mendapatkan laba maupun tidak mendapatkan rugi. Dari hasil perhitungan, diketahui Break Even Point (BEP) dalam rupiah pada tahun 2013 sebesar Rp. 97.743.399,- dan BEP dalam rupiah pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 97.660.199,-. Titik impas akan terjadi pada saat penjualan produk mencapai pada angka (BEP) tersebut. Berikut ini hasil perhitungan Analisis BEP tahun 2013-2014 (tabel 5.20).
Tabel 5.20. Analisis BEP Butik Sprei Angel Dream
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
2013 2014
BEP per tahun 97.743.399 97.660.199 Total Biaya Tetap 97.743.400 97.660.200 448.231.360 327.984.160
Total Biaya Variabel 3
No Uraian
Tahun (Rp)
2
Selanjutnya akan diproyeksikan nilai BEP dalam rupiah berdasarkan asumsi kenaikan biaya 10% dan kenaikan pendapatan dari tahun 2015–2019 sesuai proyeksi pendapatan Butik Sprei Angel Dream selama 5 tahun tersebut. Berikut ini Analisis Proyeksi BEP Butik Sprei Angel Dream tahun 2015-2019 (tabel 5.21).
Tabel 5.21. Analisis Proyeksi BEP Butik Sprei Angel Dream 2015-2019
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Dari tabel analisis proyeksi BEP Butik Sprei Angel Dream tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu lima tahun, proyek investasi Butik Sprei
Angel Dream akan mencapai titik impas (BEP) pada tingkat penjualan tahun 2015 sebesar Rp. 105.321.779,-, tahun 2016 sebesar Rp. 113.749.518,-, tahun 2017 sebesar Rp. 123.020.029,- dan sebesar Rp. 133.217.592,- pada tahun 2017, serta di tahun terakhir 2019 penjualan mencapai angka sebesar Rp. 144.434.912,-
2015 2016 2017 2018 2019
1 Total Penerimaan 657.190.000 657.190.000 657.190.000 657.190.000 657.190.000 2 Total Biaya Tetap 598.376.276 656.109.464 719.615.970 789.473.127 866.316.000 3 Total Biaya Variabel 105.321.780 113.749.518 123.020.030 133.217.593 133.217.593 598.376.276 656.109.464 719.615.970 789.473.127 866.316.000
No Uraian
Tahun (Rp)
5.2.6. Analisis Return on Investment (ROI)
Metode perhitungan ROI menunjukan pengembalian atas modal investasi dimana besarnya manfaat bersih setelah pajak yang dicapai dibagi dengan total harta (total aktiva) yang dimiliki oleh Butik Sprei Angel Dream. Hasil perhitungan ROI tahun 2013-2014 ditunjukan pada tabel berikut ini (tabel 5.22), dan untuk besarnya nilai aktiva pada Butik Sprei Angel Dream, dapat dilihat pada
Lampiran 11. Laporan Keuangan Butik Sprei Angel Dream posisi Neraca per 31
Desember 2013 dan 2014.
Tabel 5.22. Analisis ROI 100% Modal Sendiri
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Hasil perhitungan ROI Butik Sprei Angel Dream adalah sebesar 8% pada
tahun 2013, menunjukan bahwa setiap Rp. 1,- nilai asset dapat mewakili
perolehan keuntungan usaha pada Butik Sprei Angel Dream sebesar Rp. 0,08,-
dan pada tahun 2014, nilai ROI sebesar 18% menunjukan bahwa setiap Rp. 1,- nilai asset Butik Sprei Angel Dream dapat mewakili perolehan keuntungan usaha sebesar Rp. 0,18,-. No Uraian 2013 (Rp) 2014 (Rp) 1 EAT 33.722.440 111.298.440 2 Total Aktiva 448.362.440 619.660.880 8% 18% ROI
5.2.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha
Aliran kas (cash flow) dalam perhitungan ini dibagi menjadi dua, yaitu arus masuk (cash inflow) dan arus keluar (cash outflow). Arus masuk diperoleh dari penjualan sprei dan bed cover set ditambah dengan nilai sisa dari total asset tetap di akhir tahun kelima. Sehingga di akhir tahun kelima, usaha ini masih memiliki asset tetap senilai Rp. 104.418.000,-. Untuk arus keluar, meliputi biaya investasi, biaya tidak tetap dan biaya tetap. Hasil analisis kelayakan finansial pada Butik Sprei Angel Dream meliputi kriteria Net Present Value, Internal Rate of Return, Average Rate of Return, Net Benefit Cost Ratio, Payback Period. Perhitungan kelayakan finansial usaha ini diperoleh dari hasil pengurangan aliran kas manfaat dengan pengeluaran biaya-biaya yang menggunakan 100% modal sendiri. Manfaat bersih setelah pajak ditambah penyusutan, kemudian didiskontokan dengan tingkat suku bunga kredit investasi yang diasumsikan sebesar 12%, berdasarkan perhitungan rata-rata tingkat suku bunga kredit investasi periode 2012 – 2015.
Hasil perhitungan kelayakan usaha pada tabel 5.23, usaha Butik Sprei
Angel Dream menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 220.911.602,- ditunjukan dari nilai NPV positif pada tingkat bunga 12%. Untuk nilai ARR menunjukan angka 47%, dan nilai IRR sebesar 38% lebih besar dari tingkat suku bunga 12%, serta nilai Net B/C Ratio sebesar 1,8975 lebih besar dari 1 yang berarti bahwa setiap Rp. 1,- yang dikeluarkan akan mendapatkan Rp. 0,8975 sebagai
keuntungan. Nilai Payback Period adalah 2 tahun (kurang dari jangka waktu investasi yang ditetapkan 5 tahun), yang berarti bahwa dibutuhkan waktu dua tahun untuk pengembalian investasi yang sudah dikeluarkan oleh Butik Sprei
Angel Dream. Secara keseluruhan, berdasarkan perhitungan kelayakan usaha Butik Sprei Angel Dream ini layak untuk diteruskan.
Berikut hasil perhitungan kelayakan investasi dari aspek keuangan Butik
Sprei Angel Dream yang menggunakan 100% modal sendiri pada tabel berikut
ini (tabel 5.23).
Tabel 5.23. Hasil Kelayakan Investasi 100% Modal Sendiri
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
5.3. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha
Analisis sensitivitas kelayakan usaha penting untuk dilakukan karena
komponen-komponen biaya dan pendapatan yang ada pada cash flow didasarkan pada asumsi –
asumsi tertentu yang memungkinkan terjadinya kesalahan atau resiko usaha.
Untuk mengurangi resiko tersebut, maka analisis sensitivitas digunakan untuk menguji tingkat sensitivitas proyek investasi terhadap perubahan harga beli maupun
No Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan Keterangan
1 NPV 12% Rp 220.911.612 > 0 (positif) Layak
2 ARR 47% Layak
3 IRR 38% > 12% Layak
4 Net B/C Ratio 1,8975 > 1 Layak
harga jual. Analisis sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan parameter perubahan harga bahan baku, kemasan, upah penjahit, dan bahan bakar serta gaji pegawai tetap yang mengalami kenaikan 10% per tahun (kenaikan biaya operasional), dengan pertimbangan variabel-variabel tersebut sensitif terhadap harga di pasaran, dan dari sisi pendapatan mengalami penurunan sebesar 10% atau bahkan tetap (tidak mengalami kenaikan pendapatan).
Penentuan kenaikan harga bahan baku dan lain-lain yang terkait dengan kenaikan biaya sebesar 10% per tahun, diperoleh dari rata-rata inflasi nasional (Indonesia) periode tahun 2010-2015, dan penurunan pendapatan 10% dengan pertimbangan akibat persaingan pasar sehingga banyak pesaing yang muncul, yang dapat membuat
penjualan Butik Sprei Angel Dream mengalami penurunan, dan berdampak terhadap
penerimaan perusahaan dengan harga jual produk tetap.
Berikut ini perhitungan analisis sensitivitas berdasarkan empat asumsi yang akan dipakai pada kelayakan investasi pada Butik Sprei Angel Dream:
1) Analisis Sensitivitas Asumsi Biaya Variabel naik 10%, Unit Produk dan Harga Jual Produk Tetap, Suku Bunga 12%
Asumsi ini digunakan dengan tujuan unuk melihat sampai sejauh mana pengaruh
biaya variabel terhadap penjualan. Target yang dituju oleh Butik Sprei Angel Dream
adalah ingin melihat sejauh mana kelayakan usaha ini, dan pengaruhnya terhadap penjualan. Jika melihat kondisi tahun 2013-2014, penjualan naik meskipun biaya-biaya juga mengalami kenaikan dan keuntungan masih diterima oleh Butik Sprei
Sensitivitas kenaikan biaya variabel 10% dimungkinkan dengan melihat inflasi nasional yang terjadi, yang mengakibatkan harga bahan baku kain, bahan penunjang dan upah tenaga langsung (penjahit) mengalami kenaikan. Sementara dari sisi pendapatan, diasumsikan pendapatan tetap (unit produk dan harga jual produk tetap, berdasarkan data terakhir tahun 2014).
Tingkat suku bunga kredit sebesar 12%, jangka waktu investasi adalah 5 tahun, terhitung dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Maka hasil perhitungan analisis sensitivitas berdasarkan asumsi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini (tabel 5.24).
Tabel 5.24. Hasil Analisis Sensitivitas Asumsi I
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Hasil analisis sensitivitas berdasarkan asumsi pertama, usaha Butik Sprei Angel Dream tidak layak untuk dijalankan. Dari hasil perhitungan menunjukan nilai NPV negatif sebesar Rp. 229.906.955,-, nilai ARR negatif sebesar 4%, Net B/C Ratio kurang dari 1 yaitu sebesar 0,0660 yang berarti bahwa setiap Rp. 1,- dana yang dikeluarkan tidak menghasilkan keuntungan, tetapi justru mengalami kerugian. Untuk
Asumsi I Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan Keterangan
NPV 12% Rp (229.906.955) > 0 (positif) Tidak Layak
ARR -4% Tidak Layak
IRR 13% > 12% Layak
Net B/C Ratio 0,0660 > 1 Tidak Layak
Payback Period >5 tahun < 5 tahun Tidak Layak Unit Penjualan Tetap &
Harga Jual Tetap (2014) Biaya Variabel Naik 10%
nilai IRR masih lebih besar dari tingkat suku bunga 12% yaitu sebesar 13%, dan nilai dari Payback Period melebihi jangka waktu investasi, yaitu di atas 5 tahun.
2) Analisis Sensitivitas Asumsi Biaya Operasional Naik 10%, Pendapatan Naik dari Unit Penjualan Produk, Harga Jual Tetap dan Suku Bunga 12%
Pada asumsi ini, sensitivitas terjadi pada kenaikan biaya operasional yang terdiri dari komponen biaya variabel dan biaya tetap. Untuk biaya tetap, mengalami kenaikan sebesar 10% per tahun, mengikuti tingkat rata-rata inflasi nasional.
Unit penjualan diperkirakan berdasarkan estimasi perhitungan regresi linear, dan unit ini yang dijadikan target penjualan oleh Butik Sprei Angel Dream untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Harga jual produk diasumsikan tetap (berdasarkan harga tahun 2014), mengingat persaingan yang ada di pasar. Berikut hasil analisis senstivitas berdasarkan hasil perhitungan asumsi kedua (tabel 5.25).
Tabel 5.25. Hasil Analisis Sensitivitas Asumsi II
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Asumsi Kriteria Nilai Justifikasi
Kelayakan Keterangan
NPV 12% Rp 1.287.355.128 > 0 (positif) Layak
ARR 177% Layak
IRR 124% > 12% Layak
Net B/C Ratio 6,2302 > 1 Layak
Payback Period 1,00 < 5 tahun Layak
Kenaikan Biaya Operasional 10% Unit Penjualan Naik
Harga Tetap Suku Bunga 12%
Pada asumsi kedua, hasil perhitungan sensitivitas menunjukan bahwa dengan adanya kenaikan unit penjualan produk, meskipun harga jual produk tetap dengan kenaikan biaya operasional sebesar 10%, masih menghasilkan keuntungan, karena nilai NPV positif yaitu sebesar Rp. 1.287.355.128,-, nilai ARR sebesar 177%, nilai IRR 124%, lebih besar dari tingkat bunga yang diisyaratkan 12%, dan Net B/C Ratio lebih dari 1 yaitu 6,2302, dimana setiap Rp. 1,- dana yang dikeluarkan mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 5,2302, serta Payback Period hanya 1 tahun.
Dengan demikian, berdasarkan perhitungan hasil analisis senstivitas dengan menggunakan asumsi kedua ini, usaha Butik Sprei Angel Dream layak untuk dijalankan.
3) Analisis Asumsi Sensitivitas Biaya Variabel Naik 10%, Unit Penjualan Turun 10%, Harga Jual Naik 10%, dan Suku Bunga 12%
Pada asumsi ini, kondisi yang terjadi apabila harga jual dinaikan 10% per tahun, karena dampak dari kenaikan biaya variabel 10%, tetapi unit penjualan produk menurun sebesar 10%, karena adanya kenaikan harga jual dan faktor persaingan produk di pasar yang menjual dengan harga yang lebih murah.
Hasil perhitungan analisis sensitivitas pada asumsi III, dihasilkan nilai NPV sebesar Rp. 83.694.998,- dan untuk ARR sebesar 80%, Nilai IRR 23% lebih besar dari tingkat suku bunga yang diisyaratkan 12%, sementara untuk Net B/C Ratio masih lebih dari 1 itu berarti bahwa setiap Rp. 1,- dana yang dikeluarkan masih mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 0,34,-. Dari sisi Payback Period,
jangka waktu pengembalian nilai investasi tepat di akhir tahun umur investasi, yaitu di tahun kelima.
Secara keseluruhan, berdasarkan asumsi ketiga ini, usaha Butik Sprei Angel Dream layak untuk dijalankan. Berikut hasil perhitungan keseluruhan analisis sensitivitas berdasarkan asumsi ketiga (tabel 5.26).
Tabel 5.26. Hasil Analisis Sensitivitas Asumsi III
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
4) Analisis Sensitivitas Asumsi Kenaikan Biaya Operasional 10%, Pendapatan Naik (Unit Naik dan Harga Jual Naik 10%), Suku Bunga 12%
Pada asumsi keempat ini, semua komponen yang berpengaruh terhadap kriteria sensitivitas kelayakan usaha mengalami kenaikan. Jika diskenariokan, asumsi ini merupakan skenario dengan kondisi terbaik, karena antara biaya operasional dengan penjualan sama-sama diasumsikan mengalami kenaikan. Sehingga sensitivitas terhadap perubahan biaya operasional sebesar 10% per tahun, diikuti dengan
Asumsi Kriteria Kelayakan Nilai Justifikasi Kelayakan Keterangan NPV 12% Rp 83.694.998 > 0 (positif) Layak ARR 80% Layak IRR 23% > 11% Layak Net B/C 1,3400 > 1 Layak
Payback Period 5,00 < 5 tahun Layak Biaya Variabel Naik
10% per tahun Harga Naik 10% per tahun Unit Penjualan Turun
10% per tahun (data dari tahun 2014)
kenaikan harga jual produk sebesar 10%, dan unit penjualan juga mengalami kenaikan. Berikut hasil perhitungan analisis sensitivitas asumsi keempat (tabel 5.27).
Tabel 5.27. Hasil Analisis Sensitivitas Asumsi IV
Sumber: Data Primer, diolah Peneliti (2015)
Hasil perhitungan analisis sensitivitas pada asumsi keempat ini, terlihat bahwa secara keseluruhan usaha Butik Sprei Angel Dream layak untuk dijalankan. Nilai NPV menunjukan hasil positif sebesar Rp. 2.692.557.072,-, nilai ARR sebesar 354%, nilai IRR sebesar 180% lebih besar dari tingkat suku bunga yang diisyaratkan yaitu 12%, dan untuk nilai Net B/C Ratio 11,9391 lebih besar dari 1, yang berarti bahwa setiap Rp. 1,- dana yang dikeluarkan mampu mendapatkan keuntungan sebesar
Rp. 10,9391. Sementara untuk Payback Period tidak ada waktu pengembalian
investasi. Keuntungan yang dihasilkan sudah mampu mengembalikan investasi yang sudah dikeluarkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan asumsi kenaikan biaya operasional 10%, diikuti dengan kenaikan harga jual produk sebesar 10% dan
Asumsi Kriteria Nilai Justifikasi
Kelayakan Keterangan NPV 12% Rp 2.692.557.072 > 0 (positif) Layak
ARR 354% Layak
IRR 180% > 11% Layak
Net B/C Ratio 11,9391 > 1 Layak Payback Period 0,00 < 5 tahun Layak Kenaikan Biaya Operasional 10%
Harga Jual Naik 10% Kenaikan Unit Produk
kenaikan jumlah unit produk yang terjual, pada tingkat suku bunga kredit investasi sebesar 12%, maka usaha Butik Sprei Angel Dream ini sangat layak untuk dijalankan.