• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH PERHITUNGAN

PRODUKSI UNTUK TAHUN KE-1 Kapasitas Terpasang Gula Rafinasi

KPT yang digunakan untuk PT. Dharmapala Usaha Sukses sebesar 500.000 ton/tahun. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey)

Kapasitas Terpakai (%)

Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

Hasil Produksi

o Gula Rafinasi = (Kapasitas Terpasang x Kapasitas Terpakai x 95 %) o Gula Rafinasi – R1 (95 %) = (500.000 ton x 45 % x 95 %) = 213.750 ton o Gula Rafinasi – R2 (5 %) = (500.000 ton x 45 % x 5 %) = 11.250 ton

o Molasses (3.55 %) = 3.55 % x (Gula Rafinasi-R1+ Gula Rafinasi-R2) = 7.988 ton

Barang Dalam Proses

Diasumsikan bahwa terdapat persediaan akhir sebesar 0.8 hari / hasil produksi (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

o Persediaan awal = 0 o Persediaan Akhir = Kerja Hari Jumlah x Rafinasi Gula oduksi HasilPr 0.8

(2)

Persediaan akhir Gula Rafinasi-R1 = 300 8 . 0 750 . 213 x = 570 ton

Persediaan akhir Gula Rafinasi-R2 =

300 8 . 0 250 . 11 x = 30 ton

Persediaan akhir Molasses =

300 8 . 0 988 . 7 x = 21 ton

Produksi Siap Jual

o Produksi Siap Jual = Hasil Produksi + Persediaan Awal – Persediaan Akhir o Produksi Siap Jual Gula Rafinasi-R1 = 213.750 + 0 – 570 = 213.180 ton o Produksi Siap Jual Gula Rafinasi-R2 = 11.250 + 0 – 30 = 11.220 ton o Produksi Siap Jual Molasses = 7.988 + 0 – 21 = 7.966 ton

PENJUALAN UNTUK TAHUN KE-1 Barang Jadi

Di asumsikan terdapat persediaan akhir sebesar 0.3 hari / produksi siap jual. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

o Persediaan Awal = 0 o Persediaan Akhir = Kerja Hari Jumlah Jadi Barang x Jual Siap oduksi Pr

Persediaan Akhir Gula Rafinasi-R1 =

300 3 . 0 180 . 213 x = 2.132 ton

Persediaan Akhir Gula Rafinasi-R2 =

300 3 . 0 220 . 11 x = 112 ton

(3)

Persediaan Akhir Molasses = 300 3 . 0 966 . 7 x = 80 ton Volume Penjualan

o Volume penjualan = Produksi Siap Jual + Persediaan Awal – Persediaan Akhir o Volume Penjualan Gula Rafinasi-R1 = 213.180 + 0 – 2.132 = 211.048 ton o Volume Penjualan Gula Rafinasi-R2 = 11.220 + 0 – 112 = 11.108 ton o Volume Penjualan Molasses = 7.966 + 0 – 80 = 7.887 ton

Harga Penjualan Per Ton

Harga Penjualan ditetapkan melalui ketentuan PT. Dharmapala Usaha Sukses. Berikut ini dilampirkan harga gula rafinasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan pada tahun ke-1 :

- Untuk Gula Rafinasi-R1 sebesar Rp. 3.200.000 / ton. - Untuk Gula Rafinasi-R2 sebesar Rp. 3.100.000 / ton - Untuk molasses sebesar Rp. 300.000 / ton.

Untuk setiap tahunnya akan mengalami peningkatan sebesar 7.5 %.

Hasil Penjualan

o Volume Penjualan = Volume Penjualan x Harga / ton

o Volume Penjualan Gula Rafinasi-R1 = 211.048 x 3.200.000 = Rp 675.354.240.000 o Volume Penjualan Gula Rafinasi-R2 = 11.108 x 3.100.000 = Rp. 34.434.180.000

(4)

o Volume Penjualan Molasses = 7.887 x 300.000 = Rp. 2.365.961.000

Hasil Pendapatan

Hasil Pendapatan = Jumlah Total Volume Penjualan = Rp. 712.154.381.000

BIAYA PENJUALAN

• Biaya Penjualan = Persentase x Total Pendapatan = 0.25 % x Rp.712.154.381.000 = Rp. 1.780.386.000

BIAYA TENAGA KERJA UNTUK TAHUN KE-1 • Dewan Direktur

Komisaris = (Gaji/bulan x 12 x Jumlah) + ( Gaji/bulan x 2 x Jumlah) = (Rp17.600.000 x 12 x 3) + (Rp.17.600.000 x 2 x 3) = Rp. 739.200.000

Untuk dewan direktur, gaji/bulan mengalami kenaikan sebesar 10 % setiap tahunnya.

• Pabrik

(5)

= (Rp.13.600.000 x 12 x 1) + (Rp.13.600.000 x 2 x 1) = Rp 204.000.000

Untuk pabrik, gaji/bulan mengalami kenaikan sebesar 12.5 % setiap tahunnya. • Kantor

Manager Keuangan = (Gaji/bulan x 12 x Jumlah) + ( Gaji/bulan x 2 x Jumlah) = (Rp 8.000.000 x 12 x 1) + ( Rp 8.000.000 x 2 x 1) = Rp 112.000.000

Untuk kantor, gaji/bulan mengalami kenaikan sebesar 10 % setiap tahunnya.

DEPRESIASI DAN AMORTISASI UNTUK TAHUN KE-1 • Bangunan dan Infrastruktur

Depresiasi = (Persentase Depresiasi x Jumlah Harga) = 5 % x Rp. 15.875.000.000 = Rp 793.750.000

Nilai Sisa = Rp. 15.875.000.000 – Rp. 793.750.000.000 = Rp. 15..081.250.000 • Kendaraan

Depresiasi = 50 % x Rp.600.000.000 = Rp. 300.000.000

Nilai Sisa = Rp. 600.000.000 – Rp. 300.000.000 = Rp. 300.000.000 • Mesin dan Peralatan

Depresiasi = 12.50 % x Rp.109.072.000.000 = Rp. 13.634.000.000 Nilai Sisa = Rp.109.072.000 – Rp. 13.634.000.000 = Rp. 110.819.250 • Amortisasi = (Persentase x Biaya Pra Operasi)

(6)

Amortisasi = 25 % x Rp. 1.560.500.000 = Rp. 390.125.000

PERHITUNGAN MAINTENANCE DAN ASURANSI UNTUK TAHUN KE-1 • Bangunan dan Infrastruktur

Maintenance = (Persentase Maintenance x Jumlah Harga) = 2 % x Rp. 15.875.000.000 = Rp 317.500.000 • Kendaraan

Maintenance = 50 % x Rp.600.000.000 = Rp. 300.000.000 • Mesin dan Peralatan

Maintenance = 1 % x Rp.109.072.000.000 = Rp. 1.090.072.000

Contoh Perhitungan Asuransi • Bangunan dan Infrastruktur

Asuransi = 0.8 % x Rp. 15.875.000.000 = Rp 127.000.000 • Kendaraan

Asuransi = 2.5 % x Rp.600.000.000 = Rp. 15.000.000 • Mesin dan Peralatan

Asuransi = 0.8 % x Rp.109.072.000.000 = Rp. 872.576.000

MODAL KERJA UNTUK TAHUN KE-1 • Kas Minimum

(7)

Biaya Tenaga Kerja = ( ) 12 / bulan Waktu xLamanya Tahun Biaya Beban = 3 12 000 . 000 . 176 . 17 x = Rp. 4.294.000.000 • Piutang Dagang

Piutang Dagang = xLamanyaHari Kerja(hari) Kerja Hari Jumlah Bersih Penjualan Hasil = 14 300 000 . 381 . 154 . 712 x = Rp. 33.233.781.000 • Persediaan

Material = / xLamanya HariKerja(hari) Kerja Hari Jumlah Tahun Biaya Beban = 30 300 000 . 190 . 341 . 486 x = Rp. 48.634.119.000 • Hutang Dagang

Hutang Dagang = / xLamanya HariKerja(hari) Kerja Hari Jumlah Tahun Biaya Beban = 7 300 000 . 381 . 154 . 712 x = Rp. 11.347.961.000

(8)

= Kas Minimum + Piutang Dagang + Persediaan – Hutang Dagang

= Rp.5.542.234.000 + Rp. 33.233.871.000 + Rp.55.266.892.000 –Rp. 11.347.961.000 = Rp. 82.655.036.000.

LABA RUGI UNTUK TAHUN KE-1

• Harga Pokok Produksi =

) Pr Pr Pr Akhir Persediaan oses Dalam Barang Awal Persediaan oses Dalam Barang oduksi Biaya − + = Rp. 521.580.135.000 + 0 + Rp. 1.390.880.000 = Rp. 520.189.255.000

• Harga Pokok Penjualan =

) Pr Akhir Persediaan Jadi Barang Awal Persediaan Jadi Barang oduksi Biaya − + = Rp. 520.189.255.000 + 0 + Rp. 5.201.893.000 = Rp. 514.987.362.000 • Laba Kotor Laba kotor = Rp. 712.154.381.000 – Rp. 514.987.362.000 = Rp. 197.167.019.000 • Pajak Perseroan Pajak Perseroan = )) 000 . 000 . 100 . ( % 30 ( ) 000 . 000 . 50 . % 15 ( ) 000 . 000 . 50 . % 10 ( Rp Pajak Sebelum Laba x Rp x Rp x − + +

(9)

= )) 000 . 000 . 100 . 000 . 536 . 996 . 144 . ( % 30 ( ) 000 . 000 . 50 . % 15 ( ) 000 . 000 . 50 . % 10 ( Rp Rp x Rp x Rp x − + + = Rp. 43.481.461.000

• Laba Rugi Setelah Pajak

Laba Rugi Setelah Pajak = Laba Sebelum Pajak – Pajak Perseroan = Rp. 144.996.536.000 – Rp.43.481.461.000 = Rp. 101.515.075.000

Gross Profit Margin / Sales (%)

Gross Profit Margin / Sales (%) = x100 Bersih Penjualan Hasil Kotor Laba = 100 000 . 381 . 154 . 712 . 000 . 019 . 167 . 197 . x Rp Rp = 28 %

Net Profit Margin / Sales (%) = x100 Bersih Penjualan Hasil Pajak Setelah Rugi Laba = 100 000 . 381 . 154 . 712 . 000 . 014 . 737 . 107 . x Rp Rp = 15 %

Return On Investment (ROI) = x100 Dana Kebutuhan Total Pajak Setelah Rugi Laba

(10)

= 100 000 . 573 . 136 . 249 . 000 . 014 . 737 . 107 . x Rp Rp = 43 %

POLA PENGEMBALIAN KREDIT • Tahun 0 :

Pinjaman Thn-0 = 70% x Total Kebutuhan Dana

Pinjaman Thn-0 = 70% x Rp 249.136.573.000 = Rp 174.395.601.000 • Tahun 1 : o Pembayaran = 1 ) 1 ( ) 1 ( . − + + n n r r r P Pembayaran = 67.367.123.000 1 %) 20 1 ( %) 20 1 ( %) 20 ( 1.000 174.395.60 Rp 5 5 Rp = − + + × ×

o Bunga Kredit = r ×Pinjaman Thn(n-1)

Bunga Kredit = 20% × Rp 174.395.601.000 = Rp 34.879.120 o Angsuran Pokok = Pembayaran – Bunga Kredit

Angsuran Pokok = Rp67.367.123.000 – Rp 32.879.120.000 = Rp 32.488.003.000

o Pinjaman Thn-1 = Pinjaman Thn(n-1) – Angsuran Pokok

Pinjaman Thn-1 = Rp 174.395.601.000 – Rp 32.488.003.000 = Rp 141.907.598.000.

(11)

CASH FLOW UNTUK TAHUN KE-1 Arus Kas Masuk

o Arus Kas Masuk =

Bank Pinjaman Sendiri Modal Amortisasi Depresiasi Pajak Setelah Rugi Laba + + + + ) (

o Arus Kas Masuk =

000 . 036 . 655 . 82 . 000 . 972 . 740 . 74 . ) 000 . 125 . 390 . 000 . 475 . 097 . 16 . 000 . 104 . 737 . 107 . ( Rp Rp Rp Rp Rp + + + + = Rp. 281.620.622.000

Arus Kas Keluar

o Arus Kas Keluar = ModalKerja+PembayaranAngsuran

o Arus Kas Keluar =(Rp.88.460.673.000−Rp.11.347.961.000+Rp.67.367.123.000 = Rp.109.600.805.000

Arus Kas

o Arus Kas = Kas Masuk – Kas Keluar

= Rp. 281.620.622.000 - Rp.109.600.805.000 = Rp. 172.019.817.000

• Debt Coverage Tahun ke-2 Debt Coverage = Pajak Setelah Rugi Laba Pinjaman Bunga Pokok Angsuran +

(12)

= 000 . 104 . 737 . 107 . 000 . 120 . 879 . 34 . 000 . 003 . 488 . 32 . Rp Rp Rp + = 63 % • Debt to Equity = Dana Kebutuhan Total awal Debet Saldo ( ) = 000 . 573 . 136 . 249 . 000 . 601 . 395 . 174 . Rp Rp = 2.33 %

BREAK EVEN POINT UNTUK TAHUN KE-1 Profit Break Even Sales

o Biaya Variabel = Biaya Material + Biaya Pemasaran

= Rp. 486.341.190.000 + Rp. 1.780.386.000 = Rp. 488.121.576.000 o Biaya Tetap = Perseroan Pajak Pinjaman Bunga Pembayaran Pemasaran Biaya Penjualan Pokok Biaya + + + = Rp. 514.987.362.000 - Rp. 486.341.190.000 = Rp.119.466.439.000

o Harga Penjualan rata-rata =

oduksi Volume Bersih Penjualan Hasil Pr = 000 . 225 000 . 381 . 154 . 712 . Rp = Rp.3.165.000

(13)

o Gross Margin = Harga Penjualan rata-rata – Biaya Variabel rata-rata = Rp.3.165.000 – Rp. 2.169.000

= Rp. 996.000 o Profit BEP (Rp) Tahun ke-1

      − = Penjualan t iable Total t fixed Total cos var 1 cos       − = 000 . 381 . 154 . 712 . 000 . 576 . 121 . 488 . 1 000 . 439 . 466 . 119 . Rp Rp Rp = Rp. 379.759.328.000 o As % Projected Sales = Penjualan Pokok a H BEP ofit arg Pr = 000 . 362 . 987 . 514 . 000 . 328 . 759 . 379 . Rp Rp = 53 %

Cash Break Even Point

o Biaya Non Kas = Total Biaya Depresiasi + Biaya Amortisasi = Rp.16.097.475.000 + Rp.390.125.000 = Rp.17.857.325.000

o Total Biaya Tetap Kas = Total Biaya Tetap – Biaya Non Kas = Rp.119.466.439.000 – Rp. 17.857.325.000

(14)

= Rp. 101.609.114.000 o Cash Break Even Sales (Rp) Tahun ke-1

      − = Penjualan t iable Total t fixed Total cos var 1 cos       − = 000 . 381 . 154 . 712 . 000 . 576 . 121 . 488 . 1 000 . 114 . 609 . 101 . Rp Rp Rp = Rp. 322.994.551.000 o As % Projected Sales = Penjualan Pokok a H Sales Even Break Cash arg = 000 . 362 . 987 . 514 . 000 . 551 . 994 . 322 . Rp Rp = 45 %

Cash & Debt Service BEP

o Total Biaya Tetap Kas & Angsuran = Total Biaya Tetap + Angsuran

= Rp.119.466.439.000 + Rp.32.488.003.000 = Rp.134.097.117.000

o Cash & Debt BEP (Rp) Tahun ke-1

      − = Penjualan t iable Total t fixed Total cos var 1 cos       − = 000 . 381 . 154 . 712 . 000 . 576 . 121 . 488 . 1 000 . 117 . 097 . 134 . Rp Rp Rp

(15)

= Rp.426.267.256.000 o As % Projected Sales = Penjualan Pokok a H Sales Even Break Cash arg = 000 . 362 . 987 . 514 . 000 . 256 . 267 . 426 . Rp Rp = 60 %

NET PRESENT VALUE (NPV) • Discounted Factor = (1+i)n

= (1+20%)1 = 0,8333

• Present Future = Net Cash Flow tahun ke-1 x Discounted Factor

= Rp.137.140.697.000 x 0.8333

= Rp.114.283.914.000

• Net Present Value (NPV) = PV from Proceeds – PV from Outlays

= Rp.534.233.456.000 – Rp.249.136.573.000

= Rp. 285.096.883.000

ANALISA SENSITIVITAS UNTUK TAHUN KE-1 • Profit Break Even Sales

o Biaya Material rata-rata =

oduksi Volume

Material Biaya

(16)

= 000 . 225 000 . 190 . 341 . 486 . Rp = Rp 2.162.000

o Ijin untuk kenaikan harga material dan penjualan (Rp)

= Harga penjualan rata-rata – Biaya Variabel rata-rata – Biaya Tetap rata-rata = Rp.3.206.000 – Rp.2.169.000 – Rp.531.000

= Rp.505.000

o Ijin untuk kenaikan material (%)

100 ) ( & arg x rata rata Material Biaya Rp penjualan material a h kenaikan Ijin − = = 000 . 162 . 2 . 000 . 505 . Rp Rp = 23 %

o Ijin untuk penurunan material (%)

100 arg ) ( & arg x rata rata Penjualan a H Rp penjualan material a h kenaikan Ijin − = = 000 . 206 . 3 . 000 . 505 . Rp Rp = 16 %

• Cash Break Even Sales

o Ijin untuk kenaikan harga material dan penjualan (Rp)

(17)

= Rp.3.206.000 – Rp.2.169.000 – Rp.452.000 = Rp.585.000

o Ijin untuk kenaikan material (%)

100 ) ( & arg x rata rata Material Biaya Rp penjualan material a h kenaikan Ijin − = = 000 . 162 . 2 . 000 . 585 . Rp Rp = 27 %

o Ijin untuk penurunan material (%)

100 arg ) ( & arg x rata rata Penjualan a H Rp penjualan material a h kenaikan Ijin − = = 000 . 206 . 3 . 000 . 585 . Rp Rp = 18 %

• Cash & Debt Service BEP

o Ijin untuk kenaikan harga material dan penjualan (Rp)

= Harga penjualan rata-rata – Biaya Variabel rata-rata – Biaya Tetap rata-rata = Rp.3.206.000 – Rp.2.169.000 – Rp.596.000

= Rp.585.000

o Ijin untuk kenaikan material (%)

100 ) ( & arg x rata rata Material Biaya Rp penjualan material a h kenaikan Ijin − =

(18)

= 000 . 162 . 2 . 000 . 596 . Rp Rp = 20 %

o Ijin untuk penurunan material (%)

100 arg ) ( & arg x rata rata Penjualan a H Rp penjualan material a h kenaikan Ijin − = = 000 . 206 . 3 . 000 . 596 . Rp Rp = 14 %

Referensi

Dokumen terkait

[r]

V.L Ratumbuysang, dapat di simpulkan bahwa pengetahuan keluarga tentang kepatuhan minum obat paling tinggi berada pada kategori kurang dan kepatuhan minum obat

Masa   berlakunya  RPJM  Daerah  ini  sama   dengan   masa jabatan pasangan Bupati  dan  Wakil Bupati Banyumas, yaitu

Agar para pejabat diplomatik dapat melaksanakan tugas-tugas diplomatiknya dengan baik secara efektif dan efisien maka Negara penerima diharuskan untuk memberikan kekebalan

Bahan yang dipakai untuk lapisan kedap air dapat berasal dari tanah dan tanah liat (clay), baik tanpa campuran maupun dicampur dengan pasir dengan perbandingan tertentu

•• JJa ad di i ssu ua attu u kke ea ad da aa an n y ya an ng g e en ne errg giin ny ya a tertentu, dengan momentum sudut sama tertentu, dengan momentum sudut sama dan

analisa badan menara, dipakai sebagai analisa perhitungan adalah gaya momen atau gaya tekan yang menimbulkan resiko terbesar yang terjadi..

(1) Bidang Penunjang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan pengembangan pelayanan penunjang medik dan non medic mengkoordinasikan