• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, juga maksudnya adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang–orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Tujuan akan berbeda satu dengan yang lainnya, misalnya laba, pelayanan sosial, peningkatan pendidikan, pembinaan karir dan sebagainya. Organisasi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan laba yang selanjutnya disebut sebagai perusahaan.

Pengelolaan yang baik dan profesional merupakan suatu hal yang menjadi bagian dari siklus hidup suatu perusahaannya dalam pencapaian tujuannya. Untuk itu dalam mencapai tujuan tersebut seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sumber daya manusia sebagai faktor utamanya. Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan segala kegiatan untuk mencapai tujuan sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusianya dalam melaksanakan aktifitas. Produktivitas kerja karyawan yang maksimal sangat diharapkan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Hal ini dapat tercipta melalui banyak faktor, salah satunya adalah dengan adanya kinerja karyawan.

Menurut Tangkilisan (2003:109) : “Kinerja adalah seperangkat keluaran yang dihasilkan oleh pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu”Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Dengan

▸ Baca selengkapnya: pernyataan yang sesuai dengan ajaran punarbhawa sebagai wahana memperbaiki kualitas diri adalah

(2)

kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan dapat teratasi. Kinerja karyawan dapat dilihat dari tingkat kuantitas kerja, kualitas kerja, pemanfaatan waktu , dan tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan. Di dalam dunia kerja setiap pekerjaan dituntut semakin berkualitas. Hal ini berdampak terhadap tuntutan kinerja setiap karyawan, agar semakin meningkatkan kerja sama untuk menghasilkan produksi yang bermutu. Agar perusahaan mampu menjadi pemenang di bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan harus mampu menggabungkan segenap potensi, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan visi anggotanya untuk bekerja dalam suatu tim kerja.

Menurut Robbins dan Judge Tim kerja (work team) adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (2008:406). Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terorganisasi. Usaha – usaha idividual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.

Tim Kerja ibarat sebuah bangunan yang keberadaannya dibentuk dari beberapa komponen, sama halnya dengan keberadaan tim kerja dalam sebuah organisasi minimal terdiri dari ketua tim, mungkin dibutuhkan wakil ketua, sekretaris tim, bendahara dan anggota, yang kesemuanya berupaya secara maksimal menyamakan visi, misi dan melaksanakannya bersama-sama sesuai tugas dan fungsinya untuk tujuan yang ingin dicapai organisasi, yang telah diprogramkan dan didukung dengan biaya dan sarana lainnya. Semua komponen Tim kerja harus bersatu, karena semuanya merupakan satu bangunan yang bila satu tidak ada atau hilang bisa mengakibatkan robohnya bangunan

(3)

tersebut. Cepat atau lambat tergantung pada posisi peran dan fungsinya. Tim kerja merupakan kumpulan yang terdiri atas individu-individu, yang memiliki perbedaan sifat dan kepentingan. Fokus utama seorang leader dalam tim kerja adalah memberi gambaran terhadap tujuan serta menyamakan visi dari setiap individu agar tujuan bisa tercapai. Alur kerjasama dan pembagian tugas yang pada prakteknya adalah sesuatu yang sensitif, sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah tim kerja yang solid.

Peranan Tim Kerja sangat dominan dan berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Karyawan. Dengan demikian karyawan akan lebih memiliki peranan penting dalam pelaksanaan tanggung jawab dari perusahaan. Sesuai dengan bidang masing-masing yang dipercayakan perusahaan dan juga dapat mempermudah mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Tim Kerja yang tidak efektif dapat menghambat peningkatan kinerja karyawan. Tingkat produksi perusahaan pada tahun 2006 sampai 2008 dapat di lihat pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Tingkat produksi o

Tahun Tingkat Produksi (Kg) 2006 2007 2008 102.345.050 85.789.950 83.202.350 Sumber : PTPN IV Kebun laras (april 2009)

(4)

Berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa produksi PTPN IV Unit Kebun Laras mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan semakin memburuknya tingkat kinerja PTPN IV Kebun Laras dalam tiga tahun terakhir.

Tingkat produksi pada PTPN IV Unit Kebun Laras bergantung pada Tim Kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara berkesinambungan dan berdampak juga pada produksi kelapa sawit pada PTPN IV Unit Kebun Laras. Oleh sebab itu Tim Kerja dapat dijadikan faktor penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Masalah Tim Kerja yang ada pada PTPN IV Unit Kebun Laras adalah dalam hal komunikasi antara atasan dengan bawahan dan antara sesama bawahan. Komunikasi yang kurang baik tersebut antara lain dalam hal penyampaian jumlah hasil panen harian dari setiap afdeling. Karena jumlah panen harian yang mencapai ribuan kilogram, dalam menyampaikan jumlah panen sering terjadi kesalahan. Sehingga memerlukan perbaikan yang memerlukan waktu yang lama. Hal tersebut merupakan masalah Tim Kerja yang dialami PTPN IV Unit Kebun Laras. Dapat dilihat dari tingkat produksi yang semakin menurun dari PTPN IV Kebun Laras.

Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepadanya. Dengan kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi pada PTPN IV Unit Kebun Laras dapat teratasi dengan baik. Namun, masalah tersebut dapat terabaikan apabila setiap karyawan memiliki potensi kinerja yang baik. Peningkatan kinerja ini sangat dominan dan berpengaruh terhadap peranan Tim Kerja yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Karena keberhasilan Tim kerja di dalam

(5)

memotivasi kinerja karyawan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pelaksanaan beban perusahaan agar dapat terealisasikan dengan baik.

Efisiensi kinerja memberikan manfaat di dalam meningkatkan keberhasilan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan, sehingga kinerja merupakan salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan karyawan di dalam menyelesaikan tugas.

Hal di atas mendorong penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada PTPN IV Unit Kebun Laras dengan judul “Pengaruh Tim Kerja (Work Team) Terhadap Kineja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut: “Apakah Tim Kerja (Work Team) Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Kineja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras?”

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.

Berdasarkan kerangka konseptual, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Tim Kerja (Work Team) Mempunyai Pengaruh Yang Positif Terhadap Kineja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras”.

(6)

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mrnganalisis pengaruh tim kerja terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Kebun Laras.

2. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat bagi perusahaan

Untuk memberi saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam menjaga Tim kerja untuk mempertahankan Kinerja karyawan.

b. Manfaat bagi penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berfikir ilmiah dalam bidang agribisnis.

c. Manfaat bagi pihak lain

Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama dimasa yang akan datang.

E. Kerangka Konseptual

Kinerja ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Tingkat kenerhasilan suatu kinerja meliputi kuantitas kerja, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, kualitas kerja yang baik, pemanfaatan waktu dalam bekerja, serta tingkat kesalahan dalam bekerja. Siswanto

(7)

(2002:235). Kinerja karyawan akan meningkat apabila Tim kerja yang dimiliki sudah efektif. Tim kerja dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Tim Kerja yang baik apabila didukung dengan kepemimpinan yang baik, komunikasi yang lancar, motivasi yng tinggi, serta umpan balik yang terjadi Ilyas (2006:1). Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu Tim kerja sebagai variabel X dan Kinerja Karyawan sebagai variabel Y. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

Sumber : Ilyas, siswanto

F. Metode Penelitian 1.Batasan Operasional

Penelitian ini membahas pengaruh Tim kerja terhadap kinerja karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras dengan responden penelitian adalah seluruh karyawan PTPN IV Unit Kebun Laras yang berjumlah 40 orang

Tim Kerja (X) 1. Kepemimpinan 2. Komunikasi 3. Motivasi 4. Umpan Balik Kinerja (Y) 1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Pemanfaatan Waktu 4. Tingkat

(8)

2.Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari suatu faktor berkaitan dengan variabel lainnya. Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Tim Kerja sebagai variabel bebas dan Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Tim Kerja (Variabel Bebas) yaitu:

Ilyas (2006:1) menyatakan bahwa tim kerja dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.

Adapun keahlian yang harus dimiliki tim kerja untuk tersebut yang dapat dijadikan indikator Tim kerja di dalam suatu organisasi, antara lain:

1. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dalam situasi tertentu.

2. Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, kepercayaan, dan perasaaan antara anggota yang satu dan anggota tim kerja lainnya untuk mewujudkan rasa saling memahami dan saling percaya demi terciptanya hubungan yang baik.

3. Motivasi adalah semangat atau dorongan terhadap seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan dengan bekeja keras dan cerdas, untuk mencapai tujuan tertentu.

(9)

4. Umpan balik adalah suatu proses pemberian informasi kepada anggota tim kerja untuk memotivasi, mengarahkan, atau mengubah perilaku kerja untuk memperbaiki prestasi kerja tim.

b. Kinerja Karyawan (Variabel Terikat) yaitu:

Variabel terikat dalam peelitian ini adalah kinerja karyawan yang merupakan kemampuan karyawan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Siswanto (2002:235) kinerja ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Ruang lingkup penelitian ini adalah kinerja karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Laras.

Adapun indikator dari kinerja karyawan (variabel Y), yaitu:

1) Kuantitas Kerja adalah volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal yang menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam mencapai efektivitas yang sesuai dengan tujuan perusahaan. 2) Kualitas Kerja adalah kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil kerja

dengan tidak mengabaikan volume kerja untuk menghindari kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

3) Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan dari perusahaan untuk mencapai ketepatan waktu dalam penyelesaian suatu pekerjaan.

4) Tingkat kesalahan adalah penyelewengan karyawan dalam melakukan pekerjaan tanpa disengaja maupun disengaja.

Tabel 1.2

(10)

Vari abel Definisi Operasional Indikator Skal a Pen gukuran S umber Data Tim Kerja (X) Vari abel Kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan Definisi Operasional 1. Kepemimpinan 2. Komunikasi 3. Motivasi 4. Umpan Balik Indikator Skal a Likert Skal a Pen gukuran K uesioner S umber D ata Kin erja karyawan (Y) Sebuah kondisi karyawan yang mengakibatkan karyawan dapat bakerja lebih terarah dan 1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Pemanfaatan waktu 4. Tingkat kesalaha Skal a Likert K uesioner

(11)

maksimal

Sumber : Ilyas, siswanto

3.Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel yaitu variabel X (Tim kerja Kerja) dan variabel Y (Kinerja Karywan) adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004:86).

Untuk keperluan Penelitian analisis kuantitatif ini, maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat baik sampai buruk sekali dimana skala tersebut mempunyai poin, seperti Table 1.3 berikut :

Tabel 1.3 Skor Pertanyaan o. Pernyataan Skor . Sangat setuju 5 . Setuju 4 . Kurang setuju 3 . Tidak setuju 2

(12)

o. Pernyataan Skor . Sangat tidak setuju 1 Sumber : Sugiyono (2006 : 86) 4.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PTPN IV Kebun laras Kab. Simalungun Sumatera utara. Waktu penelitian dilaksanakan penulis mulai dari bulan maret sampai mei dengan 2009.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Sugiyono (2004:74) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan pada PTPN IV yang berjumlah 40 orang.

b. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yang ada yang penarikannya adalah diambil secara sensus yakni 100% dari jumlah populasi yang berjumlah 40 orang (Sugiyono, 2004:74).

Alasan dilakukannya penarikan sampel secara sensus adalah karena kecilnya jumlah populasi yang ada ditempat dimana diadakan pengujian.

(13)

6. Jenis Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan cara wawancara dan penyebaran angket kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah berupa dokumen perusahaan atau organisasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan buku, teori-teori dan literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 7.Teknik Pengumpulan Data

a. Angket (kuesioner) yaitu dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket tentang Tim kerja dan kinerja karyawan yang ditunjukkan kepada responden di objek penelitian yaitu PTPN IV Unit Kebun Laras.

b. Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penulis dalam melakukan penelitian / wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu oleh peneliti yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan data yang diperlukan oleh peneliti.

(14)

Dalam penelitian ini data angket yang ada diuji dalam beberapa tahap antara lain :

1. Uji Validitas

Uji ini untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (angket) dengan menggunakan software SPSS 13, dimana uji validitas ini dilakukan PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir dengan responden 30 orang. Hasil analisis instrument Tim Kerja ( variabel independent ) untuk uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.4 . Sedangkan hasil analisis instrument Kinerja ( vriabel dependent ) untuk uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.5

Tabel 1.4

Hasil Analisis Instrumen Tim Kerja (Variabel Independent) No. Butir Instrumen Corrected item total correlation Keterangan Valid 1 0.73554 Valid 2 0.66216 Valid 3 0.64847 Valid 4 0.75786 Valid 5 0.63043 Valid 6 0.60764 Valid No. Butir Instrumen Corrected item total correlation Keterangan Valid 7 0.56387 Valid

(15)

8 0.68687 Valid

9 0.50383 Valid

10 0.72324 Valid Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (juni 2009)

Tabel 1.5

Hasil Analisis Instumen Kinerja (Variabel Dependent) No. Butir Instrumen Corrected item total correlation Keterangan Valid 1 0.73554 Valid 2 0.66216 Valid 3 0.64847 Valid 4 0.75786 Valid 5 0.63043 Valid 6 0.60764 Valid 7 0.56387 Valid 8 0.68687 Valid 9 0.50383 Valid 10 0.72324 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (juni 2009)

2. Uji Reliabilitas

(16)

ini dilakukan pada PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir dengan responden 30 orang.

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang Reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dari output SPSS pengujian Reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,912 untuk instumen Tim Kerja, dan sebesar 0,912 untuk instumen Kinerja.

Menurut”construct” penilaian dianggap Reliabel jika koefisien alpha nya ≥ 0,70. Dengan demikian koefisien sebesar 0,912 dan 0,912 yang mendekati 1 sudah membuktikan bahwa instrumen Tim Kerja dan Kinerja adalah Reliabel.

9. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif

Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterpretasikannya, sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.

b. Metode Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh tim kerja terhadap kinerja karyawan yang dapat dilihat sebagai berikut.

Y = a + bX Dimana :

(17)

Y = Tim kerja a = Nilai Intercept ( konstan ) X = Kinerja b = Koefisien arah Regresi

c. Uji Signifikan Parsial ( Uji t )

Dilakukan uji t yaitu seacra parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh Tim kerja sebagai variabel bebas terhadap Kinerja sebagai variabel terikat

Kriteria Pengujian :

H0 : ß1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan dari Tim kerja terhadap Kinerja Karyawan)

H1 : ß1 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan dari Tim kerja terhadap Kinerja Karyawan )

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R 2 ≤ 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan demikian sebaliknya.

Gambar

Tabel 1.1  Tingkat produksi
Tabel 1.3  Skor Pertanyaan  o.  Pernyataan  Skor  .  Sangat setuju  5  .  Setuju  4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbandingan serat eceng gondok dan kertas koran bekas dan pengaruh penggunaan filler CaCO3, dry strength starch, dan

Mekanika Lagrange W.S. Mekanika Lagrange W.S. Fisika Koloid Dasar Suparno, Ph.D. Fisika Koloid Dasar Suparno, Ph.D. Media Audio Visual *) Nur Kadarisman, M.Si. Mikroprosesor *)

Komunikasi dan media massa sangat berhubungan erat,dimana komunikasi menjadi elemen utama dalam terbentuknya media massa,media massa yang kita kenal saat ini pada

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas LBB-AVBP dalam menyisihkan Fe dan Mn pada air sumur bor menggunakan tanaman Typha latifolia dan Cyperus papyrus

Siswa Pelamar, menggunakan NISN dan password yang diberikan oleh Kepala Sekolah pada waktu verifikasi data di PDSS, login ke laman SNMPTN http://snmptn.ac.id untuk

4.. Diagnosis Laboratorium dalam menegakkan diagnosa demam tifoid sangat penting dilakukan karena dapat membantu dalam menentukan hasil pemeriksaan. Sampai saat ini masih

Masih menurut Dwijoseputro (1979) jka medium selalu diadakan pembaruan dan kondisi lingkungan disekitar bakteri selalu dijaga kondusif, beberapa jenis

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah yang akan diselesaikan adalah : “Bagaimana