• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai beraneka ragam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai beraneka ragam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai beraneka ragam sumber daya alam yang berpotensi besar. Diantaranya adalah minyak bumi, gas alam dan panas bumi. Sebagai salah satu negara berkembang dengan sumber daya alam yang sangat besar, tidak mengherankan jika Indonesia menjadi sorotan dunia khususnya ketika berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam yang ada dalam usaha melaksanakan pembangunan. Dari sekian banyak sumber daya alam yang ada, Indonesia merupakan negara yang juga dapat dikatakan berhasil dalam membina sektor MIGAS.

PT Medco E&P Indonesia yang sering kita kenal dengan nama

MedcoEnergi adalah perusahaan nasional yang didirikan pada tahun 1980. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat terjadi di dunia bisnis, sehingga memacu setiap perusahaan untuk tetap mempertahankan mutu dan kualitas. Dengan adanya globalisasi yang terjadi, tentunya menuntut adanya perbaikan dan perubahan yang signifikan dari setiap perusahaan. Disinilah perlunya peran aktif seorang Public Relations dalam meningkatkan image perusahaan yang positif di mata khalayak.

Seorang PR selain dituntut mampu untuk menjaga komunikasi yang baik dengan publik internal maupun eksternal, juga harus mampu mengatasi masalah yang terjadi. Setiap program atau perencanaan yang dilakukan sesuai dengan visi

(2)

dan misi perusahaan tersebut. Inilah yang menjadi profesi PR dianggap sebagai

front liner jika terjadi suatu krisis dalam perusahaan, yakni bagaimana cara PR dalam menghadapi masalah dan menjaga hubungan baik dengan publik eksternal perusahaan, terutama pemerintah dan masyarakat lokal menjadi hal mutlak untuk dilakukan guna menunjang kelancaran kegiatan-kegiatan operasional perusahaan dalam upaya untuk mencapai tujuan, baik yang bersifat profit maupun nonprofit. Dalam hal ini pemerintah memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan operasional perusahaan migas. Peran pemerintah dalam hal mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia yaitu minyak dan gas bumi, Negara berkewajiban menjaga agar pengelolaan sumber daya alam tepat sasaran, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Hal ini seperti tertuang pada pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi:1 “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Berdasarkan pengertian tersebut, migas merupakan sumber daya alam yang pemanfaatannya harus dilakukan oleh negara untuk kemakmuran masyarakat Indonesia. Seperti tertuang pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak Dan Gas Bumi yakni 2 “Bahwa minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan yang dikuasai oleh negara serta merupakan komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak dan mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional sehingga pengelolaannya harus dapat secara maksimal memberikan kemakmuran dan

1

UUD 1945 pasal 33 ayat 3

2

(3)

kesejahteraan rakyat”. Maka dalam setiap menjalankan kegiatan usahanya MedcoEnergi tidak hanya mementingkan untuk pecapaian target bisnis yang tinggi, namun juga mementingkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasi pertambangan. Karena hubungan yang harmonis oleh komunitas lokal dipandang oleh MedcoEnergi sebagai salah satu aspek kunci keberhasilan untuk pencapaian target usaha yang sudah direncanakan.

Perusahaan perminyakkan merupakan salah satu industri yang rentan akan adaya pengeruh negatif akibat dari proses operasionalnya. Sebagai sebuah industri yang mengolah minyak dan gas sangat rentan menimbulkan pencemaran udara ataupun kerusakan lingkungan di sekitar wilayah operasional.

Seperti halnya dalam penelitian ini, peneliti mengambil studi kasus yang dialami oleh MedcoEnergi dalam melakukan kegiatan proyek seismik darat di wilayah kerja Rimau, Palembang, yang menimbulkan terjadinya krisis pada perusahaan. Berawal dari komunitas lokal wilayah proyek seismik darat yakni, warga Dusun Muara Padang, Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Palembang, yang diwujudkan dengan aksi protes disertai dengan tuntutan masyarakat kepada MedcoEnergi atas pekerjaan proyek seismik darat 2D di blok Rimau milik MedcoEnergi yang dekat dengan pemukiman. Aksi protes warga muncul karena menurut warga, pencemaran air tanah dan kerusakan jalan disekitar pemukiman warga disebabkan oleh adanya kegiatan seismik darat milik MedcoEnergi. Aksi yang dilakukan oleh warga setempat adalah dengan menutup jalan menuju wilayah proyek seismik, warga

(4)

tidak mengijinkan kegiatan proyek seismik berjalan selama tuntutan yang mereka ajukan kepada MedcoEnergi belum dikabulkan. Selain aksi penutupan jalan, beberapa warga juga mendatangi kantor Medco Rimau untuk menyampaikan tuntutan yang sama. Aksi penutupan jalan yang dilakukan oleh warga dan beberapa preman setempat berdampak negatif pada MedcoEnergi, yakni kegiatan proyek seismik darat terhenti sementara. Hal ini jelas merugikan perusahaan, baik dari segi materi maupun waktu, tertundanya tujuan perusahaan yang telah direncanakan dalam menghasilkan produksi minyak dan gas bumi pada wilayah Rimau, Palembang sudah jelas merupakan kerugian besar bagi MedcoEnergi.

Tuntutan yang diminta oleh warga dan harus dipenuhi oleh MedcoEnergi yaitu permintaan pertama, warga meminta agar diberikan tujuh unit mesin sumur air dan tecmond 1100 liter beserta jasa tenaga kerja untuk memasang mesin sumur air tersebut di tujuh titik yang berpencar disekitar pemukiman masyarakat. Dan permintaan kedua yaitu warga meminta agar jalan yang rusak akibat dilintasi oleh kendaraan berat proyek seismik darat milik MedcoEnergi dapat diperbaiki.

Berhentinya kegiatan seismik darat di wilayah kerja Rimau ini jelas berdampak pada kerugian yang dialami oleh MedcoEnergi, hal ini merupakan krisis yang dialami oleh perusahaan. Oleh sebab itu, PR MedcoEnergi segera mengambil sebuah strategi untuk menyelesaikan krisis yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam hal ini PR MedcoEnergi menggunakan empat proses perencanaan strategi PR, antara lain mendefinisikan masalah, perencanaan dan pemrograman, mengambil tindakan atau berkomunikasi dan terakhir adalah mengevaluasi program. Langkah pertama yang dilakukan oleh PR MedcoEnergi

(5)

adalah mendefinisikan masalah dengan mencari dan mengumpulkan fakta, data, informasi yang ada di tempat lokasi terjadinya permasalahan, yakni disekitar proyek seismik darat wilayah kerja Rimau. Tahap pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang ada. Setelah mendefinisikan masalah, strategi yang ditempuh oleh PR MedcoEnergi adalah berkomunikasi melakukan negosiasi terhadap perangkat desa dan warga untuk mengabulkan permintaan warga. Adapun hasil negosiasi tersebut adalah, kesanggupan MedcoEnergi untuk memberikan empat unit sumur air serta tecmond berkapasitas 1100 liter, dan perbaikan jalan yang rusak. Tujuan MedcoEnergi memenuhi permintaan warga agar kegiatan seismik dapat berjalan kembali dan kerugian yang dialami perusahaan dapat dikendalikan.

Melihat dari fenomena yang terjadi, sebagai PR harus mampu menjadi komunikator perusahaan, menjalankan fungsi manajemen untuk menangani krisis yang terjadi, selain itu juga harus menguasai kemampuan melobi, berdiplomasi dan negosiasi. Yang tujuannya adalah untuk menciptakan hubungan dengan berbagai pihak yang memiliki pengaruh di berbagai bidang kehidupan, kemudian mempengaruhi mereka untuk kepentingan perusahaan. Atau bila harus terjadi negosiasi, minimal praktisi PR mampu menempatkan posisi tawar-menawar perusahaan pada tempat atau sebagai pihak yang menguntungkan, namun juga tidak merugikan pihak-pihak yang terkait. Dengan melaksanakan strategi yang dilakukan oleh PR MedcoEnergi, diharapkan krisis yang timbul dapat terselesaikan, sehingga hubungan antara perusahaan dengan masyarakat lokal

(6)

dapat kembali harmonis dan kegiatan seismik darat dapat berjalan kembali yang akan menghasilkan produksi minyak dan gas bagi MedcoEnergi.

Sebagai konsekuensi MedcoEnergi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat, harus mengupayakan adanya hubungan dengan publik-publik yang berkepentingan dengan perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan yaitu memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari masyarakat luas. Selain itu, MedcoEnergi juga harus melakukan berbagai hal yang merupakan perwujudan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat lokal dimana wilayah kerja seismik berada.

PR suatu perusahaan harus berani menerima resiko atas apa yang disebabkan oleh kegiatan produksinya, karena hal ini merupakan hambatan-hambatan yang harus dihadapi oleh perusahaan, dan PR harus mampu mencari solusi yang terbaik dengan kesepakatan dan persetujuan dua belah pihak tanpa menimbulkan kerugian. Sehingga kegiatan-kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Dari uraian diatas jelas bahwa PR berjalan bersama jajaran manajemen MedcoEnergi, bekerja sama untuk memilih dan melakukan strategi dan berkomunikasi lebih intensif kepada komunitas lokal atau masyarakat sekitar wilayah operasional. Selain membina hubungan dengan komunitas lokal, PR juga harus membina hubungan yang baik dengan pemerintah daerah setempat, guna memperoleh perijinan-perijinan serta perlindungan hukum bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan proyek seismik darat yang akan menjadi sumber produksi minyak dan gas bumi.

(7)

Untuk itu peneliti mencoba untuk mengungkap, menjelaskan, menggambarkan serta menganalisis bagaimana strategi yang dilakukan oleh PR MedcoEnergi dalam penanganan krisis proyek seismik darat 2D di Dusun Muara Padang, Desa Epil, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Palembang.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis membuat perumusan masalah : “Bagaimana strategi PR PT Medco E&P Indonesia dalam penanganan krisis proyek seismik darat 2D di wilayah kerja Rimau, Palembang?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi PR PT Medco E&P Indonesia dalam penanganan krisis proyek seismik darat 2D di wilayah kerja Rimau, Palembang.

(8)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan dan manfaat yang besar. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis/Akademis:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau bahan pertimbangan bagi PR dalam penanganan krisis yang terjadi pada perusahaan. Serta pengetahuan mengenai strategi PR yang baik dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam menerapkan teori ke dalam praktek sesungguhnya. Penelitian ini juga sekaligus sebagai kontribusi bagi MedcoEnergi untuk mempertahankan serta meningkatkan strategi PR dalam menangani permasalahan yang akan timbul sebelum dan saat kegiatan proyek seismik di masing-masing wilayah operasi berjalan.

Referensi

Dokumen terkait

b) Kendala yang dihadapi BMT dalam upaya mencapai profit yang optimal adalah faktor iddle money (kelebihan dana) yaitu penarikan besar-besaran pada bulan Juli- Agustus

Akan dilakukan penyusunan metode Model Referenced Adaptive Control untuk melakukan tuning parameter kontroler PID pada tiap axis secara adaptif agar plant motor

Perbaikan dalam prioritas yang lebih rendah dapat dilakukan pada titik kepuasan terhadap gaji yang diterima terkait dengan tanggung jawab yang diemban dan

Breaugh (1985) menunjukkan bahwa rasa memiliki atau otonomi dalam pekerjaan dapat meningkatkan keterlibatan kerja dan kualitas kinerja karyawan seperti Sheldon dan Elliot

Dari sisi guru jika melakukan penilaian berbasis website juga dapat mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan setelah proses belajar berlangsung, untuk

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

Pengukuran kadar kalsium tulang tikus putih (Rattus norvegicus) model ovariektomi dengan terapi pemberian tepung tulang ikan tuna madidihang (Thunnus albacares) pada 4

dibuat digunting halus hingga memiliki ukuran mesh 120/170, 170/200 dan dibawah 200mesh, Metode Komposit Hand Lay-Up telah dilakukan penelitian sebelumnya dengan memakai fraksi