• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK RESPONDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK RESPONDEN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KARAKTERISTIK RESPONDEN

5.1 Gambaran Umum Responden

Karakteristik responden merupakan ciri atau sifat konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi minuman energi dengan merek Kuku Bima Ener-G.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode judgment sampling. Variabel

karakteristik responden yang dibahas mencakup sebaran jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan, pendapatan perbulan dan pengeluaran untuk makanan dan minuman perbulan.

5.1.1 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil survei terhadap 60 responden diketahui bahwa sebagian besar responden yang melakukan pembelian minuman energi merek Kuku Bima Ener-G adalah Laki-laki sebesar 93,3 persen, dan sisanya perempuan sebesar 6,7 persen (Tabel 5). Dominasi laki-laki dalam melakukan keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G, karena ketiga tempat yang dijadikan sampel didominasi oleh laki-laki seperti: sopir, buruh dan kelompok olahraga. Berdasarkan data tersebut laki-laki membutuhkan lebih banyak mengkonsumsi minuman energi terkait dengan pekerjaan dan aktivitasnya. Jumlah responden perempuan (6,7 persen) berada di tempat olahraga. Bayak calon responden yang perempuan yang tidak pernah mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G karena takut akan efek samping terhadap kesehatan dan ada responden yang tidak mengenal produk Kuku Bima Ener-G.

Responden laki-laki umumnya merasa respek dengan penampilan tokoh iklan, Mbah Marijan dan Crish John dikenal oleh responden laki-laki, karena kepopulerannya dan menilai sesuai dengan pesan dari Kuku Bima Ener-G sebagai minuman lelaki pemberani sedangkan responden perempuan lebih cenderung mengenal Vega Darwanti

(2)

Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 56 93,3

2 Perempuan 4 6,7

Total 60 100

5.1.2. Sebaran Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Sebaran responden menurut status pernikahan menunjukkan bahwa responden yang sudah menikah memiliki persentase terbesar yaitu 53,3 persen, sedangkan yang belum menikah 46,7 persen (Tabel 6). Berdasarkan pengamatan di lapangan, sebagaian besar responden sudah berkeluarga, terutama pada karyawan, buruh/pekerja dan pekerja dibidang transportasi. Responden yang belum menikah sebagaian besar terdapat di komunitas olahraga, karena kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa/pelajar dan belum bekerja.

Responden yang menikah umumnya merasa kesegrannya pulih kembali setelah mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G karena mereka mempunyai kewajiban di keluarga, biasanya responden ini mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G ditambah dengan susu.

Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan status Pernikahan

No Status Total Persentase (%)

1 Menikah 32 53,3

2 Belum Menikah 28 46,7

Total 60 100

5.1.3 Sebaran Responden Berdasarkan Usia

Usia merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi preferensi seseorang dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Usia responden yang melakukan keputusan pembelian minuman energi merek Kuku Bima Ener-G berumur antara 25-33 tahun, artinya bahwa segmentasi pemasaran produk minuman energi Kuku Bima Ener-G berlaku untuk kalangan remaja, dewasa (Tabel 6). Karena pada sebaran umur tersebut memang adalah usia dengan aktifitas tinggi, seperti bekerja

(3)

dan berolahraga. Sehingga membutuhkan kondisi tubuh yang terjaga kesehatannya. Sebaran umur responden ini menunjukkan bahwa segmen Kuku Bima Ener-G pada kisaran umur 24 tahun ke atas, sesuai dengan target yang dinginkan produsen.

Responden dengan usia 25-33 lebih cenderung mengenal Crish John karena prestasinya sebagai juara dunia tinju versi WBA, sedangkan pada usia yang lebih tua lebih banyak mengenal Mbah Marijan.

Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Usia

No Umur Jumlah Persentase (%)

1 16 - 24 th 21 25

2 25 - 33 th 34 40

3 34 - 42 th 25 30

4 42 - 50 th 4 5

Total Responden 84 100

5.1.4. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa hanya terdapat lima kategori tingkat pendidikan yang sering melakukan pembelian minuman Kuku Bima Ener-G yaitu SD, SLTP, SLTA, Diploma dan Sarjana. (Tabel 8). Berdasarkan pengamatan dilapangan, responden yang berpendidikan Diploma dan Sarjana menempati jumlah terkecil, hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan responden maka konsumsi terhadap minuman energi semakin kecil. Alasan responden dengan tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana sedikit dalam mengkonsumsi minuman energi adalah takut akan efek samping yang tidak baik untuk kesehatan seperti: nyeri lambung setelah mengkonsumsi minuman energi, dan takut ketagihan/kecanduan, sebagaian besar responden tersebut, memilih mengkonsumsi minuman dengan kandungan vitamin tinggi dan aman untuk dikonsumsi seperti: Mizone, NU Greentea, Pocari Sweat dan You C 1000. Berdasarkan data tersebut, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin selektif dalam melakukan keputusan pembelian minuman energi.

(4)

Tabel 8. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 SD 1 1,7 2 SLTP 22 36,7 3 SMU 21 35 4 Diploma 9 15 5 Sarjana 7 11,7 Total Responden 60 100

5.1.5 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Kesempatan pembelian minuman energi merek Kuku Bima Ener-G, selain akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan juga dipengaruhi oleh pekerjaan seseorang menyangkut rutinitas yang dilakukan yang menuntut adanya asupan dari suplemen tambahan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 60 responden, pekerjaan responden didominasi oleh sopir, karena pada saat pengambilan responden di terminal semuanya berprofesi sebagai sopir (31,7 persen), sedangkan di tempat komunitas olahraga dari berbagai profesi. Data tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan seseorang sangat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi minuman Kuku Bima Ener-G

Buruh dan sopir/penarik ojek adalah jenis pekerjaan responden yang paling dominan dalam mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G. Hampir setiap hari buruh dan sopir/penarik ojek mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G, berdasarkan pengamatan di lapangan minuman Kuku Bima Ener-G dikonsumsi pada saat jam istirahat bagi responden yang bekerja di bidang buruh khususnya buruh angkut di pasar untuk mengembalikan kondisi badan. Sopir adalah jenis pekerjaan yang banyak mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G, untuk menjaga dari kantuk yang dapat membahayakan keselamatan penumpang. Data yang dapat dikumpulkan hasil dari pengamatan, mahasiswa/pelajar, pegawai swasta dan wiraswasta mengkonsumsi minuman Kuku Bima Ener-G setelah berolahraga, responden beralasan kesegaran setelah mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G terutama yang dingin, mampu mengembalikan kesegaran tubuh.

(5)

Tabel 9. Sebaran responden berdasarkan tingkat pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1 Mahasiswa/Pelajar 8 13,3 2 Pegawai Swasta 6 10 3 Wiraswasta 7 11,7 4 Pedagang 4 6,7 5 Guru/Dosen 3 5 6 Buruh 13 21,7 7 Sopir/Penarik Ojek 19 31,7 Total 60 100

5.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan Penggolongan pendapatan responden dibagi menjadi lima kelompok pendapatan. Pembagian kelompok ini dilakukan dengan cara mengurangi pendapatan tertinggi dengan pendapatan terendah kemudian dibagi jumlah kelompok yang diinginkan. Kelompok pendapatan yang terbentuk adalah Kurang dari Rp 500.000 Rp 500.000-1.000.000 Rp.1.000.000-3.000.000 Rp. 3.000.000-5.000.000 Lebih dari Rp. 5.000.000 (Tabel 10).

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pendapatan perbulan ada pada kisaran Rp 3.000.000 ke bawah, hal tersebut sesuai dengan jenis pekerjaan yang dimiliki oleh responden. Tabel 10 menjelaskan segmentasi konsumen yang mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G sesuai dengan target yang ditetapkan produsen, hal tersebut sesuai dengan tujuan produsen Kuku Bima Ener-G yang membidik segmen pasar dengan satatus ekonomi menegah ke bawah. Kondisi demikian didukung oleh harga Kuku Bima Ener-G yang lebih murah dibandingkan produk lainnya yang sejenis, perbedaan harga dapat dirasakan oleh penjual minuman energi dengan perbedaan harga antara Kuku Bima Ener-G dengan Extra Joss sebesar Rp 500, penjual merasa lebih untung menjual Kuku Bima Ener-G, oleh karena itu lebih merekomendasikan Kuku Bima Ener-G kepada konsumen. Karena sebagian besar konsumen Kuku Bima Ener-G berpendapatan menengah ke bawah.

(6)

Tabel 10. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendapatan perbulan

No Pendapatan Jumlah Persentase (%)

1 Kurang dari Rp 500.000 1 1,7 2 Rp. 500.000-1.000.000 25 41,7 3 Rp. 1.000.000-3.000.000 34 56,7 4 Rp. 3.000.000-5.000.000 0 0 5 Lebih dari Rp. 5.000.000 0 0 Total 60 100

5.1.7. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran Untuk Konsumsi Pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi seberapa besar anggaran yang tersedia untuk konsumsi, hal ini terkait dengan jumlah pendapatan yang dimiliki oleh konsumen. Berdasarkan data dilapangan, sebaran responden dengan tingkat pengeluaran, berhubungan dengan tingkat pekerjaan dan pendapatan. Responden menghabiskan setengah dari pendapatannya untuk membeli makanan dan minuman terutama untuk responden dengan tingkat pendapatan sekitar Rp.1.000.000-Rp.3.000.000. Responden dengan tingkat pendapatan antara kurang dari Rp 500.000 dan Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 menghabiskan hampir semua pendapatannya untuk konsumsi makanan dan minuman.

Pengeluaran responden dipengaruhi oleh status pernikahan, responden yang sudah berkeluarga banyak menghabiskan pendapatannya untuk konsumsi makanan minuman, jenis pekerjaan mempengaruhi pengeluaran responden. Semakin berat pekerjaan semakin besar pengeluaran untuk konsumsi makan dan minum, karena sangat membutuhkan energi, seperti sopir dan pekerja berat/buruh.

(7)

Tabel. 11. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran Untuk Konsumsi makanan dan minuman

No Pengeluaran Jumlah Persentase (%)

1 Kurang dari Rp. 500.000 12 20 2 Rp. 500.000-1.000.000 44 73,3 3 Rp. 1.000.000-2.000.000 4 6,7 4 Rp. 2.000.000-3.000.000 0 0 5 Lebih dari Rp. 5.000.000 0 0 Total 60 100

5.1.8. Sebaran Konsumen Berdasarkan Hobi

Berdasarkan hobi responden, produsen Kuku Bima Ener-G bisa menjadikan musik dan olahraga sebagai tema dalam mengusung iklan dan promosi terutama musik dangdut dan olahraga sepakbola atau futsal. Hobi responden dipengaruhi seberapa besar waktu luang yang dimiliki responden, profesi sopir biasanya mendengarkan musik pada saat perjalanan di dalam bis, musik yang didengar umumnya musik dangdut.

Tabel. 12. Sebaran Konsumen Berdasarkan Hobi

No Hobi Jumlah Persentase (%)

1 Musik 22 36,7 2 Olahraga 28 46,7 3 Travel 3 5 4 Menonton 5 8,3 5 Wisata Kuliner 1 1,7 6 Lain-lain 1 1,7 Total 60 100

5.2. Karakteristik Responden Dalam Mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G

5.2.1. Sebaran Motivasi Responden Dalam Mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G Motivasi adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. Kebutuhan akan menjadi motivasi, jika seseorang hingga mencapai

(8)

intensitas level yang memadai (Kotler,2005). Beberapa faktor yang menjadi motivasi atau alasan responden mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G, seperti yang terdapat dalam Tabel 13.

Tabel 13 menggambarkan motivasi responden dalam mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G, rasa adalah atribut yang paling banyak diminati (42 persen). Rasa anggur adalah jenis rasa yang paling banyak diminati oleh responden, selain rasa anggur, Kuku Bima Ener-G dengan aroma herbal/jamu menjadi pelengkap atribut rasa yang diminati oleh responden. Manfaat produk menjadi prioritas kedua (38 persen) kesegaran tubuh dan manfaat produk yang mampu menahan kantuk sangat dibutuhkan oleh responden khususnya sopir/penarik ojek dan buruh. Menurut responden Kuku Bima Energi lebih aman dibandingkan produk lain sejenis.

Harga tidak terlalu menjadi pertimbangan karena respoden membeli Kuku Bima Ener-G siap konsumsi dengan harga yang sama dengan produk sejenis dalam sachet. Perbedaan harga akan terasa apabila responden membeli minuman energi cair dalam botol.

Tabel 13. Sebaran Motivasi Responden Dalam Mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G

No Motivasi Dalam Mengkonsumsi Jumlah Persentase (%)

1 Rasa 25 42

2 Harga yang terjangkau 7 12

3 Kemasan yang menarik 3 5

4 Manfaat produk 23 38

5 Kemudahan 2 3

6 Lain-lainnya 0 0

Total Responden 60 100

5.2.2. Sebaran Responden Berdasarkan Manfaat Produk yang dicari Dalam Mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G

Berdasarkan pengamatan dilapangan (Tabel 14) pelepas dahaga adalah manfaat produk yang paling banyak dicari responden (45 persen) mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G ditambah air dingin, terutama setelah berolahraga dan bekerja. Kebutuhan akan kesehatan menempati urutan kedua yang dicari responden (37 persen). Salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari mengkonsumsi Kuku Bima

(9)

Ener-G adalah kemampuan menahan kantuk khususnya bagi responden dengan pekerjaan sebagai sopir/penarik ojek, manfaat lainnya yang dapat dirasakan oleh responden adalah kesegaran tubuh setelah kelelahan dalam bekerja, bagi responden yang bekerja sebagai buruh. Responden lainnya sekedar coba-coba (3 persen) karena tertarik dengan slogan pada iklan Kuku Bima Ener-G sebagai minuman lelaki pemberani, walaupun begitu responden ini menganggap Kuku Bima Ener-G tidak jauh berbeda dengan minuman energi lainnya

Responden dengan pendidikan SMP, menilai bahwa kesegaran tubuh setelah mengkonsumsi dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan, tanpa mencari informasi lebih dalam akan efek samping dari produk minuman energi. Tabel 14. Sebaran Responden Berdasarkan Manfaat Produk yang dicari Dalam

Mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G

No Manfaat produk Jumlah Persentase (%)

1 Pelepas dahaga 27 45

2 Kandungan gizi yang tinggi 3 5

3 Kebutuhan akan kesehatan 22 37

4 Sekedar coba-coba 3 5

5 Lain-lain 5 9

Total Responden 60 100

5.2.3 Sebaran Responden yang Mempengaruhi Dalam Proses Pembelian Kuku Bima Ener-G Selain Iklan

Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang terhadap seseorang dinamakan keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi secara terus menerus. Lingkungan tempat dimana responden berada sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian (Tabel 15) menggambarkan yang paling mempengaruhi responden selain iklan dalam melakukan keputusan pembelian,

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 70 persen responden mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G karena pengaruh teman-temanya, hal tersebut terjadi karena

(10)

responden mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G bersama-sama setelah bekerja dan berolahraga. Sebanyak 25 persen responden dipengaruhi oleh pedagang. Banyak pedagang yang merekomendasikan Kuku Bima Ener-G kepada responden dengan alasan keuntungan yang diperoleh cukup tinggi dibandingkan merek lain. Atasan tempat bekerja (2 persen) dimana responden mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G karena disediakan di tempat bekerja.

Tabel 15. Sebaran Responden Berdasarkan Yang Paling Mempengaruhi Selain Iklan Dalam Mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G

No

Siapa Yang Paling Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Jumlah Persentase (%)

1 Teman 42 70

2 Pacar 1 2

3 Orang tua 0 0

4 Atasan tempat bekerja 2 3

5 Lain-lainnya 15 25

Total 60 100

5.2.4. Sebaran Responden Berdasarkan Penghalang Dalam Mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G

Banyak faktor yang dapat menghalangi seseorang dalam melakukan keputusan pembelian atau mengkonsumsi minuman energi merek Kuku Bima Ener-G. Tabel 16 menggambarkan faktor yang menghambat responden dalam mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G Berdasarkan pengamatan di lapangan, hampir 82 persen responden mengatakan tidak ada penghalang dalam mengkonsumsi produk Kuku Bima Ener-G, delapan persen responden menjawab tidak ada kesempatan untuk membeli karena sibuk dan tidak terlalu menganggap penting mengkonsumsi minuman energi. Alergi terhadap minuman energi (7 persen) dirasakan responden, mual dan perih lambung adalah kasus yang paling sering diderita responden.

Secara umum responden menilai bahwa Kuku Bima Ener-G mudah didapatkan dan tidak ada masalah dalam mengkonsumsi Kuku Bima Ener-G. Responden memberikan kepercayaan kepada Kuku Bima Ener-G yang diproduksi

(11)

oleh PT Sido Muncul, karena sebelumnya responden sudah mengetahui produk-produk PT sido Muncul.

Tabel 16. Sebaran Responden Berdasarkan Penghalang Dalam Mengkonsumsi Kuku

Bima Ener-G No

Penghalang Dalam Membeli

Produk Jumlah Persentase (%)

1 Produk sulit diperoleh 1 2

2 Harga mahal 0 0

3 Jarak untuk membeli jauh 1 2

4 Alergi thd minuman energy 4 7

5 Tidak ada pilihan rasa, warna 0 0

6 Tidak ada kesempatan membeli 5 8

7 Tidak ada halangan 49 82

Total Responden 60 100

5.2.5. Sebaran Responden Berdasarkan Pencarian Sumber Informasi

Tahap kedua dalam proses keputusan pembelian adalah pencarian informasi yang tersimpan dalam ingatan (internal) atau dengan mendapatkan informasi yang relevan dari lingkungan (eksternal). Pencarian informasi dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber yang diperoleh responden tentang produk minuman energi. Tabel 17 menggambarkan beberapa sumber informasi yang diperoleh

responden. Berdasarkan pengamatan dilapangan, televisi/radio adalah menjadi

sumber/media informasi terbesar bagi responden (80 persen) karena televisi/radio adalah media yang sering dilihat/didengar dan mudah dicerna. Teman adalah sumber informasi kedua bagi responden, karena teman yang mengajak mengkonsumsi Kuku Bima G, responden lainnya (7 persen) memperoleh informasi Kuku Bima Ener-G dari pedagang yang menawarkan Kuku Bima Ener-Ener-G, terutama pedagang asongan di terminal. Berdasarkan data tersebut, produsen Kuku Bima Ener-G mengoptimalkan televisi/radio sebagai media iklan, dengan memilih acara-acara yang disukai oleh responden (lihat Tabel 17). Memperbanyak jaringan pedagang dan memberikan insentif atau bonus kepada pedagang.

(12)

Tabel 17. Sebaran Responden Berdasarkan Pencarian Sumber Informasi

No Sumber informasi Jumlah Persentase (%)

1 TV / Radio 48 80 2 Koran / Majalah 2 3 3 Pameran / workshop/seminar 0 0 4 keluarga/teman 6 10 5 Lainnya 4 7 Total Responden 60 100

5.2.6 Sebaran Responden Berdasarkan Merek Minuman Energi lain yang

Dikenal

Berbagai merek minuman energi yang beredar dipasaran, terdapt beberapa merek minuman yang diketahui oleh responden selain Kuku Bima Ener-G seperti: Extra Joss, Krating Daeng, Hemaviton, M-150, dan Fit Up. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, Extra Joss adalah merek yang banyak dikenal oleh responden, karena Extra Joss adalah pemain lama dan sudah banyak beredar di pasar, dan sudah tertanam dalam benak responden. Krating Daeng dikenal responden karena kemudahan dalam mengkonsumsi, tetapi responden banyak mengeluhkan harga yang mahal.

Ketersediaan produk juga mempengaruhi pengetahuan responden terhadap produk lain yang sejenis, secara umum berdasarkan pengamatan dilapangan, Extra Joss, Hemaviton, dan Krating Deang adalah produk yang mudah ditemukan di tempat-tempat dimana responden mengkonsumsi minuman energi. Pengetahuan responden juga ditunjang oleh keberadaan iklan khususnya iklan dengan media poster, baliho yang berada di tempat-tempat yang menyediakan minuman energi seperti: Warung kopi (warkop), gerai jamu, pedagang asongan. Tabel 18 menunjukkan beberapa merek minuman energi yang dikenal oleh responden selain Kuku Bima Ener-G.

(13)

Tabel 18. Sebaran Responden Berdasarkan Merek Minuman Energi lainnya yang Dikenal

No Merek Lain Yang Dikenal Jumlah Persentase (%)

1 Extra Joss 27 45

2

Extra Joss, Krating Daeng 21 35

3 Extra Joss, Krating Daeng,

Hemaviton 1 2

4

Extra Joss, Hemaviton 2 3

5 Extra Joss, Hemaviton, M 150,

Fit-up 1 2

6 Extra Joss, Hemaviton, M 150, 1 2

7 Krating Daeng 1 2 8 Hemaviton 4 7 9 Fit- up 1 2 10 Pocary Sweat 1 2 11 Lain-lainnya 0 0 Total Responden 60 100

5.3 Sebaran Responden Berdasarkan Prilaku Menonton Televisi

5.3.1 Sebaran Responden Berdasarkan Waktu Untuk Yang Tersedia Melihat Televisi

Berdasarkan pengamatan dilapangan, responden menghabiskan waktu di depen televisi kuarang dari 1 jam sebanyak 17 persen , karena mereka tidak punya waktu banyak khusunya responden dengan profesi sebagai sopir dan buruh. Waktu yang ideal untuk melihat Televisi menurut responden adalah 1-3 jam, cukup untuk melepas lelah dan memperoleh informasi dan hiburan. Responden yang menghabiskan cukup banyak di depan televisi adalah responden yang punya waktu luang banyak seperti mahasiswa/pelajar.

Pekerjaan respponden mempengaruhi seberapa lama responden dalam melihat televisi, hal ini dapat digunakan produsen dalam memilih waktu yang tepat untuk menayangkan iklan. Responden yang berprofesi sebagai sopir biasanya melihat

(14)

televisi disela-sela waktu luang, sedangkan responden yang berprofesi sebagai buruh/pekerja melihat televisi pada malam hari.

Tabel 19. Sebaran Responden Berdasarkan Waktu Untuk Yang Tersedia Melihat Televisi

No Rata-rata Menonton Televisi Jumlah Persentase (%)

1 > 1 jam 10 17

2 1 - 3 jam 37 62

3 4 - 5 jam 4 7

4 < 6 jam 9 15

total responden 60 100

5.3.2 Sebaran Responden Berdasarkan Teman Responden Dalam Menonton Televisi

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, keluarga adalah teman dalam menonton televisi (48 persen), aktivitas ini digunakan responden yang sudah berkeluarga dan digunakan untuk bercengkrama dengan keluarga. Menonton televisi bersama teman-teman banyak dilakukan oleh responden yang tinggal ditempat kos (35 persen). Responden yang memiliki televisi sendiri di kamarnya biasanya menonton televisi sendirian. Acara televisi juga mempengaruhi bersama siapa responden menonton televisi, pertandingan sepakbola adalah jenis acara televisi selalu ditonton bersama teman-teman, sedangkan responden dengan profesi sebagai sopir menonton televisi pada waktu senggang seperti di terminal, dan tempat makan. Tabel 20. Sebaran Responden Berdasarkan Teman Responden Dalam Menonton

Televisi

No Teman dalam Menonton Televisi Jumlah Persentase (%)

1 Keluarga 29 48

2 Keluarga, Teman-teman, Sendirian 2 3

3 Keluarga, Sendirian 1 2

4 Teman-teman 21 35

5 Sendirian 6 10

6 lainnya 2 3

(15)

5.3.3 Sebaran Responden Berdasarkan Acara Televisi Yang Disukai

Berdasarkan pengamatan dilapangan, olahraga (45 persen) adalah acara yang paling diminati, yaitu pertandingan sepakbola dengan kisaran umur 16-33 tahun, karena responden lebih menyukai olahraga sepakbola. Berita adalah acara yang diminati khususnya oleh responden dengan kisaran umur 34-50 tahun, karena ingin mengikuti perkembangan informasi. Sinetron, infotainmen, talk show adalah acara yang banyak diminati responden perempuan. Acara lainnya adalah film, komedian banyak diminati responden dengan kisaran umur 16-24 tahun, dengan alasan bisa menghibur tanpa harus mencari alternatif hiburan diluar. Berdasarkan tabel 21, acara olahraga khususnya sepakbola adalah acara yang paling banyak diminati responden. Selain sebagai media hiburan, acara televisi dapat dijadikan sumber informasi, pemilihan acara dipengaruhi oleh hobi responden.

Acara televisi yang diminati responden dapat dijadikan bahan acuan bagi produsen Kuku Bima Ener-G dalam memilih acara yang akan didukung program iklannya. Program promosi Kuku Bima Ener-G yang sedang dijalankan sekarang adalah menjadi sponsor olahraga tinju sedangkan sebagaian besar responden menyukai olahraga sepakbola. Menayangkan iklan pada waktu berita bisa dijadikan bahan acuan dalam penayangan iklan.

Tabel. 21. Sebaran Responden Berdasarkan Acara Televisi Yang Disukai

No Acara TV Yang Disukai Jumlah Persentase (%)

1 Berita 11 18

2 Berita, Olahraga 2 3

3 Berita, Infotainment 1 2

4 Berita, Sinetron, Talk Show 1 2

5 Berita, Infotainment, Talk Show 1 2

6 Olahraga 27 45

7 Infotainment, Sinentron, Talk Show 1 2

8 Talk Show 1 2

9 Lain-lainnya 15 25

(16)

5.3.4 Sebaran Responden Berdasarkan Prilaku Ketika Melihat Iklan

Berdasarkan pengamatan dilapangan, responden tetap melihat iklan sebanyak 57 persen, karena iklan sesuatu yang tidak bisa dihindari terkadang dibutuhkan oleh responden. Memindahkan saluran dan kembali ke semula adalah pilihan responden yang kedua (33 persen), karena bosan melihat iklan sedangkan sisanya melakukan semua kegiatan(5 persen). Responden menilai iklan terkadang diperlukan walaupun pada acara tertentu iklan yang lama dianggap membuat kesal responden. Responden menilai wajar terhadap tayangan iklan di televisi, karena iklan merupakan sumber pendapatan televisi.

Prilaku melihat iklan juga dipengaruhi acara yang sedang dinikmati, responden yang sedang menikmati acara yang disukai mengatakan jarang memindahkan saluran televisi, karena tidak mau ketinggalan acara tersebut.

Responden yang selalu memindahkan saluran televisi adalah responden dalam

kondisi bingung mencari acara yang cocok. Banyaknya acara yang dapat dipilih adalah salah satu alasan responden untuk memindahkan saluran televisi ketika sedang menayangkan iklan.

Tabel 22. Sebaran Responden Berdasarkan Prilaku Ketika Melihat Iklan

No Prilaku Ketika Melihat Iklan Jumlah Persentase (%)

1

Memindahkan ke saluran lain dan kembali ke

saluran semula 20 33

2

Tidak memindahkan ke saluran lain, tapi tidak

melihat iklan 2 3

3

Tidak memindahkan dan tetap menonton

iklan 1 2

4 Tetap menonton iklan 34 57

5 lain-lainnya 3 5

(17)

5.4 Sebaran Pemahaman Responden Terhadap Iklan Kuku Bima Ener-G 5.4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Penayangan Iklan kuku

Bima Ener-G Di Televisi

Sebaran ini menunjukkan pengetahuan responden terhadap penayangan iklan Kuku Bima Ener-G sebagai sponsor suatu acara dan ketika iklan Kuku Bima Ener-G ditayangkan secara reguler di telivisi. Sebagaian besar responden (80 persen) melihat iklan Kuku Bima Ener-G pada saat penayangan iklan pada jam reguler, sedangkan responden yang melihat iklan pada saat menjadi sponsor acara (20 persen) karena responden lebih suka melihat olahraga sepak bola, sedangkan berdasarkan data Kuku Bima Ener-G memilih program olahraga tinju dan kompetisi penyanyi dangdut27. Responden menilai iklan Kuku Bima Ener-G cukup menarik dibandingkan dengan iklan produk yang sama karena tema dan tokoh iklan bervariasi dan tidak hanya menampilkan tokoh berlatar belakang sama.

Pertandingan tinju yang ditayangkan jam satu dinihari menyebabkan banyak responden tidak sempat melihat iklan Kuku Bima Ener-G yang merupakan sponsor acara olahraga tinju, sedangkan responden lainnya menyatakan tidak terlalu suka dengan olahraga tinju. Responden lebih banyak melihat iklan Kuku Bima Ener-G sebagai sponsor salah satu program televisi yaitu stardut khususnya responden remaja dan responden dengan profesi buruh/pekerja bangunan.

Tabel 23. Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Iklan Kuku Bima Ener-G Di Televisi

No

Pengetahuan Tentang Iklan Kuku Bima

Ener-G di Televisi Jumlah Persentase (%)

1 Menjadi Sponsor 12 20

2 Jam Tayang Iklan Reguler 48 80

Total Responden 60 100

27

(18)

5.4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Media Iklan Selain Televisi Yang Sering Dilihat

Tabel 24. Sebaran Responden Berdasarkan Media Iklan selain Televisi Yang Sering Dilihat

No Media Iklan Selain TV Jumlah Persentase (%)

1 Koran 17 28 2 Koran, Baliho 2 3 3 Koran, Kemasan 2 3 4 Baliho, Kemasan 17 28 5 Kemasan 16 27 6 Lainnya 6 10 7 Total Responden 60 100

Beberapa jenis media iklan yang sering digunakan antara lain : Iklan cetak, iklan radio/ televisi, kemasan, sistem pos, katalog, film, majalah, brosur, booklet, poster dan leuflet, buku petunjuk cetak ulang dari iklan, bilboard, papan peraga (Jefkins, 1997). Pemilihan media iklan harus sesuai dengan target konsumen yang akan diraih. Sebagaian besar responden bekerja di jalan seperti sopir dan penarik ojek, buruh dan komunitas olahraga., oleh karena itu pemilihan media iklan harus disesuaikan dengan aktivitas dari konsumen agar tepat menjangkau sasaran.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, koran, kemasan, baliho adalah media iklan yang sering dilihat karena mudah dilihat diberbagai tempat. Sebanyak 10 persen responden melihat iklan Kuku Bima Ener-G di Bus Kota. Responden mengetahui iklan Kuku Bima Ener-G dikemasan pada saat membeli produk. Responden yang berprofesi sebagai sopir, jalanan adalah media iklan yang sering dilihat seperti baliho, spanduk dan bus kota. Koran adalah media iklan yang sering dilihat oleh responden pada saat istirahat di warung-warung yang menyediakan Kuku Bima Ener-G.

Gambar

Tabel  19.  Sebaran  Responden  Berdasarkan  Waktu  Untuk  Yang  Tersedia  Melihat  Televisi

Referensi

Dokumen terkait

Perkebunan Prov.. Sumarorong); Desa Tamalantik, Desa Kanan, dan Desa Mesakada (Kec. Tanduk Kalua); Desa Bamba Puang dan Desa Balla Timur (Kec. Balla); Desa Kariango

Cara hidup seperti di atas, yang terdapat dalam proses ritual Tulude menurut penulis ketika berdiri pada identitas sebagai bangsa Indonesia, maka di

• Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, awalnya sekira jam 07.00 Wib saksi EDI NUGRAHA BIN DIDI RUYADI masuk ke dalam rumahnya, yang sebelumnya saksi

Colonic transit time in constipated children: does pediatric slow-transit constipation exist.. J Pediatr Gastroenterol Nutr

Penataan lansekap pada program Kampung Agropreneur ini perlu dirancanakan dengan baik agar sekaligus dapat menjadi solusi bagi permasalahan kebutuhan ruang

manusia, bukan institusi, maka persoalan etik cukup diatur secara internal, akan tetapi yang diperlukan adalah Undang-undang tentang Hubungan Tata Kerja Lembaga Perwakilan,

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BERSAMA KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Periode: Reguler LXI Semester Genap Tahun Akademik 2017.. Unit/Kelompok

Contohnya adalah pada paragraf pertama dan kedua tulisan ini. Perilaku men-deface suatu situs nyata-nyata bukanlah modus operandi hacker. Hacker sejatinya tidak memiliki niatan