• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adang Daradjatun: Penjaga Harmoni Masyarakat. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Adang Daradjatun: Penjaga Harmoni Masyarakat. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Adang Daradjatun: Penjaga Harmoni Masyarakat

Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

Bayangkan seorang lelaki berumur 57 tahun dengan badan tegap, perut rata, dan wajah tanpa kerut. Bisa diduga, orang itu punya disiplin yang dijalankan secara ketat agar penampilannya tetap atletis. Tidak hanya itu, ia juga pasti menjalani hidup dengan senang. Betapa pun banyak masalah datang, ringan saja ia menghadapinya. Segala sesuatu dibawa riang sehingga wajah tetap ceria, segar dan muda. Lelaki itu bernama Adang Daradjatun, purnawirawan komisaris jendral polisi yang selama bertugas senang berada di tengah masyarakat dan hobi menyanyi. Secara psikologis dipahami, orang seperti Adang tergolong tipe orang yang selalu menjaga keseimbangan aktivitasnya. Kerja dan istirahat, keseriusan dan kesantaian, pikiran dan perasaan, dikelola secara proporsional agar tubuh tetap dalam kondisi segar-bugar.

Penampilan memang jadi satu hal penting bagi Adang. Baginya, tampil prima di depan orang lain merupakan bagian dari tugasnya sebagai manusia dan khususnya polisi. Kini, meski sudah pensiun, penampilan itu dipertahankan. Adang suka berinteraksi dengan banyak orang. Ia senang berada di tengah-tengah keramaian. Kehangatan dan keceriaan memancar dari dirinya setiap kali berinteraksi dengan orang lain. Ia juga senang meramaikan suasana. Humor yang segar, tawa yang lepas dan gerak-gerik yang ringan berusaha menghangatkan hampir setiap suasana yang ia hadiri. Kesan hangat, ceria, dan senang di tengah-tengah keramaian, dan bersemangat juga ditangkap oleh masyarakat, sebagaimana tertampil pada hasil survei persepsi sosial (N=200).

Menjaga kebugaran dan kesegaran tubuh bukan hal yang gampang, terutama untuk orang setengah baya seperti Adang. Diperlukan kehendak yang kuat untuk mempertahankan disiplin. Spirit itu itu dimiliki Adang. Dari aspek fisiognomi− kajian kepribadian berdasarkan postur tubuh, terutama wajah− wajah Adang yang berahang kukuh tergolong orang yang berkehendak kuat. Sebagai orang tipe atletis, ia bisa menjaga

(2)

aspek-aspek dirinya agar bekerja proporsional. Kehendak memegang kendali agar semuanya berjalan seimbang adalah hal yang menonjol dari dirinya, kehendak yang mengatur diri untuk mempertahankan dan mencapai apa yang ia inginkan. Dari survei persepsi sosial, masyarakat pun menangkap kesan Adang adalah orang yang memiliki prinsip yang kuat.

Sejak kecil kehendak kuat pada diri Adang sudah tampil. Ia berkemauan keras dan selalu siap untuk mengerjakan berbagai hal yang menunjang pencapaian keinginan. Apa yang ia inginkan akan diusahakan sekuat tenaga dan pikiran sampai tercapai. Satu contohnya, ketika ia hendak menjadi polisi dan ayahnya tidak setuju, ia bertahan terus. Walau ditentang sang ayah, Adang tetap mendaftar di AKABRI dan akhirnya lulus sebagai perwira polisi. Sifat keras Adang bisa jadi menurun dari ayahnya, seorang jaksa yang pernah menjadi Jaksa Tinggi di Jawa Barat. Pola asuh sang ayah yang menekankan pentingnya menjalankan tugas dan tanggung-jawab apapun kondisinya tampil pada diri Adang. Masyarakat pun menilai Adang sebagai sosok yang tertib, taat aturan, dan disiplin dalam survei persepsi sosial (N=200).

Kebiasaan mengelola perasaan dan pikiran agar sejalan dengan pencapaian tujuan yang dikehendaki menjadikan Adang sebagai orang yang stabil secara emosional. Dalam berbagai situasi, ia selalu tampak ceria dan hangat, menanggapi berbagai persoalan dengan ringan dan antusias. Setiap tugasnya dikerjakan penuh semangat. Ia selalu siap menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya, ringan tangan dan enerjik. Dalam kesehariannya, Adang cepat bereaksi terhadap hal-hal yang ditemuinya. Ia suka mengambil risiko dari berbagai aktivitas baru. Namun, ia bertanggung-jawab terhadap semua yang dikerjakannya. Jadi, meskipun suatu aktivitas ia kerjakan secara impulsif, aktivitas itu selalu ia usaha menyelesaikan secara tuntas.

Aspek Kognitif

Adang termasuk orang yang mudah tergugah. Ia menginginkan kesenangan dan stimulasi dalam hidupnya, menyukai warna-warna terang dan lingkungan yang penuh suara. Cukup peduli terhadap masalah-masalah sosial membuatnya sering terusik untuk memikirkan berbagai cara untuk menghibur banyak orang, terutama bagi mereka yang mengalami kesusahan. Ia juga percaya bahwa orang lain jujur dan mempunyai niat yang

(3)

baik kepadanya. Ia percaya bahwa masyarakat adalah tempat orang menjalin harmoni. Begitu pula kehidupan politik. Baginya segala sesuatu bisa berjalan dengan baik dan selaras. Ia percaya, berbagai persoalan sosial bisa diselesaikan secara damai.

Dengan dasar kepercayaannya itu, Adang mengembangkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan orang lain yang ditunjukkan dengan sikap peduli, penuh perhatian pada orang lain, ingin menolong orang yang membutuhkan. Indikasi tender-mindedness menonjol padanya, dalam arti ia simpati dan peduli dengan sesama, berusaha memperhatikan kepentingan orang lain di sekitarnya. Dalam menjalankan tugasnya, ia berpegang kepada kepercayaan bahwa polisi harus selalu berada di tengah masyarakat, simpatik dan selalu memikirkan kepentingan masyarakat.

Dalam penanganan masalah, Adang cenderung menyelesaikan masalah satu persatu berdasarkan derajat kepentingan dan kegentingannya. Ia cukup terbuka pada ide baru dan masukan orang lain namun cenderung mengolahnya sebagai bagian-bagian tersendiri. Kurang tampak dirinya melakukan integrasi dari berbagai perspektif atau sudut pandang. Dalam menyelesaikan persoalan ia cenderung menggunakan satu cara yang sudah jelas efektivitasnya. Gaya kognitifnya cenderung konvensional, menggunakan berbagai metode dan teknik yang umum dilakukan banyak orang dan sudah diakui manfaatnya oleh masyarakat. Ia suka muluk dalam berpikir. Namun ia juga bukan orang yang kompleks dalam berpikir dan cenderung melihat persoalan secara sederhana. Penyelesaian masalah ia selesaikan dengan cara-cara sederhana, tidak suka berpusing-pusing dengan hal detil. Baginya, yang penting masalah selesai dan bermanfaat.

Dalam melakukan penalaran, Adang menampilkan struktur sekuensial. Ia menalar berdasarkan kronologi, sesuai dengan urutan waktu. Penjelasannya tentang berbagai hal pun dilakukan secara kronologis. Contoh, dalam menjelaskan alasan mencalonkan diri, ia menggunakan juga pemaparan kronologis, mulai dari ia masih kecil, remaja, dewasa dan saat sekarang. Ia senang bercerita tentang apa saja termasuk tentang dirinya. Ketika bercerita tampak sekali ia adalah orang yang terbuka terhadap orang lain tentang siapa dirinya. Sikapnya yang bersahabat mengundang orang lain untuk ikut terlibat dan merasa dipentingkan. Ceritanya bisa meluas ke berbagai hal, tidak selalu terpaku pada topik tertentu. Adang adalah orang yang mudah menyerap informasi. Berbagai informasi yang ia serap menjadi bahan dari ceritanya dan ditata secara sekuensial.

(4)

Motif Sosial

Kebutuhan afiliasi sangat menonjol pada diri Adang. Kebutuhan yang menjadi motif kuat baginya untuk selalu berinteraksi dengan banyak orang. Ia menyukai kehadiran orang lain di sekitarnya, tampak bersemangat dan antusias ketika bertemu dengan orang baru. Ia senang didengar oleh orang lain dan mampu membuat orang lain mendengarnya. Kemampuannya mencairkan suasana juga berkembang didorong oleh kebutuhan afiliasinya. Ia sangat menyenangi aktivitas sosial dan pekerjaan yang melibatkan interaksi sosial.

Dengan motif kebutuhan afiliasi, Adang meniti karirnya di kepolisian. Ia kerap kali mendapat jabatan yang menempatkannya sebagai pemimpin. Tugas-tugasnya ia kerjakan dengan baik. Dari situ dapat dikenali juga adanya kebutuhan akan kekuasaan pada diri Adang. Dengan keterampilan sosialnya, kebutuhan akan kuasa itu dapat dipenuhinya. Karirnya sejauh ini tergolong sukses dicapai dengan dorongan perpaduan kedua motif itu.

Adang tidak terlalu memusingkan soal prestasi. Ia tidak terlalu ingin mencapai prestasi tinggi dan tampak ringan saja ketika menceritakan hasil kerjanya yang tidak terlalu bagus. Contoh, ketika menceritakan nilai-nilainya yang pas-pasan waktu lulus SMA, ia tampak ringan dan tak terbebani. Meski begitu, ia selalu berusaha sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas, dan sejauh ini usahanya berbuah hasil yang manis.

Kepribadian Adang dan Kepemimpinan

Sebagai pemimpin, Adang adalah tipe pemimpin transaksional yang mementingkan harmoni antara dirinya dengan orang-orang yang dipimpinnnya, juga di antara para bawahannya. Ia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang populer. Kemampuannya mengambil hati banyak orang dan kepeduliannya terhadap kehidupan sosial merupakan modal utamanya untuk jadi pemimpin.

Adang juga merupakan pemimpin tipe pekerja ketimbang pemikir. Ia menangani persoalan secara kongkret dan berorientasi kepada perolehan manfaat praktis. Usaha-usahanya diarahkan kepada tujuan menjaga harmoni dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini membuatnya terkesan tidak progresif meskipun sebenarnya ia orang terbuka pada ide

(5)

baru dan mendukung adanya perubahan. Memang, indikasi adanya visi jauh ke depan kurang tampil pada diri Adang. Ia jarang mengemukakan pandangan yang komprehensif tentang bayangan masa depan yang ingin dicapai untuk masyarakat yang hendak dipimpinnya. Sekali lagi, yang penting baginya masalah yang ada selesai dan masyarakat sejahtera. Padahal, gambaran visioner adalah satu aspek yang bisa meyakinkan masyarakat akan kompetensi sang pemimpin.***

Tabel Aspek Kepribadian yang Menonjol, Kekuatan dan Kelemahan Adang Daradjatun Sebagai Pemimpin

Aspek yang Menonjol Kekuatan Kelemahan

Bekerja dengan berorientasi pada manfaat praktis dan kongkret dari tindakan

Mampu menyelesaikan masalah secara kongkret.

Cenderung pragmatis dan kurang mendalam.

Kepemimpinan transaksional

Mampu menjaga harmoni antara dirinya dengan orang-orang yang dipimpinnya, juga di antara para bawahannya

Visi kurang jauh ke depan, reaktif, dan kurang

komprehensif dalam memahami persoalan Disiplin dan

berkemauan keras

Mau dan mampu mencapai tujuan yang sudah ditentukan, teratur dalam bekerja, dan

bertanggung-jawab atas apa yang sudah direncanakan

Cenderung konvensional dan terpaku pada pemikiran tertentu saja

Pola penalaran sekuensial

Pemahaman masalah secara kronologis dan mampu

merekonstruksi peristiwa yang terjadi berdasarkan urutan waktu

Pikiran melompat-lompat dan tidak tersintesis secara

komprehensif Kebutuhan afiliasi Mampu membina hubungan yang

baik dan hangat dengan orang lain; mudah bergaul dan disenangi orang lain

Tidak terlalu mementingkan prestasi dan tidak menggali mendalam masalah yang dihadapi

Atletis, aktif dan berpenampilan prima

Selalu siap dan sigap

menyelesaikan masalah secara kongkret; selalu segar-bugar dan bertenaga

Terkesan terlalu mementingkan penampilan dan cenderung hanya mengurusi aspek-aspek permukaan dari gejala

Gambar

Tabel Aspek Kepribadian yang Menonjol, Kekuatan dan Kelemahan Adang  Daradjatun Sebagai Pemimpin

Referensi

Dokumen terkait

Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran dan komunukasi, selainitu dapat dilihat dari perilaku konsumen dalam

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen (bebas)

Desain penelitian merupakan prosedur dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain dalam penelitian ini menggunakan jenis

Aplikasi ini di develop berbasis desktop dan berjalan di sistem operasi windows, sehingga dapat memudahkan user dalam penggunaannya, Applikasi ini juga sudah di design

Harta warisan yang hanya dapat diterima oleh anak laki-laki dan sifatnya tidak dapat terbagi-bagi. Jenis harta warisan tersebut adalah hak ulayat/ hak milik bersama

Hasil penelitian yang diperoleh dari 40 penelitian terhadap tes kemahiran membaca cepat siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pekerja anak yang ada di Kabupaten Demak, alasan pembuatan peraturan daerah tentang penghapusan pekerja anak dan

Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa metode analisi ini baik digunakan untuk penentuan kadar besi (Fe) dalam sampel poli aluminium klorida menggunakan