• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab VI. Strategi dan Arah Kebijakan RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAKASSAR TAHUN Strategi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab VI. Strategi dan Arah Kebijakan RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAKASSAR TAHUN Strategi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 150

Bab VI

Strategi dan Arah Kebijakan

6.1. Strategi

Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kota Makassar mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Melalui pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, restorasi dan reformasi maupun perbaikan kinerja birokrasi terutama di sektor pelayanan publik, sebagaimana yang diamanatkan di dalam visi dan misi yang telah diterangkan pada bab sebelumnya.

Perencanaan strategik disamping mengagendakan aktivitas pembangunan, harus pula dapat melingkupi program –program yang mendukung dan menjamin layanan masyarakat dapat dilakukan secara baik dan terarah, yang diantaranya adalah upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas Pemerintahan, sistem manajemen dan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi yang tak pelak lagi merupakan suatu keharusan bagi manajemen Pemerintahan di era abad 21 saat ini.

Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab cara pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu pencapaian sasaran-sasaran tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab lebih dari 1 (satu) sasaran pembangunan, dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi pencapaian target sasaran.

Oleh karena itu strategi dalam kerangka perencanaan menengah pembangunan daerah (Mid-term plannning) merupakan upaya yang cermat untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui pertimbangan dan analisis terhadap aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang dimiliki oleh Kota Makassar.

Secara umum penjabaran strategi dan arah kebijakan dari tiap misi dapat dilihat pada tabel berikut Dalam Tabel Di bawah ini dapat dilihat Strategi pada tiap misi serta arah kebijakan yang ditetapkan untuk tiap tahun perencanaan.

(2)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 151 Tabel 6.1.

Strategi dan Arah Kebijakan

Visi: Makassar Kota Dunia Yang Nyaman untuk Semua Misi 1: Merekonstruksi Nasib Rakyat Menjadi Masyarakat Sejahtera Standar Dunia

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Sasaran Strategi 1.1 Mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Terwujudnya pemerataan akses layanan pendidikan pada semua jalur dan jenjang

pendidikan (1)

Angka Rata-Rata lama Sekolah Pemerataan sarana/tenaga pendidikan dan pembebasan biaya pendidikan Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan (2)

% kelulusan ujian Peningkatan kualitas proses pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah Meningkatnya kemampuan literasi masyarakat (3)

Angka melek huruf Pelibatan multipihak dalam penuntasan buta huruf dan gerakan gemar membaca 1.2 Mewujudkan peningkatkan derajat kesehatan masyarakat Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau (4)

Usia Harapan Hidup Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan (modernisasi posyandu, gratis pelayanan puskesmas/pustu, gratis pelayanan RS, penanganan 1.000 hari pertama kehidupan) Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemik (5) Cakupan penemuan dan penanganan penderita/ kejadian luar biasa (KLB) Pelibatan pemangku kepenting-an dalam peningkatan efektivitas penanganan pen-derita dan KLB Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (6)

Total Fertility Rate (% Pertumbuhan

Penduduk)

Penyadaran KB pada keluarga miskin dan pendidikan kesehatan reproduksi Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat (7) Cakupan kelurahan yang menerapkan PHBS Pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan

(3)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 152 1.3 Mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha (8) Angka pengangguran (%) Pengembangan lapangan kerja dan lapangan usaha

Terwujudnya jaminan sosial keluarga miskin serba guna (9)

Cakupan jaminan sosial serba guna keluarga miskin

Kordinasi pelaksanaan dan

penajaman target

penerima manfaat dalam gerakan penanggulangan kemiskian Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing (10) % tenaga kerja/pencari kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi

Sinergi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam penghantaran kompetensi spesifik sesuai tuntutan pasar

Berkembangnya K-UMKM dan ekonomi kreatif (11)

Nilai omzet K-UMKM Peningkatan kapasitas teknis-manjerial dan sumberdaya keuangan pelaku K-UMKM Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan serta kesejahteraan nelayan (12)

Volume dan nilai produksi perikanan (ton dan Rp)

Peningkatan kapasitas teknologi dan manajemen penangkapan serta perlindungan/pengawasan kawasan perairan Meningkatnya usaha pertanian yang mempunyai nilai tambah tinggi dan peluang pasar (13)

Volume dan nilai produksi vertikal garden (kebun kota) (ton dan Rp) di lorong

Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kebun kota berbasis vertical garden di lorong dan roof garden pada perumahan Berkembangnya pusat perdagangan dan jasa (14) Angka kontribusi PDRB sektor

perdagangan dan jasa, hotel dan restoran

Optimalisasi layanan per-dagangan dan jasa unggulan berbasis jaringan dan standar Kota Asean Berkembangnya pusat industri pengolahan strategis (15) Angka kontribusi PDRB sektor industri Pengembangan klaster industri pengolahan berbasis potensi lokal Meningkatnya daya saing pariwisata (16) Angka kunjungan wisata Pengembangan destinasi dan daya tarik wisata baru 1.4 Mewujudkan sumberdaya manusia yang berdaya saing, berbudaya dan Meningkatnya kualitas kehidupan

pemuda dan olah raga (17)

% organisasi pemuda dan cabang olah raga yg berpretasi nasional/internasional

Sinergi pemangku

kepentingan dalam pembinaan prestasi pemuda dan olah raga

(4)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 153 relegius Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat (18) Cakupan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan (%)

Penyadaran dan kordinasi pemangku kepentingan dalam keamanan pangan Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak (19) Indeks pembangunan gender (IPG) Pengarusutamaan gender dalam kegiatan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha

Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial (20) % PMKS yang ditangani Pengembangan sinergi multipihak dalam penanganan PMKS Terwujudnya masyarakat yang religius dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama (21)

Jumlah insiden dan kasus konflik antar umat beragama

Penguatan sinergi

pemerintah dan

masyarakat serta kerjasama antar tokoh agama/suku/golongan dalam deteksi dan pencegahan konflik agama/sosial Terwujudnya masyarakat yang menjunjung tinggi dan mempertahankan nilai-nilai budaya (22) Cakupan keragaman dan kekayaan budaya yg dilestarikan (%)

Revitalisasi keragaman dan kekayaan budaya dalam tatanan kehidupan kota

1.5 Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tentram dan damai Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan (23) Persentase gangguan keamanan, ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan yang diselesaikan (%) Penguatan kerjasama pemerintah dan

masyarakat dalam deteksi dini dan penanganan gangguan keamanan, ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan masyarakat Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban bencana dan bahaya kebakaran (24) Cakupan pelayanan kebakaran dan bencana lainnya Penguatan sinergi pemangku kepentingan dalam peningkatan efektivitas penanganan kebakaran dan bencana lainnya

(5)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 154 Misi 2: Merestorasi Tata Ruang Kota Menjadi Kota Nyaman Berstandar Dunia

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Sasaran Strategi 2.1 Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas dan kualitas yang setara dengan standar dunia Berkembangnya transportasi publik dan pemenuhan infrastruktur perhubungan lainnya (25) % penumpang yang menggunakan trans-portasi publik “standar dunia” (%) Pengembangan moda transportasi publik berbasis kerjasama daerah dan kolaborasi pemerintah dengan dunia usaha

Meningkatnya keterpenuhan dan kualitas sistem drainase dan penanganan banjir (26) Rata-rata jumlah, tinggi dan lama titik genangan yang terjadi

Pengembangan sistem drainase berbasis jaringan terpadu Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan bagi aksesibilitas antar wilayah (27)

Porsi panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik (%)

Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan Meningkatnya sistem dan jaringan utilitas kota (28) Cakupan panjang jaringan utilitas (listrik, telpon, air minum) yang terinteg-rasi dl boxculvert

Pengembangan unit terintegrasi jaringan utilitas kota

Berkembangnya fungsi ekonomi, ekologi, sosial dan estetika pada pinggiran kanal (29)

Jumlah unit dan panjang kanal dan pinggiran kanal yang mencapai peningkat-an fungsi ekonomi/ wisata, ekologi, sosial dan estetika

Penataan komprehensif pinggirn kanal dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha 2.2 Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup kota Meningkatnya luas ruang terbuka hijau publik dan privat (30)

% Luas dan sebaran RTH publik, privat dan taman tematik (%)

Pengembangan taman tematik berbasis sebaran kecamatan bersama perluasan RTH publik dan privat Meningkatnya kapasitas penanganan sampah dan kebersihan (31)

Volume dan % sampah yg ditangani dalam bentuk penukaran sampah dengan beras, pengangkutan, dan reduksi.

Penanaman budaya bersih dalam masyarakat dan peningkatan kapasitas penanganan sampah

Berkurangnya pencemaran tanah, air, udara

Status mutu air, tanah dan udara

Peningkatan efektivitas pengendalian mutu air, tanah dan udara serta

(6)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 155 dan kerusakan lingkungan karena dampak pembangunan (32) kepatuhan terhadap rekomendasi Amdal Terwujudnya water-front city dan tata kelola lingkungan

pesisir/pulau-pulau (33)

Luas water front city yang terkelola

Kolaborasi multipihak dalam pengembangn water front city berbasis keberlanjut ekologi, ekonomi dan sosial

2.3 Mewujudkan pemukiman sehat bagi masyarakat Meningkatnya kualitas dan kelayakan huni perumahan masyarakat (34)

% rumah layak huni (rumah beton/knock down layak huni)

Aplikasi teknologi

perumahan ramah

lingkungan dan layak huni bagi masyarakat dengan prioritas rumah tangga miskin

Meningkatnya akses air bersih masyarakat (35)

Cakupan layanan air bersih (%)

Perluasan jangkauan pelayanan air bersih

Tercukupinya ketersediaan lahan pemakaman (36)

Cakupan luas lahan pemakaman yang tertata secara jenazah bersusun (%)

Pengembangan lahan pemakaman dengan sistem jenazah bersusun 2.4 Meningkatkan pemanfaatan dan Penataan Ruang Wilayah termasuk pertanahan secara terpadu dan konsisten Terwujudnya keter-paduan pemanfaatan & penataan ruang wilayah (37) Persentase ketaatan pelaksanaan rencana Tata Ruang Wilayah

Penyadaran dan penegakan regulasi RTRW Terjaminnya kepastian hukum dalam kepemilikan tanah (38) % penyelesaian sengketa tanah negara Peningkatan sinergi multipihak dalam penyelesaian sengketa tanah dalam masyarakat khususnya sengketa tanah negara

Misi 3: Mereformasi Tata Pemerintahan Menjadi Pelayanan Publik Standar Dunia Bebas Korupsi

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Sasaran Strategi 3.1 Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi Terwujudnya administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif serta dapat diakses publik (39)

% SKPD dengan status laporan kinerja baik

Peningkatan kapasitas administrasi pelaporan kinerja pada SKPD Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan % kecamatan dan kelurahan yang meningkat Peningkatan kapasitas pemerintah kecamatan dn kelurahan serta pengurus

(7)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 156 ketatalaksanaan pemerintahan daerah (40) kapasitasnya RT/RW. Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah (41)

Persentase unit kerja yang melaksanakan sistem kearsipan pola baku Modernisasi sistem kearsipan SKPD Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah (42) % SDM aparatur yang menempati unit kerja sesuai dengan kompetensinya Perbaikan sistem penempatan SDM aparatur Meningkatnya efektivitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan (43) Cakupan rekomendasi LHP yang diselesaikan rekomendasi tindak lanjutnya dengan baik

Peningkatan kapasitas sistem dan SDM pengawasan 3.2 Peningkatan kinerja pelayanan publik Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas (44)

Indeks kepuasan masyarakat

Penguatan pelayanan STSP dan penghantaran layanan ke rumah Berkembangnya pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah (45) Nilai investasi PMDN dan PMA (Rp dan $)

Penyiapan

sarana/prasarana investasi

Meningkatnya kualitas Pelayanan kependudukan dan catatan sipil serta pengendalian kependuduk-an (46) Persentase kepemilikan dokumen kependudukan (%) Peningkatan efektivitas pencatatan kependudukan Meningkatnya kualitas pelayanan informasi (47)

Cakupan ruang publik yang mendapatkan layanan wifi gratis (%)

Pengembangan sinergi pemerintah dengan swasta dalam perwujudan warga kota yang smart

Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah (48) % Ketersediaan doku-men perencanaan (RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD) sesuai dasar penetapan, kalender perencanaan, dan kelengkapan isi. Peningkatan kualitas dokumen dan proses/ mekanisme perencanaan serta pelibatan stakeholder

(8)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 157 3.3 Meningkatkan kapasitas dan kinerja pengelolaan keuangan daerah Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah (49) Opini laporan keuangan Peningkatan tertib administrasi keuangan dan pengelolaan asset berbasis manajemen kinerja

Berkembangnya sumber-sumber pendapatan daerah (50)

Pertumbuhan PAD Optimalisasi pemanfaatan sumber pendapatan dan penguatan kelembagaan pendapatan daerah

6.2. Arah Kebijakan

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan penajaman strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama lima tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategis agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya dari tahun ke tahun. Arah kebijakan RPJMD Kota Makassar 2014-2109 adalah sebagai berikut.

6.2.1. Arah Kebijakan berdasarkan Strategi

Tabel 6.2 Arah Kebijakan berdasarkan Strategi Visi: Makassar Kota Dunia Yang Nyaman untuk Semua

Misi 1: Merekonstruksi Nasib Rakyat Menjadi Masyarakat Sejahtera Standar Dunia

No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja Sasaran

Strategi Arah Kebijakan

1.1 Mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Terwujudnya pemerataan akses layanan pendidikan pada semua jalur dan jenjang pendidikan (1) Angka Rata-Rata lama Sekolah Pemerataan sarana/tenaga pendidikan dan pembebasan biaya pendidikan Pendistribusian sumberdaya secara merata pada setiap wilayah (terutama pulau) dan pengalokasian dana sosial masyarakat untuk kebutuhan deposito pendidikan Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan (2) % kelulusan ujian Peningkatan kualitas proses pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah Penilaian kualitas guru bersertifikat dan penilaian/sertifikasi terhadap sekolah yang menerapkan manajemen mutu/modern

(9)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 158 Meningkatnya kemampuan literasi masyarakat (3) Angka melek huruf Pelibatan multipihak dalam penuntasan buta huruf dan gerakan gemar membaca Pendidikan keaksaraan fungsional dan gerakan masyarakat gemar membaca 1.2 Mewujudkan peningkatkan derajat kesehatan masyarakat Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau (4) Usia Harapan Hidup Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan Perbaikan layanan kesehatan ibu dan dan penanganan anak serta penanganan 1000 hari pertama kelahiran Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemik (5) Cakupan penemuan dan penanganan penderita/ kejadian luar biasa (KLB) Pelibatan pemangku kepentingan dalam peningkatan efektivitas penanganan pen-derita dan KLB Pengendalian penyebaran penyakit menular serta peningkatan kewaspadaan dini terhadap kejadian luar biasa Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (6) Total Fertility Rate (% Pertumbuhan Penduduk) Kuomunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) KB terhadap keluarga miskin serta pentingnya kesehatan reproduksi Peningkatan pembinaan, keikutsertaan dan kemandirian ber-KB Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat (7) Cakupan kelurahan yang menerapkan PHBS Pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pola hidup bersih dan sehat 1.3 Mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha (8) Angka penganggura n (%) Pengembangan lapangan kerja dan lapangan usaha Peningkatan kesempatan kerja serta mendorong mobilitas tenaga kerja Terwujudnya jaminan sosial keluarga miskin serba guna (9) Cakupan jaminan sosial serba guna keluarga miskin Kordinasi pelaksanaan dan penajaman target penerima manfaat dalam gerakan penanggulangan kemiskian Optimalisasi peran dan fungsi TKPKD dalam penanganan kemiskinan serta jaminan sosial serba guna Perempuan Kepala Rumah Tangga Miskin (PKRTM)

(10)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 159 Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing (10) % tenaga kerja/pencari kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi Sinergi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam penghantaran kompetensi spesifik sesuai tuntutan pasar Peningkatan kompetensi dan daya saing tenaga kerja Berkembangnya K-UMKM dan ekonomi kreatif (11) Nilai omzet K-UMKM Peningkatan kapasitas teknis-manajerial dan sumberdaya keuangan pelaku K-UMKM Fasilitasi penciptaan kesempatan pelaku UNKM mendapatkan jaringan pemasaran dan pengembangan usaha pelaku ekonomi kreatif Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan serta kesejahteraan nelayan (12) Volume dan nilai produksi perikanan (ton dan Rp) Peningkatan kapasitas teknologi dan manajemen penangkapan serta perlindungan/pen gawasan kawasan perairan Pengembangan teknologi penangkapan dan pengawasan perairan multipihak Meningkatnya usaha pertanian yang mempunyai nilai tambah tinggi dan peluang pasar (13) Volume dan nilai produksi vertikal garden (kebun kota) (ton dan Rp) di lorong Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kebun kota berbasis vertical garden di lorong dan roof garden pada perumahan Pengembangan kapasitas masyarakat lorong dalam inovasi vertical garden Berkembang-nya pusat perdagangan dan jasa (14) Angka kontribusi PDRB sektor perdagangan dan jasa, hotel dan restoran Optimalisasi layanan per-dagangan dan jasa unggulan berbasis jaringan dan standar Kota Asean Kerjasama antar sektor dalam peningkatan daya saing perdagangan dan jasa Berkembangnya pusat industri pengolahan strategis (15) Angka kontribusi PDRB sektor industri Pengembangan klaster industri pengolahan berbasis potensi lokal Pengembangan klaster/pusat-pusat industri pengolahan Meningkatnya daya saing pariwisata (16) Angka kunjungan wisata Pengembangan destinasi dan daya tarik wisata baru

Pengembangan wisata kuliner pada pinggiran kanal

(11)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 160 1.4 Mewujudkan sumberdaya manusia yang berdaya saing, berbudaya dan relegius Meningkatnya kualitas kehidupan pemuda dan olah raga (17) % organisasi pemuda dan cabang olah raga yg berpretasi nasional/inter nasional Sinergi pemangku kepentingan dalam pembinaan prestasi pemuda dan olah raga

Optimalisasi peran stakeholder dalam pembinaan prestasi pemuda dan olah raga Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat (18) Cakupan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan (%) Penyadaran dan kordinasi pemangku kepentingan dalam keamanan pangan Penanganan keamanan pangan Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak (19) Indeks pembanguna n gender (IPG) Pengarusutama-an gender dalam kegiatan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha Peningkatan peran perempuan pada ranah pemerintah, dunia usaha dan masyarakat serta perlindungan anak Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial (20) % PMKS yang ditangani Pengembangan sinergi multipihak dalam penanganan PMKS Optimalisasi peran multipihak terhadap penanganan anak jalanan dan PMKS lainnya Terwujudnya masyarakat yang religius dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama (21) Jumlah insiden dan kasus konflik antar umat beragama Penguatan sinergi pemerintah dan masyarakat serta kerjasama antar tokoh agama/suku/golo ngan dalam deteksi dan pencegahan konflik agama/sosial Pembinaan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama dan wawasan kebangsaan Terwujudnya masyarakat yang menjunjung tinggi dan mempertahanka n nilai-nilai budaya (22) Cakupan keragaman dan kekayaan budaya yg dilestarikan (%) Revitalisasi keragaman dan kekayaan budaya dalam tatanan kehidupan kota Identifikasi dan pembinaan terhadap keragaman dan kekayaan budaya 1.5 Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan Persentase gangguan keamanan, ketertiban, ketenteraman Penguatan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam deteksi dini dan

Pemantauan dan penanganan

gangguan K4 serta penegakan

(12)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 161 tentram dan damai lingkungan (23) dan kenyamanan yang diselesaikan (%) penanganan gangguan keamanan, ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan masyarakat Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban bencana dan bahaya kebakaran (24) Cakupan pelayanan kebakaran dan bencana lainnya Penguatan sinergi pemangku kepentingan dalam peningkatan efektivitas penanganan kebakaran dan bencana lainnya Penangaan prabencana, darurat bencana dan pasca bencana serta perbaikan

pemenuhan standar pelayanan

kebakaran

Misi 2: Merestorasi Tata Ruang Kota Menjadi Kota Nyaman Berstandar Dunia

No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja Sasaran Strategi 2.1 Meningkatka n penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas dan kualitas yang setara dengan standar dunia Berkembangnya transportasi publik dan pemenuhan infrastruktur perhubungan lainnya (25) % penumpang yang menggunaka n trans-portasi publik “standar dunia” (%) Pengembangan moda transportasi publik berbasis kerjasama daerah dan kolaborasi pemerintah dengan dunia usaha Pengembangan transportasi publik dan peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi publik Meningkatnya keterpenuhan dan kualitas sistem drainase dan penanganan banjir (26) Rata-rata jumlah, tinggi dan lama titik genangan yang terjadi Pengembangan sistem drainase berbasis jaringan terpadu Pemenuhan sistem drainase berbasis jaringan dalam penanganan banjir Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan bagi aksesibilitas antar wilayah (27) Porsi panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik (%) Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan Inspeksi, pembangunan dan pemeliharaan jalan/jembatan Meningkatnya sistem dan jaringan utilitas kota (28) Cakupan panjang jaringan utilitas (listrik, Pengembangan unit terintegrasi jaringan utilitas kota Pemenuhan pelayanan sistem jaringan utilitas kota berbasis box culvert

(13)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 162 telpon, air minum) yang terinteg-rasi dl box culvert Berkembangnya fungsi ekonomi, ekologi, sosial dan estetika pada pinggiran kanal (29) Jumlah unit dan panjang kanal dan pinggiran kanal yang mencapai peningkat-an fungsi ekonomi/ wisata, ekologi, sosial dan estetika Penataan komprehensif pinggirn kanal dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha Penataan komprehensif pinggiran kanal secara partisipatif 2.2 Mengoptimal kan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup kota Meningkatnya luas ruang terbuka hijau publik dan privat (30) % Luas dan sebaran RTH publik, privat dan taman tematik (%) Pengembangan taman tematik berbasis sebaran kecamatan bersama perluasan RTH publik dan privat

Peningkatan luas dan sebaran Ruang terbuka Hijau Meningkatnya kapasitas penanganan sampah dan kebersihan (31) Volume dan % sampah yg ditangani dalam bentuk penukaran sampah dengan beras, pengangkuta n, dan reduksi. Penanaman budaya bersih dalam masyarakat dan peningkatan kapasitas penanganan sampah Peningkatan partisipasi masyarakat dalam kebersihan lingkungan serta modernisasi penanganan sampah Berkurangnya pencemaran tanah, air, udara dan kerusakan lingkungan karena dampak pembangunan (32) Status mutu air, tanah dan udara

Peningkatan efektivitas pengen-dalian mutu air, tanah dan udara serta kepatuhan terhadap rekomendasi Amdal Pengendalian pencemaran dan konsistensi pelaksanaan Amdal Terwujudnya water-front city dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau (33) Luas water front city yang terkelola Kolaborasi multipihak dalam pengembangn water front city berbasis

keberlanjut ekologi, ekonomi

Penataan ekologi, ekonomi dan sosial dari water front city

(14)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 163 dan sosial 2.3 Mewujudkan pemukiman sehat bagi masyarakat Meningkatnya kualitas dan kelayakan huni perumahan masyarakat (34) % rumah layak huni (rumah beton/knockt down layak huni) Aplikasi teknologi perumahan ramah lingkungan dan layak huni bagi masyarakat dengan prioritas rumah tangga miskin Pembangunan perumahan korban bencana, pengembangan rumah layak huni dan penataan gedung pemerintah Meningkatnya

akses air bersih masyarakat (35) Cakupan layanan air bersih (%) Perluasan jangkauan pelayanan air bersih Pengembangan sistem dan jaringan perpipaan terpadu dalam pelayanan air bersih Tercukupinya ketersediaan lahan pemakaman (36) Cakupan luas lahan pemakaman yang tertata secara jenazah bersusun (%) Pengembangan lahan pemakaman dengan sistem jenazah bersusun Pembinaan layanan pemakaman dan pengembangan sistem jenazah bersusun dalam pemakaman 2.4 Meningkatka n pemanfaatan dan Penataan Ruang Wilayah termasuk pertanahan secara terpadu dan konsisten Terwujudnya keter-paduan pemanfaatan & penataan ruang wilayah (37) Persentase ketaatan pelaksanaan rencana Tata Ruang Wilayah Penyadaran dan penegakan regulasi RTRW Peningkatan kepatuhan dalam penataan ruang dan bangunan terhadap RTRW Terjaminnya kepastian hukum dalam kepemilikan tanah (38) % penyelesaian sengketa tanah negara Peningkatan sinergi multipihak dalam penyelesaian sengketa tanah dalam masyarakat khususnya sengketa tanah negara Fasilitasi sertifikasi tanah dan penyelesaian sengketa tanah negara

Misi 3: Mereformasi Tata Pemerintahan Menjadi Pelayanan Publik Standar Dunia Bebas Korupsi

No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja Sasaran Strategi 3.1 Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi Terwujudnya administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif serta % SKPD dengan status laporan kinerja baik (LAKIP, LPPD, LKPD) Peningkatan kapasitas administrasi pelaporan kinerja pada SKPD Peningkatan

kualitas isi laporan kinerja, ketepatan waktu pelaporan kinerja, dan

(15)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 164 dapat diakses

publik (39)

aksesibilitas publik atas laporan kinerja Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan daerah (40) % kecamatan dan kelurahan yang meningkat kapasitasnya Peningkatan kapasitas pemerintah kecamatan dn kelurahan sert pengurur RT/RW. Peningkatan pelayanan kecamatan, kelurahan dan RT/RW Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah (41) Persentase unit kerja yang melaksanakan sistem kearsipan pola baku Modernisasi sistem kearsipan SKPD Pengembangan sistem kearsipan pola baku Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah (42) % SDM aparatur yang menempati unit kerja sesuai dengan kompetensiny a Perbaikan sistem penempatan SDM aparatur Perbaikan penempatan jabatan dan kompetensi SDM aparatur Meningkatnya efektivitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan legislasi daerah (43) Cakupan rekomendasi LHP yang diselesaikan rekomendasi tindak lanjutnya dengan baik Peningkatan kapasitas sistem dan SDM pengawasan Penyelesaian rekomendasi pengawasan secara efektif 3.2 Peningkatan kinerja pelayanan publik Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas (44) Indeks kepuasan masyarakat Penguatan pelayanan STSP dan penghantaran layanan ke rumah Peningkatan pelayanan PTSP dan citizen charter Berkembangnya pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah (45) Nilai investasi PMDN dan PMA (Rp dan $) Penyiapan sarana/prasarana investasi Peningkatan kualitas pelayanan dan daya tarik investasi Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan Persentase kepemilikan dokumen kependudukan (%) Peningkatan efektivitas pencatatan kependudukan Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan kependudukan/cata tan sipil berbasis TIK

(16)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 165 dan catatan sipil

serta pengendalian kependuduk-an (46) dan manajemen modern Meningkatnya kualitas pelayanan informasi (47) Cakupan ruang publik yang mendapatkan layanan wifi gratis (%) Pengembangan sinergi pemerintah dengan swasta dalam perwujudan warga kota yang smart Pengembangan electronic system dalam berbagai ranah pelayanan umum Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah (48) % Ketersediaan dokumen pe-rencanaan (RP-JPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD) sesuai dasar penetap-an, kalender perencanaan, dan keleng-kapan isi. Peningkatan kualitas dokumen dan proses/mekanis-me perencanaan serta pelibatan stakeholder Perbaikan kualitas dokumen peren-canaan dan penyelenggaraan musrenbang 3.3 Meningkatka n kapasitas dan kinerja pengelolaan keuangan daerah Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah (49) Opini laporan keuangan Peningkatan tertib adminis-trasi keuangan dan pengelolaan asset berbasis manajemen kinerja Perbaikan administrasi keuangan dan penertiban pengelolaan asset Berkembangnya sumber-sumber pendapatan daerah (50) Pertumbuhan PAD Optimalisasi pemanfaatan sumber pendapatan dan penguatan kelembagaan pendapatan daerah Intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan sumber pendapatan daerah serta penguatan kelembagaan BUMD

6.2.2. Arah Kebijakan Tahunan dalam Peri0de Lima Tahun (1) Arah Kebijakan Tahun 2014

Tahun 2014 merupakan tahun transisi dari RPJMD 2009-2014 ke RPJMD 2014-2019. Pada tahun transisi ini sebagian besar arah kebijakan masih merupakan kelanjutan dari arah kebijakan pada RPJMD 2009-2014. Namun demikian, beberapa arah kebijakan terkait visi-misi RPJMD

(17)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 166 periode 2014-2019 telah diletakkan dasar-dasarnya. Tahun 2014 juga ditandai oleh berbagai peristiwa politik dan demokrasi yakni pemilihan anggota legislatif kota, provinsi dan nasional serta pemilihan presiden. Ini berkonsekuensi pada prioritas terhadap pemeliharaan stabilitas keamanan dan ketertiban umum serta penataan kelengkapan dan sistem legislatif daerah. Berdasarkan pemahaman kondisi yang berpengaruh maka prioritas pembangunan pada tahun 2014 diarahkan pada kebijakan sebagaimana pada Tabel 6.3.

6.2.2. Arah Kebijakan tahun 2015

Tahun 2015 merupakan tahun pertama berlakunya RPJMD ini, bahwa sebagian besar prioritas kebijakan sudah merupakan cakupan dari seluruh substansi visi-misi walikota terpilih. Tantangan eksternal yang dihadapi Makassar tahun 2015 bahwa pada tahun tersebut prinsip pasar bebas dari Asean Economic Community (AEC) sudah mulai berlaku dan Kota Makassar adalah salah satu poros utama dari lintasan pasar bebas Asean tersebut. Tahun 2015 juga merupakan tahun pertama dari bekerjanya kabinet baru, sehingga pada tahun tesebut akan berlaku prioritas kebijakan nasional dalam RPJMN 2015-2020 yang harus direnspons oleh daerah, termasuk di dalamnya penetapan target-target baru atas standar pelayanan minimal dari kementerian. Pada tahun ini, kebijakan prioritas terkait perwujudan visi-misi walikota sudah mulai digerakkkan komprehensif. Dengan pemahaman tersebut, prioritas pembangunan pada tahun 2015 diarahkan pada kebijakan sebagai mana pada Tabel 6.3.

6.2.3. Arah Kebijakan tahun 2016

Pada tahun 2016, tantangan eksternal berupa berlakunya pasar bebas AEC sudah mulai operasional. Selain itu, implementasi kebijakan dari RPJMN 2015-2020 juga sudah mulai berjalan. Secara internal, tahun ini merupakan tahun awal akselerasi dari pencapaian visi-misi RPJMD, khususnya yang terkait dengan 24 jalur perubahan yang dicanangkan walikota dan wakil walikota. Berdasarkan konteks itu, prioritas pembangunan pada tahun 2016 diarahkan pada kebijakan sebagai mana pada Tabel 6.3.

6.2.4. Arah Kebijakan tahun 2017

Tahun 2017 merupakan tahun puncak akselerasi dari perubahan yang didorong RPJMD. Ini berjalan seiring dengan dengan mulai terlembagakannya tatanan AEC, serta RPJMN nasional 2015-2020 juga mulai terakselerasi. Prioritas pembangunan pada tahun puncak akselerasi perubahan ini diarahkan pada kebijakan sebagai mana pada Tabel 6.3.

6.2.5. Arah Kebijakan tahun 2018

Tahun 2018 merupakan tahun pematangan dari akselerasi yang didorong. Pada tahun ini, diupayakan terwujudnya keseimbangan pencapaian dari target kinerja yang dicanangkan. Pada tahun tersebut, berlakunya tatanan AEC sudah memberi peluang sekaligus ancaman bagi ekonomi daerah, begitu juga implementasi RPJMN 2015-2020 sudah memberikan tantangan khusus kepada daerah, baik dalam perwujudan kesejahteraan, pelayanan umum maupun daya saing daerah. Prioritas pembangunan pada tahun pematangan akselerasi ini diarahkan pada kebijakan sebagai mana pada Tabel 6.3.

6.2.6. Arah Kebijakan tahun 2019

Tahun 2019 merupakan tahun penyempurnaan dari perubahan yang didorong. Pada tahun ini, target kinerja yang belum tercapai dipercepat penyelesainnya, sambil mempersiapkan transisi ke periode RPJMD 2019-2025 sesuai arahan RPJPD. Pada tahun tersebut, berlakunya

(18)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 167 tatanan AEC tetap memberi peluang sekaligus ancaman bagi ekonomi daerah; begitu juga implementasi RPJMN 2015-2020 semakin memberikan tantangan khusus kepada daerah, baik dalam perwujudan kesejahteraan, pelayanan umum maupun daya saing daerah; sementara itu proses demokrasi dan politik berlangsung lagi yakni pemilihan gubernur dan walikota. Prioritas pembangunan pada tahun penyempurnaan akselerasi ini diarahkan pada kebijakan sebagai mana pada Tabel 6.3.

Tabel. 6.3. Keterkaitan Sasaran dan Arah Kebijakan pada setiap Tahun

No. Sasaran Arah Kebijakan 2015 2016 2017 2018 2019

1. Terwujudnya pemerataan akses layanan pendidikan pada semua jalur dan jenjang pendidikan (1)

Pendistribusian sumber-daya secara merata pada setiap wilayah (terutama pulau) dan pengalokasian dana sosial masyarakat untuk kebutuhan deposito pendidikan 1. Pemarataan guru di pulau-pulau   _ _ _ 2. Penyelenggaraan wajib belajar sembilan tahun

     3. Penyelenggaraan pendidikan menengah      4. Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini      5. Deposito pendidikan gratis SD, SMP, SMA dan sederajat      2. Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan (2)

Penilaian kualitas guru bersertifikat dan penilaian/sertifikasi terhadap sekolah yang menerapkan manajemen mutu/modern 1. Peningkatan kualitas guru   _ _ _ 2. Peningkatan kualitas proses pembelajaran   _ _ _ 3. Peningkatan kualitas manajemen sekolah    _ _

(19)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 168 3. Meningkatnya kemampuan

literasi masyarakat (3)

Pendidikan keaksaraan fungsional dan gerakan masyarakat gemar membaca

1. Penuntasan buta huruf  _ _ _ 2. Peningkatan layanan perpustakaan   _ _ _ 4. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau (4)

Perbaikan layanan kesehatan ibu dan dan penanganan anak serta penanganan 1000 hari pertama kelahiran 1. Peningkatan keberdayaan masyarakat dalam kesehatan keluarga      2. Pelayanan kesehatan darurat gratis ke rumah 24 jam      3. Peningkatan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar      4. Peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit

     5. Penanganan 1.000 hari pertama kelahiran      5. Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemik (5)

Pengendalian penyebaran penyakit menular serta peningkatan

kewaspadaan dini terhadap kejadian luar biasa 1. Penanganan penyakit menular, penyakit endemik dan KLB penyakit _ _   _

(20)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 169 6. Berkembangnya layanan

kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (6) Peningkatan pembinaan, keikutsertaan dan kemandirian ber-KB 1. Pelayanan keluarga berencana      2. Pelayanan kesehatan reproduksi    _ _

7. Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat (7)

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pola hidup bersih dan sehat

1. Pengembangan kelurahan PHBS _ _   _ 8. Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha (8)

Peningkatan kesempatan kerja serta mendorong mobilitas tenaga kerja 1. Penempatan pencari

kerja

_

_

_ 

9. Terwujudnya jaminan sosial keluarga miskin serba guna (9)

Optimalisasi peran dan fungsi TKPKD dalam penanganan kemiskinan serta jaminan sosial serba guna Perempuan Kepala Rumah Tangga Miskin (PKRTM) 1. Penguatan tim kordinasi penanggulangan kemiskinan   _ _  2. Pemberdayaan perempuan kepala keluarga miskin _ _    10. Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing (10)

Peningkatan kompetensi dan daya saing tenaga kerja

1. Peningkatan

kompetensi spesifik standar pasar bebas ASEAN

(21)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 170 11. Berkembangnya K-UMKM

dan ekonomi kreatif (11)

Fasilitasi penciptaan kesempatan pelaku UNKM mendapatkan jaringan

pemasaran dan

pengembangan usaha pelaku ekonomi kreatif

1. Penguatan manajerial dan keuangan UMKM

  

2. Pengembangan iklim kondusif bagi ekonomi kreatif

  

12. Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan serta kesejahteraan nelayan (12) Pengembangan teknologi penangkapan dan pengawasan perairan multipihak 1. Peningkatan produksi perikanan   _ _  2. Perlindungan dan pengawasan kawasan perairan   _ _  13. Meningkatnya usaha pertanian yang mempunyai nilai tambah tinggi dan peluang pasar (13)

Pengembangan kapasitas masyarakat lorong dalam inovasi vertical garden 1. Pengembangan ekonomi lorong dengan teknologi vertikal garden      14. Berkembang-nya pusat perdagangan dan jasa (14)

Kerjasama antar sektor dalam peningkatan daya saing perdagangan dan jasa

1. Penguatan daya saing perdagangan     _ 15. Berkembangnya pusat industri pengolahan strategis (15) Pengembangan klaster/pusat-pusat industri pengolahan 1. Penguatan daya saing

industri kecil dan menengah (IKM)

(22)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 171 16. Meningkatnya daya saing

pariwisata (16)

Pengembangan daya saing pariwisata

1. Pengembangan wisata kuliner pinggiran kanal

   

17. Meningkatnya kualitas kehidupan pemuda dan olah raga (17)

Optimalisasi peran stakeholder dalam pembinaan prestasi pemuda dan olah raga 1. Pembinaan

wirausaha pemuda dan remaja

_

_

_  

2. Pembinaan prestasi olah raga

_  _ _ 18. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat (18) Penanganan keamanan pangan 1. Pembinaan keamanan pangan    _ _ 19. Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak (19) Peningkatan peran perempuan pada ranah pemerintah, dunia usaha dan masyarakat serta perlindungan anak 1. Penguatan pokja gender   _ _ _ 2. Peningkatan perlindungan perempuan dan anak   _ _ _ 3. Pengembangan kelurahan layak anak

_   _ _ 20. Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial (20) Optimalisasi peran multipihak terhadap penanganan anak jalanan dan PMKS lainnya 1. Penegakan regulasi penanganan anak jalanan    _ _ 2. Pembinaan dan kerjasama kelembagaan penanganan PMKS _    _

(23)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 172 21. Terwujudnya masyarakat

yang religius dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama (21)

Pembinaan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama dan wawasan kebangsaan 1. Fasilitasi kegiatan keagamaan  _ _ _ _ 2. Penguatan kerukunan beragama   _ _  3. Penguatan wawasan kesatuan bangsa   _ _  22. Terwujudnya masyarakat yang menjunjung tinggi dan mempertahankan nilai-nilai budaya (22)

Identifikasi dan pembinaan terhadap keragaman dan kekayaan budaya 1. Pelestarian dan pengembangan keragaman budaya _   _ _ 2. Pelestarian dan pengem-bangan keka-yaan budaya _   _ _ 23. Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan (23) Pemantauan dan penanganan gangguan K4 serta penegakan peraturan kota 1. Penegakan peraturan kota      2. Penanganan gangguan K4      24. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban bencana dan bahaya kebakaran (24)

Penangaan prabencana, darurat bencana dan pasca bencana serta perbaikan pemenuhan standar pelayanan kebakaran 1. Peningkatan layanan pemadaman kebakaran      2. Peningkatan kapasitas penanganan bencana alam   _ _ _

(24)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 173 25. Berkembangnya

transportasi publik dan pemenuhan infrastruktur perhubungan lainnya (25)

Pengembangan

transportasi publik dan peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi publik 1. Peningkatan kualitas moda transportasi publik   _ _ _ 26. Meningkatnya

keterpenuhan dan kualitas sistem drainase dan penanganan banjir (26)

Pemenuhan sistem drainase berbasis jaringan dalam penanganan banjir 1. Penanganan terpadu

titik genangan

   

27. Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan bagi aksesibilitas antar wilayah (27) Inspeksi, pembangunan dan pemeliharaan jalan/jembatan 1. Pembangunan jalan dan jembatan _ _   _

2. Pemeliharaan jalan dan jembatan

   

28. Meningkatnya sistem dan jaringan utilitas kota (28)

Pemenuhan pelayanan sistem jaringan utilitas kota berbasis box culvert 1. Pengembangan boxculvert sebagai sara-na integrasi utilitas kota     _ 29. Berkembangnya fungsi ekonomi, ekologi, sosial dan estetika pada pinggiran kanal (29)

Penataan komprehensif pinggiran kanal secara partisipatif

1. Penataan fungsi fisik-ekologis pinggiran kanal

  

2. Penataan fungsi wisata pinggiran kanal      3. Penataan fungsi ekonomi pinggiran kanal     

(25)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 174 30. Meningkatnya luas ruang

terbuka hijau publik dan privat (30)

Peningkatan luas dan sebaran Ruang terbuka Hijau 1. Pengembangan taman tematik      2. Peningkatan luas ruang terbuka publik

   

3. Peningkatan luas ruang terbuka privat

  

31. Meningkatnya kapasitas penanganan sampah dan kebersihan (31) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam kebersihan lingkungan serta modernisasi penanganan sampah 1. Gerakan Makassar Tidak Rantasa     

2. Gerakan sampah tukar beras      3. Peningkatan kapasitas penanganan sampah      32. Berkurangnya pencemaran tanah, air, udara dan kerusakan lingkungan karena dampak pembangunan (32) Pengendalian pencemaran dan konsistensi pelaksanaan Amdal 1. Pemantauan dan pengendalian

pencemaran tanah, air dan udara   _ _  2. Pengendalian dampak ling-kungan dari kegiatan pembangun-an _   _  33. Terwujudnya water-front city dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau (33)

Penataan ekologi, ekonomi dan sosial dari water front city

Penataan fungsi water-front city

(26)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 175 34. Meningkatnya kualitas dan

kelayakan huni perumahan masyarakat (34)

Pembangunan perumahan

korban bencana,

pengembangan rumah layak huni dan penataan gedung pemerintah

1. Pembangun-an rumah model knoct-down (beton) bagi korban kebakaran bencana lainnya

  

2. Fasilitasi akses kredit bagi pembangunan ru-mah layak huni untuk orang miskin      3. Perbaikan/bedah rumah oran Pembangunan dan rehabilitasi bangunan pemerintah g miskin /rumah ku-muh      4. Pembangunan dan rehabilitasi bangunan pemerintah   _ _ 

35. Meningkatnya akses air bersih masyarakat (35)

Pengembangan sistem dan jaringan perpipaan terpadu dalam pelayanan air bersih

1. Pengembangan

jaringan air bersih perpipaan dan non perpipaan untuk wilayah kumuh/miskin dan pulau _ _   _ 36. Tercukupinya ketersediaan lahan pemakaman (36) Pembinaan layanan pemakaman dan pengembangan sistem jenazah bersusun dalam pemakaman

1. Pengembangan lokasi baru pemakaman dengan sistem jenazah bersusun

_

_

(27)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 176 37. Terwujudnya keter-paduan

pemanfaatan & penataan ruang wilayah (37)

Peningkatan kepatuhan dalam penataan ruang dan bangunan terhadap RTRW 1. Penataan pemberian izin pemanfaatan ruang    _ _ 2. Penataan bangunan _  _ _  38. Terjaminnya kepastian hukum dalam kepemilikan tanah (38)

Fasilitasi sertifikasi tanah dan penyelesaian sengketa tanah negara 1. Fasilitasi penyelesaian

sengketa tanah

_ _ _ 

39. Terwujudnya administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif serta dapat diakses publik (39)

Peningkatan kualitas isi laporan kinerja, ketepatan waktu pelaporan kinerja, dan aksesibilitas publik atas laporan kinerja

1. Perbaikan kualitas laporan kinerja   _ _  2. Publikasi laporan kinerja      40. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan daerah (40) Peningkatan pelayanan kecamatan, kelurahan dan RT/RW 1. Peningkatan pelayanan kecamatan, kelurahan dan RT/RW _     41. Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah (41) Pengembangan sistem kearsipan pola baku 1. Peningkatan kapasitas pengarsipan SKPD _ _ _ _ 42. Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah (42) Perbaikan penempatan jabatan dan kompetensi SDM aparatur 1. Penempatan SDM aparatur sesuai kompetensi    _ _ 2. Peningkatan kompetensi aparatur   _ _ _

(28)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 177 3. Peningkatan kesejahteraan PNS berbasis kinerja    _ _ 43. Meningkatnya efektivitas pengawasan penyelenggaraan

pemerintahan dan legislasi daerah (43) Penyelesaian rekomendasi pengawasan secara efektif 1. Pembinaan tindak lanjut/rekomendasi LHP pada SKPD    _ _ 2. Peningkatan dukungan kepada fungsi legislasi, budgeting dan pengawasan DPRD   _ _  44. Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas (44)

Peningkatan pelayanan PTSP dan citizen charter

1. Peningkatan efektivitas dan transparansi PTSP      2. 2. Penetapan dan implementasi citizen-charter SKPD      45. Berkembangnya pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah (45)

Peningkatan kualitas pelayanan dan daya tarik investasi

1. Fasilitasi investasi dalam negeri dan luar negeri _   _ _ 46. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil serta pengendalian kependuduk-an (46)

Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan kependudukan/catatan sipil berbasis TIK dan manajemen modern 1. Peningkatan layanan kependuduk-an dan catatan sipil   _ _  47. Meningkatnya kualitas pelayanan informasi (47) Pengembangan electronic system dalam berbagai ranah pelayanan umum

1. Gerakan smart-city    

48. Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah (48)

Perbaikan kualitas dokumen peren-canaan dan penyelenggaraan musrenbang

(29)

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 178 1. Penguatan SDM dan teknologi informasi-komunikasi perencanaan   _ _ _

2. Perbaikan proses dan mekanisme musrenb   _ _  49. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah (49) Perbaikan administrasi keuangan dan penertiban pengelolaan asset 1. Perbaikan laporan keuangan SKPD   _ _  50. Berkembangnya sumber-sumber pendapatan daerah (50)

Intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan sumber pendapatan daerah serta penguatan kelembagaan BUMD 1. Intensifikasi pemanfaat-an sumber pendapatan berbasis on-line      2. Ekstensifikasi penggalian sumber pendapatan baru berbasis on-line      3. Pengembangan Macassar Incorporated dan Bank of Makassar

_

Gambar

Tabel 6.2 Arah Kebijakan berdasarkan Strategi  Visi: Makassar Kota Dunia Yang Nyaman untuk Semua

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Umar (2003:51), “kuesioner yaitu penulis memberikan daftar pertanyaan langsung kepada pegawai di Pemeintah Kota Prabumulih, untuk mengetahui dan mendapatkan

karimah melalui metode service learning. 2) Meningkatkan motivasi belajar anak didik agar lebih percaya diri. 3) Mengenalkan lebih dekat pada anak didik tentang service learning.

pendaki gunung dan para penelitian dibidang klimatologi, pada umumnya setiap parameter cuaca seperti suhu, kelembaban dan tekanan udara diukur menggunakan alat yang

Cahaya Matahari akan tampak lebih merah daripada keadaan sekarang, karena dengan bertambahnya kerapatan, akan lebih banyak cahaya pada panjang gelombang biru yang dihamburkan ke

Adapun ciri-ciri dari individu yang indivdualistis yaitu mementingkan kesuksesan pribadi / diri sendiri, cenderung membuat keputusan tanpa ingin dipengaruhi oleh orang lain,

permasalahan mengenai tata letak gudang finish good atau yang sering disebut.. dengan

Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

2,4,5-T dapat meningkatkan pembentukan kalus pada kultur in vitro tanaman biji- bijian, sedangkan IBA sangat efektif untuk menginduksi perakaran IAA merupan auksin yang