• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM

BAGI SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Jurusan Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

MANGGAR SHINTIA WIBAWANTI A 410 100 138

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

(2)

UNIVERSITAS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Dra. Sri Sutarni, M.Pd

NIP/NIK :

Telah membaca dan mencermati naskah artikel ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa: Nama : Manggar Shintia Wibawanti NIM : A 410 100 138

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : PENINGKATAN

DAN HASIL BELAJAR M STRATEGI

SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Dra. Sri Sutarni, M.Pd

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:

Manggar Shintia Wibawanti A 410 100 138

Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM

SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2013/2014 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 6 Februari Pembimbing,

Dra. Sri Sutarni, M.Pd

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

ums@ums.ac.id

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

publikasi ilmiah, yang merupakan

KEMAMPUAN TANGGUNG JAWAB ATEMATIKA MELALUI QUIZ TEAM BAGI SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA TAHUN 2013/2014 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

dipergunakan seperlunya.

6 Februari 2014 Pembimbing,

(3)

PENINGKATAN KEMAMPUAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM

BAGI SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

TAHUN 2013/2014

Oleh

Manggar Shintia Wibawanti A 410 100 138

Pendidikan Matematika, FKIP, manggar_coconutflowers@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan tanggung jawab dan hasil belajar matematika bagi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta melalui strategi pembelajaran quiz team dalam pembelajaran matematika. Penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas. Sumber data guru dan siswa. Teknik pengumpulan data observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Data dianalisis secara komparatif dan interaktif. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian, pertama penerapan strategi pembelajaran quiz team dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. Kedua peningkatan kemampuan tanggung jawab belajar matematika yaitu (a) siswa yang mampu mengerjakan tugas tanpa disuruh dari kondisi awal 20% siklus I 45% dan siklus II 60%, (b) siswa yang datang tepat waktu dari kondisi awal 25% siklus I 75% siklus II 95%, (c) siswa yang mampu membuat laporan setiap kegiatan dari kondisi awal 25% siklus I 50% siklus II 75%, dan (d) siswa yang mentaati peraturan pembelajaran dari kondisi awal 25% siklus I 55% siklus II 75%. Ketiga peningkatan hasil belajar matematika dari kondisi awal 15%, siklus I 40% siklus II 70%.

Kata Kunci: tanggung jawab, hasil belajar, quiz team Pendahuluan

Tanggung jawab dan hasil belajar matematika penting. Shien Sakai (2010), menyatakan bahwa siswa yang merasa bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri juga merasa bertanggung jawab atas masa lalu mereka dan pembelajaran pada masa depan mereka. Penerapan strategi pembelajaran yang inovatif berdampak pada tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. Hasil observasi pendahuluan diperoleh kesenjangan. Siswa mampu mengerjakan tugas tanpa disuruh sebanyak 20%. Siswa datang tepat waktu sebanyak 25%. Siswa mampu membuat laporan

(4)

kegiatan sebanyak 25%. Siswa mentaati peraturan sebanyak 25%. Sedangkan siswa yang nilainya mencapai Kiteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 15%. Realitas di lapangan, kemampuan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa bervariasi. Hal ini dikarenakan guru menggunakan strategi pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Akibatnya, siswa menjadi jenuh terhadap matematika. Tidak sedikit siswa yang gaduh saat pelajaran berlangsung. Siswa juga menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit.

Alternatif tindakan yang ditawarkan yaitu dengan strategi pembelajaran quiz team. Pembelajaran quiz team adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampun tanggung jawab belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan (Hisyam Zaini, 2008).

Berdasarkan keunggulan di atas, diharapkan strategi pembelajaran quiz team mampu meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa.

Peningkatan kemampuan tanggung jawab dilihat dari empat indikator (1) mengerjakan tugas tanpa disuruh, (2) datang tepat waktu, (3) membuat laporan kegiatan, dan (4) mentaati peraturan pembelajaran. Sedangkan peningkatan hasil belajar diukur dari nilai siswa yang tuntas sesuai dengan KKM yaitu 70.

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. Secara khusus, bertujuan (1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan tanggung jawab belajar bagi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta melalui strategi pembelajaran quiz team, dan (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika bagi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta dengan strategi pembelajaran quiz team.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitan Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sutama (2010: 15) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Proses

(5)

PTK, dialog awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi, dan penyimpulan, secara siklus dilakukan dua putaran.Waktu penelitian 6 bulan, yaitu mulai bulan September hingga Februari 2013.

Sumber data penelitian meliputi guru matematika dan siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Data dianalisis secara komparatif dan interaktif. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada kondisi awal, guru terbiasa menggunakan metode ceramah dan lebih mendominasi pembelajaran sehingga mengakibatkan berkurangnya kesempatan siswa dalam menyampaikan ide. Pada siklus I, guru masih menyesuaikan diri dengan strategi pembelajaran quiz team yang tergolong baru. Meskipun suasana kelas kurang kondusif, guru sudah mampu memainkan peran sebagai fasilitator. Pada siklus II, guru mulai terbiasa dengan strategi pembelajaran quiz team. Suasana kelas menjadi lebih kondusif. Peran guru sebagai fasilitator menjadi jembatan bagi siswa dalam mengembangkan ide matematika. Guru merasakan keberhasilan yang nyata terhadap pembelajaran di kelas. Hal ini menumbuhkan rasa percaya diri pada guru untuk menerapkan strategi tersebut pada pembelajaran selanjutnya.

Rita P. Khotimah (2011) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika. Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran quiz team merupakan suatu inisiatif yang relatif baru. Dengan metode diskusi dan tanya jawab, siswa mampu menyampaikan ide-ide yang dimilikinya. Peran guru sebagai fasilitator dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Kocak, Bozan dan Isik (2009) menyimpulkan bahwa siswa yang belajar matematika dalam kelompok lebih baik dalam memahami permasalahan. Siswa lebih mengedepankan ide-ide baru dengan menerapkan apa yang mereka pahami bukannya menghafal melalui rumus. Pada penelitian ini, guru menggunakan model pembelajaran quiz team yaitu memecahkan suatu permasalahan melalui

(6)

metode diskusi. Setiap kelompok menyusun permasalahan yang berkaitan dengan materi yang kemudian diselesaikan oleh kelompok lainnya, sehingga memudahkan siswa dalam menyusun dan memecahkan masalah. Dalam kelompok, siswa berhadapan dengan siswa lain yang berbeda pengetahuannya. Siswa mampu menuangkan ide matematika satu sama lain, sehingga berdampak pada peningkatan tanggung jawab dan hasil belajar siswa.

Wahyu Tyas Arni Purwanti (2007) menyatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team quiz dan planted question lebih baik dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dibanding dengan model konvensional. Dalam penelitian ini, pembelajaran kooperatif tipe quiz team mampu meningkatkan prestasi dan hasil belajar matematika siswa. Diskusi kelompok mampu membentuk karakter siswa untuk berpikir kritis dalam mengembangkan ide-ide yang mereka miliki untuk memecahkan permasalahan.

Ana Wahyuningsih (2011) menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi Quided Note Talking dan Quiz Team berpengaruh pada keaktifan belajar serta berdampak positif pada hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, strategi pembelajaran aktif Quided Note Talking dan Quiz Team mampu mengembangkan keaktifan belajar matematika siswa. Melalui metode diskusi dan tanya jawab, strategi tersebut mampu mendorong siswa untuk mengembangkan berbagai ide matematika mereka. Permasalahan yang dibuat sesuai dengan pemahaman mereka, sehingga memudahkan siswa dalam menyelesaikannya.

Kondisi awal pada kelas XI IPA yang berjumlah 20 siswa diperoleh 4 siswa mampu mengerjakan tugas tanpa disuruh, 5 siswa datang tepat waktu, 5 siswa mampu membuat laporan kegiatan, dan 5 siswa mentaati peraturan pembelajaran. Sedangkan siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 3 siswa.

Pada siklus I kemampuan tanggung jawab meningkat meskipun belum sesuai harapan. Pada siklus ini diperoleh 9 siswa mampu mengerjakan tugas tanpa disuruh, 15 siswa datang tepat waktu, 10 siswa mampu membuat laporan kegiatan, dan 11 siswa mentaati peraturan.

(7)

Pada siklus II, kemampuan tanggung jawab belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Pada siklus ini diperoleh 12 siswa mampu mengerjakan tugas tanpa disuruh, 19 siswa datang tepat waktu, 15 siswa mampu membuat laporan kegiatan, 15 siswa mentaati peraturan. Data kemampuan tanggung jawab belajar matematika secara keseluruhan disajikan di bawah.

Tabel 1.

Data kemampuan tanggung jawab belajar

No Indikator Tanggung Jawab Belajar Siswa

Sebelum Tindakan

Sesudah Tindakan Siklus I Siklus II 1 Mengerjakan tugas tanpa disuruh 4 siswa

(20%)

9 siswa (45%)

12 siswa (60%)

2 Datang tepat waktu 5 siswa

(25%)

15 siswa (75%)

19 siswa (95%)

3 Membuat laporan kegiatan 5 siswa (25%)

10 siswa (50%)

15 siswa (75%)

4 Mentaati peraturan pembelajaran 5 siswa (25%)

11 siswa (55%)

15 siswa (75%)

Gambar 1. Grafik peningkatan tanggung jawab belajar matematika

Sebelum tindak mengajar, siswa masih merasa takut ketika menyatakan ide. Dalam diskusi, sesorang akan berlatih berbicara untuk dapat meyampaikan ide di depan umum. Dalam hal ini, siswa khawatir jika pendapat yang disampaikannya tidak sesuai dengan harapan. Pada siklus I, strategi pembelajaran quiz team mampu mendorong siswa untuk menyampaikan ide-ide yang mereka miliki dengan bahasa yang menarik. Diskusi yang diterapkan guru mampu mengeksplor

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Mengerjakan tugas tanpa disuruh Datang tepat waktu

Membuat laporan kegiatan

Mentaati peraturan pembelajaran

(8)

pola pikir siswa sehingga berdampak positif pada perkembangan lisan siswa. Pada siklus II, siswa tidak lagi merasa takut ketika menyampaikan ide. Siswa yang diberikan kesempatan untuk bekerja dalam kelompok akan menunjukkan kemajuan baik ketika mereka saling mendengarkan ide satu sama lain.

Pada kondisi awal, kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas belum sesuai harapan. Siswa belum mempunyai kesadaran untuk mengerjakan tugas yang diberikan pada mereka. Pada siklus I, siswa mulai mampu mengerjakan tugas tanpa disuruh dengan baik. Hal ini didorong oleh rasa persaingan kelompok yang cukup tinggi dalam melakukan diskusi. Pada siklus II, siswa mulai memahami pentingnya mengerjakan tugas tanpa paksaan.

Sebelum tindak mengajar, siswa yang datang tepat waktu bervariasi. Memberlakukan kedisiplinan waktu bukanlah pekerjaan yang mudah. Memberi sanksi adalah salah satu cara memberlakukan tindak disiplin terhadap waktu. Siklus I menunjukkan bahwa siswa yang datang tepat waktu mengalami peningkatan. Komunikasi yang baik dan cara yang tepat adalah langkah untuk meningkatkan kesadaran siswa. Dalam siklus ini, siswa sudah datang tepat waktu meskipun belum optimal. Pada siklus II, siswa sudah memiliki kesadaran untuk tepat waktu dalam mengikuti KBM.

Sebelum dikenai tindakan, kemampuan siswa dalam membuat laporan kegiatan belum sesuai harapan. Kemampuan tersebut diperlukan saat pembelajaran berlangsung. Namun kenyataannya, siswa belum mampu menuangkan seluruh ide yang mereka miliki. Siswa kurang percaya diri ketika menjelaskan sesuatu. Pada siklus I, siswa mulai berani dalam menjelaskan konsep-konsep yang dipahaminya kepada sesama anggota kelompok. Pembentukan kelompok secara acak sesuai keinginan siswa mendorong rasa komunikatif siswa. Akibatnya, kemampuan siswa dalam membuat laporan kegiatan meningkat.

Kendra Brandes and G. Kevin Randall (2011) menyatakan bahwa terjadi peningkatan rasa tanggung jawab dalam pembelajaran pada kelas dengan semester panjang. Penilaian pra dan post test menggunakan multi-item skala diterapkan untuk menentukan apakah rasa tanggung jawab siswa akan meningkat Oleh

(9)

karena itu, siswa dapat memahami konsep-konsep materi dengan baik. Siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan tanggung jawab dalam menyajikan ide matematika.

Darlene Dodge, dkk (2007) menyatakan bahwa ada peningkatan tanggung jawab siswa melalui strategi pembelajaran kontrak perilaku individu. Selain itu waktu dan kondisi lingkungan juga sangat berpengaruh penting terhadap proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, strategi pembelajaran kontrak perilaku individu mampu mengembangkan kemampuan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa. Selama pembelajaran, siswa mampu melaksanakan dan bertanggung jawab atas kontrak yang telah disusun bersama untuk kelancaran proses belajar.

Data tentang hasil belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengerjaan ulangan umum yang diberikan pada tiap akhir siklus. Siswa yang tuntas KKM pada kondisi awal sebanyak 3 siswa, pada siklus I sebanyak 8 siswa dan pada siklus II sebanyak 14 siswa. Data peningkatan hasil belajar matematika secara keseluruhan disajikan pada tabel 2 dan gambar 2.

Tabel 2.

Data hasil belajar matematika

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% Kondisi Awal Siklus I Siklus II Mencapai KKM ( ≥ 70 ) Indikator Hasil Belajar Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Siklus I Siklus II

≥ KKM 3 siswa 8 siswa 14 siswa

(10)

Gambar 2. Grafik peningkatan hasil belajar matematika

Nilai siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sangat bervariasi. Dalam pembelajaran, siswa tidak dibekali dengan materi ajar yang cukup. Oleh karena itu, siswa mengalami kesulitan saat dihadapkan dengan permasalahan yang bersifat kompleks. Pada siklus I, hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Strategi pembelajaran quiz team memberikan kesempatan pada siswa untuk menjelaskan pemikirannya. Pada siklus II siswa sudah mempersiapkan materi untuk kelompoknya, sehingga kemampuan setiap kelompok meningkat. Guru mampu membuat iklim dimana siswa bersedia berpikir dengan cara baru dan mengkomunikasikan apa yang dihasilkan.

Tella (2007) menyatakan bahwa siswa sekolah menengah yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung mengalami peningkatan prestasi akademik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Pada penelitian ini, hasil belajar matematika siswa dipengaruhi oleh sikap komunikatif dan tanggung jawab belajar matematika. Siswa yang memiliki tanggung jawab belajar tinggi, maka hasil belajar matematikanya akan meningkat.

Zaini (2010) menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematika dalam menuliskan lambang pecahan melalui penggunaan metode diskusi. Pada penelitian ini, kemampuan siswa dalam menuliskan ide matematika melalui diskusi kelompok juga mengalami peningkatan. Siswa mampu menuliskan berbagai lambang, notasi dan struktur matematika dalam menyelesaikan permasalahan secara kontekstual.

Simpulan

Pembelajaran matematika quiz team dilakukan dengan lima tahap. (1) Guru melakukan orientasi siswa pada materi yang akan dipelajari. (2) Guru mengorganisasi siswa untuk menyusun soal. (3) Guru membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. (4) Siswa menyelesaikan soal dan menyajikan hasil karya. (5) Guru bersama dengan siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

(11)

Pembelajaran matematika dengan strategi quiz team dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab belajar matematika. Peningkatan kemampuan tanggung jawab diamati dari empat indikator. Peningkatan mengerjakan 60%. Peningkatan ketepatan waktu 95%. Peningkatan menulis 75%. Peningkatan ketaatan 75%.

Peningkatan kemampuan tanggung jawab mengakibatkan peningkatan hasil belajar matematika. Peningkatan hasil belajar matematika diukur dari banyaknya siswa yang tuntas. Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini 70%.

Daftar Pustaka

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: DIVApress

Brandes, Kendra. 2010. Service Learning and Civic Responsibility: Assessing Aggregate and Individual Level Change. Bradley University/ Volume 23, Number 1, 20-29

Dodge, Darlene, dkk. 2007. Improving Responsibility Through The Use of Individual Behavior Contracts. Saint Xavier University

Khotimah, Rita P. 2011. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika melalui Metode Team Quiz dan Learning Cell Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa. http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/123456789/577. Diakses tanggal 20 November 2013

Mohamad Mustari, Ph.D. 2011. Nilai Karakter. Yogyakarta: Laks Bang Pressindo Muhadi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Shira Media

Purwanti, Wahyu Tyas Arni. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz dan Planted Question dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS (tidak dipublikasikan)

Sadri, Yongki Martem. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMPN 4 Sijunjung. http: //ejournal-s1.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/matematika/article/view/210. Diakses tanggal 20 November 2013

(12)

Sakai, Shien, dkk. 2010. Promoting Learner Autonomy: Student Perceptions of Responsibilities in a Language Classroom in East Asia. Educational Perspectives/ Vol 43 No 1-2, p12-27

Sulur, Umi Hidayatur dan Rasyidah. 2011. Pengembangan Karakter Tanggung Jawab, Kejujuran, Tekun/Gigih dan Peningkatan Terpadu, Seminar Nasional. FMIPA UNY.

Sutama. 2011. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS dan PTBK. Semarang: CV. Citra Mandiri Utama.

Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Surakarta: Fairuz Media

Tella, Adedeji. 2007. The Impact of Motivation on Student’s Academic Achievement and Learning Outcomes in Mathematics among Secondary School Students in Nigeria, Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education / Vol. 3 No.2 (149-156)

Triana, Iktut. 2009. Meningkatkan Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Melalui Sanksi Berjenjang pada Siswa Kelas III SD No I Sanur Tahun Pelajaran 2009/2010. Denpasar: P4TKTKPLB

Wahyuningsih, Ana. 2011. Penerapan Metode Quided Note Taking dan Team Quiz dalam Pembelajaran matematika sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS (tidak dipublikasikan) Zaini, Hisyam dan bermawy munthe dan sekar ayu aryani. 2008. Strategi

Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Koçaka*, Zeynep Fidan; Radiye Bozana; Özlem Isıka. 2009. “The importance of group work in mathematics”. Procedia Social and Behavioral Sciences 1 2363–2365

Zaini, Adrawi. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dalam Menuliskan Lambang Pecahan Melalui Penggunaan Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Rek-Kerrek III Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan, Jurnal Kependidikan Interaksi / Th.5 No.5

Referensi

Dokumen terkait

Bahkan negara yang lebih kuat akan memerintah (menguasai) negara yang lebih lemah, baik secara langsung dengan jalan penjajahan, maupun secara tidak langsung

Dalam penelitian ini sebaiknya memang ada kelompok kontrol untuk melihat adakah perkembangan kelentukan yang signifikan selama jangka waktu penelitian (2 bulan)

Dalam Perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang ahli warisnya lebih dari 1 (satu) orang, tetapi salah seorang ahli waris tidak mau bersama – sama ahli waris lain untuk

Dari 128 kasus yang terdiri dari 115 kasus pasien yang terinfeksi pneumonia dan 13 kasus pasien yang tidak terinfeksi penyakit pneumonia pada balita yang berasal dari UPTD

Berdasarkan pernyataan sampel yang menyatakan mengalami penurunan pendapatan karena adanya minimarket Alfamart dan Indomaret yang berdiri dekat dengan toko kelontong dan pasar

Pada penelitian ini, dilakukan preparasi katalis zeolit alam (ZA), Zeolit alam aktif hidrotermal (ZAAH), NiO-CoO- MoO/ZAAH dan NiO-MoO-Co/ZAAH dengan metode

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kategori tinggi mampu mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika dan memberikan alasan atau bukti terhadap solusi dengan

Bersama manager perncanaan dan pertahanan, manager produksi pengelolaan dan peremajaan lingkungan, dan manager pemasaran membantu G.M dan deputy G.M regional dalam melaksanakan