• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 3.

STATISTIK DATA

1.

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan kejadian DBD

di Tingkat Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pemberantasan Sarang

Nyamuk

39 .00 93.24 24.5228 25.57427

Kasus DBD 39 2.00 11.36 5.0092 2.37545

Valid N (listwise) 39

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pemberantasan Sarang Nyamuk

.181 39 .002 .821 39 .000

Kasus DBD .133 39 .080 .935 39 .026

a. Lilliefors Significance Correction

Correlations

Pemberantasan

Sarang Nyamuk Kasus DBD

Spearman's rho Pemberantasan Sarang Nyamuk

Correlation Coefficient 1.000 -.052

Sig. (2-tailed) . .754

N 39 39

Kasus DBD Correlation Coefficient -.052 1.000

Sig. (2-tailed) .754 .

(2)

Tabel Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Kejadian DBD di tingkat

Puskesmas

No. Nama Puskesmas Frek. PSN Kejadian DBD

(3)

Grafik Frekuensi PSN dan Kejadian DBD di Tingkat Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012

2.

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan kejadian DBD

Menurut Bulan di Kota Medan Tahun 2012

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pemberantasan Sarang

Nyamuk

12 703 7678 4025.58 1751.407

Kasus DBD 12 7.28 14.87 9.7612 2.12381

Valid N (listwise) 12

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pemberantasan Sarang Nyamuk

.170 12 .200* .968 12 .889

Kasus DBD .208 12 .159 .872 12 .070

a. Lilliefors Significance Correction

(4)

Correlations

Pemberantasan

Sarang Nyamuk Kasus DBD

Pemberantasan Sarang Nyamuk

Pearson Correlation 1 .491

Sig. (2-tailed) .105

N 12 12

Kasus DBD Pearson Correlation .491 1

Sig. (2-tailed) .105

N 12 12

Tabel Frekuensi PSN dan Kejadian DBD pada Periode Januari-Desember

No. Nama Bulan Frek. PSN Kejadian DBD

(5)

3.

Hubungan Persentase Angka Bebas Jentik dengan kejadian DBD Menurut di

Tingkat Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Angka Bebas Jentik 39 79.38 99.00 92.2272 4.80851

Kasus DBD 39 2.00 11.36 5.0092 2.37545

Valid N (listwise) 39

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Angka Bebas Jentik .086 39 .200* .927 39 .015

Kasus DBD .133 39 .080 .935 39 .026

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Correlations

Angka Bebas

Jentik Kasus DBD

Angka Bebas Jentik Pearson Correlation 1 .082

Sig. (2-tailed) .619

N 39 39

Kasus DBD Pearson Correlation .082 1

Sig. (2-tailed) .619

(6)
(7)

Grafik Persentase ABJ dan Kejadian DBD di Tingkat Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012

4.

Hubungan Angka Bebas Jentik dengan kejadian DBD Menurut Bulan di Kota

Medan Tahun 2012

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Angka Bebas Jentik 4 9.59 9.63 9.6034 .01856

Kasus DBD 4 14.93 22.36 16.9866 3.59739

Valid N (listwise) 4

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Angka Bebas Jentik .428 4 . .663 4 .004

(8)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Angka Bebas Jentik .428 4 . .663 4 .004

Kasus DBD .395 4 . .700 4 .012

a. Lilliefors Significance Correction

Correlations

Angka Bebas

Jentik Kasus DBD

Spearman's rho Angka Bebas Jentik Correlation Coefficient 1.000 -.200

Sig. (2-tailed) . .800

N 4 4

Kasus DBD Correlation Coefficient -.200 1.000

Sig. (2-tailed) .800 .

N 4 4

Tabel Persentase ABJ dan Kejadian DBD pada Periode Januari-Desember

No. Nama Bulan ABJ (%) Kejadian DBD

1 Triwulan I 92.03 500

2 Triwulan II 92.76 245

3 Triwulan III 92.05 223

4 Triwulan IV 92.06 225

Grafik Persentase ABJ dan Kejadian DBD pada Periode Januari-Desember

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

(9)

Lampiran 4.

Rekapitulasi Kejadian DBD Tahun 2012

(10)

No. Nama Pusk Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Jumlah

Rekapitulasi PSN Tahun 2012

(11)

No. Nama Pusk Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Jumlah

Rekapitulasi ABJ Tahun 2012

No. Nama Pusk Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Rata-rata (%)

(12)

Gambar

Tabel Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Kejadian DBD di tingkat Puskesmas
Grafik Frekuensi PSN dan Kejadian DBD di Tingkat Puskesmas di Kota Medan  Tahun 2012
Tabel Frekuensi PSN dan Kejadian DBD pada Periode Januari-Desember
Grafik Persentase ABJ dan Kejadian DBD di Tingkat Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012
+2

Referensi

Dokumen terkait

Apabila terjadi pemanasan global dan peningkatan suhu permukaan laut dan atmosfir, maka es di kutub dapat mencair dan pencairan tersebut memberikan kontribusi yang relatif besar

8479.50 10 - - - Automated machines for transport, handling and storage of semiconductor wafers, wafer cassettes, wafer boxes and other materials for semiconductor devices. 8479.50 90

Untuk meningkatkan kinerja pagawai agar seoptimal mungkin, diperlukan peran manajemen untuk mengatur serta mengarahkan pegawai untuk menjalankan tugas serta tanggung jawab

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak

untuk menjaga kualitas barang dan meningkatkan performance kerja, Engineering Process melakukan improvement (Pengembangan) pada station welding di lini assembly serta

[r]

Weinraub and Visscher (1998) meneliti mengenai kebijakan manajemen modal kerja, dimana terdapat hubungan negative yang kuat dan signifikan antara kebijakan yang

Grafik selang pertambahan waktu ( Δt ) vs periode (T) untuk rata-rata nilai prosentase perbedaan hasil simpangan menggunakan metode Newmark dibandingkan dengan