• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan Usia Menarche pada Siswi Sekolah Menengah pertama Swasta GKPI Padang Bulan Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan Usia Menarche pada Siswi Sekolah Menengah pertama Swasta GKPI Padang Bulan Medan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masa Remaja

Defenisi remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah masa

peralihan dari masa kanak – kanak menuju masa dewasa, di mana pada masa itu

terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga

mempengaruhi terjadinya perubahan – perubahan perkembangan, baik fisik,

mental, maupun peran sosial. (Surjadi, dkk, 2002).

Batas – batas usia remaja berbeda – beda sesuai dengan sosial budaya

setempat. Ditinjau dari bidang kesehatan WHO menetapkan batas usia remaja

adalah 10 -20 tahun (Surjadi, 2002). Departemen Kesehatan adalah mereka yang

berusia 10 – 19 tahun dan belum kawin. Sementara itu, menurut BKKBN

(Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja

adalah 10 – 21 tahun (BKKBN, 2006).

Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ – organ fisik

(organobiologik) secara tepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan

perubahan kejiwaan (mental emosional). Terjadinya perubahan besar ini

umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya. Dalam hal inilah bagi

para ahli bidang ini, memandang perlu akan adanya pengertian, bimbingan dan

dukungan dari lingkungan sekitarnya, agar dalam sistem perubahan tersebut

terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sedemikaian rupa sehingga

kelak remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani

(2)

Berdasarkan ciri atau sifat perkemangannya, masa (rentang waktu) remaja

ada tiga tahap, yaitu: 1.Masa remaja awal (10-12 tahun), 2.masa remaja tengah

(13-15 tahun), 3.masa remaja akhir (17-21 tahun). Terjadinya pertumbuhan fisik

yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ–organ reproduksi (organ

seksual) untuk mencapai kematangan, sehinga mampu melangsungkan fungsi

reproduksi. Masa remaja diawali masa pubertas.

2.2 Proses Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi

sejak di dalam kandungan dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam

proses mencapa dewasa inilah anak harus melalui berbagai tahap tumbuh

kembang, termasuk tahap remaja. a) Perkembangan Fisk: Perkembangan fisik

pada masa remaja paling pesat di antara tahap–tahap perkembangan manusia.

Pada masa remaja pertumbuhan lebih cepat daripada masa

pra-sekolah.Anak perempuan dua tahun lebih cepat memasuki masa remaja

dibandingkan dengan anak laki–laki. Pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat

badan dan tinggi badan, termasuk pertumbuhan tanda–tanda seks sekunder

yang disebut sebagai pacu tumbuh andolescence. b) Pertumbuhan Berat Badan

:Pada remaja perempuan, saat memasuki masa pubertas mencapai kira–kira

60% berat dewasa. Mencapai puncak kecepatan berat badan sekitar 8

kg/tahun. Nutrisi menentukan pertumbuhan badan.Remaja membeutuhkan

(3)

2.3 Pubertas

Pubertas merupakan masa awal kematangan sekusual, suatu periode

dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal, dan seksual yang

mampu mengadakan proses reproduksi. Pubertas berhubungan denngan pesatnya

pertumbuhan ciri–.ciri seksual sekunder. Pada awal masa pubertas, kadar LH dan

FSH meningkat, dan merangsang pembentukan hormone seksual yang

menyebabkan: 1.pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina. 2.dimulainya

siklus menstruasi. 3.timbul ciri–ciri seksual sekunder (rambut kemaluan dan

ketiak). Tidak ada batas yang tajam antara akhir masa kanak–kanak dan awal

masa pubertas, akan tetapi dapat dikatakan bahwa masa pubertas diawali dengan

berfungsinya ovarium. Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi

dengan mantap dan teratur.

Pertumbuhan badan realtif paling cepat terjadi pada masa awal pubertas

(sebelum siklus menstruasi mulai).Pubertas pada wanita mulai kira–kira pada

umur 8–14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Pubertas pada

remaja putri di tandai dengan menarche (menstruasi pertama).Perubahan yang

terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda–tanda sebagai berikut.

a)Tanda–tanda seks primer :Tanda–tanda seks primer yang di maksud adalah yang

berhubungan lengsung dengan organ seks. Dalam Modul Kesehatan Reproduksi

Remaja (Depkes,2002) disebutkan bahwa ciri–ciri seks primer pada remaja adalah

sebagai berikut: 1) Remaja laki–laki. Remaja laki–laki sudah bisa melakukan

fungsi reproduksi bila telah mengalami mimpi basah. Mimpi basah biasanya

terjadi pada remaja laki–laki usia antara 10–15 tahun.ini adalah pengalaman yang

(4)

sebagai tanda kematangan organ reproduksi adalah ditandai dengan datangnya

menstruasi (menarche). Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam atau

endometrium yag banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui

vagina. b) Tanda–tanda seks sekunder: Ciri–ciri seks sekunder pada masa remaja

adalah sebagai berikut. 1) Remaja laki–laki: – lengan dan tungkai kaki bertambah

panjang; tangan dan kaki bertambah besar. – bahu melebar, pundak serta dada

bertambah besar dan membidang, pinggul menyempit. – pertumbuhan rambut di

sekitar alat kelamin, ketiak, dada, tangan, dan kaki. – tulang wajah memanjang

dan membesar tidak tampak seperti anak kecil lagi. –tumbuh jakun, suara menjadi

besar. – penis dan buah zakar membesar. – kulit menjadi lebih kasar dan tebal dan

berminyak. – rambut menjadi lebih berminyak. – produksi keringat menjadi lebih

banyak. 2) Remaja wanita: - lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan

dan kaki bertambah , putting susu membesar. – pinggul lebar, bulat, dan

membesar. – tumbuh bulu – bulu halus di sekitar ketiak dan vagina. –

tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar. – pertumbuhan payudara, putting

susu membesar dan menonjol, serta kelenjar susu berkembang, payudara menjadi

lebih besar dan lebih bulat. – kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat,

lubang pori – pori bertambah besar, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat menjadi

lebih aktif. – otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan

menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan, dan

tungkai. – suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.

Tabel 1. Stadium pubertas wanita

(5)

Buah Dada Tidak teraba jaringan mamae

Teraba jaringan mamae disekitar

putting susu

11 tahun

Sekitar jaringan mamae membesar,

merupakan satu massa

12 tahun

Aerola menonjol pada saat buah

dada istirahat

13 tahun

Dewasa; tidak ada penonjolan

aerola

14 tahun

Rambut pubis Tidak ada rambut

Tumbuh rambut halus (tidak ada

pigmentasi) pada labium mayor

Rambut berpigmen meluas ke

mons pubis

Rambut menyebar ke lateral tetapi

tidak sampai paha atas

Dewasa : rambut tumbuh bagian

atas paha

(6)

Menarche Rerata pada wanita Australia= 12,9 tahun

Timbul sesuai dengan B dan RP

stadium 3-4

Sebagian besar terjadi

pertumbuhan cepat dan lengkap

saat menarche

Rata-rata wanita bertambah tinggi

5,5 cm sesudah menarche

Pertumbuhan

cepat saat

pubertas

Terjadi pada pubertas stadium 2-3

Biasanya pada usia 12 tahun

Ovulasi Pada tahun pertama atau dua

periode menstruasi biasanya tidak

ada ovulas

Dismenorhe lebih sering pada

wanita yang ovulasi dibandingkan

(7)

c). Siklus Menstruasi :Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah

satu ovariumnya. Sel telur akan di hasilkan dan dilepaskan oleh indung telur

(ovarium). Sel telur yang dilepaskan tersebut akan berjalan masuk kedalam rahim

melalui saluran telur. Bila pada saat itu ada sel sperma yang masuk dan bertemuu,

dapat terjadi pembuahan (fertilisasi) yang berlanjut menjadi kehamilan. Bila sel

telur ini tidak mengalami pembuhaan maka akan terjadi perdaraan (menstruasi).

Menstruasi terjadi secara periodic, satu bulan sekali. Umumnya siklus menstruasi

terjadi secara periodic setiap 28 hari.

2.4 Menarche

2.4.1 Pengertian Menarche

Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang

usia 10–16 tahun atau pada masa awal remaja ditengah masa pubertas sebelum

memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan periode dan siklik dari

uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche biasanya

terjadi antara tiga sampai delapan hari, namun rata–rata lima hari.

Defenisi Menarche sangat luas, seperti menurut Hinchliff (1999) adalah

periode menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas seorang wanita.

Sedangkan menurut Pearce (1999) menarche di artikan sebagai pemulaan

menstruasi pada seorang remaja pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada

usia 11 sampai 14 tahun.

Menarche merupakan suatu tanda yang penting bagi seorang wanita yang

menunjukkan adanya produksi hormone yang normal yang dibuat oleh

hipotalamus dan kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus. Selama sekitar

(8)

sekunder seperti pertumbuhan payudara, perubahan–perubahan kulit, perubahan

siklus, pertumbuhan rambut ketiak dan rambut pubis serta bentuk tubuh menjadi

bentuk tubuh wanita yang ideal.

3.4.2 Saat Menstruasi pertama Datang

Perasaan bingung, gelisah, tidak nyaman selalu menyelimuti perasaan

seorang wanita yang mengalami menarche.hal ini sangat wajar dialami oleh setiap

wanita normal dan tidak perlu digelisahkan. Gejala yang dirasakan yaitu sakit

kepala, pegal–pegal dikaki dan dipinggang untuk beberapa jam, kram perut dan

sakit perut. Tidak perlu cemas dengan adanya menstruasi.Hal ini justru

menunjukkan bahwa tubuh sudah beranjak dewasa. Berbagai perubahan itu

sebagai indikator utnuk mempersiapkan diri untuk hidup dalam lingkungan

dewasa. Upaya–upaya yang dilakukan ketika anak menstruasi yaitu menjaga

kebersihan selama masa menstruasi dengan mengganti pembalut minimal dua kali

sehari, karena penggantian pembalut dapat mengurangi perkembangbiakkan

bakteri, minum obat apabila timbul rasa nyeri yang berlebihan dan memeriksakan

diri ke dokter. Disamping itu juga disarankan untuk menjaga kebersihan vagina,

karena kuman mudan sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran

reproduksi.

3.4.3 Usia Menarche

Usia saat seorang remaja mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi.

Terdapat kecenderungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi yang pertama

kali pada usia yang lebih muda. Ada yang berusia 12 tahun saat ia mendapat

menstruasi pertama kali, tapi ada juga yang 8 tahun sudah memulai siklusnya.

(9)

a). Faktor hormonal

b).Faktor genetik : seorang gadis yang mempunyai usia menarche dini

kemungkinan ibunya dulu juga mendapat menstruasi pertama pada usia dini.

c).Faktor bentuk badan : seorang gadis dengan bentuk tubuh yang pendek dan

gemuk biasanya akan lebih cepat mendapat menstruasi dari pada gadis yang

tinggi dan kurus.

d).Faktor keadaan gizi :keadaan gizi yang baik akan mempercepat terjadinya

menarche.

e).Faktor lingkungan : gadis yang hidup di kota dengn keadaan sosial dan

ekonomi yang sangat kompleks kemungkinan akan mendapat menstruasi lebih

cepat daripada gadis yang hidup di desa.

f). Faktor aktivitas fisik : aktivitas fisik yang kurang akan mempercepat terjadinya

menarche.

Di Inggris usia rata–rata untuk mencapai menarche adalah 13,1 tahun,

sedangkan suku Bundi di Papua Nugini menarche dicapai pada usia 18,8 tahun.

2.5 Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seorang objek melalui indera yang dimilikinyan (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya) dan didapatkan dari proses belajar. Morgan, dkk. (1984) belajar

merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku, di mana

diharapkan perubahan tersebut dapat dalam segi kognitif, afektif dan dalam segi

(10)

Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget merupakan

periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal.Remaja

pada periode ini sudah memiliki pola piker sendiri sendiri dalam usaha

memecahkan masalah–masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir

para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga remaja dengan mudah dapat

membayangkan banyak alterntif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat

atau hasilnya. Kapasitas berpikir logis dan abstrak remaja berkembang sehingga

remaja mampu berpikir multidimensi. Remaja dengan kemampuan operasional

formal ini mampu mengadaptasikan diri dengan lingkungan (Proverawati,2009).

Pengetahuan kesehatan reproduksi adalah banyaknya informasi yang

diperoleh tentang keadaan seksualitas sehat, baik secara fisik, psikis dan sosial

yang berhubungan dengan fungsi serta proses system reproduksi. Pembekalan

pengetahuan yang diperlukan Remaja meliputi:

2.5.1 Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja

Pembekalan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara fisik,

kejiwaan dan kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk memahami

serta mengatasi berbagai keadaan yang membingungkannya..informasi tetang haid

dan mimpi basah, serta tentang alat reproduksi remaja laki–laki dan wanita perlu

diperoleh setiap remaja. Perubahan–perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan

pada remaja perlu diberitahukan yang meliputi : 1) Perubahan Emosi yang berupa

kondisi: a) sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas, frustasi dan

sebaliknya bisa tertawa tanpa aasan yang jelas. Utamanya sering terjadi pada

remaja putri, lebih – lebih sebelum menstruasi. b) mudah bereaksi bahkan agresif

(11)

sebabnya mudah terjadi perkelahian. Suka mencari perhatian dan bertindak tanpa

berpikir dahulu. c) ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih

senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal di rumah.

Pada umumnya orang menganggap bahwa pendidikan seks hanya berisi

tentang pemberian informasi alat kelamin.Dengan pendidikan seks kita dapat

memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu yang alamiah dan wajar terjadi

pada semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu mengenai berbagai

perilaku seksual yang berisiko sehingga mereka dapat menghindarinya.

2.5.2 Proses Reproduksi Yang Bertanggung Jawab

Manusia secara biologis mempunyai kebutuhan seksual. Remaja perlu

mengendalikan naluri seksualnya dan menyalurkannya menjadi kegiatan positif,

seperti olah raga dan mengembangkan hobi yang membangun. Penyaluran yang

berupa hubungan seksual dilakukan setelah berkeluarga, untuk melanjutkan

keturunan.

Selain itu yang perlu diberi dalam pembekalan pengetahuan remaja adalah

sebagai berikut : 1) Kehamilan dan melahirkan yaitu usia ideal untuk hamil,

bahaya hamil untuk usia muda, berbagai aspek kehamilan yang tak diinginkan

(KTD) dan abortus. 2)Pendidikan seks bagi ramaja yaitu pengertian seks, perilaku

seksual, akibat pendidikan seks dan keragaman seks. 3) Penyakit menular seksual

dan HIV/AIDS. 4)Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya. 5)Bahaya

narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi. 6)Pengaruh social dan media

(12)

Hasil international Conference on Population and Development (ICPD)

tahun 1994 Di Kairo, dikatakan bahwa kesehatan reproduksi remaja perlu

mendapatkan perhatian khusus secara global. Hal ini karena pada masa remaja

muncul berbagai masalah kesehatan reproduksi akibat pengetahuan yang

diperoleh remaja tentang hal tersebut masih minim. Masalah fisik yang timbul

dari kurangnya pengetahuan itu adalah kurangnya kebersihan diri (personal

Hygiene) sehingga dapat beresiko untuk terjadinya infeksi pada saluran kemih

(ISK). Saat ini kebanyakan remaja memperoleh pengetahuan kesehatan reproduksi

dari media cetak dan elektronik yang belum tentu benar dan bermutu. Faktor–

faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan reproduksi remaja adalah faktor

internal antara lain pengetahuan, sikap, kepribadian remaja itu sendiri dan factor

eksternal yaitu lingkungan dimana remaja itu berada mempengaruhi kegiatan

seksual remaja yang berisiko terhadap masalah kesehatan reproduksi. Sumber

informasi dengan mudah mereka jangkau adalah teman–teman sebaya,

bacaan-bacaan popular, VCD porno, akses internet dan lain–lain.

2.5 Peran Pengetahuan Kesehatan Repoduksi Dalam Perkembangan Remaja

Remaja mengalami proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian

dan organ reproduksi merupakan masalah besar yang di hadapi remaja terutama

remaja putri. Menarche merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri

sebagai pertanda siklus masa subur sudah di mulai. Adanya penurunan usia rata –

rata menarche mendorong remaja untuk aktif secara seksual lebih dini. Hal ini

ditandai dengan berkembangnya jasmani secara pesat, menyebabkan secara fisik

mampu melakukan fungsi secara reproduksi tetapi belum dapat

(13)

Pengetahuan remaja Indonesia mengenai masalah kesehatan reproduksi

memang masih minim. Banyak remaja yang tidak peduli bahkan tidak tahu

dampak dari perilaku seksual mereka terhadap kesehatan reproduksi. Kurangnya

pemahaan tentang perilaku seksual pada remaja sangat merugikan bagi remaja

termasuk keluargannya, sebab pada masa ini remaja mengalami perkembangan

yang penting yaitu kognitif, emosi, social dan seksual. Kematangan seksual dan

terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan

remaja. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapatkan informasi tentang

perubahan tersebut maka mereka tidak mengalami kecemasan dan rekasi lainnya.

Hasil survey kesehatan reproduksi remaja (SKRRI) tahun 2002–2003

memperlihatkan bahwa tingkat pengetahuan dasar penduduk usia 15-24 tahun

tentang masa subur, resiko kehailan dan anemia relative masih rendah

.pengetahuan dan perilaku sangat berkaitan erat. Pengetahuan akan segi manfaat

dan akibat buruk sesuatu hal akan membentuk sikap, kemudian dari sikap itu akan

muncul niat .niat yang selanjutnya akan menentukan apakah kegiatan akan

dilakukan atau tidak. Sehingga semakin baik pengetahuan kesehatan reproduksi

semakin baik perilaku seksualnya.

Pengetahuan kurang disebabkan oleh berbagai faktor yaitu adat istiadat,

budaya, agama, segi fisik, psikologis remaja belum matang, serta informasi

tentang kesehatan reproduksi yang kurang dari sekolah dan orang tua. Remaja

perlu mengetahuikesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar

mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Melalui

informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang

Referensi

Dokumen terkait

Desain layout yang digunakan PG Madukismo merupakan desain garis yang efisien dengan siklus waktu yang menghasilkan jam menganggur pekerja (69,08 menit) lebih kecil daripada

Skripsi yang berjudul : Pelaksanaan Strategi Tandur dalam Pembelajaran Al-Quran Hadis pada Siswa kelas V di MI Al-Muhajirin Banjarmasin, ditulis oleh Lilis Mariani,

Results of the PCA of the NDVI masked vegetation were used in conjunction with strong local knowledge of the area to extract reference spectra from the original

Pada kedua lokasi tersebut tumbuh berbagai macam jenis mangrove, akan tetapi di kawasan Pantai Mangunharjo memiliki tingkat pertumbuhan mangrove yang lebih baik

Kota Binjai baik dalam sektor penjualan maupun pemasaran terhadap buah impor yang dampaknya akan berpengaruh kepada eksistensi buah

Skripsi Dina Setya Ariyani, Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Pada Bagian Administrasi Kredit PD BPR Bank Solo, Program Studi Pendidikan Ekonomi,

 Data Berkala (Data Deret waktu) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan atau

Melihat komunikasi yang terjadi pada kedua unsur penyelenggara pemerintahan di daerah yaitu pihak eksekutif (pemerintah daerah) dan pihak legislative (DPRD) dalam