• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Bibit Buah Naga Merah (Hylocereuscostaricensis (Web) Britton & Rose) Pada Berbagai Komposisi Media Tanam dan Panjang Setek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan Bibit Buah Naga Merah (Hylocereuscostaricensis (Web) Britton & Rose) Pada Berbagai Komposisi Media Tanam dan Panjang Setek"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Klasifikasi tanaman buah naga menurut Samadi (2013) adalah sebagai berikut;Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Subdivisi : Angiospermae; Kelas : Dicotyledonae; Ordo : Cactales;Famili : Cactaceae;Genus : Hylocereus;Spesies: Hylocereus costaricensis(Web.) Britton & Ross.

Tanaman buah naga mempunyai akar serabut yang menyebar di permukaan tanah (30 cm).Akar tersebut berfungsi untuk menyerap unsur hara dan air untuk kebutuhan hidupnya.Disamping itu, dibagian batangnya juga tumbuh akar yang berfungsi sebagai alat pelekat papapohon panjatan atau tiang penyangga (Samadi,2013).

Batang tanaman ini memiliki kandungan air berbentuk lendir seperti lidah buaya dan apabila dewasa memiliki lapisan lilin.Warna batangnya hijau kebiru-biruan sedikit ungu, dengan bentuk seperti siku dan segitiga yang memanjang. Batang dan cabang tersebut yang berfungsi sebagai daun dalam terjadinya asimilasi. Bentuknya serupa dengan kaktus, lengkap dengan duri dan sulur yang memanjang bak lidah naga. Pada tepi siku siku batang dan cabang, terdapat 4-5 buah duri setiap titik tumbuhnya (Rahayu,2014)

(2)

terdapat benangsari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina).Bunga muncul atau tumbuh di sepanjang batang di bagian punggung sirip yang berduri. Sehingga dengan demikian, pada satu ruas batang tumbuh bunga yang berjumlah banyak dan tangkai bunga yang sangat pendek (Renasari, 2010)

Buah naga tergolong buah batu yang berdaging dan berair.Bentuknya bulat memanjang atau bulat sedikit lonjong.Kulitnya ada yang berwarna merah menyala, merah gelap dan kuning.Semua tergantung pada jenisnya dengan ketebalan mencapai 3 mm – 4 mm dan jumbai-jumbai yang mirip seperti sisik naga. Itulah sebabnya buah ini disebut buah naga (Rahayu, 2014)

Daging buah berserat sangat halus dan di dalam daging buah bertebaran biji-biji hitam yang sangat banyak dan berukuran sangat kecil.Daging buah ada yang berwarna merah, putih, dan hitam, tergantung dari jenisnya. Daging buah bertekstur lunak dan rasanya manis sedikit asam (Renasari, 2010).

Biji buah naga ini dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman generatif.Kelemahan, pembiakan dengan menggunakan biji memakan waktu yang cukup lama, sehingga jarang sekali pembudidaya yang menerapkannya.Setiap satu buah naga mengandung biji hampir 1.000 biji (Rahayu, 2014).

Syarat Tumbuh

Iklim

(3)

sangat cocok untuk mengembangkan tanaman buah naga.Tanaman ini juga dapat tumbuh di wilayah persisir maupun pedalaman (Rahayu,2014).

Tanaman buah naga merupakan tanaman tropis dan sangat mudah beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari, angin, dan curah hujan.Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman ini adalah sekitar 600 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini akan lebih baik bila hidup didataran rendah antara 0 – 350 m dpl. Suhu udara yang ideal bagi tanaman buah naga ini antara 26 – 360C dan kelembaban antara 70 – 90 % (Renasari, 2010).

Tanaman buah naga mencapai pertumbuhan optimal di dataran rendah dengan ketinggian 20-500 m diatas permukaan laut, sedangkan tanaman buah naga kuning dapat tumbuh baik hingga ketinggian 800 mdpl. Tanaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh untuk mempercepat proses pembungaan (Rahayu,2014).

Tanah

Buah naga dapat ditanam dilahan sawah maupun dilahan kering.Yang penting kondisi tanahnya subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik. Apabila lahan yang akan ditanam buah naga merupakan tanah yang kurang subur, masih dapat diperbaiki dengan memberikan pupuk kandang maupun pupuk anorganik (Samadi,2013).

(4)

kekeringan atau cukup rakus air, namun akan busuk apabila kelebihan air (Rahayu,2014).

Struktur tanah yang gembur juga meningkatkan drainase tanah sehingga dapat mencegah genangan air.Jika drainase tanah baik, maka seluruh kehidupan yang berada di dalam tanah berjalan dengan baik dan tanaman dapat tumbuh dengan subur dan berproduksi baik.Tanaman buah naga tidak tahan terhadap air yang menggenang lama karena dapat menyebabkan perakaran dan batang membusuk.Di samping itu, bila tanaman sedang berbunga atau berbuah, maka keadaaan air yang menggenang dan berlebihan dapat menyebabkan rontoknya semua bunga dan buah (Renasari, 2010).

Setek Tanaman

Pembiakan vegetatif pada awalnya digunakan sebagai salah satu teknik untuk mengatasi jenis-jenis tanaman yang sulit diperoleh bijinya, tidak dapat berbuah setiap tahun atau berbuah dalam jumlah yang sangat terbatas serta jenis-jenis yang belum dikuasai teknik pembiakannya secara generatif (Marni, 2004).

Setek adalah salah satu cara pembiakan vegetatif yang paling umum digunakan. Penyetekan didefinisikan sebagai suatu perlakuan pemisahan atau pelepasan dengan cara memotong bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, dan tunas dengan maksud agar bagian-bagian tersebut membentuk akar (Kusuma, 2003).

(5)

biji.Penyetekan merupakan cara pembiakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian vegetatif yang dipisahkan dari induknya, yang apabila ditanam pada kondisi menguntungkan akan berkembang menjadi tanaman sempurna dengan sifat yang sama dengan pohon induk (Febriana, 2009).

Bibit asal cabang harus berasal dari tanaman sehat, tumbuh normal dan telah berbuah.Bibit yang baik berbatang lebih keras hingga lebih tahan penyakit.Standar bibit yang baik berukuran 20 – 30 cm agar berpotensi memiliki cabang yang lebih banyak, cepat besar dan produksi tinggi. Mengingat kebutuhan bibit yang begitu besar dan dalam batas waktu yang cukup singkat, sedangkan pohon induk yang terpilih tersebut jumlahnya terbatas, maka perlu diusahakan penggunaan bahan setek seefisien mungkin (Nurfadilah, et al. 2012)

Batang yang digunakan untuk setek batang atau cabang harus dalam keadaaan sehat, keras, tua, sudah pernah berbuah 3-4 kali dan batang atau cabang berwarna hijau tua. Ukuran setek pada tanaman buah naga yang ideal yaitu antara 20-30 cm, tetapi juga ada yang membuat bibit dengan panjang 40 cm. Digunakan setek dengan ukuran tersebut karena batang harus mempunyai banyak mata tunas sehingga dapat membentuk tunas baru dan tunas yang tumbuh akan cepat membesar. Bibit yang baik yaitu bibit yang mempunyai minimal empat mata tunas atau lebih supaya tanaman cepat menghasilkan cabang-cabang yang produktif (Renasari, 2010).

(6)

persentase setek bertunas pada setek buah naga tidak dipengaruhi oleh panjang setek.Pertumbuhan setek yang terbaik dapat terlihat pada panjang setek di atas 20 cm.

Dari hasil penelitian Nuryana, et al. (2012) menyatakan panjang setek bibit buah naga berpengaruh nyata terhadap panjang tunas, pertambahan bobot segar bibit dan bobot kering bibit. Panjang setek terbaik adalah stek dengan panjang 30 cm. Komposisi media memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter waktu muncul tunas, panjang tunas, jumlah tunas, dan pertambahan bobot segar bibit.

Media Tanam

Media tanam berperan di dalam pembibitan tanaman sebagai tempat tumbuh dan berakar.Pemilihan media tanam harus disesuaikan dengan tujuannya sebagai media semai dan perbanyakan bahkan sampai tanaman tersebut berproduksi (Setiabudi, 2010).

Mutu bibit dipersemaian diantaranya dipengaruhi secara langsung oleh kondisi media tempat tumbuhnya. Media tumbuh mempunyai peranan penting dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanaman yaitu memberi dukungan mekanik menjadi tempat berjangkarnya akar, menyediakan ruang untuk partumbuhan dan perkembangan akar, serta menyediakan udara untuk respirasi, air dan hara yang dibutuhkan oleh tanaman (Putri dan Djam’an, 2004).

(7)

Keberhasilan setek tanaman sebagai sumber bibit di lapang dapat dipengaruhi oleh media yang digunakan.Media tanam yang umum digunakan yaitu media tanah yang dicampur arang sekam yang berfungsi untuk mempermudah drainasedan media tanah yang dicampur pupuk kandang yang memiliki fungsi untuk memperbaiki struktur fisik dan biologi tanah, meningkatkan daya serap tanah terhadap air (Simanungkalit et al. 2006).

Tanah sebagai media pertumbuhan tanaman memberikan pengaruh bagi kelangsungan hidup tanaman.Media yang biasa digunakan pertumbuhan adalah pupuk kandang, arang sekam dan juga serbuk gergaji.Semua bahan media ini merupakan media organik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman (Purwowidodo, 1983).

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya tanaman secara terus- menerusmenyerap unsur hara sehingga ketersediaan unsur hara dalam tanah berkurang.Oleh karenanya tanah memerlukan tambahan unsur hara dari luar.Caranya dengan pemberian pupuk. Jenis pupuk yang diberikan antara lain pupuk kandang (Setiabudi, 2010).

Pupuk Kandang Sapi

(8)

diberikan kedalam tanah untuk menambah bahan organik, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya ikat air dan memacu aktivitas mikroorganisme (Kartikawat,et al. 2011).

Pupuk kandang adalah salah satu bahan organik yang merupakan campuran kotoran padat dan cair ternak yang tercampur dengan sisa makanannya, pupuk kandang dikatakan siap dipakai untuk memupuk tanah bila sudah tidak terjadi penguraian oleh mikroorganisme dan tidak tercium lagi bau tajam sepeti bau amoniak yang kurang enak. Bentuknya sudah berupa tanah gembur kalau diremas akan nampak kering dan berwarna coklat tua (Purwanto, 2008).

Pupuk kandang tidak hanya mengandung unsur makro seperti nitrogen (N), fosfat (P) dan kalium (K), namun pupuk kandang juga mengandung unsur mikro seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan mangan (Mn) yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara keseimbangan hara dalam tanah, karena pupuk kandang berpengaruh untuk jangka waktu yang lama dan merupakan gudang makanan bagi tanaman (Andayani dan La Sarido, 2013).

(9)

Pupuk Kandang Ayam

Kotoran ayam merupakan jenis pupuk organik yang berasal dari bahan-bahan organik.Pupuk ini biasanya digunkan sebagai pupuk dasar yaitu dicampurkan dengan tanah pada saat masa tanam, meskipun hanya menyediakan unsur-unsur dalam jumlah sedikit tetapi pupuk ini sangat baik untuk memperbaiki sifat tanah menjadi tanah dan dapat ditembus akar dengan mudah serta dapat menyimpan air dan udara dengan cukup (Anisa, 2011).

Pupuk kandang kotoran ayam mengandung unsur hara makro (N,P,K) yang cukup tinggi sehingga mampu meningkatkan kesuburan dengan memperbaiki sifat fisik, kimia danbiologi tanah serta pertumbuhan perakaran tanaman akan menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan absorbsi unsur hara oleh akar (Hakim et al. 1986).

Kriteria pupuk kandang yang baik adalah jika perbandingan C dan N kurang dari 15 dengan kadar C organic lebih dari 10 % kandungan unsur hara berbagai jenis pupuk kandangan sangat bervariasi tergantung dari jenis ternak dan makanannya. Pupuk kandang ayam mempunyai kandungan unsur hara N, P, dan K lebih tinggi di banding dengan pupuk kendang lain (Purwanto, 2008)

(10)

Pupuk Sampah Kota

Pupuk kompos merupakan hasil akhir dari dekomposisi atau fermentasi dari tumpukan sampah-sampah organik yang berasal dari tumbuhan atau tanaman ataupun yang berasal dari hewan. Sumber bahan organik untuk dibuat kompos seperti sampah-sampah kota dan limbah pertanian berupa jerami terdapat dalam jumlah yang banyak dan mudah diperoleh. Bahan organik dari sampah-sampah kota dan limbah pertanian lainnya dalam jumlah yang banyak tidak dapat digunakan secara langsung sebagai pupuk tetapi harus terlebih dahulu didekomposisikan sehingga melapuk dengan tingkat C/N yang rendah (10-12) (Damanik,et al. 2010).

Bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk organik adalah sampah kota, yang sebagian besar terdiri dari sampah organik yang secara keseluruhan atau sebagian mengalami.dekomposisi. Kompos sampah kota mudah didapat dalam jumlah yang bayak, karena bahan baku kompos sampah kota terdiri dari sampah buangan organik yang terdapat dikota yang meliputi sampah dari kegiatan rumah tangga (pemukiman), pertokoan, pasar, perkantoran, dan lain – lain,dimana sampah kota umumnya dikelola olehinstasi pengelola kebersihan (Evita, 2006)

(11)

Berdasarkan hasil penelitian Evita (2009) Pemberian kompos sampah kota berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang primer, berat kering pupus tanaman, berat kering akar tanaman, jumlah polong berisi pertanaman, jumlah biji pertanaman, dan hasil tanaman kacang hijau. Pemberian kompos sampah kota dosis 8 ton/ha secara keseluruhan telah mampu memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau terbaik.

Kompos sampah kota mempunyai peranan yang besar dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang selanjutnya akan memperbaiki kesuburan tanah. Tanah yang subur ditambahkan dengan sedikit pupuk anorganik akan memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan dan hasil (Lestari, et al. 2010).

Manfaat dan Kegunaan Buah Naga

Kandungan yang terdapat dalam buah naga merah salah satunya adalah senyawa anthocyaninyang memiliki fungsi sebagai pencegah penuaan diri. Sementara itu, biji buah naga memiliki kandungan albumen yang bertugas mengumpulkan sisa-sisa makanan serta mengeluarkan racun dari dalam tubuh (Rahayu, 2014)

Kandungan gizi buah naga berdaging merah per 100 gram : kadar air 82,5 – 83 g, protein 0,159 – 0,229 g, lemak 0,21 – 0,61 g, serat kasar 0,70-0,90 g, karotin 0,005 – 0,012 mg, kalsium 6,3 - 8,8 mg, fosfor 30,2 – 36,1 mg, besi 0,55 – 0,65 mg, vitamin B1 0,28 – 0,043 mg, vitamin B2 0,043 – 0,045 mg,vitamin B3 0,297 – 0,43

(12)

Fakta yang didapat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Departement of Applied Chemistry Nation Chinan University, kulit buah naga secara klinis mengandung sebuah senyawa pentacylic triyepene teraxast 20 ene aol dan teraxast 12,20 (30) dien 3 aol. Senyawa ini berfungsi untuk melindungi dan menjaga kelenturan pembuluh darah.Selain itu, kandungan yang terkandung dalam kulit buah naga dapat menghambat sel-sel tumor (Rahayu, 2014).

Menurut hasil riset Agricultural Reasearch Service (ARS) dan United States Department of Agricultural (USDA), buah naga yang berdaging merah memiliki aktivitas anti oksidan yang lebih tinggi dibanding buah naga berdaging putih (Samadi, 2013).

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Legal framework for cadastral field provides tenure security, cadastral survey and land registration (all settlement areas, some agriculture areas), multi-purpose cadastre

Memperbaiki dan menambahkan konsep perencanaan dan perancangan utilitas yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter bangunan Gedung Pertunjukan Seni Kabupaten

Hal ini biasa diatasi dengan cara meningkatkan komunikasi, memberikan waktu luang kepada anak, mencurahkan kasih sayang lewat perhatian-perhatian kecil kepada anak, memberikan

Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa derajat desentralisasi fiscal di Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) IV Jawa Timur masih sangat rendah yaitu dibawah 25% dan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah sertadapat memberikan pengetahuan

Maka dalam rangka menciptakan Good Governance, Unit Pelaksana Teknis VI Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Medan sebagai pelaksana teknis dari Dinas Pendapatan

Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa terhadap Seni dan Budaya di sekolah sesuai amanat tersebut di atas, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas