• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Gangguan Tidur dengan Status Mental Emosional pada Anak Berumur 14-17

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Gangguan Tidur dengan Status Mental Emosional pada Anak Berumur 14-17"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRAK

Dalam World Health Report oleh WHO (2001), disebutkan bahwa kesehatan mental dan kesehatan fisik saling mempengaruhi melalui dua cara yaitu melalui sistem fisiologis tubuh dan perilaku sehat. Perilaku sehat mencakup beberapa hal dan salah satunya adalah tidur yang cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidur yang terganggu dapat mempengaruhi kesehatan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gangguan tidur dengan status mental emosional.

Penelitian ini utamanya dilakukan di SMAN 34 Jakarta dengan menggunakan metode cross-sectional dan pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Data tambahan diperoleh dari SMA sederajat lainnya. Gangguan tidur pada anak dideteksi dengan menggunakan Skala Gangguan Tidur untuk Anak atau Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC), sementara status mental emosional pada anak dinilai dengan menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 75 orang responden perempuan (79,8%) mengalami gangguan mental emosional dan 19 responden laki-laki (20,2%) mengalami gangguan mental emosional. Persentase angka kejadian gangguan mental adalah sebesar 43,6% pada responden tanpa gangguan tidur dan 56,4% pada responden dengan gangguan tidur. Pada analisa data, didapatkan nilai p= 0,152 (p>0,05) untuk hubungan antara jenis kelamin dengan status mental emosional anak, nilai p= 0,808 (p>0,05) untuk hubungan umur dengan status mental emosional anak, dan nilai p= 0,016 (p<0,05) untuk hubungan gangguan tidur terhadap status mental emosional anak.

Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan status mental emosional anak, tidak terdapat hubungan umur dengan status mental emosional anak, dan terdapat hubungan gangguan tidur terhadap status mental emosional anak.

(2)

vi

ABSTRACT

According to World Health Report by WHO (2001), mental and physical health are influencing each other in two ways, which is through physiological system of the body and healthy behavioural. Healthy behavioural includes many aspects and having enough sleep is one of the aspect so that it can be concluded that any disorders in sleep might influences mental health. This study aims to find out the relationship between sleep disorders and mental emotional status.

This study was conducted at SMAN 34 Jakarta. The sampling method used was simple random sampling with cross sectional design. Additional sample taken from other high school. Sleep disorders in children was detected by using Sleep Disturbances Scale for Children (SDSC) whereas the mental emotional status was detected by using Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ).

The results of this study showed that 75 girls (79,8%) and 19 boys (20,2%) were having mental emotional disorders. Percentage for the prevalence of mental disorders incidence was 43,6% for respondents without sleep disorders and 56,4% for respondents with sleep disorders.

The analysis of data shows that p= 0,456 for relationship of sex with mental emotional status of the children, p= 0.979 for relationship of age with mental emotional status and p= 0.003 for relationship of sleep disorders with mental emotional status of the children.

As a conclusion, there was no relationship between sex and age with mental emotional disorders of the children. However, there was a significant relationship between sleep disorders and mental emotional status of the children.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan skrining awal dalam media basal xilan agar diketahui bahwa dari 111 isolat jamur yang diperoleh, sebagian besar mempunyai potensi menghasilkan xilanase, akan tetapi

Further new contract of FC Chloe with Winning on Time Charter basis and spot revenue of FC Abby and FC Nicholas with total of US$1.4million were not able

Antibiotika digunakan dalam terapi penyakit infeksi yang disebabkan oleh. bakteri dengan tujuan sbb: • Terapi empirik infeksi • Terapi definitif infeksi • Profilaksis non-Bedah

kembali OAT harus dengan cara “ drug challenging ” dengan maksud untuk menentukan obat mana yang merupakan penyebab dari efek samping tersebut. Untuk maksud tersebut,

Periode 6(Enam) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain).. (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Perdana Karya Kaltim

Anak 5 – 11 tahun Pasien yang sebelumnya menjalani terapi asma dengan bronkodilator saja : 40 mcg sehari. Pasien yang sebelumnya menjalani terapi asma dengan kortikosteroid

CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 Dalam Rupiah.. Pendirian Dan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis alur distribusi supply chain bawang merah di Kota Medan (2) Menganalisis peranan, aktor/pelaku dan alternatif skenario