• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

147

Dalam penelitian metode bisa berarti cara mengumpulkan dan

menganalisis data, atau teknik dan prosedur yang dipakai dalam proses

pengumpulan data. Metodologi dapat diartikan dengan rancangan yang

dipakai penulis untuk memilih prosedur pengumpulan dan analisis data

untuk menyelidiki masalah penelitian tertentu (pengujian, pemberian,

penjelasan dan pembenaran metode, dan bukan metodenya sendiri).1

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Deddy Mulyana, menjelaskan

pula bahwa metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan

untuk mendekati problem dan mencari jawaban.2

Dengan demikian metode penelitian adalah strategi yang dilakukan

dengan sistematis guna menemukan suatu data yang diperlukan atas suatu

masalah.

A. Rancangan Penelitian.

Penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan.

Penelitian lapangan disebut pula penelitian kualitatif. Penelitian

Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi yang

alamiah, dimana peneliti bertindak sebagai instrumen kunci,

1M. Sirozi, Politik kebijakan Pendidikan di Indonesia ; Peran tokoh tokoh Islam dalam

PenyusunanUU No. 2/1989 ( Jakarta : INIS XLIV, 2004 ), 81.

2Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif , Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu

(2)

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan

snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.3

Seirama dengan Lexi J. Moleong, menyatakan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian (contohnya: perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistik, dan

dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfatkan berbagai

metode alamiah.4

Penelitian ini diterapkan dengan tujuan untuk mendeskripsikan

bagaimana penanaman nilai-nilai mahabbatulloh dalam membentuk

karakter religius santri di Pondok Pesantren Nurul ulum Kota Blitar dan

Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar.

Peneliti menggunakan pendekatan sufisme, psikologi, ilmu

pendidikan dan termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan

kualitatif berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan

penghayatan. Sebab pendekatan ini searah dengan apa yang akan

peneliti teliti yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai

mahabbatulloh dalam membentuk karakter religius santri.

3Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif-Kualitatif dan R &D (Bandung: Alfabeta,

2010), 15.

(3)

Metode Kualitatif adalah merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku

yang dapat diamati dari orang-orang atau (subjek) itu sendiri.5 Husaini

Usman memandang bahwa metode kualitatif berusaha memahami dan

menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia

dalam situasi tertentu menurut perspektif penulis sendiri.6

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh

pemahaman yang otentik mengenai pengalaman orang-orang,

sebagaimana dirasakan orang-orang yang bersangkutan.

B. Kehadiran Peneliti

Di dalam penelitian ini, kehadiran peneliti di dalam proses

penelitian sangatlah penting, sebab peneliti sebagai instrumen

kunci/utama.

Di dalam proses pengumpulan data, peneliti menuju lokasi

penellitian yaitu di Pondok Nurul ulum Kota Blitar dan Pondok

Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar untuk melakukan

pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung.

Kehadiran peneliti dilokasi penelitian yaitu untuk meningkatkan

intensitas peneliti berinteraksi dengan sumber data guna mendapatkan

informasi yang lebih valid dan absah tentang fokus penelitian.7

5Arief Furchan, Pengantar metode Penelitian Kualitatif (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), 21-22. 6Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial (Bandung: Bumi Aksara, 1996), 81.

(4)

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melakukan penelitian

terkait dengan judul penanaman nilai-nilai mahabbatulloh dalam

membentuk karakter religius santri. Didalam hal ini peneliti

melakukan penelitian di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri

Modangan, Nglegok Kabupaten Blitar dan Pondok Nurul ulum yang

beralamatkan di jalan Ciliwung 56 Kelurahan Bendo Kecamatan

Kepanjenkidul Kota Blitar.8

Beberapa keunikan yang di miliki Pondok Pesantren Nurul

Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri

Kabupaten Blitar diantaranya: di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota

Blitar semua santri wajib mengikuti pendidikan formal di karnakan

pondok tersebut menggunakan Boarding School System, semua santri

mendapatkan pengawasan selama 24 jam, mereka wajib berada di

pesantren dengan mengikuti kegiatan-kegiatan baik formal maupun

non formal.

Sedangkan di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten

Blitar semua santri yang bermukim di pondok tersebut adalah

perempuan dengan maksud menghindari pergaulan bebas yang sedang

marak saat ini. Penguatan kewarnaan kepesantrenan Shibghoh

merupakan salah satu karakteristik pondok, para santri yang keluar

dari pondok harus tetap membawa akhlak kepesantrenannya, mulai

(5)

dari cara berpakaian serta akhlak salafiyah harus tetap dipakai. Di

pondok pesantren nasyrul ulum putri di asuh oleh seorang Bu nyai

yang sangat berkarakter tanpa di dampingi oleh seorang Kyai di dalam

kepemimpinannya.9

D. Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data yang bersifat non statistik

dimana data yang diperoleh nantinya dalam bentuk kata verbal dan

bukan dalam bentuk angka. Didalam penelitian ini sumber data yang

dimaksud adalah subyek dari mana data ini diperoleh. Dengan

demikian sumber data dalam penelitian ini secara umum terbagi atas

dua, yaitu sumber data primer dan data sekunder.

a. Sumber data primer

Dalam sumber data primer pada penelitian ini terbagi atas

tiga komponen, yaitu ; place (tempat), person (orang), dan paper

(dokumentasi). Berkenaan dengan place (tempat), merupakan

informasi (data) yang dikumpulkan langsung dari sumbernya di

lapangan. Peneliti akan langsung terjun di lapangan yaitu di

Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar dan

Pondok Nurul ulum Kota Blitar.

Pada komponen person (orang), penulis mendapatkan

keterangan sumber data tertulis atau informan dengan teknik

9Dokumentasi Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum

(6)

mengambil sampel penelitian (responden) dengan tujuan tertentu

yang disebut dengan “purposive sampling” dan dengan

menggunakan teknik seleksi informan yang disebut yang disebut

dengan “snowball sampling” yaitu teknik untuk memperoleh

beberapa individu yang potensial dan bersedia diwawancarai

dengan menemukan seseorang atau beberapa orang terlebih

dahulu. Dalam penelitian ini setidaknya yang menjadi data

(responden) diantaranya: Pengasuh pondok, ustad/ustadzah,

santriwan/santriwati dan pelaku lainnya yang relevan dengan

penelitian ini.

Dan paper (dokumentasi) nantinya akan lebih difokuskan

pada proses kegiatan penanaman nilai-nilai mahabbatulloh dalam

membentuk karakter religius santri baik di dalam suasana dalam

pembelajaran di pondok dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya

yang ada pada pondok tersebut.

b. Sumber Data Sekunder.

Sumber data sekunder adalah informasi yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini peneliti akan

mengumpulkan data dan menelaah secara mendalam berupa

karya tulis ilmiah, buku– buku, artikel dan jurnal yang relevan

(7)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama yang

sangat penting untuk menemukan data yang terbaik, hal ini bertujuan

mendapatkan data yang akurat. Dalam mengeksplor data sebanyak-

banyaknya, maka peneliti melakukan teknik sebagai berikut :

a. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Wawancara mendalam secara umum adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara

dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.10

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan informan

penelitian, yaitu orang-oramg yang dianggap potensial, dalam arti

orang - orang memiliki banyak informasi masalah yang diteliti.11

Hal ini dimaksudkan agar peneliti mendapatkan data yang jelas

dan rinci tentang fokus penelitian.

10Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan ilmu Sosial

lainnya (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007), 108.

11

(8)

b. Observasi Partisipan (Participan Observation)

Metode ilmiah observasi (pengamatan) bisa diartikan

sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis atas

fenomena- fenomena yang diteliti.12

Sedangkan observasi partisipan adalah tehnik

pengumpulan data melalui pengamatan terhadap objek

pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta

berada dalam aktivitas kehidupan obyek pengamatan.13

Metode observasi partisipan dipergunakan untuk

mencocok data dan informasi yang di dapatkan dari media

internet maupun dari informan tentang apa yang disampaikan

secara pribadi dan secara resmi baik dalam bentuk tulisan maupun

lisan sehingga data yang didapatkan dalam penulisan penelitian

ini benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

c. Dokumentasi

Studi dokumentasi atau telaah dokumen menurut Rusdin

Pohan, adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari

dokumen yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, ijazah, rapor,

peraturan perundang undangan, buku harian, surat-surat pribadi,

12Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach ; Untuk Penulisan Laporan, Skripsi, Thesis dan Disertasi,

jilid 2 (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), 151.

(9)

catatan biografi, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan

masalah yang diteliti.14

Studi dokumentasi dalam hal ini dilakukan dengan

bertujuan sebagai data pendukung dan pelengkap data yang telah

diperoleh dalam observasi dan wawancara. Studi dokumentasi

digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data berupa profil

dan visi misi obyek penelitian, dokumen kurikulum, dokumen

pelaksanaan pembelajaran dan bukti-bukti lain yang terkait dan

dapat menunjang penelitian ini.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan langkah lanjutan dari kegiatan

pengumpulan data. Data yang terkumpul dioalah dan dianalisis

dengan maksud agar data itu mempunyai arti dan mampu memberikan

keterangan sehingga hasil penelitian ini lebih akurat dan kredibel.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

diperoleh dari hasil wawancara mendalam, catatan lapangan dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari dan membuat

14 Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Ar-Rijal Institut dan Lanarka

(10)

kesimpulan sehingga mudah difahami diri sendiri maupun orang

lain.15

Teknik analisis data adalah proses penyusunan data agar dapat

di tafsirkan, dituliskan dalam bentuk kata-kata atau tulisan. Data yang

sudah terkumpul dari beberapa nara sumber yang ada dilapangan

sebelum peneliti menyajikannya, terlebih dahulu dilakukan proses

analisa agar nantinya data tersebut benar-benar dapat dipertanggung

jawabkan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan multi situs

sehingga dalam menganalisis data dilakukan dua tahap. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Analisis situs tunggal

Analisis data situs tunggal dilakukan pada masing-masing

objek yaitu di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan

Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar. Analisis

akan dilakukan setelah peneliti berhasil memperoleh semua data

yang akan di butuhkan di dalam penelitian. Adapun

langka-langkahnya sebagai berikut:

a. Mereduksi data, peneliti menelaah kembali seluruh catatan

yang diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, FGD

(focus group discussion), dokumen-dokumen. Reduksi data

adalah kegiatan mengabstraksi atau merangkum data dalam

15Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT . Remaja Rosdakarya, 2000),

(11)

suatu laporan yang sistematis dan difokuskan pada hal-hal

yang inti.

b. Display data, yakni merangkum hal-hal pokok dan kemudian

disusun dalam bentuk deskripsi yang naratif dan sistematis

sehingga dapat memudahkan untuk mencari tema sentral

sesuai fokus atau rumusan unsur-unsur dan mempermudah

memberi makna.

c. Verifikasi data, yakni melakukan pencarian makna dari data

yang dikumpulkan secara lebih teliti. Hal ini dilakukan guna

memperoleh suatu kesimpulan yang tepat dan akurat. Kegiatan

ini dilakukan dengan cara mencari pola, tema, bentuk,

hubungan, persamaan, dan perbedaan, faktor yang

mempengaruhi dan sebagainya. Kegiatan ini merupakan hasil

evaluasi secara utuh, menyeluruh dan akurat.

Bagan skema.

Gambar. 1 Teknik Analisis Data16

16Miles M. B & Huberman A. Mikel, Qualitative Data Analisis, (Beverly Hills: SAGE Publication

(12)

2. Analisis data lintas situs

Analisis data lintas situs bertujuan untuk membandingkan

dan memadukan temuan yang diperoleh dari masing-masing

kasus. Secara umum, proses analisis data lintas kasus mencakup

kegiatan sebagai berikut: (1) merumuskan proposisi bedasarkan

temuan kasus pertama kemudian dilanjutkan kasus kedua, 2)

membandingkan dan memadukan temuan teoritik dari kedua

kasus penelitian, 3)merumuskan simpulan teoritis bedasarkan

analisis lintas situs sebagai temuan akhir dari kedua situs

penelitian.

Data yang terkumpul pada penelitian adalah data

kualitatif, sehingga tehnik analisisnya sesuai dengan yang

dikemukakan oleh miles and huberman yaitu dilakukan secara

(13)

Bagan

Langkah-langkah Analisis Situs17

G. Pengecekan Keabsahan Data.

Di dalam Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi

uji credibility (validitas internal) transferability (validitas eksternal),

confirmability (obyektivitas)

Di dalam mendapatkan keabsahan data yang di peroleh dari

lokasi penelitian lapangan, maka yang akan di lakukan peneliti

terhadap data-data tersebut diantaranya:

1. Kepercayaan (credibility)

Kriteria ini dipergunakan untuk membuktikan bahwa,data

seputar penerapan budaya religius yang diperoleh dari beberapa

17

Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1987), 42.

Penanaman nilai-nilai Mahabbatulloh dalam membentuk Karakter Religius Santri (Studi multi situs di Pondok

(14)

sumber di lapangan benar-benar mengandung nilai kebenaran

(truth value). Dengan merujuk pada pendapat Lincoln dan

Guba,18 maka untuk mencari taraf kepercayaan penelitian ini akan

ditempuh upaya sebagai berikut:

a. Trianggulasi

Trianggulasi ini merupakan cara yang paling umum

digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian

kualitatif. Dalam pendapat Moleong, Trianggulasi adalah “

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu akan diperlukan pengecekan

atau sebagai pembanding keabsahan data”.19

Trianggulasi

berfungsi untuk mencari data, supaya data yang akan

dianalisis shahih maka dapat ditarik kesimpulan dengan benar.

Dengan cara ini peneliti dapat menarik kesimpulan tanpa

mendramatisir hasil dari sebuah penelitian, dan hasil dari

penelitian dapat diterima kebenarannya dari berbagai macam

sudut pandang.

b. Pembahasan sejawat

Pemeriksaan sejawat menurut Moleong adalah teknik

yang dilakukan dengan cara mengekpos hasil sementara atau

hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusianalitik

dengan teman-teman sejawat20 dari beberapa informasi yang

18. Y.S Lincoln,& E.Guba, Nuralistic Inquiry,(Baverly Hills: SAGE Publicatpan Inc.1985), 301 19 . Moleong ,Metodologi Penelitian..,330

(15)

dapat dieksplor, akan muncul beberapa pendapat yang

diharapkan mampu meyakinkan hasil temuan pada sebuah

penelitian. Dengan maksud di dalam pengecekan keabsahan

temuan, peneliti bersama peneliti yang lain mengadakan FGD

(focus group discussion).

c. Memperpanjang keikutsertaan.

Di dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan

instrumen kunci utama maka dari itu keikutsertaan peneliti

sangat menentukan dalam pengumpulan data. Supaya peneliti

memperoleh data sesuai dengan kebutuhan pengamatan dan

wawancara tentunya membutuhkan waktu dan proses yang

tidak begitu singkat, namun peneliti memerlukan

perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian.

Peneliti melakukan observasi secara intensif pada dua

lembaga pondok pesantren yaitu di Pondok Pesantren Nurul

Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri

Kabupaten Blitar. Peneliti kembali ke lokasi untuk melakukan

observasi, serta interviu dengan sumber data yang pernah di

temui ataupun dengan sumber data yang baru. Selain menjalin

silaturrohim yang baik, hubungan peneliti dengan pengasuh,

ustad/ustadzah akan semakin akrab sehingga adanya

(16)

Peneliti selalu fokus dengan hasil data yang diperoleh

sebelumnya hal ini dilakukan untuk menguji hasil data yang

diperoleh kembali dilapangan itu valid atau tidak. Peneliti

juga mengadakan focus group discussion dengan para santri

yang ada di pondok pesantren tersebut dengan maksud

menjalin keakraban dengan subyek yang diteliti. Hal ini di

lakukan peneliti supaya di dalam pencarian data hasil temuan

yang diperoleh benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.

2. Keteralihan (Transferability)

Standar transferability ini merupakan pertanyaan empirik

yang bisa dijawab oleh peneliti kualitatif sendiri, melainkan

dijawab dan dinilai oleh pembaca laporan penelitian. Hasil

penelitian kualitatif memiliki standar transferability yang tinggi

bilamana pembaca laporan penelitian ini memperoleh

gambaran-gambaran yang jelas tentang kontek dan fokus penelitian. Dalam

prakteknya peneliti meminta kepada beberapa rekan akademis

dan praktisi pendidikan untuk membaca draf laporan penelitian

untuk mengecek pemahan mereka mengenai arah hasil penelitian

ini. Oleh karena itu, peneliti akan memberikan uraian yang rinci,

jelas, sistematis dan dapat dipercaya terkait dengan penanaman

nilai-nilai mahabbatulloh dalam membentuk karakter religius

santri di Pondok Pesantren Nurul ulum Kota Blitar dan pondok

(17)

3. Kebergantungan (Dependability)

Teknik ini dimaksudkan untuk membuktikan hasil

penelitian ini mencerminkan kemantaban dan konsistensi dalam

keseluruhan proses penelitian, baik dalam kegiatan pengumpulan

data, interpretasi temuan maupun dalam melaporkan hasil

peneltian. Salah satu upaya untuk menilai dependabilitas adalah

melakukan audit dependability itu sendiri. Ini dapat dilakukan

oleh auditor dengan melakukan review terhadap seluruh hasil

penelitian.

Dalam hal ini peneliti meminta beberapa expert untuk

mereviw atau mengkritisi hasil penelitian ini , kususnya kepada

dosen pembimbing. Peneliti selalu konsultasi, diskusi, dan

meminta bimbingan sejak mulai menentukan masalah/fokus,

menyusun proposal sampai peneliti memasuki lapangan,

menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji

keabsahan data sampai membuat kesimpulan.

4. Kepastian (Confirmability)

Standar konfirmabilitas lebih terfokus pada audit

kualitas dan kepastian hasil penelitian. Audit ini dilakukan

bersamaan dengan audit dependabilitas. Pengujian konfirmabilitas

dalam penelitian kualitatif disebut dengan uji objektifitas

(18)

disepakati oleh banyak orang.21 untuk mengadakan pengecekan

kebenaran data mengenai penanaman nilai-nilai mahabbatulloh

dalam membentuk karakter religius santri di Pondok Pesantren

Nurul ulum Kota Blitar dan pondok pesantren Nasyrul Ulum Putri

Kabupaten Blitar untuk memastikan tingkat validitas hasil

peneltian.

H. Tahap-Tahap Penelitian

Menurut Moleong22, tahap-tahap penelitian secara umum

terdiri atas tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap

analisis data. Mengacu dan berpedoman pada pendapat Moleong

tersebut, maka tahap-tahap pada penelitian ini terdiri dari:

1. Tahap pralapangan; merupakan tahap awal sebelum peneliti

melakukan penelitian. Pada tahap ini peneliti telah mulai dengan

penyusunan proposal penelitian, dilanjutkan dengan prosedur ijin

penelitian ke lokasi, yaitu Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota

Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar

yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Kegiatan ini diawali

dengan ijin secara lisan dan mencari informasi awal sebagai bahan

penyusunan proposal. Kemudian disusul dengan ijin tertulis dari

kampus/ lembaga pendidikan peneliti.

(19)

2. Tahap pekerjaan lapangan; yaitu tahap pelaksanaan penelitian di

lokasi. Pada tahap ini peneliti hadir di lokasi Pondok Pesantren

Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri

Kabupaten Blitar untuk mencari informasi. Peneliti melakukan

penggalian data dan informasi yang berhubungan dengan

penanaman nilai-nilai mahabbatulloh dalam membentuk karakter

religius santri. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap

ini adalah observasi (baik sebagai pengamat partisipan maupun

pengamat penuh), wawancara (wawancara dengan pengasuh

pondok, ustad/ustadzah, pendamping santri) dan penggalian data

dan informasi melalui dokumentasi.

3. Tahap analisis; yaitu menelaah, mengelompokkan, menyusun dan

memverivikasi data yang sudah diperoleh. Pada tahap ini (pasca

lapangan), peneliti mulai mengolah data dan informasi yang sudah

diperoleh dengan menganalisis sehingga data yang disusun

benar-benar tercapai tingkat validitas dan kredibilitasnya. Selanjutnya

peneliti menyusunnya dalam bentuk laporan secara tertulis untuk

diuji kebenaran dan akurasi datanya sehingga hasilnya dapat

Gambar

Gambar. 1 Teknik Analisis Data16

Referensi

Dokumen terkait

Penyedia jasa yang merupakan badan usaha dapat diwakilkan dengan ketentuan WAJIB membawa surat kuasa atau surat tugas dari pimpinan perusahaan (isi surat tugas memuat nama kegiatan

Dengan demikian perlu dipastikan bahwa kinerja pengadaan pekerjaan konstruksi berjalan sebagainya yang direncanakan sehingga kiner- ja proyek konstruksi juga akan dapat dicapai

Menurut Malikiyah memberikan definisi bahwa zakat yaitu mengeluarkan sebagian tertentu dari harta tertentu yang telah sampai nishab kepada orang yang berhak menerima, jika

[r]

[r]

Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan 4-D Models yang terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Design,

a. Data Hasil Pretes Self Regulated Learning Peserta DJJ MatematikaMTs. Skala Sikap peserta DJJ Matematika untuk SRL pada permulaan proses pembelajaran dari 80 item

Mendesain dan melakukan pengujian pengendalian & pengujian substantif atas transaksi pada siklus penjualan dan penagihan.. Mendesain dan melakukan