BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1Tinjauan Pustaka
Asam glugur termasuk tanaman / pohon yang secara alami hidup / tumbuh di hutan.
namun demikian dalam 5 tahun terakhir ini sudah mulai dibudidayakan atau
dikulturkan orang.
Klasifikasi atau Taxonomi tanaman asam glugur adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dycotyledonae
Subclass : Dialypetalae
Ordo : Guttiferales
Family : Clusiaceae
Sub Family : Guttiferae
Genus : Garcinia
Species : Garcinia atrovidis Griff
( Rheini, 2000).
Asam glugur secara botani masih kurang dikenal. Orang banyak mengetahui asam
glugur dari buahnya yang sudah diiris tipis dan sudah dikeringkan yang digunakan
untuk bahan makanan dan minuman. Buah asam glugur mempunyai organ yang
yang tidak pernah meninggalkna tempatnya. Bila kondisi ini memungkinkan maka
terjadi peleburan sel telur dengan sel jantan. Setelah terjadi pembuahan (zigot)
berkembang menjadi embrio, dan embrio ini berkembang menjadi biji (Kelin
Tarigan, 2006).
Salah satu komoditas yang memiliki potensi menjadi komoditas ekspor di Sumatera
Utara adalah Asam Glugur. Sebenarnya tanaman ini merupakan tanaman yang telah
lama ada di daerah ini, namun pemanfaatannya hanya untuk keperluan saja yang
sederhana. Buah Asam Glugur di daerah Sumatera Utara terutama digunakan oleh
masyarakat sebagai bahan makanan. Umumnya buah asam ini dipotong menjadi
tipis-tipis, lalu dijemur dan setelah kering dipakai sebagai campuran sayuran. Asam
Glugur dapat juga diolah menjadi manisan dan selai yang lezat rasanya, dapat dibuat
sebagai pengganti asam Jawa (Tamarinus Indica) juga dapat dimanfaatkan untuk
bunbu, pengawet ikan, sirup dan bahan asam untuk pengolahan lateks (Nainggolan,
M. 1997).
Tinggi pohonnya dapat mencapai 20 meter, diameter batang mencapai 0,5 meter.
Pohonnya bercabang-cabang, pada cabang tumbuh anak cabang dan selanjutnya
ranting. Kulit kayunya licin, berwarna kelabu pucat, mempunyai getah berwarna
bening. Daunnya berbentuk lonjong sempit, berukuran 20- 30 cm x 6-8 cm, berwarna
hijau tua, daun pucuk ada berwarna merah dan hijau muda, mendaging, berkilap,
tulang tengahnya menonjol ke sebelah bawah lembaran daun, peruratan
bergelombang, berwarna agak gelap. Tangkai daun mencapai 2,5 cm. (Verheij dan
Beberapa peneliti sebelumnya yang mengamati tentang Asam Glugur yaitu Martinus
Catur (1994) dan Pujinta Bukit (1996). Kedua peneliti ini sebelumnya mengamati
tentang Analisis Pengolahan dan Pemasaran Asam Glugur serta Potensi Produksi
Asam Glugur di Deli Serdang. Ke-2 orang itu memperoleh data dalam pemasaran
Asam Glugur masih banyak menemui kendala dari segi informasi pada petani, pada
agen atau pengecer. Dari ke 2 peneliti itu diketahui bahwa informasi pemasaran
sangat terbatas baik pada petani atau pedagang disebabkan karena komoditas tersebut
masih sangat sedikit dan juga merupakan tanaman yang kurang begitu popular
dibudidayakan.
Buah asam glugur berbentuk bulat, diameternya 7-10 cm, mempunyai alur sebanyak
10-14 alur, arahnya dari atas ke bawah. Buah muda berwarna hijau bila sudah masak
berwarna kuning. Buah ini keras, walaupun sudah masak dan jatuh sendiri dari pohon
ke tanah dia tidak pecah. Buah ini ada yang tidak berbiji (sifat genetic) dari suatu
pohon dan ada yang berbiji.
2.2. Landasan Teori
Teori Pasar
Pasar dapat dirumuskan sebagai organisasi yang memungkinkan pertukaran antara
pembeli dan penjual.Organisasi ini mencakup semua fungsi pasar yang diperlukan
untuk memungkinkan koordinasi antara pembeli dan penjual yang dibutuhkan oleh
proses pertukaran (Kustiah Kristanto, 1988).
Buah asam glugur berbentuk bulat, diameternya 7-10 cm, mempunyai alur sebanyak
ke tanah dia tidak pecah. Daun asam glugur berbentuk lonjong, panjang nya 20-30
cm, lebarnya 6-8 cm, warna daun pucuk sewaktu muda ada yang merah, sesudah tua
berwarna hijau tua dan mengkilap, mempunyai tangkal daun sepanjang 2-3 cm.Bila
biji asam glugur berkecambah maka tumbuh akar tunggang yang bercabang-cabang,
dan tumbuh batang (Kelin Tarigan,2006).
Buah asam glugur di Kelurahan Delitua Timur sangat dibutuhkan oleh masyarakat
setempat sehingga mereka berebut mengambil buah asam glugur karena mereka bisa
menghasilkan satu ton per-hari. Buah asam glugur dipotong dan diiris kecil-kecil lalu
diberi garam dan di jemur selama satu hari, sesudah dijemur mereka memasukkan
nya kedalam goni seberat satu ton lalu pengolah tersebut menjualnya ke pedagang
pengumpul seharga Rp. 25.000/kg kemudian pedagang pengumpul menjual ke
pedagang besar dengan harga Rp 25.000/kg kemudian pedagang besar menjual ke
pedagang pengecer seharga Rp 28.000/kg. Selain dijual ke pedagang-pedagang
mereka langsung menjual ke tanjung pura dan dikirim langsung ke Jakarta untuk di
jual. Diantara pedagang-pedagang tersebut mereka pon bersaing dikarenakan buah
asam glugur ini kalau dijual sangat menguntungkan.
Menurut Stanton (1993) dan Sudiyono (2004) menyatakan saluran pemasaran adalah
suatu jalur dari lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen. Penyalur ini secara aktif akan mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar barang-barang tersebut
Tugas lembaga pemasaran ini adalah menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta
memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin. Konsumen memberikan balas
jasa kepada pemasaran ini berupa margin pemasaran.
Kondisi pemasaran menimbulkan suatu siklus atau lingkaran pasar suatu komoditas.
Bila pemasaran tidak baik mungkin disebabkan oleh karena daerah produsen
terisolasi, tidak ada pasar, rantai pemasaran terlalu panjang, atau hanya ada satu
pembeli. Kondisi ini merugikan pihak produsen. Hal ini berarti efisiensi di bidang
pemasaran masih rendah.
Fungsi pemasaran merupakan suatu aktivitas yang penting yang dispesialisasi dan
dilaksanakan dalam bidang pemasaran. Fungsi tersebut adalah :
1. Fungsi Pertukaran, yaitu pembelian (buying) dan penjualan (selling).
2. Fungsi Pengadaan secara Fisik, yaitu pengangkutan (transportation) dan
penyimpanan (storage).
3. Fungsi Pemberian Jasa-Jasa, yaitu permodalan (financing), resiko, standarisasi dan
informasi pasar (market information).
Biaya pemasaran adalah biaya yang terdiri dari semua jenis pengeluaran yang
dikorbankan oleh setiap middleman (perantara) dan lembaga-lembaga pemasaran
yang berperan secara langsung dan tidak langsung dalam proses perpindahan barang,
dan keuntungan (profit margin) yang diambil oleh middleman / lembaga tataniaga
atas jasa modalnya dan jasa tenaga dan menjalankan aktifitas pemasaran tersebut
(Gultom, 1996).
tingkat pendapatan dan kemakmurannya menginginkan hasil-hasil pertanian yang
makin banyak macam ragamnya dan ini berarti proses pengolahan yang makin
kompleks dan jasa-jasa sistem pemasaran yang makin banyak. Karena itu, nilai hasil
pertanian yang sampai pada konsumen sudah memperoleh nilai tambahan yang relatif
besar dan persentase yang diterima petani produsen menjadi semakin kecil
(Mubyarto, 1994).
2.3Kerangka Pemikiran
Tumbuh asam glugur pada mulanya hidup di hutan, ini akan dirubah dengan
membudidayakannya menjadi tanaman, mungkin masih dalam kawasan hutan atau di
luar kawasan hutan.
Tiap lembaga pemasaran akan melakukan fungsi pemasaran yang berbeda satu sama
lain yang dicirikan oleh aktivitas yang dilakukan. Dengan adanya pelaksanaan fungsi
pemasaran, maka akan terbentuk biaya pemasran. Besarnya biaya pemasaran
menentukan tingkat harga yang diterima produsen dan lembaga pemasaran. Atas jasa
lembaga-lembaga pemasaran maka tiap lembaga akan mengambil keuntungan
(profit). Dari biaya pemasaran dan harga jual akan didapatkan margin keuntungan
yang merupakan pengukuran untuk efisiensi pemasaran. Berarti semakin banyak
lembaga pemasaran yang berperan dalam pemasaran asam glugur.
Biaya pemasaran suatu produk biasanya diukur secara kasar dengan share margin.
Margin pemasaran adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan perbedaan
harga yang dibayar kepada penjual pertama dan harga yang dibayar oleh pembeli
Secara skematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan : Biaya Pemasaran Marketing Margin
2.4Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
1. Terdapat 3 saluran pemasaran yaitu Saluran I, saluran II dan saluran III pada pemasaran asam glugur
2. Terdapatnya biaya pemasaran, margin pemasaran, sebaran harga dan share