BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang MasalahSeperti dilansir dalam berita online di website www.tribunnews.com
tertanggal 14 ζovember β014 dengan judul “Insinyur Harus Bisa εanfaatkan
εEA untuk bangun Infrastruktur”. Dalam berita tersebut dijelaskan ada 59 topik yang dibahas dalam konferensi antara perhimpunan Organisasi Insinyur se- ASEAN ke 32. Namun dari 59 topik yang dibahas ada 3 hal pokok yang didapat dari pemaparan para insinyur se ASEAN tersebut. Ketiga hal tersebut yaitu solusi untuk ketersediaan energi, transportasi dan Infrastruktur yang terintegrasi.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, pihak Insinyur Sipil sangat diharapkan maampu memenuhi kebutuhan Infrastruktur yang terintegrasi di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu perlu kematangan ataupun keahlian seorang Insinyur dalam merencanakan infrastruktur yang akan dibangun. Salah satu perencanaan infrastruktur yang sudah kita kenal yaitu pembangunan suatu jembatan. Namun sering kita tidak menyadari betapa besar fungsi suatu jembatan dalam beberapa bidang.
lain di kawasan Asia Tenggara juga bisa dilaksanakan jika ada anggaran yang cukup dan keahlian seorang perencana serta pelaksana dalam mewujudkan hal tersebut.
Sejalan dengan pembangunan suatu jembatan, baik diatas laut ataupun didarat yang membutuhkan keahlian dan kekuatan struktur yang kuat sangat dibutuhkan perkembangan teknologi beton didalam pembangunannya. Salah satu teknologi beton yang berkembang sangat pesat saat ini yaitu beton prategang, baik itu pracetak (precast) maupun cor di tempat. Didalam tugas akhir ini dibahas tentang perencanaan beton prategang pada suatu gelagar/balok yang berbeda, yaitu balok PCI dengan Balok Box. Namun didalam tugas akhir ini tidak dibahas tentang bagaimana erection dan Instalasi pendukung pembuatan balok prategang.
Balok PCI merupakan suatu jenis Balok prategang pada elemen jembatan yang bentuknya seperti Huruf I yang menopang slab beton diatasnya yang didalamnya terdapat selongsongan yang akan diisi oleh kawat atau untain kawat (strand) untuk menahan gaya tarik yang besar. Sedangkan Balok Box atau sering disebut Box Girder merupakan suatu jenis balok prategang yang bentuknya seperti persegi ataupun juga trapesium.
Untuk merencanakan kedua jenis balok tersebut digunakan berbagai sumber-sumber buku dan jurnal serta hal-hal lain yang mendukung seperti penggunaan software SAP dan peraturan-peraturan yang berkaitan. Sehingga didapat hasil perencanaan yang aman, efisien dan berbasis modern serta infrastruktur yang terintegrasi.
I.2
Perumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti antara lain :
1.
Bagaimana perbandigan jumlah tulangan dan kabel pada balok PCI dan Balok Box?2.
Bagaimana dimensi balok yang digunakan dengan pembebanan yang sama?3.
Jenis balok mana yang lebih menguntungkan jika digunakan harga satuanyang sama?
I.3
TujuanAdapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk :
1.
Mengetahui jumlah tulangan dan kabel yang digunakan pada balok PCI dan Balok Box.2.
Mengetahui dimensi balok yang digunakan pada balok PCI dan Balok Box3.
Mengetahui jenis balok yang lebih mengutungkan antara balok PCI danBalok Box.
I.4
ManfaatManfaat dari pembahasan ini adalah dapat mengetahui jenis balok mana yang lebih efisien digunakan. Dan mengetahui selisih volume beton dan tulangan yang digunakan untuk perencanaan kedua balok tersebut. Serta sebagai acuan penulis ataupun pembaca untuk merencanakan suatu balok jembatan yang akan dibangun.
I.5
Pembatasan MasalahDengan mempertimbangkan efisiensi waktu dalam penulisan tugas akhir ini, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1.
Bentang Jembatan yang direncanakan sepanjang 35 meter.2.
Tumpuan Balok Jembatan jenis PCI menggunakan tumpuan sendi.3.
Untuk balok box jenis tumpuan nya yaitu menerus dengan memberikan perletakan tumpuan pada tengah bentang4.
Material yang digunakan merupakan jenis beton spesifikasi fc’= 45 Mpa dan besi tulangan untuk tulangan non prategang yaitu BJ 41 dengan fy = 250 Mpa, sedangkan untuk kabel strand fy = 1564 Mpa5.
Kehilangan gaya prategang awal di asumsikan 30%7.
Tidak meninjau struktur bawah jembatan8.
Peraturan yang digunakan sebagai pedoman adalah peraturan Direktorat Jenderal Bina Marga, 2011. Manual Perencanaan Struktur Beton Pratekan untuk jembatan kode 021/BM/2011/ Jakarta.I.6
Sistematika PenulisanUntuk penyajian bahasan yang diteliti, tugas akhir ini dibagi atas 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Memuat gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan sebagai tugas akhir, berupa penjelasan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisannya.
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Berisi tentang penjelasan umum mengenai beton prategang dan perencanaan yang digunakan untuk jenis balok yang digunakan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Membahas tentang penjelasan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menganalisa perhitungan jumlah tulangan dan kabel serta pendimensian balok.
BAB IV ANALISIA PERBANDINGAN JUMLAH TULANGAN DAN KABEL BALOK PRATEGANG JENIS PCI DAN BOX
kedua jenis balok yang digunakan. Dan akan di dapat perbandingan dari kedua jenis balok tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN