• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke objek wisata alam Kalibiru di Kabupaten Kulon Progo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke objek wisata alam Kalibiru di Kabupaten Kulon Progo"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH AKSESIBILITAS, KUALITAS PELAYANAN, DAYA TARIK WISATA, DAN HARGA TIKET MASUK TERHADAP MINAT KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN KE OBJEK WISATA ALAM KALIBIRU DI KABUPATEN KULON PROGO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh : Christina Rita Haryanti NIM : 161324001. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH AKSESIBILITAS, KUALITAS PELAYANAN, DAYA TARIK WISATA, DAN HARGA TIKET MASUK TERHADAP MINAT KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN KE OBJEK WISATA ALAM KALIBIRU DI KABUPATEN KULON PROGO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh : Christina Rita Haryanti NIM : 161324001. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur daya persembahkan skripsi ini: 1. Untuk Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingi dan memberikan jalan menuju keselamatan sehingga aku sampai pada titik ini, tak henti aku bersyukur atas penyertaan-Mu dalam hidupku. 2. Untuk keluarga saya, Bapak Agustinus Nuryadi, Ibu Florentina Sri Hartini, dan Adekku Vinsensius Yogi Aryanto yang selalu mendoakan dan mendukung aku dalam segala situasi, aku mempersembahkan karya kecilku ini untuk kalian, semoga dapat membawa kebahagiaan karena aku sudah melewati masa studi yang selanjutnya menjadi bekal berharga untuk hidupku. 3. Untuk mas Yudha Agung Subekti yang selalu mendukung dan menjadi tempat berkeluh kesah, membuat aku semangat kembali untuk segera menyelesaikan tanggung jawab yang sudah aku ambil. 4. Untuk sahabatku dari awal perkuliahan, Nikita Uta Damayanti, Odilia Anissa Berliana, dan Seno Ajie Phion Kurniawan yang menyediakan waktu saat aku sedang berkeluh kesah dan memberi bantuan saat aku membutuhkan, terima kasih sudah menjadi temanku. 5. Untuk semua teman dan dosen di Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi yang selama perkuliahan memberikan pengetahuan, kebahagiaan, dan kesan-kesan terbaik, aku sangat bersyukur bisa kenal orangorang hebat. 6. Semua keluarga besar, teman dan orang yang berada di sekelilingku yang sudah selalu memberikan dukungan dan doa, kalian semua luar biasa.. “ Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Universitas Sanata Dharma tercinta”. iv.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “ Jangan berkecil hati dengan perkataan orang yang merendahkan, tetapi buktikan bahwa kamu tidak bisa direndahkan, yaitu dengan prestasi yang diperoleh”. v.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGARUH AKSESIBILITAS, KUALITAS PELAYANAN, DAYA TARIK WISATA, DAN HARGA TIKET MASUK TERHADAP MINAT KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN KE OBJEK WISATA ALAM KALIBIRU DI KABUPATEN KULON PROGO. Christina Rita Haryanti Universitas Sanata Dharma 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru di Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2020 dengan sampel sebanyak 100 responden yang sudah pernah berkunjung ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan bantuan Google Forms. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) aksesibilitas tidak memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru; (2) kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru; (3) daya tarik wisata tidak memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru; (4) harga tiket masuk memiliki pengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru; dan (5) aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk secara stimulan berpengaruh terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Kata kunci: aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, harga tiket masuk, dan minat kunjung kembali. viii.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE EFFECT OF ACCESSIBILITY, SERVICE QUALITY, ATTRACTION, AND PRICE OF ADMISSION ON THE TOURIST REVISIT INTENTION TO KALIBIRU NATURE TOURISM OBJECT IN KULON PROGO REGENCY. Christina Rita Haryanti Sanata Dharma University 2020. This research aims to examine and analyze the effect of accessibility, service quality, tourist attraction, and price of admisson on the tourist revisit intention to Kalibiru nature tourism object in Kulon Progo Regency. This research is an explanatory research. This research was conducted in April-May 2020 with a sample of 100 respondents who had visited Kalibiru nature tourism object. The research sampling technique was purposive sampling. The data collection technique was a questionnaire using Google Forms. The data analysis technique was a multiple linier regression. The results of data analysis showed that: (1) the accessibility did not have effect on the tourist revisit intention to Kalibiru nature tourism object; (2) the service quality had effect on the tourist revisit intention to Kalibiru nature tourism object; (3) the tourist attraction did not have effect on the tourist revisit intention to Kalibiru nature tourism object; (4) the price of admission had effect on the tourist revisit intention to Kalibiru nature tourism object; and (5) the accessibility, service quality, tourist attraction, and price of admission stimultaneously influenced the tourist revisit intention to Kalibiru nature tourism object. Keywords: accessibility, service quality, tourist attraction, price of admisson, and tourist revisit intention. ix.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv. MOTTO......................................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi. PERNYATAAN PEERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii. ABSTRAK .................................................................................................... viii. ABSTRACT .................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ................................................................................... x. DAFTAR ISI ................................................................................................. xii. DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi. DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii. DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................... 1. B. Rumusan Masalah ................................................................................. 8. C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8. D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9. xii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pariwisata sebagai Salah Satu Sub Sektor yang Mendukung Perekonomian Suatu Negara ................................................................. 11. 1. Pengertian Pariwisata ......................................................................... 11. 2. Pengertian Wisatawan ........................................................................ 12. 3. Jenis-Jenis Pariwisata ......................................................................... 12. 4. Bentuk-Bentuk Pariwisata .................................................................. 14. 5. Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian ....................................... 15. B. Perkembangan Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Umumnya dan Kabupaten Kulon Progo pada Khususnya .............. 18. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Kembali ke Suatu Objek Wisata .......................................................................... 23. 1. Aksesibilitas ....................................................................................... 25. 2. Kualitas Pelayanan ............................................................................. 26. 3. Daya Tarik Wisata .............................................................................. 28. 4. Harga Tiket Masuk ............................................................................. 29. D. Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 31. E. Kerangka Berfikir dan Hipotesis ........................................................... 32. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 35. B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 35. xiii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 36. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel .................................. 36. E. Operasional Variabel ............................................................................ 37. F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 39. G. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................. 40. 1. Uji Validitas ....................................................................................... 40. 2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 42. H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 42. 1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................ 42. 2. Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 43. BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Kalibiru .................................................................................... 46. B. Pesona Objek Wisata Alam Kalibiru ..................................................... 49. BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...................................................................................... 58. B. Analisis Data ........................................................................................ 59. 1. Hasil Uji Prasyarat Analisis ................................................................ 59. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 62. 3. Pengujian Hipotesis dan Analisis Variabel .......................................... 65. 4. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 69. xiv.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan........................................................................................... 76. B. Saran .................................................................................................... 77. C. Keterbatasan ......................................................................................... 78. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 79. xv.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Data Administratif Daerah Istimewa Yogyakarta ............................ 19. Tabel 2.2 Pergerakan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten/Kota DIY ........... 20. Tabel 3.1 Indikator Variabel Aksesibilitas ...................................................... 44. Tabel 3.2 Indikator Variabel Kualitas Pelayanan ............................................ 45. Tabel 3.3 Indikator Variabel Daya Tarik Wisata ............................................ 45. Tabel 3.4 Indikator Variabel Harga Tiket Masuk............................................ 46. Tabel 3.5 Indikator Variabel Minat Kunjung Kembali .................................... 46. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen ......................................................... 48. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................... 49. Tabel 4.1 Jumlah Pengunjung Desa Wisata Kalibiru Tahun 2018 ................... 63. Tabel 5.1 Deskripsi Responden berdasarkan Kunjungan ............................... 65. Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 66. Tabel 5.3 Hasil Uji Linieritas Aksesibilitas terhadap Minat Kunjung Kembali ................................................... 67. Tabel 5.4 Hasil Uji Linieritas Kualitas Pelayanan terhadap Minat Kunjung Kembali ................................................... 68. Tabel 5.5 Hasil Uji Linieritas Daya Tarik Wisata terhadap Minat Kunjung Kembali ................................................... 68. Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas Harga Tiket Masuk terhadap Minat Kunjung Kembali .................................................. xvi. 69.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.7 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 70. Tabel 5.8 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................ 71. Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Berganda ..................................................... 72. Table 5.10 Hasil Uji F .................................................................................... 75. Tabel 5.11 Hasil Uji Determinasi ................................................................... 76. xvii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kurva Permintaan dan Penawaran ............................................... 33. Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 41. Gambar 4.1 Papan Pendirian Objek Wisata Alam Kalibiru ............................. 55. Gambar 4.2 Keindahan Objek Wisata Alam Kalibiru ..................................... 56. Gambar 4.3 Rute Sermo Menuju Objek Wisata Alam Kalibiru ....................... 56. Gambar 4.4 Rute Clereng Menuju Objek Wisata Alam Kalibiru..................... 57. Gambar 4.5 Loket Pembayaran Tiket Masuk Kalibiru .................................... 58. Gambar 4.6 Skema Objek Wisata Alam Kalibiru ........................................... 59. Gambar 4.7 Papan Informasi Objek Wisata Kalibiru ...................................... 59. Gambar 4.8 Lahan Parkir di Objek Wisata Kalibiru ....................................... 60. Gambar 4.9 Area Kuliner di Objek Wisata Kalibiru ....................................... 61. Gambar 4.10 Salah Satu Penginapan di Objek Wisata Alam Kalibiru ............. 61. Gambar 4.11 Spot Gardu Pandang Kalibiru .................................................... 62. xviii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran I. Kuisioner Penelitian ..................................................................... 91. Lampiran II Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 98 Lampiran III Data Mentah Penelitian .............................................................. 99 Lampiran IV Hasil Pengujian Instrumen .......................................................... 115 Lampiran V Uji Pengujian Prasyarat ............................................................... 110 Lampiran VI Uji Pengujian Asumsi Klasik ...................................................... 118 Lampiran VII Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 124. xix.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini, sektor pariwisata mendapat sorotan dari berbagai pihak, peminat pariwisata tidak hanya dari masyarakat dalam negeri tetapi juga banyak masyarakat luar negeri yang ingin melakukan perjalanan pariwisata. Maka dari itu, dampak dari sektor pariwisata sudah dapat menghasilkan peningkatan pendapatan negara. Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 memperkirakan target pendapatan devisa Negara Indonesia dari sektor pariwisata sebesar US$ 20 miliar tetapi ternyata pada tahun 2018 devisa Negara Indonesia sudah sebesar US$19,29 miliar, artinya pada tahun 2018 devisa dari sektor pariwisata sudah mendekati target dari tahun 2019 hanya perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Sektor pariwisata dalam menyumbang pendapatan PDB (Produk Domestik Bruto) dari hasil kunjungan wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara dan investasi juga mengalami peningkatan dari 4,50% pada tahun 2018 ke tahun 2019 yang mencapai 4,80%. Peningkatan sektor pariwisata yang semakin baik ini disebabkan karena tingginya rasa antusiasme dari pelaku industri pariwisata selama 4-5 tahun terakhir (https://m.detik.com). I Gusti Bagus Rai Utama (2017:9) memandang bahwa sektor pariwisata memiliki arti penting dalam perekonomian karena dapat memberikan kesempatan kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran, selain itu juga dapat membantu dalam pemasukan dari retribusi daerah, pajak, serta pendapatan nasional juga dapat 1.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. mengalami. peningkatan,. sektor. pariwisata. tentu. juga. akan. membantu. mempertahankan posisi neraca pembayaran dan DTW (Daerah Tujuan Wisata) juga akan mendapatkan dampak yang beragam. Dalam Sektor Pariwisata, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk dalam pilihan destinasi yang dapat memikat hati wisatawan. Terkenal sebagai kota wisata budaya, Yogyakarta terus mengembangkan wilayah menjadi kota wisata. Keanekaragaman potensi yang dimiliki Yogyakarta dapat mengundang wisatawan untuk menikmati berbagai objek wisata yang bersebar di 1 kota dan 4 kabupaten dari pesona wisata alam, wisata budaya, wisata religi, dan masih banyak lagi. Menurut Data Statistika Kepariwisataan Tahun 2018 di dalamnya tercatat data pertumbuhan kunjungan wisatawan ke DIY tahun 2014-2018 menunjukkan adanya kenaikan jumlah pengunjung disetiap tahunnya, jumlah yang semakin meningkat ini terlihat dari tahun 2014 hingga tahun 2017 dengan rincian sebagai berikut: tahun 2014 jumlah kunjungan sebesar 3.346.180 wisatawan, meningkat menjadi 4.122.205 wisatawan di tahun 2015, di tahun 2016 meningkat kembali mencapai angka 4.549.574 wisatawan dan semakin meningkat di tahun 2017 yang mencapai 5.229.298 wisatawan. Kenaikan dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ini terlihat sangat signifikan setiap tahunnya, semoga di tahuntahun. berikutnya. terus. mengalami. peningkatan. agar. dapat. memajukan. perekonomian. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan semboyan pariwisata “The Jewel of Java” yang.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. memiliki arti permata di Pulau Jawa, dengan menawarkan keanekaragaman potensi wisata, sumber daya alam, seni budaya hingga kawasan ekonomi industri yang diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi sebuah “Permata” bagi dunia investasi kelak. Destinasi wisata yang sudah terkenal oleh masyarakat Kabupaten Kulon Progo adalah Wisata Alam Kalibiru atau sering disebut Desa Wisata Kalibiru. Berada di sebuah hutan yang dikelola oleh masyakarat serta dipergunakan untuk menjadi destinasi berwisata Objek Wisata Alam Kalibiru terkenal dengan keindahan pemandangan hamparan hijau Bukit Menoreh dan air yang ada di Objek Wisata Bendungan Waduk Sermo. Berlokasi di lereng perbukitan Menoreh di Dusun Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ketinggian kurang lebih 450 meter dari permukaan laut menjadikan objek wisata ini banyak diminati oleh wisatawan yang ingin melihat keindahan alam dari ketinggian. Wisatawan yang datang tidak hanya sekali saja bahkan sudah ada yang pernah berkunjung kemudian melakukan kunjungan kembali. I Gusti Bagus Rai Utama (2017:6) menyatakan bahwa peningkatan wisatawan yang mendapatkan kepuasan saat berkunjung ke suatu objek kelak akan mengalami peningkatan lagi dari waktu ke waktu, hal ini dapat disebut juga dengan sebuah keberhasilan dari objek tersebut. Som dan Badarneh dalam (Utama, 2017:6) mengemukakan bahwa “Wisatawan yang puas akan cenderung loyal untuk mengulang liburannya di masa yang akan datang, dan memungkinkan jika mereka.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. merekomendasikan kepada teman dan kerabatnya untuk berlibur ke tempat yang sama”. Selain itu menurut Ababneh dalam (Wiratini, 2018:280) mengemukakan bahwa minat kunjung kembali wisatawan dapat diperoleh dari kepuasan yang dirasakan oleh wisatawan sebagai dampak dari pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan dan daya tarik wisata. Faktor lain yang penting adalah harga tiket masuk, karena pasti saat memasuki objek wisata akan membeli tiket masuk, jadi harga tiket masuk menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung kembali. “Harga merupakan nilai barang yang dinyatakan dalam uang” (Gilarso,2004:26). Ketika suatu objek wisata menawarkan harga tiket masuk yang sesuai dengan pesona dari objek wisata tersebut tentu tingkat kepuasan dari wisatawan diharapkan dapat mudah dicapai pengelola, sehingga suatu saat akan menjadi salah satu pertimbangan untuk melakukan kunjungan kembali. Akses perjalanan menuju Objek Wisata Alam Kalibiru ini memiliki dua alternatif rute, dengan jarak yang ditempuh dari pusat Kota Yogyakarta sekitar 40 kilometer dan waktu yang diperlukan untuk sampai di lokasi objek wisata kurang lebih perjalanan selama 2 jam. Objek Wisata Alam Kalibiru dinilai rawan dan perlu pengawasan ketat oleh Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta karena memiliki jalur perjalanan ekstrem yang harus melewati jalan yang menanjak karena berada di dataran tinggi dan jalur yang terlalu sempit dan berliku untuk akses kendaraan roda empat sehingga sangat rawan kecelakaan sehingga mengharuskan pengunjung untuk berhati-hati dalam berkendara dan sebaiknya melakukan pengecekan kendaraan yang akan digunakan terlebih dahulu. Dinas Perhubungan.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Daerah Istimewa Yogyakarta juga mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan mengecek kelayakan dari mobil jeep sebagai kendaraan perantara untuk sampai di Objek Wisata Alam Kalibiru (https:/jogjainside.com). Kalibiru sebagai objek wisata yang berada di dataran tinggi tentunya mengandalkan pemandangan dan keindahan alam untuk memikat hati wisatawan. Daya tarik yang ditawarkan oleh Objek Wisata Alam Kalibiru ini merupakan pemandangan hamparan air berwarna biru dari Bendungan Waduk Sermo dan kemegahan hamparan Bukit Menoreh yang asri dan hijau sehingga dapat memanjakan mata para wisatawan yang berkunjung. Agar dapat menikmati pemandangan lebih ideal dan untuk mengabadikan moment bersama, disediakan beberapa gardu pandang pada sudut lokasi yang di kenakan biaya jika berfoto di spot-spot gardu pandang tersebut. Aktivitas menarik yang tidak kalah seru dan memacu adrenaline juga di sediakan, yaitu wahana permainan outbound (https://dinpar.kulonprogokab.go.id). Di sisi lain, pengelola bekerja sama dengan pemerintah, dengan dana dari pemerintah dan dana swadaya yang ada, masyarakat setempat membangun sejumlah sarana prasarana untuk mengembangkan objek wisata dengan pengadaan fasilitas umum dan fasilitas akomodasi penginapan, serta jasa pengantaran wisatawan ke lokasi Objek Wisata Alam Kalibiru. Di sisi lain kemunculan objek-objek wisata alam lainnya di wilayah perbukitan Menoreh ternyata berimbas terhadap penurunan kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi wisata yang sudah berkembang terlebih dahulu seperti Objek Wisata Alam Kalibiru (https://kulonprogo.sorot.co)..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Kualitas pelayanan Objek Wisata Alam Kalibiru dapat terlihat dari sikap tanggap para warga masyarakat dan pihak pengelola saat ada para wisatawan yang bertanya tentang lokasi spot foto yang disediakan, karena walaupun sudah diberikan denah objek wisata, para wisatawan masih ada beberapa yang kebingungan. Pihak pengelola juga memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan dengan memasangkan beberapa alat pengaman saat menggunakan spot-spot yang sudah tersedia, serta didampingi dan diberikan arahan oleh pihak pengelola. Namun, dikutip dari berita Liputan 6, termuat bahwa terjadi antrian panjang saat musim libur jika ingin berfoto di beberapa spot foto, antrian panjang bisa sampai berjam-jam terjadi jika sudah diatas jam 12 siang, jadi alternatif agar tidak terlalu lama antri bisa datang dari pagi untuk dapat menikmati keindahan alam melalui spot foto yang disediakan (https://m.liputan6.com). Selain itu, harga tiket masuk juga menjadi faktor yang penting karena wisatawan untuk memasuki objek wisata, karena pasti saat memasuki objek wisata akan membeli tiket masuk, jadi harga masuk menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung kembali. “Harga merupakan nilai barang yang dinyatakan dalam uang”(Gilarso, 2004: 26). Ketika suatu objek wisata menawarkan harga tiket masuk yang sesuai dengan pesona dari objek wisata tersebut tentu tingkat kepuasan dari wisatawan diharapkan dapat mudah dicapai pengelola, sehingga suatu saat akan menjadi salah satu pertimbangan untuk berkunjung kembali. Harga tiket masuk Objek Wisata Alam Kalibiru ini, para pengunjung dikenai biaya sebesar Rp10.000 per orang. Dan untuk harga tiket masuk setiap spot yang ada.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. rata-rata dikenai biaya sebesar Rp15.000. setelah itu jika di spot yang disediakan, para pengunjung mengambil foto dengan menggunakan jasa fotografer atau juru foto maka saat menginginkan hasil fotonya dikenai biaya sebesar Rp5.000 per foto. Di objek wisata ini dikenai tarif ganda karena pada saat masuk objek wisata sudah membayar dan masuk ke setiap spot foto juga harus membayar kembali.. Walaupun sudah dikunjungi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara tetapi objek wisata ini masih mengalami permasalahan yang hampir sama dengan destinasi lainnya. Karena Objek Wisata Alam Kalibiru jauh dari pusat kota dan memiliki jalur ekstrem menanjak dan jalan masih sempit, pelayanan yang masih kurang memuaskan karena harus antri kalau ingin berfoto di spot foto, spot yang ditawarkan untuk menikmati keindahan alam sudah banyak juga ditiru oleh objek wisata lain, harga tiket masuk yang harus dibayarkan untuk menikmati Objek Wisata Alam Kalibiru dengan spot yang disediakan lumayan banyak, maka akan ada kecenderungan pada wisatawan untuk berfikir kembali jika ingin berkunjung ulang ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Menurut data yang diperoleh dari Kantor Pengelola Objek Wisata Alam Kalibiru tercatat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung dari tahun 2015 sebesar 309.541 wisatawan, pada tahun 2016 sebesar 443.070 wisatawan, dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan yaitu pada tahun 2017 jumlah pengunjung kalibiru sebesar 355.498 wisatawan, tidak hanya tahun 2017 yang mengalami penurunan tetapi penurunan jumlah wisatawan terjadi lagi pada tahun 2018 yang cukup drastis yaitu.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. jumlah pengunjung sebesar 22.565 wisatawan. Dari data tersebut terlihat karena jumlah pengunjung setiap tahun mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan Oleh karena permasalahan yang dialami oleh Objek Wisata Alam Kalibiru diatas, maka muncul ketertarikan dari peneliti untuk melakukan sebuah penelitian tentang “Pengaruh Aksesibilitas, Kualitas Pelayanan, Daya Tarik Wisata, dan Harga Tiket Masuk terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru”.. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru? 2. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru? 3. Bagaimana pengaruh daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru? 4. Bagaimana pengaruh harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru? 5. Bagaimana pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru?.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. 5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan, daya tarik wisata, dan harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru.. D. Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Akademik Penelitian ini yang berjudul tentang pengaruh Aksesibilitas, Kualitas Pelayanan, Daya Tarik Wisata, dan Harga Tiket Masuk terhadap Minat Kunjung Kembali Wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru semoga dapat memberikan pengetahuan, manfaat dan informasi lebih banyak lagi..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. 2. Kegunaan Praktis-Empiris a. Bagi Pengelola Penelitian ini semoga dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk mempertimbangkan pengelolaan dan pengembangan Objek Wisata Alam Kalibiru agar lebih lebih diperhatikan lagi beberapa faktor yang berpengaruh terhadap minat kunjung wisatawan, agar kelak dapat membuat para wisatawan tertarik berkunjung ulang ke objek wisata tersebut. b. Bagi Pemerintah Penelitian ini semoga menjadi salah satu pertimbangan dalam usaha Pemerintah untuk semakin mengembangkan objek-objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan agar mengetahui dampak adanya wisata terhadap sosial ekonomi masyarakat. c. Bagi Masyarakat Penelitian ini semoga membantu masyarakat untuk lebih mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi minat kunjung kembali para wisatawan termasuk wisata di Kulon Progo sehingga dapat memberi dukungan atas keberadaan Objek Wisata Alam Kalibiru. d. Bagi Peneliti Penelitian ini akan menjadi tempat untuk menerapkan ilmu yang sudah dipelajari selama di bangku perkuliahan untuk membandingkan teori dengan kenyataan serta menambah wawasan tentang pariwisata..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pariwisata sebagai Salah Satu Sub Sektor yang Mendukung Perekonomian Suatu Negara Sektor pariwisata semakin banyak diminati dan dikenal oleh masyarakat luas karena pada dasarnya semua orang akan merasa jenuh atas kehidupannya sehari-hari dan disaat ada waktu longgarnya pasti ingin melakukan perjalanan wisata, tidak hanya untuk mengisi waktu luang saja karena saat ini sektor pariwisata juga sudah semakin berkembang sehingga orang tidak hanya mencapai kesenangannya saja tetapi menggunakan sektor pariwisata untuk kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan pendapatan. dan. dapat. membantu. menaikkan. perekonomian. serta. dapat. memaksimalkan sumber daya yang tersedia. 1. Pengertian Pariwisata Menurut I Gusti Bagus Arjana (2016:6) menyatakan bahwa pariwisata terdiri dari kata Pari yang memiliki arti “Sempurna” dan Wisata “sebuah perjalanan” yang asalnya dari bahasa Sansekerta dan memiliki arti sebuah perjalanan yang sempurna. Sedangkan Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dalam pasal 1 ayat 3 dalam (Arjana, 2016:6) , yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Dan menurut WTO (World Tourism Organization) dalam (Arjana, 2016:6) menyatakan bahwa pariwisata merupakan orang yang melakukan 11.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. perjalanan dengan kurun waktu kurang dari satu tahun untuk mengisi waktu luang, urusan pekerjaan, dan lain-lain. Sesuai dengan beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pariwisata adalah kegiatan perjalanan wisata untuk menikmati waktu luang dengan fasilitas dan layanan yang tersedia dan dilakukan dalam jangka waktu sementara. 2. Pengertian Wisatawan Di Indonesia saat ada orang yang berkunjung ke suatu objek wisata dari luar daerah atau luar negeri sudah terbiasa menggunakan istilah “Wisatawan”. Menurut I Gusti Bagus Arjana (2016:12) menyatakan bahwa wisatawan merupakan sebuah perjalanan pariwisata untuk kepentingan menikmati waktu luang dalam jangka waktu paling sedikit seharian. Dan menurut WTO (World Tourism Organization) dalam (Arjana, 2016:12) menyatakan bahwa wisatawan merupakan suatu perjalanan wisata hingga menginap paling sedikit selama satu malam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata ke suatu tempat dengan jangka waktu minimal satu hari perjalanan. 3. Jenis-Jenis Pariwisata Berikut merupakan beberapa jenis pariwisata menurut Dr. James J. Spillane (1987:28-31) yaitu: a. Untuk menikmati suatu perjalanan Perjalanan wisata untuk mengunjungi suatu tempat yang berbeda dengan tempat tinggalnya untuk menikmati waktu luangnya, seperti pergi ke luar kota atau menikmati keramaian dalam kota..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. b. Untuk melakukan kegiatan rekreasi Perjalanan wisata untuk memanfaatkan waktu libur yang ada dengan berkunjung ke tempat yang dapat menenangkan sehingga dapat menemukan kepuasan yang diinginkan, seperti melakukan perjalanan ke sebuah wisata alam agar dapat dapat menyegarkan jiwa dan raga setelah lelah beraktivitas. c. Untuk hal yang berkaitan dengan kebudayaan Perjalanan wisata untuk mengetahui dan mendalami kebudayaan yang ingin diketahui, seperti mengikuti kunjungan ke sebuah museum atau tempat bersejarah lainnya. d. Untuk melakukan kegiatan olahraga Perjalanan wisata untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan olaharaga, seperti menghadiri dan mengikuti ajang kejuaraan olahraga atau orang yang akan berlatih olahraga. e. Untuk melakukan urusan bisnis Perjalanan wisata untuk menghadiri acara bisnis seperti mengikuti beberapa kunjungan yang dilakukan oleh pembisnis. f. Untuk melakukan konvensi Perjalanan wisata untuk melakukan konferensi dan semakin lama banyak yang menganggap jenis perjalanan ini penting. Dari beberapa jenis pariwisata diatas, Objek Wisata Alam Kalibiru termasuk objek wisata untuk melakukan rekreasi, karena objek wisata ini lebih menonjolkan.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. keindahan alam dengan pemandangan yang memukau sehingga dapat mengobati lelahnya beraktivitas. 4. Bentuk-Bentuk Pariwisata Dr. James J. Spillane (1987:31-33) mengemukakan bahwa ada bentuk-bentuk pariwisata, karena pariwisata dapat dipelajari berbagai pandangan. Dibawah ini merupakan bentuk-bentuk pariwisata dalam beberapa kriteria: a. Pariwisata secara individu dan kelompok Perjalanan pariwisata secara individu lebih bebas untuk memilih dan menyesuaikan waktu perjalanannya sedangkan perjalanan secara kelompok dengan menggunakan biro perjalanan sehingga tidak mudah untuk mengatur waktu dan tempat tujuan. b. Pariwisata sesuai dengan jangka waktu Pariwisata jangka panjang dimaksud sebagai suatu perjalanan yang berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan bagi wisatawan sendiri. Sedangkan pariwisata jangka pendek mencakup perjalanan yang berlangsung antara satu minggu sampai sepuluh hari. Dan untuk pariwisata ekskursi merupakan sebuah perjalanan yang tidak lebih dari 24 jam dan tidak menggunakan fasilitas akomodasi. c. Pariwisata menggunakan angkutan Perjalanan wisata yang menggunakan alat angkut untuk sampai di tempat tujuan, misalnya dengan kendaraan umum seperti bus, travel, dan lain-lain..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. d. Pariwisata secara aktif dan pasif Kedatangan wisatawan asing yang membawa devisa untuk suatu negara merupakan bentuk pariwisata yang sering disebut active tourism. Sedangkan penduduk suatu negara yang pergi ke luar negeri dan membawa uang ke luar negeri dan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca pembayaran merupakan passive tourism. Dari beberapa bentuk pariwisata diatas, Objek Wisata Alam Kalibiru bisa masuk ke semua bentuk pariwisata, karena perjalanan pariwisata ke objek ini bisa dilakukan secara individu atau kelompok, bisa dilakukan dengan beberapa jangka waktu, bisa melakukan perjalanan dengan angkutan dan bisa dilakukan secara aktif maupun pasif, jadi tergantung dengan wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata saja. 5. Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian Sektor pariwisata yang berkembang dengan pesat tentu akan membawa dampak, baik secara positif maupun negatif yang berpengaruh terhadap perekonomian negara. Menurut I Gusti Bagus Rai Utama (2017:11-20) yaitu: a. Dampak Positif 1) Pertukaran valuta asing: Dengan adanya pariwisata tentunya akan memikat wisatawan mancanegara untuk berkunjung, maka banyak sekarang yang menyediakan jasa pertukaran mata uang. Tentunya akan membantu.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. wisatawan asing dan menambah pendapatan dalam perekonomian masyarakat dalam negeri. 2) Pendapatan pemerintah: Pariwisata dapat membantu meningkatkan perekonomian dari pendapatan yang diterima pemerintah baik secara langsung dan tidak langsung. 3) Penyerapan tenaga kerja: Dengan adanya pariwisata akan membuka lapangan pekerjaan baru yang dapat mengurangi pengangguran, karena pasti akan muncul usaha-usaha yang dapat mendukung perkembangan pariwisata. 4) Pembangunan Infrastruktur: Semakin berkembang suatu pariwisata akan terus membenahi diri dengan memperbaiki dan menambah infrastruktur penunjang agar wisatawan dapat merasa puas saat melakukan perjalanan. 5) Peningkatan perekonomian masyarakat: Dengan adanya pariwisata akan membantu masyarakat lokal untuk bangkit dan semakin memperbaiki perekonomiannya. b. Dampak Negatif 1) Kebocoran: Dalam hal ini berkaitan dengan kebutuhan yang tak terduga untuk mengembangkan pariwisata dan tentunya akan mempengaruhi pendapatan. 2) Kecolongan: Dalam hal ini suatu objek wisata hanya dijadikan tempat berhenti sementara untuk melakukan perjalanan menuju tempat tujuan, dan membawa efek buruk karena masyarakat tidak mendapatkan pendapatan..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 3) Biaya infrastruktur: Dalam membangun dan mengembangkan sektor pariwisata tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tentunya hal ini menjadi perhatian dari pemerintah untuk membagi-bagi pengeluaran pemerintah terhadap berbagai sektor yang ada. 4) Inflasi: Hal ini dapat terjadi karena terdapat perbedaan harga yang tidak dapat dijangkau. 5) Ketergantungan ekonomi: Suatu pariwisata jika sudah berkembang akan membuat masyarakat melupakan sektor lain dengan sumber daya yang terlupakan karena sudah menganggap bahwa sektor pariwisata dapat menghasilkan peningkatan perekonomian. 6) Kesenjangan musiman: Hal ini akan berdampak buruk terhadap pendapatan karena ada saatnya suatu objek wisata terkesan ramai dengan wisatawan dan ada saatnya suatu objek wisata akan sepi yang artinya tidak ada pemasukan pendapatan dari sektor pariwisata. Dari beberapa dampak positif dan negatif diatas, maka sudah seharusnya pemerintah, pelaku bisnis, pengelola suatu objek wisata mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sehingga dapat mengambil langkah cepat terhadap suatu dampak. Seperti halnya Negara Indonesia dan beberapa negara lainnya, dengan banyaknya sumber daya yang ada tentu dapat dikembangkan dengan lebih besar lagi dalam sektor pariwisata sehingga dapat membantu perekonomian negara..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Sektor pariwisata Indonesia pada beberapa tahun belakangan mengalami perkembangan yang sangat pesat karena mampu membantu meningkatkan pendapatan devisa negara yang terus meningkat secara signifikan dari tahun 2015 yang mencapai US$ 12,2 miliar hingga tahun 2019 yang sudah ditargetkan dapat menyentuh angka fantastis yaitu sebesar US$ 20 miliar, tentu target peningkatan devisa negara ini diimbangi dengan pertumbuhan dari sektor pariwisata yang cepat hingga mendapat beberapa peringkat di dunia dan bersaing dengan negara-negara lain yang juga ikut mendongkrak sektor pariwisata agar lebih menghasilkan lagi bagi perekonomian (www.kemenparekraf.go.ig). Dari kutipan artikel berita tersebut. dapat. disimpulkan. bahwa. Sektor. Pariwisata. Indonesia. dapat. meningkatkan pemasukan devisa negara sehingga sangat membantu roda perekonomian di Indonesia untuk berkembang lebih baik lagi.. B. Perkembangan Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Umumnya dan Kabupaten Kulon Progo pada Khususnya Beberapa tahun belakangan sektor pariwisata berhasil membantu meningkatkan devisa Negara Indonesia dengan keaneragaman tempat wisata sehingga dapat memikat hati para wisatawan yang berkunjung, salah satunya adalah Provinsi Yogyakarta yang mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun ke.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. tahun. Berikut data administratif Daerah Istimewa Yogyakarta menurut Data Statistik Kepariwisataan Tahun 2018. Tabel 2.1 Data Administratif Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten/Kota Luas Area Kecamatan Desa Kota Yogyakarta 32,50 km2 14 Kecamatan 45 Desa Kabupaten Bantul 506,85 km2 17 Kecamatan 75 Desa Kab. Kulon Progo 586,27 km2 12 Kecamatan 88 Desa Kab. Gunungkidul 1.485,36 km2 18 Kecamatan 144 Desa Kabupaten Sleman 574,82 km2 17 Kecamatan 86 Desa DIY 3.185,80 km2 78 Kecamatan 438 Desa Sumber : Statistik Kepariwisataan 2018 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan daerah yang luas, pada jaman dahulu dikenal dengan kota perjuangan. Dari pindahnya Pemerintahan Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta hingga tragedi Serangan 1 Maret 1949. Dengan latar belakang terdapat sejarah perjuangan, maka Yogyakarta disebut sebagai kota perjuangan. Daerah Istimewa Yogyakarta juga merupakan salah satu pusat pendidikan, banyak orang yang sudah tidak asing dengan sebutan Yogyakarta sebagai kota pelajar. Banyaknya sekolah-sekolah yang berdiri dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi ternama membuat Yogyakarta sangat padat oleh para pelajar dan menjadi tujuan untuk menuntun ilmu. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta masih menjaga kelestarian budaya yang ada. Warisan budaya jawa yang ada di Yogyakarta tetap di pegang kuat dengan Pemerintahan Yogyakarta yaitu kerajaan, banyaknya situs-situs peninggalan sejarah yang tersebar di Yogyakarta, para seniman yang terkenal dan.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. seniman besar Indonesia, beberapa situs kebudayaan yang masih terpelihara sampai saat ini. Selain kental dengan budaya jawa yang dijunjung, di provinsi ini juga mempunyai keanekagaraman sumber daya yang mempesona dan menarik wisatawan dengan banyaknya objek wisata yang dapat menjadi pilihan yang menarik bagi wisatawan yang hingga saat ini sektor pariwisata Yogyakarta menjadi salah satu perhatian pemerintah agar dapat berkembang lebih besar lagi dan dapat membantu perekonomian daerah. Menurut Data Statistika Kepariwisataan Tahun 2018, dalam Pergerakan Wisatawan di Objek-objek Wisata di DIY tercatat bahwa jumlah kunjungan dari satu objek ke objek wisata yang lain di provinsi ini semakin banyak, baik kunjungan dari wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal yang ikut menikmati keindahan Yogyakarta. Berikut disajikan tabel besaran jumlah kunjungan wisatawan. Tabel 2.2 Pergerakan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten/Kota DIY Kabupaten/Kota. Kota Yogyakarta. Kabupaten Sleman. Kabupaten Bantul. Kabupaten Kulon Progo. Wisatawan Wisman Wisnus Jumlah Wisman Wisnus Jumlah Wisman Wisnus Jumlah Wisman Wisnus Jumlah. Jumlah 219.332 orang 4.533.019 orang 4.752.351 orang 291.776 orang 7.606.312 orang 7.898.088 orang 21.288 orang 8.819.154 orang 8.840.442 orang 44.947 orang 1.924.676 orang 1.969.623 orang.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Kabupaten/Kota. Kabupaten Gunung Kidul. Wisatawan. Jumlah. Wisman 22.759 orang Wisnus 3.032.525 orang Jumlah 3.055.284 orang Sumber : Statistik Kepariwisataan 2018. Sedangkan menurut Data Statistika Kepariwisataan Tahun 2018 diperoleh informasi tentang Data Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY tahun 2014-2018 menunjukkan adanya kenaikan jumlah pengunjung disetiap tahunnya, kenaikan tersebut terjadi karena banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang dari tahun 2014 mencapai 3.346.180 wisatawan hingga tahun 2018 sudah mencapai 5.689.091 wisatawan, sungguh kenaikan yang cukup signifikan dan perlu ditingkatkan dalam hal sumber daya manusia, agar dapat menciptakan keindahan yang lebih memukau lagi dari keanekaragaman yang sudah ada sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Dari banyaknya objek wisata yang dapat dikunjungi di Yogyakarta, Salah satu kabupaten yang berada di lereng perbukitan Menoreh yaitu Kabupaten Kulon Progo menjadi primadona baru dengan semboyan pariwisata khasnya yaitu “ The Jewel of Java” yang berarti Permata di Pulau Jawa, keanekaragaman potensi wisata, sumber daya alam, seni budaya hingga kawasan ekonomi khusus dan industri di Kulon Progo diharapkan akan menjadi sebuah Permata (Jewel) bagi dunia investasi kelak. Terdapat beragam daya tarik wisata yang ditawarkan karena mulai dari wisata alam, wisata religi dan wisata budaya yang masih terus dikembangkan, kekayaan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. sumber daya yang ada di Kabupaten Kulon Progo terlebih keindahan alam lereng perbukitan Menoreh yang sangat memukau, tentu akan menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Salah satu objek wisata yang sudah terkenal di Kabupaten Kulon Progo adalah Objek Wisata Alam Kalibiru, yang menawarkan keindahan hamparan hijau perbukitan Menoreh dan Bendungan Waduk Sermo dari ketinggian 450 mdpl tentunya membuat objek ini sangat memukau dan menjadi pilihan berlibur yang menyenangkan. Terletak di Dusun Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang awalnya merupakan sebuah kawasan hutan dan dikelola oleh masyarakat sehingga menjadi sebuah objek wisata yang menarik perhatian wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Dengan adanya kecanggihan teknologi, secara cepat Objek Wisata Alam Kalibiru dapat menarik rasa penasaran para pengguna media sosial untuk berkunjung dan menikmati secara langsung keindahan objek wisata ini. Berdasarkan informasi dari Harian Jogja diketahui bahwa memang fenomena media sosial saat ini sangat berpengaruh sebagai ajang promosi objek wisata di Kulon Progo termasuk Objek Wisata Alam Kalibiru yang mengundang rasa penasaran untuk menyaksikan langsung keindahan yang sesungguhnya (www.harianjogja.com).. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Kembali ke Suatu Objek Wisata.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Perjalanan wisata seseorang atau sekelompok orang yang bersifat sementara maupun jangka waktu lama, baik jarak dekat maupun jarak yang jauh tentu dengan tujuan yang jelas. Faktor yang mendorongnya juga berbeda, ada pendorong dari dalam diri seseorang (internal), yaitu keinginan diri sendiri untuk refresing sejenak meninggalkan kegiatan sehari-hari, berkumpul dengan keluarga, menikmati waktu senggang, dan minat untuk berkunjung kembali ke tempat yang sudah pernah dikunjungi dulu karena ada hal yang menarik. Sedangkan faktor pendorong juga bisa dari luar (eksternal), yaitu melihat tempat yang menarik di sosial media dan ajakan teman atau saudara. I Gusti Bagus Rai Utama (2017:6) menyatakan bahwa peningkatan wisatawan yang mendapatkan kepuasan saat berkunjung ke suatu objek kelak akan mengalami peningkatan lagi dari waktu ke waktu, hal ini dapat disebut juga dengan sebuah keberhasilan dari objek tersebut. Som dan Badarneh dalam (Utama, 2017:6) mengemukakan bahwa “Wisatawan yang puas akan cenderung loyal untuk mengulang liburannya di masa yang akan datang, dan memungkinkan jika mereka merekomendasikan kepada teman dan kerabatnya untuk berlibur ke tempat yang sama”. Selain itu menurut Ababneh dalam (Wiratini, 2018:280) mengemukakan bahwa minat kunjung kembali wisatawan dapat diperoleh dari kepuasan yang dirasakan oleh wisatawan sebagai dampak dari pengaruh aksesibilitas, kualitas pelayanan dan daya tarik wisata. Faktor lain yang penting adalah harga tiket masuk, karena pasti saat memasuki objek wisata akan membeli tiket masuk, jadi harga tiket masuk menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung kembali. “Harga.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. merupakan nilai barang yang dinyatakan dalam uang” (Gilarso,2004:26). Ketika suatu objek wisata menawarkan harga tiket masuk yang sesuai dengan pesona dari objek wisata tersebut tentu tingkat kepuasan dari wisatawan diharapkan dapat mudah dicapai pengelola, sehingga suatu saat akan menjadi salah satu pertimbangan untuk melakukan kunjungan kembali. Dengan pertimbangan beberapa faktor diatas yang mempengaruhi minat kunjung kembali, wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata dapat melihat manfaat yang sudah diperoleh disaat dulu melakukan perjalanan dan bisa menebak kemungkinan juga saat akan melakukan kunjungan ulang dengan harapan suatu objek tujuan mengalami perubahan yang baik. Dalam hal ini sebenarnya minat kunjung kembali sama halnya dengan minat beli kembali, karena berawal dari keinginan seseorang untuk bisa melakukan kunjungan atau membeli ulang, hanya jika minat beli kembali lebih fokus terhadap barang/produk yang dipasarkan sedangkan minat kunjung kembali fokusnya ke pelayanan/jasa yang diberikan (Nuraeni, 2014:4). Johnson dalam (Nuraeni, 2014:4) mengatakan bahwa pentingnya sebuah informasi dan manfaat yang diterima terhadap pengulangan kunjungan atau keinginan untuk membeli ulang. Sedangkan Fornell dalam (Nuraeni, 2014:4) menyatakan bahwa sebuah kunjungan kembali merupakan keinginan pengunjung untuk datang kembali ke tempat yang sudah pernah didatangi sebelumnya dan bercerita tentang pengalaman.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. liburannya menunjungi suatu objek. Dari pengertian ditersebut dapat disimpulkan bahwa minat kunjung kembali sebagai dampak dari pengalaman kunjungan sebelumnya dengan segala informasi dan manfaat yang diperoleh. Oleh sebab itu Aviolitasona et al., dalam (Quenda 2019:31) menyatakan bahwa ada beberapa indikator yang dapat berpengaruh terhadap minat kunjung kembali yaitu suatu saat akan datang kembali untuk berkunjung, akan nerekomendasikan objek wisata yang pernah dikunjungi terhadap orang lain dan mengajak orang lain untuk berkunjung. 1. Aksesibilitas Wisatawan tentu akan merasa senang jika dapat berkunjung ke suatu objek wisata dengan akses yang mudah dan aman, sehingga objek wisata tersebut dapat di jangkau dengan mudah, tetapi ada juga wisatawan yang menyukai hal-hal yang menantang untuk mencapai sebuah tujuan, tentunya pihak pemerintah dan pengelola harus tetap memperhatikan kenyamanan dari pengunjung yang datang. Maka dari itu dengan adanya objek wisata harus diperhatikan juga akses yang diperlukan wisatawan. Aksesibilitas juga merupakan salah satu aspek dalam penawaran pariwisata, karena para pelaku dalam industri pariwisata tentu memperhatikan kemudahan wisatawan untuk mencapai tujuan wisatanya. Ada beberapa pandangan tentang aksesibilitas, menurut Sammeng dalam (Deviana, 2019:26) menyatakan pentingnya aksesibilitas menuju suatu tempat. Sama halnya dengan pandangan Suwantoro (2000:56) yang menyatakan habwa aksesibilitas merupakan salah satu aspek yang.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. penting dalam pariwisata karena menyangkut pengembangan lintas sektoral. Sehingga aksesibilitas perlu dipelajari lebih mendalam oleh orang-orang yang ada di industri pariwisata supaya sektor pariwisata lebih berkembang lagi. Suatu kemudahan yang diperoleh orang untuk menuju suatu tempat dapat disebut dengan aksesibilitas (Sedarmayanti dkk, 2018:169). Aksesibilitas adalah mudah tidaknya wisatawan untuk menuju lokasi tujuan dengan didukung oleh sarana prasarana yang telah tersedia (Yamco, 2019:18-19). Sedangkan menurut Djoko Wijono dalam Payangan (2015:31) menjelaskan bahwa sarana dan prasarana yang menunjang wisatawan agar dapat berkunjung ke suatu objek wisata disebut dengan aksesibilitas. Dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas merupakan kemudahan wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat tujuan. Terdapat empat dimensi aksesibilitas menurut Petrus Herman dalam (Deviana, 2019:46) yaitu: a. Jarak tempuh menuju lokasi: jarak yang dihirung dengan satuan panjang (meter atau kilometer) yang diperlukan untuk menuju lokasi objek wisata dari tempat wisatawan saat itu. b. Petunjuk arah menuju lokasi: papan yang memberitahukan arah jalan menuju lokasi objek wisata, biasanya berupa tiang. c. Waktu tempuh menuju lokasi: lama perjalanan dihitung dengan satuan waktu untuk menuju ke lokasi objek wisata. d. Kondisi jalan menuju lokasi: keadaan jalan yang perlu ditempuh untuk menuju lokasi objek wisata..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. Dari beberapa pandangan tentang aksesibilitas yang cukup luas dan beragam, dalam sektor pariwisata kebanyakan permasalahan berkaitan dengan pembangunan fisik. Pembangunan fisik yang dimaksudkan adalah akses jalan menuju lokasi dan sarana yang mendukung. Akses perjalanan menuju lokasi menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pengelola serta warga sekitar objek wisata tersebut, karena jalan dengan tikungan curam dataran tinggi, jalur yang berliku dan sempit untuk kendaraan roda empat sehingga sangat rawan jika dilewati. Sarana lain yang dapat mendukung akses ke lokasi objek wisata bisa dengan persewaan kendaraan “jeep” yang dapat melewati jalan yang berbatu dan berbahaya jika dilalui oleh kendaraan bermotor, atau hanya sekedar ingin menuju lokasi objek wisata dengan melihat pemandangan sekitarnya sehingga memilih persewaan kendaraan tersebut. Menurut Sammeng dalam (Rossadi, 2018:111) menyatakan bahwa alat transportasi diperlukan untuk melakukan perjalanan, dengan kemajuan teknologi saat ini ada berbagai macam pilihan alat transportasi yang dapat menjadi salah satu pendukung dan pendorong kemajuan dari sektor pariwisata agar wisatawan dapat mengakses suatu objek wisata dengan mudah. Menurut Ababneh dalam (Wiratini, 2018:280) menyatakan bahwa minat kunjung kembali dapat diperoleh dari kepuasan yang dirasakan oleh wisatawan sebagai dampak dari aksesibilitas. Jika wisatawan merasakan bahwa akses menuju lokasi aman, nyaman dan terjangkau maka akan semakin menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. Aksesibilitas berpengaruh pada minat kunjung kembali, jika pengunjung yang berkunjung suatu saat ingin kembali mengunjungi objek wisata.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. tersebut, tentu akan mempertimbangkan akses menuju lokasi, dan mempersiapkan kemungkinan yang akan dihadapi saat melakukan perjalanan, sehingga perjalanan pariwisata dapat berjalan lancar dan sampai ke lokasi objek wisata dengan selamat. 2. Kualitas Pelayanan Wisatawan yang mengunjungi suatu tempat atau objek wisata tentu akan mengharapkan mendapatkan pelayanan yang baik, maka pihak pengelola harus memperhatikan kebutuhan wisatawan dan menyesuaikannya dengan memberikan kualitas dari pelayanan yang semaksimal mungkin, karena semakin baik pelayanan yang diberikan akan berdampak kepada kepuasan wisatawan sehingga wisatawan merasa senang berkunjung ke tempat tersebut dan akan ada kemungkinan untuk melakukan kunjungan di waktu yang akan datang, sejalan dengan teori menurut Kotler dalam Tjiptono (2019:111) yang menyatakan bahwa sebuah kualitas dari jasa diawali dari kebutuhan wisatawan dan akhirnya presepsi wisatawan yang diperoleh. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat baik buruknya sesuatu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam hal ini lebih spesifik mengarah pada tingkat baik buruknya suatu pelayanan. Sebuah pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi keinginan atau harapan dari wisatawan disebut dengan kualitas pelayanan (Wijaya, 2011:11). Suatu kualitas dasarnya dari pengalaman aktual wisatawan yang diperoleh saat menikmati pelayanan, bisa tidaknya memenuhi harapan dari wisatawan menjadi sangat penting untuk penilaian suatu kualitas dikatakan baik atau buruk. Dalam memperbaiki kualitas pelayanan dapat menggunakan cara dengan meminta beberapa pendapat dari pengunjung yang bisa dilakukan secara berkala..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Terdapat lima dimensi kualitas jasa atau pelayanan menurut Fandy Tjiptono (2019:305) yaitu: a. Kehandalan (reliability) yaitu pelayanan dari pelaku industri pariwisata yang diberikan harus akurat dan andal dapat memuaskan wisatawan, hal ini berkaitan dengan kemampuan dalam memberikan jasa. b. Ketanggapan (responsiveness) yaitu adanya sikap tanggap terhadap wisatawan saat membutuhkan bantuan, hal ini berkaitan dengan kesediaan dari pelaku industri pariwisata dalam membantu wisatawan. c. Jaminan (assurance) yaitu keamanan dan kenyamanan wisatawan saat melakukan kunjungan ke sebuah objek wisata harus dipastikan dengan baik, dalam hal ini para pelaku industry pariwisata harus memiliki pengetahuan, kompetensi, sikap sopan dan dapat dipercaya agar dapat mencegah resiko yang terjadi. d. Empati (empathy) yaitu wisatawan harus diperhatikan dan sebisa mungkin untuk memahami apa yang dibutuhkan wisatawan, dalam hal ini pelaku industry pariwisata harus menjalin relasi dan komunikasi yang baik dengan wisatawan. e. Berwujud (tangiable) yaitu pelayanan yang berkaitan dengan wujud fisik seperti ketersediaan dan penampilan fasilitas secara fisik, dan sarana yang mendukung. Ababneh dalam (Wiratini , 2018:280) menyatakan bahwa minat kunjung kembali dapat diperoleh dari kepuasan yang dirasakan wisatawan sebagai dampak dari.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik akan membuat kesan bahwa para pengunjung merasa nyaman berada di suatu objek wisata, dan kelak dapat menjadi pertimbangan untuk berkunjung kembali. Kepuasan saat berkunjung dapat diartikan bahwa harapan dari wisatawan terpenuhi, harapan wsatawan ini dapat digolongkan dalam 3 tipe menurut Rust, et al., dalam Tjiptono (2019:290) yaitu will expectation (tingkat kinerja dari pelaku industri pariwisata yang sudah diperkirakan akan diterima wisatawan berdasarkan informasi yang diketahui), should expectation (tingkat kinerja dari pelaku industri pariwisata yang sudah seharusnya diterima oleh wisatawan yang), ideal expectation (tingkat kinerja dari pelaku industri pariwisata terbaik yang diterima oleh wisatawan). Biasanya wisatawan paling sering menggunakan tipe will expectation karena sebelumnya wisatawan mencari dan menemukan informasi sehingga memperkirakan kualitas pelayanan suatu objek wisata baik atau tidak untuk dikunjungi. 3. Daya Tarik Wisata Hal yang dicari dan difikirkan oleh wisatawan saat ingin berkunjung ke suatu objek wisata adalah menarik tidaknya tempat yang akan dikunjungi dan daya tarik yang ditawarkan bagus tidak. Dengan kemajuan teknologi yang sudah semakin pesat, kadang seseorang ingin berkunjung ke suatu tempat karena melihat postingan dari media sosial yang menarik dan bahkan bisa sampai viral sehingga memancing rasa penasaran untuk mengunjungi tempat tersebut. Dalam pariwisata, daya tarik dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu daya tarik alami, daya tarik budaya, dan daya tarik buatan. Daya tarik alami merupakan hasil dari pemanfaatan dan pengelolaan.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. sumber daya alam yang sudah tersedia untuk sebuah objek wisata , daya tarik budaya merupakan hasil rekayasa manusia dengan rasa, cipta dan karsa sehingga tercipta sebuah gagasan, aktivitas dan artefak yang dikumpulkan dan menjadi daya tarik yang memikat wisatawan untuk berkunjung, dan daya tarik buatan merupakan sebuah hasil karya manusia yang sengaja dibangun untuk tempat rekreasi (Arjana, 2016:90). Suatu objek wisata memiliki ketentuan yaitu ada yang dapat dipandang (what to see), memiliki sesuatu yang dilakukan (something to do), dan memiliki sesuatu yang dapat dibeli (something to buy) supaya dapat membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung. Yoeti dalam (Utama, 2017:142) menyatakan bahwa sesuatu disebut sebagai daya tarik jika memiliki hal menarik yang membuat orang berkunjung ke suatu tempat. Hampir sama menurut Pendit dalam (Utama, 2017:142) bahwa daya tarik wisata merupakan sesuatu yang bernilai dan bisa menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. Spillane dalam (Nuraeni, 2014:6) juga menyatakan bahwa suatu hal yang dapat memikat perhatian wisatawan merupakan daya tarik wisata. Maka dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang dapat memikat hati saat wisatawan berkunjung ke suatu objek wisata. Terdapat beberapa indikator dari daya tarik wisata menurut Spillane dalam (Nuraeni, 2014:6) yaitu: a. Adanya hal yang menarik perhatian wisatawan, dalam hal ini daya tarik yang menonjol atau yang khas dari suatu objek wisata;.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. b. Tersedianya fasilitas yang mendukung daya tarik wisata, dalam hal ini misalnya ada wahana outbound maka harus disediakan alat pengaman; c. Infrastruktur dari objek wisata yang mendukung; d. Adanya alat transportasi, misalnya ada bus/kendaraan yang membantu menuju lokasi objek wisata; e. Sikap ramah kepada wisatawan yang berkunjung. Ababneh dalam (Wiratini , 2018:280) menyatakan bahwa minat kunjung kembali dapat diperoleh dari kepuasan yang dirasakan wisatawan sebagai dampak dari daya tarik wisata. Hal ini dapat disebabkan karena wisatawan menemukan pesona dari objek wisata tersebut yang menjadi nilai lebih dibandingkan objek lain maka tentu akan membuat pengunjung untuk datang kembali di lain waktu. 4. Harga Tiket Masuk Harga menjadi hal yang di pertimbangan dalam melakukan perjalanan wisata, di pemasaran jasa, cara seseorang untuk memperoleh jasa dengan mengeluarkan sejumlah nominal uang disebut dengan harga (Tjiptono, 2019:209). Dalam pemasaran terdapat hukum yang mengatur tentang permintaan dan penawaran. Hukum permintaan berbunyi “semakin rendah harga suatu barang maka semakin tinggi permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang maka semakin rendah permintaan terhadap barang tersebut” (Sukirno, 2013:76). Sedangkan Hukum penawaran berbunyi “semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. para penjual, Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah yang ditawarkan oleh para penjual” (Sukirno, 2013:86).. Harga. Permintaan. Penawaran. E. Kuantitas Gambar 2.1 Kurva Permintaan dan Penawaran Sumber : Sukirno (2013) “Harga merupakan nilai barang yang dinyatakan dalam uang”(Gilarso, 2004:26). Harga dapat dibedakan menjadi harga murah, harga mahal dan harga cocok atau sesuai, dalam sektor pariwisata harga cocok atau sesuai akan menjadi dasar pertimbangan (Arjana, 2016:127). Harga cocok atau sesuai yang dimaksud yaitu tidak mempermasalahkan mahal atau murahnya, tetapi ketika suatu objek wisata menawarkan harga yang sesuai dengan pesona dari objek wisata tersebut tentu tingkat kepuasan dari wisatawan diharapkan dapat mudah dicapai pengelola, sehingga suatu saat akan menjadi salah satu pertimbangan untuk berkunjung kembali, dalam hal ini berkaitan dengan harga tiket masuk, karena saat memasuki sebuah objek wisata tentunya para wisatawan harus membeli tiket masuk, maka.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. harga tiket masuk dapat menjadi pertimbangan saat akan melakukan kunjungan kembali, karena sebelumnya sudah mengetahui harga tiket masuk yang harus dibayarkan sudah sesuai dengan pesona yang ditawarkan atau belum, jika sesuai wisatawan tentu akan mempertimbangan untuk berkunjung kembali di waktu mendatang. Untuk indikator harga menurut Tjiptono dalam (Mawarsari, 2018:34) yaitu: a. Keterjangkauan harga dengan daya beli, yang dimaksud adalah harga yang ditawarkan terjangkau tidak dengan pasaran (daya beli wisatawan); b. Persaingan harga dengan jasa sejenis, yang dimaksud adalah harga yang ditawarkan antara satu objek wisata dengan objek wisata lain yang sejenis selisih harganya jauh atau tidak; c. Kesesuaian harga dengan kualitas, yang dimaksud adalah harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan pesona dan kualitas dari objek wisata tersebut atau belum. D. Penelitian Sebelumnya 1. Penelitian dari Ni Nyoman Ayu Wirantini M, Nyoman Djinar Setiawina, Ni Nyoman Yuliarmi pada tahun 2018 yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Kunjungan Kembali Wisatawan pada Daya Tarik Wisata di Kabupaten Badung”. Variabel yang digunakan adalah Daya Tarik Wisata, Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Kepuasan Wisatawan, Niat Kunjungan Kembali Wisatawan. Dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. wawancara mendalam, wawancara terstruktur dan analisis data menggunakan Path Analisys. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah daya tarik wisata, fasilitas, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan wisatawan, daya tarik wisata, fasilitas, kualitas pelayanan, kepuasan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat kunjung kembali wisatawan, kualitas pelayanan dan fasilitas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Niat kunjung kembali wisatawan, dan variabel kepuasan wisatawan merupakan variabel yang memediasi pengaruh daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas terhadap Niat kunjung kembali wisatawan. 2. Penelitian dari Sevi Mita Deviana pada tahun 2019 yang berjudul “Pengaruh Aksesibilitas, Tarif, dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Pantai Nglambor Gunung Kidul, Yogyakarta”. Variabel dalam penelitian ini adalah. Aksesibilitas, Tarif, Fasilitas, Kepuasan Wisatawan.. Metode pengumpulan data. menggunakan kuisioner. dan analisis. data. menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah aksesibilitass tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan, tarif tidak berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan, fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan, hanya fasilitas yang menjadi prediktor kepuasan wisatawan. 3. Penelitian dari Bellinda Sofia Nuraeni pada tahun 2014 yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Ulang Wisatawan Museum Ranggawarsita Semarang”. Variabel dalam penelitian ini adalah Kualitas.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Pelayanan, Minat Kunjung, Citra Wisata, Promosi, Daya Tarik Wisata, Museum. Metode pengumpulan data. menggunakan kuisioner. dan analisis. data. menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan jika variabel promosi, kualitas pelayanan, dan daya tarik wisata berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung ulang, kemudian variabel promosi dan kualitas pelayanan juga berpengaruh signifikan terhadap citra destinasi, sedangkan variabel yang berpengaruh terhadap daya tarik wisata adalah kualitas pelayanan.. E. Kerangka Berpikir Teoritik dan Hipotesis Pada dasarnya seseorang akan membutuhkan sedikit waktunya untuk menyegarkan pikiran setelah lepas dari pekerjaan sehari-hari, tetapi tidak semua objek wisata dapat memberikan kenyamanan yang dibutuhkan oleh wisatawan, suatu objek wisata sangat perlu untuk memperhatikan kenyamanan dan kepuasan berkunjung dari wisatawan, dalam hal ini harus diperhatikan beberapa faktor yaitu akses perjalanan menuju lokasi, pelayanan yang diterima oleh wisatawan, pesona yang menarik perhatian wisatawan, dan biaya yang diperlukan dalam menikmati objek wisata agar kelak wisatawan merasa tertarik untuk berkunjung kembali jika memperoleh kesenangan dan manfaat saat melakukan perjalanan wisatanya. 1. Pengaruh aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali Pariwisata akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian baik oleh masyarakat maupun pemerintah, salah satu aspek penawaran dalam industri pariwisata yang membuat sektor pariwisata semakin berkembang adalah aksesibilitas, karena untuk menarik.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. perhatian wisatawan salah satunya dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai. untuk. dapat. memudahkan. wisatawan. berkunjung.. Aksesibilitas. merupakan ukuran kemudahan untuk menuju lokasi tujuan wisata, dalam hal ini terkait dengan mudah tidaknya wisatawan menuju lokasi tujuan. Semakin mudah akses wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu objek wisata maka akan semakin memperoleh rasa puas dan kelak akan menjadi pertimbangan di waktu yang akan datang untuk berkunjung kembali, sedangkan jika akses semakin sulit menuju lokasi objek wisata maka wisatawan tentu di waktu yang akan datang tidak mempertimbangkan untuk berkunjung kembali ke objek wisata tersebut. Penilaian terhadap aksesibilitas suatu objek wisata bisa dari jarak tempuh menuju lokasi, ketersediaan papan petunjuk arah, perjalanan wisata memakan waktu lama atau tidak dan kondisi jalan menuju lokasi. Jika suatu objek wisata dengan jarak yang tidak terlalu jauh dan waktu yag diperlukan tidak terlalu lama, kemudian kondisi jalan menuju lokasi sudah layak (dalam hal ini dapat dilalui dengan baik), serta adanya papan petunjuk arah maka perhatian wisatawan terhadap suatu objek wisata teersebut tentu lebih besar dan kemungkinan untuk berkunjung kembali juga akan semakin banyak. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu: H1: Ada pengaruh aksesibilitas terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru ..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 2. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali Seseorang jika berkunjung ke suatu objek wisata tentu tidak akan mengabaikan tentang pelayanan yang diperoleh saat berwisata, sebuah pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi keinginan atau harapan dari wisatawan disebut dengan kualitas pelayanan (Wijaya, 2011:11). Sebuah pelayanan akan diperhatikan dari sejak awal mengunjungi objek wisata tersebut dan akhirnya wisatawan dapat melihat kualitas pelayanan dari objek wisata tersebut. suatu kualitas dasarnya dari pengalaman aktual wisatawan yang diperoleh saat menikmati pelayanan, bisa tidaknya memenuhi harapan dari wisatawan menjadi sangat penting untuk penilaian suatu kualitas dikatakan baik atau buruk, karena kualitas pelayanan berkaitan dengan rasa nyaman dan rasa puas dari wisatawan serta kesan yang diperoleh saat mengunjungi objek wisata. Untuk menilai kualitas pelayanan bisa dengan kehandalan para pelaku industri pariwisata untuk memberikan pelayanan yang akurat sehingga dapat memuaskan wisatawan, sikap tanggap untuk membantu wisatawan yang memerlukan bantuan, adanya jaminan terhadap rasa aman dan nyaman wisatawan yang berkunjung, adanya rasa empati dari pelaku industri pariwisata terhadap wisatawan, dan adanya bukti pelayanan secara fisik yang memadai. Jika sebuah objek wisata memiliki hal-hal tersebut tentu akan membuat wisatawan merasa senang saat berkunjung dan kelak akan mempertimbangkan untuk berkunjung kembali karena teringat akan kualitas pelayanan di suatu objek wisata yang memuaskan..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis kedua yaitu: H2: Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. 3. Pengaruh daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali Saat ingin berkunjung ke suatu objek wisata pasti yang dicari adalah daya tarik yang ditawarkan bagus atau tidak dengan mencari informasi dan memilih destinasi wisata yang cocok untuk dikunjungi. Memilih suatu objek wisata tentu memikirkan apa yang dapat dilihat di tempat tujuan (what to see), apa yang dapat dilakukan di tempat tujuan (what to do), dan apa yang bisa dibeli di tempat tujuan (what to buy). Daya tarik wisata merupakan segala sesuatu yang dapat memikat hati saat wisatawan berkunjung ke suatu objek wisata. Seseorang yang datang ke objek wisata tentu akan merasakan daya tarik yang ditawarkan, jika merasa ada sesuatu yang menarik perhatian dan berbeda dengan objek wisata lain maka akan menjadi pertimbangan untuk memilih datang kembali di waktu lain, sedangkan jika suatu objek wisata menawarkan daya tarik yang mirip dengan daya tarik objek wisata lain maka wisatawan tentu tidak akan mempertimbangkan daya tarik untuk berkunjung kembali karena dirasa daya tarik suatu objek wisata dengan wisata lain sama saja. Dalam menilai daya tarik dari objek wisata bisa dengan adanya hal yang menonjol dan menarik perhatian wisatawan, disediakan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung data tarik, adanya alat transportasi yang mendukung dan sikap ramah kepada wisatawan. Jika suatu objek wisata memiliki keunikan yang menonjol tentu akan menarik perhatian dari wisatawan dengan didukung dengan fasilitas,.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. infrastruktur dan alat trasnportasi serta sikap ramah akan memunculan rasa senang dan puas dari wisatawan, sehingga di waktu mendatang akan mempertimbangkan untuk berkunjung kembali. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga yaitu: H3: Ada pengaruh daya tarik wisata terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. 4. Pengaruh harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali Saat memasuki objek wisata, wisatawan wajib membeli tiket untuk memasuki objek wisata. Harga tiket masuk tentu akan diperhatikan dengan pesona yang ditawarkan. Ada banyak cara untuk melihat efektivitas dari harga, harga dapat dibedakan menjadi harga murah, harga mahal dan harga cocok atau sesuai, dalam sektor pariwisata harga cocok atau sesuai akan menjadi dasar pertimbangan (Arjana, 2016:127). Dalam hal ini yang dimaksud dengan harga yang cocok atau sesuai adalah wisatawan tidak mempermasalahkan murah atau mahalnya harga tiket masuk, tetapi apakah harga yang dibayarkan sesuai dengan pesona yang ditawarkan. Jika harganya sesuai dengan pesona yang ditawarkan maka akan menjadi pertimbangan wisatawan untuk dapat berkunjung kembali. Pertimbangan dalam melihat harga tiket masuk sesuai tidaknya bisa dengan melihat keterjangkauan harga, persaingan dengan objek wisata sejenis, dan kesesuaian harga dengan kualitas. Semakin terjangkau harga yang diberikan dengan daya beli wisatawan dan persaingan harga dengan objek wisata yang sejenis tidak terlalu jauh serta ditambah dengan kualitas yang diberikan sesuai dengan harga yang.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. ditawarkan maka akan membuat wisatawan semakin mempertimbangkan bahwa destinasi wisata yang sudah dikunjungi kelak akan dikunjungi kembali dengan menilai harga tiket masuk yang terjangkau. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan hipotesisi keempat: H4: Ada pengaruh harga tiket masuk terhadap minat kunjung kembali wisatawan ke Objek Wisata Alam Kalibiru. Dari kerangka berfikir di atas dapat digambarkan dengan alur penelitian sebagai berikut:. AKSESIBILITAS (X1). KUALITAS PELAYANAN (X2). MINAT KUNJUNG KEMBALI. DAYA TARIK WISATA. (Y). (X3) HARGA TIKET MASUK (X4). Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian.

Gambar

Gambar 2.1 Kurva Permintaan dan Penawaran  Sumber : Sukirno ( 2013)
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian AKSESIBILITAS (X1) KUALITAS PELAYANAN (X2) HARGA TIKET MASUK (X4) DAYA TARIK WISATA (X3)  MINAT KUNJUNG KEMBALI (Y)
Gambar 4.1  Papan Pendirian Objek Wisata Alam Kalibiru  Sumber : https://forda-mof.org
Gambar 4.2  Keindahan Objek Wisata Alam Kalibiru  Sumber :  https://m.liputan6.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (i) Jumlah pengunjung di Objek Wisata Pemandian Cokrotulung untuk lima tahun kedepan mengalami penurunan, (ii) Tingkat willingness

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan penilaian kriteria Objek daya tarik wisata alam (ODTWA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata di Gunung Tilu dan Curug

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) serta fasilitas pendukung aktifitas pariwisata lainnya yang tersedia di Desa

Kabupaten Batang memiliki beberapa objek wisata alam yang cukup menjanjikan bila dikembangkan, namun jumlah kunjungan wisatawan yang tidak merata maka diperlukan strategi

Berdasarkan judul diatas , dapat disimpulkan Analisi pengaruh harga tiket dan jumlah pendapatan terhadap jumlah permintaan pengunjung pada objek wisata kebun

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan penilaian kriteria Objek daya tarik wisata alam (ODTWA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata di Gunung Tilu dan Curug

Berdasarkan tabel di atas, diketahui responden menilai ragu-ragu terhadap faktor internal dapat mempengaruhi keputusan pengunjung dalam memilih objek wisata Taman Rekreasi Alam