• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI KONTRAKTOR LISTRIK DAN MEKANIKAL INDONESIA NOMOR : 68 / SEK /AKLI /II/2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI KONTRAKTOR LISTRIK DAN MEKANIKAL INDONESIA NOMOR : 68 / SEK /AKLI /II/2008"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI KONTRAKTOR LISTRIK DAN MEKANIKAL INDONESIA NOMOR : 68 / SEK /AKLI /II/2008

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI ANGGOTA AKLI UNTUK MEMILIKI SERTIFIKAT BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI (SBU) YANG DI REGISTRASI OLEH LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI (LPJK)TAHUN

2008 Menimbang :

1. Bahwa SBU dapat diterbitkan oleh Asosiasi Perusahaan yang telah mendapat Akreditasi dari Dewan LPJK Nasional;

2. Bahwa masa berlaku SBU Tahun 2007 berlaku sampai dengan 31 Desember 2007 dan diperpanjang sampai dengan 31 Maret 2008

3. Bahwa Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) telah mendapat Akreditasi dari Dewan LPJK Nasional untuk melaksanakan Sertifikasi Badan Usaha Jasa Pelaksanan Konstruksi pekerjaan Bidang Elektrikal dan Mekanikal (BUJK);

4. Bahwa untuk penerbitan Sertifikat Badan Usaha (SBU) pekerjaan Bidang Elektrikal dan Mekanikal tersebut, diperlukan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis penerbitan SBU Bidang Elektrikal dan Mekanikal yang diatur dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat AKLI.

5. Bahwa untuk itu perlu segera ditetapkan dengan Keputusan Dewan Pengurus Pusat AKLI.

Mengingat :

1. Anggaran Dasar AKLI bab III Pasal 5

2. Anggaran Rumah Tangga AKLI bab II Pasal 9 ayat 9.

3. Keputusan Dewan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor : 11 TAHUN 2006 tentang Registrasi Usaha jasa Pelaksana Konstruksi

Memperhatikan :

1. Laporan Ketua BSA AKLI Pusat mengenai Penyusunan JUKNIS Penerbitan SBU Tahun 2008 kepada Ketua Umum DPP tanggal 5 Pebruari 2008

2. Hasil Rapat Pleno DPP AKLI tanggal 5 Pebruari 2008 MEMUTUSKAN

Menetapkan :

1. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Penerbitan Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi Pekerjaan Bidang Elektrikal dan Mekanikal sebagai Pedoman Penerbitan SBU tahun 2008 sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. 2. Apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari akan ditinjau kembali untuk dibenarkan

(2)

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 5 Pebruari 2008 ASOSIASI KONTRAKTOR LISTRIK DAN MEKANIKAL INDONESIA

DEWAN PENGURUS PUSAT

H. Adang Surachman R Ketua Umum

Ir. Bambang Kusumarijadi Sekretaris Jenderal

(3)

DAFTAR ISI

KEPUTUSAN DPP AKLI NO.68/SEK/AKLI/II/2008 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI ANGGOTA AKLI UNTUK MEMILIKI SERTIFIKAT BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI (SBU) YANG DI REGISTRASI OLEH LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI (LPJK) TAHUN

2008

PASAL URAIAN

HAL

1 Sertifikasi………

1

2

Pelaksana sertifikasi ………

1

3

Klasifikasi & kualifikasi………

1

4

Badan registrasi……….

1

5

NRBU, DRBU………

1

6

Badan sertifikasi……….

2

7

Maksud Dan Tujuan, Ruang Lingkup...

2

8

Sifat usa……….

2

9

Jenis & bentuk usa………..

2

10

Syarat badan usaha……….

3

11

Syarat pjt / pjb / usaha orang perseorangan memiliki ska, sktk...

3

12

Ketentuan tentang pjbu, pjt dan pjb...

3

13

Rangkap jabatan pjbu, pjt, pjb……….

3

14

Usaha orang perseorangan……….

4

15

Penetapan kualifikasi usaha………

4

16

Konversi kualifikasi...

4

17

Konversi kodifikasi klasifikasi usaha akli...

5

18

Pelaksanaan pemberian tanda registrasi...

7

19

Proses registrasi...

7

20

Tempat registrasi...

7

21

Banding...

8

22

Nrbu dan masa berlaku ...

8

23

Registrasi dilakukan sepanjang tahun...

9

24

Biaya sertifikasi, registrasi dan registrasi ulang...

9

25

Legalisasi SBU...

10

26

Organigram bsan/bsad / bsad dan alur kerja ...

10

27

Tata kerja bsa………

11

28

Penyelenggaraan sertifiksi ……….

12

29

Persyaratan permohonan sertifikasi………

12

30

Proses sertifikasi………

12

31

Formulir isian permohonan sbu………

13

32

Penolakan registrasi………

14

33

Petunjuk pemeriksaan dokumen………..

14

34

Perubahan klasifikasi dan kualifikasi...

15

(4)

37

Penetapan klassifikasi dan kualifikasi badan usaha...

17

38

Biaya sertifikasi dan registrasi ……….

18

39

Drbu dan penggunaannya………

19

40

Kegunaan drbu………..

19

41

Daftar perolehan pekerjaan (DPP)...

20

42

Laporan badan usaha...

20

43

STI – LPJK………

20

44

Penggunaan STI – LPJK ………..

21

45

Pelaksanaan evaluasi……….

21

46

Tatacara Evaluasi ………

21

47

Audit data registrasi...

22

48

Pengawasan pelaksanaan sertifikasi ...

22

(5)

Lampiran Keputusan Dewan Pengurus Pusat AKLI No. 68 / SEK /AKLI /II/2008

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI BADAN USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI ANGGOTA AKLI UNTUK MEMILIKI SERTIFIKAT BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI

(SBU) YANG DI REGISTRASI OLEH LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI (LPJK) TAHUN 2008

Pasal 1

SERTIFIKASI

Sertifikasi adalah proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan terhadap klasifikasi dan kualifikasi atas kompetensi dan kemampuan usaha di bidang jasa

konstruksi yang berbentuk badan usaha.

Pasal 2

PELAKSANA SERTIFIKASI :

- Sertifikasi dilakukan oleh Lembaga (LPJK)

- Lembaga (LPJK) dapat dibantu oleh Asosiasi yang telah diakreditasi

Pasal 3

KLASIFIKASI & KUALIFIKASI

1). Klasifikasi adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan usaha di bidang jasa konstruksi menurut bidang dan sub bidang pekerjaan atau penggolongan profesi keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau keterampilan tertentu dan atau kefungsian dan atau keahlian masing-masing (PP 28 – Pasal 1 butir 2)

2). Kualifikasi adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan usaha di bidang jasa konstruksi menurut tingkat/ kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha, atau penggolongan profesi keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan profesi dan keahlian. (PP 28 – Pasal 1 butir 3)

Pasal 4

BADAN REGISTRASI

1). BPRUNasional adalah Badan Pelaksana Registrasi Badan Usaha Nasional, yaitu satuan kerja tetap dalam LPJK Nasional yang bertugas melaksanakan registrasi pada tingkat nasional.

2). BPRU Daerah adalah Badan Pelaksana Registrasi Badan Usaha Daerah, yaitu satuan kerja tetap dalam LPJK Daerah yang bertugas melaksanakan registrasi pada tingkat daerah.

Pasal 5

NRBU, DRBU

1). NRBU adalah Nomor Registrasi Badan Usaha yang ditetapkan oleh LPJK N dicantumkan pada SBU.

2). DRBU adalah Daftar Registrasi Badan Usaha adalah daftar nama badan usaha yang telah memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh LPJK.Yg memuat tingkat kompetensi, klasifikasi, kualifikasi ,data adminitrasi, pengurus, keuangan, personali dan pengalaman

(6)

Pasal 6

BADAN SERTIFIKASI

1). BSLN adalah Badan Sertifikasi LPJK Nasional, yaitu satuan kerja tetap dalam LPJK Nasional yang bertugas melaksanakan sertifikasi badan usaha pada tingkat nasional.

2). BSLD adalah Badan Sertifikasi LPJK Daerah yaitu satuan kerja tetap dalam LPJK Daerah yang bertugas melaksanakan sertifikasi badan usaha pada tingkat daerah.

3). BSAN/BSAD adalah Badan Sertifikasi Asosiasi Nasional yaitu satuan kerja tetap dalam Asosiasi terakreditasi yang bertugas melaksanakan sertifikasi badan usaha anggotanya pada tingkat nasional.

4). BSAD adalah Badan Sertifikasi Asosiasi Daerah yaitu satuan kerja tetap dalam Asosiasi terakreditasi yang bertugas melaksanakan sertifikasi badan usaha anggotanya pada tingkat daerah.

Pasal 7

MAKSUD DAN TUJUAN, RUANG LINGKUP

1). Peraturan ini dimaksudkan sebagai ketentuan yang wajib dipatuhi oleh semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penerbitan sertifikat usaha jasa pelaksana konstruksi, yang merupakan persyaratan wajib bagi usaha jasa pelaksana konstruksi untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi secara sah.

2). Peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan penerbitan sertifikat, usaha jasa pelaksana konstruksi sesuai dengan persyaratan tingkat kompentensi dan kemampuan usaha, berdasarkan klasifikasi bidang/subbidang/bagian subbidang pekerjaan dan kualifikasi usaha jasa pelaksana konstruksi.

3). Ruang lingkup pengaturan registrasi usaha jasa pelaksana konstruksi ini meliputi ketentuan tentang bentuk, sifat, persyaratan, dan penggolongan kualifikasi usaha jasa pelaksana konstruksi, Penyelenggaraan registrasi, penyelenggaraan sertifikasi,persyaratan permohonan sertifikasi, evaluasi penyelenggaraan sertifikasi, dan sanksi.

Pasal 8

SIFAT USAHA

1). Usaha yang bersifat umum

badan usaha yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan satu atau lebih bidang pekerjaan

2). Usaha yang bersifat spesialis

badan usaha yang mempunyai kemampuan hanya melaksanakan 1 (satu) sub bidang atau 1 (satu) bagian sub bidang pekerjaan

3). Usaha orang perseorangan yang berketrampilan kerja.

Pasal 9

JENIS & BENTUK USAHA 1). Jenis usaha jasa konstruksi

a) Jasa Perencana Konstruksi b) Jasa Pelaksana Konstruksi

(7)

c) Jasa Pengawas Konstruksi 2). Bentuk usaha jasa pelaksana konstruksi

2.1 Usaha orang perseorangan

Badan usaha

2.1.1 Badan usaha nasional 2.1.1.1 Badan hukum

2.1.1.1.1 Perseroan Terbatas (PT) 2.1.1.1.2 Koperasi

2.1.1.2 Bukan badan hukum 2.1.1.2.1 CV, Fa, PD dst. 2.1.2 Badan usaha asing

Pasal 10

SYARAT BADAN USAHA

Setiap badan usaha harus memiliki :

1). Penanggung Jawab Badan Usaha (PJBU) 2). Penanggung Jawab Teknis (PJT)

3). Penanggung Jawab Bidang (PJB)

Pasal 11

SYARAT PJT / PJB / USAHA ORANG PERSEORANGAN MEMILIKI SKA, SKTK

1). Badan usaha Gred 5, Gred 6 dan Gred 7, PJT dan PJB harus memiliki Sertifikat Keahlian Kerja (SKA),

2). Badan usaha Gred 2, Gred 3 dan Gred 4, PJT harus memiliki minimal Sertifikat Keterampilan Kerja (SKTK).

3). Usaha orang perseorangan Gred 1 harus memiliki Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) atau Sertifikat Keterampilan Kerja (SKTK).

Pasal 12

KETENTUAN TENTANG PJBU, PJT dan PJB 1). Bekerja penuh waktu

2). Bertanggung jawab atas jalannya badan usaha sesuai jabatannya

3). Dilarang merangkap menjadi PJBU, PJT dan PJB pada badan usaha jasa pelaksana lain.

Pasal 13

RANGKAP JABATAN PJBU, PJT, PJB

1). Pada badan usaha Gred 2, Gred 3, Gred 4 PJBU dapat merangkap sebagai PJT.

2). Pada badan usaha Gred 5, Gred 6, Gred 7, PJBU dapat merangkap sebagai PJT dan atau PJB pada badan usaha yang sama.

(8)

Pasal 14

USAHA ORANG PERSEORANGAN 1). Memiliki sekurang-kurangnya SKTK

2). Terdaftar di LPJK dan memperoleh TDUP (Tanda Daftar Usaha Orang Perseorangan) 3). Kualifikasi kecil dengan Gred 1

4). Maksimal mampu mengerjakan 2 sub bidang atau 2 bagian sub bidang dengan jenis pekerjaan risiko kecil dan teknologi sederhana

Pasal 15

PENETAPAN KUALIFIKASI USAHA

Penggolongan kualifikasi usaha jasa pelaksana konstruksi berdasarkan kemampuan usaha, risiko dan teknologi dibagi dalam 7 Gred :

1). Gred 1 Orang Perseorangan Kualifikasi Kecil

2). Gred 2 Kualifikasi Kecil, Risiko Kecil,Teknologi, Sederhana 3). Gred 3 Kualifikasi Kecil, Risiko Kecil,Teknologi, Sederhana 4). Gred 4 Kualifikasi Kecil, Risiko Kecil,Teknologi, Sederhana

5). Gred 5 Kualifikasi Menengah, - Risiko Sedang, Teknologi Madya,Harus PT.Risiko, Tinggi, Teknologi, Tinggi

6). Gred 6 Kualifikasi Besar, irekomendasikan ISO D

7). Gred 7 Kualifikasi Besar, JV, Asing, Direkomendasikan ISO,Harus PT. Risiko Tinggi, Teknologi, Tinggi Pasal 16 KONVERSI KUALIFIKASI 2003 2005 2008 RISIKO - TEKNOLOGI KEMAMPUAN USAHA

B B1 Gred 7 Tinggi - Tinggi > 1 M s/d ~

M1 B2 non K Gred 6 Tinggi - Tinggi > 1 M s/d 25 M

M2 M Gred 5 Tinggi - Tinggi > 1 M s/d 10 M

K1 K1 Gred 4 Sedang - Madya s/d 1 M

K2 K2 K Gred 3 Kecil - Sederhana s/d 600 jt

K3 K3 Gred 2 Kecil - Sederhana s/d 300 jt

(9)

Pasal 17

KONVERSI KODIFIKASI KLASIFIKASI USAHA AKLI Perlem 11/ 2006 dengan perlem 11a/2008

Lama (2007) PERLEM 11/2006 Baru (2008) PERLEM 11A/2008

24001 24001 Pembangkit Tenaga Listrik semua daya *) Jasa Pelaksana Elektromekanik dan Instalasi Kelistrikan Pembangkit Tenaga Listrik semua daya, pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan, termasuk perawatannya

D UTAMA

24002 24002 Pembangkit Tenaga Listrik dengan daya maksimal 10 MW/Unit

*) Jasa pelaksana Instalasi Elektromekanik dan instalasi kelistrikan pembangkit tenaga listrik dengan daya maksimum 10 MW / Unit, Pembangkit Tenaga listrik Energi Baru dan Terbarukan, termasuk perawatannya

C,D MADYA, UTAMA

24003 Pembangkit Tenaga Listrik Energi baru dan Terbarukan *) Jasa Pelaksana pemasangan Tenaga Listrik Energi Baru dan Terbarukan antara lain : Surya, Angin (Bayu), Mikro Hydro, Gelombang Laut, termasuk perwatannta

B,C,D

MUDA, MADYA,

UTAMA

24003 24004 *) Jasa Pelaksana jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi / ektra tegangan tinggi termasuk instalasi gardu induk

*) Jasa pelaksana untuk jaringan transmisi tenaga listrik dibawah atau diatas tanah dan dibawah lautan

*) termasuk perawatannya

24005 24006 Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah *) Jasa pelaksana jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah, termasuk untuk jalur listrik kereta api, instalasi listrik

gardu hubung dan gardu-gardu distribusi termasuk perawatannya C,D

MADYA, UTAMA

24007 Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah *) Jasa pelaksana jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah

dan penerangan jalan umum termasuk perawatannya. B,C,D

MUDA, MADYA,

UTAMA

24007 24009 Instalasi kontrol dan Instrumentasi *) Jasa pelaksana instalasi kontrol dan instrumentasi untuk sistem

pengendali tenaga listrik, termasuk perawatannya C,D

MADYA, UTAMA

24008 24010 Instalasi listrik gedung dan pabrik *) Jasa pemasangan instalasi listrik didalam dan diluar gedung, pabrik maupun jaringan konstruksi

*) Jasa pemasangan instalasi listrik dan peralatan untuk sistem tenaga listrik darurat

*) Jasa pemasangan alat pembatas daya listrik dan meteran listrik *) Jasa pemasangan alarm kebakaran

*) Jasa Pemasangan alarm pencurian

*) Jasa pemasangan antena segala macam type antena termasuk antena satelit dan jalur televisi kabel di dalam gedung

*) Jasa pemasangan penangkal petir

*) Jasa pemasangan instalasi listrik khusus, seperti instalasi listrik kapal, instalasi listrik tahan api dan sejenisnya

*) termasuk perawatannya

24009 24011 Instalasi listrik lainnya *) Jasa pemasangan instalasi untuk sistem penerangan dan tanda untuk jalan, rel kereta api, bandara, pelabuhan dan sejenis, termasuk perawatannya A,B,C,D MUDA, MADYA, UTAMA 2400 ELEKTRIKAL Kode

Subbidang Uraian GOL SPPJT SKA

Jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi dan ekstra tegangan tinggi

D UTAMA

A,B,C,D

MUDA, MADYA,

(10)

23001 23001 Instalasi Pemanasan ventilasi udara dan AC dalam ban *) Jasa pemasangan peralatan pemanas, ventilasi udara, pendinginan dan AC termasuk pekerjaan perpipaan dan ducting termasuk perawatannya.

C,D MADYA,

UTAMA

23004 23004 Insulasi dalam bangunan *)

*)

*) Jasa insulasi Suara

*) Jasa pekerjaan insulasi anti kebakaran *) Termasuk perawatannya

23005 23005 Instalasi lift dan escalator *) Jasa pemasangan khusus untuk lift, eskalator dan travelator *) termasuk perawatannya

23006 23006 Pertambangan dan Manufaktur *) Jasa pelaksana untuk pertambangan dan manufaktur termasuk seperti loading and discharging stations, winding shafts, chemical plants,iron foundaries, blast furnaces dan coke oven

*) termasuk perawatannya C,D MADYA, UTAMA C,D MADYA, UTAMA 2300 MEKANIKAL

Jasa insulasi thermal termasuk bahan isolasi penahan panas untuk dinding luar

C,D MADYA,

UTAMA Jasa insulasi thermal untuk pipa air panas dan dingin, ketel uap

(11)

Pasal 18

PELAKSANAAN PEMBERIAN TANDA REGISTRASI

1). Pelaksanaan pemberian tanda registrasi dilakukan oleh LPJK Nasional / LPJK Daerah sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 (Perlem 11a Tahun 2008).

2). Pelaksanaan registrasi dilakukan oleh BPRUN / D 3). BPRUN/D Dibentuk oleh dewan pengurus LPJKN /D

Pasal 19

PROSES REGISTRASI

(1) BSAN/BSAD menyerah kan berkas dokumen permohonan regitrasi kepada BPRUN/ D dan selanjutnya BPRUN/D menberi tanda terima yang memuat nama badan usaha dan tanggal penerimaan

(2) BPRUN/ D harus mengembalikan berkas permohonan yang tidak lengkap

(3) BPRUN /D setelah menerima berkas yang telah lengkap segera meregitrasi badan usaha dengan penerbitan sbu sebagai wujud regitrasi dan menyerahkan ke bsa n/d dalam batas waktu selambat –lambat 10 (sepuluh) hari kerja

(4) Pada saat menyerahkan sbu sebagaimana dimaksud ayat (3) untuk badan usaha yang telah mempunyai sbu ,bsa n/ d harus menyerahkan sbu yang lama asli kepada BPRUN/D

(5) Bsa n/d menyerah kan sbu sebagaimana yang dimaksud ayat( 3) kepada badan usaha slambat – lambat nya 3 hari kerja setelah sbu diterima oleh BSAN/D

(6) Bsa n/ d harus menbuat rekaman dari setiap sbu (7) Kelengkapan dokumen terdiri dari :

a. Berkas dokumen permohonan badan usaha.

b. Blanko SBU asli yang telah diisi dan sudah ditandatangani secara lengkap oleh yang berwenang, yaitu Ketua BSAD dan Ketua Umum DPD AKLI yang bersangkutan serta telah ditempel dengan pasphoto terakhir ukuran 3 x 4 dari PJBU badan usaha tersebut.

c. Rekaman SBU sebelumnya bagi yang telah memiliki SBU.

d. Berita Acara Lembar Evaluasi yang telah ditandatangani oleh asesor, pemutus dan Ketua BSAD sebanyak 2 (dua) set yakni satu sebagai arsip LPJK Daerah dan satu set diteruskan kepada Tim Pembina Jasa Konstruksi Propinsi sebagai bahan untuk post audit.

e. Persetujuan dari BSAN/BSAD melalui STI – LPJK secara real-time / seketika, bahwa BSAD telah menyelesaikan kewajiban keuangan dalam proses sertifikasi dan registrasi.

f. Bukti penyelesaian kewajiban pembayaran biaya registrasi dari AKLI kepada LPJK Nasional / LPJK Daerah sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 20

TEMPAT REGISTRASI

Tempat registrasi badan usaha ditetapkan sebagai berikut :

1. Badan usaha anggota asosiasi yang memiliki sedikitnya satu klasifikasi dari kualifikasi Gred 7 nasional dari asosiasi yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi dilakukan di BPRU Nasional.

2. Badan usaha anggota asosiasi untuk kualifikasi Gred 2, Gred 3, Gred 4, Gred 5 dan Gred 6 dari asosiasi yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi dilakukan di BPRU Daerah. 3. BPRUNasional dan BPRU Daerah tempat registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2), setelah melakukan registrasi harus menyimpan rekaman dari setiap SBU sebagai arsip.

(12)

setiap 3 bulan sekali dimulai akhir bulan Maret membuat rekapitulasi rekaman dari setiap SBU.

5. BPRU Daerah harus mengirimkan satu set rekapitulasi rekaman SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ke BPRU Nasional selambat-lambatnya satu bulan setelah rekapitulasi dibuat.

Pasal 21

BANDING

(1) Badan usaha dapat mengajukan banding atas klasifikasi dan kualifikasi yang tercantum dalam SBU bilamana tidak sesuai dengan permohonan dan data yang bersangkutan.

(2) Pengajuan banding untuk badan usaha dengan Gred 2, Gred 3, Gred 4, Gred 5 dan Gred 6 ditujukan kepada BSAD dan untuk badan usaha yang memiliki sedikitnya 1 (satu) klasifikasi dengan kualifikasi Gred 7 ditujukan kepada BSAN/BSAD

(3) Badan usaha dengan Gred 2, Gred 3, Gred 4, Gred 5 dan Gred 6 apabila tidak puas dengan keputusan banding di tingkat BSAD dapat mengajukan banding lagi kepada BSAN/BSAD . (4) Badan usaha yang memiliki sedikitnya satu klasifikasi dengan kualifikasi Gred 7 nasional

apabila tidak puas dengan keputusan banding di tingkat BSAN/BSAD dapat mengajukan banding lagi kepada Dewan Pengurus LPJK Nasional.

(5) BSAN/BSAD dan Dewan Pengurus LPJK Nasional dapat menerima atau menolak banding yang diajukan setelah melalui penelitian yang seksama.

(6) Dalam hal banding diterima, selanjutnya Dewan Pengurus LPJK Daerah atau LPJK Nasional memerintahkan kepada AKLI untuk melakukan perbaikan klasifikasi dan atau kualifikasinya untuk ditetapkan dalam SBUnya yang baru dengan keharusan mengembalikan SBU lamanya. (7) Dalam hal banding ditolak, Dewan Pengurus LPJK Nasional menyatakan SBU yang telah

dikeluarkan tetap berlaku.

(8) Keputusan Dewan Pengurus LPJK Nasional bersifat final.

Pasal 22

NRBU DAN MASA BERLAKU

(1). Pemberian NRBU ditetapkan sebagai berikut :

a Diberikan kepada badan usaha yang telah memenuhi persyaratan registrasi yang ditetapkan.

b Pemberian NRBU mengikuti sebagaimana pada Lampiran 4 pada Perlem 11a Tahun 2008

c NRBU badan usaha yang pindah asosiasi akan tetap terkecuali pada kode asosiasinya yang mengalami perubahan.

d Pemberian NRBU diberikan melalui STI - LPJK dengan memasukkan NPWP badan usaha kedalam STI - LPJK.

e NRBU pada SBU yang memiliki sedikitnya satu klasifikasi dengan kualifikasi Gred 7 nasional diberikan oleh BPRUNasional.

f NRBU pada SBU dengan kualifikasi Gred 2, Gred 3, Gred 4, Gred 5 dan Gred 6 diberikan oleh BPRU Daerah dimana badan usaha berdomisili.

g NRBU pada SBU yang memiliki sedikitnya 1 (satu) klasifikasi dengan kualifikasi Gred 7 nasional sebagaimana dimaksud huruf e, sebelum NRBU diberikan, BPRUNasional meminta konfirmasi ulang data badan usaha kepada BPRU Daerah melalui media e-mail / internet, apabila konfirmasi tidak diberikan dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja, maka BPRUNasional dapat menerbitkan NRBU.

h BPRUNasional / BPRU Daerah tidak boleh memberikan NRBU dalam bentuk blok alokasi NRBU kepada BSLN / BSLD / BSAN/BSAD / BSAD.

(13)

(2) NRBU yang telah diberikan pada badan usaha tetap berlaku sepanjang badan usaha tersebut melakukan registrasi ulang.

(3). NRBU dicabut dan tidak digunakan lagi bilamana badan usaha tidak melakukan registrasi ulang. (4). NRBU yang telah diberikan pada badan usaha akan dihapus atau tidak dapat digunakan lagi

jika SBU badan usahanya dicabut.

(5). Badan usaha yang SBUnya dicabut, bilamana mengajukan permohonan untuk mendapatkan SBU kembali dan permohonannya dikabulkan Dewan Pengurus LPJK Nasional / Dewan Pengurus LPJK Daerah,maka Badan Usaha yang bersangkutan akan mendapatkan NRBU baru (6). LPJK N/ D berhak menyatakan SBU yang digunakan Badan Usaha tidak sah, jika terbukti SBU

tersebut telah diubah dan atau berbeda dengan rekamanya

Pasal 23

REGISTRASI DILAKUKAN SEPANJANG TAHUN

(1) Registrasi Badan Usaha dilakukan sepanjang tahun.

(2) SBU yang telah diregistrasi dan mendapat NRBU, dinyatakan berlaku apabila telah tertayang dalam situs LPJK,dan untuk Badan Usaha telah dimuat dalam DRBU bulan berjalan.

(3) Masa berlaku SBU adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan, denganketentuan wajib melakukan registrasi-ulang pada tahun ke-2 dan tahun ke-3.

(4) Registrasi-ulang pada tahun ke-2 dan tahun ke-3 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan dilekatkannyaleges LPJK pada SBU untuk tahunberjalan, yang ditandatangani oleh Ketua BPRUNasional/Ketua BPRU Daerah.

(5) SBU yang tidak melakukan registrasi-ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (4),dinyatakan tidak berlaku untuk tahun yang bersangkutan dan tahun berikutnya.

(6) Masa berlaku SBU bagi Badan Usaha baru-berdiri yang belum menjadi anggota asosiasi, adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan, dan tahun berikutnya harus diperpanjang melalui asosiasi.

(7) Masa berlaku SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) tetap tidak berubah dengan adanya perubahan klasifikasi dan kualifikasi selama berlakunya SBU tersebut

Pasal 24

BIAYA SERTIFIKASI, REGISTRASI DAN REGISTRASI ULANG

(1) Biaya sertifikasi, registrasi dan registrasi ulang yang dikenakan kepada Badan Usaha untuk kegiatan yang ditangani oleh LPJK Nasional/LPJK Daerah pembagian penerimaannya diatur sebagai berikut :

a. Untuk badan usaha anggota asosiasi terakreditasi dan belum terakreditasi, ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6-1 pada Perlem 11a Tahun 2008, dan selanjutnya pembagian penerimaan antar asosiasi pusat dan cabangnya diatur oleh asosiasi yang bersangkutan.

b. Untuk Badan Usaha baru-berdiri dan belum menjadi anggota asosiasi, ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6-1, dan merupakan penerimaan LPJK Nasional/LPJK Daerah, dimana kegiatan tersebut dilakukan.

(2) Biaya sertifikasi, registrasi dan registrasi ulang yang dikenakan kepada Badan Usaha akan diterima oleh asosiasi terakreditasi untuk kegiatan sertifikasi, dan oleh LPJK untuk kegiatan registrasi dan registrasi ulang.

(3) Pembagian penerimaan LPJK kepada LPJK Nasional dan LPJK Daerah diatur dalam Peraturan LPJK tersendiri, sedangkan pembagian penerimaan asosiasi kepada pusat dan cabangnya diatur oleh asosiasi yang bersangkutan.

(14)

subbidang pekerjaan atau bagian subbidang pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6-1 Pada Perlem 11a Tahun 2008.

(6) Besaran biaya registrasi-ulang badan usaha untuk tahun ke-2 dan tahun ke-3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6-2 Pada Perlem 11a Tahun 2008 .

(7) Dalam hal badan usaha naik kualifikasi maka biaya sertifikasi dan registrasi yang harus dibayar adalah selisih antara biaya sertifikasi dan registrasi atas kualifikasi yang baru dengan kualifikasi yang dimiliki sebelumnya.

(8) Biaya penerbitan dan registrasi-ulang TDUP ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6-3 Pada Perlem 11a Tahun 2008.

Pasal 25

LEGALISASI SBU

(1) Legalisasi rekaman SBU adalah bentuk pengesahan atas rekaman (foto copy) SBU dan setelah dilakukan pemeriksaan bahwa rekaman tersebut sesuai dengan aslinya.

(2) Legalisasi rekaman SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh BPRUNasional/BPRU Daerah.

(3) Legalisasi rekaman SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan atau tanpa melalui asosiasi

(4) Legalisasi rekaman SBU dilakukan oleh BPRUNasional/BPRU Daerah tempat SBU tersebut dikeluarkan.

(5) Legalisasi rekaman SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilakukan dengan cara membubuhkan cap dengan kata-kata rekaman sesuai dengan aslinya, dan ditandatangani oleh Ketua BPRUNasional/BPRU Daerah, dengan bentuk cap serta cara membubuhkannya ditetapkan sebagaimanaLampiran 5.

(6) Untuk setiap rekaman SBU yang dilegalisasi harus dibuat rekamannya dan disimpan sebagai arsip di tempat legalisasi dilakukan.

(7) Untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dikenakan biaya administrasi legalisasi yang ditetapkan sebagaimana Lampiran 6-3 Pada Perlem 11a Tahun 2008 , dan BPRU Nasional maupun BPRU Daerah dilarang melakukan pungutan atau tambahan biaya apapun di luar yang ditetapkan.

Pasal 26

ORGANIGRAM BSAN/BSAD / BSAD DAN ALUR KERJA

1. Organigram BSAN/BSAD / BSAD ditetapkan sebagaimana pada Lampiran 8 Pada Perlem 11a Tahun 2008

2. Alur kerja untuk pelaksanaan sertifikasi baru dilakukan dengan urutan sebagai berikut : a. Badan usaha anggota AKLI mengajukan permohonan SBU kepada BSAD AKLI.

b. Badan usaha tersebut akan menerima tanda terima penyerahan berkas yang ditandatangani oleh verifikator.Bila belum lengkap dikembalikan kepada pemohon

c. Verifikator dan Validator :

1) memeriksa berkas yang berkaitan dengan validasi dokumen.

2) mencocokkan dokumen yang diserahkan dengan dokumen aslinya, dan bilamana telah benar maka diberi paraf, memberikan tanda sah atau cap pada berkas dokumen.

d. Petugas database memeriksa database, mencocokkan dengan hasil validasi, dan melakukan upload data tersebut ke situs STI – LPJK.

(15)

1. menyiapkan data elektronik badan usaha yang didasarkan pada database dan dicetak pada Formulir Lembar Evaluasi (lamp.9) Pada Perlem 11a Tahun 2008 .

2. Menyerahkan Formulir Lembar Evaluasi kepada Asesor.

f. Asesor melakukan evaluasi data, memberikan penilaian pada Formulir Lembar Evaluasi, dan menyerahkan kepada Pemutus.

g. Pemutus

1. mengadakan Rapat Sidang Pemutus yang dipimpin Ketua BSAD.

2. membuat keputusan yang dituangkan dalam Berita Acara Pengesahan Lembar Evaluasi.

3. Pengisian blanko SBU berdasarkan Berita Acara Pengesahan Formulir Lembar Evaluasi, ditandatangani oleh Ketua BSAN/BSAD/D dan Ketua Umum DPP/D AKLI.

4. Petugas database menyiapkan database badan usaha dan diajukan kepada BPRUN/ Daerah untuk di registrasi.

5. Satu set rekaman Berita Acara Pengesahan Formulir Lembar Evaluasi : a. untuk Gred 2, 3, 4, 5 dan Gred 6 diserahkan oleh LPJK Daerah. b. untuk Gred 7 diserahkan oleh LPJK Nasional.

6. Dalam hal STI - LPJK mengalami gangguan maka pelayanan distribusi down load dari server LPJK dapat dilakukan langsung antara petugas STI - LPJK dan petugas BSAN/BSAD untuk selanjutnya petugas BSAN/BSAD wajib mendistribusikan ke BSAD melalui email asosiasi.

Pasal 27

TATA KERJA BSA

1. BSA dalam melaksanakan tugasnya bersifat independen dan mandiri

2. BSA wajib memiliki database berisi informasi lengkap data badan usaha anggota asosiasi yang mempunyai SBU, yang harus dapat ditayangkan pada komputer BSA setempat, terdiri dari data administrasi, pengurus, keuangan, personalia, peralatan serta pengalaman badan usaha,

3. Setiap penetapan klasifikasi dan kualifikasi badan usaha, diputuskan melalui rapat Sidang Pemutus BSA yang hasilnya tertuang dalam Berita Acara Sidang Pemutus yang memuat daftar badan usaha yang memperoleh klasifikasi dan kualifikasi lengkap dengan tanggal sidang dan Peserta Pemutus yang hadir. Selanjutnya Berita Acara tersebut diserahkan ke BPRU Daerah untuk diproses registrasinya.

4. BPRU Daerah setelah memproses registrasi, menerbitkan SBU yang kemudian diserahkan kepada BSA

5. BSA harus memiliki arsip rekaman SBU yang diterbitkan oleh BPRUNasional / BPRU Daerah, dan setiap BSA harus menyerahkan seluruh rekaman SBU yang diterbitkan oleh BPRU Daerah kepada BSAN/BSAD.

Pasal 28

PENYELENGGARAAN SERTIFIKSI

Penyelenggaraan sertifikasi Orang Perseorangan dan Badan Usaha Yang Disertifikasi 1. Penyelenggaraan sertifikasi untuk usaha orang perseorangan oleh LPJK Daerah

2. Penyelenggaraan sertifikasi oleh LPJK dilakukan untuk : a. badan usaha anggota asosiasi yang belum terakreditasi

b. badan usaha anggota asosiasi yang BSAN/BSAD/D Tdk dapat Melakukan Tugas & Fungsinya. c. badan usaha baru berdiri yang belum pernah menjadi anggota asosiasi.

3. Penyelenggaraan sertifikasi oleh asosiasi terakreditasi dilakukan untuk badan usaha anggota asosiasinya.

(16)

satu tahun pada saat mengajukan permohonan sertifikasi

Pasal 29

PERSYARATAN PERMOHONAN SERTIFIKASI

1. Badan usaha yang mengajukan permohonan SBU harus menyerahkan database badan usaha dalam format yang telah ditetapkan (Lampiran 10) Pada Perlem 11a Tahun 2008.

2. Permohonan SBU bagi perusahaan yang baru didirikan dengan Gred 2 atau Gred 5 dapat diberikan tanpa keharusan melampirkan pengalaman kerja.

3. Permohonan SBU untuk peningkatan Gred harus menyertakan dokumen pendukung yang dimilikinya :

a. Untuk Gred 2 naik ke Gred 3, melampirkan pengalaman melaksanakan pekerjaan Gred 2 sesuai sub bidangnya dengan jumlah minimum dengan total nilai Rp. 200 juta yang diperoleh dalam batas waktu 7 (tujuh) tahun atau paket tertinggi dengan NPt= 75 jt

b. Untuk Gred 3 naik ke Gred 4, melampirkan pengalaman melaksanakan pekerjaan Gred 3 sesuai sub bidangnya dengan jumlah minimum dengan total nilai Rp. 600 juta yang diperoleh dalam batas waktu 7 (tujuh) tahun . atau paket tertinggi dengan NPt= 150 jt c. Untuk Gred 4 naik ke Gred 5, melampirkan pengalaman melaksanakan pekerjaan Gred 4

sesuai sub bidangnya dengan jumlah minimum dengan total nilai Rp. 2 miliar yang diperoleh dalam batas waktu 7 (tujuh) tahun . atau paket tertinggi dengan NPt= 500 jt d. Untuk Gred 5 naik ke Gred 6, melampirkan pengalaman melaksanakan pekerjaan Gred 5

sesuai sub bidangnya dengan jumlah minimum dengan total nilai Rp. 7 miliar yang diperoleh dalam batas waktu 7 (tujuh) tahun . atau paket tertinggi dengan NPt= 5 Miliar e. Untuk Gred 6 naik ke Gred 7 nasional, melampirkan pengalaman melaksanakan pekerjaan

Gred 6 sesuai sub bidangnya dengan jumlah pekerjaan dengan total nilai Rp. 25 miliar yang diperoleh dalam batas waktu 7 (tujuh) tahun . atau paket tertinggi dengan NPt= 10 miliar

Pasal 30

PROSES SERTIFIKASI

1. Proses sertifikasi dilakukan sebagai berikut :

a. Pengambilan formulir isian permohonan sertifikasi dilengkapi dengan disket isian.

b. Pengembalian dokumen berupa formulir isian yang telah diisi beserta data pendukungnya. c. Pemeriksaan dan penilaian dokumen.

d. Menyetujui atau menolak permohonan sertifikasi. e. Menyerahkan hasil sertifikasi ke BPRUNasional/ Daerah. 2. Badan usaha yang :

a. untuk pertama kalinya mengajukan permohonan sertifikasi harus menyerahkan data badan usaha secara lengkap dalam bentuk mengisi formulir isian dan soft copy.

b. melakukan perubahan klasifikasi dan atau kualifikasi harus mengisi formulir isian secara lengkap dengan menyertakan data pendukung bukti perubahan tersebut.

c. melakukan perubahan data administratif yang bukan menyangkut klasifikasi dan kualifikasi, harus menyampaikan data pendukung bukti perubahan tersebut.

d. pindah asosiasi harus menyerahkan kembali data badan usahanya secara lengkap dalam bentuk mengisi formulir isian dan soft copy dengan melampirkan Surat Pernyataan Pengunduran Diri dari asosiasi lamanya kepada asosiasi barunya ,Pernyataan tdk punya kewajiban keuangan kepada asosiasi sebelumnya.(Psl 53) Pada Perlem 11a Tahun 2008 3. Penyelenggaraaan proses sertifikasi dan penerbitan SBU sesuai dengan Peraturan ini,

(17)

4. Untuk daerah-daerah propinsi yang sulit dijangkau, jangka waktu penyelenggaraan proses sertifikasi akan ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Pengurus LPJK Nasional.

Pasal 31

FORMULIR ISIAN PERMOHONAN SBU 1). Badan Usaha yang

a. untuk pertama kalinya mengajukan permohonan SBU, dilengkapi lampiran yang memuat data badan usaha (lamp 11) Pada Perlem 11a Tahun 2008

1) F1/PL/A01 : Formulir Permohonan SBU.

2) F1/PL/A02 : Bentuk Surat Pengantar Badan Usaha. 3) F1/PL/A03 : Formulir Permohonan Bidang / Sub Bidang. 4) F1/PL/A04 : Bentuk Surat Pernyataan Badan Usaha. 5) F1/PL/A05 : Formulir Isian Data Administrasi. 6) F1/PL/A06 : Formulir Isian Data Pengurus.

7) F1/PL/A07 : Formulir Isian Data Penanggung Jawab.

8) F1/PL/A08 : Formulir Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri. 9) F1/PL/B01 : Formulir Data Keuangan.

10) F1/PL/B02 : Bentuk Neraca Gred 6 dan Gred 7 nasional.

11) F1/PL/B03 : Bentuk Neraca Gred 5 tipe 1 (Gred 5 yang sudah beroperasi). 12) F1/PL/B04 : Bentuk Neraca Gred 5 tipe 2 (Gred 5 baru).

13) F1/PL/B05 : Bentuk Neraca Gred 2, Gred 3 dan Gred 4. 14) F1/PL/C01 : Formulir Isian Data Personalia (PJT / PJB).

15) F1/PL/C02 : Formulir Isian Data Personalia berlatar belakang Teknik. 16) F1/PL/C03 : Formulir Isian Data Personalia berlatar belakang Non Teknik. 17) F1/PL/C04 : Surat Pernyataan Penanggung Jawab Teknik / Penanggung

Jawab Bidang.

18) F1/PL/C05 : Bentuk Daftar Riwayat Hidup.

19) F1/PL/D01 : Formulir Isian Pengalaman Badan Usaha. 20) F1/PL/E01 : Formulir Isian Data Peralatan.

13) F1/PL/B05 : Bentuk Neraca Gred 2, Gred 3 dan Gred 4. 14) F1/PL/C01 : Formulir Isian Data Personalia (PJT / PJB).

15) F1/PL/C02 : Formulir Isian Data Personalia berlatar belakang Teknik. 16) F1/PL/C03 : Formulir Isian Data Personalia berlatar belakang Non Teknik. 17) F1/PL/C04 : Surat Pernyataan Penanggung Jawab Teknik / Penanggung

Jawab Bidang.

18) F1/PL/C05 : Bentuk Daftar Riwayat Hidup.

19) F1/PL/D01 : Formulir Isian Pengalaman Badan Usaha. 20) F1/PL/E01 : Formulir Isian Data Peralatan.

b. mengajukan permohonan perubahan SBU dengan adanya perubahan data administrasi dan atau perubahan klasifikasi dan atau kualifikasi, formulir isian permohonan sertifikasi yang memuat data badan usaha terdiri dari : ( Lamp 13) Pada Perlem 11a Tahun 2008

1). F2/PL/A01 : Surat permohonan perubahan SBU. 2). F2/PL/B02 : Surat pernyataan badan usaha.

3). F2/PL/B03 : Surat perubahan klasifikasi dan atau kualifikasi usaha.

c. mengajukan permohonan perpanjangan SBU dengan tidak merubah klasifikasi dan kualifikasinya, formulir isian permohonan sertifikasi dilengkapi dokumen yang memuat data badan usaha terdiri dari : (Lamp 14) Pada Perlem 11a Tahun 2008

(18)

2). F3/PL/B02 : Surat pernyataan badan usaha. d. Pindah asosiasi mengikuti prosedur yang ditetapkan.

e. Bagi usaha orang perseorangan yang mengajukan permohonan TDUP mengisi formulir permohonan TDUP sebagaimana pada Lampiran 12 Pada Perlem 11a Tahun 2008 dilengkapi Lampiran yang memuat data usaha orang perseorangan yang terdiri atas :

1). F1/OP/01 : Formulir Permohonan TDUP 2). F1/OP/02 : Surat Permohonan TDUP

3). F1/OP/03 : Surat Pernyataan usaha orang perseorangan

1). Formulir isian permohonan sertifikasi formatnya tidak boleh diubah dan harus dilengkapi dengan lampiran data penunjangnya.

Pasal 32

PENOLAKAN REGISTRASI

BPRUNasional / BPRU Daerah berhak menolak melakukan registrasi kepada badan usaha apabila : 1). Dokumen permohonan registrasi dan atau data pendukung tidak lengkap.

2). Data yang disampaikan berbeda dengan data yang dimiliki oleh BPRUNasional / BPRU Daerah. 3). Kewajiban keuangan yang terkait dengan registrasi badan usaha anggota asosiasi yang

tertunggak kepada LPJK Nasional / LPJK Daerah belum diselesaikan.

Pasal 33

PETUNJUK PEMERIKSAAN DOKUMEN

1. Petunjuk pemeriksaan dokumen dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a Data administrasi yang diteliti dan diproses adalah :

c) Akta pendirian atau perubahannya yang terakhir yang dibuat oleh notaris d) Surat keterangan domisili /Situ yang terakhir

e) NPWP

f) SBU tahun sebelumnya, diperiksa apakah sudah diregistrasi ulang atau belum. Bila belum maka harus diregistrasi ulang dengan lebih dahulu harus menyelesaikan kewajiban badan usaha baik ke asosiasi maupun LPJK. LPJK tidak memproses registrasi ulang bila kewajiban tersebut belum diselesaikan.

b. Keuangan

1). Badan usaha Gred 2, Gred 3 dan Gred 4,& 5 baru neraca keuangannya untuk tahun terakhir dibuat sendiri dengan harus dibubuhi meterai cukup

2). Badan Usaha Gred 5 yg sdh operasi ,neraca keuangan nya u/ tahun terakhir dibuat sendiri dengan harus dibubuhi meterai cukup dan dicap/ diketahui akuntan publik 3). Bagi badan usaha berbadan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) Gred 6 dan

Gred 7 nasional, neraca keuangannya untuk minimal 2 (dua) tahun sebelumnya harus dibuat oleh akuntan publik dilengkapi dengan opini & diperlihatkan aslinya, dan bukan dalam bentuk neraca yang hanya diketahui atau diberi cap oleh akuntan publik

c. Tenaga PJBU, PJT, PJB

1) Tenaga PJBU harus tercantum didalam akta pendirian perusahaan dan atau perubahannya.

2) Untuk setiap badan usaha harus memiliki PJT sebagaimana pada Lampiran 2 Pada Perlem 11a Tahun 2008.

(19)

3) Untuk setiap badan usaha Gred 5, Gred 6 dan Gred 7 nasional harus memiliki PJB sebagaimana pd Lampiran 2 Pada Perlem 11a Tahun 2008

d. Pengalaman badan usaha

1) Daftar pengalaman badan usaha melaksanakan pekerjaan diisi berdasarkan formulir isian permohonan sertifikasi dengan melampirkan kelengkapan data (Kontrak ,ST/PHO/FHO). 2) Dalam hal dokumen tersebut huruf d 1) diragukan keabsahannya, dapat dimintakan

klarifikasi kepada pengguna jasa yang bersangkutan atau sumber - sumber lain.

Pasal 34

PERUBAHAN KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI

1) Penambahan atau pengurangan subbidang atau bagian subbidang dapat dilakukan paling cepat setelah 6 bulan sekali semenjak SBU diterbitkan.

2) Setiap Badan Usaha dapat mengajukan permohonan Perubahan gred yaitu peningkatan atau penurunan kualifikasi /gred yang dimilikinya hanya diberikan 1 tingkat dibawah atau diatas dari gred yang saat ini dimilikinya.

3) Peningkatan kualifikasi usaha berikutnya (setelah kenaikan yang pertama) bagi klasifikasi untuk gred 2,3,4 & 5 baru dapat dilakukan 12 bulan kemudian dan untuk gred 6, baru dapat dilakukan 18 bulan kemudian.

4) Persyaratan perubahan kualifikasi :

a) Melampirkan bukti otentik surat pengalaman pekerjaan berikut berita acara serah terima pertama pekerjaan.yg diperoleh dlm 6 bulan terakhir seblm saat permohonan peningkat kualifikasi diajukan

b) Bukti laporan dari LPJK atas pekerjaan yang diperolehnya yang dibuktikan dengan NKPK c) Peningkatan gred dapat diikuti dengan penambahan kualifikasi maksimal 2, sehingga

sesuai dengan batas gred yang ditentukan oleh LPJK.sebagaimana dimaksud lampiran 2

Pada Perlem 11a Tahun 2008.

d) Permohonan pengantian SBU untuk perubahan KD dapat dilakukan setiap saat tanpa merubah Gred. yang dimilikinya dengan melampirkan bukti otentik adanya pengalaman kerja dgn berita acara serah terima pertama dalam waktu paling lama 6 bulan terakhir sebelum permohonan perubahan KD diajukan.

Pasal 35

PERMOHONAN SBU

1. SBU Baru anggota AKLI

a. Untuk badan usaha yang memiliki sedikitnya satu klasifikasi dengan kualifikasi Gred 7 nasional harus menyampaikan :

1). 4 (empat) rangkap dokumen permohonan SBU lengkap dengan data pendukungnya kepada asosiasi yang selanjutnya didistribusikan oleh pengurus BSAD masing-masing satu set kepada BSAD, BSAN/BSAD, BPRU Daerah, dan BPRUNasional setelah terlebih dahulu diberi cap tanda pemeriksaan telah sesuai aslinya oleh BSAD.

b. Untuk badan usaha kualifikasi Gred 2, Gred 3, Gred 4, Gred 5 dan Gred 6 harus menyampaikan :

1). 2 (dua) rangkap dokumen permohonan SBU lengkap dengan data pendukungnya kepada BSAD AKLI yang selanjutnya didistribusikan oleh pengurus BSAD , satu set untuk BSAD, dan BPRU Daerah, setelah terlebih dahulu diberi cap tanda pemeriksaan telah sesuai aslinya oleh BSAD.

(20)

b. BSAD melakukan pemeriksaan atas dokumen permohonan perpanjangan SBU dengan membandingkan data yang ada dalam arsip dokumen badan usaha periode sebelumnya; c. Jika ternyata ditemukan berkas dalam dokumen permohonan perpanjangan SBU yang tidak

sama dengan arsip dokumen karena telah mengalami perubahan, maka yang digunakan adalah data terakhir yang sah ;

d. BSAD kemudian melakukan klarifikasi dengan arsip yang ada di BSAD dan memberikan tanda sah dalam berkas dokumen permohonan tersebut.

e. Dalam hal permohonan SBU, dimana BPRU Daerah atau BPRUNasional atau BSAN/BSAD belum pernah menerima dokumen badan usaha dimaksud, maka badan usaha harus menyerahkan tambahan copy dokumen kepada BSAD pada saat permohonan diajukan untuk didistribusikan lanjut.

f. BSAD melakukan perbaikan database badan usaha yang ada dalam STI - LPJK berdasarkan perubahan data terakhir yang sah.

g. BSAD mencetak formulir lembar evaluasi dan selanjutnya digunakan oleh asesor dan pemutus untuk dinilai.

h. BSAD meminta kepada BPRU Daerah melakukan klarifikasi data melalui STI - LPJK. N

i. Badan usaha yang memiliki sedikitnya satu klasifikasi dengan kualifikasi Gred 7 nasional, database badan usaha yang ada dalam STI - LPJK yang dibuat BSAD diteliti kembali oleh BSAN/BSAD. Dalam hal BSAN/BSAD mencetak kembali formulir lembar evaluasi yang digunakan sebagai Berita Acara Lembar Evaluasi yang final maka BSAN/BSAD tetap melampirkan formulir lembar evaluasi yang dari BSAD

j. Selanjutnya BSAN/BSAD dan BSAD mengirim BA Lembar Evaluasi Kepada BPRUN /D melalui STI- LPJK N

k. Setelah BPRUN/ D Melakukan penelitian atas seluruh kebenaran data antara Dokumen yg disampaikan dgn Data Base yg ada di STI- LPJKN,jika memenuhi syarat ,proses regitrasi & SBU segera kemudian didistribusikan ke BSAN/BSAD/D untuk diserahkan ke Badan Usaha. l. Dalam hal badan usaha melakukan perubahan data yang bukan berupa perubahan klasifikasi

dan kualifikasi, maka bukti perubahan data tersebut wajib dilampirkan dan prosedurnya mengikuti sebagaimana uraian di atas.

Pasal 36

BLANKO

1. Blangko SBU :

a) SBU ditandatangani oleh BSA N/D dan KETUA UMUM AKLI serta Dewan Pengurus LPJK N/ D & Ketua BPRUN/D , yang ditetapkan dan tidak boleh diganti, Penandatangan harus mengunakan Tinta Warna Biru

b) Bilamana SBU ditandatangani oleh yang tidak berhak dan dengan warna tinta selain warna biru maka SBU dinyatakan tidak sah.

2. Blanko SBU diisi dalam bentuk tercetak sebagai berikut : a. Nomor sertifikat :

(a) / (b) / (c) / (d) / (e)

dengan keterangan :

(a) = Nomor urut Badan Usaha di BSA, terdiri dari 4 digit angka yang dimulai dari nomor 0001 s.d seterusnya

(21)

(b) = Singkatan nama Asosiasi perusahaan dari Badan Usaha yang bersangkutan, terdiri dari maksimum 10 huruf.

(c) = Kode propinsi, mengikuti Tabel 1 Kode Kabupaten/Kota, terdiri dari 2

digit angka.

(d) = Bulan penetapan klasifikasi dan kualifikasi, terdiri dari 2 digit angka. (e) = Tahun penetapan klasifikasi dan kualifikasi, terdiri dari 2 digit angka.

b. Penulisan huruf dan angka dalam SBU menggunakan huruf Arial dengan huruf ukuran 12

(dua belas) normal, kecuali untuk Nama Badan Usaha harus dicetak bold dengan huruf

kapital ukuran 14 (empat belas) dan untuk Nama PJBU ukuran 12 (dua belas).

c. Photo terakhir dari PJBU yang tercantum dalam Akta Pendirian Badan Usaha atau Akta Perubahannya, dengan ukuran 3 x 4 (berwarna).

d. Tanggal penerbitan SBU harus diisi sesuai dengan tanggal saat diterbitkannya dan ditandatangani oleh Dewan PengurusLPJK Nasional/Daerah.

e. Pada lembar belakang SBU yang berisi klasifikasi dan kualifikasi diberi garis penutup.

Pasal 37

PENETAPAN KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI BADAN USAHA 1. Anggota AKLI

a. Klasifikasi dengan sedikitnya satu subbidang untuk kualifikasi Gred 7 nasional hanya dapat diselenggarakan oleh BSAN/BSAD.

b. Kualifikasi Gred 2, Gred 3, Gred 4, Gred 5 dan Gred 6 diselenggarakan oleh BSAD.

2. Kepada satu badan usaha tidak boleh diberikan klasifikasi subbidang yang sama untuk Gred yang berbeda.

3. BSLN / BSLD / BSAN/BSAD / BSAD dilarang menerbitkan klasifikasi dan kualifikasi sementara ataupun surat keterangan dalam bentuk apapun yang menyangkut kompetensi badan usaha. 4. Penetapan klasifikasi dan kualifikasi untuk badan usaha yang diterbitkan oleh BSAD yang tidak

mempunyai kewenangan menyelenggarakan sertifikasi di wilayah kerja operasionalnya sebagaimana tercantum dalam Keputusan Dewan Pengurus LPJK Nasional tentang Pemberian Akreditasi, dinyatakan tidak berlaku.

5. Blanko SBU harus diisi lengkap dan benar, terkecuali KD bagi Gred 2, Gred 3 dan Gred 4 dan badan usaha dengan Gred 5 - baru tidak perlu diisi.

(22)

Pasal 38

BIAYA SERTIFIKASI DAN REGISTRASI

Biaya Sertifikasi dan Registrasi TAHUN 2008 PROSES BARU Proses Pusat LPJKN AKLI DPP 80% DPD 15% DPC 5% DPP 75% DPD 25% 1 2 55,000.00 10,000.00 45,000.00 36,000.00 6,750.00 2,250.00 33,750.00 11,250.00 2 3 80,000.00 15,000.00 65,000.00 52,000.00 9,750.00 3,250.00 48,750.00 16,250.00 3 4 100,000.00 20,000.00 80,000.00 64,000.00 12,000.00 4,000.00 60,000.00 20,000.00 4 5 250,000.00 50,000.00 200,000.00 160,000.00 30,000.00 10,000.00 150,000.00 50,000.00 5 6 350,000.00 75,000.00 275,000.00 220,000.00 41,250.00 13,750.00 206,250.00 68,750.00 6 7 500,000.00 125,000.00 375,000.00 300,000.00 56,250.00 18,750.00 281,250.00 93,750.00 Proses Daerah LPJKD AKLI DPP 20% DPD 50% DPC 30% DPP 25% DPD 75% 1 2 55,000.00 10,000.00 45,000.00 9,000.00 22,500.00 13,500.00 11,250.00 33,750.00 2 3 80,000.00 15,000.00 65,000.00 13,000.00 32,500.00 19,500.00 16,250.00 48,750.00 3 4 100,000.00 20,000.00 80,000.00 16,000.00 40,000.00 24,000.00 20,000.00 60,000.00 4 5 250,000.00 50,000.00 200,000.00 40,000.00 100,000.00 60,000.00 50,000.00 150,000.00 5 6 350,000.00 75,000.00 275,000.00 55,000.00 137,500.00 82,500.00 68,750.00 206,250.00 6 7 500,000.00 125,000.00 375,000.00 75,000.00 187,500.00 112,500.00 93,750.00 281,250.00

Selain biaya-biaya tersebut diatas, ditambah :

a Biaya Blanko sebesar Rp. 75.000,- perlembar dengan perincian :

1 untuk Biaya Pengembangan Jasa Konstruksi Sistem Informasi LPJKN sebesar Rp. 25.000 dan 2 Biaya Pengembangan Sistem Informasi AKLI Rp. 50.000.

b

c Pembayaran Registrasi untuk LPJKN dibayarkan melalui BSAN AKLI

d Seluruh Biaya untuk DPP AKLI dan LPJKN dapat ditransfer pada BANK MANDIRI Cab Jakarta-Melawai No.Rek. 126-0004125414 atas DPD AKLI diberikan tambahan biaya untuk operasional sebesar Rp. 50.000 perbidang, bila melanggar dikenakan sanksi kategori pelanggaran berat

NO Gred Pembagian Per Subbidang

NO Gred Pembagian Per Subbidang DPD memiliki DPC

PEMBAGIAN PER SUBBIDANG

PEMBAGIAN PER SUBBIDANG

DPD tidak memiliki DPC

DPD tidak memiliki DPC DPD memiliki DPC

Biaya yang dikenakan kepada BU Persubbidang

Biaya yang dikenakan kepada BU Persubbidang

(23)

Biaya Sertifikasi dan Registrasi TAHUN 2008 PROSES PERPANJANGAN

Proses Pusat

LPJKN AKLI DPP 80% DPD 15% DPC 5% DPP 75% DPD 25%

1

2

20,000.00

10,000.00

10,000.00

8,000.00

1,500.00

500.00

7,500.00

2,500.00

2

3

35,000.00

15,000.00

20,000.00

16,000.00

3,000.00

1,000.00

15,000.00

5,000.00

3

4

45,000.00

20,000.00

25,000.00

20,000.00

3,750.00

1,250.00

18,750.00

6,250.00

4

5

100,000.00

50,000.00

50,000.00

40,000.00

7,500.00

2,500.00

37,500.00

12,500.00

5

6

150,000.00

75,000.00

75,000.00

60,000.00

11,250.00

3,750.00

56,250.00

18,750.00

6

7

225,000.00

125,000.00

100,000.00

80,000.00

15,000.00

5,000.00

75,000.00

25,000.00

Proses Daerah

LPJKD AKLI DPP 20% DPD 50% DPC 30% DPP 25% DPD 75%

1

2

20,000.00

10,000.00

10,000.00

2,000.00

5,000.00

3,000.00

2,500.00

7,500.00

2

3

35,000.00

15,000.00

20,000.00

4,000.00

10,000.00

6,000.00

5,000.00

15,000.00

3

4

45,000.00

20,000.00

25,000.00

5,000.00

12,500.00

7,500.00

6,250.00

18,750.00

4

5

100,000.00

50,000.00

50,000.00

10,000.00

25,000.00

15,000.00

12,500.00

37,500.00

5

6

150,000.00

75,000.00

75,000.00

15,000.00

37,500.00

22,500.00

18,750.00

56,250.00

6

7

225,000.00

125,000.00

100,000.00

20,000.00

50,000.00

30,000.00

25,000.00

75,000.00

NO Gred Biaya yang dikenakan kepada BU Persubbidang

Pembagian Per Subbidang NO Gred Biaya yang dikenakan

kepada BU Persubbidang

Pembagian Per Subbidang

PEMBAGIAN PER SUBBIDANG

DPD memiliki DPC DPD tidak memiliki DPC

PEMBAGIAN PER SUBBIDANG

(24)

DRBU dan PENGGUNAANNYA

1). DRBU berisi data Badan Usaha yang telah memiliki SBU yang diterbitkan oleh LPJK berdasarkan domisilinya, dan dimuat dalam database STI-LPJK Nasional

2). DRBU dalam bentuk tercetak diterbitkan oleh LPJK Nasional untuk lingkup nasional dan oleh LPJK Daerah untuk lingkup wilayahnya masing-masing, secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali dan berlaku untuk seluruh wilayah Republik Indonesia.

3). DRBU sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang diterbitkan oleh LPJK Nasional disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan yang diterbitkan oleh LPJK Daerah disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Gubernur dalam wilayahnya masing-masing serta LPJK Nasional. DRBU tersebut selambatlambatnya disampaikan 1 (satu) bulan setelah diterbitkan sebagaimana diatur pada ayat 2.

4). Hanya Badan Usaha yang tercantum dalam DRBU yang dapat mengikuti pengadaan jasa konstruksi

5). Data Badan Usaha dalam DRBU dapat digunakan sebagai acuan oleh pengguna jasa dalam pengadaan jasa konstruksi di wilayah Republik Indonesia.

6). DRBU disusun atas dasar wilayah kerja operasional dengan urutan : a. Daerah Kabupaten/Kota dimana Badan Usaha berdomisili ; b. Klasifikasi usaha yang terdiri atas bidang/subbidang pekerjaan ; c. Kualifikasi usaha.

7). DRBU diterbitkan dalam bentuk sebagaimana tercantum dalam Lampiran 20.

Pasal 40

KEGUNAAN DRBU

(1) DRBU dapat digunakan untuk :

a. mengetahui domisili badan usaha ;

b. mengetahui klasifikasi dan kualifikasi badan usaha ;

c. acuan Pengguna Jasa untuk menghitung Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) dan Sisa Kemampuan menangani Paket Pekerjaan (SKP) ;

d. acuan Pengguna Jasa untuk menghitung Kemampuan Dasar (KD) bagi badan usaha kualifikasi Gred 5, Gred 6 dan Gred 7 nasional.

(2) Pengguna jasa dan badan usaha dapat memperoleh data status terakhir badan usaha yang tercantum dalam DRBU melalui STI – LPJK, dengan memasukkan nama badan usaha atau NRBU. 3) Data Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diperoleh melalu isitus LPJK

dalam bentuk surat keterangan registrasi yang diberi nomor kode khusus oleh STI-LPJK Nasional, berisikan data Badan Usaha yang terdapat dalam database STI-LPJK Nasional. Surat keterangan tersebut berlaku untuk dapat dipergunakan selama satu bulan sejak diterbitkannya tanpa perlu ditandatangan ioleh pejabat LPJK. Keabsahan surat keterangan tersebut dapat dibuktikan dengan cara memasukkan nomor kode khusus tersebut kedalam situs LPJK. Surat keterangan tersebut dapat digunakan untuk melengkapi data badan usaha dalam SBU, dalam hal diperlukan

(4) Bagi Badan Usaha yang karena sesuatu hal tidak bisa mendapatkan surat keterangan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melalui situs LPJK dapat meminta surat keterangan registrasi tersebut kepada LPJK Daerah atau melalui cabang asosiasi di tingkat kabupaten/kota dimana Badan Usaha tersebut menjadi anggotanya tanpa dipungut biaya.

Pasal 41

(25)

(1) Daftar Perolehan Pekerjaan untuk selanjutnya disebut DPP adalah himpunan daftar pengalaman pekerjaan yang diperoleh dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir dari badan usaha yang telah memiliki SBU, yang dimuat dalam database STI – LPJK.

(2) Setiap badan usaha yang memperoleh pekerjaan harus melaporkan kepada LPJK dengan menggunakan bentuk laporan sebagaimana pada Lampiran 21 sebagai berikut :

a. Bagi badan usaha anggota asosiasi terakreditasi melalui BSAN/BSAD / BSAD yang selanjutnya BSAN/BSAD / BSAD tersebut memasukkannya ke situs LPJK.

b. Bagi badan usaha anggota asosiasi belum terakreditasi melalui BSLN / KBSLD yang selanjutnya BSLN / BSLD tersebut memasukkannya ke situs LPJK.

(3) Setiap kali badan usaha memperoleh pekerjaan baru, harus menambahkan datanya kedalam DPP.

(4) Data perolehan pekerjaan suatu badan usaha yang terdapat dalam situs LPJK dapat dikeluarkan tercetak berupa DPP badan usaha dengan bentuk sebagaimana pada Lampiran 22 Pada Perlem 11a Tahun 2008.

(5) LPJK Daerah harus mengumumkan secara berkala setiap 6 (enam) bulan rekapitulasi DPP badan usaha dalam tahun berjalan kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi balik, dimana masyarakat dapat melaporkan jika ada data yang tidak benar, dengan menggunakan bentuk laporan sebagaimana pada Lampiran 23 Pada Perlem 11a Tahun 2008 .

Pasal 42

LAPORAN BADAN USAHA

Kewajiban melaporkan perolehan pekerjaan dilakukan sebagai berikut :

a. Bagi badan usaha Gred 2, Gred 3 dan Gred 4, satu kali yaitu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah serah terima pertama pekerjaan kepada pengguna jasa.

b. Bagi badan usaha Gred 5, Gred 6 dan Gred 7 nasional pemegang kontrak utama, 2 (dua) kali yaitu :

1) Yang pertama selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah memperoleh pekerjaan, (SPK atau kontrak).

2) Yang kedua selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah serah terima pertama pekerjaan kepada pengguna jasa.

c. Untuk badan usaha bukan pemegang kontrak utama (subkontrak) satu kali yaitu selambat-lambatnya 60 hari setelah serah terima pertama pekerjaan.

Pasal 43

STI – LPJK

1. BSAN/BSAD dan BSAD harus menggunakan Sistem Teknologi Informasi (STI) LPJK

2. Data badan usaha dibuat oleh petugas database BSAN/BSAD/D, kemudian di upload ke situs STI – LPJK, diberi tanda pengenal oleh situs dan menjadi data LPJK.

3. Pengisian Formulir Lembar Evaluasi berdasarkan data dari STI - LPJK.Fomulir akan diberi nomor khusus oleh Situs

4. Berita Acara Lembar Evaluasi olehBSAN/BSAD/D yg menentukan klasifikasi &kualifikasi usaha harus di upload kembali dan harus sama dengan rumusan STI.

5. Dalam hal penentuan klasifikasi dan kualifikasi yang tercantum dalam Berita Acara Lembar Evaluasi oleh BSAD berbeda dengan rumusan STI maka yang digunakan adalah rumusan STI.

6. Pencetakan isian pada blanko SBU menggunakan format yang ditetapkan melalui STI - LPJK dan dapat dicetak setelah mendapat persetujuan dari BPRUNasional / BPRU Daerah.

(26)

Pasal 44

PENGGUNAAN STI – LPJK

1) STI - LPJK dapat digunakan untuk

a. Mengeluarkan surat keabsahan registrasi

b. Mengeluarkan surat keterangan tidak dikenakan sanksi dan masuk dalam Daftar Hitam LPJK c. Mengeluakan surat keterangan kebenaran data badan usaha

d. Mengeluarkan surat keterangan telah memberikan laporan perolehan pekerjaan

e. Memberikan informasi tentang proyek yang sedang dan telah dikerjakan oleh badan usaha f. Menampilkan data badan usaha untuk menyeleksi peserta pelelangan.

2) Pada dasarnya jika terjadi perbedaan data yang ada antara STI LPJK dan SBU, maka yang dinyatakan benar adalah data yang terdapat dalam STI – LPJK

3) Bilamana diperlukan klarifikasi atas perbedaan data sebagaimana dimaksud pada ayat (2), BPRUNasional/BPRU Daerah melakukan klarifikasi terhadap perbedaan tersebut kepada BSAN/BSAD/BSAD. Apabila dari hasil klarifikasi data yang terdapat di STI-LPJK Nasional adalah data yang benar, maka SBU harus diganti sesuai prosedur penerbitan SBU. Sebaliknya apabila data yang terdapat diSTI-LPJK Nasional adalah data yang tidak benar, maka BPRUNasional/BPRU Daerah harus memperbaiki data STI-LPJK Nasional

(4) Surat Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c ditetapkan , dalam Lampiran 17,18 dan Lamp 19 dengan masa berlaku selama 1 (satu) bulan sejak tanggal dikeluarkan.

Pasal 45

PELAKSANAAN EVALUASI

(1) Evaluasi penyelenggaraan sertifikasi dilaksanakan oleh LPJK.

(2) Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan sertifikasi dilakukan oleh BPRUNasional untuk tingkat nasional dan BPRU Daerah untuk tingkat daerah.

(3) Evaluasi penyelenggaraan sertifikasi dimaksudkan agar penyelenggaraan sertifikasi dilakukan sesuai dengan Peraturan ini.

Pasal 46

TATACARA EVALUASI

(1) Evaluasi penyelenggaraan sertifikasi dilakukan oleh BPRUNasional / BPRU Daerah dengan ketentuan :

a. BPRUNasional menilai laporan tahunan yang dibuat oleh BSLN dan BSAN/BSAD mengenai penyelenggaraan sertifikasi nasional

b. BPRU Daerah menilai laporan tahunan yang dibuat oleh BSLD dan BSAD mengenai penyelenggaraan sertifikasi wilayah kerja operasional propinsi masing-masing.

(2) Evaluasi penyelenggaraan sertifikasi berisikan laporan kegiatan mengenai penyelenggaraan sertifikasi selama satu tahun diserahkan pada setiap bulan Januari oleh :

a. BPRUNasional kepada LPJK Nasional dan b. BPRU Daerah kepada LPJK Daerah.

(3) Evaluasi penyelenggaraan sertifikasi digunakan untuk melakukan penilaian atas kinerja BSLN dan BSLD serta BSAN/BSAD dan BSAD.

Pasal 47

(27)

1. Audit data registrasi adalah merupakan audit internal yang dilakukan oleh Dewan Pengurus LPJK Nasional/Dewan Pengurus LPJK Daerah dimasukkan dalam STI-LPJK Nasional

2. Audit data Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan hanya bilamana diperlukan oleh BSAN/BSAD dan BSAD, atau dilakukan oleh LPJK Nasional/ Daerah dan hasilnya dilaporkan kepada BPRUNasional/BPRU Daerah.

3. Hasil audit data dijadikan dasar untuk meng-update database bila terjadi perubahan data pada Badan Usaha, dan peninjauan kembali atas klasifikasi dan kualifikasi badan usaha dalam SBU. 4. Bilamana dari hasil audit data ditemukan kesalahan yang dilakukan oleh Badan Usaha,

BSAN/BSAD /BSAD, maka LPJK N / D akan memberikan sanksi kepada Badan Usaha atau BSAN/BSAD atau BSAD yang bersangkutan sesuai dengan bentuk kesalahannya.

Pasal 48

PENGAWASAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI

(1) Dewan Pengurus LPJK Nasional/LPJK Daerah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 dengan kewenangan :

a. melakukan pengawasan atas pelaksanaan sertifikasi yang dilakukan oleh BSLN/BSLD dan BSAN/BSAD/BSAD.

b. mengusulkan kepada Dewan Pengurus LPJK Nasional untuk pemberian \ sanksi kepada BSLN/BSLD dan BSAN/BSAD/BSAD, atas penyimpangan dalam pelaksanaan Sertifikasi yang dilakukan

(2) Pengawasan terhadap pelaksanaan Sertifikasi yang dilakukan oleh BSLN/BSLDdan BSAN/BSAD/BSAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b, dilaksanakan oleh BPRUNasional/BPRU Daerah

Pasal 49

PENUTUP

1. Lampiran Surat Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan surat keputusan DPP AKLI No. 68 / SEK /AKLI /II/2008

2. Apabila ada kekeliruan dalam keputusan ini, akan diperbaiki sebagaimana mestinya 3. Lampiran Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 5 Pebruari 2008 ASOSIASI KONTRAKTOR LISTRIK DAN MEKANIKAL INDONESIA

DEWAN PENGURUS PUSAT

H. Adang Surachman R Ketua Umum

Ir. Bambang Kusumarijadi Sekretaris Jenderal

Referensi

Dokumen terkait

# Empat Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh LIma Ribu Rupiah #... 12 | LKS NASIONAL TAHUN 2017 – PRAKTIK

Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan

adequate, including for handling of high risk customers, high risk business, high risk products/services, despite some insignificant weaknesses.. The policies and procedures

In the sole text-based syllabus or its integration to other syllabuses in the design of English syllabus, its elements have to contain the learning objectives,

Pada hari ini senin tanggal dua belas bulan mei tahun dua ribu empat belas, mulai pukul 10.00 sampai dengan 12.00 WITA,Pokja I Unit Layanan Pengadaan Kordinator Pengadilan

8 MKB-508 Manajemen Sumber Daya Manusia 2 SEMESTER VI. NO KODE MK MATA KULIAH

Arizona, Yance, 2010, Konstitusionalitas Noken:Pengakuan model pemilihan masyarakat adat dalam sistem pemilihan umum di Indonesia , Jurnal Konstitusi Pusako Universitas

topik kimia yang dipelajari siswa menuntut kemampuan siswa untuk dapat. mengaitkan konsep yang telah diperoleh sebagai konsep dasar