• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber yaitu :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber yaitu :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

3 BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber yaitu :

1. Wawancara/Interview dari narasumber yang terpercaya dan pihak-pihak terkait :

- drh. Hadi Wibowoselaku Pengurus Bidang Operasional; - Ibu Viona Tamin selaku pengurus bidang adopsi dan populasi; - dan Ibu Karin Helga Franken selaku Humas dari PPSJ.

2. Pengamatan langsung di lapangan

3. Literatur : buku dan artikel dari media elektronik yang berhubungan dengan PPSJ.

2.2 Data Umum 2.2.1 Sejarah PPS

Pada tahun 1894 didirikan sebuah perkumpulan dengan nama “Vereeniging Voor de bescherming van dieren” (Perhimpunan untuk melindungi binatang) oleh sekumpulan orang orang Belanda di Batavia (Jakarta). Perkumpulan tersebut selain memiliki sebuah tempat penampungan juga memiliki sebuah rumah sakit khusus untuk binatang piaraan.

(2)

Pada tahun 1932 didirikan sebuah tempat yang disebut sebagai Paardenfonds (bana kuda) oleh istri Gubernur Jendral De Jong. Paardenfonds ini adalah tempat khusus untuk makan kuda-kuda penarik delman atau sado sebagai tempat pemberhentiannya di kota besar dan kecil di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1948, di Jakarta didirikan Yayasan Penyayang Binatang sebagai kelanjutan perhimpunan untuk melindungi binatang dari zaman hindia belanda. Yayasan ini mengelola tempat penampungan binatang piaraan yang terletak di jalan Gunung Sahari.

Pada tahun 1984, istri duta besar belanda Van Dongen tertarik oleh keadaan tempat penampungan binatang-binatang tersebut dan mendirikan sebuah wadah untuk para pecinta binatang dengan nama Club of Animal Lovers. Adapun para anggota dari Club of Animal Lovers tersebut adalah beberapa istri dari duta besar asing Negara lain, istri-istri dari beberapa menteri kita, istri Gubernur DKI dan beberapa tokoh masyarakat Indonesia lainnya. Tugas dari para anggota Club of Animal Lovers tersebut adalah mencari dana untuk membantu pemeliharaan tempat penampungan binatang di jalan Gunung Sahari, tetapi oleh karena tempat tersebut sudah sangat tua dan letaknya yang makin lama makin terdesak oleh tempat-tempat pertokoan sehingga tidak mungkin dipertahankan lebih lama lagi. Terlebih karena kenyataan tempat tersebut dijadikan usaha perseorangan untuk kepentingan pribadi yang mengelola. Maka timbulah keinginan untuk mengambil alih pengelolaannya, berhubung pada saat itu Club of Animal Lovers diketuai oleh seorang warga negara asing, maka hal itu tidak dapat dilaksanakan.

Pada saat itulah, Ibu Sopiah salah seorang ibu yang amat peduli dengan satwa, tetap setia mengumpulkan makanan dan mencari sumbangan untuk satwa-satwa di gunung Sahari pada saat orang-orang asing tersebut kembali ke-negaranya ,

Ibu Sopiah kembali ke Semarang membawa semua anjing-anjing beliau. Sementara anjing-anjing dan kucing-kucing lain milik Club of Animal Lovers dipindah ke Rangunan yaitu ke Pondok Pengayom Satwa (PPS).

Pada tahun 1985, didirikanlah Yayasan Pengayom Binatang oleh tokoh tokoh masyarakat Indonesia dan melibatkan pimpinan tempat penampungan binatang di jalan Gunung Sahari. Dengan demikian Yayasan Penyayang Binatang dilebur menjadi satu dengan Yayasan Pengayom Binatang.

Tahun 1987 Atas prakarsa Ibu Soeprapto istri Gubernur DKI Jakarta pada saat itu di daerah Ragunan telah berdiri sebuah tempat penampungan binatang piaraan yang baru dengan nama PONDOK PENGAYOM SATWA. Tempat yang berada di jalan Gunung Sahari ditutup dan satwa 2 terutama anjing dan kucing dipindahkan ke tempat yang baru di Ragunan.

Pada tahun 2002 Yayasan ini berubah nama menjadi Himpunan Penyayang Binatang. Yayasan inilah yang membawahi Pondok Pengayom Satwa. Selanjutnya para penyayang satwa berkumpul untuk ikut membantu PPS.

(3)

Saat ini, banyak perubahan-perubahan yang telah dilaksanakan untuk mendisiplinkan tatanan PPS mulai dari Ruang Tunggu, dapur sampai tempat perawatan hewan (rawat) inap. Sementara data-data dari hewan-hewan dan nama setiap blok kandangnya tersebut sudah disusun dan tercatat dalam dokumen PPS, yang isinya dilengkapi dengan status terakhir dari satwa tersebut (umur,data kesehatan, kebutuhan yang dibutuhkan oleh hewan tersebut sebelum di adopsi, dll).

Pondok Penyayang Satwa melaksanakan tugas tugas melayani para penyayang binatang dengan menjadi konsultan dan penerangan bagaimana cara mengasuh dan memelihara para binatang piaraannya, antara lain :

• Mengadakan pengobatan dan perawatan binatang yang sehat maupun yang sakit;

• Menerima penitipan dan penyerahan binatang, bila ditinggal bepergian jauh; • Melayani para penyayang binatang yang ingin mengadopsi binatang untuk

dipelihara dirumahnya;

• Mengadakan tempat penguburan binatang-binatang yang mati; • Melakukan perawatan binatang antara lain mandi, grooming dsb;

• Pondok Pengayom Satwa dipimpin oleh seorang dokter hewan dengan dibantu oleh 2 orang dokter hewan dan staf sekretariat, karyawan bagian kebersihan, dapur, perawat, keamanan dan lain sebagainya.

Biaya operasional PPS didapat dari partisipasi beberapa penyayang binatang yang dibentuk dengan nama Himpunan Penyayang Binatang (HPB) dengan memberikan bantuan/donasi berupa uang atau bahan makanan binatang dan biaya biaya untuk tugas-tugas pelayanan yang diatur oleh pimpinan PPS. Sampai hari ini PPS telah berhasil membiayai (secara mandiri) operasional setiap bulan dan gaji untuk para karyawan apabila sangat diperlukan.

Mengingat bahwa keberadaan PPS saat ini adalah satu satunya yang ada di Jakarta dan di Bali maka keberadaan PPS ini diminati oleh para penyayang binatang dan masalah apapun selalu dapat dipecahkan bersama dengan para penyayang binatang.

Saat ini, Pondok Pengayom Satwa sudah berganti wajah baru dengan banyak renovasi. Mereka ingin meningkatkan kualitas dalam penanganan terhadap satwa, baik satwa titipan maupun satwa Pondok Pengayom Satwa sendiri. Namanya pun berganti menjadi Pondok Pengayom Satwa Jakarta (PPSJ).

2.2.2 Pengurus PPSJ Pelindung

Ibu Soeprapti Soeprapto Ibu Hj. Tatiek Fauzi Bowo

(4)

Penasehat

Bpk. H.R.S. Museno, SH

Ka. Dinas Kelautan Dan Pertanian DKI Jakarta Ketua

Ibu Diah Sulasmo Rizal Sekretaris drh. Christia Dilla Bendahara Ibu S. Koentjoro Bidang Operasional drh. Hadi Wibowo Administrasi & Umum Ibu C. Wulansari Keuangan

Nurhanifah Kesehatan Hewan drh. Lily Wurangian Adopsi & Populasi Ibu Viona Tamin Humas

Ibu Karin Helga Franken

2.2.3 Fasilitas dan Peraturan PPSJ (Klinik)

PPSJ menyediakan fasilitas klinik satwa untuk umum. PPSJ menyediakan pula fasilitas Rawat Inap terbatas untuk penyakit satwa tidak menular (ditentukan oleh klinik PPSJ). Biaya harian Rawat Inap sama besarnya dengan biaya penitipan satwa ditambah Rp.10.000,- untuk perawatan harian. Biaya tersebut belum termasuk obat-obatan, alat medis dan atau makanan khusus yang mungkin diperlukan. Pemilik diwajibkan membayar uang muka yang besarnya separuh dari total perkiraan biaya rawat Inap. 2.2.3.1 Fasilitas dan Peraturan PPSJ (Adopsi)

1. Peminat dipersilahkan menghubungi Bag. Kesejahteraan Hewan (Keswan) PPSJ untuk diantar/dibantu memilih anjing/kucing;

2. Dipersilahkan mengisi kuesioner ;

(5)

disetujui atau tidaknya adopsi. Bila disetujui, akan dibicarakan lebih lanjut dengan tim survey mengenai bagaimana dan kapan anjing/kucing dapat diambil, dsb;

4. Membayar biaya administrasi adopsi saat mengambil anjing/kucing di PPSJ. 2.2.3.2 Fasilitas dan Peraturan PPSJ (Penyerahan)

1. Pemilik dipersilahkan menghubungi Bag. Keswan PPSJ untuk menanyakan ada atau tidaknya tempat.

2. Anjing / Kucing yang akan diserahkan harus dalam keadaan sehat (ditentukan oleh Klinik PPSJ) tidak bunting / menyusui / masih menyusu dan tidak dalam kasus penggigitan

3. Biaya Administrasi - Anjing: Rp.410.000,-/ekor - Kucing: Rp.325.000,-/ekor Biaya penyerahan di butuhkan untuk merawat anjing/kucing tersebut seumur hidupnya di PPSJ atau hingga nantinya diadopsi pihak lain.

Pihak PPSJ masih sangat mengharap agar para eks majikan dari hewan tersebut untuk sedapatnya ikut mengirim bantuan walau dalam bentuk makanan atau vitamin, bahkan dianjurkan untuk sesekali menjenguk satwanya tersebut.

2.2.3.3 Fasilitas dan Peraturan PPSJ (Penitipan)

1. Pemilik dipersilahkan menghubungi Bag. Keswan PPSJ untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai penitipan anjing/kucing di PPSJ (mengenai makanan harian satwa, kandang, dll.)

2. Anjing/kucing yang akan dititipkan harus dalam keadaan sehat, bebas kutu, tidak bunting/menyusu, telah divaksinasi lengkap dan menunjukan sertifikat vaksinasi asli yang masih berlaku.

3. Membayar uang jaminan titipan yang akan dikembalikan saat satwa diambil, sebesar :

• Anjing : Rp.410.000,-/ekor • Kucing : Rp.325.000,-/ekor

4. Biaya penitipan harian dibayar dimuka, yaitu sebesar : • Kurang dari 5 kg Rp.30.000,- • 5 kg – <15 kg Rp.36.000,- • 15 kg – <25 kg Rp.42.000,- • 25 kg – <35 kg Rp.48.000,- • 35 kg – <45 kg Rp.54.000,- • 45 kg – < 55 kg Rp.60.000,- • Lebih dari 55 kg Rp.66.000,-

(6)

2.2.3.4 Fasilitas dan Peraturan PPSJ (Pengangkutan)

PPSJ menyediakan jasa pengangkutan satwa untuk anjing dan kucing dalam jarak tempuh terbatas dalam wilayah DKI Jakarta dengan biaya Rp.100.000,- s/d Rp.250.000,-

2.2.3.5 Fasilitas dan Peraturan PPSJ (Kremasi dan Kuburan)

PPSW juga menyediakan jasa kremasi satwa dengan biaya Rp.100.000,- s/d Rp.650.000,- /tergantung berat badan (abu dapat diambil).

2.2.3.6 Fasilitas dan Peraturan PPSJ (Vaksinasi)

Semua satwa yang diayomi di PPSJ akan disterilisasi/kebiri, yaitu Ovariohisterektomi untuk betina & Kastrasi untuk jantan. Hal ini penting dilakukan untuk :

• Mencegah satwa berkembang biak di PPSJ (Anjing & kucing dapat beranak 2 kali dalam setahun, setiap kali akan menghasilkan setidaknya 4 ekor anak. Anak yang dilahirkan ini akan bisa kawin dan beranak lagi pada umur 7 bulan. Jadi dalam setahun dari 1 pasangan, bisa dihasilkan setidaknya 24 ekor anakan)

• Mencegah perilaku seksual (berkelahi, dll) & berbagai penyakit yang berkaitan dengan reproduksi (misal infeksi rahim)

• Mencegah semakin banyaknya satwa telantar/ditelantarkan di luar PPSJ Bila satwa yang akan diadopsi belum disterilisasi (karena masih kecil dsb.), maka kami akan meminta agar satwa disterilisasi nantinya & menendatangani Surat Perjanjian Sterilisasi.

2.2.4 Visi PPSJ

Menjadi yayasan yang mewadahi para pencinta binatang untuk lebih perduli terhadap binatang (anjing dan kucing khususnya) yang terlantar.

2.2.5 Misi PPSJ

Menyayangi binatang (anjing dan kucing khususnya) yang terlantar dengan cara mengadopsi dan merawat mereka.

2.3 Data Khusus 2.3.1 Target Sasaran

(7)

Demografis

Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan.

Usia : 21 – 40 Tahun.

Pendidikan : Kuliah, Bekerja. Kelas Sosial : B, B+ dan A. Geografis

Tempat tinggal : DKI Jakarta Psikografis

Personality : Memiliki Jiwa Penyayang Binatang Yang Tinggi; Memiliki banyak teman

Behaviour : Pola hidup teratur;

Suka melakukan kegiatan amal dan sosial. Lifestyle : Memiliki tempat tinggal yang memadai;

Mengikuti acara-acara sosial 2.4 Analisa SWOT

Strength

 PPSJ merupakan satu-satunya Yayasan yang bergerak di bidang menyayangi dan merawat binatang (anjing dan kucing yang terlantar khususnya);

 PSSJ memiliki tempat yang baik dan bersih sebagai tempat penampungan satwa terlantar khususnya anjing dan kucing;

 PPSJ memiliki tempat dan fasilitas yang memadai Weakness

 Kurangnya sosialisasi tentang keberadaan PPSJ Opportunity

 Banyak organisasi penyayang binatang yang mengetahui keberadaan PPSJ Threat

 Masyarakat Jakarta saat ini tidak memiliki kepedulian terhadap binatang (anjing dan kucing khususnya) liar, karena mereka berkarakter individual;  Masyarakat Jakarta belum memiliki kewaspadaan terhadap binatang (anjing

dan kucing khususnya) liar;

 Masyarakat Jakarta lebih memilih untuk menyayangi diri mereka sendiri dengan cara berpergian ke restaurant, mall, dsb daripada mempedulikan binatang

Referensi

Dokumen terkait

Apabila capaian tersebut dibandingkan dengan target akhir tahun Rencana Strategis (5.600 kecamatan), maka masih diperlukan upaya percepatan pencapaian indikator

Motivasi Kunjungan Responden Wisatawan Mancanegara Berdasarkan gambar di atas motivasi kunjungan wisatawan mancanegara pada 1 Oktober – 31 November 2016 paling tinggi didasari

Semua yang dikemukakan responden mengenai green product promotion yang dirasakannya ini tidak cukup mampu mendorong responden untuk merasa yakin dalam

Semua orang yang mendengarkan didikan dan hikmat dari TUHAN itu tidak akan jatuh dalam godaan perempuan jalang, tidak terikat pada harta benda.. Mereka tidak malas

31 Maka radja perempuan dari tanah sebelah selatan akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan orang bangsa ini dan akan menjalahkan mereka itu; karena radja perempuan itu

Setiap program CD yang dilakukan PT Indo Tambangraya Megah memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat untuk mencapai keberlanjutan dan kemandirian,

Hampir segala macam serbuk dapat dipakai sebagai penyerap pada kromatografi lapis tipis, akan tetapi yang paling umum digunakan adalah silika gel (asam silikat),

Laju pendinginan yang maksimum tidak akan tercapai dengan metode ini, sehingga tujuan pembentukan baja yang seluruh bagiannya bermikrostruktur martensit (untuk baja karbon