164
MASSAGE EFFLURAGE DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN
Rohani, SST, M.Kes
Program Studi DIII Kebidanan STIKES Mitra Adiguna Palembang Komplek Kenten Permai Blok J No. 9-12 Bukit Sangkal Palembang
Email: ghinakiyasah@gmail.com
ABSTRAK
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dari rahim ibu melalui jalan lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin dapat hidup kedunia luar. Dalam hal mengatasi nyeri persalinan bidan selalu melakukan massase pada bagian punggung bagian bawah serta bagian pinggang ibu bersalin. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana massage efflurage dalam mengurangi nyeri persalinan. Metode penelitian menggunakan analisis kualitatif. Pada penelitian ini sampel (partisipan) berjumlah 2oranginforman bidan di BPM CH. Mala Husein Palembang. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua informan bidan didapat informasi bahwa Ny.Y tidak dapat menjelaskan manfaat pijat punggung, sedangkan Ny.S dapat menjelaskan secara lengkap manfaat masase effleurage yaitu untuk mengurangi nyerinya, meningkatkan peredaran darah otot dan menghilangkan ketegangan, mengurangi rasa sakit dan membuat ibunya lebih nyaman, melancarkan peredaran darah, mengurangi ketegangan otot, serta meningkatkan rileksasi dan psikologis. Saran diharapkan massase effleurage dapat terus diterapkan dan diajarkan kepada klien ibu hamil yang mengalami nyeri punggung pada kehamilan sebagai salah satu metode dalam penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.
Kata Kunci : Massage Efflurage, Nyeri persalinan
ABSTRACK
Childbirth is a process of expulsion from the conception of the mother's womb through the birth canal or in other ways, which then the fetus can live outside the world. In terms of overcoming labor pain, the midwife always massages the lower back and waist of the mother. The purpose of this study was to determine the extent of massage efflurage in reducing labor pain. The research method uses qualitative analysis. In this study, there were 2 midwife informants (participants) in BPM CH. Mala Husein Palembang. Based on the results of in-depth interviews with the two midwife informants, it was found that Mrs. Y could not explain the benefits of back massage, while Mrs. S. could explain in full the benefits of massage effleurage, namely to reduce pain, increase muscle blood circulation and relieve tension, reduce pain and make the mother is more comfortable, blood circulation, reduces muscle tension, and improves relaxation and psychological. Suggestions are expected that massase effleurage can continue to be applied and taught to clients of pregnant women who experience back pain in pregnancy as one method in reducing back pain in third trimester pregnant women
165 PENDAHULUAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dari rahim ibu melalui jalan lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin dapat hidup kedunia luar. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi, sehingga menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap (Rohani dkk,2014)
Sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri. Rasa nyeri pada persalinan lazim terjadi dan merupakan proses yang melibatkan fisiologis dan psikologis ibu. Nyeri merupakan penyebab frustasi dan putus asa, sehingga beberapa ibu sering merasa tidak akan mampu melewati proses persalinan (Kristina, 2016).
Pusat Data Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia menjelaskan bahwa 15% ibu di indonesia mengalami komplikasi persalinan dan 21% menyatakan bahwa persalinan yang dialami merupakan persalinan yang menyakitkan karena merasakan nyeri yang sangat, sedangkan 63% tidak memperoleh informasi tentang persiapan yang harus dilakukan guna menguranginyeri pada persalinan (Kristina, 2016).
Nyeri persalinan merupakan nyeri yang berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar dan menurun ke paha. Nyeri saat persalinan selalu timbul akibat kotraksi otot rahim yang menyebabkan peregangan segmen bawah rahim dan leher rahim, membukanya mulut rahim serta peregangan otot-otot serta jaringan dasar panggul yang membentuk jalan lahir. Apabila nyeri persalinan dibiarkan akan menimbulkan perubahan fisiologis tubuh dan psikologis yang bermakna. Perubahan fisiologis antara lain hiperventilasi dengan alkalosis respiratorik berat, kenaikan curah jantung 15% pada kala I dan 50% pada kala II akibat nyeri dan aktivitas uterus (Ginting, 2015).
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di BPM Ch. Mala Husein Palembang, dalam hal mengatasi nyeri persalinan bidan selalu melakukan
massase pada bagian punggung bagian bawah serta bagian pinggang ibu bersalin dan bidan tidak mengikutsertakan suami untuk melakukan massase punggung dalam proses pengurangan rasa nyeri. Peran suami hanya sebagai pendamping istri serta pemberi motivasi kepada istri yang sedang menjalani proses persalinan.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Massage Efflurage Dalam Mengurangi Nyeri Persalinan”.
METODE PENELITIAN Fokus Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Dalam penelitian ini memfokuskan penelitian pada massage Efflurage yang dilakukan oleh bidan di BPM CH. Mala Husein Palembang.Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan massage efflurage dan manfaat ibu yang telah dilakukan massage efflurage Menurut peneliti, pendekatan fenomenologi adalah cara yang dilakukan penelitian dalam mendekati informan untuk mengetahui pengalaman informan dalam melakukan massage efflurage .
Penelitian inidilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2019-28 April 2019 di BPM CH Mala Husein Palembang. Penelitian ini meneliti tentang massage efflurage mengurangi nyeri persalianan. Data dan Teknik/Cara Pengumpulan Data
Data Primer
Dalam penelitian ini data primer didapat dari wawancara secara langsung dengan responden menggunakan pedoman
wawancara dan melakukan
pendokumentasian dalam bentuk audio/video.
Data Sekunder
Penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BPM CH Mala Husein Palembang serta melakukan studi perpustakaan berupa buku maupun media
166 elektronik berupa internet yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Teknik/Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengunakan jenis wawancara dengan pedoman umum di mana peneliti di lengkapi dengan panduan wawancara yang sangat umum yang hanya mencantumkan isu-isu yang harus di teliti tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit.
Situasi Sosial dan Sampel Penelitian Situasi Sosial
Situasi sosial dalam penelitian ini adalah suami yang sedang mendampingi istrinya menjelang persalinan di BPM CH Mala Husein Palembang.
Tempat dalam penelitian ini akan dilakukan di BPM CH Mala Husein Palembang. Pelaku adalah bidan Y dan bidan S.
Sampel
Pada penelitian ini sampel (partisipan) berjumlah 2orangbidan di BPM CH. Mala Husein Palembang.
Teknik Analisa Data
Analisa data dalam penelitian dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Data atau informasi yang telah diperoleh, dicatat atau direkam dengan menggunakan radio kaset dan buat transkip.
HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian
Gambaran Partisipan
Tabel 1. Karakterstik Informan Wawancara Mendalam Berdasarkan Umur, Pendidikan Dan Pekerjaan
Inisial Umur Pendidikan Pekerjaan Lama Kerja Bdn. Y 28 tahun D III Kebidanan Bidan 5 tahun Bdn S 30 tahun D III Kebidanan Bidan 8 tahun Sumber: Hasil pengolahan data penelitian lapangan tahun 2019
Bdn. Y berusia 28 tahun, pendidikan terakhir DIII Kebidanan dan sudah berpengalaman selama 5 tahun sebagai bidan. Sedangkan Bdn.S berusia 30 tahun, pendidikan terakhir DIII kebidanan dan memiliki pengalaman kerja sebagai bidan selama 8 tahun.
Pembahasan
Massage Efflurage Dalam Mengurangi Nyeri Persalinan
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua informan bidan diketahui bahwa kedua informan selama ini melakukan tindakan massase punggung untuk mengurangi nyeri persalinan dengan cara menggosok atau mengusap-ngusap punggung ibu saat persalinan.
Menurut (Aini, 2016), masase punggung merupakan teknik pemijatan pada daerah punggung atau sacrum dengan menggunakan pangkal telapak tangan. Pengurutan dapat berupa meningkatkan relaksasi otot, menenangkan ujung-ujung syaraf, dan menghilangkan nyeri.Efflleurage diistilahkan untuk gerakan mengusap yang ringan dan menenangkan saat memulai dan mengakhiri pijatan.Gerakan ini bertujuan untuk meratakan minyak dan menghangatkan otot agar lebih rileks.Effleurage terutama dilakukan dengan telapak tangan dan jemari rapat.Tangan harus mengikuti kontur tubuh saat meluncur diatasnya.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua informan bidan diketahui bahwa kedua informan dalam melakukan pijat punggung melakukan teknik yang sama yaitumengusap-ngusap punggung ibu bersalin secara berulang-ulang.
Menurut Aini (2016), gerakan masase teknik
effleurage antara lain: 1. Usapan ringan
Letakkan kedua telapak tangan di permukaan tubuh, dengan jemari rapat dan ujung – ujungnya agak mendongak.Dalam sekali gerakan tak terputus, luncurkan kedua tangan ke bagian atas tubuh.Kemudian pisahkan
167 tangan dan kembali kebawah.Gerakan ini harus mengusap seluas mungkin permukaan tubuh.
2. Gerakan melingkar lebar
Sekali lagi, letakkan tangan mendatar dengan jemari rapat dan lakukan gerakan seperi berenang.Buatlah lingkaran-lingkaran yang saling bertumpukkan dengan kedua telapak tangan secara bergantia.Usap seluruh permukaan tubuh hingga mencapai bagian sisanya.Ketika sampai bagian bawah, gerakan tangan kembali ke atas. 3. Mengurut seperti gelombang
Setelah mengusap ringan permukaan tubuh, misalnya punggung, gerakan tangan turun zig- zag bergelombang menuju bagian tengah dari sisi tubuh.Usap seluas mungkin permukaan tubuh.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua informan bidan didapat informasi bahwa kedua informan dapat menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan pijat effleurage. Namun dari kedua informan hanya bidan S yang dapat menjelaskan langkah-langkah pijat effleurage secara benar dan berurutan yaitu menanyakan nama pasien, memberitahu klien terhadap tindakan yang akan dilakukan, mencuci tangan, mengatur posisi pasien yang nyaman, kemudian melakukan massase pada bagian punggung ibu.
Menurut Aini (2016) langka-langkah masase effleurage, adalah sebagai berikut: 1. Persiapkan alat- alat yang dibutuhkan 2. Identifikasi klien
3. Beri tahu klien tindakan yang akan dilakukan
4. Cuci tangan
5. Atur klien dalam posisi miring/posisi yang nyaman
6. Letakkan sebuah bantal kecil di bawah erut klien untuk menjaga posisi yang tepat.
7. Letakkan sedikit lotion ke tangan (tangan perawat). Usap kedua tangan sehingga lotion akan rata pada permukaan tangan, (perhatikan
kemungkinan klien alergi terhadap minyak atau lotion)
8. Melakukan masase:
a. Usapan kedua telapak tangan di permukaan tubuh, dengan jemari rapat dan ujung- ujungnya agak mendongak. Dalam sekali gerakan tak terputus, kemudian pisahkan tangan dan kembali ke bawah. Gerakan ini harus mengusap seluas mungkin permukaan tubuh.
b. Gerakan melingkar leher, letakkan tangan mendatar dengan jemari rapat dan lakukan gerakan seperti berenang. Buatlah lingkaran- lingkaran yang saling bertumpuk dengan kedua telapak tangan secara bergantian. Usap seluruh permukaan tubuh hingga mencapai bagian sisinya. Ketika sampai bagian bawah gerakan tangan kembali ke atas. c. Mengurut seperti gelombang, setelah
mengusap ringan permukaan tubuh, misalnya punggung, gerakan tangan turun zig-zag bergelombang menuju bagian tengah dari sisi tubuh. Usap seluas mungkin permukaan tubuh. Pijat refleksi dapat meringankan bahkan menghilangkan nyeri punggung. Teknik-teknik pijat refleksi dapat membantu proses penyembuhan nyeri punggung dan menghilangkan rasa sakit. Refleksi dilakukan pada bagian tubuh yang santai. Posisi tubuh yang santai dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan selama pemijatan (Hidayah, 2017).
Manfaat pijat refleksi bagi ibu hamil diterapkan untuk mengatasi berbagai macam keluhan, salah satunya adalah keterlambatan kelahiran bayi, sang ibu akan dirangsang kelahiran bayinya dengan pijat refleksi, sehingga kontraksi dapat dipicu. Pijat refleksi yang dilakukan pra kelahiran, yaitu saat menginjak trimester ketiga, akan memberikan persiapan tersendiri bagi janin dan ibu hamil (Hidayah, 2017).
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua informan bidan didapat informasi bahwa kedua informan dapat menjelaskan manfaat pijat punggung.
168 Namun dari kedua informan hanya bidan S yang dapat menjelaskan secara lengkap manfaat masase effleurage yaitu untuk mengurangi nyerinya, meningkatkan peredaran darah otot dan menghilangkan ketegangan, mengurangi rasa sakit dan membuat ibunya lebih nyaman, melancarkan peredaran darah, mengurangi ketegangan otot, serta meningkatkan rileksasi dan psikologis.
Keuntungan masase diklaim meluas melebihi perubahan fisiologis murni dan efek psikologis. Penelitian yang dilakukan Ekowati dkk, menunjukkan bahwa sebagian subyek penelitian mengalami penurunan intensitas nyeri.Penurunan ini terjadi karena pemberian masase effleurage menstimulasi serabut taktil dikulit sehinggan sinyal nyeri dapat dihambat.Stimulasi kulit dengan
effleurage ini menghasilkan pesan yang dikirim lewat serabut A- delta serabut yang mengahantarkan nyeri cepat, yang mengakibatkan gerbang nyeri tertutup sehingga korteks serebri tidak menerima sinyal nyeri dan intensitas nyeri berubah/berkurang (Aini, 2016).
Menurut Aini (2016), manfaat dari
masase effleurage adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan peredaran darah kulit,
dan merangsang susunan sensorik kulit secara berirama.
2. Meningkatkan peredaran darah otot dan menghilangkan tegangan serabut-serabut otot.
3. Memperbaiki gangguan ikat-ikat (ligamentum)
4. Melancarkan peredaran darah dan limfe 5. Merangsang susunan saraf secara berirama untuk mencapai efek seudatif (merangsang dan menenangkan)
6. Jaringan lemak : tidak terpengaruh oleh massage
7. Mengurangi ketegangan otot
8. Meningkatkan rileksasi fisik dan psikologis
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kelima informan diketahui bahwa kelima informan dapat menjelaskan apa yang dirasakan ibu bersalin sebelum dan setelah dilakukan pijat
effleurage atau pijat punggung. Saat sebelum dilakukan pijat punggung ibu merasakan nyeri yang sangat hebat dan setelah dilakukan pijat punggung rasa nyeri yang dirasakan berkurang.
Nyeri persalinan merupakan nyeri yang berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar dan menurun ke paha. Nyeri saat persalinan selalu timbul akibat kotraksi otot rahim yang menyebabkan peregangan segmen bawah rahim dan leher rahim, membukanya mulut rahim serta peregangan otot-otot serta jaringan dasar panggul yang membentuk jalan lahir. Apabila nyeri persalinan dibiarkan akan menimbulkan perubahan fisiologis tubuh dan psikologis yang bermakna. Perubahan fisiologis antara lain hiperventilasi dengan alkalosis respiratorik berat, kenaikan curah jantung 15% pada kala I dan 50% pada kala II akibat nyeri dan aktivitas uterus (Ginting, 2015).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Karami (2006), hasil penelitian menunjukkan kasus adalah perempuan primipara dengan janin tunggal dalam rentang usia 20-34 dengan dilatasi serviks empat sentimeter dan kurang dan usia kehamilan 38-42 minggu. Mereka dibagi menjadi terapi pijat dan kelompok kontrol, secara acak. Keparahan nyeri diukur dalam skala analog visual (VAS). Terapi pijat dilakukan dengan menggunakan metode
effleurage sebagai jenis teknik pijat Swedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat keparahan dari nyeri persalinan di dilatations serviks disebutkan lebih rendah pada kelompok yang dilakukan massase effleurage.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zaghloul (2018), yang menyatakan bahwa rasa sakit yang dirasakan lebih rendah pada kelompok yang menerima massase effleurage dibandingkan dengan kelompok yang menerima perawatan rutin standar. Hal ini disebabkan karena pemijatan memberikan masukan sensorik untuk mempromosikan relaksasi, meningkatkan pikiran positif dan transmisi rangsangan noci-ceptive, dan massase effleurage adalah
169 strategi sensorik yang dapat memberikan kenyamanan selama persalinan.Pijat telah ditemukan untuk menjadi terapi yang efektif untuk mengurangi rasa sakit, kecemasan, agitasi, dan perasaan depresi selama persalinan.
Pemijatan secara lembut akan membantu ibu merasa lebih segar, rileks dan nyaman selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal yang terjadi karena pijat merangsang tubuh melepas senyawa endorfin juga dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak. Umumnya, ada dua teknik pemijatan yang dilakukan dalam persalinan, yaitu effluerage dan counterpressure. Effluerage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak putus-putus. Counterpressure adalah pijatan tekanan kuat dengan cara meletakkan tumit tangan atau bagian datar dari tangan, atau juga menggunakan bola tenis .
Masase pada punggung merangsang titik tertentu disepanjang meridian medulla spinalis yang ditransmisikan melalui serabut saraf besar ke formatio retikularis, thatalamus dan sistem limbic tubuh akan melepaskan endorfin. Endorfin adalah neurotransmiter atau neuromodulator yang menghambat pengiriman rangsang nyeri dengan menempel kebagian reseptor opiat pada saraf dan sumsum tulang belakang sehingga dapat memblok pesan nyeri ke pusat yang lebih tinggi dan dapat menurunkan sensasi nyeri (Puspitasari, 2017).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di BPM CH. Mala Husein Palembang dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan hasil wawancara mendalam
dengan kedua informan bidan diketahui bahwa kedua informan selama ini melakukan tindakan massase punggung untuk mengurangi nyeri persalinan
dengan cara menggosok atau mengusap-ngusap punggung ibu saat persalinan. 2. Berdasarkan hasil wawancara mendalam
dengan kedua informan bidan didapat informasi bahwa kedua informan dapat menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan pijat effleurage. Namun dari kedua informan hanya bidan S yang dapat menjelaskan langkah-langkah pijat effleurage secara benar dan berurutan yaitu menanyakan nama pasien, memberitahu klien terhadap tindakan yang akan dilakukan, mencuci tangan, mengatur posisi pasien yang nyaman, kemudian melakukan massase pada bagian punggung ibu.
3. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua informan bidan didapat informasi bahwa Ny.Y tidak dapat menjelaskan manfaat pijat punggung, sedangkan Ny.S dapat menjelaskan secara lengkap manfaat masase effleurage yaitu untuk mengurangi nyerinya, meningkatkan peredaran darah otot dan menghilangkan ketegangan, mengurangi rasa sakit dan membuat ibunya lebih nyaman, melancarkan peredaran darah, mengurangi ketegangan otot, serta meningkatkan rileksasi dan psikologis
Saran
Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat terus diterapkan dan diajarkan kepada klien ibu hamil yang mengalami nyeri punggung pada kehamilan masase effleurage sebagai salah satu metode dalam penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pengembangan program institusi, seperti penyuluhan kesehatan oleh mahasiswa atau dosen yang bertemakan masase Effleurage dalam penurunan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III dapat dilakukan dari instansi kepada masyarakat. Selain itu diharapkan institusi pendidikan juga dapat melengkapi buku-buku yang ada di perpustakaan STIKES Mitra Adiguna
170 khususnya tentang masase effleurage dan kompres hangat guna membantu bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan sampel yang lebih banyak lagi dan menggunakan metode penelitian yang berbeda sehingga penelitian tentang massase effleurage dapat lebih inovatif. DAFTAR PUSTAKA
Aini, Luthtfiah Nur. 2016. Perbedaan Massase efflleurage dan kompres hangat terhadap penurunan nyeri punggung pada ibu hamil Trimester III. Jurnal Stikes Dian Husada Mojokerto
Arif. 2008. Perbedaan Penurunan Back Pain (Nyeri Punggung) Sebelum Dan Setelah Pemberian Terapi Hangat Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Kabupaten Semarang. Fitriyanti. 2017.Efektivitas Massage
Effleurage YangDilakukan Suami Terhadap Nyeri PersalinanKala I Fase Laten Di Kecamatan Setu
Ginting, Ade Kita. 2015. Adaptasi nyeri persalinan di Klinik Hj. Mariani
Hidayah, Indrawati Nurul. 2017. Pijat refleksi untuk wanita. Jakarta : Naga Swadaya
Kristina. 2016. Pengaruh Metode Massage Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Anna Medan.
Kusnita. 2017.Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan Pada Ibu Primipara Dengan Ibu Multipara Pada Kala I Persalinan Di Rumah Sakit Paru Batu – Kota Batu
Lusiana.,Indaryani,dan .Suratun 2015.
Prosedur Keperawatan. Yogyakarta : TIM
Maryunani. 2015. Asuhan ibu nifas dan asuhan ibu menyusui. Bogor : In Media
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Rohani. 2011. Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta : Salemba Medika
Saryono. 2011. Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta : Nuha Medika
Sugiono. 2016. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Yogyakarta :
Alfabeta
Suwandi dan Basrowi. 2008. Memahami penelitian kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta
Tim Assaski. 2017. Buku panduan praktikum 18 kompetensi asisten keperawatan.
Jakarta : In Media
Walyani, Elisabeth
Siwi,Purwoastuti,Endang. 2016.
Asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir. Yogyakarta : PT. Pustaka Baru
Yudiyanta. 2015. Pengukuran nyeri. http://askep33.com/2016/cara-menilai-tingkat-nyeri/, diakses 20 Januari 2019