• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DESAIN STRUKTUR PADA TENUN BERTEMA MOTIF UKIRAN TORAJA YANG DI TERAPKAN PADA BUSANA PESTA ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN DESAIN STRUKTUR PADA TENUN BERTEMA MOTIF UKIRAN TORAJA YANG DI TERAPKAN PADA BUSANA PESTA ABSTRACT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

42

PERANCANGAN DESAIN STRUKTUR PADA TENUN BERTEMA MOTIF UKIRAN TORAJA YANG DI TERAPKAN PADA BUSANA PESTA

Flavio Kwigo Yusan Pramista Apika Nurani, M.Sn Amin Sulistiyowati, M.Sn

Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta

ABSTRAK

Sumber ide pembuatan karya ini adalah ukiran khas Tanah Toraja yaitu Pa’teddong. Pa’teddong berasal dari kata Tedong yang dalam bahasa Toraja berarti Kerbau.Ukiran ini mnyerupai seekor kerbau. Di Toraja , kerbau adalah binatang peliharaan yang utama. Bagi masyarakat Toraja, kerbau mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai mas kawin, bahan pengolah sawah, alat transaksi jual beli masyarakat Toraja. Dan sebagaai korbaan persembahan kepada Dewa atau Leluhur.

Kata kunci : Pa’teddong

ABSTRACT

The source of the idea of making this work is the typical Toraja Land carving, the Pa'teddong. Pa’teddong comes from the word Tedong which in Toraja means Buffalo. This carving resembles a buffalo. In Toraja, buffalo is the main pet. For the Toraja community, buffaloes have a dual function, namely as dowry, rice field processing material, tools for sale and purchase transactions of the Toraja community. And as a sacrifice to Gods or Ancestors.

(2)

43

A.PENDAHULUAN

Latar belakang pembuatan karya ini salah satunya karena penulis ingin melakukan perjalanan ke Toraja, untuk mendapatkan ilmu tentang kebudayaan masyarakat Tana Toraja. Jangan mati sebelum ke toraja inilah selogan yang pernah dikumandangkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo untuk menarik wisatawan baik domestik maupun manca Negara.Tanah Toraja, kabupaten yang terletak di Sulawesi Selatan menjadi salah satu bukti akan kayanya kebudayaan di Indonesia. Masyarakat suku Toraja masih memegang teguh keyakinan serta adat yang mereka punyai, hal ini yang membuat Tanah Toraja menjadi salah satu situs warisan budaya dunia yang terdaftar di UNESCO.

Penulis belum berkesempatan untuk menggunjungi Tanah Toraja, penulis menggali informasi tentang seluk beluk Tana Toraja melalu situs internet maupu membaca buku. Disitulah penulis tercetus untuk mengangkat salah satu ukiran khas Tana Toraja yang dulunya adalah ukiran di segala sisi rumah adat Toraja, menjadi sebuah karya seni busana yang tidak mengubah kemurnian dari betuk, warna hingga filosofi ukiran tersebut. Motif pa’tedong di gunakan di dalam fashion khususnya dibusana agar tidak hanya masyarakat Tana Toraja saja yang mengenal motif ukiran yang akan kaya filosofi itu, melainkan masyarakat luar suku Toraja juga bisa mengenal jenis ornamen ukiran khas Tanah Toraja tersebut.

Pa’tedong memiliki segi estetika dari bentuk ukirannya yang sangat menarik karena melambangkan kepala kerbau (tedong) yang menggunakan mahkota, serta memiliki warna yang mempunyai banyak makna bagi kehidupan masyarakat Toraja seperti Warna kuning melambangkan sinar matahri. Warna merah melambangkan darah manusia. Warna putih melambangkan tulang manusia dan Warna hitam melambangkan kematian atau kegelapan. Bentuk ukiran Pa’tedong juga memiliki filosofi yang sangat erat kaitanya dengan masyarakat Toraja yaitu sebagai Lambang kesejahteraan bagi masyarakat suku Toraja. Lambang kemakmuran dan Lambang kehidupan orang Toraja dimana rumpun keluarga diharapkan dapat menternakan kerbau.

Pa’tedong diterapkan di motif tenun supaya ukiran tidak terletak hanya di rumah adat Toraja saja, melainkan bisa digunakan dimedia lain seperti motif di kain tenun ataupun yang lainnya. Kain tenun motif Pa’tedong digunakan untuk membuat busana pesta agar motif

Pa’tedong tidak hanya digunakan saat upacara adat tetapi bisa digunakan untuk menghadiri pesta.

B.BATASAN MASALAH

(3)

44

C.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa terdapat beberapa masalah, antara lain :

1. Bagaimana mendesain busana sesuai dengan sumber ide Pa’tedong? 2. Bagaimana membuat busana pesta dengan style busana Pokko ?

3. Bagaimana menerapkan teknik pola pattern magic pada busana untuk menggambarkan kekakuan dalam suatu busana dengan menggunakan kain tradisi tenun serta aplikasi bordir dan penempelan manik-manik?

D.TUJUAN PENCIPTAAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka terdapat tujuan penciptaan sebagai berikut: 1. Menciptakan desain busana sesuai dengan sumber ide Pa’tedong.

2. Menciptakan busana pesta dengan style busana adat Pokko.

3. Menciptakan busana yang menggunakan bahan kain tradisi tenun dengan tekhnik

Pattern Magic serta aplikasi bordir dan penempelan manik-manik.

E.SUMBER IDE

Sumber ide pembuatan karya ini adalah ukiran khas Tanah Toraja yaitu Pa’teddong.

Pa’teddong berasal dari kata Tedong yang dalam bahasa Toraja berarti Kerbau.Ukiran

Pa’teddong mnyerupai seekor kerbau. Di Toraja kerbau adalah binatang peliharaan yang utama. Bagi masyarakat Toraja, kerbau mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai mas kawin, bahan pengolah sawah, alat transaksi jual beli masyarakat Toraja, sebagaai korbaan persembahan kepada Dewa atau Leluhur.

(4)

45

F. DESAIN ILLUSTRASI

Gambar. 1 Gambar. 2

Sketsa desain 1 Teknikal Drawing Desain 1

a) Ukuran

Lingkar Badan : 83 cm Lingkar lengan : 24 cm

Lingkar Pinggang : 72 cm Panjang rok : 95 cm

Lingkar panggul : 98 cm Jarak payudara : 18 cm

Panjang dada :33 cm Tinggi puncak : 13 cm

Lebar Dada : 33 cm Panjang dada : 36 cm

Panjang Punggung : 37 cm

Lebar punggung : 35 cm

Lebar Bahu : 11 cm

Lingkar leher : 36 cm

(5)

46

Gambar. 2 Gambar. 3

Sketsa desain 2 Teknikal Drawing Desain 2

a) Ukuran

Lingkar Badan : 80 cm Lingkar lengan : 36 cm

Lingkar Pinggang : 72 cm Panjang rok : 92 cm

Lingkar panggul : 98 cm Jarak payudara : 18 cm

Panjang dada : 36 cm Tinggi puncak : 13 cm

Lebar Dada : 34 cm Panjang dada : 36 cm

Panjang Punggung : 37 cm

Lebar punggung : 32 cm

Lebar Bahu : 13 cm

Lingkar leher : 33 cm

(6)

47

Gambar. 4 Gambar. 5

Sketsa desain 3 Teknikal Drawing Desain 3

a) Ukuran

Lingkar Badan : 85 cm Lebar Bahu : 12 cm

Lingkar Pinggang : 66 cm Panjang lengan : 15 cm

Lingkar panggul : 101 cm Lingkar kerung lengan: 44 cm

Panjang dada : 43 cm Lingkar lengan : 32 cm

Lebar Dada : 32 cm Panjang rok panjang : 102 cm

Panjang Punggung : 37 cm Lingkar leher : 38 cm

(7)

48

G.DESAIN HIASAN

Desain Hiasan yang diterapkan dalam rancangan Pa’teddong Dress adalah aplikasi

pattern magic yang merupakan inovasi dalam bidang pola, yaitu sebuah ketrampilan dalam pecah pola dengan pendekatan kreatif yang mengeksplor bentuk. ditemukan oleh Tomoko Nakamichi, seorang professor ahli dalam bidang fashion dari jepang.Tomoko Nakamichi telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya di Bunka College, Tokyo.Beliau menemukan teknik pecah pola yang membesarkan dari patokan pecah pola konvensional dengan pendekatan kreatif dan dengan ide bebas.

Bentuk Pattern Magic yang dipilih dalam rancangan the origins adalah bentuk dasar anyaman, untuk menyesuaikan pada konsep yang diambil yaitu “ukiran pa’tedong”.Pattern magic dipilih sebagai teknik aplikasi untuk menimbulkan unsur original khas Tana Toraja.

Gambar. 6

Aplikasi Pattern Magic

Bordir adalah hiasan yang dibuat diatas kain atau bahan-bahan dengan hiasan jarum jahit dan benang.Selain benang, hiasan untuk bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manic-manik maupun payet.

(8)

49

Gambar. 7 Aplikasi Bordir

Teknik Crochetting yang kerap ditemukan di dunia beading biasa dibuat menggunakan kawat atau benang.Teknik knitting juga bisa dikombinasikan dengan manik-manik untuk membuat perhiasan atau aksesoris pelengkap fashion.

Gambar. 8

(9)

50

H. TATA RIAS DAN TATA RAMBUT

Gambar. 9 Tata rias

Gambar. 10 Tata rambut

Tata rias dan tata rambut yang digunakan dalam rancangan Pa’tedong Dress ditunjukan untuk acara pesta malam hari sehingga dibuat lebih simplenamun masih terlihat menarik yang terinspirasi dari trend make up ‘’flawles 2019’’ dan tatanan rambut cepol saat akan menghadiri acara pesta.

I. PRINSIP DESAIN

Dalam pembuatan busana Pa’tedong ini terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi Karya Tugas Akhir, salah satunya adalah Aspek Fungsi. Target usia pemakai yang ingin dicapai adalah wanita dewasa akhir. Dewasa akhir adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri baik dari ekonomi, kebebasan menentukan diri, dan pandangan masa depan lebih realistis. Secara umum, mereka yang tergolong dewasa awal ialah mereka yang berusia 25-35 tahun.Beberapa karakteristik dewasa akhir intinya merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperoleh. (Hurlock : 1993). Aspek Inovasi

Dalam perancangan busana pesta ini teknik aplikasi yang digunakan adalah teknik

marble digital printing, manipulation fabric dan Pattern magic, proses pembuatannya adalah sebagai berikut:

(10)

51

a) Teknik Bordir

Bordir adalah hiasan yang dibuat diatas kain atau bahan-bahan dengan hiasan jarum jahit dan benang.Selain benang, hiasan untuk bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manic-manik maupun payet.

b). Pattern Crochetting.

Teknik ini menggunakan kawat atau benang, juga bisa dikombinasikan dengan manik-manik untuk membuat perhiasan atau aksesoris pelengkap fashion.

c). Aspek Desain

Agar perancangan busana ini dapat membentuk kesatuan yang utuh dan tepat serta tidak mengurangi cita rasa terhadap trend dan konsep, maka diperlukan pemikiran, pertimbangan serta perhitungan. Keselarasan dalam garis dan bentuk simetris yang terletak pada potongan pattern magic di bagian badan depan simetris. Keselarasan dalam tekstur yaitu bahan balenno dan tenun yang memiliki tekstur sedikit kaku dan tebal. Keselarasan dalam warna, yaitu dalam desain menggunakan warna yang serasi, warna kain balenno yaitu disesuaikan dengan warna yang ada pada tenun.

J. SIMPULAN SIMPULAN

Masyarakat Toraja sangat mempertahankan kepercayaan tradisional animisme yang diwariskan secara turun temurun. Seni ukir Toraja tidak tergerus oleh perkembangan zaman globalisasi sekarang ini. Motif-motif ukiran yang sarat akan kepercayaan kekuatan alam mempunyai makna yang begitu penting dalam kehidupan masyarakat Toraja. Pesan dan nilai moral yang terukir pada motif mengajarkan arti kehidupan di dunia maupun perjalanan akhir di dunia fana. Ukiran Toraja banyak macamnya.

Sumber ide pembuatan karya ini adalah ukiran khas Tanah Toraja yaitu Pa’tedong.

Pa’tedong berasal dari kata Tedong yang dalam bahasa Toraja berarti Kerbau.Ukiran ini mnyerupai seekor kerbau. Di Toraja, kerbau adalah binatang peliharaan yang utama. Bagi masyarakat Toraja, kerbau mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai mas kawin, bahan pengolah sawah, alat transaksi jual beli masyarakat Toraja. Dan sebagaai korbaan persembahan kepada Dewa atau Leluhur. Motif ukiran pa’tedong di terapkan pada motif tenun, tanpa merubah bentuk, dan filosofi warna.

Busana yang dibuat menggunakan style fashion adat Toraja yakni busana wanita pokko, busana bersiluet ketat, panjang sampai menyentuh mata kaki dan berlengan pendek. Dan menggunakan tend fashion ‘’the origins’’ yang merupakan satu trend 18/19 yang di keluarkan oleh Fashion Snoops yang berbasis di New York. Busana ini ditujukan untuk wanita dewasa akhir usia 25-35 tahun yang dapat digunakan pada acara pesta.

(11)

52

DAFTAR PUSTAKA.

1. Julaihi wahid Bhakti Alamsyah, arsitektur dan social budaya sumatera utara.

2. Abdul Aziz, simbolisme unsure visual rumah tradisional Toraja dan perubahan aplikasi pada desain, Ombak’

Referensi

Dokumen terkait

m. Instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan. 2 Pengawasan pemerintah berupa audit lingkungan hidup perlu guna mengevaluasi ketaatan

bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, diamanatkan untuk melakukan

Dari data yang telah didapatkan oleh penulis, maka positioning dalam kegiatan visual branding sebagai bentuk promosi ini adalah menempatkan kedai OKE Kopi

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak dan veriabel independen adalah ukuran dewan, ukuran dewan independen, kepemilikan manajerial,

1) Lingkungan manajemen yang memiliki otonomi yang memadai, yang memungkinkan seluruh staf berperanserta dalam perencanaan sehingga dapat meningkatkan kerjasama

Angkri dan Mirelman (1999) menambahkan kandungan alicin dalam bentuk senyawa murni memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan Gram

Diantara empat orang militer, pangkat tertinggi adalah Brigadir Jenderal yaitu Supardjo, tiga orang lainnya adalah perwira menengah berpangkat antara Mayor dan Letnan

Administrasi negara secara lebih khusus dapat dijelaskan sbg Apa yg dilakukan Oleh pemerintah, terutama lembaga Eksekutif (dengan sarana birokrasi ), di dalam memecahkan