• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2012/2013, yaitu pada siswa kelas III SDN 5 Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus, yaitu siklus I dilaksanakan hari senin tanggal 13 Mei 2013. Sedangkan pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 Mei 2013, masing-masing 1 kali pertemuan. Sebelum melaksanakan tindakan kelas peneliti melakukan observasi awal terhadap objek penelitian sebagai data awal untuk penelitian karena dengan melihat permasalahan rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui modalitas belajar.

1.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Penelitian

Perencanaan penelitian ini dilakukan bersama guru pengamat untuk pelaksanaan tindakan dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui modalitas belajar siswa di kelas III SDN 5 Kabila. Dalam perencanaan pembelajaran observasi awal dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 8 Mei 2013. Pada tindakan di siklus I dilaksanakan hari senin tanggal 13 Mei 2013. Sedangkan pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 Mei 2013. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah materi

(2)

menulis karangan deskripsi dengan menggunakan modalitas belajar siswa Kelas III SDN 5 Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan sebanyak 23 orang siswa terdiri dari 14 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.

Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan peneliti untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui modalitas belajar adalah sebagai berikut :

4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal

Pengamatan awal dilaksanakan pada hari rabu 8 Mei 2013 dengan observasi pelaksanaan proses pembelajaran di kelas III SDN 5 Kabila, untuk memperoleh gambaran pelaksanaan awal pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III. Mengenai kondisi awal pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDN 5 Kabila menunjukkan :

1. Pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan tiga kali seminggu oleh guru kelas III dengan jumlah siswa 23 orang.

2. Partisipasi dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang. 3. Hasil belajar siswa dalam materi menulis karangan deskripsi tergolong rendah

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDN 5 Kabila, ditemukan beberapa hal yang dianggap sebagai faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran, antara lain :

1. Penyajian materi secara menoton tanpa variasi menyebabkan siswa cenderung pasif.

(3)

2. Penerapan metode yang kurang tepat, kurang memperhatikan kebutuhan dan minat siswa.

3. Kurangnya menggunakan media pembelajaran, sehingga dalam menerima pelajaran siswa kurang merespon apa yang disampaikan oleh guru.

Hal tersebut dari hasil observasi pembelajaran di kelas dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, belum sesuai dengan harapan para guru, dari 23 siswa kelas III SDN 5 Kabila ternyata menunjukkan bahwa siswa yang memiliki prestasi yang tinggi terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi adalah sebanyak 5 siswa (20%). Sedangkan yang kompetensinya rendah berjumlah 18 siswa (80%).

Berdasarkan pengamatan awal tersebut dilanjutkan tindakan siklus I. memperhatikan hasil perolehan menunjukkan indikator penelitian pada siklus I belum mencapai ketuntasan. Indikator tersebut tercapai nanti pada pelaksanaan tindakan pada siklus II. Dengan demiakian penelitian dapat dilaksanakan dengan mencapai ketuntasan melalui dua siklus. Hasilnya dideskripsikan pada bahasan berikut :

4.1.3 Pelaksanaan pembelajaran siklus I

Pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 13 Mei 2013 dan diikuti oleh siswa Kelas III SDN 5 Kabila Kabupaten Bone Bolango sebanyak 23 orang siswa terdiri dari laki-laki 14 orang dan perempuan 9 orang. Sesuai prosedur penelitian yang dilakukan pada bab III sebelumnya maka tindakan siklus I ini dilaksanakan melalui 4 tahap. Tahapan-tahapan tersebut dapat diuraikan dengan rincian sebagai berikut :

(4)

1. Persiapan kegiatan yang dilaksanakan

a. Mengadakan konsultasi dengan guru kelas III tentang langkah-langkah pelaksanaan tindakan, sebagai berikut :

- Menyusun RPP dan media

- Menyusun lembar observasi kegiatan guru dan siswa - Menyusun instrument penilaian, dan

b. Menyusun skenario pembelajaran lengkap yang mengacu pada modalitas belajar siswa.

2. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan meliputi : a. Melaksanakan tes awal

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan media gambar seri

c. Menjelaskan materi secara singkat tentang menulis karangan deskripsi d. Melakukan penilaian terhadap efektifitas

e. Melaksanakan tes akhir f. Menganalisis tes akhir 3. Pemantauan dan Evaluasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran diperoleh beberapa data sebagai berikut : siswa sering merasa malas untuk menulis, beberapa orang siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui modalitas belajar siswa pada siklus I masih kurang, hal ini terlihat dari 2 aspek penilaian aktivitas kemampuan siswa

(5)

masih ada aspek yang menjadi kendala bagi siswa dalam proses pembelajaran.

Adapun hasil pemantauan aktivitas siswa dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1. Hasil Pemantauan Siklus I Siswa Kelas III Pada Materi Menulis Karangan Deskripsi. No Aspek Yang Diamati Kriteria Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu % 1 Modalitas Belajar (Visual, Auditori, Kenestetik) 17 orang 74 3 orang 13 3 orang 13 2 Menulis Karangan Deskripsi 11 orang 48 8 orang 35 4 orang 17

Berdasarkan hasil pemantauan aktivitas siswa yang telah ditentukan, peneliti menganalisis hasil karangan setiap siswa untuk mendapatkan skor karangan deskripsi siswa. Dari 2 aspek yang diamati, yakni dengan modalitas belajar 17 orang siswa dengan kriteria mampu dengan persentase sebesar 74 %, 3 orang siswa dengan kriteria kurang mampu atau sebesar 13 %, dan 3 orang siswa dengan kriteria tidak mampu sebesar 13 %. Sedangkan dengan menulis karangan deskripsi 11 orang siswa dengan

(6)

kriteria mampu dengan persentase sebesar 48 %, 8 orang siswa dengan kriteria kurang mampu atau sebesar 35 %, dan 4 orang siswa dengan kriteria tidak mampu sebesar 17 %.

Dari hasil pengamatan tentang aktivitas siswa, diperoleh bahwa siswa belum maksimal mengikuti proses pembelajaran, sebab masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, kerja sama antar siswa dalam kelompok masih kurang, sehingga hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam menulis karangan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan modalitas belajar dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi masih kurang. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan dapat dilihat pada uraian kegiatan siswa dan kegiatan guru berikut:

Tabel 2. Hasil Evaluasi Penerapan Modalitas Belajar Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I.

Nilai Jumlah Siswa Kategori Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu 30 3 - - √ 50 3 - - √ 83 6 - √ - 85 0 - - - 100 11 √ - - Jumlah 11 6 6 Persentase (%) 48 26 26

(7)

Berdasarkan hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas III terhadap materi menulis karangan deskripsi di SDN 5 Kabila masih rendah setelah diadakan refleksi diperoleh hal-hal sebagai berikut :

a. Sebesar 11 orang (47.82 %) siswa kelas III di SDN 5 Kabila yang mampu terhadap materi menulis karangan deskripsi.

b. Sebesar 6 orang (26.08 %) siswa kelas III di SDN 5 Kabila Yang kurang mampu terhadap materi menulis karangan deskripsi.

c. Sebesar 6 orang (26.08 %) siswa kelas III SDN 5 Kabila yang tidak mampu terhadap materi menulis karangan deskripsi.

d. Rata-rata tingkat kemampuan siswa siswa kelas III di SDN 5 Kabila tentang materi menulis karangan deskripsi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 48%.

Pemamtauan aspek-aspek yang dilakukan guru pengamat dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada tindakan siklus I tersebut dengan cara penilaian memberikan tanda ceklist sesuai dengan komponen-komponen yang dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan kriteria yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(8)

Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I

No Aspek Yang Diamati

Kwalifikasi P1 Persentase P2 Persentase 1 Pra Pembelajaran 2 8.33 % 2 8.33 % 2 Kegiatan Inti Pembelajaran 15 62.5 % 16 66.6 % 3 Penutup 2 8.33 % 2 8.33 % Jumlah 19 79.16 % 20 83.33 %

Berdasarkan hasil pengamatan dari 24 aspek yang diamati pada peneliti, belum semuanya dilaksanakan. Hanya 19 aspek yang terlaksana dengan persentase sebesar 79.16 %, Masih ada 5 aspek yang belum terlaksana dengan baik oleh peneliti yaitu pada kegiatan inti pembelajaran, sehingga perlu dilanjutkan pada siklus II guna memperbaiki kekurangan pada siklus I. data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memperhatikan hasil evaluasi yang diperoleh saat pembelajaran yang berlangsung.

Siklus tindakan dilakukan secara bertahap sesuai perubahan yang diinginkan serta tujuan yang hendak dicapai yaitu peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

(9)

Adapun hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan tindakan siklus I yaitu guru kurang mengkondisikan kelas pada awal pembelajaran, sehingga daya simak siswa cukup rendah, model yang digunakan oleh guru sudah cukup baik, namun keefektifan waktu kurang diperhatikan sehingga membuat beberapa siswa mengeluh karena waktu terlalu sedikit untuk menulis karangan deskripsi.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menentukan langka berikutnya mengingat belum tercapainya target ketuntasan pembelajaran pada siklus I, maka peneliti melakukan tindakan siklus II.

4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Kegiatan pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 Mei 2013. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah materi menulis karangan deskripsi dengan menggunakan modalitas belajar siswa Kelas III SDN 5 Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan sebanyak 23 orang siswa terdiri dari 14 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Pada perbaikan pembelajaran siklus II ini secara umum sama dengan pelaksanaan siklus I. pada siklus II diupayakan mengatasi masalah yang ditemukan pada siklus I. untuk hal itu, dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Mengusahakan untuk lebih mengkondisikan siswa agar lebih siap menerima materi pembelajaran.

2. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

(10)

Sedangkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sama seperti pada siklus I yaitu dengan menggunakan modalitas belajar siswa. Adapun tahap pemantauan dan evaluasi akan disajikan hasil sebagai berikut :

1. Hasil pemantauan aktivitas siswa pada siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus pertama, peneliti menyusun rencana untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya, dan mencoba untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan menyediakan media video untuk mengembangkan modalitas belajar siswa.

Pada pembelajaran siklus II ini pengelolaan kelas akan lebih diperhatikan. Khusus untuk kegiatan menulis karangan deskripsi akan disediakan alokasi waktu yang lebih banyak daripada pembelajaran siklus pertama dan guru pun tetap melakukan yang dilakukan pada pembelajaran siklus I.

Pada pemantauan aktivitas siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui modalitas belajar sama seperti pada siklus I yakni menggunakan format hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru. Dari hasil pemantauan dapat dilihat dari 2 aspek penilaian aktivitas kemampuan siswa sebagian besar sudah menunjukkan pencapaian hasil yang tinggi dibandingkan dengan aktivitas siswa pada siklus I. hasil aktivitas siswa dalam menulis karangan deskripsi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(11)

Tabel 4. Hasil Pemantauan Siklus II Siswa Kelas III Pada Materi Menulis Karangan Deskripsi. No Aspek Yang Diamati Kriteria Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu % 1 Modalitas Belajar (Visual, Auditori, Kinestik) 23 orang 100 - 0 - 0 2 Menulis Karangan Deskripsi 22 orang 96 1 orang 4.34 - 0

Berdasarkan hasil pemantauan aktivitas siswa yang diamati oleh guru pengamat. Dari 2 aspek yang diamati, yakni dengan modalitas belajar, 23 orang siswa dengan kriteria mampu dengan persentase sebesar 100 %, sedangkan dengan menulis karangan deskripsi, 22 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 96 %, dan 1 orang siswa dengan kriteria kurang mampu sebesar 4.34 %.

Berdasarkan data tersebut, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai indikator yang ditetapkan. Dengan demikian pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Untuk lebih jelasnya hasil evaluasi kemampuan siswa menulis karangan deskripsi dapat dilihat pada uraian hasil evaluasi berikut ini;

(12)

2. Hasil evaluasi kemampuan menulis karangan deskripsi pada tindakan siklus II

Adapun hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui modalitas belajar siswa pada tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5. Hasil Evaluasi Penerapan Modalitas Belajar Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II.

Nilai Jumlah Siswa Kategori Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu 30 - - - -50 - - - - 83 1 - √ - 85 - - - - 100 22 √ - - Jumlah 22 1 0 Persentase (%) 95.65 % 4.34 % 0

Berdasarkan hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas III terhadap materi menulis karangan deskripsi di SDN 5 Kabila telah meningkat. Setelah diadakan refleksi diperoleh hal-hal sebagai berikut :

1. Sebesar 22 orang (95.65 %) siswa kelas III di SDN 5 kabila yang kemampuannya tinggi terhadap materi menulis karangan deskripsi.

(13)

2. Hanya 1 orang (4.34 %) siswa kelas III di SDN 5 kabila yang kurang mampu terhadap materi menulis karangan deskripsi.

3. Siswa yang mendapat kriteria kurang mampu tersebut dalam proses pembelajaran akan dilakukan remedial secara khusus.

Memperhatikan perolehan nilai pada siklus II tabel di atas terlihat bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar 95.65 %. Dengan demikian pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai target yang di tetapkan. Ini di tunjukkan oleh adanya pencapaian ketuntasan belajar sebesar 95.65 %, dengan melihat perolehan nilai tersebut maka hasil pembelajaran siklus II telah mencapai target.

3. Hasil pemantauan aktivitas guru pada siklus II

Pemamtauan aspek-aspek yang dilakukan guru pengamat dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada tindakan siklus II ini dengan cara penilaian memberikan tanda ceklist sesuai dengan komponen-komponen yang dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan kriteria yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II

No Aspek Yang Diamati Kwalifikasi

P1 Persentase P2 Persentase 1 Pra Pembelajaran 2 8.33 % 2 8.33 % 2 Kegiatan Inti Pembelajaran 20 83.33 % 20 83.33 % 3 Penutup 2 8.33 % 2 8.33 % Jumlah 24 100 % 24 100 %

(14)

Berdasarkan hasil pengamatan dari 24 aspek yang diamati pada peneliti, semuanya sudah terlaksanakan dengan baik, dengan persentase sebesar 100 %. Dari hasil pengamatan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran sudah optimal, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Dari data hasil observasi diperoleh, bahwa guru sudah jelas dalam penyampaian materi kepada siswa, kecermatan pengeloaan waktu sudah cukup baik, dan guru sudah baik dalam mengkondisikan dan memberikan motivasi kepada siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Tidak ada lagi siswa yang mengeluh kurangnya waktu untuk menulis karangan deskripsi. siswa yang melakukan kegiatan di luar kegiatan belajar mengajar sudah mulai berkurang. Hal ini karena guru lebih memperhatikan kegiatan belajar mengajar mereka.

Dari hasil pengamatan tindakan siklus II tentang kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui modalitas belajar di kelas III SDN 5 Kabila, ternyata dari segi hasil aktivitas belajar, kemampuan siswa dan segi indikator belajar yang diadakan oleh peneliti sudah mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan nampaknya kemampuan menulis karangan deskripsi melalui modalitas belajar (Visual, Auditorial, Kinestik). Peneliti bersama guru pengamat menyimpulkan bahwa tindakan yang

(15)

dilakukan ini telah mencapai hasil yang optimal dan indikator kinerja yang ditetapkan sehingga tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.

3.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dan hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan modalitas belajar pada siswa kelas III SDN 5 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 23 orang dengan rincian 14 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.

Data yang terkumpul dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari data pengukuran hasil belajar siswa pada tes ditiap akhir siklus dan data observasi/penilaian yang dilakukan peneliti. Data dari pengukuran berupa nilai tes, dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematika, yaitu persentase dan rata-rata kelas. Sedangkan data hasil observasi dianalisis dengan cara mendeskripsikan tiap penilaian yang dilakukan terhadap indikator pengamatan.

Adapun data skor siklus I dan siklus II yang telah diolah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Keterangan Siklus I Siklus II

Hasil mengarang siswa menggunakan modalitas belajar visual, auditorial, kinestik.

47 95

Hasil pelaksanaan pembelajaran yang

(16)

Dari tabel di atas diketahui bahwa, rata-rata nilai tes siswa pada siklus I adalah 47.82 dan siklus II adalah 95.65. Dengan demikian, hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan modalitas belajar pada siklus II lebih tinggi dari hasil belajar siswa pada siklus I (mengalami peningkatan). Demikian juga kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan dari nilai rata-rata pada siklus I yaitu 83.33 meningkat pada siklus II menjadi 100.

Kelas yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah kelas III SDN 5 Kabila Kabupaten Bone Bolango tahun ajaran 2012/2013. Subjek dikelas ini berjumlah 23 orang, proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua siklus dan tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit dengan menggunakan modalitas belajar. Pembelajaran langsung dilakukan oleh peneliti, sedangkan guru bahasa Indonesia, Ibu Tenti Ibrahim sebagai observer atau pengamat.

Pada pertemuan siklus I, pembelajaran materi menulis karangan deskripsi menggunakan modalitas belajar visual, auditorial, dan kinestik. Pada pertemuan pertama ini, siswa masih agak bingung dengan penggunaan metode yang berpusat pada siswa. Mereka masih kaku dan masih ragu-ragu dalam melaksanakan perintah yang diberikan guru, walaupun pada akhirnya siswa bisa melaksanakan pembelajaran tetapi masih jauh dari yang diharapkan.

Sedangkan pada siklus II, siswa sudah mulai menerima media video dengan modalitas belajar visual, auditorial, kinestik dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Guru mulai terampil mendorong siswa untuk berpikir kreatif

(17)

dan kritis terhadap ide yang muncul, sehingga siswa dapat menuangkan ide-ide tersebut dalam karangannya. Peran motivasi dari guru pada pertemuan ini mengalami peningkatan yang berarti sehingga siswa semakin bersemangat menulis kerangka karangan, tampak guru lebih baik dalam proses pembelajarannya. Tujuan pembelajaran disampaikan secara jelas dan lugas; proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang yang direncanakan dalam skenario. Pemberian motivasi guru sangat baik, sehingga menjadikan siswa bergairah dalam menerima pelajaran menulis.

Siswa sangat bergairah dalam mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi yang utuh. Cerita anak yang diputarkan guru sangat membantu dalam mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi. Gairah menulis juga terlihat dari siswa yang tadinya kurang mampu menulis, tetapi setelah mendapatkan media video, dengan modalitas belajarnya siswa dapat menuangkan idenya sendiri dengan kosakata yang cukup banyak.

Pada kegiatan membaca dan mendengarkan karangan deskripsi yang mereka buat sendiri, para siswa memaknai dan saling memberikan komentar serta tambahan ide untuk melengkapi karangannya. Upaya untuk meningkatkan pembelajaran menulis dengan menggunakan modalitas belajar di kelas III Sekolah Dasar yang telah diterapkan guru membawa dampak positif ke arah kemajuan.

Dari data hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan, maka permasalahan dan submasalah yang telah dirumuskan tercapai sesuai dengan tujuan penelitian yang dibuat. Dengan demikian, penggunaan modalitas belajar

(18)

visual, auditorial, kinestik yang diterapkan efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi.

Gambar

Tabel  1.    Hasil  Pemantauan  Siklus  I  Siswa  Kelas  III  Pada  Materi  Menulis       Karangan Deskripsi
Tabel  2.  Hasil  Evaluasi  Penerapan  Modalitas  Belajar  Dalam  Meningkatkan      Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I
Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I
Tabel  4.    Hasil  Pemantauan  Siklus  II  Siswa  Kelas  III  Pada  Materi  Menulis    Karangan Deskripsi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Inspeksi   adalah suatu kegiatan operasional untuk memeriksa material atau barang yang diperlukan oleh proses produksi untuk dapat memenuhi spesifikasi pada proses berikutnya

1) Letakkan preparat yang sudah kamu buat pada mikroskop, aturlah cahaya pada mikroskop agar dapat melihat objek dengan jelas. Mula-mula gunakan perbesaran lemah

Untuk mengetahui pengaruh campuran pasir sungai Lumajang terhadap kualitas batu bata lumpur Lapindo dilakukan dengan cara memberikan penambahan pada bahan baku

(20) Diisi nomor urut dari Buku Rekening Barang Kena Cukai Minuman yang Mengandung Etil Alkohol dalam angka.. (21) Diisi kantor yang mengawasi pengusaha pabrik minuman yang

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Pada peta fasies model dari estuarine ini, tidal sand bar ini merupakan bagian terluar dari tide dominated estuarine, memanjang sejajar dengan arusnya, dan dari peta

Untuk proses selanjutnya adalah proses pengolahan gelondongan kayu menjadi chips,dimana log "ood ini dipisahkan dari kulitnya di debarking drum dan selanjutnya

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada