41
BAB II
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
A. Profil Desa Ngabean
1. Wilayah Desa
Desa Ngabean merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang memiliki 12 Dusun, namun hanya terdapat 5 kepala dusun, hal ini terjadi karena karena ada beberapa dusun yang bergabung menjadi satu dusun. Dusun tersebut adalah Dusun Krajan (Krajan I, Krajan II, Krajan III), Dusun Komprengan, Dusun Senobayan (Senobayan dan Kemantren), Dusun Kenayan (Kenayan dan Pare), Dusun Batu (Batu, Poren, Pongangan, dan Perumahan Griya Asri II). Jarak antara Desa Ngabean dengan Ibu Kota Kecamatan Secang sekitar 3 km, sedangkan jarak Desa Ngabean dengan Ibu Kota Kabupaten Magelang sekitar 22 km.
Desa Ngabean merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung dan berada di ujung barat daya wilayah Kabupaten Magelang, berikut adalah batas-batas wilayah Desa Ngabean :
a. Sebelah Utara : Desa Kupen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung
b. Sebelah Timur : Kelurahan Secang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
c. Sebelah Selatan : Desa Madyocondro, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
42
d. Sebelah Barat: Desa Pare, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung
Berikut adalah informasi umum Desa Ngabean Kecamatan Secang Kabupaten Magelang :
2. Jumlah RT dan RW
No Desa Ngabean terdiri : 5 Dusun, 22 RT, 8 RW
1 Dusun Krajan 7 RT dan 3 RW
2 Dusun Komprengan 2 RT dan 1 RW
3 Dusun Senobayan 6 RT dan 2 RW
4 Dusun Kenayan 3 RT dan 1 RW
5 Dusun Batu 4 RT dan 1 RW
Tabel 3. Jumlah RT dan RW (Sumber: Simdes Kemendagri)
Di Desa Ngabean terdapat 5 Dusun, 22 RT, dan 8 RW. Dusun-dusun yang terdapat di Desa Ngabean yakni : Pertama Dusun Krajan yang memiliki 7 RT dan 3 RW, Kedua Dusun Komprengan yang memiliki 2 RT dan 1 RW, Ketiga Dusun Senobayan yang memiliki 6 RT dan 2 RW, Keempat Dusun Kenayan yang memiliki 3 RT dan 1 RW, Kelima Dusun Batu yang memiliki 4 RT dan 1 RW.
3. Jumlah Penduduk
Tabel 4. Jumlah Penduduk (Sumber: Simdes Kemendagri)
No Jumlah Penduduk : 3.319
1 Laki-Laki 1.663 Jiwa
43
Jumlah seluruh penduduk Desa Ngabean berdasarkan Simdes Kemendagri sejumlah 3.319, yang terkelompokkan ke dalam 2 jenis kelamin, yakni Laki-Laki yang berjumlah 1.663 jiwa dan perempuan yang berjumlah 1.706 jiwa. Jumlah penduduk kebanyakan berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 1.706, apabila kita buat selisish antara penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dengan penduduk yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 43 jiwa.
4. Ekonomi Masyarakat :
Pengangguran
1. Jumlah Angkatan Kerja (penduduk usia 18-56 tahun) 1,684 Orang 2. Jumlah Penduduk usia 18-56 tahun yang masih sekolah
dan tidak bekerja 0
3. Jumlah Penduduk usia 18-56 tahun yang menjadi ibu
rumah tangga 1,108 Orang
4. Jumlah Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja penuh 834 Orang 5. Jumlah Penduduk usia 18-56 tahun yang bekerja tidak
penuh 589 Orang
6. Jumlah Penduduk usia 18-56 tahun yang cacadan tidak
bekerja 5 Orang
7. Jumlah Penduduk usia 18-56 tahun yang cacadan
bekerja 22 Orang
TOTAL 4,242
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa jumlah angkatan kerja yakni mereka yang sedang mencari pekerjaan atau dengan kata lain dapat kita sebut mereka sebagai pengangguran berjumlah sangat banyak, jumlahnya mencapai 1,684 Orang. Apabila kita bandingkan dengan
44
jumlah penduduk Desa Ngabean yang berjumlah 3,319 dari total pengangguran 1,684 yakni: 2/3 nya penduduk Desa Ngabean adalah pengangguran, jumlah yang sangat banyak.
Kesejahteraan Keluarga
1. Jumlah Keluarga Prasejahtera 83 Keluarga
2. Jumlah Keluarga Sejahtera 1 73 Keluarga
3. Jumlah Keluarga Sejahtera 2 558 Keluarga
4. Jumlah Keluarga Sejahtera 3 72 Keluarga
5. Jumlah Keluarga Sejahtera 3 plus 27 Keluarga
6. Total Jumlah Kepala Keluarga 813 Keluarga
Tabel 6. Kesejahteraan Keluarga (Sumber: Simdes Kemendagri)
Dilihat dari gambar diatas jumlah terbanyak dari kesejahteraan keluarga berada pada nomor urut 3, yakni : Keluarga Sejahtera 2, maksudnya adalah mayoritas penduduk Desa Ngabean tingkat kesejahteraanya itu berada di tengah, tidak terlalu miskin serta tidak terlalu kaya. Dalam hal ini dapat dikatakan masyarakat merasa cukup dalam pemenuhan kebutuhannya.
5. Produk Domestik Desa/Kelurahan Bruto
Sektor Pertanian Tanaman Luas Produksi (H) Hasil Produksi (H) Nilai Produk si (Rp) Bi Pemupukan (Rp) Bi Bibit (Rp) Bi Obat (Rp) Bi Lainn ya (Rp) Jagung 3 4 0 0 0 0 0 Kacang 2.5 5 0 0 0 0 0 Padi 140 5 0 0 0 0 0
45
Berdasarkan bagan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Produk Domestik Desa terbesar berada di sektor pertanian dengan komoditas utamanya adalah tanaman padi. Hal ini didukung oleh luas lahan produksi yang mencapai 140 H, dengan hasil produksinya mencapai 5 H.
6. Peta Desa Ngabean :
46
7. Angka Harapan Hidup Masyarakat
Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup penduduk Desa/Kelurahan 70,00 Tahun Angka harapan hidup penduduk Kabupaten/Kota 70,23 Tahun
Angka Harapan Hidup Provinsi 71,00 Tahun
Angka harapan Hidup Nasional 70,10 Tahun
Tabel 8. Angka Harapan Hidup Masyarakat Ngabean (Sumber: Simdes Kemendagri)
Dilihat dari bagan diatas, angka harapan hidup penduduk Desa Ngabean berada pada umur 70 tahun. Jadi kebanyakan umur penduduk Desa Ngabean mencapai 70 tahun. Jikalau dilihat dari angka harapan hidup penduduk kabupaten Magelang mencapai 70,23 tahun, sedangkan dilihat dari angka harapan hidup provinsi mencapai 71 tahun. Dan angka harapan hidup nasional mencapai 70,10 tahun.
47
8. Partisipasi Masyarakat
Tabel 9. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Sumber: Simdes Kemendagri)
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan/ Musrenbangdes/ kelurahan
Jumlah musyawarah perencanaan pembangunan tingkat desa/Kelurahan yang
dilakukan pada tahun ini, termasuk di tingkat dusun dan lingkungan 1 kali Jumlah kehadiran masyarakat dalam setiap kali musyawarah tingkat
dusun/lingkungan dan desa/kelurahan 70,00 % Jumlah peserta laki-laki dalam Musrenbang di desa/kelurahan 60,00 %
Jumlah peserta perempuan dalam Musrenbang di desa dan kelurahan 40,00 % Jumlah Musyawarah Antar Desa dalam perencanaan pembangunan yang
dikoordinasikan Kecamatan 1,00 %
Penggunaan Profil Desa/Kelurahan sebagai sumber data dasar yang digunakan
dalam perencanaan pembangunan desa dan Forum Musrenbang Partisipatif Ya Penggunaan data BPS dan data sektoral dalam perencanaan pembangunan
partisipatif dan Musrenbang di desa dan Kelurahan Ya Pelibatan masyarakat dalam pemutakhiran data profil desa dan kelurahan sebagai
bahan dalam Musrenbang partisipatif Ya Usulan masyarakat yang disetujui menjadi Rencana Kerja Desa dan Kelurahan 90,00 % Usulan Pemerintah Desa dan Kelurahan yang disetujui menjadi Rencana Kerja
Desa/Kelurahan dan dimuadalam RAPB-Desa 10,00 % Usulan rencana kerja program dan kegiatan dari pemerintah
kabupaten/kota/provinsi dan pusat yang dibahas saat Musrenbang dan disetujui untuk dilaksanakan di desa dan kelurahan oleh masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan desa/kelurahan
0,00 %
Usulan rencana kerja pemerintah tingkaatas yang ditolak dalam
Musrenbangdes/kel 0 kegiatan
Pemilikan dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa/Kelurahan (RKPD/K) Ada
Pemilikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Kelurahan (RPJMD/K) Ada Pemilikan dokumen hasil Musrenbang tingkat desa dan Kelurahan yang diusulkan
ke pemerintah tingkaatas untuk dibiayai dari APBD Kab/Kota, APBD Provinsi dan APBN maupun sumber biaya dari perusahaan swasta yang investasi di
desa/kelurahan
Ada
Jumlah kegiatan yang diusulkan masyarakat melalui forum Musrenbangdes/kel yang tidak direalisasikan dalam APB-Desa, APB-Daerah Kabupaten/Kota dan
Provinsi
0 kegiatan
Jumlah kegiatan yang diusulkan masyarakat melalui forum Musrenbangdes/kel
48
Berdasarkan bagan diatas, dilihat dari jumlah musyawarah perencanaan pembangunan tingkat desa, pada tahun 2015 sudah terlaksana sebanyak 1 kali. Dan tingkat kehadiran masyarakat setiap kali melaksanakan musyawarah tingkat dusun/desa sebesar 70 %. Kemudian jumlah peserta musrenbang yang hadir mayoritas kaum laki-laki dengan prosentase : Laki-laki 60 % dan perempuan 40 %. Selain itu, jumlah musyawarah antar desa dalam perencanaan pembangunan yang dikoordinasikan kecamatan sebanyak 1 %.
Di dalam forum musrenbang partisipatif menggunakan profil Desa Ngabean sebagai sumber dasar yang digunakan dalam perencanaan pembangunan. Selain menggunakan profil desa sebagai sumber dasar dalam perencanaan pembangunan partisipatif, Desa Ngabean menggunakan data BPS dan data sektoral dalam perencanaan pembangunan partisipatif dan musrenbangdes. Di dalam pemutakhiran data profil desa sebagai bahan dalam musrenbang partisipatif, masyarakat dilibatkan disetiap proses kegiatannya. Nantinya usulan dari masyarakat yang telah disetujui akan menjadi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes). Usulan tadi yang telah disepakati dalam RKPDes akan dimuat kedalam RAPB-Desa Di Desa Ngabean dalam hal pelibatan masyarakat sudah sangat tinggi sekali, dilihat dari prosentasenya yang sangat tinggi. Tidak hanya sampai disitu, setiap usulan yang diajukan merupakan kebutuhan yang muncul dari masyarakat yang nantinya akan tertuang ke dalam RKPDes Desa Ngabean Tahun 2015.
49
Tabel 10. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan dan Pelestarian Hasil Pembangunan (Sumber: Simdes Kemendagri)
Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan dan Pelestarian Hasil Pembangunan Jumlah masyarakat yang terlibadalam pelaksanaan pembangunan fisik di desa
dan kelurahan sesuai hasil Musrenbang 70,00 % Jumlah penduduk yang dilibatkan dalam pelaksanaan proyek padakarya oleh
pengelola proyek yang ditunjuk pemerintah desa/kelurahan atau kabupaten/kota 60,00 % Jumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan desa/kelurahan yang sudah ada sesuai ketetapan dalam APB-Desa
12 kegiatan Jumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga tanpa melibatkan
masyarakat sesuai ketentuan dalam APB-Daerah
0 kegiatan Jumlah kegiatan yang masuk desa/kelurahan di luar yang telah direncanakan
dan disepakati masyarakat saat Musrenbang 0,00 % Usulan masyarakat yang disetujui menjadi Rencana Kerja Desa dan Kelurahan 90,00 % Usulan Pemerintah Desa dan Kelurahan yang disetujui menjadi Rencana Kerja
Desa/Kelurahan 10,00 %
Usulan rencana kerja program dan kegiatan dari pemerintah
kabupaten/kota/provinsi dan pusat yang dibahas saat Musrenbang dan disetujui untuk dilaksanakan di desa dan kelurahan oleh masyarakat
0,00 %
Penyelenggaraan musyawarah desa/kelurahan untuk menerima, memelihara
dan melestarikan hasil pembangunan yang sudah ada Ada Pelaksanaan kegiatan dari masyarakat untuk menyelesaikan atau
menindaklanjuti kegiatan yang belum diselesaikan oleh pelaksana sebelumnya. Ada Jumlah kasus penyimpangan pelaksanaan kegiatan pembangunan yang
dilaporkan masyarakat atau lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan kepada Kepala Desa/Lurah
0 kasus
Jumlah kasus penyimpangan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan di
tingkat desa/kelurahan 0 kasus Jumlah kasus penyimpangan pelaksanaan kegiatan pembangunan
desa/kelurahan yang diselesaikan secara hukum 0 kasus Jenis kegiatan masyarakat untuk melestarikan hasil pembangunan yang
dikoordinasikan pemerintah desa/kelurahan 12 Jenis Jumlah kegiatan yang didanai dari APB-Desa dan swadaya masyarakat di
kelurahan
0 kegiatan Jumlah kegiatan di desa dan kelurahan yang didanai dari APB Daerah
Kabupaten/Kota
0 kegiatan Jumlah kegiatan di desa dan kelurahan yang didanai dari APBD Provinsi 0
kegiatan Jumlah kegiatan di desa dan kelurahan yang didanai APBN 0
50
Berdasarkan gambar diatas, prosentase jumlah masyarakat yang terlibadalam pelaksanaan pembangunan fisik di desa sesuai hasil musrenbang lumayan banyak mencapai 70 %. Kemdian selain itu, prosentase jumlah penduduk yang dilibatkan dalam pelaksanaan proyek padakarya oleh pengelola proyek yang ditunjuk pemerintah desa sebanyak 60 %. Selain itu, 12 kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat dan lembaga kemasyarakatan desa sudah sesuai dengan ketetapan dalam APBDes. Dan disinipun dapat diperhatikan secara seksama bahwa RKPDesa muncul berdasarkan usulan dari masyarakat, hal ini sanganampak dengan prosentase 90 %, prosentase yang sangat tinggi. Dan hanya 10 % saja usulan yang dibuat oleh Pemerintah Desa Ngabean yang kemudian disetujui untuk menjadi RKPDes. Selain itu, dan tidak ada kasus penyimpangan pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaporkan oleh masyarakat atau lembaga kemasyarakatan kepada Kepala Desa Ngabean. Selain itu, dlihadari segi penggunaan anggaran juga tidak tergantung anggaran dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota.
51
9. Struktur Pemerintah Desa Ngabean meliputi :
52
10. Lembaga Desa :
a. LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa)
b. LPKK (Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) c. LPP (Lembaga Persatuan Pemuda)
d. Linmas (Perlindungan Masyarakat) e. Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)