o
o
o
o
o
O
o
o
o
o
o
a
a
a
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
LAPIIRAN
AKUilTABITITAS
KIilERJA
EIRTI
HUKUM
tlAIII
TIREAIIII$ASI
TAHUH afrI
5
KEMENTERIAN
TAHUN
KESEHATAN
o
o
O
o
o
o
a
o
a
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
KATA
PENGANTARPuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan nikmat dan karunia-Nya, kita dapat menerbitkan Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAK) Biro Hukum dan Organisasi Setjen
Kemenkes Tahun 2015.
tAK
ini berisi informasi tentang uraianpertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan Biro Hukum
dan Organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya selama tahun
2A|$. LAK
ini
juga
memuat aspek keuangan yang secara langsung ada hubungannya dengan hasil(oufput) dalam rangka mendukung kinerja manajerial Biro Hukum Dan Organisasi.Pembangunan hukum merupakan bagian
yang
terintegrasi dalam proses pembangunan kesehatan yang memerlukan kebijakan yang harus dipayungi oleh hukum agar dapat berjalan efektif dan efisien serta dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu proses pengembangan organisasi yang efektif dan efisien akan melahirkankebijakan yang sejalan dengan Rencana Strategis yang ditetapkan yang pada
akhirnya bermuara pada tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik tndonesia Tahun 1945, yailu kesejahteraan bagi seluruh rakyat lndonesia khususnya dalam bidang kesehatan.
Pembangunan hukum tahun 2015 difokuskan pada penyelesaian peraturan
perundang-undangan yang menjadi amanat Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan dan Utrdang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit serta bermacam peraturan yang mengatur Norma, Standar, Prosedur, dan
Kriteria. Sedangkan pengernbangan organisasi difokuskan uniuk menyelesaikan
proses reorganisasi Kementerian Kesehatan serta menyelesaikan perangkat
manajemennya antara lain penyusunan susunan jabatian, uraian jabatan dan tatalaksana.
Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi
tidak terlepas dari hasil kerja keras seluruh pegawai, unit-unit lintas program dan
lintas sektor terkait.
Demikian, kami sampaikan ucapan terima kasih. Semoga Laporan Akuntabilitas
Kinerja Biro Hukum dan Organisasi ini dapat memberikan manfaat bagipihak-pihak yang berkepentingan, baik sebagai informasi n evaluasi kinerja.
ukum dan Organisasi,
Akuntabilitas Kinerja
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
a
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
TKHTISAR EKSEKUTIFsesuai dengan Rencana strategis Kementerian Kesehatan Tahu n 2015-201 9'
makaLaporanAkuntabilitasKinerjaBiroHukumdanorganisasiTahun20lS
ini disajikan merupakan tahun pertama capaian kinerja selama tahun
2015-2019.
Bagi Biro Hukum dan organisasi, laporan akuntabilitas kinerja memiliki
dua
fungsiutama.Pertama,merupakanSaranauntukmenyampaikan
pertanggungjawabankinerjakepadaSekretarisJenderal,danseluruh
pemangkukepentinganbaikyangterkaitlangsungmaupuntidaklangsung.
Kedua,merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja
secara berkelanjutan. Adanya
dua fungsi utama
ini
memperjelas bahwainformasi yang tertuang
dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja(lAK)
2015 harusdapatmemenuhikebutuhanpenggunainternaldaneksternal.
LAK ini secara garis besar berisikan informasi rencana kineria dan capaian
kinerja yang telah clicapai selama
tahun
2}1rc' Rencana kinerja 2015dan
penetapankinerja2ollmerupakankinerjayangingindicapaiselamatahun
zolsyangsepenuhnyamengacupadaRencanaStrategisKementerian
KesehatanTahunzols-
2olgyangtelahdisarikandalamlndikatorKinerja
Utama dan Penetapan Kinerja tahun 2015'secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2015 menunjukkan bahwa
BiroHukumdanorganisasimemenuhisasaranyangditargetkan.Realisasi
pencapaianSasaranBiroHukumdanorganisasiyangdiukurdengan
menggunakan lndikator Kinerja yang telah ditetapkan adalahsebagai berikut:
Sasaran:Meningkatnyaproduk-produkhukumyangakanmendukung
penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatanAkuntabilitas Kinerja .an
Kesehatan
I
o
o
o
I
I
I
I
o
I
o
I
I
o
t
t
I
a
t
a
o
I
I
t
t
I
Meningkatrrya produk-produkhukum yang akan
mendukung
penyelenggaraan pembangt!nan
bidang kesehatan
1. Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan
. ' : s. ,ftinCbngaii,undang'',' :. Peraturan Femerintah, ...
:
Rancangan Peraturan/' ' . Keputusan Presiden b. Peraturan/Keputusan Menteri ,:lB 205 ,: -', ,,l7$' '. n 75masalah hukum terkait,
,: .J
asset
.i..'.;:..1i:];'::'....:...'...:i]::...,:.;...,..-'.
c.,Jumlah perjanjian kerjasama
i
30
72:
'di bidang redehatan,
3. Jumiah produk organisasi
dan
'12
11tatakerja serta analisis jabatan
t
o
o
I
a
t
Akuntabilitas KinerjaBiro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
o
a
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
a
o
a
o
o
o
o
a
o
o
o
O
o
o
o
o
1.Sesuai dengan rencana kinerja 2015, selama periode
ini
Biro Hukum danOrganisasi mempunyai sasaran meningkatnya produk-produk hukum yang
akan mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan melalui
empat indikator dengan anggaran Rp. 19.056.980.000,-. Yang direalisasikan
sebesar Rp. 14.279.525.258,- atau sebesar 74,93o/o.
Komitmen
yang
kuatdari
pimpinan dan seluruh pegawai Biro Hukum danOrganisasi
untuk
memfokuskan pemanfaatan sumber-sumberdaya
dananggaran kegiatan menjadi salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini.
Sesuai dengan analisis atas capaian kinerja tahun 2015, dapat dirumuskan
beberapa langkah penting strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan
masukan
atau
sebagai bahan pertimbanganuntuk
merumuskan rencanakinerja tahun 2016, yaitu sebagai berikut:
Meiakukan koordinasi
yang lebih
intensif
baik
dengan pihak
di
luarKementerian Kesehatan maupun dengan unit teknis lain
di
KementerianKesehatan serta diantara bagian-bagian
di
lingkungan Biro Hukum danOrganisasi khususnya daiam hal perencanaall dan pelaksanaan kegiatan.
Menambah
SDM
(pegawai)
dengan
berbagai
kompetensi
untukmenunjang kegiatan yang telah direncanakan.
Melaksanakan peningkatan kualitas SDM dengan berbagai pendidikan dan
pelatihan teknis yang diperlukan.
Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
2. 3.
o
o
o
to
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l:
t:
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
a
BAB
I PENDAHULUANA.
LATAR BELAKANGSistem
akuntabilitaskinerja
instansi pemerintah (SAKIP) merupakansebuah system dengan (Performance-base Management) pendekatan
manajemen berbasis kinerja untuk penyediaan informasi kinerja guna
pengelolaan kinerja. Dalam rangka memperoleh gambaran pencapaian
kinerja pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna,
bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai lvujud pertanggungjawaban
instansi pemerintahan
yang baik,
maka sebagaimana amanah dalamPeraturan Presiden No
29
tahun 2014 setiap instansi wajib menyusunlaporan akuntabilitas kinerja pada setiap akhir tahun, sebagai bagian dari
suatu proses system tersebut.
Penyusunan
dan
penyarrpianan Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansiPemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban setiap satuan kerja dalam
mempertanggungjawabkan pencapaian penetapan sasaran strategis cian
indikator kinerja utama yang diperjanjikan dalam penetapan kinerja yang
ditandatangani pimpinan organisasi setiap awal tahun anggaran berjalan.
Peningkatan produk-produk hukum dan organisasi yang akan mendukung
penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan menjadi sasaran yang
di amanahkan pada Biro Hukum dan Organisasi. Pada tahun 2015, Biro
Hukum
dan
Organisasitelah
menetapkantarget
pencapaian sasaranstrategis melalui indikator sebagai alat ukur dalam pencapaian sasaran.
sebagaimana amanah tugas dan fungsi dalam Pengembangan hukum dan
organisasi
memiliki peranan penting dalam upaya
pembangunankesehatan.
Setiap
kebijakanyang
diambil
dan
segala usaha
yangdilakukan tidak bisa dilepaskan dari aspek hukum dan organisasi sesuat
peraturan perundang-undangan
yang
berlaku. Sebagaimana indikatorutama Biro Hukum dan Organisasi maka pada tahun 2011 penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
peraturan perundang-undangan, penataan organisasi
dan
tatalaksanaserta
persiapan pelaksanaan reformasi birokrasiyang
menjadi fokus pelaksanaan kegiatan di Biro Hukum dan Organisasi.Biro Hukum dan Organisasi merupakan organisasi yang berada di bawah
struktur
Sekretariat
Jenderal
KementerianKesehatan
berdasarkanPeraturan Menteri Kesehatan nomor 1144lMenkes/PerA/llll2}10 tentang
Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan.
B. MAKSUD
DAN
TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum
dan
Organisasitahun
2015merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis
yang
memuatkeberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran
2015 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Biro Hukum dan
Organisasi kepada Sekretaris Jendei'al Kementerian Kesehatan.
C.
TUGAS POKOK
DAN
FUNGSIBerdasarkan Permenkes
Nomor
1144lMenkes/PerAllill201} tentangOrganisasi
dan
Tatakerja Kementerian Kesehatan,Biro
Hukum danOrganisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan
peraturan
perundang-undangan,pelayanan
hukum,
serta penyelenggaraan organisasi dan tata laksana.Dalam
melaksanakan
tugaS,menyelenggarakan fungsi :
1
.
koordinasi
dan
penyusunanBiro
Hukum
dan
Organisasirancangan peraturan
perundang-undangan;koordinasi dan pemberian pertimbangan hukum dan bantuan hukum
serta penyusunan rumusan perjanjian; pembinaan dan penataan kelembagaan; penyusunan analisis jabatan;
pembinaan ketatalaksanaan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
2,
3.
4.
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
a
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
koordinasi dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
koordinasi
dan
fasilitasi sistemdan
prosedur desentralisasi bidangkesehatan;
koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
pelaksanaan urusan tata usaha Biro.
Adapun susunan Organisasi Biro Hukum dan Organisasi terdiri atas :
1.
Bagian Peraturan Perundang-Undangan;2.
Bagian Pelayanan Hukum;3.
Bagian Kelembagaan;4.
Bagian Ketatalaksanaan dan Akuntabilitas Kinerja; dan5.
Kelompok Jabatan Fungsional.D.
SISTIMATIKAPada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan Organisasi
tahun
2015
ini
menjelaskan pencapaiankinerja
Biro
Hukum
danOrganisasi selama Tahun 2015. Capaian kinerja tersebut dibandingkan
juga dengan kinerja tahun sebelumnya sebagai tolok ukur keberhasilan
tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja
memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja
bagi
perbaikankinerja
di
masayang
akan datang. Dengan kerangkafikir
seperti itu,sistimatika penyajian
laporan
akuntabilitaskinerja
Biro
Hukum danOrganisasi sebagai berikut:
.
Bab
I
(Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang,maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Biro
Hukum dan Organisasi, serta sistimatika penyajian laporan.
.
Babll
(Perencanaan dan Perjanjian Kinerya), menjelaskan tentangvisi dan
misi, tujuan
dan
sasaran kegiatan
Biro
Hukum
danOrganisasi
serta
kebijakandan
program beserta anggaran yangdirencanakan tahun 2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
6 7
B.
o
o
o
o
o
O
a
o
o
o
o
o
o
a
o
o
O
o
o
o
O
o
o
o
o
a
o
a
o
o
o
o
o
o
ixtl M.# #iifi*Bab
lll
(Akuntabilitas Kinerja), menjelaskantentang
pengukurankinerja, capaian kinerja tahun 2015, analisis akuntabilitas kinerja dan
realisasi anggaran serta sumberdaya manusia yang digunakan dalam
rangka pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi selama Tahun
2015.
Bab lV (Penutup), berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja
tahun 2015.
Laporan Akuntabilitas Kineria
t
a
a
a
o
o
o
o
o
o
a
I
o
o
a
o
o
o
o
o
o
I
T
I
o
o
I
a
I
D
I
I
D
a
t
tttjt .:!. ::ril:ltj :i],:l]'".i r:l: ii ,i!i:j:i ir:iiiir t,. il
o
O
o
o
O
o
o
o
O
o
o
o
a
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
BAB
IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses perjanjian kinerja kegiatan tahunan
dan indikator kinerja berdasarkan program/Kegiatan, kebijakan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan. Dalam rencana kinerja Biro
Hukum dan Organisasi tahun 2015 telah disusun lndikator Kinerja Kegiatan
dan
target
masing-masing indikatoruntuk
mencapaisasaran
kegiatan organisasi.Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang
akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima
tanggungjawab
dengan pihak yang
memberi tanggungjawab. Dengandemikian. penetapan kinerja
ini
merupakan suatujanji
kinerja yang akandiwujudkan
oleh
seorang pejabat
penerima
amanah kepada
atasan langsungnya.Pernyataan perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari
pimpinan instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya
untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani
oleh penerima amanah sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai
target
kinerjayang telah
ditetapkan,dan
pemberi amanahatau
atasanlangsungnya
sebagai
persetujuanatas target
kinerja
yang
ditetapkantersebut. Dalam hal atasan langsung tidak sependapat dengan target kinerja
yang ctiajukan tesebut, maka pernyataan ini harus diperbaiki hingga keoua
belah pihak sepakat atas materi dan target kinerja yang telah ditetapkan.
Visi,
misi, Sasaran strategis, arah kebijakandan
strategi untuk mencapaitarget kinerja tahun 2015 di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi termuat
dalam Rencana Lima Tahunan Biro Hukum dan Organisasi.
Lapo, an Akuntabilitas Kinerja
a
o
o
o
a
a
o
o
o
o
o
a
a
o
o
o
a
o
o
o
a
a
o
o
o
o
a
o
o
o
o
a
o
a
o
Adapun penjabaran visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi
untuk mencapai target kinerja tahun 2015
di
lingkungan Biro Hukum danOrganisasi adalah sebagai berikut.
A,
VISI DAN
MISI1.
VisiVisi merupakan suatu gambaran
berisikan
cita-cita Yang
inginyang menantang tentang masa depan
diwujudkan
oleh
Biro
Hukum
danOrganisasi.
Visi
Biro
Hukumdan
Organisasiadalah meningkatkan
peranandatam pelayanan
prima
hukum
di
bidang
kesehatan
sertapenataan organisasi dan manajemen yang efisien dan efektif.
Visi
tersebut
mengandung
pengertian
yang
mendalam
danmenunjukkan tekad kuat dari Biro Hukum dan Organisasi untuk selalu
meningkatkan kualitas
dan
kuantitasproduk
hukutnserta
menataorganisasi untuk mencapai visi Kementerian Kesehatan.
2.
MisiMis! merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Untuk dapat mewujudkan
visi
Biro Hukumdan
Organisasi tersebut,ditetapkan 7 (tujuh) misi sebagai berikut:
a.
Menyelenggarakan penyusunan peraturan perundang-undanganbidang kesehatan;
b.
Memasyarakatkandan
menyebarluaskan produk-produk hukumbidang kesehatan;
c.
Memberikan bantuan hukum terhadap berbagai masalah hukumbidang kesehatan;
d.
Mendokumentasikan berbagai peraturan perundang-undangan;Laporan Akuntabilitas Kinerja
o
o
a
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
"rtt"'rt""'N {'}lh:\j:} i !- \ \.',/ ..: ?..i-*-i \i*-:*i-"'';f
e. Meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan sumberdaya
manusia di bic.lang hukum, organisasi dan manajemen;
Melakukan penataan kelembagaan
dan
tatalaksana organisasi kesehatan;Mempersiapkan juklak dan juknis.
f
g.
B.
TUJUAN
DAN
SASARAN
1.
TujuanTujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditentukan
dan
menggambarkan kondisiyang
diinginkanpada akhir
periode.Tujuan yang ingin dicapai oleh Biro Hukum dan
Organisasi
dalamperiode tahun 2015
-
2019 adalah:a.
Meningkatnya kualitasdan
kuantitasprcduk
hukumdi
bidangkesehatan agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat
berjalan ciengan baik berdasarkatr landasan hukum yarlg pasti.
b.
Tertatanya organisasi dan tatalaksanadi
berbagai tingkat daiampenyelenggaraan
upaya
kesehatansesuai dengan
asas'asasumum Pemerintahan Yang baik.
Penetapan
tujuan
ini
dilandasioleh fakta
pembangunan bidangkesehatan tidak bisa lepas dari penyusunan produk hukum sebagai
,payung' yang akan melindungi setiap kebijakan yang dibuat agar bisa
berlaku
dan
dinikmatioleh
masyarakat lndonesia. Oleh karena itu,perbaikan
dan
peningkatan kualitasdan
kuantitas produk hukummutlak
diperlukanagar
pembangunan kesehatan ber.ialan sesuaidengan yang dicita-citakan. Selain itu, pembangunan kesehatan tidak
akan terwujud jika manajemen organisasi yang bersangkungan tidak
tertata dengan baik.
oleh
karena itu diperlukan penataan organisasidan
tatalaksana
yang
terencana
dan
berkesinambungan agarpembangunan kesehatan dapat berjalan optimal'
Laporan Akuntabilitas Kinerja
a
o
a
o
a
o
o
o
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
O
o
O
o
o
o
O
o
o
a
o
o
o
lndikator KinerjaJumlah produk hukum bidang kesehatan yang
d iselesaikan
a. Rancangan Undang Undang, Rancangan
Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan!
Keputusan Presiden
b. Peraturan/KePutusan Menteri
a. Jumlah penanganan masalah hukum terkait asset
b. Jumlah penanganan
kasus-kasr,rs hukum
c. Jumlah pepjanjian kerjasama
di
bidang3. Jumlah produk organisasi dan tatakerja serta
analisis jabatan
4.
Jumlah pr<.rduk ketatalaksan?anl:,1
: : ., ,' i :: i' . , !: rr. :.t,1..
penyelengg araan uiusan pemerihtahan bidang
kesehatah, okuntabilitas kinerja dan jabatan
fungsional
C.
KEBIJAKAN DAN KEGIATAN-KEGIATANLaporan Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
2.
SasaranSasaran
dan
indikatorpenetapan kineria tahun
Sasaran Meningkatnya produk-produk hukum yang akan mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan
kinerja
yang
ditetapkan
dalam
dokumen 2015 adalah sebagai berikut.Target 2015 15 75 60 35 30 15 1 2. 12
1)
KebijakanKebijakan adalah arah/tindakan yang diambil
oleh
Biro Hukumdan
organisasi
untuk mencapai tujuan. Kebijakan Biro Hukumdan Organisasi tahun 2015:
a.
Mempersiapkanproduk
hukum bidang
kesehatan dalamberbagaitingkatperundang-undangansebagailandasan
hukumuntukmendukungprogramkegiatanpembangunan
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
a
O
o
o
O
o
o
o
o
O
a
o
o
o
o
o
o
o
a
O
o
o
o
O
b.kesehatan
baik
berupa
Undang-undang,
PeraturanPemerintah, Keputusan Presiden
maupunPeraturan/Keputusan Menteri Kesehatan;
Memberikan bantuan hukum dan telaahan terhadap berbagai
masalah hukum di lingkungan Kementerian Kesehatan antara
lain
menyangkut
masalah
kepegawaian,perijinan
danpenyelesaian
status
hukum
tanah/sertifikattanah
danpengadaan barang/jasa;
Meningkatkan penyediaan informasi hukum bidang kesehatan
melalui Jaringan Dokumentasi Hukum dan Publikasi peraturan
perundang-undangan bidang kesehatan
baik
melalui mediacetak seperti jurnal dan melalui website hukor.depkes.go.id;
Meningkatkan kualitas kelembagaan dan tatalaksana dengan
melakukan
rpelllusuo?n peraturan
di
bidang
jabatanfungsional, uraian jabatan, analisa
beban kerja,
analisa jabatan, penataan keiennbagaandi
lingkungan KementerianKesehatan
serta
menyusun pedoman
ketatalaksanaanpelayanan publik di lingkungan Kementerian Kesehatan;
e.
Dalam
menunjang suksesnyaotonomi daerah
diperlukankoordinasi dan kerjasama antara instansi baik
di
lingkunganKementerian Kesehatan
maupun
antara
instansi
terkait dengan melakukan kegiatan fasilitasi kewenangan PemdaProv/Kab/kota, fasilitasi pelaksanaan sPM Bidang Kesehatan
di
Kab/Kota, serta advokasi pengorganisasian kesehatan didaerah.
f.
Meningkatkan good governance melalui penyusunan JuklakEvaluasi Sistim Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah dan
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Biro,
setjen
danKementerian Kesehatan
serta
mengembangkan organisasiC.
ci .
Laporan Akuntabilitas Kinerja
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
a
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
O
o
2ldan tatalaksana dengan menyempurnakan struktur organisasi
Kementerian.
Kegiatan-Kegiatan
Dalam
pencapaiantujuan
dan
sasaran
Biro
Hukum
danOrganisasi yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun
2015
Biro
Hukum
dan
organisasi
melaksanakan Programdukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya, dengan
output sebagai berikut :
i-''' Uraian Kegiatan
i*p"r
*;-peiiiuianPerundang-undangandanPembinaan Organisasi Tatalaksana ! { ll ! tLaporan Akuntabilitas Kinerja
O
o
o
O
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
r.,.#,,;,,,t.:,,ii.(i!if,ii+,iii:1+:t+ltii:ii/ffifliii
d .rl.t, ldii: .1.11 L ,,.,f ffir,t td fii:*li t i:::::::::
I "tx*k'o.+"*li'cy 1 i;;':;r I Y+,Hi--.ir.iY'/ $ ?:iri t.q ru:ffi;..f <x, ii:i::I
\ffid+
BAB
III
AKUNTABILITAS KINERJA
A.
PENGUKURAN KINERJAPengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan standar, rencana, atau target melalui indikator kinerja yang
telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Pengukuran kinerja ini diperlukan
untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang
dilakukan oleh Biro Hukum dan Organisasi dalam kurun waktu Januari
-Desember 2015.
Tahun 2015 merupakan tahun pertama pencapaian Sasaran Kegiatan Biro
Hukum
dan
Organisasi daiam rangka nrendukung pencapaian SasaranProgram
yang
dituangkan
Calam Rencana Strategis
KernenterianKesehatan
Tahun
2015-2019. Kegiatan pengukurankinerja
dilakukanmelalui rapat
-
rapat evaluasi secara periodik yang dlpimpin langsung olehKepala
Biro dan
diikuti oleh
seluruh pejabat strukturaldan staf
yangberkaitan secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan
dan
anggaran.Evaluasi periodik
ini
membandingkan realisasi capaian dengan rencanatingkat capaian (target) pada setiap indikator. Berdasarkan pengukuran
kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator,
sehingga
dapat
ditindaklanjutidalam
perencanaan kegiatandi
tahunberikutnya agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Manfaat pengukuran kinerja
antara
lain
untuk
memberikan gambarankepada
pihak-pihak internaldan
eksternaltentang
pelaksanaan misiorganisasi cialam rangka mewujudkan
tujuan
dan
sasaranyang
telahditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja.
Akuntabilitas Kinerja
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
O
a
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
Kegiatan pengukuran cjan pelaporan
yang
secara periodik disampaikankepada pimpinan adalah dalam rangka mencapai sasaran kegiatan yang
akan dicapai secara nyata oleh Biro Hukum dan Organisasi, dalam kurun
waktu
5
(lima) tahun. Sasaran kegiatan Biro Hukum dan Organisasi yangtelah ditetapkan adalah:
MENINGKATNYA PRODUK.PRODUK HUKUM YANG AKAN
Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Biro Hukum dan Organisasi
dan
Renstra Kementerian Kesehatan, terdapat3
(tiga)
indikator kinerjaoutput yaitu:
1.
Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan :a.
RU UiR.. PP/R. Kepres/ R. Prepres.iR. lnpresb. Jumlah Permenkes/ Kepmenkes bidang kesehatan.
2,
a. Jumlah Penanganan rnasalah hukum terkait asetb. Jumlah penanganan kasus-kasus hukum
c. Jumlah perjanjian kerja sama bidang kesehatan
3.
Jumlah produk organisasi dan tata kerja serta analisa jabatan4.
Jumlah produk ketetalaksanaan , penyelengaraan urusan pemerintahanbidkes, akuntabilitas kinerja dan jabatan fungsional.
Selain
penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidangkesehatan, bantuan pelayanan hukum,
juga
dihasilkan (output) produkorganisasi dan tatalaksana yang substansinya bersifat member tata aturan
terhadap pelaksanaan pekerjaan. Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan, Biro Hukum dan Organisasijuga menjadi lokomotif
Akuntabilitas Kinerja
t:
t:
t:
t:
l:
l.
l.
l.
l.
I.
l.
l.
l.
O
o
,o
.*..-'*l\.* /. "i '?-" '\ 3'o.r,s ']3 '1.1* 1:- r. / ir\ .# r",ri i t"..:) '',,rl,'\li';t$
i . 1 c?-LJ "li ..1 .u;i;,t_l-^ l"--'"1 i1'..:^:r.'dan
penyelenggaraan reformasi birokrasi. Berikut disampaikan besarantarget
dan
realisasi masing-masing indikator sebagaimana tertera padatabel berikut ini:
Tabel 1. Target dan Realisasi Biro Hukum dan Organisasi
Sasa ran
Men ingkatnya
produk-produk hukum yang akan rnendukung
pen yelengga raa n
pem ba ng unan bidang
kesehatan
lnd!kator Kinerja
1. Jumlah produk hukum bidang
kesehatan yang diselesaikan
a. Rancangan
Undang
15Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah,
Rancangan Peratu ranl
Keputusan Presiden
b.
Peraturan/Keputusan
7 si/lenteri
2. a. Jumlah
penanganan
S0,
masalah nukurrn terKaitASSET
kasus-kasus hukum
c. Jumlah perjanjian
kerjasama
30di bidang kesehatan
3. Jumlah produk organisasi
dan
12tatakerja serta analisis jabatan
4
Jumiahproduk
15,
penyelengg iraan u rusan
kesehatah, Bkuntabilitas
kinerja dan jabatan'iUh$Sfbn5l ,,,,,,,f
i::,i' ., 1 Ta rg
et
Realisasi
Ta rget2015
2015
2019 35 13 I 245" 7B 31 72 26 699 475 325 194 119 75 11 Akuntabilitas Kinerjaa
o
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l:
l:
l:
l:
l:
l:
B.
ANALISTS AKUNTABILITAS KINERJASasaran kegiatan merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata untuk
kurun waktu
5
(lima) tahun, diukur melalui indikator dan pencapaian targetbaik
tahunan
maupun kumulatif.Pada
tahun 2015 Biro
Hukum danOrganisasi menetapkan target sebagaimana indicator
-
indicator yang telahditetapkan. Berikut disampaikan capain
dan
analisa hasil tahun
2015melalui
indicatoryang
merupakan"core
business"
Biro
Hukum dan Organisasi sebagai berikut:1. INDIKATOR PERTAMA
Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan
Jumlah produk
hukum bidang kesehatanyang
diselesaikan adalahproduk perundang-undangan baik yang dirancang dan diselesaikan oleh
Biro Hukum dan Organisasi ataupun usulan yang masuk dari unit kerja
untuk dilakukan harmonisasi dan diselesaikan sesuai tugas pokok dan
fungsi.
Untuk mencapai indikator tersebut beberapa kegiatan yang berkaitan langsung adalah sebagai berikut:
a.
Penyusunan
RancanganUndang Undang (RUU),
RancanganPeraturan Pemerintah (RPP) dan Rancangan Peraturan Presiden
(R PerPres) Bidang Kesehatan.
Penyusunan rancangan ini menjadi unsur utama dalam mendukung
pencapaian indikator kinerja ini.
Kondisi yang dicaPai :
Dalam penyusunan RUU, RPP
dan
R
PerPres bidang kesehatanditargetkan 15 buah sebagaimana dalam Perjanjian Kinerja tahun
2015, dan dihasilkan RUU sebanyak
2
(dua) buah, RPP7
(tujuh)Akuntabilitas Kinerja
a
a
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
c
o
O
o
o
o
o
a
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
buah, dan R Perpres 4 (empat) buah, total pencapaian di tahun 2015
ini sebanyak 13 (tiga belas) buah atau setara dengan 86,7o/o.
Jika
dibandingkan dengantarget maka masih
terdapat2
(dua)raniangan
yang
belum dapat
terealisasikan,
hal
tersebutdikarenakan masih diperlukannya kesepahaman dalam pembahasan
antar kementerian daiam penyusunan rancangan dimaksud. Namun
demikian
pencapaian
target
tahunan tersebut
masih
dapatdiselesaikan untuk memenuhi target secara kumulatif yakni di akhir
tahun renstra. Biro Hukum dan Organisasi dalam penyusunan target
indikator
dan
anggaran
selalu
memperhatikanusulan
danketerlibatan lintas sektor dan lintas program.
Permasalahan:
Daiam pembahasan RUU, RPP dan R Perpres keterlibatan sejumlah
kementerian
sangat
bei'peran
dalar"npencapaian
hasil
suaturancangan peraturan. Kehadiran perwakilan
dari
kementeriantersebut
secara
lengkap sangat
sulit
diharapkan,
sehingga pembahasan terhambat karena terdapat beberapa materi yang harusmendapatkan klarifikasi.
Usul Pemecahan masalah:
1.
Meminta masukan secara tertulis melalui surat elektronik atau fax.2.
Pertenruan koordinasi diawaldan
akhir tahun anggaran, untuksinkronisasi
dan
penyusunanprogram legislasi
khususnyadibidang kesehatan.
3.
Pertemuan informal/ sarasehanhukum
dengan melibatkan parapakar dan Pejabat Publik.
Akuntabilitas Kinerja
b.
O
o
o
o
O
o
o
o
o
O
o
O
o
o
o
o
o
o
o
o
a
a
a
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Penyusunan Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan. Kondisi yang dicaPai:
Penyusunan
Kep/PerMenkespada
tahun
2015
ditargetkansebanyak 75 (tujuh puluh tima) dan telah terealisasi sebanyak 205
(dua ratus lima) KeP/PerMenkes.
Jika
dibandingkan dengantarget maka
terdapat
peningkatanjumlah
realisasi sebanyak
130
(seratus
tiga
puluh
buah)Kep/PerMenkes dengan demikian pencapaian target pada tahun
2015
ini
2730/o atau sepertigadari target
akhirtahun
Renstra'Dengan demikian penetapan target ini masih dimungkinkan untuk
di sesuaikan.
Permasalahan:
IVlasih terdapat rancangan prcduk hukum
dari
unit teknis yangmasuk ke Biro Hukrrm dan Organisasi belum jelas sehingga harus
dipelajari kembali.
oleh
karena itu, dibutuhkan waktu yang lebihlama dalam PenYelesaiannYa.
Usul Pemecahan masalah:
a) Pertemuan meningkatkan koordinasi
dengan
unit
organisasieselon
I
melalui
pertemuanformal
dan
informal
untukpeningkatan pemahaman konteks dan konten produk hukum.
b) Melakukan pendampingan penyusunan rancangan awal produk
peraturan.
c)Mengingatkan
dan
mensosialisasikan pedoman penyusunanrancangan Produk hukum.
Akuntabilitas Kinerja
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Jika digambarkan dalam grafik produk
-
produk hukum yang diselesaikanpada
tahun
2015
dan
pembandingannya dengantarget akhir
tahun Renstra adalah sebagai berikut:a.
Penyusunan RUU/RPP/RPerpres/R Kepres35r", 30 25 20 15 10 5 0 700 500 s00 400 300 200 r00 0 Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan organisasi Kementerian Kesehatan
b.
2AL5 zoL9
Penyusunan Peraturan Menteri/Keputusan Menteri
2015 2019
[J Target ffitr Realisasi
tr Target
a
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
a
o
a
O
o
o
a
o
o
O
a
a
o
o
o
O
o
O
o
o
o
o
O
Kegiatan lain yang mendukung indikator kinerja pertama
Dalam
mencapai indikator pertama, diperlukan
kegiatan-kegiatanpendukung
yang
harus
dilakukan
sebagai bagian
dari
prosespenyelesaian peraturan
perundang-undangan. 'Kegiatan-kegiatantersebut adalah sebagai berikut:
1)
Pengumpulan dan Kajian Perundangan Bidang KesehatanSasaran Kegiatan:
Tersedianya bahan/materi/substansi bagi proses penyusunan peraturan
perundang-undangan
yang
sesuai
dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Sasaran Kegiatan:
Terselenggaranya sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan
di
provinsi/kabupaten kota dengan sasaran petugas dinaskesehatan, biro/bagian hukum pemda, organisasi profesi, rumah sakit,
dan institusi pendidikan.
Pembahasan hukum bidang kesehatan ditinjau dari Syarak
Sasaran Kegiatan:
Dilakukannya kegiatan pembahasan hukum bidang kesehatan ditinjau
dari Syarak untuk dilaporkan kepada Menteri Kesehatan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Dokumentasi dan Penerbitan Kataiog Hukum Bidang Kesehatan
Sasaran Kegiatan:
Terpantaunya pengelolaan dokumentasi hukum dan pemberian catalog
dokumen.
guna mempermudah administrasi dan pencarian
Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
2)
3)
a
o
o
a
a
o
o
o
O
O
o
o
o
o
o
o
a
o
o
O
a
a
o
o
O
o
a
o
a
O
o
o
o
a
a
5)
Sistim Jaringan Dokumentasi lnformasi (SJDI)Sasaran Kegiatan:
Tujuan
kegiatanirii
adalah
peningkatan pengetahuanSJDI
hukumsecara nasional dan peningkatan kemampuan penyelenggaraan SJDI
hukum bidang kesehatan oleh instansi kesehatan daerah.
6)
Penerbitan Himpunan Peraturan Bidang KesehatanSasaran Kegiatan:
Tujuan kegiatan ini adalah menghimpun semua produk hukum bidang
kesehatan
yang
dihasilkanoleh
Kementerian Kesehatanselama
Itahutr.
7l
Penguatan WebsiteSasaran Kegiatan:
Tujuan kegiatan
ini
adalah penataandan
penguatan website sebagaisarana informasi dari produk dibidang hukum dan organisasi.
Daiam rangka pencapaian sasai'an melalui indikator pertama ini anggaran yang
dialokasi sebesar
Rp.
6.470.325.000,- dapat direalisasi untuk memperolehsejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp. 4.406.217.475,'
atau setara (68. 1C%). Adanya efisiensi penggunaan anggaran pada output ini
antara
lain
dikarenakan kemampuanpara
perancangdi
Biro
Hukum danorganisasi yang dapat menyelesaikan penyusunan peraturan dengan cepat
secara simultan. 2.INDIKATOR KEDUA ;alah US-ama Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian l'(esehatan
at IS IS a a m ki a: rli
o
o
a
o
o
o
o
O
a
o
o
o
o
o
O
o
a
o
o
a
a
o
O
o
o
o
o
o
o
O
o
o
o
a
b) ;::+itr':i:ij{t','!iii!:+ii::f; ',":ir ;t.::: : . :4. | :,:..,iii,i{,,:nr!:iiiiii'.ii:i!:ilji;ii:i :ii r,iii;rii ::;;i,
#ffiffii
f #fu Bi#, J,Il \ t;::,i
, {i$i'ii{ s liliJ.r:{ t ,ii;
I ffi*n"h#:4 I i+,.
t E€$fi f f +ir,,;,
t"", tffi#.fl oI ti,:.:
\ffi:,e't+
lndikator Kedua adalah sejumlah penanganan kasus dan permasalahan
hukum di bidang kesehatan. Penanganan tersebut baik berupa masalah
hukum terkait asset, kasus
-
kasus hukum dan perjanjian kerjasama.Pengukuran terhadap indikator ini dengan cara menghitung jumlah kasus
dan
permasalahan hukumdi
bidang kesehatanbaik
dalam
prosespenanganan dan atau yang telah diselesaikan.
a.
Jumlah penanganan masalah hukum terkait assetKegiatan
ini
bertujuan
untuk
melakukantindakan
preventif
danpenanganan terhadap asset Kementerian Kesehatan melalui kegiatan
sosialisasi, pemantauan, advokasi, penanganan dan sertifikasi.
Kondisi yang dicaPai:
1-arget
dari
kegiatan
ini
adalah
terlaksananya penanganan assetKementerian Kesehatan terutama yang dihadapi di daerah. Pada tahun
2015 dari target sebanyak 60 ( enampuluh) dapat dilakukan penanganan
sebanyak
78
(tujuh puluh delapan), dengan demikian maka capaiankinerjanya mencapai 130%.
Dukungan
dari
para
pihak
dalampenanganan permasalahan
hukum
terkait asset
Sangat membantupenyelesaian Permasalahan ini'
Permasalahan:
a) Adanya kesulitan dalam penelusuran dokumen kelengkapan sebagai
persyaratan dalam pengajuan permohonan sertifikasi tanah;
Kurangnya informasi bagi satuan kerja terkait sehingga mereka tidak
mengetahui
secara
pasti
mengenai
cara
penyelesaiansengketa
terkait
perkaranyadan
dalam
penyimpanan sertifikatkepemilikan asset;
Akuntabilitas Kinerja
o
o
o
o
a
a
o
o
o
a
a
O
o
a
o
a
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
o
o
o
c)
Tidak
tertibnya
administrasi
pendokumentasian
surat-surat kepemilikan/ status tanah dan asal-usulnya;Usul Pemecahan Masalah :
a)
Perlu koordinasi dan sosialisasi secara intensif tentang penyimpanandokumen dan sertifikat kepemilikan asset serta proses penyelesaian
sengketa.
b)
Advokasi pentingnyabukti
-
bukti
kepemilikandan
pengetahuanhukum terkait aset.
b.
Jumtah penanganan kasus kasus hukumKegiatan
ini
bertujuan untuk menanganiperkara perdata,
tata
usahadan uji
materiil
baik di Pengadilan, PTUN dan diluar Pengadilan.Kondisi yang dicaPai:
Dari target
yang
ditetapkan sebanyak35
buah, pada tahun2015
iniditangani sebanyak 31 buah perkara, yang terdiri atas :
1)
Perkara Perdata, sebanyak 17 perkara,2)
Perkara Tata Usaha Negara, sebanyak 6 perkara,3)
Permohonan uji materiil sebanyak 8 perkara.Penanganan perkara tersebut dapat dikelompokan dalam
kasus-kasus administrasi negara, kasus-kasus-kasus-kasus perdata dan kasus-kasus
judicial review.
Permasalahan :
1.
Belum optimalnya koordinasi penanganan perkara'Z.
Masih kurang tertibnya pendokumentasian berkas dan data dukung.Akuntabilitas Kinerja
o
o
a
o
O
O
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
a
a
o
o
a
o
o
o
O
o
o
o
o
O
3.
Perlunya di advokasi ke Kementerian keuangan dalam hal penetapanstandar pembiayaan untuk ahli dan saksi'
Usul Pemecahan Masalah :
1.
Peningkatan koordinasi penanganan perkara dengan pihak-
pihakyang dapat mempercepat penanganan perkara.
2.
Advokasi tertib administrasi dokumen dan data dukung.3.
Advokasike
Kementerian Keuangan melaluitim
penyusun rencanaanggai-an
di
Biro
Hukum
dan
organisasi
dalam
penetapanpernbiayaan ahli dan saksi.
c.
Jumlah perjanjian kerjasama di Bidang KesehatanKegiatan ini ber-tujuan untuk menangani penyusunan perjanjian kerjasama
yang
berkaitan dengan bidang kesehatandi
lingkungan KementerianKesehatan, dan Kementerian/Lembaga Negara lainnya ataupun dengan
Organisasi KemasYarakatan/LSM.
Kondisi Yang dicaPai:
Target dari tertangani/tersusunnya perjanjian
di
bidang Kesehatan yangdirencanakan sebanyak 30 perjanjian dan telah terealisasi sebanyak 72
perjanjian. Dengan demikian capaian realisasi sebesar
240%.Peningkatan capaian dikarenakan
baik antar
kementerian maupunlembaga
non
kementerian meningkatkan kerjasama lingkup tugasnyadengan bidang kesehatan.
Permasalahan:
Akuntabilitas Kinerja
a
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
a
O
o
o
o
o
a
o
o
o
o
a
o
a
o
-,-T\-.di,t''";'\1 i\'t -:i i'ji \.
L**
,J"{"'.[/
Belum adanya evaluasi kemanfaatan atas perjanjian yang tekah disusun.
Usul Pemecahan masalah:
perlu disusun panduan/pedoman caku terkait evaluasi atas kemanfaatan
perjanjian di bidang kesehatan.
pada indicator kedua inijika digambarkan dalam grafik penanganan kasus
dan perjanjian yang diselesaikan pada tahun 2015 dan pembandingannya dengan target akhir tahun Renstra adalah sebagai berikut :
a.
Jumlah penanganan masalah hukum terkait asset500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 20L5 20L9
Jumlah penanganan kasus-kasus hukurn
b
Akuntabilitas Kineria
a
o
o
o
o
o
a
O
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
a
o
a
o
o
a
o
o
o
o
o
o
a
350 300 2s0 200 150 100 50 z0L5 20L9C. Jumlah perjanjian kerjasama di bidang kesehatan
200 180 150 L40 L20 100 80 60 40 20 0 20L5 2AL9
Dalam rangka pencapaian sasaran melalui indikator kedua ini anggaran yang
dialokasi sebesar
Rp.
3.949.000.000,- dapat direalisasi untuk memperolehsejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp.
2.259.526.618'-Akuntabilitas Kinerja
atau setara (57.21%). Realisasi anggaran pada output
ini
tidak seluruhnyadapat
diserap karena alokasi untuk antisipasi tindaklanjutdan
koordinasidengan para pihak belum dapat terealisasi mengingat proses hukumnya belum
selesai. 3. INDiKATOR KETIGA
o
o
o
a
o
o
a
o
o
o
O
o
o
a
o
o
o
o
O
O
o
o
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
J u m I a h p ro d u R o rganisasi d a n tatq k9,1!E*:e (a
i?
eli:i s i a O at4 n.lndikator ini merupakan kumpulan kegiatan yang bertujuan untuk menata
Organisasi dan Tata Kerja
(Ortak)
unit utama dan dilanjutkan denganpenataan unit pelaksana teknis
di
lingkungan Kementerian Kesehatananalisis jabatan, penempatan jabatan dan analisis beban kerja.
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun
2015dari
targetyang
ditetapkan sebanyak12,
dapatterealisasi sebanyak 11 buah atau setara 92o/o, mengingat rancangan
peraturan mengenai penempatan jabatan masih dalam proses verbal.
Namun terdapat output
yang
sangat signifikanyakni
ditetapkannyaOrganisasi Tata Kerja Kementerian Kesehatan melalui Permenkes No
64 Tahun 2015. Selain itu produk yang menonjol lainnya dari indikator ini
adalah fasilitasi ABK online.
Kegiatan lainnya yang mendukung pencapaian indikator ini secara tidak
langsung adalah implementasi reformasi birokrasi. Kegiatan ini menjadi
pendukung peningkatan
kualitas
dan
capaian kinerja terhadap
8(delapan) area perubahan.
Permasalahan:
Akuntabilitas Kinerja
o
o
o
o
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
a
O
o
O
o
o
o
o
o
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
1.
Belum seluruh
UPT
mempunyaistandar
baku
tentang
kriteriaklasifikasi UPT sehingga menyulitkan penilaian dalam penataan
organisasi dan tata kerjanya.
2.
Masih
diperlukan
sinkronisasi
penataan organisasi
denganorganisasi perangkat daerah
Upaya Pemecahan Masalah :
1.
Fasilitasi penyusunan standar baku tentang kriteria klasifikasi UPT2.
Sinkronisasi penataan organisasidengan
organisasi perangkat daerahPada indikator ketiga inijika digambarkan dalam grafik Jumlah Organisasi
dan tatakerja serta analisis jabatan yang diselesaikan pacia tahun 2Ai5
dan pembandingannya ciengan target akhir tahun Renstra adalah sebagai
berikut:
Jumlah organisasi dan tata kerja serta analisis jabatan
Akuntabilitas Kinerja
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
)
o
o
o
o
o
O
L20 100 80 60 40 2A 0 201,5 2019Dalam rangka pencapaian sasaran melalui indikator ketiga ini anggaran yang
dialokasi sebesar
Rp.
3.360.880.000,- dapat direalisasi untuk memperolehsejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp.
3.118.330.974,-atau setara (92.72%). Penggunaan anggaran pada outpr"rt
ini
telah optimaluntuk ntendukung seluruh kegiatan yang dicanangkan. Ketidakterserapan sisa
anggaran dikarenakan adanya sisa selisih biaya perjalanan (tiket) dan sisa
hotel yang dilebih dibawah nilai pagu alokasi dalam satuan biaya keluaran.
4. INDIKATOR KEEMPAT
Jumlah produk ketatalaksanaan, penyelenggaraan urusan pemerintahan
.
,,bilang keseltatan, akuntabilitas kineria dan iabatan fungsionallndikator
ke
empat merupakan sekumpulan kegiatan yang menjadi "corebusiness"
bidang
ketatalaksanaanini
bertujuanuntuk
melaksanakanpembinaan dan penataan organisasi, tata laksana, dan jabatan fungsional
pada semua satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
:119
D Target
o
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
lndikator keempat ini mempunyai kegiatan utama pada ketatalaksanaan
dari
kegiatan koordinasi dan fasilitasi akuntabilitas kinerja, pelayananpublik, fasilitasi sistem
dan
prosedur desentralisasiserta
penataanjabatan fungsicnal.
Kondisi yang dicapai :
Pada tahun 2015 dari target yang ditetapkan sebanyak 15 buah, dapat
terealisasi sebanyak
26
buah atau setara 170o/o,jika
memperhatikantarget akhir tahun renstra yakni sebanyak
75
buah, maka pencapaiansebanyak
26
buah bukan
merupakan bagiandari jumlah
kumulatifnamun berupa pengembangan dari output yang
diperlukan
Kegiatanpengembangan
terutama
dalam
penataan
jabatan
fungsional
inidikarenakan kebutuhan dari organisasi profesi dalam mengembangkan
organisasinya
namun
masih dalam
koridor
kewenangan untukmelakukan koordinasi dan fasilitasi
dari Biro
Hukumdan
Organisasi.Pencapaian
di
atas
masih belum optinral mengingat masih terdapatproses penyelesaian yang terkendala untuk menjadi suatu produk.
Permasalahan:
1.
Masih
diperlukan koordinasioptimal dalam
penyelesaian SPM Bidang Kesehatan.2.
Masih
diperlukan
sinkronisasi
dalam
penyusunan
dokumenpenyelenggaraan akuntabilitas
kinerja
untuk
lingkunganKementerian Kesehatan.
Upaya Pemecahan Masalah :
Akuntabilitas Kinerja
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
a
o
Koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri
dan
seluruh unitpenanggungjawab
SPM
Bidang
Kesehatan
di
lingkunganKementerian Kesehatan untuk penyelesaian dokumen SPM .
2.
Pertemuan
koordinasi penyusunandokumen
penyelenggaraanakuntabilitas kinerja dengan melibatkan pakar.
Pencapaian indikator keempat ini jika digambarkan dalam grafik Jumlah
produk ketatalaksanaan, penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
kesehatan, akuntabilitas kinerja dan jabatan fungsional yang diselesaikan
pada
tahun
2015
dan
pembandingannya dengantarget akhir
tahun Renstra adalah sebagai berikut:80 70 60 50 40 30 20 r0 0 20r5 20L9
Dalam rangka pencapaian sasaran melalui indikator keempat
ini
anggaranyang
dialokasi sebesar
Rp.
2.158.240.000,-dapat
direalisasi
untukmemperoleh sejumlah output yang dihasilkan tersebut diatas sebesar Rp.
1.697.324.877,- atau setara (78.640/o). Penggunaan anggaran pada output ini
telah
optimal
untuk
mendukungseluruh
kegiatan
yang
dicanangkan.Ketidakterserapan
sisa
anggaran dikarenakan adanya kegiatanyang
tidak1
Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
,,.t2O., ..:,.:,,.;i
::,.,r,,4 V. ::.:i,"ii'l(r:; lr'!r:- - l---.;: . .- :: .' . i:)i . r ..::.:4.':--:...]:... _.".,
o
o
o
o
o
a
o
o
O
a
o
o
o
O
o
I
o
a
a
o
o
a
o
a
o
o
o
a
o
o
o
o
o
O
dapat dilaksanakan yakni penegmbangan kapasitas, kegiatan tersebut tidak
terlaksana dikarenakan kesulitan mendapatkan pelaksana penyedia jasa
pengembangan
kapasitas
yang
sesuai dengan
kebutuhan
organisasi.Disamping itu terdapat sisa selisih biaya perjalanan (tiket) dan sisa hotel yang
dilebih dibawah nilai pagu alokasi dalam satuan biaya keluaran.
5.
INDIKATOR PENUNJANGSelain kegiatan utama dalam pencapaian sasaran kegiatan Biro Hukum dan
Organisasi maka hal terpenting lainnya yang dapat mendukung keberhasilan
adalah
faktor
penunjang. Memperhatikanhal
tersebut
maka
indikatorpenunjang menjadi salah satu factor yang perlu disampaikan juga. lndikatior
tersebut adalah :
{ {
i
Prosenfas e dukungan manajemeni' ad m inis tras i pe rka nto ran
I t i 'i: ! .*.;*r.q-,.Gs.*si;6"*'r...,^i..j-iln?l:l:lEii!.i*ti:i::l+d\ilij,.ii4nai*iia,
Kegiatan dalam rangka dukungan manajemen
berhasil dilaksanakan sepanjang tahun 2015
dalam tabel berikut .
administrasi perkantoran yang
adalah sebaEaimana diuraikan
Kegiatan
tahun 2015 dalam
rangka dukungan
manajemen administrasi perkantoranJenis Kegiatan/Sub kegiatan
tahun 2015 Operasional perkantoran dan
pimpinan
Dokumen perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
Laporan Kegiatan dan Pembinaan
2 dok 2 dok 100% Target 1PT Presentase 100% ' ii. Realisasi No '. 1 1PT Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
o
o
o
o
O
o
o
o
o
o
o
a
O
o
O
o
a
o
o
o
a
o
o
o
o
o
o
o
a
O
o
a
o
a
O
Sasaran kegiatan:Tujuan dari indikator/kegiatan ini adalah terlaksananya dukungan manajemen
administrasi
bagi
penyelenggaraankegiatan
utama
dan
pelaksanaan pembinaan dari pimpinan Biro Hukum dan Organisasi .Hasil yang diharapkan:
Pada
tahun
2O15 hampir seluruh
kegiatan
untuk
mencapai
indikator"dukungan manajemen administrasi perkantoran" telah dapat direalisasikan,
namun
demikian,masih terdapat
kegiatanyang
belum
terealisasi yaitupenataan ruang kerja Biro Hukum dan Organisasi.
Permasalahan:
Kurangnya
waktu yang cukup
untuk
melaksanakan kegiatan pelelanganpenataan ruangan kerja.
Usul pemecahan masalah:
Peningkatan kemampuan penyusunan dan koordinasi perencanaan kegiatan
yang lebih baik melalui pengembangan kapasitas perencana.
C.
REALISASI ANGGARANSecara umum dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Hukum dan
Organisasi telah dapat
terlaksana.
Alokasi anggaran melalui DIPA BiroHukum dan Organisasi Tahun 2015 sangat mendukung terselenggaranya
seluruh kegiatan yang direncanakan. Alokasi sebesar Rp.
19.056.980.000,-yang dapat direalisasikan sebesar Rp. 14.279.525.258,- atau setara 74,93o/o
memperlihatkan adanya sisa anggaran yang berupa sisa yang tidak dapat di
pergunakan
kembali,
ketidakterserapandan
efisiensi
pada
beberapa pelaksanaan kegiatannya.Akuntabilitas Kinerja
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
O
o
o
o
o
Tabel . Reaiisasi Anggaran
No.
Uraian kegiatan01.
Penyusunan PeraturanPerundang-undangan
02.
Layanan Hukum danPerjanjian /MoU Bidang
Kesehatan
03.
Kajian dan Penyusunan OrganisasilKelembagaan
04.
Ketatalaksaaan danAkuntabilitas Kinerja
05.
Dlrkungan fulanajementahun 2015 per bidang
Rencana tingkat capaian (target) Rp. 6.47A325.000,-Rp. 3.949.000.000,-pelaksanaan
Realisasa
% Rp . 4.401 .217.000,-
68,02 Rp .2.259.526.618,-
ST,Z1Rp
3.360.880.000.- Rp. 3.118.330.974,-
92,78 Rp . 2.1 58 .240.0C0,-Rp. 3.1 1 8.000.000,-Rp . 1.697.324,877,-
78,64 Rp . 2.798 .125.311,-
89,74 Rp.
14.279.525.258 74,93 Total Rp.19.056.980.000,-Perbandingan RealisasiAnggaran dan Capaian Kinerja Tahun 2015 (dalam %)
100.00 90.00 60.00 70.00 60.00 50,00 40.00 30.00 20.00 10.00 Akuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
[--I i 1 I o Realisasi Anggari I I I I I I oCapaian Kinerja I I L---. _-:-t:
t:
l:
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
l.
o
o
O
o
a.
Menurut Jabatan :1)
Jabatan Struktural2)
Staf/Jabatan Fungsional JFT/Angka KreditJFU/Non Angka Kredit
b.
lt/enurut Golongan :1
)
Golongan II2)
Golongan lll3)
Golongan lVAkuntabilitas Kinerja
Biro Hukum Dan Organisasi Kementerian Kesehatan
17 orang
4
orang 56 orang 12 orang 55 orang 10 orang g**riiii*1$,ii{t'.{if,:,:ii:r.i*:$ry
#iiflffi"ffim
t* Yv \Hffi"lrfr T:f;#l{il 'J .f ", $ig\;s:i:#r
#gDari
gambar
tersebut,tampak
bahwadalam
hal
penyelesaiankegiatan-kegiatan
di
Biro Hukum dan organisasi, masih terdapat sisa anggaran yangdapat berupa sisa yang tidak dapat dipergunakan kembali, sisa akibat belum
terlaksananya kegiatan dan adanya faktor efisiensi anggaran.
D.
SUMBER DAYADalam pelaksanaan pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi tidak
terlepas
dari
dukungan Sumber Daya Manusia, berikut disajikan uraiantentang sumberdaya manusia yang ada di Biro Hukum dan organisasi.
Keadaan Pegawai Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal sampai
dengan Tanggal 31 Desember 2015 berjumlah 77 (tujuh puluh tujuh) orang
dengan rincian sebagai berikut: