• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN Madrid - Spanyol MARKET BRIEF PRODUK TEMBAGA HS 2603 DI SPANYOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN Madrid - Spanyol MARKET BRIEF PRODUK TEMBAGA HS 2603 DI SPANYOL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MARKET BRIEF

2014

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN

Madrid - Spanyol

PRODUK TEMBAGA

HS 2603 DI SPANYOL

(2)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 2

Daftar isi

1. Pendahuluan ________________________________________________________________ 3 1.1 Lokasi Geografi __________________________________________________________ 3 1.2 Keadaan sosial ___________________________________________________________ 4 1.3 Keadaan ekonomi ________________________________________________________ 5 1.3.1 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)SPANYOL ___________________________________ 5 1.3.2 INDEX HARGA KONSUMEN (IHK)SPANYOL ____________________________________ 10 2. Pemilihan Negara ____________________________________________________________ 13 3. Pemilihan Produk ____________________________________________________________ 14 3.1 Import HS: 2603 Tembaga _________________________________________________ 14 3.2 Ekspor HS: 2603 Tembaga _________________________________________________ 15 3.3 Potensi pasar Spanyol ____________________________________________________ 15 3.4 Kebijakan Impor HS 2603 di Spanyol _________________________________________ 16 4. Peluang dan Strategi _________________________________________________________ 16 4.1 Harga ekspor per Unit HS 2603 ke Spanyol ____________________________________ 16 4.2 Tarif impor _____________________________________________________________ 16 4.3 Tantangan _____________________________________________________________ 17 4.4 Strategi ________________________________________________________________ 17 5. Informasi __________________________________________________________________ 18 5.1 Di Spanyol _____________________________________________________________ 18 5.2 Di Indonesia ____________________________________________________________ 19

(3)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 3

1.

Pendahuluan

Spanyol adalah sebuah negara di Eropa barat daya yang, bersama Portugal, terdapat di Semenanjung Iberia. Batas darat Spanyol dengan Eropa adalah Pegunungan Pirenia dengan Perancis dan Andorra. Wilayahnya juga terdiri dari kota Ceuta dan Melilla di Afrika Utara, Kepulauan Canary di Samudra Atlantik, dan berbagai pulau di Laut Tengah.

Wilayah Spanyol juga termasuk Kepulauan Balearic di Mediterania, Kepulauan Canary di Samudera Atlantik lepas pantai Afrika, dan dua kota otonom di Afrika Utara, Ceuta dan Melilla, yang berbatasan Maroko, ditambah Alboran, Kepulauan Chafarinas, Alhucemas, Vélez de la Gomera dan pulau kecil lainnya termasuk Perejil. Selain itu, kota Llívia adalah eksklave Spanyol terletak di dalam wilayah Prancis. Dengan luas 505.992 kilometer persegi, Spanyol adalah negara terbesar kelima di Eropa.

Spanyol adalah negara demokrasi yang diselenggarakan dalam bentuk pemerintahan parlementer di bawah monarki konstitusional. Ini adalah negara maju dengan ekonomi terbesar ketiga belas di dunia dengan PDB nominal. Spanyol juga memiliki standar hidup yang tinggi dengan kualitas kehidupan kesepuluh tertinggi peringkat indeks di dunia pada tahun 2005. Ini adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, OECD, dan WTO.

(4)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 4

1.2 Keadaan sosial

Ibu kota:

o Madrid

Bahasa resmi:

o Spanyol. Dalam beberapa wilayah otonomi bahasa Katalan, bahasa

Galicia dan vahas Basque juga merupakan bahasa resmi  Sistem pemerintahan:

o Sistem pemerintahan Spanyol yang bersifat monarki parlementer ini

membuat bentuk pemerintahannya dikuasai oleh seorang raja dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki parlementer kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet (perdana menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja hanya sebagai kepala negara (symbol kekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat diganggu gugat.

o Raja: Don Felipe VI

Perdana menteri: Don Mariano Rajoy

 Penduduk:

o Penduduk Spanyol dalam tahun 2012 menurun 113.902 orang . Pada

tanggal 1 Januari 2013 penduduknya sejumlah 46.704.314 menurut

INE 1

 Pembagian administratif:

o Spanyol dibagi menjadi 50 provinsi, dikelompokkan dalam 17 wilayah

otonomi dan 2 kota otonom:

Andalucia, Aragon, Asturias, Balearic Islands, Kota Ceuta, Canary Islands, Cantabria, Castilla-La Mancha, Castilla y Leon, Cataluna, Communidad Valenciana, Extremadura, Galicia, La Rioja, Madrid, Kota Melilla, Murcia, Navarra, Pais Vasco.

Agama:

o Sebagian besar penduduk Spanyol menganut Agama Katolik

Roma(94%)menganut agama tersebut. Salah satu gereja di Spanyol yang paling terkenal adalah Sagrada Familia di Barcelona

1

(5)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 5

1.3 Keadaan ekonomi

1.3.1 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)SPANYOL

Menurut perkiraan awal dari INE, PDB ekonomi Spanyol tumbuh 0,5% pada kuartal ketiga (kurang sepersepuluh dari pada kuartal sebelumnya). Secara tahunan, pertumbuhan PDB akan menjadi 1,6%, 0,3 poin persentase di atas tingkat yang diamati pada periode April-Juni. Menurut informasi terbatas yang tersedia mengenai kuartal keempat, mulai meningkatnya kegiatan akan diperpanjang dalam bulan-bulan terakhir tahun ini. Dalam kasus konsumsi swasta, indikator kepercayaan konsumen dan pengecer di bulan Oktober berada pada tingkat yang sedikit lebih rendah dari pada rata-rata kuartal ketiga. Di antara indikator kuantitatif, pendaftaran mobil pribadi meningkat pada bulan Oktober, didorong pengurangan dana untuk PIVE6 (Program Insentif Kendaraan Efisien 6) yang akhirnya mendaftarkan kenaikan bulanan 7,6% dikoreksi untuk seri efek musiman dan kalender. Akhirnya, dengan informasi terbaru dari kuartal sebelumnya, irama indeks perubahan dan penjualan ritel barang dan jasa oleh perusahaan besar meningkat pada bulan September.

.

Informasi yang dipublikasikan yang berkaitan dengan investasi barang modal menyarankan untuk menjaga sikap ekspansif dalam kuartal ini. Di satu sisi, Situasi Survey industri untuk Oktober menunjukkan perbaikan yang jelas dari iklim usaha di sektor barang-barang produksi. Selain itu, survei triwulanan oleh Komisi Eropa untuk pengusaha manufaktur menunjukkan sedikit peningkatan dalam pemanfaatan kapasitas produksi awal pada kuartal keempat. Indikator kuantitatif, informasi yang tersedia di pendaftaran kendaraan komersial di bulan Oktober, menunjukkan peningkatan dari 14,3% MoM. Dengan informasi sampai September, penjualan barang dari perusahaan besar melambat di bulan September ke tingkat tahunan sebesar 4,2% (6,4% pada bulan Agustus), sedangkan indeks produksi industri barang modal (dikoreksi untuk efek musiman dan tahun berjalan) mencatat kemajuan penting 5,3% dibandingkan dengan Agustus.

(6)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 6

Arus perdagangan barang mengalami pemulihan yang signifikan pada bulan September, menurut data Bea Cukai. Secara khusus, ekspor riil meningkat 8,1% YoY, setelah jatuh 1% pada bulan Agustus. Berdasarkan kelompok produk, terjadi pengembangan secara luas, meskipun kemajuan penting tercatat dari barang dan energi, yang tumbuh sebesar 39%, dan barang-barang konsumen, yang naik 14%. Peningkatan penjualan asing barang setengah jadi non-energi dan makanan jauh lebih sederhana. Dengan tujuan geografis, ekspor ekstra-Uni Eropa bergerak lebih kuat (11,5%) dibandingkan dengan impor Uni Eropa (6,4%), berbeda dengan apa yang terjadi pada kuartal ketiga. Di sisi impor, arus perdagangan juga mengalami kenaikan yang signifikan, 11,5%. Dari sudut pandang klasifikasi menurut jenis barang pada bulan September terdapat peningkatan pembelian barang-barang konsumen dan peralatan (32% dan 25,8%, masing-masing). Peningkatan juga terjadi pada kasus barang setengah jadi non-energi (10,3%) dan lebih kecil untuk barang energi (5,8%) dan makanan (3,1%). Pada bulan September, defisit perdagangan nominal jatuh untuk pertama kalinya sejak awal tahun (8,2% yoy, mencapai -2400000000). Koreksi ini mencerminkan penurunan defisit energi (-21,7%), yang mengimbangi penurunan surplus non-energi. Di seluruh sembilan bulan pertama 2014, defisit perdagangan dengan 71,3% dibandingkan dengan waktu yang sama tahun sebelumnya diperpanjang.

(7)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 7

PIB SPANYOL Variasi Triwulan

Tanggal PIB Milyar € Variasi Triwulan Variasi Tahunan

(8)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 8

Gross domestic product at market prices and its components

Seasonal and calendar effects adjusted data

Chained-linked volume measures

Table 2b. Year-to-year rates of growth

2012 2013 2014

T I T II T III T IV T I T II T III T IV T I T II T III Final consumption expenditure -3,1 -2,4 -2,5 -3,1 -3,1 -3,7 -4,0 -3,2 -2,2 -0,3 1,1 1,8 2,2

- Household final consumption expenditure -3,0 -2,3 -2,7 -3,2 -2,8 -3,3 -3,8 -3,1 -2,2 -0,1 1,3 2,3 2,7

- Final consumption expenditure of NPISHs 0,0 -0,1 0,2 -0,2 0,1 0,1 -0,7 -0,4 0,0 0,6 0,6 0,5 0,5

- Final consumption expenditure by government -3,7 -2,9 -2,3 -3,2 -4,3 -5,0 -4,5 -3,6 -2,4 -1,1 0,5 0,7 0,9

Gross fixed capital formation -8,1 -3,8 -7,7 -8,0 -8,3 -8,4 -6,3 -5,5 -2,6 -0,5 0,5 3,2 3,1

- Tangibles fixed assets -9,2 -4,2 -8,8 -9,0 -9,7 -9,4 -7,0 -6,4 -2,6 -0,5 0,0 3,5 2,9

• Construction -9,3 -9,2 -10,1 -9,3 -8,9 -8,8 -7,4 -11,4 -9,7 -8,3 -8,1 -2,0 -1,2

• Equipment and cultivated assets -9,0 5,6 -6,1 -8,4 -11,1 -10,6 -6,2 3,4 11,4 14,7 15,4 12,7 9,5

- Intellectual property products -0,2 -1,3 0,5 -1,0 1,0 -1,4 -2,3 0,0 -2,7 -0,3 2,9 1,9 3,9

Changes in inventories and acquisitions less disposals of valuables (*) -0,1 0,0 -0,3 -0,3 0,3 0,1 0,3 0,3 -0,1 -0,1 0,3 0,1 0,2

NATIONAL DEMAND (*) -4,3 -2,7 -4,1 -4,4 -4,1 -4,5 -4,3 -3,5 -2,4 -0,5 1,2 2,2 2,5

Exports of goods and services 1,2 4,3 0,2 0,9 2,1 1,5 0,0 7,3 4,9 5,1 6,3 1,5 4,6

- Exports of goods 1,2 5,7 -0,8 0,6 2,3 2,9 0,0 10,4 6,9 5,8 6,4 1,5 5,7

- Exports of services 1,0 0,9 2,6 1,4 1,8 -1,5 -0,3 0,2 0,3 3,3 5,9 1,3 1,7

• Expenditure by non-residents in the economic territory -0,7 2,9 0,2 -1,3 0,6 -2,4 0,9 2,3 2,4 6,0 6,7 3,8 1,6

Imports of goods and services -6,3 -0,5 -7,9 -7,4 -4,6 -5,3 -7,3 1,3 0,5 3,8 8,9 4,8 8,2

- Imports of goods -6,4 0,4 -7,5 -7,7 -4,8 -5,4 -8,3 2,3 2,1 5,7 9,5 4,6 8,4

- Imports of services -6,0 -4,7 -10,3 -5,5 -3,4 -4,9 -2,0 -3,9 -7,4 -5,2 5,8 5,9 7,4

• Expenditure by residents in the rest of the world -7,4 1,9 -8,9 -2,5 -9,4 -8,7 -3,3 -1,8 4,4 8,4 6,4 8,7 9,5

GROSS DOMESTIC PRODUCT at market prices -2,1 -1,2 -1,7 -2,1 -2,1 -2,5 -2,2 -1,7 -1,0 0,0 0,7 1,3 1,6 Agriculture, forestry and fishing -12,8 15,6 -9,1 -16,4 -13,4 -12,1 5,3 21,9 17,2 18,4 13,9 3,8 8,4

Industry -3,8 -1,8 -3,3 -3,4 -4,3 -4,2 -3,3 -2,4 -0,9 -0,5 0,3 1,4 0,9

- Manufacturing industry -4,0 -1,1 -3,7 -4,1 -3,9 -4,1 -2,9 -1,2 -0,6 0,4 1,6 2,0 1,9

Construction -14,3 -8,1 -15,4 -14,8 -14,0 -12,7 -8,8 -9,6 -8,0 -6,0 -6,1 -1,8 -0,4

Service activities 0,2 -1,0 0,8 0,4 0,3 -0,5 -1,5 -1,6 -1,1 0,0 0,8 1,3 1,6

- Wholesale and retail trade 0,4 -0,7 0,8 0,2 0,7 0,0 -1,5 -1,5 -0,8 0,9 1,7 3,1 3,3

- Information and communication 2,6 -2,8 2,7 2,6 3,5 1,6 -3,2 -2,9 -3,5 -1,6 1,3 0,6 1,9

- Financial and insurance activities -3,4 -7,8 -2,1 -2,5 -4,2 -4,9 -6,2 -9,1 -7,9 -8,2 -5,6 -5,0 -5,0

- Real estate activities 2,4 1,1 2,6 2,0 2,4 2,6 1,7 1,6 0,3 0,8 0,9 1,0 1,2

- Profesional activities -0,5 -1,1 1,0 0,2 0,0 -3,2 -2,4 -2,4 -1,0 1,3 1,1 1,7 2,7

- Public administration, health and education activities -0,6 -1,3 -0,1 -0,1 -0,9 -1,3 -1,9 -1,8 -0,9 -0,7 0,2 0,4 0,6

- Arts, entertainment and other services -0,3 1,5 0,9 0,2 -0,4 -1,9 -0,3 1,1 1,4 3,8 3,7 1,6 0,9

Taxes less subsidies on products -4,4 -1,5 -4,9 -4,4 -4,2 -4,2 -2,9 -1,5 -1,1 -0,6 0,6 1,5 2,4

GROSS DOMESTIC PRODUCT at market prices -2,1 -1,2 -1,7 -2,1 -2,1 -2,5 -2,2 -1,7 -1,0 0,0 0,7 1,3 1,6 2012 2013

(9)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 9

Gross domestic product at market prices and its components

Seasonal and calendar effects adjusted data

Chained-linked volume measures

Table 3b. Quarter-to-quarter rates of growth

2012 2013 2014 T I T II T III T IV T I T II T III T IV T I T II T III Final consumption expenditure -0,4 -0,8 -0,8 -1,6 -0,7 -0,1 0,2 0,2 0,7 0,7 0,6

- Household final consumption expenditure -0,2 -0,7 -0,6 -1,7 -0,8 0,0 0,4 0,4 0,6 0,9 0,8

- Final consumption expenditure of NPISHs 0,9 0,0 -0,3 -0,4 0,0 0,3 0,1 0,1 0,0 0,3 0,0

- Final consumption expenditure by government -1,0 -1,2 -1,5 -1,4 -0,5 -0,3 -0,2 -0,1 1,1 -0,1 0,1

Gross fixed capital formation -3,0 -1,9 -1,8 -2,0 -0,8 -1,0 1,2 0,2 0,1 1,7 1,0

- Tangibles fixed assets -3,4 -2,0 -2,3 -2,0 -0,8 -1,4 1,6 0,1 -0,3 2,0 1,1

• Construction -3,4 -1,3 -2,1 -2,3 -1,9 -5,5 -0,3 -0,9 -1,7 0,8 0,6

• Equipment and cultivated assets -3,4 -3,5 -2,8 -1,2 1,3 6,3 4,7 1,7 2,0 3,8 1,7

- Intellectual property products -0,2 -1,1 1,7 -1,8 -1,1 1,3 -1,0 0,5 2,1 0,2 0,9

Changes in inventories and acquisitions less disposals of valuables - - -

-NATIONAL DEMAND - - -

-Exports of goods and services 0,4 -1,1 2,8 -0,4 -1,2 6,1 0,5 -0,2 0,0 1,3 3,5

- Exports of goods 1,4 -2,3 3,5 0,3 -1,4 7,8 0,2 -0,7 -0,8 2,9 4,3

- Exports of services -2,0 1,5 1,1 -2,1 -0,7 2,0 1,2 0,9 1,8 -2,5 1,6

• Expenditure by non-residents in the economic territory -2,3 0,7 2,2 -2,9 0,9 2,1 2,2 0,6 1,5 -0,7 0,1

Imports of goods and services -2,1 -2,5 2,2 -3,0 -4,1 6,5 1,4 0,2 0,5 2,6 4,7

- Imports of goods 0,0 -3,7 1,9 -3,6 -3,1 7,5 1,6 -0,2 0,4 2,7 5,3

- Imports of services -11,9 3,9 4,1 -0,2 -9,2 1,9 0,2 2,2 1,3 2,1 1,6

• Expenditure by residents in the rest of the world -7,2 2,0 -2,3 -1,3 -1,7 3,6 3,8 2,5 -3,5 5,9 4,5

GROSS DOMESTIC PRODUCT at market prices -0,6 -0,6 -0,5 -0,8 -0,3 -0,1 0,1 0,3 0,3 0,5 0,5

Agriculture, forestry and fishing -10,8 -8,0 3,9 3,1 6,9 6,5 -0,1 4,1 2,9 -3,0 4,4

Industry -0,8 -1,5 -1,0 -0,9 0,1 -0,6 0,6 -0,6 0,9 0,5 0,0

- Manufacturing industry -0,9 -1,9 -0,2 -1,1 0,4 -0,2 0,4 -0,2 1,6 0,2 0,2

Construction -4,9 -3,1 -3,0 -2,4 -0,7 -3,8 -1,3 -0,3 -0,8 0,5 0,1

Service activities 0,4 0,1 -0,1 -0,8 -0,6 0,0 0,3 0,3 0,2 0,5 0,6

- Wholesale and retail trade 1,0 0,0 0,1 -1,0 -0,6 0,0 0,8 0,7 0,2 1,4 1,0

- Information and communication 2,0 0,1 0,8 -1,2 -2,7 0,3 0,1 0,7 0,1 -0,4 1,4

- Financial and insurance activities -0,7 -0,7 -2,3 -1,1 -2,1 -3,8 -1,0 -1,4 0,6 -3,2 -1,0

- Real estate activities 1,1 0,2 1,2 0,2 0,1 0,2 -0,1 0,6 0,2 0,3 0,0

- Profesional activities -0,4 -0,5 -0,1 -2,1 0,3 -0,4 1,3 0,2 0,1 0,2 2,3

- Public administration, health and education activities -0,5 0,6 -1,1 -0,3 -1,2 0,7 -0,1 -0,1 -0,3 0,9 0,1

- Arts, entertainment and other services -0,5 -0,3 0,6 -1,7 1,1 1,1 0,9 0,6 1,1 -1,0 0,2

Taxes less subsidies on products -1,8 -1,1 -1,8 0,5 -0,5 0,4 -1,4 0,9 0,7 1,4 -0,5

(10)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 10

1.3.2 INDEX HARGA KONSUMEN (IHK)SPANYOL

 Perubahan tahunan dalam CPI bulan September adalah -0,5% dari dua

persepuluh di bulan sebelumnya.

 Tingkat inflasi inti tahunan turun sampai 0,0

 Perubahan indeks bulanan keseluruhan adalah 0,2%

 Indeks Harmonisasi Harga Konsumen Tahunan meningkat -0,3% yang turun

sebesar sepersepuluh poin dari bulan Agustus.

(11)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 11

Consumer Price Index.

Base 2011

October 2014

1. National indices: overall and groups

Group Index % change Contribution

Over previousOver last Over one Over previousOver last month December year month December

GENERAL INDEX 104,2 0,5 -0,4 -0,1

Food and non-alcoholic beverages 105,2 0,5 -0,2 0,4 0,101 -0,044 2. Alcoholic beverages and tobacco 114,3 0,1 0,5 0,4 0,002 0,015 3. Clothing and footwear 106,3 11,0 -2,7 0,3 0,741 -0,202

4. Housing 108,3 -0,3 1,3 1,3 -0,041 0,163

5. Furniture and household equipment 101,2 0,2 -0,9 -0,6 0,011 -0,055

6. Health 110,8 0,1 0,0 -0,2 0,004 -0,001

7. Transport 103,8 -1,3 -1,1 -1,1 -0,201 -0,165 8. Communications 85,0 -1,5 -5,6 -5,7 -0,055 -0,210 9. Recreation and culture 98,9 -0,9 -2,0 -1,9 -0,065 -0,147 10. Education 116,2 0,8 1,2 1,2 0,012 0,018 11. Hotels, cafes and restaurants 102,0 -0,4 1,1 0,6 -0,050 0,120 12. Miscellaneous goods and services 105,6 0,1 1,2 1,2 0,007 0,115

2. National special aggregates indices

Special aggregates Index % change

Over previousOver last Over one month December year

Processed food including beverages and tobacco 106,6 0,2 -0,3 -0,2

Unprocessed food 105,7 1,2 0,4 1,7

Food, beverages and tobacco 106,4 0,5 -0,1 0,4

Unprocessed food and energy 107,3 -0,8 -0,5 -0,1

Industrial goods 104,2 1,4 -1,1 -0,6

Durable industrial goods 96,6 0,2 -0,9 -1,0

Energy 108,2 -1,9 -1,0 -1,1

Fuels and gas 105,8 -2,3 -3,2 -3,3

Industrial goods excluding electricity 103,3 1,6 -1,7 -1,1 Industrial goods excluding energy 102,6 3,0 -1,1 -0,3

Services 102,9 -0,4 0,2 0,1

Services excluding rentals for housing 103,1 -0,4 0,2 0,1 Overall index excluding food, beverages and tobacco 103,6 0,5 -0,5 -0,2 Overall index excluding rentals for housing 104,3 0,5 -0,4 -0,1 Overall index excluding energy 103,6 0,8 -0,3 0,0 CORE INFLATION (Overall index excluding unprocessed

food and energy) 103,5 0,8 -0,4 -0,1

Overall index excluding tobacco 103,9 0,5 -0,4 -0,1 Overall index excluding tobacco 105,0 1,1 -0,8 -0,2 Overall index excluding fuels 104,2 0,7 -0,1 0,2

(12)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 12

3. National headings indices

Index Over previous month Over last December Over one year

% change Contribution % change Contribution % change

01. Cereals and by-products 103,8 0,1 0,001 -1,1 -0,016 -1,1

02. Bread 101,3 -0,1 -0,001 0,0 0,001 -0,3 03. Bovine meat 103,6 0,5 0,004 -0,8 -0,007 -0,3 04. Sheep meat 100,5 0,3 0,001 -0,1 0,000 -0,2 05. Sw ine meat 102,2 -0,7 -0,004 -1,9 -0,011 -2,8 06. Poultry meat 100,3 -0,4 -0,003 -1,5 -0,012 -2,5 07. Other meats 106,0 0,1 0,002 0,3 0,006 1,0

08. Fresh and frozen fish 104,6 0,6 0,008 2,0 0,024 5,0

09. Seafood and processed fish 108,7 -0,5 -0,006 1,3 0,017 2,4

10. Eggs 111,9 -0,1 0,000 -3,4 -0,007 -3,6

11. Milk 107,8 0,0 0,000 0,1 0,001 1,0

12. Milk-based products 101,7 0,1 0,001 -0,2 -0,003 0,2

13. Oils and fats 111,7 3,6 0,020 -7,3 -0,044 -8,6

14. Fresh fruit 115,3 2,5 0,039 9,2 0,132 2,8

15. Canned and dried fruit 113,4 0,3 0,001 3,4 0,010 4,8

16. Fresh vegetables 103,0 5,6 0,046 -6,1 -0,057 10,9

17. Processed vegetables 108,8 0,3 0,001 0,6 0,002 0,4

18. Fresh potatoes and potatoes preparations 94,5 -0,7 -0,002 -13,1 -0,043 -15,3

19. Coffee, cocoa and infusions 103,4 -0,5 -0,002 -1,5 -0,006 -1,4

20. Sugar 87,7 -6,9 -0,007 -14,9 -0,017 -15,6

21. Other food products 103,3 0,1 0,001 -0,5 -0,004 -0,6

22. Mineral w aters, soft drinks and juices 102,7 0,5 0,004 -1,1 -0,009 -0,7

23. Alcoholic beverages 104,6 0,2 0,002 -0,7 -0,005 -1,4

24. Tobacco 118,1 0,0 0,000 1,0 0,021 1,0

25. Garments for men 110,5 11,5 0,209 -1,6 -0,032 0,5

26. Garments for w omen 105,5 13,6 0,316 -4,0 -0,109 0,1

27. Garments for children and babyclothes 102,1 11,1 0,094 -2,1 -0,021 0,0

28. Clothing accesories and repair 111,6 9,3 0,018 1,0 0,002 1,2

29. Footw ear for men 104,4 5,9 0,032 -1,9 -0,011 0,1

30. Footw ear for w omen 104,6 7,6 0,054 -3,8 -0,029 0,8

31. Footw ear for children and infants 102,7 6,2 0,018 -0,6 -0,002 -0,1

32. Repair of footw ear 106,8 -0,1 0,000 0,9 0,000 1,3

33. Rentals for housing 99,5 -0,1 -0,002 -0,6 -0,017 -0,7

34. Heating, electricity and w ater supply 114,4 -0,6 -0,042 2,5 0,156 2,5

35. Maintenance and repair of the dw elling 104,7 0,1 0,003 0,7 0,024 0,7

36. Furniture and floor coverings 101,5 0,5 0,007 -1,0 -0,014 -0,5

37. Household textiles and decorations 97,8 1,3 0,008 -3,0 -0,018 -1,7

38. Household appliances including repair 95,2 -0,3 -0,003 -2,8 -0,027 -3,1

39. Household utensils and tools 103,0 0,1 0,001 -0,2 -0,001 -0,3

40. Non-durable household goods 102,9 -0,1 -0,002 -0,2 -0,003 -0,2

41. Household services 105,9 0,0 0,000 1,6 0,033 1,6

42. Medical, dental and paramedical services 106,0 0,2 0,004 2,2 0,060 2,3

43. Medical products, appliances and equipment 120,1 0,0 0,000 -0,3 -0,005 -0,8

44. Personal transport 102,7 -1,1 -0,181 -1,0 -0,150 -1,0 45. Local transport 116,0 0,0 0,000 1,2 0,009 1,3 46. Long-distance transport 110,4 -2,5 -0,020 0,3 0,003 0,9 47. Communications 85,0 -1,5 -0,055 -5,6 -0,210 -5,7 48. Recreational items 86,3 0,1 0,002 -3,9 -0,095 -5,0 49. Printed matter 102,5 -0,2 -0,002 -0,7 -0,008 0,8 50. Recreational services 106,3 -0,5 -0,009 -1,2 -0,022 -1,7

51. Pre-primary and primary education 107,1 0,3 0,001 1,4 0,007 1,2

52. Secondary education 107,4 0,3 0,001 1,3 0,005 1,4

53. Tertiary education 132,2 1,4 0,009 1,4 0,009 1,4

54. Other educational goods and services 103,7 0,0 0,000 0,1 0,000 0,0

55. Personal effects 102,4 0,1 0,003 -0,2 -0,006 -0,1

56. Tourism, catering and accommodation services 102,7 -0,8 -0,105 0,8 0,095 0,6

(13)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 13

2.

Pemilihan Negara

Produk ekspor non-migas Indonesia yang memasuki pasar Spanyol masih didominasi bahan-bahan mentah yang mendukung industri mereka. Pada periode Januari - Juli 2013 terjadi penurunan untuk beberapa produk ekspor non-migas utama ke Spanyol. Penurunan produk non-migas ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, karena penurunan permintaan (demand) dari Spanyol terhadap produksi dunia dan pengalihan permintaan (demand) dari Indonesia ke negara pesaing.

Produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Spanyol adalah barang-barang tambang (batubara, nikel, tembaga, dll), karet alam, bahan kimia, minyak kelapa sawit, peralatan listrik rumah tangga, serta produk-produk pakaian dan sepatu. Sementara Indonesia banyak mengimpor perangkat elektronik, alat transportasi, komponen kendaraan bermotor, dan peralatan mesin.

Selama ini kerjasama bilateral ekonomi Spanyol dengan Indonesia belum merefleksikan potensi yang sesungguhnya karena konsentrasi kerjasama Spanyol lebih ditujukan kepada negara-negara Uni Eropa, Amerika Latin, negara-negara Maghribi dan bekas jajahan lainnya seperti Fillipina. Namun akhir-akhir ini Spanyol mulai mengembangkan kerjasama dengan wilayah Asia dengan dicanangkannya “Rencana Aksi Asia-Pasifik 2000-2004; 2005-2008; dan 2009-2012”.

Di bidang perdagangan, beberapa tahun terakhir Spanyol merupakan tujuan ekspor keempat terbesar Indonesia di Eropa.

Di sektor investasi, 70,5% dari total nilai investasi Spanyol ditujukan ke negara UE, 14,2% ke negara Amerika Latin; dan sisanya ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Investasi Spanyol di Indonesia bergerak di bidang perhotelan (Group Melia yang memiliki 5 cabang di Jakarta, Yogyakarta, Anyer dan dua di Bali), diikuti perusahaan sektor keramik, trading, dan kantor perwakilan perusahaan sektor infrastruktur.

Peluang untuk lebih meningkatkan kerjasama kedua negara di masa datang semakin terbuka dengan adanya kebijakan baru Spanyol untuk meningkatkan hubungan kerjasamanya di berbagai bidang dengan negara-negara Asia yang dituangkan dalam “Asia Plan”.

Kerjasama di bidang ekonomi lainnya meliputi bidang pembangunan, dan Spanyol telah memberi bantuan pembangunan kepada Indonesia dalam bentuk proyek kredit lunak dan investasi.

Dalam upaya untuk meningkatkan ekspor, telah dilakukan berbagai kegiatan yaitu promosi TTI (Trade, Tourism and Investment), seminar perdagangan dan mengikuti bebagai pameran internasional di Spanyol seperti Expo Hogar Regalo Otoño di Barcelona, Feria Internacional del Mueble (FIM) di Valencia, Salon de Bisuteria, dan Regalo Y Complemento de Moda di Bilbao, pameran Intergift di Madrid.

Sebaliknya para pengusaha Spanyol pun cukup aktif menghadiri berbagai pameran internasional yang diadakan di Indonesia, seperti pameran untuk produk-produk furniture dan handicraft, yaitu Inacraft, Furnicraft, Houseware Fair, Bali Fashion Week dan Trade Expo Indonesia (TEI).

(14)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 14

3.

Pemilihan Produk

Produk HS 2603 dipilih dengan memperhatikan perkembangan impor Pasar Tembaga Spanyol bernilai setidaknya USD 2.288.201.162 di bulan Oktober tahun 2014. Chile menguasai pasar Tembaga sebagai negara pengekspor Tembaga terbesar ke Spanyol dengan volume senilai USD 824.545.241, sedangkan yang menarik dilihat juga adalah Peru yang menempati peringkat kedua dengan volume sebesar USD 413.674.032.

Indonesia sendiri saat ini berada di posisi tujuh sebagai negara pengekspor Tembaga ke Spanyol dengan volume sebesar USD 88.323.339 atau mengalami penurunan sebesar 62,71% dari volume tahun sebelumnya sebesar USD 236.839.715. 3.1 Import HS: 2603 Tembaga % Change 2.012 2.013 2.014 2.012 2.013 2.014 2014/2013 World 2.273.598.440 2.300.105.264 2.288.201.162 100.00 100.00 100.00 - 0.52 Chile 799.516.300 876.571.788 824.545.241 35.17 38.11 36.03 - 5.94 Peru 568.151.565 504.454.760 413.674.032 24.99 21.93 18.08 - 18.00 United States 228.791.683 183.252.876 327.051.340 10.06 7.97 14.29 78.47 Brazil 218.763.224 179.795.488 197.209.002 9.62 7.82 8.62 9.69 Argentina 106.145.332 173.179.520 172.074.997 4.67 7.53 7.52 - 0.64 Canada 100.847.392 63.817.345 114.666.434 4.44 2.77 5.01 79.68 Indonesia 79.334.638 236.839.715 88.323.339 3.49 10.30 3.86 - 62.71 Armenia 41.208.562 25.141.245 49.851.327 1.81 1.09 2.18 98.29 Australia 0 0 45.580.034 0.00 0.00 1.99 0.00 Portugal 64.045.031 33.789.903 20.643.044 2.82 1.47 0.90 - 38.91 Turkey 12.160.275 99 12.053.463 0.53 0.00 0.53 ∞ Morocco 22.908.892 10.850.160 9.015.997 1.01 0.47 0.39 - 16.90 Colombia 0 0 8.552.828 0.00 0.00 0.37 0.00 Netherlands 0 18.149 3.866.728 0.00 0.00 0.17 ∞ Poland 0 0 499.726 0.00 0.00 0.02 0.00 Italy 349.765 601.393 441.702 0.02 0.03 0.02 - 26.55 Germany 0 37.722 96.924 0.00 0.00 0.00 156.94 Belgium 0 0 48.673 0.00 0.00 0.00 0.00 France 0 0 4.714 0.00 0.00 0.00 0.00 United Kingdom 0 110 1.153 0.00 0.00 0.00 944.92 China 306 0 466 0.00 0.00 0.00 0.00 Bulgaria 26.902.452 0 0 1.18 0.00 0.00 0.00 Georgia 4.472.476 11.754.989 0 0.20 0.51 0.00 - 100.00 Kazakhstan 547 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00

Source of Data: Agencia Tributaria

Commodity: 2603, Copper Ores And Concentrates Year To Date: January - September

(15)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 15

Pasar Tembaga Spanyol kepada dunia bernilai setidaknya USD 2.300.105.264 di akhir 2013. Pada triwulan keempat tahun 2014, pasar Tembaga di bulan Oktober di Spanyol mengalami penurunan -0.52% dari tahun sebelumnya menjadi sebesar USD 2.288.201.162.

3.2 Ekspor HS: 2603 Tembaga % Change 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2014/2013 World 12.452.362 139.838.580 171.280.784 100.00 100.00 100.00 22.48 Bulgaria 0 139.838.130 149.176.325 0.00 100.00 87.09 6.68 China 7.867.715 0 21.772.144 63.18 0.00 12.71 0.00 Germany 0 0 167.322 0.00 0.00 0.10 0.00 Netherlands 0 0 162.229 0.00 0.00 0.09 0.00 Czech Republic 0 0 2.750 0.00 0.00 0.00 0.00 Australia 0 0 13 0.00 0.00 0.00 0.00 Mexico 4.583.876 0 0 36.81 0.00 0.00 0.00 Chile 771 450 0 0.01 0.00 0.00 - 100.00

Source of Data: Agencia Tributaria

Spain (Customs) Export Statistics

Commodity: 2603, Copper Ores And Concentrates

Month Of: September

Partner Country United States Dollars % Share

Ekspor Tembaga Spanyol ke dunia bernilai USD 139.838.580 di akhir tahun 2013. Pelanggan utama mereka adalah Bulgaria dengan persentase 100% di akhir tahun 2013, dan negara-negara seperti China dan Jerman.

Membandingkan angka ekspor dan impor produk dari Tembaga yang dilakukan Spanyol jelas bahwa Spanyol adalah net importir.

3.3 Potensi pasar Spanyol

Oleh karena Spanyol tidak memproduksi Tembaga, semua bahan baku Tembaga dan produk turunannya berasal dari negara-negara luar. Sementara

import Spanyol dari Indonesia adalah sebesar USD 2.288.201.162. Dengan

memperhitungkan kapasitas ekspor Indonesia ke dunia, maka masih memiliki potensi sangat besar untuk mengekspor produk tersebut ke Spanyol.

(16)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 16

3.4 Kebijakan Impor HS 2603 di Spanyol

Spanyol berada dalam Duane Uni Eropa dalam kaitannya dengan aturan barang impor. Secara umum, perdagangan luar negeri di Uni Eropa diatur oleh prinsip perdagangan bebas dan hanya untuk beberapa barang, terutama berasal dari pertanian. Kode Bea Cukai Uni Eropa menetapkan di tingkat negara yang berkaitan dengan perdagangan barang antara Uni Eropa dan negara-negara ketiga, termasuk langkah-langkah dalam hal kebijakan pertanian, perdagangan, dan ukuran statistik.

4.

Peluang dan Strategi

4.1 Harga ekspor per Unit HS 2603 ke Spanyol

USD Quantity USD Quantity USD Quantity

World KG 146.439.422 80.055.063 150.106.615 74.209.469 334.978.025 176.588.373 Chile KG 31.497.366 20.006.300 67.955.065 40.134.090 140.107.164 78.261.640 Peru KG 49.661.191 29.000.120 42.322.448 11.371.340 85.630.612 41.628.535 Argentina KG 0 0 27.998.155 11.940.600 45.367.315 21.697.720 Brazil KG 0 0 0 0 39.085.289 21.740.940 Canada KG 0 0 11.722.842 10.757.540 21.473.477 11.001.012 Morocco KG 4.915.218 2.932.380 0 0 3.086.263 2.230.000 Poland KG 0 0 0 0 158.987 24.320 Italy KG 86.219 4.200 102.341 4.899 41.858 54 Germany KG 0 0 0 0 23.865 3.002 Netherlands KG 0 0 5.763 1.000 2.779 500 United Kingdom KG 0 0 0 0 416 650 United States KG 60.278.574 28.111.960 0 0 0 0 Kazakhstan KG 547 78 0 0 0 0 China KG 306 25 0 0 0 0

Source of Data: Agencia Tributaria

Spain (Customs) Import Statistics Commodity: 2603, Copper Ores And Concentrates

Month Of: September

Partner Country Unit 2012 2013 2014

Harga HS 2603 Indonesia jauh lebih murah ketimbang negara seperti Chile

dan Peru sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki keunggulan kompetitif ketimbang beberapa negara lainnya.

4.2 Tarif impor

Tarif impor umum untuk produk Tembaga dari negara berkembang ialah sebesar 0%. Tetapi, atas kesepakatan Uni Eropa untuk membantu negara berkembang GSP (Generalized System of Preferences), maka produk Tembaga

(17)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 17

4.3 Tantangan

Disebabkan oleh perkembangan ekonomi yang kurang menguntungkan di negara mereka dan tingginya angka pengangguran, tingkat belanja konsumen Spanyol terus mengalami penurunan. Kemungkinan konsumen akan terus mencari harga komoditas yang terjangkau, tak terkecuali untuk produk Tembaga. Di sisi lain, ukuran pasar dan polarisasi pendapatan menawarkan kesempatan untuk

menawarkan produk eksklusif yang menyasar segmen niche market.

Karena itu, untuk memenuhi persyaratan impor, eksportir Tembaga dari negara-negara berkembang akan dihadapkan dengan tuntutan peningkatan kualitas yang tinggi dan produk ramah lingkungan sesuai standar Uni Eropa.

4.4 Strategi

Dalam rangka meningkatkan kembali pangsa pasar produk HS 2603 Indonesia di Spanyol, para eksportir produk Tembaga dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

Berpartisipasi dalam pameran dagang. Setiap tahun di Spanyol diadakan pameran terkait dengan produk HS 2603 dan turunan-turunannya. Hal ini tentu menjadi kesempatan berharga bagi para eksportir kita untuk dapat meningkatkan pemasaran produk mereka di Spanyol.

Aktif meminta info ke perwakilan dagang di luar negeri. Para pengusaha Tembaga Indonesia diharapkan dapat proaktif meminta informasi mengenai pameran dan event lainnya ke perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Spanyol (Madrid dan Barcelona.)

Menjalin kerjasama dengan Asosiasi setempat. Para pengusaha produk Tembaga Indonesia juga diharapkan dapat proaktif menjalin kontak dengan Asosiasi pengimpor Tembaga di Spanyol untuk saling bertukar informasi dan menjajaki kemungkinan kerjasama.

(18)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 18

5.

Informas

i

5.1 Di Spanyol

-ICEX Instituto Español de Comercio

Exterior

Paseo de la Castellana, 14-16, 28046 Madrid

Telf: 902 349 000 E-mail: icex@icex.es

-Kedutaan Besar Republik Indonesia

C/. Agastia, 65 28043 Madrid

Telf: 914 130 26034/ 914 130 594 Fax: 914 138 994

E-mail: kbrimadrid@infonegocio.com

-General de Comercio e Inversiones

Paseo de la Castellana, 160 28046 Madrid

Telf: 902 446 006

E-mail: dgcominver.sscc@mex.es

-Konsulat Indonesia di Barcelona

C/. Pau Claris, 173 2ª 08037 Barcelona Telf: 934 876 884

-INE Instituto Nacional de Estadística

Paseo de la Castellana, 183 28071 Madrid

Teléfono: 91 583 94 38 Fax: 91 583 45 65 E-mail: indice@ine.es

(19)

Kedutaan Besar Republik Indonesia ATASE PERDAGANGAN | Market Brief 19

5.2 Di Indonesia

Oficina Comercial de España en

Yakarta

Jalan H. Agus Salim, 61, 4ª planta Jakarta 10350

Tel: +6221 391 75 43/4, 310 74 90 Fax: +6221 31 93 01 64

E-Mail: yakarta@mcx.es

Embajada de España en Indonesia

Jl. Haji Agus Salim, 61 Yakarta Pusat-10350 Teléfono: +6221 314 23 55 Fax: +6221 319 35 134 / 319 25 996. Email: emb.yakarta@mae.es ; espanyak@pacific.net.id

Delegación de la Comisión Europea para Indonesia y Brunei Darussalam

Intiland Tower, 16th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Tel : (62.21) 2554 6200 Fax : (62.21) 2554 6201 E-mail: delegation-indonesia@ec.europa.eu

Cámara de Comercio e Industria de

Indonesia (KADIN)

Majapahit Permai Block B 21-22-23 Jl. Majapahit No. 18, 20, 22 Jakarta 10160 Tel: + 62 21 380-80-91 Fax: + 62 21 384-45-49 / 5-69 E-mail: kadinjkt@indosat.net.id

Gabungan Perusahaan Ekspor

Indonesia (GPEI)

(Federación de Exportadores de Indonesia)

Jalan Kramat Raya 4-6 Jakarta Pusat

Tel : (62.21) 356-099

GPEI delegación Java Este:

GRAHA ASRI,

Blok K-3 Jl. Ngagel No. 179-183 Surabaya 60246

Tel. (62 31) 504 88 61 Fax: (62 31) 501 49 16

E-mail: info@export-jatim.or.id

Gabungan Importir Nasional Seluruh

Indonesia (GINSI)

(Asociación de Importadores de Indonesia)

Bank Niaga, 1st. Floor Jl. M.H. Thamrin 55 Yakarta Pusat

Tel : (62.21) 391.10.57 Fax: (62.21) 391.10.60 GINSI delegación Java Este: Jl. Nginden Intan Selatan No. 49-F Surabaya 60118 Tel.: (62 31) 599 52 74 Fax: (62 31) 599 52 76 E-mail: ginsi-jt@rad.net.id − BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)

Agencia Coordinadora de Inversiones. Jl. Jend. Gatot Subroto, 44

Yakarta Selatan Indonesia

Tel.: (62) 21 525 4981 Fax: (62) 21 525 4945

Corporate Development Institute

Bureau Ministry of Public Works

Instituto de Desarrollo Empresarial Oficina del Ministerio de Obras Públicas Jl. Pattimura 20

Yakarta Selatan, Indonesia. Tel.: (62-21) 720-3371, ext. 261

Gambar

Table 2b. Year-to-year rates of growth

Referensi

Dokumen terkait

adapun penyusunan rencana kebutuhan sekolah, dan penyusunan anggaran secara tertulis, tahapan ini pun sudah dilakukan oleh ketiga lembaga sekolah tersebut walau

pandangan bahwa etika dan tanggung jawab sosial merupakan hal yang penting tidak stuju terhadap perilaku tidak etis, sehingga mempunyai kecendrungan yang cukup

Pembangunan pasar ini merupakan salah satu bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, yang biasa disebut pola Catur Tunggal dengan cakupan

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... penyusunan Skripsi ini diantaranya Keterampilan Elektronika

Namun demikian, berbeda dengan Gruver dan Kelly, Bailey yang juga terpesona dengan perempuan Jepang, tidak serta merta mengikis rasionalitasnya sebagai seorang

Dengan melihatnya dari sudut pandang teori struktural- fungsionalisme, peneliti mampu membuktikan bahwa tidak semua kasus yang terjadi dalam film ini antara tokoh perempuan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan atau masukan untuk meninjau kembali dan memperbaiki sistem pembagian jasa pelayanan di RSUD

pengelolaan DAS Citarum melakukan kegiatannya sendiri-sendiri. Kurangnya informasi, komunikasi dan koordinasi antara instansi terkait dalam perencanaan maupun pelaksanaan