• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2015

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjukNya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2015 sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali).

Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.

Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dan para pelaksanaan kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali di tahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintah dalam mewujudkan visi - misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

... KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF ... v BAB I PENDAHULUAN ... I-1 1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Gambaran Organisasi ... I-2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... II-6

2.1 Visi Misi ... II-6 2.2 Perjanjian Kinerja ... II-8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... III-10

3.1 Hasil Pegukuran Kinerja ... III-10 3.2 Realisasi Anggaran ... III-19 BAB IV PENUTUP ... IV-23 4.1 Simpulan ... IV-23 4.2 Saran ... IV-24

...

DAFTAR LAMPIRAN ... IV-24 A. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

(4)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ... II-8 Tabel 3.1 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1 ... III-12 Tabel 3.2 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2 ... III-16 Tabel 3.3 Capaian Kinerja per Sasaran ... III-19 Tabel 3.4 Alokasi dan Realisasi Anggaran ... III-19

(5)

v

Halaman Gambar 3.1 ... ... 24

Gambar 3.2 ... ... 24

(6)

v

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi

sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2015, sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh Kepala Dinas, Sekretariat dipimpin oleh sekretaris terdiri dari 3 Kasubbag, 3 Kepala Bidang masing-masing 2 Kepala Seksi. Jumlah pegawai secara keseluruhan 56 orang PNS dan 8 orang PTT. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok perumusan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan kepariwisataan, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebudayaan dan kepariwisataan dan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

Visi Dinas Kebudayaan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah “Boyolali Sebagai Daerah Tujuan Wisata yang Berbudaya dan Kondusif Bagi Iklim Investasi : Untuk mewujudkan visi tersebut, pada tahun 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali melaksanakan 9 (sembilan) program dengan 36 (tiga puluh empat) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 11.725.711,00 (sebelas milyard tujuh ratus dua puluh lima juta tujuh ratus sebelas ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 2 (dua) Sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 2 Sasaran yang telah ditetapkan adalah 113,38%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 (dua) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik.

(7)

vi

(Rp 3.353.255.000,00), kenaikan pembiayaan disebabkan karena adanya pengembangan obyek pariwisata yaitu pembangunan museum yang diberi nama Museum R. Hamong Wardoyo.

(8)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 I-1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka

meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan

untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit

Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja

mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi

masing-masing.

Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah

daerah menyusun LKjIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung

jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi

ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan

dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait

dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja

SKPD, Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi

pemerintah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) dalam mencapai sasaran strategis instansi

sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran.

Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai :

1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dengan pembanding hasil pengukuran kinerja

dan penetapan kinerja;

2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata;

3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Kebudayaan dan

(9)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 I-2 Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata antara lain :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP);

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja,

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran dan

Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah

Kabupaten Boyolali Tahun 2014 Nomor 10);

6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015. (Berita Daerah Kabupaten

Boyolali Tahun 2014 Nomor 59).

1.2. Gambaran Organisasi

Gambaran umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari

aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.

1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Dinas kebudayaan dan pariwisata merupakan salah satu satuan kerja Pemerintah

daerah yang tugas pokok dan fungsi di bidang kebudayaan dan pariwisata. Di dalam

pelaksanaan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan yang berlaku Peraturan

Bupati Boyolali Nomor 35 tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali

Tahun 2012 Nomor 35), yang dalam tugas pokoknya melaksanakan 6 Program Nasional

yang melekat di kementerian, pada tahun 2014 dapat melaksanakan 3 program di

kebudayaan dan 3 program di pariwisata disamping 3 program bidang administrasi

pemerintahan. Didalam Tugas Pokok dan Fungsinya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

(10)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 I-3 berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kebudayaan dan

kepariwisataan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas Kebudayaan dan pariwisata mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

d. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:

a. merumuskan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksananaan tugas;

c. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

d. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan arahan kepada bawahan;

f. mengoordinasikan prioritas pengaturan, pembinaan dan peningkatan obyek pariwisata;

g. mengoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

h. menyelenggarakan perizinan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan sesuai kewenangannya;

i. memberikan rekomendasi teknis perizinan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

j. melakukan pembinaan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis Dinas di jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

k. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

l. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan serta memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

1.2.2 Struktur Organisasi

Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar

(11)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 I-4 Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Boyolali terdiri dari :

a. Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

b. Bidang Kebudayaan, terdiri dari :

1. Seksi Kesenian, Bahasa dan Film

2. Seksi Sejarah, Nilai Budaya dan Kepurbakalaan

c. Bidang Pemasaran, terdiri dari :

1. Seksi Promosi dan Kemitraan Pariwisata

2. Seksi Sumber Daya Pariwisata

d. Bidang Pengembangan, terdiri dari :

1. Seksi Sarana Prasarana Obyek Wisata

2. Seksi Pengelolaan Usaha Pariwisata

1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

Aspek-aspek strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diperoleh dengan

mengakomodasi isu organisasi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata), permasalahan dan atau arah

kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2011-2015, dan isu utama kementerian terkait dengan

tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu :

1. membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan

tata kelola pemerintahan yang baik;

2. melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber daya

manusia aparatur, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik;

3. mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif;

4. mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien;

5. menyusun dan mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing, dan pro investasi.

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam

(12)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 I-5 1. belum semua urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dikoordinasikan secara

optimal sesuai tugas dan fungsi;

2. keterbatasan kemampuan SDM aparatur dalam merumuskan kebijakan/ peraturan dan

menyikapi perubahan peraturan;

(13)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 II-6

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Visi dan Misi

Berdasarkan RPJMD Pemerintah Kabupaten Boyolali 2010-2015 visi Bupati Boyolali

adalah “ Kabupaten Boyolali Yang Lebih Sejahtera, Berdaya Saing dan Pro

Investasi. Sedangkan untuk mencapai visi tersebut dijabarkan dalam misi-misi sebagai

berikut :

a. Meningkatkan perekonomian rakyat yang bertumpu pada sektor unggulan daerah

dan mempertahankan prestasi sebagai lumbung padi.

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka mendukung

peningkatan daya saing daerah.

c. Menciptakan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif, didukung dengan

peningkatan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan.

d. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui penguatan sistem

pemerintahan dan pemberantasan korupsi dalam rangka peningkatan pelayanan

masyarakat.

Dari keempat misi diatas yang berkaitan dengan urusan kebudayaan dan pariwisata

adalah misi ketiga, yaitu : Menciptakan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif,

didukung dengan peningkatan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan.

Dalam Renstra Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014 disebutkan

bahwa visi dari Kementriaan Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014 adalah :

TERWUJUDNYA BANGSA INDONESIA YANG MAMPU MEMPERKUAT JATI DIRI

DAN KARAKTER BANGSA SERTA MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT.

Visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut :

a. Melestarikan nilai, keragaman dan kekayaan budaya dalam rangka memperkuat

jati diri dan karakter bangsa

b. Mengembangkan industri pariwisata berdaya saing, destinasi yang berkelanjutan

dan menerapkan pemasaran yang bertanggung jawab (responsible marketing).

c. Mengembangkan sumberdaya kebudayaan dan pariwisata.

(14)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 II-7 Sedangkan Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun

2011-2015 disusun berdasarkan pada sumber utama dari visi Kepala Daerah yang telah

terpilih melalui proses Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali secara langsung

untuk kedua kalinya yang akan menjabat pada periode masa jabatan tahun 2010-2015

serta telah mengacu dengan Rencana Strategik kementrian terkait dalam hal ini

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indoensia.

Memperhatikan pada situasi, kondisi, kekuatan, kelemahanan, peluang, tantangan, dan

memperhitungan kontinyuitas pelaksanaan pembangunan, maka dirumuskan dan

ditetapkan Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015

adalah: “BOYOLALI SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA YANG BERBUDAYA DAN

KONDUSIF BAGI IKLIM INVESTASI”

Pernyataan visi diatas mempunyai nilai pokok yang dijabarkan dalam misi sebagai

berikut :

Daerah tujuan wisata berbudaya, dalam mengembangkan kepariwisataan hendaknya

selalu diiringi dengan usaha menjaga kelestarian nilai budaya dan kearifan lokal,

kekayaan budaya, serta meningkatkan apresiasi seni dan budaya sebagai pelengkap

dari daya tarik wisata yang sudah ada.

Daerah tujuan wisata kondusif, selalu meningkatkan kondisi kepariwisataan di Boyolali

baik dari sisi infrastruktur, sarana dan prasarana pendukung serta sumber daya manusia

pelaku pariwisata itu sendiri.

Iklim investasi, merupakan hasil akhir yang hendak diwujudkan dengan budaya

masyarakat yang baik serta kondusifnya kepariwisataan di Boyolali.

Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana

Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang

dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Boyolali Tahun 2011-2015 mempunyai sasaran strategis :

a. Pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang bernilai luhur sebagai jati diri

bangsa, kejayaan bangsa dan aset wisata;

b. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan tingkat hunian wisatawan

(15)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 II-8 Sasaran strategis tersebut memiliki indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun

selama 5 tahun perencanaan 2011-2015 secara lengkap sebagaimana terlampir.

Seluruh indikator kinerja dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran

keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam

dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan

digunakan sebagai acuan SKPD.

Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam

sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki

kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program.

Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan

pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan

penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan mengambil

target tahun 2015.

2.2 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali tahun

2015 disusun berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2011-2015 dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2015. Perjanjian Kinerja meliputi 2 (dua) sasaran

strategis sebagai berikut :

a. Pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang bernilai luhur sebagai jati diri

bangsa, kejayaan bangsa dan aset wisata, mempunyai 10 (sepuluh) indikator;

b. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan tingkat hunian wisatawan

nusantara, mempunyai 3 (tiga) indikator.

Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun

(16)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 II-9 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Boyolali Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target

1. Pelestarian dan

pengembangan kebudayaan yang bernilai luhur sebagai jati diri bangsa, kekayaan bangsa

2. Meningkatnya Jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel.

Tingkat Hunian 55 %

Jumlah kunjungan Wisatawan

(17)

LKjIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 II-10

No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target

Mancanegara

Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara

522.260 orang

Sumber : Penetapan Kinerja Disbudpar Kabupaten Boyolali Tahun 2015,

Untuk mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran

sebesar Rp. 11.725.711.000,00 yang selengkapnya sebagaimana dokumen Penetapan

Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan

(18)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah perwujudan kewajiban Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali tahun 2015 tergambar dalam tingkat

pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan

kebijaksanaan yang ditetapkan.

3.1. Hasil Pengukuran Kinerja.

Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil

(outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun 2015. Indikator keluaran

(output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah

ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 2015. Sesuai ketentuan, Indikator

Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai

dokumen Penetapan Kinerja Dinas Kebudayaandan Pariwisata tahun 2015.

a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan atau non fisik)

sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan

masukan (input) yang digunakan.

b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran

(output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa

dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi

kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun anggaran

(APBD Kabupaten) 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melaksanakan berbagai

kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 2 (dua)

(19)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-12 Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :

1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan

rumus :

2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau

semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan

rumus :

Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori

sebagai berikut :

a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik

b. 76% sampai 100% = Baik

c. 56% sampai 75 % = Cukup

d. Kurang dari 55 % = Kurang

Capaian kinerja Dinas Kebudayaan danPariwisata Tahun 2015 disajikan dengan

membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta

capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi

kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi

capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan,

analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang

menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan

(20)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-13

A. Sasaran 1 : Pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang bernilai luhur sebagai

jati diri bangsa, kejayaan bangsa dan aset wisata

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1

(21)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-14 Capaian kinerja meliputi 5 (lima) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara

keseluruhan (rata-rata) 111,77 % (kategori sangat baik) terdiri dari 2 (dua) indikator kategori

baik (40%), 3 (tiga) indikator kategori sangat baik (60%). Berikut analisis capaian kinerja

dari sasaran 1 per indikator :

1. Jumlah budaya tradisi lokal yang dilestarikan.

a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 7 event dapat terealisasi 7 event

atau capaian kinerja sebesar 100% sehingga indikator ini dapat tercapai,

keberhasilan ini disebabkan karena tradisi lokal yang ada di Boyolali terus

dikembangkan dan dilestarikan sebagai upaya perlindungan, pengembangan dan

aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh

khasanah dan budaya di Boyolali selain itu juga tersedianya anggaran untuk

kegiatan tersebut, hambatan /permasalahan yang dihadapi untuk mencapai target

kinerja sampai saat ini tidak ada hambatan.

b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

- Bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam pelestarian

tradisi budaya lokal.

- menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh

terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran

dengan efisiensi sebesar 0,31 % dari anggaran sebesar Rp 217.838.500

digunakan sebesar Rp 217.172.000,-.

c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil

memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan;

2. Jumlah festival dan Pementasan seni dan budaya.

a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 25 event dapat terealisasi 43 event

atau capaian kinerja sebesar 172% sehingga indikator ini dapat tercapai,

keberhasilan disebabkan adanya pentas seni dan budaya pada serangkaian

kegiatan memeringati hari jadi Kabupaten Boyolali dan perayaan pergantian tahun

serta tersedianya anggaran untuk kegiatan tersebut. Tidak ada

hambatan/permasalahan dalam pencapaian target kinerja.

b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

(22)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-15 sekitar untuk berpartisipasi dalam pelestarian tradisi budaya lokal.

– menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran

dengan efisiensi sebesar 0,82 % dari anggaran sebesar Rp 1.112.885.750

digunakan sebesar Rp 1.100.955.921.

c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil

memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan;

3. Prosentase Benda Cagar Budaya yang dilestarikan.

a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 90% dapat terealisasi 90% atau

capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat tercapai, keberhasilan

ini dikarenakan adanya pendataan benda situs cagar budaya dan tersosialisasinya

UU RI Nomor : 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya kepada desa dan

kecamatan. hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja

adalah adanya laporan ditemukannya benda- benda yang dianggap sebagai

benda cagar budaya namun belum terdaftar atau belum diketahui kepastiannya,

apakah benda tersebut termasuk benda cagar budaya atau bukan. Upaya

dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah

meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Balai Pelestarian Peninggalan

Purbakala (BP3) yang ada di Boyolali maupun di Yogyakarta.

b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

- Bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam pelestarian

benda cagar budaya.

- menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh

terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran

dengan efisiensi sebesar 8,84% dari anggaran sebesar Rp 2.375.000

digunakan sebesar Rp 2.165.000

c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil

memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

4. Tersedianya sarana penyelenggaraan seni dan budaya

(23)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-16 kinerja sebesar 140% sehingga indikator ini dapat tercapai, dikarenakan

Pemerintah Kabupaten Boyolali membangun Simpang Lima Arjuna Wijaya dan

Taman Pandan Alas yang bisa digunakan sebagai tempat penyelenggaraan seni

dan budaya. Tidak ada hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai

target kinerja, namun tetap mengupayakan meningkatkan kerjasama dengan Desa

dan UPTD agar tempat sarana dan prasarana dapat bertambah dan terawat

dengan baik untuk kegiatan bersama dan dengan adanya pengembangan obyek

wisata baru diharapkan juga tersedia sarana penyelenggaraan seni dan budaya

juga semakin baertambah.

b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

- Kerjasama dengan stakeholder (desa, UPTD dan masyarakat) untuk

memanfaatkan dan memelihara sarana obyek wisata yang ada dengan

sebaik-baiknya.

c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil

memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan;

5. Jumlah grup kesenian yang aktif

a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 571 grup dapat terealisasi 585 grup.

atau capaian kinerja sebesar 102,45%, sehingga indikator ini dapat tercapai,

keberhasilan ini karena antusias masyarakat untuk mendirikan kelompok kesenian

semakin bertambah, tidak ada hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam

mencapai target kinerja namun tetap mengupayakan meningkatkan kinerja dan

kerjasama dengan desa agar pendataan kesenian dapat terdata dengan baik,

untuk mengadakan pendataan kesenian di tahun depan agar kelompok kesenian

di Kabupaten Boyolali memiliki keanggotaan resmi dan terdaftar di tingkat

Kabupaten.

b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

- Kerjasama dengan stakeholder (desa, UPTD dan pelaku seni) untuk

memelihara dan melestarikan kesenian yang merupakan budaya daerah

dengan sebaik-baiknya.

- menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh

terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran

(24)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-17 c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil

memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

B. Sasaran 2 : Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan tingkat

Hunian Wisatawan Nusantara.

Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :

Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2

Indikatorkinerja Satuan Target Renstra 2015

Orang 522.260 522.260 353.98 3

Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indicator kinerja dengan capaian kinerja secara

keseluruhan (rata-rata) 103,29 % (kategori sangat baik) terdiri dari 1 (satu) indikator

kategori baik (82,48%), 2 (dua) indikator kategori sangat baik (113,7%).Berikut analisis

capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator :

1. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara

(25)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-18 atau capaian kinerja sebesar 82,48%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai,

kegagalan capaian target kinerja indikator ini dikarenakan jumlah kunjungan yang

dilaporkan adalah jumlah kunjungan yang terukur yaitu berdasarkan retribusi

sedangkan ada obyek wisata baru di Kabupaten Boyolali yang tidak ditarik

retribusi. selain itu juga karena aksesbilitas menuju obyek wisata yang masih

terbatas serta Belum optimalnya pengemasan dan Periklanan untuk obyek

wisata.

b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

– Kerjasama dengan stakeholder (desa, UPTD, masyarakat, Asita, Forum Komunikasi Solo Raya, Java Promo) untuk menginformasikan obyek wisata

yang ada dengan sebaik-baiknya.

– Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran

atau efisiensi anggaran.

c) Target 522.260 orang baru tercapai 430.760 orang atau 82,48 %.

Program/kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukan akuntabilitas

kinerja yang baik. Namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih fokus pada

aspek-aspek yang dievaluasi atau dinilai, antara lain : menarik investor untuk

penataan dan pengembangan pariwisata, Peningkatan perawatan dan

pemeliharaan obyek wisata, perlunya penambahan isian / atraksi di obyek wisata

dan kerjasama melalui Forum Komunikasi, Dinas Pariwisata se-Solo Raya, Java

Promo.

2. Jumlah Kunjungan wisatawan Mancanegara

a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1.578 dapat terealisasi 2.007 atau

capaian kinerja sebesar 127,19% sehingga indikator ini dapat tercapai,

keberhasilan pencapaian target kinerja dikarenakan Locus dari obyek wisata asing

adalah Gunung Merapi Merbabu. Gunung Merapi adalah Gunung yang teraktif di

dunia dan terkenal di Mancanegara meskipun sekarang pengelolaan dari Gunung

Merapi dan Merbabu adalah Balai Taman Nasional Gunung Merapi Merbabu,

namun tetap berkoordinasi dan komunikasi dengan Balai Taman Nasional Gunung

Merapi Merbabu untuk memperoleh data kunjungan wisatawan.

b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

(26)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-19 Raya, Java Promo) untuk menginformasikan obyek wisata yang ada dengan

sebaik-baiknya.

- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh

terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran

atau efisiensi anggaran.

c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil

memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan;

3 Tingkat Hunian Hotel

a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 55% dapat terealisasi 55,21% atau

capaian kinerja sebesar 100,38%, sehingga indikator ini dapat tercapai,

keberhasilan capaian target kinerja ini dikarenakan meningkatnya event-event

yang dilaksanakan di Kabupaten Boyolali seperti offroad, music jass, Asean

folklore, festival kuliner, hiburan akhir tahun dan lain-lain. Meskipun target dapat

tercapai tetap mengupayakan pihak perhotelan untuk rutin malaporkan data

tingkat hunian hotel.

b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

– Kerjasama dengan Kecamatan dan UPTD untuk menginformasikan fasilitas pariwisata di Kabupaten Boyolali (hotel dan rumah makan) untuk

memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya.

– Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran

atau efisiensi anggaran.

c) Target 55% tercapai 55,21 % atau 10038 %. Program/kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukan akuntabilitas kinerja yang baik. Namun perlu

upaya beberapa aktivitas yang lebih fokus pada aspek-aspek yang dievaluasi atau

dinilai, antara lain : mengembangkan Tourist Information Center (TIC) dengan

bekerja sama dengan pelaku usaha (Hotel, Restaurant, Biro Perjalanan),

melakukan jemput bola ke hotel-hotel untuk memperoleh data tingkat hunian dan

diharapkan target semaki meningkat dengan semakin berkembangnya perhotelan

di Boyolali.

(27)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-20 Tabel 3.3 CapaianKinerja per Sasaran

No Sasaran Capaian Kinerja 2015

(%)

Tingkat Keberhasilan 1 Pelestarian dan pengembangan

kebudayaan yang bernilai luhur

sebagai jati diri bangsa, kejayaan

bangsa dan aset wisata

122,89 Sangat Baik

2 Meningkatnya jumlah kunjungan

wisatawan nusantara dan tingkat

hunian wisatawan nusantara

103,29 Sangat Baik

3.2 Realisasi Anggaran

Alokasi dan realisasi anggaran Dinas Kebudayaan dan PariwisataKabupaten Boyolali pada tahun

2015 sebagaimana tabel di bawah ini. Data tabel tersebut, pembiayaaan dari APBD Tahun 2015

berjumlah Rp 11.725.711,00 terealisasi Rp. 11.514.506.187,00 dengan penyerapan sebesar 98,20

% atau efisiensi sebesar 1,80%. Berikut Realisasi anggaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Boyolali Tahun 2015 :

Tabel 3.4 Alokasi Realisasi Anggaran

No SasaranStrategis Program / kegiatan Anggaran 2015 Realisasi 2015 % Koordinator

1 2 3 7 8 9 10

217.838.500 217.172.000 99,69 Bidang

kebudayaan

2.375.000 2.165.000 91,16 Bidang

(28)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-21

No SasaranStrategis Program / kegiatan Anggaran 2015 Realisasi 2015 % Koordinator

1 2 3 7 8 9 10

543.000.500 538.574.921 99,18 Bidang

kebudayaan

Pengembangan

Dialog Kebudayaan

199.181.500 198.625.000 99,72 Bidang

kebudayaan

Fasilitasi Perkembangan

Keragaman Budaya Daerah

149.581.000 144.225.000 96,42 Bidang

kebudayaan

Fasilitas Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah

221.122.750 219.531.000 99,28 Bidang

kebudayaan

82.480.000 82.370.000 99,87 Bidang

Pemasaran

Koordinasi dengan sector pendukung pariwisata

6.040.000 6.010.000 99,50 Bidang

Pemasaran

Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di dalam dan Luar Negeri

2.437.810.000 2.416.850.000 99,14 Bidang

Pemasaran

(29)

LKjIP DisbudparKabupatenBoyolali 2015 III-22

No SasaranStrategis Program / kegiatan Anggaran 2015 Realisasi 2015 % Koordinator

1 2 3 7 8 9 10

Pengembangan Obyek

Pariwisata Unggulan 5.571.300.000 5.493.902.000 98,61 Bidang Pengemban gan

Peningkatan

Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata

234.469.000 232.688.000 99,24 Bidang

Pengemban gan

Pengembangan Jenis dan Paket Wisata Unggulan

234.980.000 232.760.000 99,06 Bidang

Pengemban gan

Pengembangan Daerah

Tujuan Wisata 363.007.000 360.840.500 99,40 Bidang Pengemban

gan

19.875.000 14.195.000 71,42 Bidang

Pengemban

3.605.000 3.602.000 99,92 Bidang

Pemasaran

Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengembangan kemitraan Pariwisata

108.870.000 104.000.000 95,53 Bidang

Pemasaran

Monitoring, evaluasi dan

(30)

LAKIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 IV-23

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Pada tahun 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Dari 2 (dua)

sasaran dengan 8 (delapan) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja

Dinas Kebudayaan dan Paariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2015, menunjukkan tingkat

keberhasilan capaian kinerja sebagai berikut :

1) Capaian lebih dari 100 % (sangat Baik) : 5 (lima) indikator

2) Capaian 75% sampai 100% (Baik) : 3 (tiga) indikator

Secara keseluruhan capaian kinerja 115,54% (kategori Sangat baik) dan mengalami

kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2011 yang 81,83%, tahun 2012 yang 99,13%,

tahun 2013 yang 100,23% dan tahun 2014 yang 113,30%

Pembiayaaan program/ kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2015

Rp 11.725.711.000,00 terealisasi Rp. 11.514.506.187,00 dengan penyerapan sebesar

98,20% atau efisiensi sebesar 1,80%. Besar pembiayaan dibanding tahun 2011 mengalami

peningkatan yang sebesar dari Rp. 1.841.921,00, pada tahun 2012 sebesar Rp

1.938.007.000,00, pada tahun 2013 sebesar Rp 4.570.045.000,00 dan pada tahun 2014

sebesar Rp 3.353.255.000,00.

4.2 Saran

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Boyolali, fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai

pengoordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, ada beberapa hal yang perlu

dilakukan secara umum, antara lain :

a. Meningkatkan sinergitas dan koordinasi antar dan lintas sektor baik di Kabupaten

Boyolali maupun antar kabupaten.

b. Meningkatkan pengelolaan jaringan kerjasama dalam pengelolaan dan pelestarian

nilai-nilai budaya.

c. Peningkatan kualitas (profesionalisme) SDM dalam pelayanan prima di bidang

(31)

LAKIP Disbudpar Kabupaten Boyolali 2015 IV-24 d. Mengoptimalkan promosi obyek wisata sehingga menarik dan menguntungkan

wisatawan.

e. Peka terhadap kecepatan proses dalam pelaksanaan tugas dan kesiapan untuk

melaksanakan kerjasama dalam kelompok.

f. Adanya semangat pembaharuan untuk memenuhi, mengantisipasi perubahan

lingkungan strategis.

Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Boyolali lebih baik dan akuntabel antara lain :

a. melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran;

b. meningkatkan kualitas dan sinkronisasi dokumen-dokumen perencanaan dan kinerja;

c. memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan;

d. memberdayakan sumber daya yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata secara

menyeluruh, efektif, dan efesien;

e. menguatkan komitmen dari seluruh Bidang/UPTD untuk meningkatkan kinerjanya.

Saran secara menyeluruh yang dapat kami sampaikan adalah perlunya perencanaan

demi kemajuan kedepan bidang kebudayaan dan pariwisata yang diharapkan secara

jelas dan didukung oleh anggaran yang memadai. sehingga Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata dapat menghasilkan PAD yang lebih besar untuk kemakmuran masyarakat di

Kabupaten Boyolali.

ooΩ0oΩo0Ωoo

Boyolali, Pebruari 2016

KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI

Gambar

Tabel 2.1  Perjanjian Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Kabupaten Boyolali Tahun 2015
Tabel   3.1  Pencapaian Kinerja Sasaran 1
Tabel   3.2  Pencapaian Kinerja Sasaran 2
Tabel 3.3 CapaianKinerja per Sasaran

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian analisis pengaruh suhu terhadap volume bahan bakar yang dihasilkan pada alat pirolisis sampah plastik tipe LDPE ini bertujuan untuk mengurangi sampah

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2018 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi dan UKM DIY Tahun 2020 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2020. LKjIP Dinas Koperasi dan UKM DIY Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Demak Tahun 2018 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi

Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kominfo Kota Pekalongandiwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Penyusunan LKjIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Tahun 2018 ini disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, Revisi RPJMD, Revisi