• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Global studi kasus si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lingkungan Global studi kasus si"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lingkungan Global

Strategi untuk mengejar peluang dimanapun di dunia yang memungkinkan suatu perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi bisnisnya di negara tempatnya beroperasi. Teori utama terkait pengenalan suatu produk secara global terbagi menjadi dua yaitu: standardisasi dan adaptasi nilai-nilai setempat. Standardisasi merupakan penggunaan produk, jasa, dan pesan yang umum di seluruh pasar dunia untuk menciptakan citra produk yang kuat. Dimana perubahan perilaku pembelian pelanggan merupakan awal dari evolusi strategi internasional. Karena hal tersebut, perlahan standarisasi diganti dengan sistem adaptasi lokal. Adaptasi lokal adalah penciptaan produk dan jasa yang dimodifikasi dan penggunaan suatu pesan yang diciptakan sendiri guna mencapai permintaan populasi lokal. Terdapat beberapa tingkatan dalam evolusi dari suatu perusahaan global yang sering diikuti oleh kemajuan dari tingkatan strategi yang terlibat. Tingkat pertama, yang sering kali diikuti oleh aktivis ekspor-impor, yang memiliki dampak minimal terhadap orientasi manajemen saat ini terhadap lini produk yang sudah ada. Tingkat kedua, yang dapat melibatkan lisensi asing dan transfer teknologi, membutuhkan sedikit perubahan dalam manajemen atau operasi. Tingkat ketiga umumnya ditandai oleh investasi langsung dalam operasi luar negeri, termasuk pendirian pabrik manufakturing. Tingkatan strategi yang paling terlibat ditandai oleh peningkatan substansial dalam investasi asing, dimana aset asing merupakan porsi yang signifikan dari total aset. Pada tingkatan ini, perusahaan tersebut mulai muncul sebagai perusahaan global dengan pendekatan global terhadap produksi, penjualan, keuangan, dan pengendalian. Perkembangan global berfungsi sebagai senjata kompetitif. Penetrasi langsung ke pasar asing dapat berdampak pada bertambahnya pesaing di negara tersebut, oleh sebab itu perusahaan lokal akan mengalami penurunan dalam arus kas. Perusahaan-perusahaan multinasional umumnya menunjukkan satu dari empat orientasi ke arah aktivitas luar negerinya. Berikut keempat orientasinya :

1. Orientasi etnosentris: ketika nilai dan prioritas dari organisasi induk mengarahkan pengambilan keputusan strategis dari seluruh operasi internasionalnya.

2. Orientasi polisentris: ketika budaya dari negara dimana suatu strategi adalah untuk diimplementasikan yang diperbolehkan untuk mendominasi proses pengambilan keputusan internasional perusahaan.

3. Orientasi regiosentris: ketika induk perusahaan memadukan tujuannya sendiri dengan tujuan-tujuan dari unit-unit internasionalnya untuk mengembangkan strategi-strategi yang sesuai dengan daerah tersebut.

4. Orientasi geosentris: ketika suatu perusahaan internasional mengadopsi sebuah sistem pendekatan untuk membuat keputusan strategis yang menekankan pada integrasi global.

(3)

merupakan elemen penting dalam keputusan untuk melakukan bisnis di negara lain. Banyak negara mencapai stabilitasnya dengan mengizinkan dan mendorong pertukaran antara institusi bisnis dan publik mereka serta masyarakat negara lain. Sedangkan penilai internal sendiri melibatkan identifikasi atas kekuatan-kekuatan dasar dari operasi suatu perusahaan. Perencanaan strategi global lebih kompleks dibandingkan perencanaan domestik. Paling tidak terdapat lima faktor yang menyebabkan adanya kompleksitas tersebut, yaitu:

1. perusahaan global menghadapi berbagai lingkungan politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya serta berbagai tingkat perubahan di dalam masing-masing lingkungan tersebut.

2. Interaksi antara lingkungan nasional dan luar negeri sangatlah rumit karena terdapat masalah mengenai kedaulatan negara serta kondisi ekonmi dan sosial yang jauh berbeda.

3. Pemisahan geografis, perbedaan budaya dan kewargaan serta variasi dalam praktik bisnis cenderung membuat upaya komunikasi dan pengendalian natara kantor pusat dengan perusahaan-perusahaan afiliasinya di luar negeri menjadi sulit.

4. Perusahaan-perusahaan global menghadapi persaingan yang ekstrem karena perbedaan dalam struktur industri antarnegara.

5. Perushaan-perusahaan global memiliki keterbatasan dalam pilihan strategi kompetitifnya yang diakibatkan oleh integrasi dari berbagai blok dan regional ekonomi.

Faktor melekat yang mempersulit banyak perusahaan global adalah bahwa kebijakan keuangannya biasanya dirancang untuk meraih sasaran induk perusahaan dan tidak begitu memperhatikan sasaran dari negara tuan rumah. Lebih lanjut, lingkungan keuangan yang berbeda membuat standar normal dari perilaku perusahaan berkaitan dengan disposisi laba, sumber pendanaa, dan struktur modal kerja menjadi lebih problematik. Dengan demikian, semakin sulit untuk mengukur kinerja dari divisi-divisi internasional.

Salah satu dimensi globalisasi adalah ekonomi. Dimensi yang lebih berorientasi atau menekankan pada profit atau keuntungan yang terjadi di dunia bisnis internasional. Terdapat satu hal yang terlibat atau memiliki peran penting dalam perkembangannya adalah perusahaan multinasional. Selain mencari keuntungan atau profit, perusahaan-perusahaan multinasional juga harus bisa bersaing atau bahkan mampu menguasai pasar dibandingkan kompetitornya di era yang semakin kompetitif ini. Oleh karena itu, untuk menghadapi persaingan tersebut dibutuhkan sebuah strategi yang mengglobal agar bisa mewujudkan keinginan tersebut.

(4)

mobil-mobilnya yang berukuran kecil/kompak. Daihatsu berkantor pusat di Ikeda, Prefektur Osaka. Daihatsu dibentuk ulang pada tahun 1951 sebagai perusahaan penerus dari Hatsudoki dan pada tahun 1960-an, mereka mulai mengekspor mobil ke Eropa, Amerika Utara, India, dan Indonesia. Daihatsu Motor sendiri mendirikan perusahaan di Indonesia dengan nama PT Astra Daihatsu Motor atau biasa disingkat dengan ADM. ADM atau Astra Daihatsu Motor merupakan Joint venture dengan PT Astra Internasional. Keberhasilan-keberhasilan PT Daihatsu Motor pada pasar industri jasa otomotif di Indonesia tidak bisa terlepas dari pilihan strategi yang telah mereka terapkan. PT Daihatsu Motor menggunakan strategi adaptasi, dalam hal ini adaptasi melalui sisi budaya. Dimana budaya dari Indonesia sendiri adalah menyukai yang praktis, murah, dan bermutu. Hal tersebut diwujudkan oleh PT Daihatsu Motor yang mengeluarkan produk yang bahan bakarnya yang irit dan nilai jual kembalinya tinggi serta kualitas yang diberikan pun baik. Hal tersebut sangat cocok dengan budaya yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu penjualan di Indonesia sendiri hampir 50%. Selain berkenaan dengan produk, strategi yang dilakukan adalah penetapan pangsa pasar. Dimana Daihatsu ini menetapkan pangsa pasar menengah ke bawah. Dimana sesuai dengan Indonesia yang merupakan negara berkembang, yaitu memiliki keadaan ekonomi yang rata-rata menyebabkan perlakuan terhadap harga adalah yang memiliki nilai nominal rendah atau murah.

Perencanan strategi dalam pasar global menciptakan suatu masalah karena meningkatnya aktivisme dari para pemangku kepentingan. Aktivisme pemangku kepentingan mengacu pada tuntutan yang dikenakan pada perusahaan global oleh lingkungan asing dimana perusahaan beraktivitas, terutama oleh pemerintah asing.

 Industri Multidomestik dan Industri Global

Industri multidomestik merupakan industri dimana persaingan tersegmentasi dari satu negara ke negara lain. Dengan demikian, sekalipun perusahaan global berada dalam industri tersebut, persaingan di satu negara bersifat independen dari persaingan di satu negara bersifat independen dari persaingan di negara-negara lain. Contoh dari industri semacam itu mencakup industri ritel, asuransi, dan pendanaan konsumen.dalam suatu industri multidomestik, anak-anak perusahaan dari perusahaan global sebaiknya dikelola sebagai entitas-entitas terpisah.

Industri global adalah suatu industri dimana persaingan melintasi batas negara. Bahkan, persaingan terjadi pada tataran dunia. Pada insutri global, gerakan strategis perusahaan di suatu negara dapat secara signifikan dipengaruhi oleh posisi kompetitifnya di negara lain. Daftar industri global yang semakin panjang ini mencakup perusahaan penerbangan komerisal, otomotif, komputer mainframe, dan peralatan elektronik konsumen.

 Tantangan Global

(5)

manakah dari aktivitas fungsional korporasinya yang sebaiknya dilakukan di suatu tempat dan sampai sejauh mana tingkat koordinasi harus dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas tersebut.

 Persyaratan Pasar dan Karakteristik Produk

Bisnis telah menemukan bahwa keberhasilan di pasar asing sering kali menuntut lebih dari sekedar mengirimkan produk perusahaan yang telah diterima dengan baik secara domestik keluar negeri. Perusahaan-perusahaan harus menilai dua dimensi utama dari permintaan pelanggan: penerimaan pelanggan atas produk standar dan tingkat inovasi produk yang diinginkan.

Startegi untuk perusahaan yang berusaha bergerak ke arah globalisasi dapat dikelompokkan berdasarkan pada tingkat kompleksitas di setiap asar asing yang sedang dipertimbangkan dan berdasarkan pada tingkat keseragaman di lini produk suatu perusahaan. Secara bersama-sama kompleksitas dan keseragamanmemventuk suatu kontinum dari pilihan-pilihan strategi. Penggabungan hal ini akan muncul berbagai tindakan, tindakan tersebut diantaranya :

 Ekspor untuk Ceruk Pasar

Pendekatan ceruk pasar terutama bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspor adalah memodifikasi karakteristik kinerja atau pengukuran dari produk yang dipilih agar memenuhi permintaan luar negeri. Ekdpor biasanya membutuhkan investasi modal yang minimal, organisasi tersebut mempertahankan standar pengendalian kualitas atas proses produksi dan persediaan barang jadi, sedangkan risiko kelangsungan usaha perusahaan biasanya minimal.

 Lisensi dan Kontrak Manufakturing

Lisensi melibatkan pemindahan beberapa hak properti industri dari pemberi lisensi yang adalah perusahaan AS kepada penerima lisensi yang bermotivasi. Sebagian besar berupa hak paten, merek, atau pengetahuan teknik yang diberikan kepada penerima lisensi selama periode waktu tertentu dengan imbalan berupa royalti dan untuk menghindari tarif atau kuota impor. Terdapat dua masalah utama dalam lisensi. Pertama adalah kemungkinan bahwa rekanan asing akan memperoleh pengalaman dan berevolusi menjadi pesaing utama setelah kontrak berakhir. Masalah potensial lainnya berasal dari hilangnya kendali pemberi lisensi atas produksi, pemasaran, dan distribusi umum dari prosuk-produknya.

 Waralaba

(6)

 Ventura Bersama

Joint venture (ventura bersama) diawali dengan penggabungan modal, peralatan produksi atau pemasaran, paten, merek dagang, atau keahlian manajemen yang disepakati bersama, ventura bersama menawarkan hubungan kerja sama yang relatif lebih permanen dibandingkan ekspor atau kontrak manufakturing. Ventura berasama juga menghadapi banyak tantangan. Yang berurusan dengan manajemen perusahaan tuan rumah mengharuskan adanya pengungkapan informasi rahasia dan potensi hilangnya kendali ats standar produksi dan kualitas pemasaran. Tanpa kompabilitas dan komitmen yang kuat, suatu ventura bersama benar-benar berada dalam bahaya.

 Cabang di Luar Negeri

Cabang asing merupakan perpanjangan perusahaan di pasar asing, dimana suatu unit bisnis strategis dengan lokasi terpisah yang bertanggung jawab langsung melaksanakan tugas-tugas operasional yang ditugaskan kepadanya oleh manajemen korporat, termasuk penjualan, layanan konsumen, dan distribusi fisik. Negara tuan rumah mengharuskan agar cabang tersebut “didomestikasi” yaitu memiliki beberapa manajer lokal di posisi tengah dan atas.

 Investasi Penyertaan Saham

Perusahaan kecil dan menengah seringkali meminta dukungan dari perusahaan modal ventura atau perusahaan ekuitas swasta yang menginvestasikan uang para pemegang sahamnya di perusahaan baru dan di perusahaan lainnya yang berpotensi sangat menguntungkan. Sebagai ganti dari kepemilikan saham di perusahaan kecil atau menengah tersebut, seringkali merupakan posisi mayoritas atau pengendali, pengendalian perusahaan modal ventura atau ekuitas swasta menyediakan modal investasi dan beragam layanan bisnis, termasuk keahlian manajemen.

 Anak Perusahaan dengan Kepemilikan Penuh

Mendirikan anak perusahaan di luar negeri dengan kepemilikan penuh dipertimbangkan oleh perusahaan yang mampu dan bersedia membuat komitmen investasi tertinggi di pasar luar negeri. Perushaan-perusahaan tersebut menekankan kepemilikan penuh terhadap anak perusahaannya karena alsaan pengendalian dan efisiensi manajemen. Anak perushaan yang dimiliki secara penuh dapat dimulai dari nol atau dengan mengakuisisi perusahaan yang sudah mapan di negara tuan rumah.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

PT Daya Adira Mustika harus memberikan usulan pada PT Astra Honda Motor untuk meningkatkan kinerja VARIO edisi berikutnya pada variabel- variabel : Efisiensi Pemakaian Bahan

Sebelum sepeda motor itu dikirimkan maka akan ada suatu perjanjian yang dilakukan oleh pihak pengangkut dan pihak yang diangkut, maksudnya pihak pengangkut adalah PT Astra

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap strategi-strategi PT Sun Star Motor Group dimana analisis tersebut menggunakan pendekatan matrik strategi besar, maka

8 Dengan demikian teori ini memandang bahwa adanya delinkuensi di wilayah perkotaan salah satunya begal motor yang dilakukan para remaja, merupakan fungsi

Pemasaran sosial media merupakan konsep daru new wave marketing dimana pemasaran yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KCP Lubuk Basung melalui teknologi digital salah

Armada International Motor (PT AIM) merupakan salah satu perusahaan yang selalu berusaha menjaga kualitas sumber daya manusia. Salah satu cara yang dilakukan

Judul Skripsi : Analisis Efektivitas Purchase Order Approval dalam Proses Pengadaan dan Solusi Peningkatannya (Studi kasus: PT. Toyota- Astra Motor).. Telah berhasil

Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya dengan pendekatan Human Resources Scorecard dimana visi dan misi perusahaan dijabarkan menjadi Key Performance