• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN - BAB 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN - BAB 4"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1.

TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Penentuan prioritas pembangunan daerah mempertimbangkan beberapa hal seperti

kebijakan pembangunan nasional, Pemerintah Provinsi, kesepakatan antara Pemerintah

Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, prediksi perkembangan

ekonomi nasional yang dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi global serta perkembangan

ekonomi regional. Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembangunan daerah serta

memberikan arahan yang lebih jelas bagi perencanaan pembangunan yang lebih. Untuk lebih

jelasnya, proses penetapan prioritas pembangunan daerah tahun 2015 dilakukan dengan

melihat berbagai aspek.

4.2.

PRIORITAS PEMBANGUNAN

Prioritas pembangunan daerah tahun 2015 pada dasarnya adalah gambaran prioritas

pembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan program pembangunan

daerah (RPJMD). Prioritas Pembangunan Kabupaten Bekasi Tahun 2015 masih tetap

diutamakan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yaitu sektor pendidikan dan

kesehatan. Namun demikian pembangunan sektor lain juga tetap menjadi perhatian

Pemerintah Kabupaten Bekasi.

4.2.1

Tema dan Prioritas Pembangunan Pemerintah Tahun 2015

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sampai dengan saat

ini tengah menyiapkan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019. Saat ini RPJMN yang menjadi pedoman pembangunan adalah RPJMN

2010-2014. Maka untuk tema dan prioritas Pembangunan Pemerintah Tahun 2015 masih

berpedoman kepada Tema dan Prioritas Pembangunan Tahun 2014

RPJMN memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program

kementerian lembaga, kerangka ekonomi makro, arah kebijakan fiskal hingga tata ruang

wilayah.

Pelaksanaan RKP Tahun 2015 masih mengikuti arah dan kebijakan yang digariskan

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dengan visi

(2)

Tema pembangunan nasional dalam RKP Tahun 2015 masih sama dengan Tema

Pembangunan Nasional Tahun 2014 yaitu

“Memantapkan Perekonomian Nasional Bagi

Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan ”.

Tema pembangunan tahun 2015 beserta semua prakarsa-prakarsa yang

menyertainya dijabarkan kedalam unsur-unsur pokok tema RKP Nasional Tahun 2015,

sebagai berikut :

I.

Pemantapan Perekonomian Nasional;

a.

Peningkatan Daya Saing

b.

Peningkatan Ketahanan Ekonomi

c.

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang inklusif

II.

Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang berkeadilan;

a.

Pembangunan SDM

b.

Penurunan Kemiskinan dan Pengangguran

c.

Mitigasi Bencana

d.

Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Lainnya

III.

Pemeliharaan Stabilitas Sosial dan Politik

a.

Membaiknya Kinerja Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi

b.

Memantapkan penegakan hukum, pertahanan dan pelaksanaan Pemilu 2014.

Sebagai penjabaran visi dan misi pembangunan nasional yang tertuang dalam

RPJMN 2010-2014, maka sasaran pembangunan tahun 2015 akan dikelompokkan dalam tiga

bagian yakni: (1) Sasaran Pembangunan Ekonomi Dan Kesejahteraan, (2) Sasaran Perkuatan

Pembangunan Demokrasi, dan (3) Sasaran Penegakan Hukum.

Tabel 4.1

Sasaran Utama Pembangunan Nasional

RPJMN 2010-2014

NO.

PEMBANGUNAN

SASARAN

SASARAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

1

Ekonomi

a) Pertumbuhan Ekonomi

Rata-rata 6,3 - 6,8 persen pertahun

Sebelum tahun 2014 tumbuh 7%

b) Inflasi

Rata-rata 4 – 6 persen pertahun

c) Tingkat Pengangguran (terbuka)

5 – 6 persen pada akhir tahun 2014

d) Tingkat Kemiskinan

8 - 10 persen pada akhir tahun 2014

2

Pendidikan

(3)

a) Meningkatnya

rata-rata

lama

g) Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan antarwilayah,

gender, dan sosial ekonomi, serta antarsatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh

pemerintah dan masyarakat

3.

Kesehatan

Status Awal (2008) Target tahun 2014

a) Meningkatnya umur harapan hidup

(tahun)

70,7

72,0

b)

Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran

hidup

228

118

c) Menurunnya angka kematian bayi

per 1.000 kelahiran hidup

34

24

d) Menurunnya prevalensi kekurangan

gizi(gizi kurang dan gizi buruk)

pada anak balita (persen)

18,4

< 15,0

4.

Pangan

a) Produksi Padi

Tumbuh 3,22 persen pertahun

b) Produksi Jagung

Tumbuh 10,02 persen pertahun

c) Produksi Kedelai

Tumbuh 20,05 persen pertahun

d) Produksi Gula

Tumbuh 12,55 persen pertahun

e) Produksi Daging Sapi

Tumbuh 7,30 persen pertahun

5.

Energi

a) Peningkatan kapasitas pembangkit

listrik

3.000 MW

b) Meningkatnya rasio elektrifikasi

Pada tahun 2014 mencapai 80 persen

c) Meningkatnya produksi minyak bumi

Pada tahun 2014 mencapai 1,01 juta barrel

per hari

d) Peningkatan pemanfaatan energi

panas bumi

Pada tahun 2014 mencapai 5.000 MW

6.

Infrastruktur

a) Pembangunan

Jalan

Lintas

Sumatera,

Jawa,

Kalimantan,

Sulawesi, Nusa Tenggara Barat,

Nusa Tenggara Timur, dan Papua

Hingga tahun 2014 mencapai sepanjang

19.370 km

(4)

dan penyediaan sarana transportasi

antar-moda dan antar-pulau yang

terintegrasi sesuai dengan Sistem

Transportasi Nasional dan Cetak

Biru Transportasi Multimoda

c) Penuntasan pembangunan Jaringan

Serat Optik di Indonesia Bagian

Timur

Selesai sebelum tahun 2013

d) Perbaikan sistem dan jaringan

transportasi di 4 kota besar (Jakarta,

Bandung, Surabaya, dan Medan)

Selesai tahun 2014

SASARAN PERKUATAN PEMBANGUNAN DEMOKRASI

1.

Meningkatnya

kualitas

demokrasi

Indonesia

Pada tahun 2014 Indeks Demokrasi Indonesia

berkisar 73.

SASARAN PEMBANGUNAN PENEGAKAN HUKUM

1

Tercapainya suasana dan kepastian

keadilan melalui penegakan hukum (

rule

of law

) dan terjaganya ketertiban umum.

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2014

sebesar 5,0

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah

menggariskan bahwa Visi Pembangunan 2010-2014 adalah Terwujudnya Indonesia yang

Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan. Untuk mewujudkan visi ini juga telah ditetapkan 3

(tiga) misi yang harus diemban yakni :

Misi 1 : Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera

Misi 2 : Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi

Misi 3 : Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

Untuk melaksanakan misi ini telah ditetapkan 11 Prioritas Nasional dan 3 Prioritas

nasional lainnya sebagai berikut :

Prioritas 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Prioritas 2 Pendidikan

Prioritas 3 Kesehatan

Prioritas 4 Penanggulangan Kemiskinan

Prioritas 5 Ketahanan Pangan

Prioritas 6 Infrastruktur

Prioritas 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha

Prioritas 8 Energi

Prioritas 9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

(5)

Prioritas Lainnya Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Prioritas Lainnya Bidang Perekonomian

Prioritas Lainnya Bidang Kesejahteraan Rakyat

4.2.2 Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Sesuai dengan Rancangan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, Tema

Pembangunan Daerah Jawa Barat Tahun 2015 yaitu

Meningkatkan Kualitas Hasil

Pembangunan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat

”.

Prioritas pembangunan Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2015 ditujukan untuk

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, Pembangunan Tahun 2015, merupakan tahun

kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013-2018 pada tahapan memantapkan pembangunan secara menyeluruh, sebagai

persiapan untuk mencapai kemandirian masyarakat Jawa Barat dalam segala

bidang. Dengan visi 2013 – 2018 adalah :

“Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”

Dengan melaksanakan 5 (lima) misi sebagai berikut :

1.

Membangun Masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing

2.

Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan

3.

Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur dan Perluasan

Partisipasi Publik

4.

Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan Pembangunan Infrastruktur strategis

yang berkelanjutan

5.

Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah

Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal

Isu Strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum

dapat diselesaikan pada tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi

keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun isu

strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, yaitu :

1.

Aksesibilitas dan kualitas pendidikan pada semua jenjang masih rendah

2.

Aksesibilitas pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat masih kurang

3.

Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional Tahun 2016 serta sarana prasarana

(6)

4.

Pertumbuhan Penduduk dan Persebarannya tidak merata

5.

Cakupan dan Kualitas Pelayanan Infrastruktur Dasar dan Strategis, moda

transportasi, serta permukiman masih kurang

6.

Ketahanan Energi dan Kualitas Air Baku

7.

Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

8.

Kecepatan dan Ketepatan Penanganan Bencana dan adaptasi masyarakat

terhadap bencana

9.

Efektivitas tata kelola pemerintahan daerah

10.

Reformasi birokrasi berbasis profesionalisme dan kesejahteraan serta

keseimbangan kualitas SDM lintas pemerintahan

11.

Kerjasama dan Pengembangan untuk percepatan pembangunan berbasis

multipihak dalam negeri dan luar negeri

12.

Pengelolaan Aset Daerah

13.

Kualitas Demokrasi

14.

Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)

15.

Penegakan dan Harmonisasi Produk Hukum

16.

Pembangunan di wilayah perbatasan antar provinsi dan antar perbatasan

kabupaten/kota

17.

Kualitas Infrastruktur dasar pedesaan /kelurahan dan kualitas sarana dan

prasarana pemerintahan desa

18.

Perekonomian dan daya beli masyarakat

19.

Penanganan Pengangguran, ketenagakerjaan dan kemiskinan

20.

Ketahanan Pangan

21.

Pelestarian Budaya, sarana seni dan budaya, serta destinasi wisata.

A.

Prioritas Sektoral

Prioritas pembangunan Tahun 2015 diarahkan pada penuntasan prioritas

pembangunan sektoral dan prioritas pembangunan kewilayahan, dimana prioritas

pembangunan sektoral (

Common Goals)

membutuhkan sinergitas lintas bidang dan OPD di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, antar tingkatan pemerintahan baik pusat,

kabupaten/kota maupun desa/kelurahan dan antar pelaku pembangunan baik pemerintah,

dunia usaha maupun masyarakat, serta perwilayahan pembangunan. Prioritas pembangunan

yang dikelompokan dalam 10 (sepuluh)

Common Goals

adalah:

(7)

a.

Jabar bebas putus jenjang sekolah

b.

Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran

usia 15 tahun keatas

c.

Pendidikan berkebutuhan khusus

d.

Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi

e.

Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga dan kompetensi tenaga

pendidik

2.

Meningkatkan Aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan

a.

Penanganan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, puskesmas PONED dan

pemenuhan sumber daya kesehatan

b.

Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak

c.

Peningkatan layanan Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit Jiwa

d.

Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan

perilaku hidup bersih dan sehat

3.

Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air baku

a.

Penanganan kemacetan lalu lintas di metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung

Raya

b.

Infrastruktur strategis di koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor,

Jakarta-Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar Selatan

c.

Infrastruktur jalan dan perhubungan

d.

Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis

e.

Kawasan industri terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan

f.

Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestic

g.

Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktr air bersih perkotaan

dan perdesaan di Jawa Barat

4.

Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian

a.

Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan

berusaha UMKM

b.

Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai

tujuan investasi

c.

Pengembangan skema pembiayaan alternatif

d.

Pengembangan industri manufaktur

(8)

5.

Meningkatkan Ekonomi Pertanian

a.

Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional

b.

Pengembangan agribisnis, forest business, marine business dan agroindustri

c.

Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton GKG dan

swasembada protein hewani

d.

Jawa Barat bebas rawan pangan

e.

Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) di sentra produksi

pangan.

6.

Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan

a.

Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%

b.

Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah domestik dan pengelolaan sampah

regional

c.

Penanganan bencana longsor dan banjir

7.

Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan

a.

Pengembangan Fasilitas Olahraga dan kepemudaan

b.

Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya di Jawa Barat

c.

Gelar Karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat

d.

Pengembangan destinasi wisata

8.

Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan

a.

Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana

b.

Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga

c.

Peningkatan pengelolaan kependudukan

9.

Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan sosial dan keamanan

a.

Pengurangan kemiskinan

b.

Peningkatan rehabilitasi sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap

PMKS

c.

Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat

10.

Modernisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan

a.

Modernisasi pemerintahan dan profesionalisme aparatur

b.

Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik

c.

Penataan sistem hukum dan penegakan hukum

d.

Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak

e.

Peningkatan kualitas perecanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan

(9)

f.

Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan dan Desa

B.

Prioritas Kewilayahan

Prioritas Kewilayahan merupakan sasaran pembangunan berdimensi kewilayahan di Jawa Barat,

dalam rangka mewujudkan pembangunan secara berkelanjutan dan berkeadilan. Pembangunan

kewilayahan yang dilaksanakan untuk mengatasi kesenjangan kesejahteraan masyarakat antar

wilayah, baik antar kabupaten dan kota maupun antara wilayah perkotaan dan perdesaan, melalui

kebijakan pembangunan kewilayahan. Berkaitan dengan kebijakan otonomi daerah tersebut, wewenang

penyelenggaraan penataan ruang oleh pemerintah dan pemerintah daerah yang mencakup kegiatan

pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang didasarkan pada pendekatan

wilayah dengan batasan wilayah administratif. Mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun

2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029, Provinsi Jawa

Barat terbagi ke dalam 6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP) yaitu:

1. WP Bodebekpunjur

WP Bodebekpunjur meliputi Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kawasan

Puncak di Kabupaten Cianjur. Sektor unggulan yang dikembangkan adalah pelayanan kesehatan,

sarana prasarana pendidikan, pangan, irigasi, persampahan, kawasan lindung, infrastruktrur

ketenagalistrikan, pengembangan sumber daya energi, mitigasi bencana, investasi padat karya,

infrastruktur, pengendalian pencemaran air, penataan daerah otonom.

2. WP Sukabumi

WP Sukabumi (Kabupaten dan Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur), Sektor Unggulan

difokuskan pada pelayanan kesehatan, sarana prasarana pendidikan, pangan, irigasi,

persampahan, kawasan lindung, infrastruktrur ketenagalistrikan, pengembangan sumber daya

energi, mitigasi bencana, investasi padat karya, infrastruktur, pengendalian pencemaran air,

transportasi dan penataan daerah otonom.

3. WP Ciayumajakuning

WP Ciayumajakuning meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten

Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sumedang. Sektor unggulan yang dikembangkan

adalah agribisnis, agroindustri, perikanan, pertambangan, dan pariwisata.

4. WP Bandung Raya

WP Bandung Raya meliputi Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi

dan sebagian Kabupaten Sumedang. Sektor unggulan yang dikembangkan adalah pertanian,

perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan, industri kerajinan, pencemaran

(10)

5. WP Priangan Timur - Pangandaran

WP Priangan Timur – Pangandaran meliputi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kota Banjar dan

Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut dan Kabupaten Pangandaran) Sektor unggulan yang

dikembangkan adalah peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, mitigasi bencana,

pariwisata berbasis biodiversity, industri pengolahan, bisnis kelautan, dan pertambangan mineral.

6. WP Purwasuka

WP Purwasuka meliputi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang)

Sektor unggulan yang dikembangkan adalah pertanian, pangan, holtikultura, irigasi, infrastruktur

ketenagalistrikan, industri kreatif, perdagangan, daerah otonom dan pengendalian pencemaran dan

kerusakan lingkungan di wilayah pesisir.

4.2.3.

Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2015

Prioritas pembangunan daerah yang menjadi dasar penetapan Revisi Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 ditetapkan berdasarkan capaian kinerja

pembangunan tahun sebelumnya, isu-isu strategis pembangunan, kondisi terkini,

permasalahan dan tantangan yang dihadapi dengan mengacu kepada Rencana Kerja

Pemerintah dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.

Pengukuran terhadap Indikator Makro pembangunan daerah pada Tahun 2012-2017 disajikan

pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Target Indikator Makro pembangunan daerah pada Tahun 2012-2017

NO

BIDANG/MISI/INDIKATOR

TAHUN

2012

2013

2014

2015

2016

2017

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

I BIDANG SOSIAL BUDAYA

MISI

1 :

MENINGKATKAN PELAYANAN KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT

1

Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)

74.37

74.98

75.59

76.20

76.81

77.42

2

Rata-rata Lama Sekolah

(RLS)

8.71

8.85

8.99

9.13

9.27

9.41

3 Angka Melek Huruf (AMH)

94.82

95.15

95.47

95.79

96.11

96.44

4

Angka Kematian Bayi

(AKB)

39.1

38.16

37.22

36.28

35.34

34.4

5 Jumlah Kematian Ibu

34

33

32

31

30

29

6

Angka Harapan Hidup

(11)

NO

BIDANG/MISI/INDIKATOR

TAHUN

2012

2013

2014

2015

2016

2017

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Miskin

MISI

3 :

MENGEMBANGKAN POTENSI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

1

Jumlah grup kesenian Per

1 :

MENINGKATKAN PELAYANAN KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT

1

Persentase (%) Tingkat

Partisipasi Angkatan

Kerja

63.45

64.69

65.91

67.06

68.17

69.35

MISI

2 :

MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH DALAM BIDANG PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

DAN PERTANIAN

1

Laju Pertumbuhan

MISI

3 :

MENGEMBANGKAN POTENSI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

1

Persentase (%) Koperasi

Aktif

67.5

72.6

79

85

90.5

III

BIDANG FISIK DAN

PRASARANA

MISI 1 : MENINGKATKAN PELAYANAN KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT

1

Persentase (%)

Pelayanan air minum

perkotaan

30

35

40

45

50

55

(12)

NO

BIDANG/MISI/INDIKATOR

TAHUN

2012

2013

2014

2015

2016

2017

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

- COD (mg/l) Baku

Mutu 50 mg/l

49.9

49.9

49.85

49.8

49.8

49.8

- pH (baku mutu 6-9)

6-9

6-9

6-9

6-9

6-9

6-9

Udara (Perkotaan

Cikarang)

- SO2 (µ g/Nm

3

) Baku

mutu (900 µ g/Nm3)

400

400

400

400

390

390

-Pb (Baku mutu 2

µ g/Nm

3

)

1

1

1

0.9

0.9

0.9

4

Persentase (%)

penanganan sampah

60

62.7

65.2

67.7

70.2

72.7

IV

BIDANG

APARATUR DAN ADM.

PEMERINTAHAN

MISI 5 :

MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG PARTISIPATIF, RESPONSIF,

AKUNTABEL, TRANSPARAN DAN PROFESIONAL

1

Indeks Kepuasan

Masyarakat

73

74

75

77

82

83

Catatan :

1)

Persentase Penduduk Miskin pada Tahun 2012 berdasarkan data kemiskinan BPS 2010

2)

Definisi perkotaan dalam indikator makro ini adalah Ibukota Kabupaten Bekasi. Berdasarkan PP

No. 82 Tahun 1998 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi, Ibukota

Kabupaten Bekasi adalah wilayah yang saat ini dikategorikan sebagai lima kecamatan, yaitu

Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Timur dan Cikarang Selatan dengan luas 24.764 Ha.

3)

Indeks Kepuasan Masyarakat, mutu pelayanan dikategorikan :

“TIDAK BAIK”

:

25,00 – 43,75

“KURANG BAIK”

:

43,76 – 62,50

“BAIK”

:

62,51 – 81,25

“SANGAT BAIK”

:

81,26 – 100

Dalam upaya mewujudkan sasaran indikator makro pembangunan daerah dimaksud,

dengan memperhatikan isu-isu strategis dan capaian kinerja pembangunan tahun

sebelumnya, serta memperhatikan Rancangan RKP dan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun

2015, Pemerintah Kabupaten Bekasi memformulasikan prioritas pembangunan yang bersifat

implementatif. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa dalam konteks otonomi daerah,

peranan dan fungsi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di satu sisi berhubungan langsung

dengan pelayanan masyarakat, di sisi lain mempunyai kapasitas keuangan yang sangat

terbatas sehingga dalam menetapkan prioritas pembangunan perlu disusun secara rinci sesuai

(13)

merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah Tahun 2012–2017, dengan tema

Meningkatkan Kualitas Pembangunan Melalui

Penguatan Sektor Industri, Perdagangan, Pertanian dan Pariwisata dalam Rangka

Percepatan Pertumbuhan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten

Bekasi”.

Dengan tema pembangunan daerah tersebut, Pemerintah Kabupaten Bekasi

menetapkan 10 (sepuluh) prioritas pembangunan daerah yang akan dilaksanakan pada tahun

2015, terdiri dari

:

1.

Aksesibilitas terhadap kualitas sektor pendidikan;

2.

Aksesibilatas terhadap kualitas Sektor Kesehatan;

3.

Pengembangan sektor industri, perdagangan dan pertanian;

4.

Pengembangan budaya lokal dan destinasi pariwisata;

5.

Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;

6.

Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah;

7.

Peningkatan kemandirian pangan;

8.

Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan penanggulangan bencana;

9.

Peningkatan iklim investasi dan dunia usaha;

10.

Peningkatan kinerja pemerintahan daerah

Guna mewujudkan pembangunan daerah yang komprehensif dan sinergis, perlu

arahan yang jelas mengenai fokus dan sasaran prioritas pembangunan daerah pada tahun

2015 dengan uraian sebagai berikut :

I.

Prioritas 1 :

Peningkatan aksesibilitas terhadap kualitas sektor pendidikan

1.

Sasaran 1 : Meningkatnya mutu dan kesempatan pendidikan

Output 1 : Terwujudnya pendidikan dasar gratis

Output 2 : Terwujudnya rintisan pendidikan gratis sampai jenjang SMA/SMK

Output 3

: Terwujudnya rintisan wajib belajar 12 tahun

Ouput 4

: Terwujudnya upaya peningkaan pemerataan dan peningkatan mutu

pendidikan luar biasa

Output 5

: Terwujudnya peningkatan dan pemerataan tenaga pendidik dan

kependidikan

Output 6

: Meningkatnya IPM kabupaten untuk indikator rata-rata lama sekolah (RLS)

2.

Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya pendidikan dasar

(14)

Output 1 : Terpeliharanya ruang kelas SD, SMP, SMA/SMK atau sederajat secara

efektif

Ouput 2

: Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pendidikan yang berkualitas

Output 3

: Meningkatnya kompetensi dan pemerataan guru dan tenaga kependidikan

Output 4

: Meningkatnya daya tampung siswa jenjang pendidikan SD/SMP/SMA/SMK

Output 5

: Terbangunnya USB untuk jenjang pendidikan SD/SMP/SMA/SMK

Output 6

: Terbangunnya RKB jenjang pendidikan SD/SMP/SMA/SMK

Output 7

: Meningkatnya IPM untuk indikator angka melek huruf (AMH)

II.

Prioritas 2 : Peningkatan Aksebilitas terhadap kualitas sektor kesehatan

1.

Sasaran 1 : Meningkatnya Pelayanan Kesehatan dasa dan Rujukan

Output 1 : Terlayaninya pelayanan kesehatan ditingkat Puskesmas dengan penyakit

dasar diantaranya penyakit yang berkaitan dengan kesehatan indera

penglihatan dan akibat obat terlarang

Output 2 : Terwujudnya pelayanan yang terpadu bagi kalangan remaja di lingkungan

puskesmas

2.

Sasaran 2 : Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, terutama kepada

kelompok ibu, anak dan lansia

Output 1 : Terwujudnya pelayanan Puskesmas yang optimal dalam cakupan ibu hamil

dan menyusui

Output 2 : Terlaksananya pelayanan gizi bagi ibu hamil dan menyusui serata

makanan tambahan bagi keluarga miskin

Output 3 : Terlayaninya ibu hamil hingga melahirkan di Puskesmas Poned, sehingga

dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi

Output 4 : Terlayaninya kebutuhan vitamin bagi ibu hamil dan luasnya cakupan rumah

tangga yang mengkomsumsi makanan dan minuman yang higienis

3.

Sasaran 3 : Meningkatnya ketersediaan, keterjangkauan, penggunaan dan mutu

obat serta pengawasan obat dan makanan

Output 1 : Terwujudnya pelayanan kesehatan dengan persedian obat yang cukup

bagi masyararkat yang sakit

Output 2 : Tersedianya sarana dan prasaranan bangunan kesehatan baik Rumah

Sakit atau Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan

Output 3 : Terlayaninya masyarakat dengan obat kualitas terbaik dengan harga yang

(15)

Output 4 : Tersedianya data yang

up to date

bagi ketersedian obat sehingga

ketersedian obat selalu terpantau

4.

Sasaran 4 : Meningkatnya akses pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama

pada kelompok penduduk miskin, daerah tertinggal dan daerah

perbatasan

Output 1 : Terwujudnya pelayanan yang optimal di Puskesmas bagi masyarakat

miskin, sehingga kebutuhan kesehatan mereka terpenuhi

5.

Sasaran 5 : Meningkatnya kemandirian dan Kemitraan dalam peningkatan

kesehatan

Output 1 : Tersosialisasinya Promosi kesehatan ditingkat Puskesmas oleh lembaga

pemeritahan, baik kesehatan oleh puskesmas maupu tatanan birokrasi

oleh Kecamatan hingga desa

Output 2 : Terwujudnya Pola Hidup Bersih dan Sehat oleh masyarakat dilingkungan

kecamatan melalui program kesehatan masyarakat

6.

Sasaran 6 : Berkurangnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

dan tidak menular, serta peningkatan kondisi kesehatan lingkungan

Output 1 : Terlaksananya pelayanan kesehatan dalam rangka mengurangi penyakit

menular dengan ketersedian sarana dan prasarana yang menunjang

Output 2 : Terwujudnya masyarakat yang sehat dari penyakit menular dengan

pelayanan yang optimal baik akibat makanan, minuman atau industri

Output 3 : Tersedianya obat dan pelayanan optimal untuk menanggulangi penyakit

menular dengan pelayanan di tingkat dasar (puskesmas)

7.

Sasaran 7 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan

Output 1 : Tersedianya sumber daya medis dan meningkatnya kualitas sumber daya

medis dengan jenjang pendidikan spesialis

Output 2 : Tersedianya aturan tentang standar pelayanan minimum bagi tenaga

medis, agar pendistribusian sesuai kebutuhan

8.

Sasaran 8 : Meningkatnya cakupan Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi

dan KIA melalui kelompok pemberdayaan masyarakat

Output 1 : Terlayaninya peserta KB dengan sarana dan prasarana yang memadai

sehingga cakupan pelayanan mampu menjangkau wilayah yang lebih luas

Output 2 : Terwujudnya Program KB dengan indikator jumlah Akseptor baik laki-laki

(16)

III.

Prioritas 3 :

Pengembangan budaya lokal dan destinasi pariwisata

1.

Sasaran 1 : Meningkatnya potensi budaya lokal

Output 1 : Pelestarian dan Pengembangan nilai budaya lokal

Output 2 : Mengembangkan nilai-nilai tradisional untuk pengembangan budaya daerah

atau budaya lokal

Output 3

: Meningkatkan apresiasi terhadap pertunjukan seni dan budaya daerah di

masyarakat, pemerintah dan swasta

Output 4

: Meningkatkan sarana dan prasarana gelar seni budaya daerah

Output 5

: Pembinaan dan pelatihan seni budaya Kabupaten Bekasi

Output 6

: Pertunjukan seni dan budaya lokal Kabupaten Bekasi di tingkat nasional

dan internasional

Output 7

: Revitalisasi dan inventarisasi seni budaya lokal

2.

Sasaran 2 : Meningkatnya potensi pariwisata

Output 1 : Mengembangkan produk wisata unik dan potensial

Output 2 : Mengoptimalkan destinasi wisata yang sudah ada

Output 3

: Pembinaan dan pengembangan wisata kuliner

Output 4

: Sosialisasi Wisata Industri

Output 5

: Pembinaan Kelompok Usaha Pemuda Produkif (KUPP) bidang Pariwisata

3.

Sasaran 3 : Meningkatnya program pengembangan kemitraan

Output 1 : Sosialisasi dan promosi pariwisata terhadap masyarakat dan dunia usaha

Output 2 : Pembinaan dan pengawasan usaha pariwisata

Output 3

: Sinergitas perencanaan pembangunan bidang pariwisata antara dunia

usaha dan pemerintah daerah

IV.

Prioritas 4 :

Pengembangan sektor industri, perdagangan dan pertanian

1.

Sasaran 1 : Meningkatnya pembinaan industri kecil dan menegah

Output 1 : Terciptanya peningkatan industri kecil dan menengah

Output 2 : Terciptanya peningkatan IKM yang memanfaatkan aplikasi teknologi industri

Output 3 : Terlaksananya keterlibatan perusahaan dalam pengembangan cluster

industri

Output 4 : Terciptanya peningkatan industri yang dikembangkan

2.

Sasaran 2 : Meningkatnya Penataan struktur dan peningkatan kemampuan

teknologi industri

Output 1 : Terlaksananya pelatihan iptek sistem produksi

(17)

Output 1 : Terciptanya industri yang ikut berpartisipasi dalam wisata industri

4.

Sasaran 4 : Terwujudnya kondisi perdagangan yang kondusif dan sistem

perdagangan yang berkualitas

Output 1 : Terciptanya pasar tradisional yang direvitalisasi

Output 2 : Terciptanya peningkatan kapasitas pasar daerah

Output 3 : Terciptanya peningkatan kerja sama investasi

5.

Sasaran 5 : Terwujudnya perlindungan konsumen dan keamanan perdagangan

Output 1 : Terwujudnya angka penurunan kasus pelanggaran UU perlindungan

konsumen

Output 2 : Tercapainya angka penurunan dan jenis barang kadaluarsa yang beredar

per tahun

Output 3 : Terlaksananya pembangungan jejaring dengan eksportir

Output 4 : Terciptanya pengawasan yang dilakukan terhadap barang beredar per

tahun

6.

Sasaran 6 : Meningkatnya investasi

Output 1 : Terciptanya peningkatan dokumen perencanaan pembangunan penanaman

modal

Output 2 : Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan penanaman modal

Output 3 : Terciptanya peningkatan promosi dan kerjasama investasi dengan

dilaksanakannya koordinasi perencanaan pembangunan penanaman

modal

Output 4 : Terlaksananya promosi investasi

7.

Sasaran 7 : Meningkatnya produktivitas pertanian

Output 1 : Terwujudnya UPJA unggulan yang diberdayakan

Output 2 : Terlaksananya pelatihan wanita tani

Output 3 : Terlaksananya penerapan tekhnologi produktivitas padi

Output 4 : Terlaksananya penerapan tekhnologi produktivitas sayuran

Output 5 : Terlaksananya penerapan tekhnologi Produktivitas tanaman obat-obatan

Output 6 : Terwujudnya produktivitas buah-buahan

Output 7 : Terwujudnya produktivitas padi

Output 8 : Terwujudnya produktivitas palawija

Output 9 : Terwujudnya Produktivitas sayuran

Output 10 : Terwujudnya Produktivitas tanaman obat-obatan

(18)

Output 12 : Tersedianya sarana & prasarana produktivitas padi

Output 13 : Tersedianya sarana & prasarana produktivitas perkebunan

8.

Sasaran 8 : Meningkatnya sumber indikator daya pertanian

Output 1 : Terlaksananya SDM aparatur/penyuluh yang mengikuti pelatihan

peningkatan kemampuan dan keterampilan

Output 2 : Terlaksananya pembinaan kelompok tani dan nelayan

Output 3 : Terlaksananya pelatihan penanganan pasca panen komoditas holtikultura

Output 4 : Terpromosikannya produk hasil pertanian

Output 5 : Terlaksananya SDM petani/nelayan yang mengikuti pelatihan peningkatan

kemampuan dan keterampilan

Output 6 : Terlaksananya penerapan teknologi pertanian/perkebunan yang diapdosi

Output 7 : Terlaksananya penerapan teknologi peternakan yang diapdosi

Output 8 : Tersedianya Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K)

yang dilengkapi /perbaiki fasilitasnya

Output 9 : Tersedianya Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K)

yang direncanakan/dibangun

Output 10 : Tersedianya sarana dan prasarana informasi penyuluhan

Output 11 : Terlaksananya pendampingan rehabilitasi WISMP pertanian

Output 12 : Tersedianya data perkebunan dan kehutanan

Output 13 : Tersedianya informasi P2BN

Output 14 : Tersedianya informasi penanggulangan OPT di Kabupaten Bekasi

Output 15 : Tersedianya informasi penggunaan pupuk bersubsidi

Output 16 : Tersedianya informasi PUAP

9.

Sasaran 9 : Tersedianya sarana dan prasarana pertanian, perikanan dan

peternakan

Output 1 : Tersedianya sarana dan prasarana pertanian, perikanan dan peternakan

10.

Sasaran 10 : Peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Output 1 : Terciptanya pemberdayaan ekonomi dan masyarakat pesisir berbentuk

Poklashar (kelompok pengolah dan pemasar tangkap)

Output 2 : Terlaksananya pembinaan rumah tangga perikanan

11.

Sasaran 11 : Terwujudnya optimalisasi lahan dan berkembangnya komoditas

andalan

Output 1 : Terlaksananya usaha pertanian pengembangan populasi bibit holtikultura

(19)

Output 3 : Terlaksananya usaha pertanian pengembangan populasi tanaman

perkebunan

Output 4 : Terlaksananya usaha pertanian pengembangan jamur

Output 5 : Terlaksananya usaha pertanian pengembangan tanaman hias

12.

Sasaran 12 : Terwujudnya peningkatan produktivitas peternakan

Output 1 : Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak berupa

jumlah kelompok peternak berkualitas (Tenaga medis)

Output 2 : Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak dengan

banyaknya jumlah ternak yang terobati

Output 3 : Terlaksananya peningkatan teknologi bidang peternakan

Output 4 : Tercapainya hasil produksi daging yang meningkat

Output 5 : Tercapainya hasil produksi susu yang meningkat

Output 6 : Tercapainya hasil produksi telur yang meningkat

Output 7 : Terlaksananya pameran teknologi dan produksi peternakan

13.

Sasaran 13 : Pengembangan dan pemantapan kelembagan bidang perikanan

Output 1 : Terciptanya peningkatan rumah tangga perikanan (Perikanan budidaya)

Output 2 : Terciptanya peningkatan produksi tangkapan petani nelayan

14.

Sasaran 14 : Pengembangan pengelolaan dan produk pemasaran produk

pemasaran produk perikanan dan hasil laut

Output 1 : Terwujudnya optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan

dan hasil laut

V.

Prioritas 5 :

Peningkatan kemandirian pangan

1.

Sasaran 1 : Meningkatnya ketahanan Pangan

Output 1 : Terwujudnya ketersediaan pangan utama

Output 2 : Terciptanya PPH/mutu konsumsi pangan

VI.

Prioritas 6 : Peningkatan Iklim Investasi Dan Dunia Usaha

1.

Sasaran 1 : Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah yang bergerak

dalam usaha sektor jasa dan perdagangan penunjang industri dan

agribisnis

Output 1 : Tercapainya peningkatan kualitas kelembagaan koperasi yang aktif

Output 2 : Tercapainya peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dengan adanya

(20)

Output 3

: Tercapainya peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dengan adanya

Tersedianya sarana dan prasarana media informasi publik

2.

Sasaran 2 : peningkatan pembinaan industri kecil dan menengah

Output 1 : Terlaksananya pembinaan UMKM dan koperasi

3.

Sasaran 3 : Berkembangnya sistem kewirausahaan dan keunggulan kompetitif

UMKM

Output 1 : Tercapainya peningkatan kelembagaan UMKM yang berkualitas

(standartisasi, akreditasi dan sertifikasi)

Output 2 : Terlaksananya promosi produk UMKM per tahun melalui jaringan pemeran

UMKM

Output 3

: Terciptanya peningkatan wirausaha UMKM baru per tahun

4.

Sasaran 4 : Berkembangnya sistem pendukung usaha bagi UMKM

Output 1 : Terciptanya peningkatan wirausaha yang berdaya saing per tahun

Output 2 : Tersedianya akses permodalan bagi lembaga keuangan mikro per tahun

Output 3

: Tersedianya sarana dan prasarana bagi UMKM per tahun

VII.

Prioritas 7 : Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran

1.

Sasaran 1 : Meningkatnya pemberdayaan masyarakat

Output 1 : Terciptanya Optimalisasi Administrasi /pengelolaan aset desa

Output 2 : Terciptanya pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

Output 3

: Terwujudnya pengembangan lembaga ekonomi pedesaan/ jumlah

BUMDes

Output 4

: Terbentuknya pusat usaha ekonomi desa

Output 5 : Terciptanya peningkatan desa yg memenuhi asas good governance

Output 6

: Terlaksananya pembinaan dan Posyantek

Output 7

: Tersusunnya persentase penduduk di bawah garis kemiskinan

Output 8

: Terbentuknya kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

Output 9 : Terciptanya desa yang berstatus swasembada

Output 10 : Tercapainya peningkatan pertumbuhan kelompok binaan

Output 11 : Terciptanya kelompok masyarakat (lembaga kemasyarakatan aktif)

2.

Sasaran 2 : Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan ketenagakerjaan

Output 1 : Terwujudnya peningkatan perusahaan yang menyertakan jaminan

(21)

Output 2 : Terciptanya peningkatan pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

Output 3

: Terciptanya peningkatan angka partisipasi angkatan kerja

Output 4

: Terciptanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang berbasis

kompetensi

Output 5 : Terciptanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang berbasis

masyarakat

Output 6

: Terciptanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang berkewirausahaan

Output 7

: Tercapainya tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan

Output 8

: Tercapainya peningkatan suatu besaran kasus yang diselesaikan dengan

perjanjian bersama

Output 9 : Terlaksananya pemeriksaan perusahaan

Output 10 : Terlaksananya pengujian peralatan di perusahaan

Output 11 : Tersedianya fasilitasi penyelesaian kasus ketenagakerjaan

Output 12 : Tercapainya penurunan sengketa pengusaha pekerja

Output 13 : Tercapainya penurunan jumlah perusahaan yang melanggar UU

ketenagakerjaan

VIII.

Prioritas 8 :

Peningkatan Kualitas Infrastruktur Wilayah

1.

Sasaran 1 : Terwujudnya permukiman asri, nyaman dan sehat

Output 1 : Tersedianya Pos Pembantu Pemadam Kebakaran dan Lampu Penerangan

Jalan Umum

Output 2 : Tertatanya kawasan permukiman kumuh pada tiap kecamatan

Output 3

: Tersedianya dokumen perencanaan pemukiman serta lingkungan

perumahan yang sehat

Output 4

: Tersedianya MCK terbangun dan pemakaman umum pada tiap kawasan

pemukiman

2.

Sasaran 2 : Terkendalinya tata ruang wilayah yang ramah lingkungan.

Output 1 : Tersedianya dokumen peruntukan lahan, pemanfaatan ruang dan

pengembangan sistem informasi geografi dan peta

Output 2

: Tersedianya penggunaan sistem informasi geografi

3.

Sasaran 3 : Termanfaatkannya lahan untuk pembangunan

Output 1 : Tersedianya tanah yang dibebaskan

Output 2 : Terlaksananya penanganan konflik pertanahan

4.

Sasaran 4 : Peningkatan penyediaan prasarana dan fasilitas perhubungan dengan

(22)

Output 1 : Tersedianya alat keselamatan pelayaran perairan darat, rambu perairan

daratan, guard rail

Output 2 : Tersedianya APILL

Output 3 : Tersedianya fasilitas zona selamat sekolah, pemberhentian angkutan

umum, pelabuhan/dermaga, perlintasan tidak sebidang dengan kereta api,

terminal dan

traffic management centre

Output 4 : Tersedianya marka jalan dan paku jalan serta rambu lalau lintas

Output 5

: Tersedianya buku/dokumen uji/plat uji kendaraan, perencanaan prasarana

dan fasilitas perhubungan, potensi pendapatan, pengembangan sistem

jaringan transportasi

Output 6 : Tersedianya monitoring dan monitoring perparkiran

Output 7 : Tertatanya koordinasi lintas sektoral

Output 8 : Tersedianya fasilitas pengujian kelayakan kendaraan

Output 9 : Tersedianya sumber daya manusia yang mengerti tentang pelayanan

angkutan

Output 10 : Tertatanya karcis retribusi terminal

5.

Sasaran 5 : Tersedianya infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi yang handal

untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan Sumber

Daya Air

Output 1 : Tersedianya saluran drainase/gorong-gorong

Output 2 : Tersedianya turap/talud/bronjong

Output 3 : Tersedianya dokumen supervisi pembangunan gedung dan saluran air

bersih serta dokumen penunjang konservasi dan pengelolaan sumber daya

air

Output 4 : Tersedianya badung/pintu air/pompa, embung, sumur imbuhan (dalam dan

dangkal), sumur pantau dan saluran irigasi

Output 5

: Terlaksananya normalisasi saluran pembuang/sungai/kali, penyediaan air

bersih melalui sumur bor

Output 6

: Tersedianya alat-alat laboratorium dalam kondisi yang baik

IX.

Prioritas 9 :

Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana

1.

Sasaran 1 : Terkelolanya lingkungan hidup dan konservasi sumber indikator

(23)

Output 2 : Tersedianya taman perkantoran, taman kkota, hutan kota, ruang terbuka

hijau, pohon yang ditanam di Kabupaten Bekasi serta tersedianya lubang

biopori

Output 3

: Terlaksananya pengelolaan sampah swadaya serta pengelolaan sampah

terpadu

Output 4

: Tersedianya tempat pembuangan sampah

Output 5

: Tersedianya sekolah yang peduli lingkungan, usaha industri yang telah

dilengkapi dengan Amdal, tersedianya perusahaan yang dilengkapi

dokumen UKL/UPL

Output 6

: Tersedianya

dokumen

laporan

penyusunan

SSLHD,

dokumen

pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

Output 7

: Tersedianya kualitas lingkungan air sungai dan udara serta kualitas dan

akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

2.

Sasaran 2 : Peningkatan pengawasan dan penertiban pertambangan

Output 1 : Tersedianya data acuan tentang pertambangan

Output 2 : Tersedianya usaha pertambangan yang terbina/memiliki ijin

Output 3

: Tersedianya data dan informasi kerusakan lingkungan hidup wilayah

pesisir

3.

Sasaran 3 : Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan energi yang ramah

lingkungan

Output 1 : Tersedianya masyarakat Pra KS – KS1 yang terlayani listrik

Prioritas 10 :

Peningkatan Kinerja Pemerintahan Daerah

1.

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas supporting sistem layanan

publik

Output 1 : Tersedianya data SKPD yang telah memiliki SOP, SPM dan SPP (Standar

Pelayanan Publik)

Output 2 : Peringkat Kompetensi Pelayanan Publik Tingkat Propinsi

Output 3 : Persentase tingkat implementasi SOP yang benar

Output 4

: Tersedianya data IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) unit pelayanan

2.

Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas sumber daya pegawai melalui sistem diklat

Output 1 : Tersedianya data jumlah Pegawai pindah/purna tugas yang difasilitasi,

jumlah calon praja terseleksi, jumlah CPNS yang lulus diklat Prajabatan

(24)

Output 2 : Tersedianya data jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat

teknis/fungsional sesuai dengan kalsifikasi yang dimiliki dan jumlah Pejabat

Struktural yang telah mengikuti diklat struktural sesuai dengan eselon yang

dijabat

Output 3 : Tersedianya data jumlah Jabatan Fungsional yang ditetapkan, Jumlah

pegawai yang difasilitasi kenaikan status CPNS manjadi PNS, jumlah

pegawai yang difasilitasi ujian dinas dan kenaikan pangkat, jumlah pegawai

yang ditingkatkan kapasitasnya, jumlah pelaksanaan perekrutan CPNSD,

jumlah pengembangan sistem kediklatan dan jumlah pegawai yang

memenuhi standar kesehatan

Output 4

: Persentase Jumlah SK mutasi, DP3 yang dapat diselesaikan tepat waktu,

Persentase tngkat kasus pelanggaran disiplin yang diselesaikan, dan

Persentase berfungsinya sistem administrasi kepegawaian

3.

Sasaran 3 : Terwujudnya pelayanan publik yang prima

Output 1 : Persentase pengembangan satuan pelayanan

4.

Sasaran 4 : Meningkatnya penanggulangan masalah sosial kemasyarakatan

Output 1 : Tersedianya jumlah data bidang sosial budaya

Output 2 : Tersedianya jumlah desa dan sekolah yang mendapat pembinaan tentang

desa dan sekolah sehat

Output 3 : Tersedianya peserta rakor Komisi Penanggulangan AIDS Daerah dan

Badan Narkotika Kabupaten

Output 4 : Tersedianya data tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan

Output 5 : Tersedianya data jumlah khotib, majelis ta’lim, mubaligh, pengurus masjid,

pondok pesantren yang dibina

Output 6 : Persentase tingkat partisipasi PNS di lingkungan Pemda dalam kegiatan

keagamaan

Output 7 : Persentase masyarakat yang buta baca tulis Al-Qur’an

5.

Sasaran 5 : Tersedianya informasi yang akuntabel bagi unsur pimpinan

masyarakat dan media massa

Output 1 : Tersedianya kerjasama dengan media massa

Output 2 : Persentase menara telekomunikasi BTS yang terkendali, Persentase

sarana/prasarana komunikasi Pemda yang terawat, Persentase usaha

internet dan telekomunikasi yang berizin dan persentase usaha posa dan

(25)

6.

Sasaran 6 : Meningkatnya perencanaan antar dan perencanaan pembangunan,

monitoring, dan evaluasi

Output 1 : Tersedianya data jumlah koordinasi dan dokumen perencanaan

pembangunan

Output 2 : Tersedianya data jumlah MOU dan kerjasama yang disepakati dan

persentase permohonan MOU dan kerjasama yang difasilitasi

Output 3 : Tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan Aparatur dan

Administrasi Pemerintahan, Ekonomi dan Pendanaan Pembangunan,

Sosial dan Budaya, dan Fisik dan Prasarana Wilayah

7.

Sasaran 7 : Meningkatnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah

Output 1 : Tersedianya data Jumlah Aparatur yang mendapatkan Bimbingan Teknis

dan Penyuluhan Hukum

Output 2 : Tersedianya data jumlah hasil evaluasi produk hukum daerah dan produk

hukum yang dihasilkan

Output 3 : Tersedianya jumlah Rancangan Peraturan Daerah yang dibahas

Output 4 : Tersedianya jumlah Rancangan Perda Inisiatif yang diajukan dan

Rangcangan Perda yang dibahas dalam Proledga (Program Legislasi

Daerah)

Output 5 : Tersedianya Dokumen Perencanaan Lingkungan Setda

Output 6 : Peringkat Penilaian LPPD Kabupaten Bekasi dalam skala nasional dan

kecamatan berprestasi dalam skala propinsi

Output 7 : Tersedianya data jumlah Laporan Pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004,

jumlah LAKIP SKPD, jumlah PK (Penetapan Kinerja) SKPD dan jumlah

penerbitan publikasi kegiatan DPRD

Output 8 : Tersedianya data jumlah pejabat yang menandatangani Pakta Integritas

dan jumlah pejabat yang telah mengisi LHKPN

Output 9 : Tersedianya data jumlah rapat paripurna istimewa dan jumlah SDM

pengawas yang mengikuti Diklat/Bintek peningkatan profesionalisme.

8.

Sasaran 8 : Berkembangnya sistem dan perencanaan pemerintah dan manajemen

pemerintah

Output 1 : Tersedianya data jumlah fasilitasi pelaksanaan HUT RI, jumlah pengaduan

masyarakat yang ditangani, jumlah database pedoman pengelolaan

BUMD, jumlah BUMD yang terbina dan jumlah dokumen analisa jabatan

(26)

Output 2 : Tersedianya data peresentase ketepatan sasaran kebijakan perekonomian

daerah, peningkatan ketahanan pangan, pertanian/perkebunan, partisipasi

masyarakat dalam penggunakan hak pilihnya

Output 3 : Tersedianya data jumlah dokumen Analisa Jabatan dan Beban Kerja yang

terevaluasi, jumlah pegawai mengikuti Bintek Anjab dan Analisa Beban

Kerja, dan jumlah pegawai yang mengikuti bintek budaya kerja

Output 4 : Tersedianya data jumlah profil OPD tersusun, jumlah Urtug dan Tupoksi

SKPD tersusun dan ketersediaan ULP

Output 5 : Tersedianya data jumlah segmen batas antar desa, dokumen pemekaran

kecamatan, jumlah dokumen pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan, dan

jumlah database penyelenggaraan pemerintah daerah

Output 6 : Tercapainya target Pendapatan Asli Daerah

9.

Sasaran 9 : Peningkatan kualitas dan kuantitas sistem layanan publik

Output 1 : Indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan Informasi Daerah

Output 2 : Indeks kepuasan Pengguna sarana LPSE

10.

Sasaran 10 : Meningkatnya

peran

statistik

dan

penyempurnaan

sistem

perencanaan daerah

Output 1 : Tersedianya dokumen Evaluasi Program Perencanaan Pembangunan

11.

Sasaran 11 : Meningkatnya pengelolaan Kearsipan

Output 1 : Tersedianya data jumlah pemeliharaan sarana dan prasarana kearsipan,

jumlah sistem pengelolaan data kearsipan dan perpustakaan, jumlah

pembinaan kearsipan bagi SKPD

Output 2

: Tersedianya data jumlah SKPD yang diakuisisi, jumlah dokumen sistem

kearsipan dan jumlah penataan arsip

12.

Sasaran 12 : Peningkatan pembangunan jaringan sistem informasi terpadu

Output 1 : Terlaksananya diseminasi dan distribusi informasi Kabupaten Bekasi

melalui media massa

13.

Sasaran 13 : Meningkatnya keamanan lingkungan dan ketertiban masyarakat

Output 1 : Tersedianya data cakupan pemberdayaan Linmas/Hansip, Jumlah data

dan informasi penunjang KANTRANTIBMAS, dan jumlah usaha penegakan

Perda melalui penertiban

Output 2 : Tersedianya data cakupan pengamanan oleh Satuan Polisi Pamong Praja,

(27)

14.

Sasaran 14 : Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat

Output 1 : Tersedianya data jumlah lembaga/orang yang ikut serta dalam peningkatan

wawasan kebangsaan dan politik masyarakat dan jumlah partai politik di

daerah yang telah mematuhi ketentuan

Output 2 : Tersedianya data presentase Fasilitasi terhadap FKUB

15.

Sasaran 15 : Meningkatnya ketertiban dokumen kependudukan dan pencatatan

sipil

Output 1 : Tersedianya data cakupan aplikasi Program SIAK di Kecamatan, penduduk

ber-KTP, ratio pasangan berakte Nikah

Output 2 : Tersedianya data persentase bayi berakte kelahiran dan tingkat kualitas

pelayanan dan administrasi kependudukan

Tabel 4.3

Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi Jawa Barat dan Prioritas Pembangunan Kabupaten

Bekasi Tahun 2015

No.

Prioritas Nasional

Tahun 2014

1.

Prioritas 1 Reformasi

Birokrasi dan Tata

2.

Prioritas 2 Pendidikan

Meningkatkan Aksesibilitas

dan mutu pendidikan

Aksesibilitas terhadap kualitas

sektor pendidikan

3.

Prioritas 3 Kesehatan

Meningkatkan Aksesibilitas

dan kualitas layanan

5.

Prioritas 5 Ketahanan

Pangan

Meningkatkan Ekonomi

Pertanian

Peningkatan kemandirian

pangan;

6.

Prioritas 6 Infrastruktur

Mengembangkan infrastruktur

wilayah, energi dan air baku

Peningkatan kualitas

infrastruktur wilayah;

7.

Prioritas 7 Iklim Investasi

dan Iklim Usaha

Prioritas 8 Energi

Meningkatkan ketahanan

keluarga dan kependudukan

Pengembangan sektor industri,

perdagangan dan pertanian;

(28)

10.

Prioritas 10 Daerah

Tertinggal, Terdepan,

Terluar dan Pascakonflik

-

-

11.

Prioritas 11

Kebudayaan, Kreativitas,

dan Inovasi Teknologi

Meningkatkan pengelolaan

seni, budaya dan wisata serta

kepemudaan

Pengembangan budaya lokal

dan destinasi pariwisata;

12

Prioritas Lainnya Bidang

Politik, Hukum, dan

Keamanan

-

Prioritas Lainnya

Bidang Perekonomian

-

Prioritas Lainnya

Bidang Kesejahteraan

Rakyat

-

-

4.3.

MDG’s (Millennium Development Goals)

MDG’s (

Millennium Development Goals

) atau disingkat MDGs atau Sasaran

Pembangunan Milenium adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan

perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada

Bulan September Tahun 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015.

Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015.

8 Tujuan / Sasaran MDG’s :

a. Memberantas kemiskinan dan kelaparan

b. Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua

c. Mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan

d. Menurunkan angka kematian balita

e. Meningkatkan kesehatan ibu

f. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya

g. Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup

h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Gambar 4.1

Proporsi

Anggaran

MDG’s

di

Kabupaten

Bekasi

Gambar

Tabel 4.1 Sasaran Utama Pembangunan Nasional
Tabel 4.3
Gambar 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Penegelompkan ini dilakukan para oleh ulama hadist adalah untuk mempermudah dalam proses pem- belajaranya terutama setelah UIN menetapkan kurikulum mata kuliah

Lwl : : Panjang Panjang garis garis air air (Length (Length of of water water line) line) Adalah jarak mendatar antara ujung garis muat ( Adalah jarak mendatar

Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri dalam rangka kerja sama ASEAN dengan Mitra Eksternal ASEAN di

Bila dalam segi empat sepasang sisi yang berhadapan sama dan sejajar, maka segi empat itu adalah jajar genjang ... Diketahui : AB

a) Identifikasi peningkatan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar dalam Matematika dan IPA dibandingkan dengan sebelumnya berdasarkan standar kompetensi di Jawa Barat. b)

terjadinya potensi kebakaran dan pemicu atau sensornya macam – macam , ada yang mendeteksi asap yang biasa kita sebut smoke detector, ada yang merespon

Variabel-variabel (konstruk endogen) yang digunakan dalam perancangan pengembangan model konseptual adalah 3 model penelitian dari Szulanski 2002, Bozemen 2000 dan

Reliabilitas suatu tes sangat penting karena reliabilitas menunjukkan tingkat kepercayaan suatu instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, sehingga data