• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN BIBIT EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DAN (Diospyros malabarica Desr. Kostel.) PADA VARIASI INTENSITAS CAHAYA Naskah Publikasi - Pertumbuhan Bibit Eboni (Diospyros Celebica Bakh.) Dan (Diospyros Malabarica Desr. Kostel.) Pada Variasi Intensit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERTUMBUHAN BIBIT EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DAN (Diospyros malabarica Desr. Kostel.) PADA VARIASI INTENSITAS CAHAYA Naskah Publikasi - Pertumbuhan Bibit Eboni (Diospyros Celebica Bakh.) Dan (Diospyros Malabarica Desr. Kostel.) Pada Variasi Intensit"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PERTUMBUHAN BIBIT EBONI

(Diospyros celebica Bakh.) DAN (Diospyros malabarica Desr. Kostel.)

PADA VARIASI INTENSITAS CAHAYA

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh :

Dessy Purna Sari

NIM. M0408007

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

iii

PERTUMBUHAN BIBIT EBONI

(Diospyros celebica Bakh.) DAN (Diospyros malabarica Desr. Kostel.) PADA VARIASI INTENSITAS CAHAYA

GROWTH OF EBONY

(Diospyros celebica Bakh.) AND (Diospyros malabarica Desr. Kostel.) SEEDLINGS IN VARIOUS OF LIGHT INTENSITY

Dessy Purna Sari, Edwi Mahajoeno, Widya Mudyantini

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta

ABSTRACT

The aim of this research was to study the effect of various light intensity on growth of seedlings of two types ebony and find out the optimal light intensity on the growth of seedlings of two types ebony.

The research was conducted using a completely randomized design (CRD) is a various of light intensity with 3 treatments and 5 replications. The intensity of the light used is 25%, 50% and 100%. Growth parameters were observed i.e. plant height, total leaves, wet weight, dry weight, the ratio of root shoots, chlorophyll and carotenoid levels. Data were analyzed by ANOVA observations, if there is a real difference between the treatment followed by DMRT test at 5% level test.

The results showed that the treatment optimal light intensity of 50% increase the total leaves, wet weight and dry weight of ebony D.

celebica seedlings. Optimal light intensity of 100% increase the plant

height, total leaves, wet weight and dry weight of ebony D. malabarica

seedlings. The highest chlorophyll and carotenoid content are on the light intensity of 25%. All treatments did not have any significant effect on seedlings growth in all parameters of ebony D. malabarica.

(4)

commit to user

i

PERTUMBUHAN BIBIT EBONI

(Diospyros celebica Bakh.) DAN (Diospyros malabarica Desr. Kostel.) PADA VARIASI INTENSITAS CAHAYA

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh:

Dessy Purna Sari

M0408007

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(5)

commit to user

(6)

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya sendiri

dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar

kesarjanaan yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau dicabut.

Surakarta, Juli 2012

Dessy Purna Sari

(7)

commit to user

iv

PERTUMBUHAN BIBIT EBONI

(Diospyros celebica Bakh.) DAN (Diospyros malabarica Desr. Kostel.) PADA VARIASI INTENSITAS CAHAYA

Dessy Purna Sari

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi intensitas cahaya terhadap pertumbuhan bibit dua jenis eboni dan mengetahui intensitas cahaya yang optimal terhadap pertumbuhan bibit dua jenis eboni.

Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang berupa variasi intensitas cahaya yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan. Intensitas cahaya yang digunakan adalah intensitas cahaya 25%, 50% dan 100%. Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, berat kering, rasio tajuk akar dan kadar klorofil dan karotenoid. Data hasil pengamatan dianalisis dengan ANOVA, jika terdapat beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf uji 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan intensitas cahaya 50% optimal meningkatkan jumlah daun, berat basah dan berat kering bibit eboni D. celebica. Intensitas cahaya 100% optimal meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering bibit eboni D. malabarica. Kandungan klorofil dan karotenoid terbesar pada intensitas cahaya 25%. Semua perlakuan tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pertumbuhan bibit eboni D. malabarica.

(8)

commit to user

v

GROWTH OF EBONY

(Diospyros celebica Bakh.) AND (Diospyros malabarica Desr. Kostel.) SEEDLINGS IN VARIOUS OF LIGHT INTENSITY

Dessy Purna Sari

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta

ABSTRACT

The aim of this research was to study the effect of various light intensity on growth of seedlings of two types ebony and find out the optimal light intensity on the growth of seedlings of two types ebony.

The research was conducted using a completely randomized design (CRD) is a various of light intensity with 3 treatments and 5 replications. The intensity of the light used is 25%, 50% and 100%. Growth parameters were observed i.e. plant height, total leaves, wet weight, dry weight, the ratio of root shoots, chlorophyll and carotenoid levels. Data were analyzed by ANOVA observations, if there is a real difference between the treatment followed by DMRT test at 5% level test.

The results showed that the treatment optimal light intensity of 50% increase the total leaves, wet weight and dry weight of ebony D.

celebica seedlings. Optimal light intensity of 100% increase the plant

height, total leaves, wet weight and dry weight of ebony D. malabarica

seedlings. The highest chlorophyll and carotenoid content are on the light intensity of 25%. All treatments did not have any significant effect on seedlings growth in all parameters of ebony D. malabarica.

(9)

commit to user

vi MOTTO

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan

selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya “

“Optimis, Karena Hidup terus Mengalir dan Kehidupan Terus Berputar “

(10)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Mamaku tersayang, pelita kehidupanku, yang tak pernah padam di

terjang badai dan tak pernah kering di telan masa

yang selalu memberikan tangga-tangga motifasi

untuk meraih cita- cita memetik bintang.

Kakak-kakakku yang selalu menghiasi kehidupanku,

Memberi semangat dan dorongan demi meraih cita dan cinta.

Jantung hatiku, calon ayah dari anak-anakku, yang setiap nafas

memberikan cinta dan setiap kedipan mata memberikan kedamaian,

tempat curahan tiap kerinduan

Almamaterku tercinta

Universitas Sebelas Maret

(11)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT

yang senantiasa melimpahkan kasih sayang, rahmat serta hidayah-Nya yang tak

terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan

skripsi yang berjudul : ”Pertumbuhan Bibit Eboni (Diospyros celebica Bakh.) dan

(Diospyros malabarica Desr. Kostel.) pada Variasi Intensitas Cahaya”.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

kesarjanaan strata 1 (S1) di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini penulis telah

mendapatkan banyak masukan dan dukungan dari berbagai pihak yang sangat

berguna dan bermanfaat baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

pada kesempatan yang baik ini dengan berbesar hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang setulus-tulusnya dan sebesar-besarnya kepada :

Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M. Sc. (Hons), Ph.D., selaku Dekan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret,

Surakarta yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Dr. Agung Budiharjo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

(12)

commit to user

ix

Dr. Edwi Mahajoeno, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan saran dan bimbingannya dari awal penelitian hingga terselesaikannya

penyusunan skripsi ini.

Widya Mudyantini, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan petunjuknya selama penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini.

Dra. Endang Anggarwulan, M.Si., selaku Dosen Penelaah I yang telah

memberikan masukan dan dukungannya hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Drs. Marsusi, M.S., Ph.D., selaku Dosen Penelaah II yang telah

memberikan saran dan dukungan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Dosen-dosen di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta yang telah mendidik dan

memberikan dorongan baik moril maupun spiritual sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Kepala dan staf Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas MIPA,

Laboratorium Biologi Pusat (Green House) Fakultas MIPA Universitas Sebelas

Maret, Surakarta yang telah memberi izin penelitian beserta sarana, prasarana dan

bantuan selama penelitian.

Mama, Kak Juli, Mas Aang, Mas Harry, Mas Deddy, Bude dan Pakde

yang telah banyak memberi doa, dukungan baik moril dan materiil demi

(13)

commit to user

x

Nessya, Nita, Lae, Mba Ninuk, Rela, Tika, Rizki, dan Reni yang telah

memberikan banyak bantuan dan dukungan sepanjang penelitian yang sangat

berarti bagi penulis. Teman-teman Biologi semua angkatan yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan. Semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesain skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam melakukan

penelitian dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para pembaca akan

sangat membantu. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan

pihak-pihak yang terkait.

Surakarta, Juli 2012

Dessy Purna Sari

(14)
(15)

commit to user

xii

3. Manfaat ... 10

4. Status Kelangkaan ……… 11

5. Pertumbuhan dan Perkembangan... 12

6. Spektrofotometri Ultraviolet Vesible (UV-Vis) ... 21

7. Cahaya ... 22

B. Kerangka Pemikiran... 26

C. Hipotesis... 27

BAB III. METODE PENELITIAN... 28

A. Waktu dan Tempat Penelitian... 28

B. Bahan dan Alat ... 28

C. Rancangan Penelitian ... 29

D. Cara Kerja... 30

B. Pengaruh Faktor Cahaya pada Tanaman ... 70

1. Fotosintesis ………. 70

(16)

commit to user

xiii

3. Hormon ……….. 73

4. Respirasi ……… 74

BAB V. PENUTUP ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN ... 83

(17)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rancangan percobaan pengaruh variasi intensitas cahaya

pada pertumbuhan bibit eboni D. celebica dan D. malabarica …. 29

Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman bibit eboni D. celebica dan

C. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (cm) ... 35

Tabel 3 Rata-rata jumlah daun bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (helai) ... 39

Tabel 4. Rata-rata berat basah total bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ………..……… 45 Tabel 5. Rata-rata berat basah tajuk bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ………..…… 46

Tabel 6. Rata-rata berat basah akar bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ……….……… 46

Tabel 7. Rata-rata berat kering total bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ……….……… 49

Tabel 8. Rata-rata berat kering tajuk bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ………….……… 50

Tabel 9. Rata-rata berat kering akar bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ……….……… 50

Tabel 10. Rata-rata rasio tajuk akar bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

(18)

commit to user

xv

Tabel 11. Rata-rata kadar klorofil a bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ……..……… 55

Tabel 12. Rata-rata kadar klorofil b bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ….……… 56

Tabel 13. Rata-rata kadar klorofil total bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) ……….………. 57

Tabel 14. Rata-rata kadar karotenoid bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas

cahaya 25%, 50% dan 100% (g) …….……… 58

Tabel 15. Jumlah daun baru yang muncul dan jumlah daun yang rontok selama 8 minggu pada bibit eboni D. celebica dan D. malabarica dengan perlakuan variasi intensitas cahaya ……….... 64

Tabel 16. Rata-rata daun baru bibit eboni D. celebica dan D. malabarica

selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas cahaya 25%, 50% dan 100% (helai) ……….. 64

Tabel 17. Rata-rata daun rontok bibit eboni D. celebica dan D. malabarica

selama 8 minggu dengan perlakuan intensitas cahaya 25%, 50% dan 100% (helai) ……….. 65

Tabel 18. Perbandingan bibit eboni D. celebica dan D. malabarica pada

intensitas cahaya 25% ……… 68

Tabel 19. Perbandingan bibit eboni D. celebica dan D. malabarica pada

intensitas cahaya 50% ……… 69

Tabel 20. Perbandingan bibit eboni D. celebica dan D. malabarica pada

(19)

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Potongan membujur kayu: a. D. celebica, b. D. malabarica ... 5

Gambar 2. Contoh jenis karotenoid beserta struktur molekulnya ………... 20

Gambar 3. Rata-rata tinggi tanaman bibit eboni (D. celebica Bark.) dan (D. malabarica Desr. Kostel.) selama 8 minggu pada perlakuan variasi intensitas cahaya ……….. 36

Gambar 4. Rata-rata jumlah daun bibit eboni D. celebica dan

D. malabarica selama 8 minggu pada perlakuan variasi

intensitas cahaya ………. 41

Gambar 5. Kerjasama fotosistem I dan fotosistem II ………... 43

(20)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Analisis Sidik Ragam (ANAVA) Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Karotenoid, Klorofil a, Klorofil b, Klorofil total, Berat Basah Total, Berat Basah Tajuk, Berat Basah Akar, Berat Kering Total, Berat Kering Tajuk, Berta Kering

Akar, Rasio Tajuk Akar Bibit Eboni Diospyros celebica Bakh….. 83

Lampiran 2. Deskripsi Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Karotenoid, Klorofil a, Klorofil b, Klorofil total, Berat Basah Total, Berat Basah Tajuk, Berat Basah Akar, Berat Kering Total, Berat Kering Tajuk, Berta Kering Akar, Rasio Tajuk Akar Bibit

Eboni Diospyros celebica Bakh……….. 84

Lampiran 3. Homogenitas Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Karotenoid, Klorofil a, Klorofil b, Klorofil total, Berat Basah Total, Berat Basah Tajuk, Berat Basah Akar, Berat Kering Total, Berat Kering Tajuk, Berta Kering Akar, Rasio Tajuk Akar Bibit

Eboni Diospyros celebica Bakh………. 87

Lampiran 4. Hasil Uji DMRT Jumlah Daun Bibit Eboni

Diospyros celebica Bakh………. 88

Lampiran 5. Hasil Uji DMRT Kadar Karotenoid Bibit Eboni

Diospyros celebica Bakh………. 88

Lampiran 6. Hasil Uji DMRT Kadar Klorofil a Bibit Eboni

Diospyros celebica Bakh………. 89

Lampiran 7. Hasil Uji DMRT Kadar Klorofil b Bibit Eboni

Diospyros celebica Bakh………. 89

Lampiran 8. Hasil Uji DMRT Kadar Klorofil Total Bibit Eboni

Diospyros celebica Bakh ……… 90

Lampiran 9. Hasil Uji DMRT Berat Basah Akar Bibit Eboni

Diospyros celebica Bakh………. 90

Lampiran 10. Hasil Uji DMRT Berat Kering Akar Bibit Eboni

(21)

commit to user

xviii

Lampiran 11. Hasil Analisis Sidik Ragam (ANAVA) Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Karotenoid, Klorofil a, Klorofil b, Klorofil total, Berat Basah Total, Berat Basah Tajuk, Berat Basah Akar, Berat Kering Total, Berat Kering Tajuk, Berta Kering Akar, Rasio Tajuk Akar Bibit Eboni

Diospyros malabarica Desr. Kostel……….. 92

Lampiran 12. Deskripsi Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Karotenoid, Klorofil a, Klorofil b, Klorofil total, Berat Basah Total, Berat Basah Tajuk, Berat Basah Akar, Berat Kering Total, Berat Kering Tajuk, Berta Kering Akar, Rasio Tajuk Akar

Bibit Eboni Diospyros malabarica Desr. Kostel………. 93

Lampiran 13. Homogenitas Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Karotenoid, Klorofil a, Klorofil b, Klorofil total, Berat Basah Total, Berat Basah Tajuk, Berat Basah Akar, Berat Kering Total, Berat Kering Tajuk, Berta Kering Akar, Rasio Tajuk Akar

Bibit Eboni Diospyros malabarica Desr. Kostel……….. 96

(22)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eboni merupakan salah satu jenis kayu dari famili Ebenaceae dan

merupakan jenis tanaman kehutanan yang dipilih dalam pengembangan program

pemerintah (Sumiasri, 1996). Secara alami, pusat sebaran tanaman ini adalah

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Pada

umumnya eboni di daerah sebarannya tumbuh di dataran rendah hingga

ketinggian 540 meter dari permukaan laut (Soerianegara et al., 1995). Di Jawa,

eboni dapat tumbuh di daerah yang sama dimana pohon jati juga tumbuh,

sehingga pohon jati merupakan indikator pertumbuhan tanaman eboni.

Kayu eboni merupakan kayu bernilai ekonomi tinggi dan salah satu jenis

kayu perdagangan dengan kualitas ekspor. Teras kayu berwarna hitam, berat jenis

1,09; kelas kuat 1; kelas awet 1; dan tergolong jenis kayu mewah (Martawijaya

dkk., 1981) seperti halnya kayu cendana. Hingga saat ini kayu eboni D. celebica

dan D. malabarica telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,

misalnya di Bali untuk bahan baku pembuatan patung, ukir-ukiran, dan berbagai

barang seni lainnya. Di Kalimantan dan Sulawesi kayu tersebut dimanfaatkan

untuk dak kapal dan bahan pembuatan kapal, bahan bangunan rumah dan mebel.

Tingginya nilai tersebut merangsang pengusaha untuk mengeksploitasi eboni

hutan alam secara besar-besaran yang menyebabkan spesies ini semakin mengarah

(23)

commit to user

Eboni merupakan salah satu jenis-jenis tanaman yang dilindungi

perundang-undangan Indonesia (Noerdjito dan Maryanto, 2001). Samedi dan

Kurniati (2002) menerangkan bahwa World Conservation Union merupakan

lembaga yang bergerak dalam konservasi sumberdaya alam global, termasuk di

dalamnya jenis flora dan fauna. Lembaga ini menerbitkan buku IUCN Red List of

Threatened Species yang berisi daftar jenis-jenis tumbuhan dan binatang yang

terancam kepunahan. Pada tahun 2000, Eboni tercantum dalam buku tersebut

dengan katagori vulnerable (VU A1 cd) yang berarti berarti berada dalam batas

resiko tinggi untuk punah dan sangat rentan terhadap eksploitasi, sehingga perlu

dijadikan target utama untuk dikonservasi baik habitat maupun jenisnya. Dalam

upaya mencegah penurunan populasinya, telah pula dilakukan pelestarian eboni

secara ex situ (di luar habitat aslinya) dan in situ (di dalam habitat aslinya) (Allo,

2001). Penanaman kembali perlu digalakkan, baik di daerah sebarannya maupun

di luar daerah sebaran, sehingga diperlukan sediaan bibit yang cukup banyak

(Masano, 1990).

Pertumbuhan bibit dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal

maupun faktor eksternal. Cahaya merupakan faktor esensial pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Cahaya memegang peranan penting dalam proses

fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Setiap tanaman

atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari.

Ada tanaman yang tumbuh baik di tempat terbuka, sebaliknya beberapa tanaman

lain dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman

(24)

commit to user

Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan

menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi

(Soekotjo,1976).

Banyak spesies memerlukan naungan pada awal pertumbuhannya,

walaupun dengan bertambahnya umur tanaman naungan dapat dikurangi secara

bertahap. Beberapa spesies yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan dan

yang lain mungkin memerlukan naungan mulai awal pertumbuhannya. Pengaturan

naungan sangat penting untuk menghasilkan semai-semai yang berkualitas.

Naungan berhubungan erat dengan temperatur dan evaporasi. Oleh karena adanya

naungan, evaporasi dari semai dapat dikurangi. Beberapa spesies lain

menunjukkan perilaku yang berbeda. Beberapa spesies dapat hidup dengan mudah

dalam intensitas cahaya yang tinggi tetapi beberapa spesies tidak (Suhardi, 1995).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi intensitas

cahaya pada pertumbuhan bibit dua jenis eboni yaitu D. celebica dan D.

malabarica.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh variasi intensitas cahaya terhadap pertumbuhan

bibit dua jenis eboni?

2. Berapa intensitas cahaya yang optimal terhadap pertumbuhan bibit dua

(25)

commit to user

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh variasi intensitas cahaya terhadap pertumbuhan

bibit dua jenis eboni.

2. Mengetahui intensitas cahaya yang optimal terhadap pertumbuhan

bibit dua jenis eboni.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi intensitas cahaya yang cocok untuk

pertumbuhan bibit dua jenis eboni.

2. Memberikan informasi kandungan klorofil dan karotenoid pada daun

bibit eboni dengan variasi intensitas cahaya.

3. Salah satu upaya meningkatkan teknik budidaya, sehingga dapat

(26)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Variasi intensitas cahaya yang diberikan tidak berpengaruh nyata pada

semua parameter pertumbuhan bibit eboni D. malabarica, sedangkan

pada bibit eboni D. celebica berpengaruh nyata pada jumlah daun,

kadar klorofil dan karotenoid.

2. Intensitas cahaya 100% optimal meningkatkan tinggi tanaman, jumlah

daun, berat basah dan berat kering bibit eboni D. malabarica.

Intensitas cahaya 50% optimal meningkatkan jumlah daun, berat basah

dan berat kering bibit eboni D. celebica.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memberikan perlakuan

intensitas cahaya yang lebih bervariasi, agar benar-benar terlihat

intensitas yang paling optimal dalam pertumbuhan kedua jenis bibit

eboni ini.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan perlakuan

faktor lain dan penambahan parameter lain yang lebih beragam agar

dapat diketahui pengaruh perlakuan yang dilakukan terhadap

Gambar

Gambar 2. Contoh jenis karotenoid beserta struktur molekulnya ………...   20

Referensi

Dokumen terkait

Dalje je opisan proces proizvodnje staklene ambalaže te je dat pregled alatnih materijala koji se koriste za izradu alata za staklenu ambalažu.. U eksperimentalnom dijelu radu

Konsekuensi hukum dari talak luar pengadilan di Kota Malang dan Kuching Sarawak adalah antaranya talak menurut Pengadilan Agama Kota Malang bahwa talak harus disaksikan di

Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat masuk dalam hubungan pertukaran (exchange relationship) pada pemasaran Peran lain dari komunikasi adalah

Peneliti juga memberikan saran kepada agen penjual Melilea sebagai narasumber dalam penelitian ini terkait masalah kegiatan personal selling dalam memasarakn produk

člen, v poglavju kaznivih dejanj zoper uradno dolžnost, javna pooblastila in javna sredstva.35 Omenjena kazniva dejanja so povezana z uradnimi dejanji, vendar je opredeljeno, da

(2009), mencadangkan beberapa perkara yang perlu diberi tumpuan dalam pengajaran dan pembelajaran oleh guru-guru untuk memupuk perpaduan melalui pendekatan

Simpulan penelitian ini adalah penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lempar tangkap bola kecil pada siswa kelas IV SDN 4

Sedangkan pengertian multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna