Pengaruh Penerapan Metode Diskusi dan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan
Edy Supyantoro
edysupyantoro@gmailcom/SDN Pejagan 5 Bangkalan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan; 1). mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan penerapan metode diskusi terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Pejagan 5, Kecamatan Bangkalan, 2) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Pejagan 5, Kecamatan Bangkalan, 3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan penerapan metode inkuiri dan metode dikusi terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Pejagan 5, Kecamatan Bangkalan jika diterapkan secara bersama-sama.Dalam penelitian ini karena populasinya tidak terlalu banyak yakni jumlah siswa kelas V SDN Pejagan 5, Kecamatan Bangkalan hanya 25 orang siswa, maka semua siswa dijadikan sampel dalam penelitian. Dan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode tes. Kesimpulan yang diperoleh setelah diadakan penelitian dan analisa data maka : 1) Ada pengaruh penerapan metode diskusi terhadap prestasi belajar ips siswa kelas V SDN Pejagan 5, Kecamatan Bangkalan, 2) Ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar ips siswa kelas V SDN Pejagan 5, Kecamatan Bangkalan, 3) Ada pengaruh penerapan metode diskusi dan metode inkuiri terhadap prestasi belajar ips siswa kelas V SDN Pejagan 5, Kecamatan Bangkalan jika diterapkan secara bersama-sama
Kata kunci:Metode diskusi, Metode inkuiri, Prestasi belajar IPS
Abstract: This study aims; 1). knowing whether or not there is a significant influence on the implementation of the method of discussion on the achievement of IPS students learning grade V SDN Pejagan 5, Bangkalan District, 2) To know whether there is a significant influence of the application of inquiry methods to the achievement of IPS students learning grade V SDN Pejagan 5, Bangkalan District, 3 ) To find out whether or not there is a significant influence of the application of inquiry method and the method of discussion on the learning achievement of social studies students of class V SDN Pejagan 5, Bangkalan District if applied together. In this study because the population is not too much ie the number of students of grade V SDN Pejagan 5 , Bangkalan Sub-district is only 25 students, then all students are sampled in the research. And in data collection, the author uses the test method. Conclusion gained after conducted research and data analysis hence: 1) There influence of applying of discussion method to student ips learning achievement of class V SDN Pejagan 5, Sub-district of Bangkalan, 2) There is influence of applying of inquiry method to student ips achievement of grade V SDN Pejagan 5, Sub-district of Bangkalan, 3) There is influence of applying method of discussion and method of inquiry toward student ips achievement of class V student of SDN Pejagan 5, Sub-district of Bangkalan if applied together
243 Pendahuluan
Dalam mendukung efektivitas
pelaksanaan pengembangan kurikulum
di sekolah, perlu adanya iklim belajar
mengajar yang relevan dengan
karak-teristik kurikulum itu sendiri. Salah satu
hal yang mendasar dalam pembelajaran
yang relevan dengan pengembangan
kurikulum adalah penggunaan metode
yang sesuai dengan iklim belajar
mengajar. Metode sebagai salah satu
komponen dasar dalam kegiatan belajar
mengajar mempunyai peranan yang
sangat penting. Beberapa hal yang
mendasari pentingnya penggunaan
metode adalah proses belajar pada
hakikatnya merupakan proses
komunikasi. Proses komunikasi adalah
proses menyampaikan pesan dari
sumber pesan melalui saluran atau
media tertentu kepada penerima pesan.
Dalam proses penyampaian pesan
tersebut tidak selamanya berhasil,
karena terdapat beberapa hambatan
baik yang ditimbulkan dari pemberi
pesan ataupun dari penerima pesan.
Kenyataan di lapangan
menunjuk-kan, pendidik masih banyak yang
kurang mengembangkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik kurikulum itu sendiri.
Dalam kegiatan belajar mengajar
sebagian besar masih terikat pada
metode pembelajaran konvensional
yang mendominasi kegiatan mengajar
dalam mencapai keberhasilan dan
tujuan pembelajaran, yang belum tentu
penggunaannya relevan dengan sistem
kurikulum yang dikembangkan
seka-rang ini.
Metode pembelajaran yang
relevan digunakan untuk memperoleh
kompetensi yang diharapkan adalah
metode diskusi dan metode inkuiri.
Metode diskusi adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa dihadapkan
kepada suatu masalah baik itu dalam
bentuk pertanyaan ataupun pernyataan
yang bersifat problematik untuk
dibahas dan dipecahkan bersama.
Metode diskusi ini diarahkan pada
penekanan menganalisa suatu
permasalahan, menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah sampai
pada membuat kesimpulan.
Sedangkan metode inkuiri atau
penemuan adalah cara penyajian
pelajaran yang memberi kesempatan
kepada siswa untuk menemukan
informasi dengan atau tanpa bantuan
guru. Metode penemuan
memung-kinkan siswa menemukan sendiri
informasi-informasi yang diperlukan
meningkatkan keterlibatan peserta didik
dalam menemukan dan memproses
bahan pelajarannya, mengurangi
ketergantungan peserta didik pada guru
untuk mendapatkan pengalaman
belajar, melatih siswa menggali dan
memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar yang tidak ada habisnya.
Melihat pentingnya metiode
dalam pembelajaran,maka penulis mengangkat judul “Pengaruh Penerapan Metode Diskusi dan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan”
Permasalahan dalam penelitian ini
adalah 1). Adakah pengaruh yang
signifikan penerapan metode diskusi
terhadap prestasi belajar IPS siswa
kelas V SDN Pejagan 5 Kecamatan
Bangkalan ?;2).Adakah pengaruh yang
signifikan penerapan metode inkuiri
terhadap prestasi belajar IPS siswa
kelas V SDN Pejagan 5 Kecamatan
Bangkalan?; 3). Adakah pengaruh yang
signifikan penerapan metode inkuiri
dan metode dikusi terhadap prestasi
belajar IPS siswa kelas V SDN Pejagan
5 Kecamatan Bangkalan jika diterapkan
secara bersama-sama?
Kegiatan diskusi dapat diikuti
oleh semua peserta didik di dalam
kelas, dapat pula dibentuk
kelompok-kelompok yang lebih kecil. Yang perlu
mendapatkan perhatian ialah
hendaknya para peserta didik dapat
berpartisipasi secara aktif di dalam
setiap forum diskusi. Semakin
banyak peserta didik terlibat dan
menyumbangkan pikirannya, semakin
banyak pula yang dapat mereka
pelajari. Perlu pula diperhatikan
masalah peranan guru. Terlalu banyak
campur tangan dan main perintah dari
guru niscaya peserta didik tidak akan
dapat belajar banyak.
Berdasar uraian tersebut dapat
dikatakan bahwa metode diskusi adalah
cara penyajian pelajaran, dimana siswa
dihadapkan kepada suatu masalah baik
itu dalam bentuk pertanyaan ataupun
pernyataan yang bersifat problematis
untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Metode diskusi ini diarahkan pada
penekanan interaksi aktif antara siswa
dan siswa. Menganalisa suatu
permasalahan, menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah sampai
pada membuat kesimpulan.
Salah satu peran metode diskusi
adalah bertujuan untuk melatih peserta
245 bertanya, berkomunikasi, menafsirkan
dan menyimpulkan bahasan, melatih
dan membentuk kestabilan
sosio-emosional, mengembangkan
kemampuan berpikir sendiri dalam
memecahkan masalah, sehingga
tumbuh konsep diri yang lebih positif,
mengembangkan kemampuan
menemukan dan mengemukakan
pendapat.
Bentuk-Bentuk Diskusi Dalam
Kegiatan Belajar mengajar
1. The social problem meeting.
Para peserta didik
berbincang-bincang memecahkan masalah
sosial di kelasnya atau di
sekolahnya dengan harapan, bahwa
setiap peserta didik akan merasa
"terpanggil" untuk mempelajari dan
bertingkah laku sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku, seperti
misalnya hubungan antar peserta
didik, hubungan peserta didik
dengan guru atau personal sekolah
Iainnya, peraturanperaturan di
kelas/sekolah, hak-hak dan
kewajiban peserta didik dan
sebagainya.
2. The open-ended meeting.
Para peserta didik
berbincang-bincang mengenai masalah apa
saja yang berhubungan dengan
kehidupan mereka sehari-hari,
dengan kehidupan mereka di
sekolah, dengan segala sesuatu
yang terjadi di lingkungan sekitar
mereka, dan sebagainya.
3. The educational-diagnosis meeting. Para peserta didik
berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas
dengan maksud untuk salino
mengoreksi pemahaman mereka
atas. pelajaran yang telah
diterimanya agar masing-rnasing
anggota memperoleh pemahaman
yang lebih baik/benar.3)
Jenis-jenis metode diskusi yang
biasa diterapkan yaitu sebagai berikut :
1. Buzz group
Suatu kelas yang besar dibagi ke
dalam beberapa kelompok kecil 4
atau 5 orang. Tempat duduk diatur
sedemikian rupa sehingga siswa
saling berhadapan untuk
memudahkan pertukaran pendapat.
Diskusi ini dapat diadakan di
tengah-tengah atau akhir
2. Fish Rowt
Diskusi terdiri dari beberapa orang
peserta yang dipimpin oleh seorang
ketua. Tempat duduk diatur
setengah lingkaran dengan dua atau
tiga kursi kosonu menghadap
dalam sebuah mankuk. Kelompok
yang ingin menyumbangkan pikiran
dapat duduk di kursi kosong
tersebut. Ketua mempersilahkan
berbicara dan setelah selesai
kembali ke tempat semula
3. Whole group
Suatu kelas merupakan satu
kelompok diskusi dengan jumlah
anggota tidak lebih dari 15 anggota
4. Syndacate group
Suatu kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil yang
terdiri dari 3-6 orang. Guru
menjelaskan garis besar masalah
dengan aspek-aspeknya. Kemudian
tiap kelompok bertugas membahas
suatu aspek tertentu dan membuat
kesimpulan untuk dilaporkan dalam
sidang pleno serta didiskusikan
lebih lanjut
5. Brainstorming
Merupakan suatu diskusi dimana
anggota kelompok bebas
menyumbangkan ide-ide baru
terhadap suatu masalah tertentu di
bawah seorang ketua. Semua ide
yang sudah masuk dicatat untuk
kemudian diklasifikasikan menurut
suatu urutan tertentu. Suatu saat
mungkin ada diantara ide baru
tersebut yang dirasa menarik untuk
dikembangkan
6. Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua team
yang agak sama besarnya untuk
memperdebatkan suatu bahan yang
problematis, tanpa memperlihatkan
peraturan diskusi panel.
7. Colloqinin
Merupakan suatu kegiatan dimana
siswa dihadapkan pada narasumber
untuk mengajukan pertanyaan yang
selanjutnya mengandung
pertanyaan-pertanyaan tambahan
dari siswa lain. Pelajaran dimaksud
untuk memperjelas bahan pelajaran
yang telah diterima
Metode Penelitian
Penelitian ini dirancang
menggunakan penelitian rancangan
eksperimen semu (quasi experimen). Alasan menggunakan rancangan ini
karena kontrol terhadap variabel tidak
dapat dilakukan secara penuh. Dalam
praktik ekpserimen sejati yang
dilakukan kontrol sedemikian ketat
hanya dapat dilakukan di laboratorium.
Praktik pendidikan pada siswa di
ruangan kelas dalam interaksi antara
247 dengan lingkungan sekitar, pengaturan
ketat sangat sulit dilakukan.
Rancangan ini menggunakan
desain pascates subyek acak dua
kelompok. Masing-masing kelompok
ditempatkan dalam kondisi yang
berbeda.Pra tes tidak dilakukan,
sehingga menjamin bahwa setiap
perbedaan awal kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol tersebut lebih
banyak faktor kebetulan karena
didasarkan faktor probabilitas. Pada
subjek dari kelompok-kelompok
tersebut diukur dalam hal variabel
terikatnya. Skor diukur untuk
membandingkan efek perlakuan.Dalam
rancangan penelitian ini eksperimen
dilakukan sebanyak 3 kali, meliputi
eksperimen untuk mengetahui
signifikansi penerapan metode diskusi
terhadap prestasi belajar ips,
signifikansi penerapan metode inkuiri
terhadap prestasi belajar ips,
signifikansi penerapan metode diskusi
dan metode inkuiri terhadap prestasi
belajar ips.
Dalam rancangan penelitian,
terdapat dua sesi yaitu :
a. Eskperimen 1 yaitu eksperimen
dengan menerapkan metode
diskusi.
b. Eksperimen 2 yaitu eksperimen
dengan menerapkan metode
inkuiri
c. Eksperimen 3 yaitu eksperimen
dengan menerapkan metode
diskusi dan inkuiri secara
bersam-sama
Berdasarkan rancangan penelitian
ini, maka akan ditemukan tingkat
signifikan penerapan metode-metode
tersebut. Untuk lebih jelasnya tentang
rancangan penelitian ini, dapat disusun
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan pembelajaran
dilakukan dalam tiga kali
kegiatan dengan pokok bahasan
yang berbeda
b. Pada pembelajaran pertama
diterapkan metode diskusi
c. Pada pembelajaran kedua
diterapkan metode pembelajaran
inkuiri
d. Pada pembelajaran ketiga yang
sekaligus merupakan akhir
penelitian tersebut akan
diterapkan metode diskusi dan
metode inkuiri secara
Tabel 3.1
Sampel dalam penelitian ini
populasinya tidak terlalu banyak yakni
jumlah siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan hanya 25 orang
siswa, maka semua siswa dijadikan
sampel dalam penelitian. Dalam hal ini
dapat dikatakan bahwa penelitian ini
menggunakan sampel jenuh,
Untuk memperoleh data maka
dibutuhkan metode atau teknik
pengumpulan data yang sesuai agar
bukti-bukti atau fakta yang diperoleh
berfungsi sebagai data yang obyektif
dan valid. Karena itu dalam
pengumpulan data ini, digunakan
metode tes.
Variabel dan Pengukuran
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel bebasnya
adalah penerapan metode inkuiri
dengan indikator yang digunakan
adalah nilai tes yang diperoleh siswa
sebagai hasil penerapan metode diskusi
dan metode inkuiri dengan indikator
yang digunakan adalah nilai tes yang
diperoleh siswa sebagai hasil penerapan
dari metode diskusi (X1) dan metode
inkuiri (X2) sedangkan variabel
terikatnya adalah prestasi belajar siswa
terkait dengan metode pembelajaran
yang digunakan oleh peneliti (Y).
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan analisa data statistik
dengan alasan bahwa data yang diolah
berupa data kuantitatif yakni berupa
angka atau nilai baik prestasi belajar
siswa maupun nilai tentang variabel
yang lain. Rumus yang digunakan
dalam analisa data dalam penelitian ini
adalah ANOVA dengan menggunakan
program SPSS versi 12 melalui
249 Hasil dan Pembahasan
Setelah dilakukan pengumpulan
data dengan menggunakan berbagai
metode pengumpulan data, maka data
yang dapat dikumpulkan dalam
penelitian ini secara runtut akan
diuraikan pada uraian data berupa nilai
tentang hasil belajar yang menerapkan
dua metode yakni penerapan metode
inkuiri, metode diskusi.
Data tentang penerapan metode diskusi terhadap prestasi belajar ips
Rekapitulasi data nilai siswwa
yang diberikan metode diskusi dapat
dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Nilai Penerapan Metode Diskusi (X1)
No
Interval
Nilai
Frekuen
si
Prosentas
e
1 90 – 100 0.00
2 80 – 89 7 28.00
3 70 – 79 8 32.00
4 60 – 69 6 24.00
5 50 – 59 4 16.00
Jumah 25 100.00
Berdasarkan rekapitulasi nilai
tersebut dapat dilihat bahwa nilai
tertinggi dengan rentang nilai 80-89
sebanyak 7 siswa (28%), rentang nilai
70-79 sebanyak 8 siswa (32%), rentang
nilai 60-69 sebanyak 6 siswa (24%) dan
rentang nilai 50-59 sebanyak 4 siswa
atau (16%)
Data tentang penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar IPS
Rekapitulasi data yang berupa
nilai hasil belajar dengan metode
inkuiri dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Nilai Penerapan Metode Inkuiri (X2)
No
Interval Nilai
Frekuen si
Prosentas e
1 90 – 100 2 8.00
2 80 – 89 6 24.00
3 70 – 79 7 28.00
4 60 – 69 5 20.00
5 50 – 59 5 20.00
Jumah 25 100.00
Berdasarkan rekapitulasi nilai
tersebut dapat dilihat bahwa nilai
angket dengan rentang 50-59 dan
rentang nilai 60-69 sebanyak 5 siswa
(20%), nilai 70-79 sebanyak 7 siswa
(28%), rentang nilai 80-89 sebanyak 6
siswa (24%) dan rentang nilai 90-100
sebanyak 2 siswa (8%).
Data tentang penerapan metode diskusi dan metode inkuiri terhadap prestasi IPS
Sama dengan data-data yang lain
data tentang hasil penerapan metode
prestasi ips jika diterapkan secara
bersama-sama.
Tabel 4.3
Nilai Prestasi Belajar (Y)
No
Berdasarkan rekapitulasi nilai
pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai
yang paling sering muncul dengan
rentang 70-79 dan 80-89 yaitu
sebanyak 8 siswa (32%), sedangkan
sisanya prestasi belajar siswa dengan
rentang nilai 60-69 sebanyak 6 siswa
(24%) dan nilai 90-100 sebanyak 3
siswa (12%).
Data yang telah dikumpulkan dan
dianalisa dengan menggunakan analisa
statistik program SPSS versi 12 oleh
Arif Pratisto. Hasil analisis
masing-masing variabel digunakan untuk
menguji hipotesis yang diajukan pada
bab terdahulu.
Uji Hipotesis nomor 1
Hipotesis kerja berbunyi : ”ada pengaruh yang signifikan
penerapan metode diskusi
terhadap prestasi belajar ips siswa
kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan”
Hipotesis nihilnya berbunyi: ”tidak ada pengaruh yang signifikan
penerapan metode diskusi
terhadap prestasi belajar ips siswa
kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan”
Untuk membuktikan hipotesis
tersebut penulis mengadakan
pengolahan data hasil penelitian yakni
berupa nilai penerapan metode diskusi
terhadap prestasi belajar ips siswa kelas
V SDN Pejagan 5 Kecamatan
Bangkalan dengan menggunakan
analisa statistik program SPSS versi
12.0 oleh Arif Pratisto. Rangkuman
hasil analisanya yang menguraikan
tentang hasil perhitungan nilai dari dua
variabel yakni penerapan metode
diskusi sebagai variabel X1 dan prestasi
belajar sebagai variabel Y adalah pada
output ANOVA (lampiran 1) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
251
si 84 584 14 00
Resid
o
1177,
416 2
3 51,1
92
Total 2074,
000 2
4
Berdasarkan rangkuman analisa
data tersebut dapatlah diuraikan
keputusan-keputusan sebagai berikut :
Hasil analisa menunjukkan bahwa pada
output ANOVA tingkat signifikansi koefisien korelasi antara variabel
metode diskusi (X1) terhadap prestasi
belajar (Y) diperoleh angka probanilitas
0,002 lebih kecil dari batas penolakan
0.05. Hal tersebut berarti korelasi kedua
variabel tersebut adalah signifikan.
Keputusannya adalah hipotesis kerja yang berbunyi ”ada pengaruh yang signifikan penerapan metode diskusi
terhadap prestasi belajar ips siswa kelas
V SDN Pejagan 5 Kecamatan
Bangkalan” diterima dan sekaligus menolak hipotesis nihil yang berbunyi ”Tidak ada pengaruh yang signifikan penerapan metode diskusi terhadap
prestasi belajar ips siswa kelas V SDN
Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan” .
Uji Hipotesis nomor 2
Hipotesis kerja berbunyi : ”ada pengaruh yang signifikan penerapan
metode inkuiri terhadap prestasi belajar
ips siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan”
Hipotesis nihilnya berbunyi: ”Tidak ada pengaruh yang signifikan penerapan metode inkuiri terhadap
prestasi belajar ips siswa kelas V SDN
Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan” Data penelitian yang berupa
nilai metode inkuiri sebagai variabel
bebas (X2) dan prestasi belajar sebagai
variabel terikat (Y) dianalisa dengan
menggunakan analisa statistik program
SPSS versi 12.0 oleh Arif Pratisto
dengan bantuan komputer. Rumus yang
digunakan adalah regresi. Hasil analisa
data tersebut digunakan untuk
membuktikan kebenaran hipotesis
sebagaimana diuraikan tersebut di atas.
Adapun rangkuman hasil analisa data
tentang metode diskusi dan prestasi
belajar tersebut dapat dibaca pada tabel
4.5
Tabel 4.5
Rangkuman Analisa metode inkuiri dan prestasi belajar
Sumber Jumlah
Kuadrat db
Rata-rata
Kuadrat F p
Regresi 1332,71 2
1 1332,712 41,35
0
0,000
Resido 741,288 23 32,230
Total 2074,00 0
Berdasarkan rangkuman analisa
data tersebut dapatlah diuraikan
keputusan-keputusan sebagai berikut :
Hasil analisa menunjukkan bahwa pada
output Coefficients (terlampir) tingkat signifikansi koefisien korelasi antara
metode inkuiri (X2) terhadap prestasi
belajar (Y) diperoleh angka 0,000 lebih
kecil dari batas penolakan 0,05. Hal
tersebut berarti korelasi kedua variabel
tersebut adalah signifikan.
Keputusan-nya adalah hipotesis kerja yang berbunyi ”ada pengaruh yang signifikan penerapan metode inkuiri terhadap
prestasi belajar ips siswa kelas V SDN
Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan” diterima dan sekaligus menolak hipotesis nihil yang berbunyi ”Tidak ada pengaruh yang signifikan
penerapan metode inkuiri terhadap
prestasi belajar ips siswa kelas V SDN
Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan”.
Uji Hipotesis nomor 3
Hipotesis kerja berbunyi : ”Ada pengaruh penerapan metode diskusi dan
metode inkuiri terhadap prestasi belajar
ips siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan jika diterapkan
secara bersama-sama”
Hipotesis nihilnya berbunyi: ”Tidak ada pengaruh penerapan metode diskusi dan
metode inkuiri terhadap prestasi belajar
ips siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan jika diterapkan
secara bersama-sama ”
Hipotesis tersebut perlu dibuktikan
dengan menganalisa data yang berupa
nilai pengaruh penerapan metode
diskusi dan metode inkuiri terhadap
prestasi belajar ips siswa kelas V SDN
Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan jika
diterapkan secara bersama-sama.
analisa data dilakukan dengan
menggunakan analisa data statistik
program SPSS versi 12.0 oleh Arif
Pratisto dengan bantuan komputer.
Hasil analisa tersebut akan dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan
bagi peneliti untuk menerima atau
menolak hipotesis yang telah
dikemukakan pada bab terhadulu.
Dalam menentukan diterima atau
ditolaknya hipotesis penulis
menghubungkan hasil tersebut dengan
nilai yang ada pada tabel statistik.
Tabel 4.6
Analisa data metode diskusi, metode
inkuiri, dan prestasi belajar
Sum
253 Total 2074,
000 2 4
Hasil analisa menunjukkan
bahwa pada output ANOVA (terlampir)
tingkat signifikansi koefisien korelasi
antara variabel penerapan metode
diskusi (X1) dan metode inkuiri (X2)
terhadap prestasi belajar (Y) diperoleh
angka 0,000 lebih kecil dari batas
penolakan 0,05. Hal tersebut berarti
korelasi kedua variabel bebas yakni X1
dan X2 secara bersama-sama terhadap
variabel terikat (Y) tersebut adalah
signifikan. Keputusannya adalah
hipotesis kerja yang berbunyi : ” ada pengaruh penerapan metode diskusi dan
metode inkuiri terhadap prestasi belajar
ips siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan jika diterapkan
secara bersama-sama” diterima dan sekaligus menolak hipotesis nihil yang berbunyi : ”tidak ada pengaruh penerapan metode diskusi dan metode
inkuiri terhadap prestasi belajar ips
siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan jika diterapkan
secara bersama-sama”.
Berdasarkan hasil analisa tersebut
di atas dapat diadakan pembahasan
tentang uji hipotesis tersebut.
Sebagaimana telah terbukti bahwa nilai
probabilitas yang diperoleh dari analisa
data tentang pengaruh penerapan
metode diskusi terhadap prestasi belajar
ips siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan adalah di bawah
nilai batas penolakan sebuah hipotesis
atau nilai F hitung 17,514 lebih besar
dari nilai F tabel sebesar 3,44 yang
artinya hipotesis kerja yang berbunyi
pengaruh penerapan metode diskusi
terhadap prestasi belajar ips siswa kelas
V SDN Pejagan 5 Kecamatan
Bangkalan diterima dan sekaligus
menolak hipotesis nihil yang berbunyi :
Tidak ada pengaruh penerapan metode
diskusi d terhadap prestasi belajar ips
siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan. Dengan
diterimanya hipotesis kerja tersebut
berarti hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan
penerapan metode diskusi terhadap
prestasi belajar ips siswa kelas V SDN
Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan. Hal
tersebut berarti mendukung teori yang
telah dikemukakan dalam bab tinjauan
pustaka yang mengemukakan bahwa
penerapan metode inkuiri berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil analisis uji hipotesis
nomor dua menunjukkan bahwa nilai
probabilitas diperoleh 0,000 yang
berarti lebih kecil dari 0,05. Menurut
probabilitas yang diperoleh lebih kecil
dari 0,000 dan didukung hasil nilai F
hitung sebesar 41,350 jauh lebih besar
dari nilai F tabel sebesar 3,44 seperti
hasil analisa tersebut, maka hipotesis
kerja yang berbunyi : ada pengaruh
penerapan metode inkuiri terhadap
prestasi belajar ips siswa kelas V SDN
Pejagan 5 Kecamatan Bangkalan, dan
menolak hipotesis nihil yang
menya-takan : Tidak ada pengaruh penerapan
metode inkuiri terhadap prestasi belajar
ips siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan.
Keputusan tersebut tentunya
mendukung teori yang telah
dikemuka-kan dalam tinjauan pustaka yang
menyatakan bahwa penerapan metode
inkuiri memberi pengaruh terhadap
prestasi belajar.
Hasil analisa untuk menguji
hipotesis nomor 3 didapatkan nilai
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil
dari pada penolakan 0,05 hal tersebut
berarti bahwa hipotesis kerja yang
berbunyi : ada pengaruh penerapan
metode diskusi dan metode inkuiri
terhadap prestasi belajar ips siswa kelas
V SDN Pejagan 5 Kecamatan
Bangkalan jika diterapkan secara
bersama-sama. Penerimaan hipotesis
kerja dan penolakan hipotesis nihil
berarti memperkuat atau mendukung
teori yang telah dikemukakan pada bab
terdahulu bahwa penerapan metode
diskusi dan metode inkuiri berpengaruh
terhadap prestasi belajar.
Penutup
Ada pengaruh penerapan metode
diskusi terhadap prestasi belajar ips
siswa kelas V SDN Pejagan 5
Kecamatan Bangkalan. 2).Ada
pengaruh penerapan metode inkuiri
terhadap prestasi belajar ips siswa kelas
V SDN Pejagan 5 Kecamatan
Bangkalan. Kesimpulan tersebut
didasarkan pada diterimanya hipotesis
kerja dan penolakan terhadap hipotesis
nihil; 3).Ada pengaruh penerapan
metode diskusi dan metode inkuiri
terhadap prestasi belajar ips siswa kelas
V SDN Pejagan 5 Kecamatan
Bangkalan jika diterapkan secara
bersama-sama. Kesimpulan tersebut
didasarkan pada hasil analisa data yang
menunjukkan bahwa hipotesis kerja
yang diajukan dalam peneli-tian ini
diterima dan hipotesis nihilnya ditolak
sesuai dengan kebutuhan dalam
pengambilan keputusan dalam
255 Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta. Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Daroeso, Bambang. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu.
Dimyati Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran, Rhineka Cipta, Jakarta.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.
Melvin, L. Siberman. 2004. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa.
Modjiono, 1994. Belajar dan Pembelajaran, Rhineka Cipta, Jakarta
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ngalim Purwanto, 1997. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
..., 1997. Ilmu Pendidikan Teoritis Praktis, Rusdakarya, Bandung
Oemar Hamalik, 1989. Teknik Pengukuran dan Evaluasi, Mandar Maju, Bandung.
Nurhadi, dkk. Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press).
Ridwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rhineka Cipta, Jakarta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.
Supriono S, Achmad Sapaari, 2001. Manajemen Berbasis Sekolah, SIC, Surabaya.
Sutrisno Hadi, 1998. Statistik II, Andi Offset, Yogyakarta.
Syaiful Bahri Djamarah, 2002. Strategi Belajar Mengajar, Rhineka Cipta, Jakarta.
Yatim Riatno, 2001, Metodologi Penelitian Pendidikan, SIC, Surabaya.
Wayan Nurkancana, Sumartono, 1986, Evaluasi Pendidikan. Usaha